You are on page 1of 14

UNSUR BENTUK PUISI Diksi Pencitraan Majas Rima Tipografi Feeling (perasaan) UNSUR FISIK PUISI 1.

ISI 1. DIKSI Pilihan kata yang konotatif/ bersifat gaya bahasa kriteria diksi yang baik; Harus bersifat konotatif (makna lebih dari 1/ mempunyai makna yang sebenarnya) mengandung gaya bahasa. Mengandung gaya bahasa. (makna lambing kata) Contohnya diksi: engkau putri duyung kekasih si penulis Tawananku Putrid duyung dengan suara merdu lembut bagai angin layt (perempumaan/ simile) Mendesahlah bagiku. Ws. Rendra Aku berkaca intropeksi diri. Ini muka penug luka/ dosa. Siapa punya? (C. Anwar)

2. PENGIMAJIAN Pengimajuan mempunya hubungan erat dengan diksi dan kata konkret diksi yang dipilih oleh penyair akan menghasilka pegimajian yang dikehendaki dengan pilihan kata penyair ingin mengkonkritkan kata kata yang abstrak. Dengan membaca puisi kita seolah olah dapat melihat apa yang tidak kita lihat, dapat mendengar seperti suara sesuatu yang tidak kita dengar melalui baris baris puisi kata kata yang dipakai oleh penyair seolah mengandung gema suara (imaju audutuf), benda yang tampak ( imaju visual), sesuatu yang kita rasakan, raba, sentuh (imaju taktil). Imaji auditif/ auditory imagery/ citra pendengaran.

Rendra: Berberita ringkik kuda muncillah Joko Pandan. Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam. Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba. Amir Hamzah: Jika dengan suara nyata berlagu. Nyanyi solankhi. Menggelegarkan dari hati pujangga lagu Imaji visual/ visual imagery/ citra penglihatan

Rendra: Samijo, hentikan penikaman pisau pandang matamu. Kau bantai Daku bagai Najis, menggorekdena yang tidak padamlah Padam kemilay yag menuntut dari dendam. Hartoyo Andang djaja. Perempuan yang membawa bakul dipagi buta suapakah mereka? Mereka ibu ibu berhati baja, perempuan perempuan perkasa. Imaji taktil. (citra campuran)

Chairi anwar:

Kealm dan angin lalu mempesiang diriku. Meggigir juga ruang dimana dia yang kuingin. Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu . diakret, dikaret (daerahku Y. A. D) sampai juga deru angin. Subagyo sastowardoyo. Hari mekar dan bercahaya. Citra penglihatan. Yang ada hanya sorga. Neraka. Perasaan. Adalah rasapahit di mulut. Pengecapan Waktu bangun pagi. Hak milik puisi Perabaan SALJU. Kukumu tajam, pacar Tikamkan dalam dalam ke kulitku Biar titik darah Dan sakit terasa, Akhirnya bukan tubuh atau nyawa. Melainkan kesadaran harus dibebaskan dari binasa. Cubit! Biar sakit. Dan hidup menggelora. Penciuman : W. S. Rendra. NYANYIAN SUTO UNTUK FATIMA

Dua puluh tiga matahari.] Bangkit dari pundakmu. Tubuhmu menguapkan bau tanah Pengimajinasian . susunan kata yang mampu mengungkapkan pengalaman sesoris/ indrawi. Pengindraan ada 5 : penglihatam pendengara, penciuman, pengecapan. Perabaan dan perasaam. BAHASA FIGURATIF Gaya bahasa. 1) Metafora kiasan langsung, artinya benda yang dikiaskan tidak disebutkn (tanpa pembanding) implisit Rendra Surat Cinta.

Engkau putri duyung tawananku Putrid duyung dengan suara merdu Lembut bagi angin laut, Mendesahkan bagiku. Dalam pengalan puisi diatas, rupanya Rendra mengkiaskan kekasihnya sebagai Putri duyung. Amir Hamzah : sebab Dikau

Aku boneka engkau boneka Penghibur dalang mengatur tembang Dilayar kembang berukar pendang Hanya selagu, sepanjang dendang. Rupanya Amir Hamzah mengkiaskan bahwa si Aku dan kekasihnya sebagai sepasang boneka yang sedang dijalankan oleh seorag dalang.

2) Persofikasi : mempersamakan benda dengan manusia, benda benda mati dibuat dapat berfikir dan sebagainya seperti manusia. Rustam Effendi. Anak Molek

Malas dan malu nyala pelita. Lampau Seperti meratap mencucuri mata Seisi takut, gentar berkata. Chairil Anwar : sebuah Kamar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini Pada dunia Bula yang menyinar ke dalam mau lebih banyak tahu. 3) Perumpamaan epos : (epic simile) perbandingan melanjutkan sifat sifat pembandingnya (spt, bagai, laksana, ibarat) Rustam Effendi : Ditengah sunyi

Ditengah sunyi menderu rinduku Seperti topan menggerutkan dahan mencabut akar, mengerutkan kembang kalbuku. 4) Allegori : cerita kiasan, mengiaskan hal atau kejadian lain ini sesungguhnya metafora yang dilanjutkan. Sunasi Pane : teratai

Kepada Kihajar Dewantara. Dengan teratai Dalam kebun ditanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai; Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orag yang lalu. Akarnya tumbuh dihat dunia

Daun bersemi laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan orang, Serasa kembang gemilang mulia. Teruslan, teratai bahagia Bersemi dikebun Indonesia Biarsedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilkat Biarpun engkau tidak diminat Engkaupun turun menjaga zaman Sajak tersebut rupanya Sanusi Pane menyimpulkan bahwa Kihajar Dewantara yangmenjaga, Indonesia dengan ajarannya yang bersifat kebangsaan, dengan semangat ke indonesiaan asli. 5) Metonimia : kiasan pengganti nama Toto sudarto : ibu kota senja

Klakson dan lonceng bungi bergiliran Dan perempuan mendaki tepi sungai kesayangan dihawah bayangan samar istana kejang. Kota kekasih setelah senja. Klakson dan lonceng dapat menggantika orag orang atau partai partai yang sedang bersaing adu keras suaranya. Sungai kesayangan dapat mengganti sungai ciliwung, istana dapat mengganti kaum kaya yang memiliki rumah rumah seperti istana. 6) Sinekdoki (synecdoche) kiasan yang menyabut suatu bagia yang penting suatu benda (hal) yang benda/ hal ity sendiri. a) Pars pratata sebagian untuk keseluruhan Toto Sudarto Bachtiar, kepada Simiskin Terasa aneh dan aneh

Sepasang sepasang memandangiku Menimpakan dosa b) Terus terderitakanlah pandang begini? totum pro parle. Keseluruhan untuk sebagian Gunawan Mohammad. Nina Bobok

Tidurlah, bocah diatas bumi yang tak tidur. Tidurlah diatas rumput, diatas pasir, diatas ranjang. Tidurlah bersama rama rama, ombak laut atau lampu temaram Yag terus menyanyi, terus menyanyi perlahan lahan Hiperbola = kiasan yang berlebih lebihan Rendra. Bersatulah pelacur pelacur kota Jakarta. Politisi dan pegawai tinggi. Adalah caluk yang rapi Kongres kongres dan konperensi Tak pernah berjalan tanpa kalian Rupanya Rendra melebuh lebihkan sifat jelek kepada pihak yang dikritik RIMA Aliterasi = persamaan bunyi konsonan di awal kata pada baris puisi Contoh : Permainanmu (Amir Hamzah) Kau keraskan kalbunya

Bagai batu member benar Asonansi = perulangan bunyi fokal diakhirkan pada baris puisi. Contoh : Perempuan perempuan pekerja. Diatas roda roda baja mereka berkendara. Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota TIPOGRAFI Tipografi = tata letak kata/ wajah dalam penulisan puisi. Tragedi Winka & Sihka. Fungsi Tipografi Menata kata Cara memakaiam kata Cara pemakaina tanda baca Cara pemakaian huruf capital Tanda sekecil apapun dalam puisi itu bermakna

AMIR HAMZAH : DOA Dengan apakah ku bandingkan pertmuan kita kekasihku? Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik, setelah menghalukan panas payah terik? Angin malam menghembus lemah menyejuk badan Melambung rasa menayang piker, membawa angin kebawah kursimu Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang memasang lilinya

Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, baai sedap malam menyirak kelopak Aduh, kekasihku, isi hatiku, dengan katamu. Penuhi dadaku dengan cayamu, biar bersinar mataku sendu, biar berbiar gelapku rayu Tema : penyerahan diri kepada Tuhan

FEELING (PERASAAN) Perasaan penyair kepada penulis CONTOH : AMIR HAMZAH KU SANGKA

Ku sangka cempaka kembang setangkai Rupanya melur telah diseri Hatiku remuk mengenangkan ini Wasangka dan was was silir berganti Ku harap cempaka baharu kembang Belum tahu sinar matahari Rupanya teratai patah kelopak Dihinggapi kumbang berpuluh kali Feeling : kecewa karena si wantanya sudah tidak suci lagi

NADA DAN SUASANA Nada yaitu sikap penyair terhadap pembaca. Apakah penyairngin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sedangkan, suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah menikmati puisi. Dapat dikatakan bahwa nada dari penyair akan menimbulkan suasana seperti iba hati, nada kritik adakan menimbulkan suasana tersinggung, nada religious akan menimbulkan suasana khusyuk. Contoh : ALI HASSMY : MENYESALI Pagi hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang dating membayang Batang usiaku sudah tinggi Aku lalai dihari pagi Beta lengkah di masa muda Kini hidup meracan hati Miskin ilmu, miskin harta Ah, apa guna kusesalkan Menyesal tua tiada berguna Hanya menambah luka sukma Kepada yang muda kuharapkan Atur barisan dihari pagi Menuju kearah padang bakti Nada : kasihan / iba hati Amanat : jangan menyia nyiakan akan waktu AMANAT Biasanya implisif / tersembunyi

PUISI TERJEMAHAN SICK ROSES Mawar yang terenggut By : William blake

O, mawar kamu sakit Cacing misterius Yang terbang dikalamnya malam Di dalam badai yang menderu Telah menemukan peraduan kenikmatan yang tak terperikan Dalih cintanya Membuat hidupmu luluh lantak Diterjemahkan : R Wijawa

Unsure batin puisi Tema : hilangnya kesucian Seorang waita yang telah ternodai kesuciannya Feeling : kecewa dan rasa iba kepada seorang wanita yang sudah terenggut kehormatannya Nada : menasehati Suasana : iba hati / kasihan Amanat : seharusnya sebagai wanita harus bisa menjaga kesuciannya. Jangan mudah percaya kepada seorang yang belum dikenal

UNSUR FISIK PUISI Diksi : mawar : seorang wanita Cacing ; lekaki tidak bertanggung jawab Misterius : lelaki hidung belang Cacing misterius : lelaki yang tak dikenal GURINDAM Gurindam adalah jenis puisi lama Cirri cirri gurindam Terdiri atas 2 baris Bersajak sama ( a a) Berisi nasihat Baris pertama sebab, baris kedua sebagai akibat (mengandug hubungan sebab akibat)

Contoh : Piker dahulu sebelum berkata Supaya terelak silang sengketa Makna : berhati hatilah dalam berbicara agar tidak menimbulkan masalah

TUGAS 1. Siapa menggemari silang sengketa Kelak pasti berduka cita Makna : seseorang yang suka membuat masalah Suat saat pasti akan menyesal / bersedih 2. Silang selisih jangan dicari Jika tersua jangan lari Makna : janganlah mencari cari masalah, jika sudah terkena masalah jangan pergi dari tanggung jawab 3. Membuat perkara amatlah mudah Jika terjadi timbullah gundah Makna : membuat suatu masalah itu memang sangatlah mudah, tapi jika sudah terkena masalah bingung 4. Kalau diri kena perkara Turut susah sanak saudara Makna : jika diri kita kena suatu masalah, keluarga pun juga akan kena 5. Janji itu sebagai utang Ingatkan dia pagi dan petang Makna : orang yang berjanji akan selalu ditagih janjinya setiap saat / kapan saja 6. Jangan gemar berbuat dusta Kelak dirimu mendapat nista Makna : janganlah suka berbohong karena nanti akan mendapat balasan 7. Barang siapa mengenal Allah Suruh dan cegahnya tiada ia menyalah Makna : orang yang dekat dan mengenal Allah, pasti dia akan mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya. 8. Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Makna : orang yang mengetahui kehidupan dunia, maka ia juga tahu banyak orang yang tersia sia

9. Barang siapa mengenal akhirat Tahulah dia dunia mudarat Makna : orang yang tahu akhirat, dia tahu kalau didunia itu hanya banyak keburukan 10. Kurang piker kurang siasat Tentu dirimu kelak tersesat Makna : orang yang kurang dalam mencari ilmu maka kelak ia tidak akan tahu masa depannya 11. Kalau mulut tajam dan kasar Boleh ditimpa bahaya besar Makna : berhati hatilah dalam berbicara. Jika salah bicara bisa menimbulkan masalah yang besar karena mulutmu adalah harimaumu

TRANSLITERASI ARAB MELAYU KE AKSARA LATIN

You might also like