Professional Documents
Culture Documents
a) Mikroskop
adalah
alat
untuk
memperbesar
kenampakan
objek
sehingga
lampu dan kaca pembesar untuk mempermudah penghitungan mikroba. Cara menggunakannya yaitu memencet tombol on , kemudian meletakkan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, dan mengatur alat penghitung pada posisi dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung (Taiyeb,2001).
c) Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistim untuk mempertahankan
suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga mikroba dapat tumbuh secara baik. Cara penggunaan inkubator adalah semua medium yang sudah dimasukan ke dalam cawan petri dan terbungkus kertas dimasukan ke dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu konstan sesuai dengan yang diinginkan.
d) Hot plate stirrer adalah alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk dan pemanas sehingga
dapat digunakan untuk membantu pengadukan agar suspensi tidak mengendap dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih tinggi. Alat ini digunakan untuk mengocok media cair sambil dipanasi. Alat ini juga dapat dipakai untuk melarutkan ferri tartrat yang tidak mudah dilarutkan. Dilakukan dengan cara menambah air pada ferri tartrat lalu meletakkannya di atas hot plate. Setelah dihubungkan dengan arus listik, alat ini akan menghomogenkan sekaligus memanaskannya (Lahay, 2004)
e) Electric shaker adalah alat yang dapat digerakkan kearah depan dan belakang atau
melingkar sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan larutan dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi f) Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan pertumbuhan mikroba dalam media kultur
g) Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan secara
kering. Prinsip kerjanya yaitu alat-alat yang ingin disterilkan dibungkus dalam kertas kemudian dalam oven lalu ditutup. Setelah itu mengaktifkan tombol power dan mengatur suhu yang diinginkan umumnya 180C selama 2 jam. (Ali dan Hala,2008).
h) Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga dapat
sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam otoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. ii.
iii.
Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. Tutup otoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
iv.
Nyalakan otoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen otoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
v.
vi.
Jika
alarm
tanda
selesai
berbunyi,
maka
tunggu
tekanan
dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klepklep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan massa dari bahan yang ditimbang. (Ali dan Hala, 2008)
Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer mikroba. Peralatan ini teridiri dari :
1) Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau membulat yang
digunakan untuk mengambil mikroba yang akan diinkubasi, diisolasi atau ditransfer ke media kultur lain. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati (Taiyeb, 2001). 2) Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba
3) Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang digunakan sebagai
wadah media kultur berupa agar tegak dan agar miring. Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi.Tabung reaksi yang disterilkan di dalam autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil (Taiyeb, 2001).
4) Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik yang digunakan
sebagai wadah media kultur dalam bentuk lempeng agar. Cawan petri biasanya disterilkan bersama dengan kertas saring di dalamnya. Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan, setelah kering dibungkus dengan kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven. Alat ini berfungsi untuk pembuatan kultur media (Hala, 2009). 5) Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan karet dan digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil 6) Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap sehingga cairan akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan. Pipet hisap digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah relatif lebih banyak 7) Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di bagian pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk menghisap cairan yang akan dipindahkan ke media lainnya menggunakan pipet hisap