You are on page 1of 19

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul Bahan Superkonduktor. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikannya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam pembuatan laporan praktikum ini oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan praktikum ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Demikian makalah ini penulis dibuat apabila ada katakata yang kurang berkenan dan atas kekurangan tersebut, penulis mohon maaf.

Padang 5 Desember 2012 Penulis

M. ABDUL LATIF

DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.
DAFTAR ISI ABSTRAK....... BAB I PENDAHULUAN........

i
ii iii 1

1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah... 2


1.3 Tujuan . 1.3.1 Tujuan Umum. . 1.4 Manfaat.. 2 2 2

1.3.2 Tujuan Khusus.......... 2 1.5 Sistematika Penulisan.. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sekilas Tentang Superkonduktor BAB III METODELOGI PENULISAN...... 4.1 Pengertian Superkonduktor. 4.2 Aplikasi Superkonduktor.... 4.2.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer .. 4.2.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika.. 4.2.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran. 4.2.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik 4.2.5 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi.. BAB V PENUTUP..
Saran.

3 4 4 6 7 11 11 11 12 12 13 14
14

BAB IV PEMBAHASAN 7

3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA..

14 15

ABSTRAK

Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah) tahanannya mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik arus akan terus mengalir dengan tidak usah ditambah tenaga lagi. Menurut percobaan Dr. Palmer N. Peters, ahli fisika antariksa NASA, USA (1988) superkonduktor dibawah pengaruh medan magnet ternyata dapat mengembang di udara (efek suspensi). Sebaliknya apabila besi magnetnya dalam posisi bebas dan berada di dekat superkonduktor besi magnet juga dapat mengambang di udara (efek levitasi). Pada bahan konduktor yang sering dijumpai sehari-hari selalu mempunyai tahanan yang disebabkan oleh resistivitas yang dimiliki oleh konduktor itu sendiri. resistivitas akan mencapai harga nol pada suhu kritis (Tc). Sedangkan pada superkonduktor saat ini sedang dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis pada bahan-bahan yang akan dijadikan superkonduktor. Sehingga dapat dikatakan bahan superkonduktor merupakan bahan yang masih memerlukan penelitian untuk penyempurnaan lebih lanjut. Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian superkonduktor dalam beberapa bidang telah menjadi demikian popular. Aplikasi superkonduktor antara lain dalam bidang komputer, bidang fisika, bidang kedokteran, dan bidang industri tenaga listrik.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


Setiap orang yang berkecimpung dalam lapangan keteknikan, misal tukang, ahli teknik, maupun pembuat desain, seharusnya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka sehari-hari. Memiliki pengetahuan mengenai jenis-jenis bahan dan sifat-sifat dari bahan adalah sangat perlu. Dengan pengetahuan tersebut maka akan menegetahui bagaimana memperlakukan bahan-bahan yang digunakan dengan sebaik-baiknya. Dengan mengerti bahan apa yang harus dipakai untuk suatu maksud tertentu maka dapat mencari alternatif bahan pengganti dan sebagainya.

Bahan-bahan tersebut ada yang berbentuk padat, cair atau gas. Wujud bahan tertentu juga dapat berubah pada suhu tertentu (padat, gas, cair). Dalam teknik listrik dan mesin ada 1. Bahan besi 2. Bahan penghantar 3. Bahan penyekat 4. Bahan setengah penghantar 5. Bahan magnetis 6. Bahan superkonduktor 7. Bahan nuklir 8. Bahan khusus beberapa pengelompokan jenis bahan. Bahan-bahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi:

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam paper ini dititikberatkan pada masalah mengenai bahanbahan superkonduktor dan aplikasi bahan-bahan superkonduktor dalam berbagai bidang.

1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan paper ini dapat saya bagi menjadi dua: 1.3.1 Tujuan Umum Memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan superkonduktor Penerapan bahan superkonduktor dalam berbagai bidang 1.3.2 Tujuan Khusus Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Listrik yang sedang saya jalani.

1.4 Manfaat Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut: Mengetahui apa itu bahan superkonduktor. Mengetaui manfaat bahan-bahan superkonduktor. Mengetahui kelebihan bahan superkonduktor dibandingkan bahan-bahan lainnya.

1.5 Sistematika Penulisan ABSTRAK


KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka

2.1 Sekilas Tentang Superkonduktor BAB III Metodelogi Penulisan BAB IV Pembahasan 4.1 Pengertian Superkonduktor 4.2 Aplikasi Superkonduktor 4.2.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer 4.2.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika 4.2.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran
4.2.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik

4.2.5 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi BAB V Penutup 5.1 Saran


Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekilas Tentang Superkonduktor

Penemuan superkonduktor merupakan perkembangan Ilmu Fisika Modern, yaitu Kriogenika (Criogenetics). Kriogenika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu kryos yang berarti dingin. Kriogenika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan, khususnya fisika yang mempelajari kelakuan zatzat atau bahan-bahan dalam keadaaan suhu yang sangat rendah. Ilmu ini lahir sekitar akhir abad ke-19, hampir bersamaan waktunya dengan keberhasilan para ilmuan mencairkan beberapa jenis gas.

Pada waktu itu para ilmuan berhasil merumuskan suatu hukum alam yaitu bahwa hampir semua gas akan naik temperaturnya bila dimampatkan, serta akan turun suhunya bila dimuaikan. Dua puluh tahun sejak hukum itu dirumuskan para ahli mengamati adanya beberapa pengecualian seperti yang terdapat pada gas helium. Dalam ilmu kimia, helium dikenal sebagai gas mulia yang paling ringan dan sukar bereaksi dengan unsur lain. Selain itu bila helium cair didinginkan terus-menerus ternyata helium tidak membeku seperti gas-gas lain, tetapi helium akan berubah ke suatu bentuk cairan yang sangat berbeda sifatnya dengan cairan biasa. Dalam keadaan tersebut cairan helium mampu menghantarkan panas satu juta kali lebih efektif dibanding tembaga serta satu milyar kali lebih efektif dibandingkan cairan normal.

Fenomena aneh yang ditemukan pada helium cair memacu para ahli untuk melakukan penelitian terhadap jenis bahan-bahan yang lain. Beberapa bahan teristimewa logam pada keadaan temperatur sedikit diatas nol derajat mutlak, hambatan jenisnya akan menurun secara menyolok, bahkan akan hilang (berharga nol). Gejala yang sangat menghebohkan inilah

yang disebut superkonduktivitas. Hal itu mula-mula ditemukan oleh Kamerlingh-Onnes pada tahun 1911. Ia meneliti sifat dan gejala yang tampak pada merkuri dalam keadaan temperatur helium-superfluida. Penelitian yang lebih mendalam memberikan kesimpulan bahwa hampir semua logam menunjukkan sifat yang sama pada suhu antara 0,5 0K sampai dengan 18 0K.

Upaya penelitian selanjutnya membawa kepada penemuan yang tak kalah menarik tentang superkonduktor. Dimana superkonduktor ternyata juga dapat digunakan sebagai pelindung (shield) yang sempurna terhadap segala bentuk medan magnet. Penelitian lain juga telah menemukan campuran logam yang bersifat sebagai superkonduktor pada suhu yang lebih tinggi sekitar 18,0 0K. campuran logam tersebut adalah Nb Sn atau disebut pula sebagai Niobium Tin Alloy (Niobium dan Timah).

Penemuan-penemuan di atas akan membawa pengaruh kepada penemuan-penemuan besar terutama dalam bidang industri peralatan elektronika, seperti transformator, generator, dan motor listrik. Dengan ditemukannya superkonduktor, peralatan tersebut di atas dapat dibuat dengan efisiensi 100 %.

BAB III METODELOGI PENULISAN Metode yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu Sumber data, diperoleh dari data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan. Metode pengumpulan data, menggunakan metode kepustakaan yaitu mencari buku-buku dan literature dari internet yang berkaitan dengan pokok bahasan.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengertian Superkonduktor Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah) tahanannya mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik arus akan terus mengalir dengan tidak usah ditambah tenaga lagi. Menurut percobaan Dr. Palmer N. Peters, ahli fisika antariksa NASA, USA (1988) superkonduktor dibawah pengaruh medan magnet ternyata dapat mengembang di udara (efek suspensi). Sebaliknya apabila besi magnetnya dalam posisi bebas dan berada di dekat superkonduktor besi magnet juga dapat mengambang di udara (efek levitasi). Pada bahan konduktor yang sering dijumpai sehari-hari selalu mempunyai tahanan yang disebabkan oleh resistivitas yang dimiliki oleh konduktor itu sendiri. resistivitas akan mencapai harga nol pada suhu kritis (Tc). Sedangkan pada superkonduktor saat ini sedang dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis pada bahan-bahan yang akan dijadikan superkonduktor. Sehingga dapat dikatakan bahan superkonduktor merupakan bahan yang masih memerlukan penelitian untuk penyempurnaan lebih lanjut. Selain itu bahan superkonduktor memiliki medan magnet yang lebih kecil dibandingkan dengan medan kritisnya (Hc). Seperti gambar dibawah ini : Medan Magnet (B)

Bc 0 \
Tc
T

Suhu

Gambar 2.1 Daerah superkonduktor pada bidang medan magnet dan suhu

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa suatu superkonduktor akan hilang superkonduktivitasnya jika suhu dan medannya diatas titik kritis. Superkonduktor ini melukiskan gejala resistansi sangat rendah (hampir tidak ada sama sekali) dalam konduktivitas listrik pada suhu rendah. Salah satu cara yang sudah kita ketahui untuk menurunkan resistansi kawat dan konduktor lain terhadap arus listrik adalah dengan menggunakan kawat dan kabel yang lebih besar. Itulah sebabnya mengapa, misalnya dalam perangkat stereo kita gunakan kawat pengeras suara yang besar untuk memperkecil kerugian daya pada dalam kawat itu sendiri. Untuk alasan yang sama (mengurangi kerugian resistansi) kita gunakan kawat ukuran besar dalam pengawatan peralatan rumah yang membutuhkan arus tinggi, seperti alat-alat rumah tangga, mesin cuci, pengering rambut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa superkonduktivitas berhubungan dengan mengalirkan listrik melalui konduktor dengan kerugian daya yang sangat kecil yang idealnya tanpa kerugian sama sekali. Ada sekitar 30 unsur dan 100 senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan superkonduktor. Suhu kritis tertinggi superkonduktor adalah 18,1 derajat Kelvin, yaitu senyawa Nb 3 Sn. Dibawah ini merupakan tabel suhu kritis dari beberapa bahan superkonduktor : Unsur Ti Zn Al Tl In Sn Hg Ta V Pb Nb Tc Th U 0,49 0,82 1,20 2,38 3,40 3,73 4,16 4,39 5,1 7,22 8,00 11,2 1,3 0,68 Tc ( K)
0

Senyawa Na Bi Ba Ba3 Nb2 Zn Mo N Mo Re V2,95 Ga Nb N V3 Si Nb3Al Nb3Sn Cu S Pb Sb 2,2 6,0 10,8 12,0 12,6 14,4 15,2 17,1 18,0 18,1 1,6 1,5

Tc ( K)

Tabel 2.1 Suhu kritis (Tc) beberapa bahan superkonduktor

Namun hal itu (suhu kritis) tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu kamar merupakan konduktor yang baik (misalnya : Cu, Ag, Au). Bahan itu akan menjadi superkonduktor pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan bahan lain yang pada suhu kamar konduktivitasnya lebih jelek. Dari tabel diatas dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa: a. Logam-logam menovalen adalah bukan superkonduktor. b. Logam-logam ferromagnetic dan anti ferromagnetic adalah bukan superkonduktor. c. Konduktor yang baik pada suhu kamar adalah bukan superkonduktor dan logam superkonduktor sebagai logam normal adalah bukan konduktor yang baik pada suhu kamar. d. Film tipis dari Be, Bi dan Fe adalah superkonduktor. e. Bismut, Pb dan Fe menjadi superkonduktor jika mendapat tekanan yang tinggi.

Bahan superkonduktor dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a) Jenis I Yang termasuk jenis bahan superkonduktor I yaitu Pb, Ag dan Sn yang menyalurkan arus pada permuakaannya sampai kedalaman 10 4 mm pada medan magnet hingga setinggi-tingginya adalah kuat medan magnet Nb dan paduan Pb. Pada bahan superkonduktor jenis I yang menghantarkan arus tetap akan menimbulkan medan magnet tanpa kerugian karena medan listriknya di semua tempat adalah nol. b) Jenis II Pada superkonduktor jenis II, jika medan magnetnya mencapai medan kritis dan suhu kritisnya relatif (kondisi tersebut lebih tinggi dari jenis I), keadaan superkonduktor tidak langsung berubah menjadi konduktor normal, tetapi menjadi bahan yang merupakan peralihan atau dari kondisi superkonduktor menjadi konduktor normal. Pada jenis ini yang menghantarkan arus tetap akan menimbulkan medan magnet dengan kerugian yang sangat kecil dan dapat diabaikan.

Sampai saat ini superkonduktor belum dipabrikasi dalam skala yang besar. Mesin-mesin listrik, transformator dan kabel sedang dikembangkan dengan menggunakan superkonduktor. Karena dengan menggunakan superkonduktor, efisiensi dapat dicapai 99,99 %. Kabel superkonduktor berdiameter beberapa centimeter dapat digunakan untuk menyalurkan semua daya yang dihasilkan semua pembangkit listrik di Indonesia. Perangkat-perangkat yang sudah umum menggunakan superkonduktor yaitu: 1. Elektromagnet Karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan resistansi, maka dimungkinkan solenoid dengan superkonduktor tanpa kerugian yang menyebabkan panas. Solenoid dengan arus yang sangat kecil pada medan magnet nol untuk kawat yang digunakan adalah memungkinkan untuk membangkitkan sebuah medan magnet kritis dari lilitan. Karena dengan bahan superkonduktor dimungkinkan untuk membuat bahan elektromagnet yang kuat dengan ukuran yang kecil. Aplikasi dari elektromagnet dengan superkonduktor antara lain pada komponen magneto Hidro Dinamik. 2. Elemen penghubung Karena superkonduktor mempunyai Hc dan To, maka dalam pemakaian superkonduktor sebagai elemen penghubung dapat menggunakan pengaruh salah satu besaran diatas. Artinya suatu gawai penghubung yang menggunakan superkonduktor akan dapat berubah sifatnya dari superkonduktor menjadi konduktor biasa karena pengubahan suhu atau medan magnet diatas nilai kritisnya. Pemutus arus yang kerjanya dipengaruhi oleh magnetic dielektrik Cryotron, misalnya digunakan pada pemutus computer.

4.2 Aplikasi Superkonduktor Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian superkonduktor dalam beberapa bidang telah menjadi demikian popular. Aplikasi superkonduktor dipelopori dari bidang industri, terutama elektronik, yaitu sejak berkembangnya teknologi komputer dan mikroprosesor. 4.2.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer Kemajuan teknologi dan mikroprosesor dimotori oleh kemajuan miniaturisasi dan kecepatan pemrosesan. Dalam suatu chip komputer, yang besarnya tidak lebih dari ukuran lubang jarum, terdapat juataan komponen aktif yang bila diuraikan lagi akan menjadi juataan switch yang biasanya dibuat dari bahan metal film ataupun emas. Efisiensi dan efektivitas makin ditingkatkan dengan membuat switch dari bahan superkonduktor. Hal yang sama terjadi juga dalam pembuatan sel-sel memori komputer. Keunggulan superkonduktor dibandingkan materialmaterial lainnya menyebabkan perkembangan teknologi komputer dan mikroprosesor makin cepat. Aplikasi dari superkonduktor dalam teknologi komputer biasa disebut dengan istilah cryotrons. 4.2.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika Dalam bidang fisika, yaitu yang melahirkan superkonduktor, kemajuan aplikasi superkonduktor juga pesat. Salah satu bidang yang telah mengaplikasikan superkonduktor adalah bidang fusilaser. Teknologi kriogenik telah menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses fusilaser, yaitu suatu proses penghasil energi harapan di masa yang akan datang. Dalam proses tersebut suatu energi dalam jumlah yang sangat besar akan dihasilkan sebagai akibat reaksi fusi antara isotop hidrogen. Kontruksi reaktor tempat reaksi berlangsung sebagian besar dibangun dengan teknologi superkoduktor

2.2.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran Bidang kedokteran ternyata juga memanfaatkan teknologi dari superkonduktor. Berbagai penelitian menunjukkan, dalam temperature yang cukup rendah sekitar 170 0K operasi terhadap pasien akan dapat berhasil dengan baik, misalnya untuk operasi saraf, pengobatan terhadap tumor serta operasi mata. 2.2.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik Dari sekian banyak bidang yang memanfaatkan teknologi superkonduktor tersebut, bidang industrilah yang paling terlibat atau yang paling banyak menggunakan. Percepatan perkembangan industri seolah-olah makin besar seiring dengan perkembangan teknologi kriogenika dan superkonduktor. Bidang teknik tenaga listrik saat ini khususnya di negara maju telah memanfaatkan teknologi superkonduktor. Dengan teknologi supercanggih ini transmisi dan distribusi tenaga dapat dilakukan dengan sempurna. Dengan menggunakan superkonduktor dapat dicapai hasil guna yang hampir 100 %. Sebelum superkonduktor ditemukan, penghilangan kerugian dari energi yang disalurkan tersebut dianggap suatu hal yang mustahil. Karena setiap konduktor selalu memiliki hambatan listrik berapun kecilnya. Bila ada arus mengalir melalui konduktor tersebut, akan terjadi rugi tenaga yang sebanding dengan kuadrat arus dan sebanding dengan besarnya hambatan. Dapat dibayangkan berapa besarnya tenaga yang terbuang bila arus yang mengalir mempunyai beberapa arus amper. Belum lagi bila terjadi kenaikan temperatur, baik dari luar maupun dari rugi-rugi itu, yang akan menyebabkan kenaikan hambatan penghantar, yang berarti juga tenaga yang hilang akan makin besar. Tetapi itu semua dapat teratasi dengan adanya penemuan superkonduktor, dengan kelebihankelebihannya, efisiensi seratus persen bukan hal yang tidak mungkin dapat dilakukan. Karena bila hambatan superkonduktor menjadi semakin kecil atau mendekati nol, maka rugi tenaga akan menjadi kecil juga. Bahkan seperti telah disebutkan sebelumnya rugi tenaga tidak mustahil juga akan menjadi nol.

2.2.5 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi Dalam bidang telekomunikasi unsur superkonduktif memungkinkan penerapannya di kemudian hari pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan tinggi, guna menyediakan pentransmisian denyut dalam pikodetik tanpa cacat. Penerapan superkonduktor dalam piranti praktik akan sangat bergantung pada apakah mereka dapat diadakan dalam bentuk yang bermanfaat dengan sifat-sifat yang diperlukan. Kini superkonduktor A15 konvensional banyak digunakan dalam fisika tenaga tinggi, dan dalam terapan biomedik, sebagai hasil dari program penelitian dan pengembangan (R&D) yang sangat berhasil selama tahun 1970-an untuk menghasilkan kawat. Penerapan material bersuhu operasi nitrogen cair dalam lapangan telekomunikasi, masalah teknis pendinginan dapat diadakan dengan mudah dan murah. Karena itu sifat-sifat menswitch cepat pada peranti penemuan Josephson akan dapat diterapkan dalam sakelar-sakelar jaringan utama, namun rupa-rupanya tidak akan diterapkan dalam jaringan lokal mengingat masalah-masalah perawatannya. Jika pengoperasian material dapat ditingkatkan sampai suhu lingkungan ataupun lebih tinggi lagi, maka lingkungan terapan yang berpotensi sangatlah luas. Saluran transmisi superkonduktor akan mudah menjadi saingan serat optic dalam hal pengoperasian lebar jalur dan dalam hal biaya pemakaian dalam jarak pendek, terutama kalau isyarat dikirim secara listrik dan tidak memerlukan pngubahan ke cahaya untuk dipancarkan. Antena superkonduktor akan mungkin digunakan pada telepon sel kecil. Sakelar superkonduktor mungkin banyak digunakan dalam jaringan telekomunikasi. Detektor superkonduktif tidak saja akan dapat digunakan dalam komunikasi radio tunggal melainkan juga sebagai detektor optoelektronik akhiran. Salah satu aspek yang memukau pada superkonduktor ialah bahwa merupakan rumpun baru sama sekali, dengan sederetan sifat-sifat yang belum diteliti keseluruhannya. Maka tidak disanksikan superkonduktor yang baru akan besar dampaknya dalam teknologi

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan pembahasan yang telah diuraikan dan berdasarkan sumber teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa bahan superkonduktor adalah bahan yang memiliki resistansi rendah, sehingga rugi-rugi daya yang dihasilkan sangat kecil. Selain itu superkonduktor juga memiliki efisiensi dan konduktivitas yang tinggi sehingga superkonduktor banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti dalam bidang komputer untuk meningkatkan kecepatan mikroprosesor, bidang fisika untuk proses fusilaser, dalam bidang kedokteran dimanfaatkan untuk operasi, di bidang industri tenaga listrik diaplikasikan untuk penyempurnaan transmisi dan distribusi tenaga, sedangkan pada bidang telekomunikasi penerapannya pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan tinggi.

5.2 Saran Seperti apa yang telah saya paparkan mengenai bahan superkonduktor diatas. Maka menurut saya keperluan akan penggunaan bahan superkonduktor sebagai bahan pelindung alat-alat listrik sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin. Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1991. www.google.com

You might also like