You are on page 1of 11

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN KOMPARATIF

Tugas ini disusun guna memenuhi matakuliah pendidikan komparatif Dosen Pendamping : Y. Ch. Ismaniati

di susun oleh : Aulia Azmi Masna Ricky Maulana Abiantoro Satriya Ari WIjaya 11105244001 11105244026 11105244033

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia dan nikmat-Nya, sehingga makalah tentang evaluasi materi pendidikan komparatif dapat tersusun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan komparatif. Dengan harapan selain sebagai tugas bisa juga untuk berbagi ilmu dengan pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa fakultas ilmu pendidikan pada khususnya. Dalam menyelesekan makalah ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari kesalahan, kiranya kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapan pastinya dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Yogyakarta, 12 Desember 2012 Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ A. Latar Belakang ..................................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ BAB II TELAAH PUSTAKA A. Kaitan Antara Pendidikan Internasional, Global Dan Komparatif B. Pendidikan Komparatif Sebagai Studi Antar Bangsa Dan Antar Budaya C. Perspektif Metodologik Studi Pendidikan .......................................... D. Metodologik Komparansi Pendidikan ................................................ E. Dimensi Kehidupan Masyarakat ......................................................... F. Potret Pendidikan di Eropa, Asia dan Amerika ................................... G. Isu-isu dan Kajian Kontemporer Pendidikan ...................................... BAB III PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

i ii

1 1

2 3 4 4 5 5 5

7 8

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan zaman terjadi perkembangan yang amat pesat hampir diberbagai linih kehidupan. Perkembangan yang berdampak positif dan negatif. Dibeberapa Negara di dunia mulai menyikapi perkembangan dengan memberi perhatian pada bidang pendidikan karena diharapkan dengan pendidikan yang berkualitas akan menciptakan negara yang berkualitas pula. Untuk mewujudkan satuan pendidikan yang berkualitas harus diawali dengan kesepakatan bersama dari para actor pendidikan dalam hal ini para guru, kepala sekolah, dewan sekolah dll untuk mendedikasikan dirinya dalam perbaikan dan peningkatan kualitas sekolah sehingga untuk itu semua dapat dicapai dengan inovasi pendidikan baik melalui sumber-sumber kreatif dari dalam negeri maupun melalui studi komparansi pendidikan dengan negara lain yang dianggap lebih berhasil mengembangkan kulitas pendidikan. (Arif, 2010:4) Dengan demikian lahirlah pendidikan komparatif sebagai disiplin ilmu yang mempelajari sistem pendidikan baik dalam satu negara maupun antar negara yang menyangkut (1) sistem pendidikan formal, non formal dan informal (2) teori dan praktek pendidikan serta (3) Latar belakang ekonomi, politik dll. Pemaparan diatas merupakan pengantar yang diharapkan dapat me-recall materi-materi yang sudah disampaikan.

B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kaitan antara Pendidikan internasional, global dan komparatif? 2. Bagaimana kaitan Pendidikan Komparatif sebagai studi antar bangsa dan antar budaya? 3. Bagaimana Perspektif Metodologik studi pendidikan? 4. Bagaimana Metodologik Komparansi pendidikan? 5. Bagaimana dimensi kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan system pendidikan? 6. Bagaimana potret pendidikan di negara-negara Eropa, Asia dan Amerika ? 7. Bagimana Isu-isu dan kajian wawasan pendidikan kontemporer?

BAB II PEMBAHASAN
B. Kaitan Antara Pendidikan Internasional, Global Dan Komparatif Ada tiga macam disiplin ilmu yang sama-sama memiliki orientasi terwujudnya perdamaian dunia yang lahir secara berurutan yaitu pendidikan internasional, pendidikan komparatif dan pendidikan nasional. - Pendidikan Internasional lahir lebih awal sebagai refleksi para ahli terhadap realitas dunia yang diwarnai aneka konflik antar bangsa, sehingga diperlukan aneka upaya dengan tujuan terciptanya suasana pergaulan dunia yang harmonis. Contoh : Dikawasan eropa terbentuk komisi khusus untuk mengmpulkan dat-data pendidikan negara lain, kemudain perkembangan zaman terbentuklah konferensi internasional. Dikawasan Asia barat mulai mempelajari dan menterjemahkan materimateri dari berbagai negara. Dikawasan Asia Timur terdapat universitas yang merekrut dari segala penjuru negara. Dia Asia tenggara terbentuk ASEAN. Berkembangnya pendidikan Internasional telah mendorong para ahli ingin mempelajari system pendidikan dibanyak negara agar dapat diadopsi dan diterapkandi negerinya sendiri, sehingga berkembang cabang ilmu baru yaitu pendidkan komparatif. - Pendidikan Komparatif muncul sebagai upaya sistematis para ahli dalam mempelajari system-sistem pendidikan diluar batas negerinya sendiri. Ilmu ini dimulai dari hanya sebatas informasi-informasi pendidikan di negara lain yang didapat dari cerita para pelancong kemudian dikembangkan lebih ilmiah dengan melaui penggalian data yang sistematis. Dengan semakin berkembangnya studi pendidikan komparatif lahir;ah studi mengenai pendidikan global - Pendidikan Global lahir belakangan sebagi suatu studi dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masing-masing pentingnya menjaga kehidupan kolektif secara global. C. Pendidikan Komparatif Sebagai Studi Antar Bangsa Dan Antar Budaya Secara natural manusia selalu ingin hidup berkelompok, berdasarkan aneka macam pengelompokan yang merupakan karakter dasar alamiah dan naluriah pada diri manusia maka membuka jalan pada terwujudnya suku bangsa, kemudian berkembang menjadi kampung, desa, kota, serta pada akhirnya menjadi suatu kesatuan bangsa. Dengan demikian konsep bangsa diartikan sebagai pengelompokan masyarakat atas dasar

kesamaan-kesamaan tertentu. Sedangkan konsep budaya memiliki ciri-ciri : (1) berdasar simbol (2) dibagi dan dimiliki bersama (3) dipelajari (4) digunakan secara flexible secara adaptis, dengan ciri tersebut maka kebudayaan suatu bangsa mencakup unsur unsur system pengetahuan, system religi, system kesenian, system bahasa, system ekonomi, system teknologi dll. Pendidikan komparatif dalam melakukan studi antar bangsa, khususnya yang meyangkut sistem pendidikan beserta keterkaitannya dengan aspek-aspek kehidupan lain suatu bangsa adalah dengan membandingkan satu sama lain. Dengan demikian pendidikan komparatif juga mendorong bahu membahu bersama-sama dengan studi-studi mengenai bangsa dan antar bangsa. Dengan pengetahuan tentang aneka macam kebudayaan yang dimiliki masing-masing bangsa menjadikan lebih memahami aneka perbedaan potret pendidikan yang ada di beberapa bangsa. Hal ini tentu berimplikasi pada sikap yang lebih inklusif dan toleran dalam memandang aneka kebudayaan. Studi pendidikan komparatif menyangkut banyak negara di beberapa kawasan

dunia. Ada lima kelompok jenis negara di dunia yaitu : (1) Kelompok negara maju. (2) Kelompok negara sedang berkembang (3) Kelompok negara miskin atau terbelakang (4) Kelompok negara paling miskin (5) Kelompok negara yang bangkrut D. Perspektif Metodologik Studi Pendidikan Suatu pengetahuan dapat disebut ilmiah atau menjadi suatu disiplin ilmu apabila memenuhi beberapa persyaratan. Syarat disiplin ilmu adalah apabila ia memiliki objek studi, memiliki kekhasan metodologik dan pengetahuan yang diperoleh dari hasil studi dengan kekhasan metodologik tersebut, kemudian disusun secara sistematis dengan mengandalkan objektivitas. Metode disiplin ilmu dikenal dengan metode ilmiah (scientific method). Menurut John Dewey dalam bukunya How We Think ( Imam Barnadib, 1994) , metode ilmiah memuat enam langkah, yaitu : (1) The felt need (2) The Problem (3) The Hypothesis (4) Collecting of data as the evidence (5) Concluding belief s(6) general Values of the conclusion

Penelitian terhadap penyelenggaraan pendidikan mencakup tiga jenis satuan penyelenggara pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantara dikenal dengan istilah trisenta pendidikan 1. Satuan pendidikan di sekolah 2. Satuan pendidikan di keluarga 3. Satuan pendidikan di masyarakat Studi ilmiah tentang pendidikan secara ideal dilakukan dengan berpedoman pada kode etik. Ada empat prinsip etika dalam studi pendidikan, yaitu : 1. Hormat kepada orang lain 2. Kesehjateraan 3. Keadilan 4. Kerahasiaan E. Metodologik Komparansi Pendidikan Secara umum studi pendidikan komparatif yang sudah berlangsung lama dimulai dari yang bersifat praktis kemudian lambat laun menjadi lebih bersifat keilmuan. John Griscom, Victor Cousin, Horace Mann, dan Matheww Arnold adalah tokoh-tokoh studi pendidikan perbandingan yang lebih bercorak kepraktisan. Isaac Leon Kandel, George ZF. Bereday, Gail F. Kelly, Harold Noah dan Nicholas Hans adalah tokoh studi perbandingan yang bercorak keilmuan. Ada tiga tahap dalam studi pendidikan perbandingan yaitu: tahap borrowing, kemudian berkembang menuju tahap predicing dan berlanjut menjadi analyzing. Agar dapat melakukan perbandingan dengan baik, dipersyaratkan adanya kesebandingan (comparability). Segi kesebandingan dalam melakukan studi perbandingan sistem pendidikan antar dua negara atau lebih yang berbeda antara lain adalah adanya kesamaan relatif dari aspek tingkat kemajuan pembangunan, latar belakang sejarah, latar belakang ekonomi, letak geografis. Menurut Debold Van Dalem, metode ilmiah yang lazim digunakan dalam studi pendidikan komparatif adalah : historis, Deskriptif, Eksperimen dan filosofis sedangkan george ZF. Bereday menyebut dua lagi yaitu area dan komparansi. Ada tiga cara dalam proses analisis komparansi pendidikan menurut Val D. Rust (2003) yaitu : Analisis menemukan persamaan dan perbedaan pendidikan antar negara, Analisis Multisite yaitu analisis data suatu negara secara tunggal, kemudian di lanjutkan pada negara lain di luar negara negara yang bersangkutan, serta dilanjutkan lagi pada negara lain untuk suatu pokok penelitian, Analisis pengujian teori-teori yang lebih umum

tentang hubungan antar variable pada satu negara untuk melihat hubungan antar variable tersebut. F. Dimensi Kehidupan Masyarakat Dan Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Bahwa semua bangsa di dunia berusaha meningkatkan mutu pendidikannya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Upaya meningkatkan mutu pendidikan oleh semua bangsa di dunia, termasuk Indonesia, berangkat dari adanya keprihatinan mereka akan mutu pendidikan yang masih rendah. Untuk itu, I. L. Kandel merekomendasikan perlunya perhatian dari pelaku pendidikan terhadap hal-hal yang kelihatannya tidak tampak (intangible) akan tetapi memiliki pengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membangun pendidikan yang lebih baik. Ideologi sebagai salah satu faktor intangible memiliki pengaruh luar biasa dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu bangsa. Melalui ideologi atau cita-cita sosial penyelenggaraan pendidikan baik yang ada di jalur sekolah maupun luar sekolah ingin dikembangkan dan ditingkatkan mutunya untuk dapat memainkan peran-peran yang diharap. Baik peran ligitimasi ataupun peran reformasi dari keberadaan lembaga pendidikan. Pada bagian lain, penyelanggaraan pendidikan tidaklah sui generi, akan tetapi dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa aspek kehidupan masyarakat di luar pendidikan selalu bersinggungan dan mempengaruhi pendidikan G. Potret Pendidikan Di Negara-Negara Eropa, Asia dan Amerika Eropa, Asia dan Amerika memiliki beragam sistem pendidikan yang diterapkan oleh masing-masing negaranya. Sistem pendidikan serta kebijakan-kebijakan yang diterapkan antarnegara, mulai dari pendidikan pra-sekolah hingga pendidikan tinggi terdapat bermacam-macam kesamaan maupun perbedaan. Meskipun demikian, sistem yang telah diterapkan oleh setiap negara di Eropa, Asia dan Amerika tersebut masing-masing memiliki tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, mempelajari sistem pendidikan yang di terapkan di Eropa, Asia dan Amerika tersebut tidak hanya melihat dari sisi perbedaan dan persamaannya saja, melainkan juga memahami tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu negara dalam penerapan sistem pendidikan di negaranya tersebut. H. Isu-isu dan kajian wawasan pendidikan kontemporer? Secara histori tindakan pendidikan serta tuntutan masyarakat untuk kemajuan pendidikan dewasa ini, sebenarnya banyak dipengaruhi oleh dua perspektif. Perspektif pertama adalah pengaruh dari ide-ide pendidikan yang dibawa oleh tokoh-tokoh pendidikan sekaligus aliran-aliran filsafat pendidikan. Perspektif kedua adalah munculnya

trend-trend baru dalam lapangan pendidikan baik yang muncul melalui publikasi ilmiah maupun melalui aneka pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya, simposium, dan konferensi pendidikan baik nasional, maupun internasional. Seiring dengan perkembangan kebutuhan bangsa di dunia, maka pendidikan juga mengalami perubahan dan perkembangan sebagai upaya praktek antisipasi dan adaptasi. Pada banyak negara dewasa ini banyak trend perbaikan pendidikan di semua bidang pendidikan baik untuk jenjang dasar, menengah, maupun tinggi; baik yang terjadi pada sifat pendidikan formal, informal, maupun non-formal. Mengenai peningkatan kualitas pendidikan guru antara lain tercetus dalam pernyataan OECD (Organization for Economics Co-operation and Development). Menurut organisasi ini secara emplisit menyerukan bahwa all structural differences between teachers catagories must be abolished. Dalam hal ini supaya tidak ada perbedaan mutu antar guru satu dengan lainnya maka perlu ditingkatkan kualifikasi secara lebih standar. Banyak terjadi permasalahan yang membuat proses pendidikan menjadi terganggu. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan kualitas guru juga mengalami banyak distorsi mekanismenya sehingga mempengaruhi hasil. Begitu juga dengan isu kebijakan pembiayaan pendidikan dan isu kebijakan privastisasi pendidikan yang menjadi problematika proses pendidikan.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN Pendidikan dimaksudkan untuk mepersiapkan anak-anak bangsa dalam menghadapi masa depan dan menjadikan bangsa ini bermartabat di antara bangsa bangsa lain di dunia. masa depan yang selalu berkembang menuntut pendidikan untuk selalu menyesuaikan diri dan menjadi lokomotif dari proses demokratisasi dan pembangunan bangsa. dengan adanya pendidikan komparatif ini seharusnya tidak hanya dijadikan suatu disiplin ilmu tetapi benar-benar dilaksnakan dengan bercermin dengan negara-ngera lain agar kualitas pendidikan yang baik sehingga akan menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
Rohman, Arif. 2010. Pendidikan Komparatif. Yogyakarta : Laksbang Grafika Imam Barnadib. 1994. Pendidikan Perbandingan: Buku-1 Dasar-Dasar. Yogyakarta: Andi Offset. Chalidjah Hasan. 1995. Kajian Pendidikan Perbandingan. Surabaya: Al Ikhlas. Assegaf, Rachman. 2003. Internasionalisasi Pendidikan. Yogyakarta : Gama Media. Abd. Rachman Assegaf. (2003). Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan Di Negara-Negara Islam Dan Barat. Yogyakarta: Gama Media. Syah Nur, H.Agustiar (2001). Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, Lubuk Agung: . Bandung. Tilaar, H.A.R . (2002). Membenahi Pendidikan Nasional. Pt Rineka Cipta: Jakarta. Nurani Soyomukti. 2008. Pendidikan Berperspektif Globalisasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

You might also like