You are on page 1of 94

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

1.1

PENDAHULUAN

Alternatif kelembagaan lain adalah perusahaan daerah (PD) atau juga disebut badan usaha milik daerah (BUMD). Kelembagaan dalam bentuk PD mempunyai harapan pengembangan yang relatif luas melalui diversifikasi usaha dalam jangka panjang. Persyaratan minimal untuk dapat dibentuknya suatu perusahaan daerah tentu sangat dipengaruhi oleh skala ekonomi optimal, besaran organisasi dan efisiensi biaya serta berbagai faktor lainnya. Walaupun milik pemerintah, Perusahaan Daerah Pasar daerah adalah merupakan suatu lembaga ekonomi. Pengelolaan pasar oleh Perusahaan Daerah diharapkan dapat mendorong terwujudnya profesionalisasi pengelolaan aset pasar.

1.2

DASAR KEBIJAKAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Pelaksanaan pengelolaan aset pasar oleh Perusahaan Daerah berpedoman ketentuan perundang-undangan yang meliputi: 1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah 2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Beberapa ketentuan yang diatur dalam UU 5/1962 adalah sebagai berikut: 1. Modal Perusahaan Daerah adalah kekayaan daerah yang dipisahkan, terlepas dari kekayaan umum daerah. 2. Perusahaan Daerah dibentuk, dan dibubarkan, berdasarkan suatu peraturan daerah. 3. Perusahaan Daerah dapat dimiliki sepenuhnya oleh: (a) suatu daerah sepenuhnya, atau (b) dimiliki oleh suatu daerah bersama dengan perorangan atau badan hukum lainnya. 4. Saham Perusahaan Daerah terdiri dari saham prioritet (prioritas) dan saham biasa. Saham prioritet hanya dapat dimiliki oleh daerah. Pemegang saham prioritet adalah Kepala Daerah. 5. Pemegang saham prioritet memiliki hak istimewa, diantaranya hak mengusulkan dan menunjuk direksi, hak mengawasi direksi, hak menyetujui anggaran tahunan perusahaan, hak menentukan putusan akhir dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) bila tidak terdapat kata mufakat diantara pemegang saham, hak menyetujui laporan perhitungan tahunan, dan hak menentukan penggunaan laba. 6. Direksi Perusahaan Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah setelah mendengarkan DPRD. 7. Anggaran setiap tahunnya harus disetujui oleh Kepala Daerah. 8. Perusahaan Daerah dapat bekerja sama dengan perusahaan negara, koperasi, atau perusahaan swasta lainnya. 9. Pemeriksaan atas laporan keuangan tahunan dilakukan oleh Jawatan Akuntan Negara (Catatan: sekarang ini adalah BPKP. Walaupun demikian BPK, berdasarkan UU 15/2006 memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan pada Perusahaan Daerah).

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

1.3

JENIS KELEMBAGAAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Terdapat dua model kelembagaan perusahaan daerah, yang meliputi: 1. Aset Pasar Dikelola Oleh Perusahaan Daerah Dengan 100% Saham Milik Pemerintah Daerah Dalam skema ini, ditunjuk suatu Perusahaan Daerah yang lama atau yang baru dibangun khusus mengelola investasi USDRP, yang mana 100% saham Perusahaan Daerah itu dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah meneruspinjamkan pinjaman USDRP kepada Perusahaan Daerah tersebut. Penerusan pinjaman ini adalah transparan kepada kreditur. Pemerintah Daerah menyediakan modal kerja bagi Perusahaan Daerah tersebut untuk menentukan jumlah seluruh modal Perusahaan Daerah. Perusahaan kemudian harus merekrut dan memobilisasi personil, menciptakan sistem dan prosedur, serta membangun sistem manajemen yang mampu untuk mengelola investasi USDRP tersebut. 2. Perusahaan Daerah: Pemerintah Bersama Mitra Swasta Sebagai Pemegang Saham Kelembagaan jenis ini merupakan kelembagaan yang dibentuk oleh pemerintah daerah bersama mitra. Mitra usaha tersebut dapat berupa perseorangan, perusahaan swasta atau BUMN lain, yang menyediakan modal kerja, pengetahuan dan aset lainnya sebagai bentuk penyertaan modal. Dalam model kelembagaan perusahaan daerah Jenis ini, pemerintah bersama mitra membentuk suatu Perusahaan Daerah baru yang khusus mengelola investasi USDRP.

1.4

PENGALIHAN ASET USDRP KEPADA PERUSAHAAN DAERAH.

Pengalihan aset Pasar Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Daerah dapat dilakukan melalui alternatif berikut ini: 1. Penerusan pinjaman USDRP dari Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Daerah Apabila berupa penerusan pinjaman USDRP dari Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Daerah maka Perusahaan Daerah tersebut wajib melakukan pembayaran pokok pinjaman dan bunga kepada Pemerintah Daerah, yang kemudian dapat digunakan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran pokok dan bunga

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR pinjaman USDRP kepada Pemerintah Pusat. Cara penerusan pinjaman ini adalah cara yang dianjurkan dalam pengelolaan aset USDRP oleh Perusahaan Daerah. 2. Penambahan modal Perusahaan Daerah Apabila pengalihan aset USDRP kepada Perusahaan Daerah tersebut adalah berupa penambahan modal maka tidak ada kewajiban Perusahaan Daerah untuk membayar pokok dan bunga pinjaman kepada Pemerintah Daerah melainkan hanya berbentuk pembayaran deviden tahunan apabila Perusahaan Daerah tersebut memperoleh laba. Cara berupa penambahan modal ini memberikan resiko cash flow kepada Pemerintah Daerah, yang secara reguler wajib melakukan pembayaran

1.5

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH

Apabila menggunakan bentuk Perusahaan Daerah, Pemerintah Daerah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Studi kelayakan. Harus dilakukan studi mengenai kemampuan Perusahaan Daerah untuk mengoperasikan dan memelihara aset USDRP tersebut. Kemampuan itu mencakup penyediaan modal kerja, teknologi dan pengetahuan serta personil. Ada kemungkinan modal dan kemampuan Perusahaan Daerah harus ditingkatkan sebelum menerima aset USDRP. 2. Naskah perjanjian penerusan pinjaman. Perlu dibuat naskah perjanjian penerusan pinjaman dari Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Daerah yang mencantumkan besar pinjaman yang teruskan, jangka waktu pengembalian pinjaman, grace period, suku bunga pinjaman yang diteruskan, jadwal pembayaran bunga dan pokok pinjaman, penalti bila terjadi kelambatan pembayaran bunga/pokok pinjaman, financial covenants (kondisi keuangan yang harus dipertahankan, seperti rasio maksimum hutang kepada modal). Struktur pinjaman Perusahaan Daerah kepada Pemerintah Daerah ini harus disesuaikan dengan struktur pinjaman Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat. Pemberian pinjaman kepada, dan penerimaan pembayaran pokok pinjaman dan bunga dari, Perusahaan Daerah harus dianggarkan di dalam APBD.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 3. Indikator Kinerja atau KPI (Key Performance Indicators). Perlu ditetapkan target-target utama/KPI seperti target penjualan, laba sebelum bunga, depresiasi dan pajak, dan terget laba bersih, yang mengikat direksi Perusahaan Daerah, dan target-target tersebut menjadi acuan dalam menentukan skema kompensasi direksi perusahaan. 4. Penerimaan Asli Daerah (PAD). Selama ini terdapat beberapa pajak dan retribusi daerah yang menjadi penerimaan asli daerah (PAD), misalnya pajak reklame atau retribusi kebersihan pasar. PAD tradisional ini harus dipisahkan dari pendapatan aset USDRP lain dan tidak dapat digunakan untuk menutupi biaya operasional Perusahaan Daerah.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Pengalihan pengelolaan kelembagaan pengelolaan pasar dari SKPD kepada Perusahaan Daerah bukan merupakan jaminan bagi terwujudnya pengelolaan pasar yang professional. Namun kelembagaan perusahaan daerah memiliki peluang yang lebih besar bagi terwujudnya pengelolaaan pasar yang professional. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya: 1. Otonomi Pengelolaan Pasar Perusahaan Daerah adalah Organisasi yang berdiri sendiri (independen) tidak berada dibawah naungan instansi pemerintah daerah. Pengelolaan pasar oleh Perusahaan Daerah dapat memberikan kewenangan dan otoritas yang lebih otonom, khususnya dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan upaya profesionalisasi pengelolaan pasar. 2. Tekanan Politis Perubahan status SKPD Pasar menjadi Perusahaan Daerah pasar, dapat mengurangi tekanan-tekanan politis dan kepentingan-kepentingan eksternal terhadap pengelolaan pasar, khususnya kepentingan-kepentingan yang dapat menghambat profesionalisasi pengelolaan aset pasar. 3. Keleluasaan Penggunaan Anggaran Keuangan Perusahaan Daerah merupakan suatu intitusi bisnis layaknya seperti perusahaan swasta, perusda dapat menggunakan anggaran pendapatan untuk pembiayaan opersional pasar secara langsung, tanpa harus disetor terlebih dahulu ke kas Negara.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 2.1 PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN PASAR OLEH PERUSAHAAN DAERAH. Perusahaan Daerah dalam menjalankan usahanya harus berpegangteguh pada prinsip-prinsip berikut ini: 1. Akuntabilitas (accountability) Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan pengawas dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham (Pemerintah Daerah) dan stakeholders lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan Perusahaan Daerah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham (Pemerintah Daerah). Dewan Pengawas bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan daerah sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham (Kepala Daerah) bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan. 2. Pertanggungan-jawab (responsibility) Prinsip ini menuntut pimpinan dan manajer perusahaan daerah melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan daerah hendaknya dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis perusahaan. 3. Keterbukaan (transparancy) Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham (Pemerintah Daerah) dan orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan. 4. Kewajaran (fairness) Seluruh karyawan perusahaan daerah harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan daerah akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 5. Kemandirian (independency) Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan daerah agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perusahaan daerah yang berlaku. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam undangundang maupun peraturan perusahaan. 6. Profitabilitas. Salah satu tujuan pendirian perusahaan daerah adalah menghasilkan profit untuk Pemerintah Daerah. Sehebat apapun yang dilakukan Perusahaan Daerah tidak ada manfa'atnya jika tidak menghasilkan profit. 7. Kualitas Layanan Perusahaan Daerah harus memiliki komitmen untuk menyediakan kualitas layanan yang baik bagi konsumen, sehingga dapat memberikan kepuasan layanan yang berupa rasa nyaman dan aman selama menggunakan layanan pasar. kualitas layanan merupakan inti dari terbentuknya loyalitas pelanggan pasar. 8. Sumber Daya Manusia Perusahaan daerah memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati di mana semua memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusda. Perusahaan daerah hanya akan merekrut, mempekerjakan dan mengembangkan para karyawan hanya atas dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan. Perusahaan daerah harus memilik komitmen untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat.

2.2 TAHAPAN PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR Proses pembentukan perusahaan daerah, tidak selayaknya pendirian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pembentukan perusahaan membutuhkan sebuah studi awal tentang pendirian perusahan daerah, dan berbagai persiapan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Adapan tahapan pendirian perusahaan daerah adalah sebagai berikut:

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Gambar 2.1 Tahapan Pendirian Perusahaan Daerah

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

2.2.1

TAHAPAN PERSIAPAN

Tahap persiapan pendirian terdiri dari beberapa kegiatan yang meliputi: 1. Pembentukan Tim Pendirian Perusahaan Daerah Pasar. Pembentukan Tim Pendirian Perusahaan Daerah dipimpin oleh kepala daerah atau wakil kepala daerah, adapun anggota tim terdiri dari perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berhubungan dengan pendirian perusahaan daerah, yang meliputi: a) SKPD Pengelola pasar b) Dinas Perindustrian dan Perdagangan c) Bagian Hukum d) Bagian Keuangan e) Bagian Organiasi f) Pengelola UPT Pasar Tim Pendirian Perusahaan Daerah Pasar bertugas untuk menyusun dan menyiapkan berbagai persiapan administrative dan teknis dalam pendirian perusahaan, melakukan studi pendirian, membuat disain awal organisasi perusahaan daerah, dan mengestimasi kebutuhan dana penyertaan modal. 2. Pengumpulan data dan informasi tentang perusahaan daerah
Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan pendirian perusahaan pada beberapa Kabupaten/Kota yang telah membentuk perusahaan Daerah. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara studi banding ke beberapa Kabupaten/Kota terdekat. Diantara Kabupaten/Kota yang telah membentuk perusahaan daerah pasar diantaranya: 1. Kota Makasar 2. Kota Malang 3. Kota Tangerang 4. Kabupaten Tangerang 5. Kota Banjarmasin 6. Kota Palembang 7. Kota Kediri 8. Kabupaten Bogor 9. Kabupaten Banjar 10. Propinsi DKI Jakarta

11. Kota Bandung


5

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 12. Kota Surabaya 13. Kota Medan 14. Kota/Kabupaten Lainnya di Indonesia 3. Penyusunan Rencana Anggaran dan Jadual Kerja Tim Pendirian Perusahaan Daerah Penyusunan rencana anggaran dan jadual kerja disusun untuk memperlancar proses kerja tim pendirian perusahaan daerah dalam menyusun dan menyiapkan berbagai dokumen teknis dan administratif pendirian perusahaan daerah. Rencana anggaran disusun berdasarkan kebutuhan dana operasional tim. Adapuan rencana kerja tim dibuat berdasarkan tahapan persiapan pendirian perusahaan.

2.2.2

TAHAP PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI

Kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang pasar bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata kondisi pasar dan pengelolaan pasar saat ini, sehingga diharapkan data tersebut dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan berbagai tentang pedoman pendirian dan disain organisasi perusahaan daerah. Secara pengelompokan materi data dalam pekerjaan ini dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu data pasar dan pengelolaan pasar. Teknik pengumpulan data dalam kegiatan ini menggunakan teknik survey, baik survey sekunder maupun survey primer. a) Survey Sekunder Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang telah terdokumentasikan dalam bentuk buku laporan dan statistik. Di samping pengumpulan data, pada kegiatan ini dilakukan pula wawancara atau diskusi dengan pihak pengelola (SKPD) pasar mengenai berbagai data tentang pasar, pengelolaan pasar dan perusahaan daerah. Survey Sekunder diperoleh dari studi pustaka dan studi instansi. Studi pustaka digunakan untuk mengetahui data berhubungan dengan materi persiapan pendirian perusahaan daerah. Studi pustaka diperoleh dari peraturan kebijakan dan perundang-undangan, buku pedoman pendirian perusahaan daerah pasar dan berbagai data lain yang dibutuhkan untuk pendirian perusahaan daerah.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Survey instansi SKPD pasar bertujuan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan data-data pasar diantaranya : o Jumlah Pasar o Jumlah kios, lapak dan pelataran, o Jumlah pedagang, o Jumlah Karyawan SKPD Pasar (PNS dan Non-PNS) o Biaya operasional pasar o Pendapatan pasar. b) Survey Primer Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data terbaru/terkini langsung dari lapangan atau lingkungan pasar. Pengumpulan data primer ini sendiri akan dilakukan melalui 2 (dua) metode, yaitu metode observasi langsung ke lapangan dan metode penyebaran kuesioner atau wawancara. Penentuan penggunaan kedua metode ini dilakukan berdasarkan jenis data yang dibutuhkan. Survey primer yang akan dilakukan terdiri: Survey Kondisi Pasar dan Permasalahannya Survey yang dilakukan adalah observasi kondisi pasar, baik pada saat opersional pasar berlangsung. Survei ini dilakukan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terdapat di pasar, seperti; kerusakan sarana dan prasarana, sistem penarikan retribusi, kebersihan pasar, kenyamanan dan keamanan pasar. Tingkat Kepuasan Layanan Survey ini dilakukan untuk memperoleh data tentang tingkat kepuasan layanan yang diberikan oleh pengelola pasar. survey ini dilakukan kepada pasar pedagang pasar dan pengunjung pasar sebagai pengguna jasa layanan pasar itu sendiri. Survey Penilaian Aset Pasar Survey ini dilakukan untuk memperoleh data perhitungan jumlah aset pasar pemerintah daerah. Perhitungan aset pasar dapat dilakukan bekerja sama dengan lembaga appraisal (penilai) aset.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 2.2.3 TAHAP KAJIAN PEMBENTUKAN

Tahap ini merupakan tahap pengkajian berbagai aspek yang terkait dengan persiapan pendirian perusahaan daerah. Data dan informasi yang telah diperoleh dari hasil survey merupakan dasar bagi pengkajian. Tahap kajian pembentuka perusahan daerah terdiri dari: 1. Kajian Tentang potensi Pendapatan Dan Biaya Operasional Perubahan status pengelolaan pasar dari SKPD menjadi Perusahaan daerah akan merubah berbagai struktur biaya dan alur pengelolaan keuangan. Kajian ini akan mengkaji dan mengestimasi besaran biaya operasional perusahaan daerah, yang dihitung berdasarkan variabel biaya yang dikeluarkan perusahaan daerah dalam kurun satu tahun. Kajian ini juga akan menghitung besaran potensi pendapatan yang dapat diperoleh oleh perusahaan daerah dalam menjalankan operasional pasar. 2. Kelayakan Finansial Peruashaan Daerah Kajian ini dilakuakan untuk menilai kelayakan keuangan dari pengeloalan pasar oleh perusahaan daerah, mengkaji kemampuan perusahaan daerah dalam mengembalikan dana pinjaman USDRP. 3. Perhitungan Nilai Keseluruhan Aset Pasar dan Penentuan Aset Pasar Yang Akan Dilimpahkan Pemerintah Daerah memiliki banyak pasar, pengalihan aset pasar pemerintah daerah kepada perusahaan daerah mengharuskan adanya perhitungan terhadap nilai aset yang akan dilimpahkan. Aset pasar yang dilimpahkan kepada perusahaan daerah akan dihitung sebagai bagian dari penyertaan modal daerah. 4. Kajian Kebutuhan Anggaran Penyertaan Modal Perusahaan Daerah Kajian ini dilakukan untuk mengestimasi besaran nilai penyertaan modal bagi perusahaan daerah. Jumlah penyertaaan modal bagi perusahaan daerah diharapkan dapat membiayai berbagai biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan daerah selama kurun waktu satu tahun. 5. Kajian Kelembagaan Perusahaan Daerah Kajian ini akan membahas tentang rancanan visi misi, disain dan struktur organisasi, uraian tugas tiap-tiap jabatan, criteria jabatan, sistem dan besaran kompenasi tiap jabatan, sistem administrasi dan pembukuan serta berbagi dokumen lainnya

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 2.2.4 TAHAP LEGISLASI

Tahap ini merupakan tahap legalisasi perusahaan daerah menjadi suatu lembaga badan usaha milik daerah yang menangani pengelolaan pasar. tahap ini terdiri dari: 1. Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Daerah Tentang Pendirian Perusahaan Daerah dan Penyertaan Modal Daerah. Naskah Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah mengenai konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, objek atau arah arah pengaturan rancangan undangundang. Dengan kata lain naskah akademik merupakan dasar dan konsepsi sekaligus berisi arahan dalam menyusun materi peraturan perundang-undangan Adapun materi naskah akademik berisakan tentang: A. Pendahuluan 1) Latar Belakang 2) Tujuan dan Kegunaan 3) Metode pendekatan 4) Materi Muatan (Jenis/bentuk pengaturan) B. Ruang Lingkup Naskah Akademik 1) Umum 2) Pengertian : 3) Materi 4) Sanksi 5) Peralihan 6) Penutup C. Kesimpulan Dan Saran 1) Kesimpulan 2) Saran 2. Penyusunan Draft Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perusahaan Daerah Pasar dan Draft Rancangan Peraturan Daerah Tentang Penyertaan Modal. Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah, bahwa Perusahaan Daerah dibentuk, dan dibubarkan, berdasarkan suatu peraturan daerah. Dalam rangka pembentukan perusahaan daerah. Pembentukan draft rancangan
9

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Peraturan Daerah tentang pasar disusun oleh Tim pendirian Perusahaan Daerah untuk dibahas dan disahkan Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pembentukan draft rancangan peraturan daerah harus mengacu pada hasil kajian yang telah dibuat pada tahap kajian pembentukan perusahaan daerah. Draft rancangan peraturan daerah tentang perusahaan daerah memuat berbagai kententuan sebagai berikut: a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) n) o) p) q) r) Ketentuan Umum Pembentukan (Nama Perusda dan Lingkup Usaha) Domisili Dan Wilayah Kerja Tugas Pokok Dan Fungsi Permodalan Pengurusan Tugas Serta Wewenang Direksi Dan Badan Pengawas Pengangkatan, Masa Jabatan Dan Pemberhentian Direksi Pengangkatan, Masa Jabatan Dan Pemberhentian Badan Pengawas Penghasilan Dan Hak-Hak Direksi Penghasilan Badan Pengawas Dan Sekretariat Satuan Pengawas Intern (Spi) Rencana Jangka Panjang Dan Rencana Kerja Dan Anggaran Tahunan Pemanfaatan Laba Bersih Pembubaran Ketentuan Lain-Lain Ketentuan Penutup

m) Tahun Buku, Laporan Kegiatan Usaha Tahunan Dan Laporan Keuangan Tahunan

Penyertaan Modal Daerah adalah pengalihan kepemilikan kekayaan Daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal daerah pada Perusahaan Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah, bahwa Perusahaan Daerah dapat dimiliki sepenuhnya oleh: (a) suatu daerah sepenuhnya, atau (b) dimiliki oleh suatu daerah bersama dengan perorangan atau badan hukum lainnya. Saham Perusahaan Daerah terdiri dari saham prioritet (prioritas) dan

10

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR saham biasa. Saham prioritet hanya dapat dimiliki oleh daerah. Pemegang saham prioritet adalah Kepala Daerah. Penyertaan modal daerah pada perusahaan daerah pasar dapat berbentuk barang dan uang. Adapun draft rancangan peraturan daerah tentang penyertaan modal daerah, sekurang-kurangnya, memuat berbagai kententuan berikut: a) b) c) d) e) f) g) Kententuan Umum Maksud dan Tujuan Penyertaan Modal Daerah (besaran total jumlah) Sumber Dana Pertanggung Jawaban Hasil Usaha Kententuan Penutup

3. Pembahasan Raperda bersama DPRD. Terdapat dua tahap penting pembahasan draf raperda, yaitu pada lingkup tim teknis pendirian perusahaan daerah dan pembahasan bersama dengan DPRD. Pembahasan pada tim teknis, adalah pembahasan yang lebih merepresentasi pada kepentingan pemerintah daerah. Tim Pendirian Perusahaan Daerah harus memberi kesempatan kepada semua masyarakat berpartisipasi aktif baik secara lisan maupun tulisan Pembahasan pada lingkup DPRD sangat sarat dengan kepentingan politis masingmasing fraksi. Tim kerja di lembaga legislative dilakukan oleh utusan komisi. Pembahasan di DPRD biasanya diformat dengan tahapan, Pengantar Pemerintah Daerah pada sidang Paripurna Dewan, Pemandangan Umum Fraksi, Pembahasan dalam PANSUS (jika diperlukan), Catatan akhir Fraksi dan Persetujuan anggota DPRD terhadap draf raperda. 4. Pengesahan dan Pengundangan Perjalanan akhir dari perancangan sebuah draf peraturan daerah tentang perusahaan daerah dan penyertaan modal adalah tahap pengesahan yang dilakukan dalam bentuk penandatangan naskah oleh pihak pemerintah daerah dengan DPRD. Dalam konsep hukum, peraturan daerah tersebut telah mempunyai kekuatan hukum materiil (materiele

11

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR rechtskrach) terhadap pihak yang menyetujuinya. Sejak ditandatangani, maka rumusan hukum yang ada dalam raperda tersebut sudah tidak dapat diganti secara sepihak. Pengundangan dalam Lembaran Daerah adalah tahapan yang harus dilalui agar raperda mempunyai kekuatan hukum mengikat kepada publik. Dalam konsep hukum, maka draf raperda sudah menjadi perda yang berkekuatan hukum formal. Secara teoritik, semua orang dianggap tahu adanya perda mulai diberlakukan dan seluruh isi/muatan perda dapat diterapkan. 2.2.5 TAHAP PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH

Tahap ini terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi: 1. Penyedian Dan Pengadaan Sarana Dan Prasarana Kantor Sarana dan prasarana kantor merupakan factor penting, penunjang aktifitas kerja perusahaan daerah. Gedaung kantor perusahaan daerah dapat memanfaatkan fasilitas gedung pemerintah daerah untuk sementara waktu. 2. Proses Rekrutmen Direksi Perusahaan Daerah Belum banyak fit & propertest yang dilakukian terhadap direksi perusahaan daerah termasuk direksi perusahaan daerah pasar oleh pimpinan daerah bersangkutan. Untuki daerah tertentu seperti provinsi DKI Jakarta atau kota Surabaya mungkin saja terjadi fit & propertest dalam rekrutmen direksi perusahaan daerah pasar masing masing. Tapi transparansi dalam rekrutmen perusahaan daerah pasar kota tangerang kiranya dapat dipakai sebagai acuan, antara lain : 1. Fit & propertest dilaksanakan oleh Tim Pendirian Perusahaan daerah bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi. 2. Secara terbuka diumumkan diharian nasional dan local dengan persyaratan yang jelas dan dengan jangka waktu pendaftaran yang cukup longgar. 3. Fit & propertest dilaksanakan dalam 3 tahap selama 3 hari berturut turut dengan system gugur (termasuk test presentasi visi & misi didepan umum). Dua hari setelah diumumkan siapa yang lulus menjadi direksi kemudian dilantik pada hari berikutnya. Apabila test psychology dan test akademi lainnya dapat mendeteksi pula test tentang sikap moral tentu akan sangat membanggakan. Terlepas dari nilai akademis atas suatu ahasil test maka sikap moral kadang-kadang memerlukan intuisi dan kematangan serta kejernihan wawasan dan pengalaman.
12

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 3. Rekruitmen Karyawan Perusahaan Daerah Meskipun tidak serumit Fit & propertest direksi tapi untuk setiap rekrutmen karyawan seyogyanya dilaksanakan pula melalui Fit & propertest. Suatu tim interen yang dibentuk direksi bagaimanapun akan memberikan obyektifitas disbanding apabila dilaksanakan sendiri oleh unit personalia yang ada dalam organisasi perusahaan daerah pasar terkait. Uji kopetensi dan kwantum personalia harus didasarkan pada perencanaan matang yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan hubungan kekeluargaan kesamping, ke atas dan kebawah juga harus mengacu pada norma yang telah ditetapkan. Ketidak adilan atau toleransi dalam rekrutmen karyawan yang menyimpang dari norma yang telah ditentukan sebelumnya dapat menimbulkan efek indisipliner pada waktu berikutnya. 4. Penyusunan Rencana Jangka Panjang, Menengah, Rencana Strategis Dan Rencana Operasional Penyusunan Rencana perusahaan daerah dilakukan oleh manajemen perusahaan daerah dengan melibatkan seluruh karyawan perusahaan daerah. Rencana Perusahaan Daerah akan menjadi acuan bagi pelaksaan program kerja dan dasar dalam penysunan rencana anggaran perusahaan daerah 5. Penyusunan Rencana Anggaran Tahunan. Penyusuanan anggaran dibuat berdasarkan perhitungan kebutuhan biaya operasional perusahaan daerah selama kurun waktu 1 tahun.

13

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Contoh Draft Rancangan Peraturan Daerah PERATURAN DAERAH KOTA / KABUPATEN .................. NOMOR ..... TAHUN ........... TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA / BUPATI ................

Menimbang

a. ..................................................................... b. ..................................................................... c. ............. dan seterusnya

Mengingat

1 ..................................................................... 2. ..................................................................... 3. ............. dan seterusnya Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH .......................... Dan WALIKOTA / BUPATI ........................ MEMUTUSKAN

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN PASAR.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota / Kabupaten ..................;
14

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota / Kabupaten ..................; 3. Walikota / Bupati adalah Walikota / Bupati ..................; 4. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan Daerah Pasar Kota / Kabupaten ..................;. 5. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Pasar Kota / Kabupaten ..................; 6. Pasar adalah suatu kawasan tertentu beserta bangunan di atasnya yang dimiliki dan ditetapkan oleh Pemerintah Kota / Kabupaten .................. sebagai tempat dilakukannya transaksi jual beli antara masyarakat umum dengan para pedagang atau pelaku usaha yang secara teratur dan langsung memperdagangkan barang atau menawarkan jasa, baik berupa Pasar tradisional, Pasar induk maupun Pasar modern. 7. Pasar Tradisional adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk memperdagangkan barang dan/atau jasa dan dalam penentuan harga terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli. 8. Pasar Modern adalah tempat berjualan umum yang penggunaannya sebagai shopping center, supermarket, pasar swalayan, toko serba ada, pusat jajan serba ada dan sejenisnya yang disediakan Pemerintah Daerah untuk memperdagangkan barang dan/atau jasa. 9. Pasar Induk adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang dalam kegiatannya merupakan pusat pengumpulan, pusat pelelangan dan pusat penyimpanan bahan-bahan pangan sementara untuk disalurkan pada Pasar-pasar lain. 10. Pasar Grosir adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang dalam kegiatannya menjual berbagai jenis barang dalam jumlah partai besar (per kuintal, per ton, per bal, per gross, per lusin dll). 11. Tempat Berjualan adalah bagian dari bangunan Pasar baik yang beratap maupun terbuka yang dipergunakan untuk berdagang yang berupa toko, kios, los, pelataran, gelaran, roda dorong dan sejenisnya. 12. Lingkungan Pasar adalah tempat di sekitar Pasar yang secara langsung maupun tak langsung mempunyai akses terhadap keberadaan Pasar yang dipergunakan untuk berjualan barang dan/atau jasa yang berbentuk toko, kios, warung dan sejenisnya dalam radius 50 meter dari Pasar. 13. Biaya Jasa Pengelolaan adalah biaya yang dibebankan kepada para pedagang secara proporsional meliputi pelayanan ketertiban, keamanan dan kebersihan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah agar pelayanan kepada para pedagang dan konsumen di Pasar dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan. BAB II PENGELOLAAN PASAR Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan Perusahaan Daerah yang melaksanakan pengelolaan Pasar.

15

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Pasal 3 (1) Dalam melaksanakan pengelolaan Pasar sebagaimana di maksud pada Pasal 2, Direksi menetapkan : a. pembagian tempat dalam Pasar; b. penggunaan lahan dan bangunan Pasar serta kegiatan selain yang tersebut dalam huruf a pasal ini; c. jam buka dan jam tutup. (2) Klasifikasi Pasar ditetapkan oleh Direksi berdasarkan kegiatan dan pelayanan yang diatur : a. menurut jenisnya : 1. Pasar Tradisional; 2. Pasar Induk; 3. Pasar Grosir; 4. Pasar Modern. b. menurut waktu kegiatannya : 1. Pasar siang; 2. Pasar malam; 3. Pasar siang malam. c. menurut homoginitas komoditinya berupa : 1. Pasar khusus/spesifik; 2. Pasar aneka.

(3) Klasifikasi Pasar sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini berkaitan dengan penetapan besaran pembebanan Biaya Jasa Pengelolaan Pasar dan harga jual hak persewaan toko/kios/los/lapak pada Pasar bersangkukan.

BAB III PEMAKAIAN TEMPAT BERJUALAN Pasal 4 (1) Penunjukan pemakaian tempat berjualan di Pasar ditetapkan dengan Keputusan Direksi. (2) Pengisian ruang dagang usaha ditetapkan perblok berdasarkan jenis komoditi dagangan dicantumkan pada papan nama blok. (3) Blok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, terdiri dari toko, kios/los, veem, meja, pelataran, gelaran, roda dorong dan sejenisnya.

Pasal 5 (1) Perusahaan Daerah mengeluarkan hak persewaan untuk jangka waktu paling lama 20 tahun kepada para pedagang atas kepemilikan hak sewa toko/kios/los/lapak dengan menerbitkan Sertifikat Hak Persewaan setelah memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan.

16

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR (2) Untuk memberikan kepastian mengenai pengaturan pemakaian tempat berjualan sebagaimana dimaksud pasal 4 Peraturan Daerah ini Perusahaan Daerah menerbitkan Surat Ijin Pemakaian Tempat Berjualan (SIPTB) kepada para pedagang yang menempati toko/kios/los/lapak sesuai ketentuan yang berlaku melalui heregistrasi ulang setiap setahun sekali. BAB IV JASA PENGELOLAAN Pasal 6 (1) Setiap pedagang baik tetap maupun tidak tetap yang berjualan di Pasar milik Pemerintah Daerah/Perusahaan Daerah dan lingkungan Pasar dikenakan Biaya Jasa Pengelolaan Pasar. (2) Jenis dan besarnya Biaya Jasa Pengelolaan Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan oleh Walikota setelah dikonsultasikan kepada DPRD. BAB V KEWAJIBAN DAN LARANGAN Pasal 7 (1) Pemakai tempat usaha diwajibkan : a. menjaga keamanan dan ketertiban tempat usaha, menempatkan dan menyusun barang dagangan beserta inventarisnya dengan teratur, sehingga tidak mengganggu lalu-lintas orang dan barang; b. memelihara kebersihan tempat dan barang dagangan serta menyediakan tempat sampah yang ditetapkan; c. memenuhi pembayaran pungutan pada waktunya berdasarkan ketentuan yang berlaku; d. menyediakan alat pemadam kebakaran dan mencegah kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran di tempat usaha masing-masing; e. membuka dan menutup tempat usahanya pada waktu yang telah ditentukan; f. melaksanakan ketentuan pemakaian tempat yang berlaku dan kewajiban lain yang ditetapkan oleh Direksi. (2) Pemakai tempat usaha dilarang tanpa izin Direksi : a. merombak, menambah, mengubah dan memperluas tempat usahanya; b. mengubah jenis jualan yang bertentangan dengan persyaratan yang telah ditetapkan; c. mengadakan penyambungan aliran listrik, air, gas dan telepon. (3) Direksi menetapkan prosedur permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini. (4) Pemakai tempat usaha dan umum dilarang : a. bertempat tinggal, berada atau tidur di Pasar diluar jam buka Pasar;

17

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR b. menempatkan kendaraan, alat angkutan atau binatang beban diluar tempat yang ditentukan; c. mengotori, merusak tempat atau bangunan dan barang inventaris; d. memasuki Pasar bagi orang-orang yang mempunyai luka yang menjijikkan atau menderita penyakit menular; e. melakukan perbuatan asusila di dalam Pasar; f. menggunakan dan/atau memperdagangkan narkotika dan minuman keras, melakukan perjudian atau sejenis serta usaha kegiatan yang dapat mengganggu dan membahayakan keamanan dan ketertiban umum dalam Pasar. BAB VI PEMBINAAN PEDAGANG Pasal 8 (1) Direksi berkewajiban untuk membina pedagang Pasar terutama pedagang ekonomi lemah. (2) Direksi berkewajiban untuk membina pedagang kaki lima atau sejenisnya pada lingkungan Pasar. BAB VII KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN Pasal 9 (1) Barang siapa melanggar Pasal 7 ayat (1), (2) dan ayat (4) Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran. Pasal 10 Selain sanksi tersebut pada Pasal 9 ayat (1) Peraturan Daerah ini, dikenakan juga sanksi administrasi berupa : a. Tempat Berjualan ditutup dan disegel apabila pemakai tidak mempergunakan atau menelantarkan Tempat Berjualan selama-lamanya 3 (tiga) bulan berturut-turut; b. dikenakan denda sebesar 100% (seratus persen) tiap kelambatan 1 (satu) bulan apabila pemakai/pedagang tidak melaksanakan kewajiban membayar Biaya Jasa Pengelolaan pada tanggal yang ditetapkan; c. ijin pemakai Tempat Berjualan dicabut apabila kelambatan pada huruf b berlangsung selama 3 (tiga) bulan berturut-turut; d. dalam hal pemakaian listrik dan air apabila ada/terdapat keterlambatan pembayaran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut aliran listrik dan air diputus; e. Perusahaan Daerah dapat mencabut ijin pemakaian Tempat Berjualan apabila pemakai tidak mengajukan perpanjangan ijin selama 3 (tiga) bulan setelah habis masa berlakunya.

18

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Pasal 11 Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Penyidik Umum dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah yang Pengangkatannya ditetapkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 Peraturan Daerah ini, mempunyai wewenang dan kewajiban melaksanakan penyidikan sebagai berikut : a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana; b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. melakukan penyitaan benda dan atau surat; e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka; g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapatkan petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya; i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, memberitahukan dimulainya penyidikan dan penyampaian hasil penyidikannya, kepada penuntut umum sesuai yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Sertifikat persewaan toko/kios/los/lapak, SIPTB serta kontrak-kontrak persewaan lahan dan persewaan fasos/fasum di Pasar yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap berlaku sampai habis masa berlakunya. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Walikota.
19

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka : 1. Peraturan Daerah ................... Nomor ... Tahun ....... tentang Pengelolaan Pasar; (barangkali ada Perda tentang Pengelolaan Pasar pada saat masih berbentuk Dinas Pasar) 2. dan seterusnya. dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota / Kabupaten ................

Ditetapkan di : ............................... pada tanggal : ________________

WALIKOTA / BUPATI ................,

..............................

20

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

3.1 PENYUSUNAN VISI DAN MISI PERUSAHAN DAERAH PASAR Dalam suatu Perusahaan Daerah Pasar perlu adanya pemahaman tentang visi dan misi, baik itu pimpinan sebagai manajemen puncak maupun pegawai sebagai karyawan. Hal ini sangat penting dan perlu terutama untuk menentukan bagaimana susunan Perusahaan Daerah berjalan, untuk memastikan iklim dan budaya organisasi dan untuk mendapatkan pandanganpandangan mengenai gaya manajemen yang paling baik . Visi dan misi sebuah Perusahaan Daerah tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan produk dari seluruh personil yang ada di Perusahaan Daerah Pasar. Visi dan misi organisasi biasanya disusun oleh dewan manajemen dan eksekutif. Adapun manfaat dari visi dan misi bagi perusahaan daerah adalah: 1. Terjaminnya kesatuan dan kebulatan tujuan perusahaan. 2. Tersedianya dasar alokasi sumber daya dan dana. 3. Tersedianya dasar pengembangan iklim organisasi dan motivasi kerja. 4. Tersedianya dasar identifikasi dan evaluasi bagi karyawan. 5. Terfasilitasinya proses penterjemah tujuan ke dalam struktur organisasi. 6. Tersedianya dasar evaluasi kinerja karyawan. Adapun ciriciri dari visi dan misi yang baik adalah sebagai berikut: Mudah dipahami. Bahasa sederhana. Bersifat menantang dan dapat dicapai.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 3.1.1 Ideal, tapi dapat dihayati. Menimbulkan motivasi dan kegairahan untuk melaksanakannya. Bersifat mempersatukan. Tidak menyebut dan tidak terikat pada angka definitive. Memberikan nuansa kinerja bermutu bagi karyawan. VISI

Formulasi Visi sangat penting sebagai arah strategi dan pedoman melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Visi yang baik (vision of success) dapat didefinisikan sebagai deskripsi tentang apa yang ingin dicapai oleh Perusahaan Daerah setelah organisasi tersebut mengimplementasikan strateginya dan mencapai potensi sepenuhnya. Terdapat empat kunci keberhasilan visi, yaitu: 1. Keterlibatan total setiap level organisasi. 2. Komunikasi yang efektif. 3. Menghilangkan hambatan yang ada, 4. Secara terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan. 3.1.2 MISI

Adapun Misi perusahaan daerah secara luas merupakan pernyataan yang berkerangka luas, akan tetapi berdaya tahan dari maksud suatu perusahaan. Suatu misi haruslah didefinisikan dengan jelas dan dinyatakan dalam suatu pernyataan yang biasa dikenal dengan nama Mission statement. Suatu mission stratement terdiri dari beberapa komponen, yaitu : Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan. Spesifikasi segmen pasar yang hendak dituju dan wilayah pemasaran. Spesifikasi tekhnologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan dalam melayani Komitmen untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan laba. Perumusan falsafah perusahaan. Konsep kejati dirian Citra perusahaan yang diinginkan. Komitmen terhadap karyawan. Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Dan hal lain yang dianggap penting bagi perusahaan. Gambar 3.1 Alur Hubungan Visi, Misi dan Rencana Strategis Organisasi

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

3.2

PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Perencanaan merupakan suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Para pengelola pasar mungkin membuat rencana untuk stabilitas (plan for stability), rencana untuk mampu beradaptasi (plan for adaptibility) atau para manajer mungkin juga membuat rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency). Adapun proses perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan perencanaan 2. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan 3. Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang 4. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan 5. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya Adapun tipe rencana yang dapat digunakan untuk manajemen pasar meliputi: 1. Perencanaan Jangka pendek (Short Range Plans) 2. Perencanaan Jangka panjang (Long Range Plans) 3. Perencanaan Strategi 4. Perencanaan Operasional 5. Perencanaan Tetap 6. Perencanaan Sekali Pakai

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 3.2.1 PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan Strategi Perusda adalah sekumpulan konsep, prosedur dan alat-alat yang dimaksudkan untuk membantu sebuah Perusda berpikir dan bertindak secara strategis melalui pembentukan konsensus. Perencanaan ini merupakan usaha yang penuh disiplin untuk menghasilkan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang membentuk dan mengarahkan Perusda menjawab pertanyaan apa itu organisasi, apa kegiatannya, latar belakang dan cara bagaimana organisasi ini melakukan kegiatannya. Rencana Strategis akan jelas mendefinisikan tujuan didirikannya perusahaan daerah, target organisasiyang realistis, sasaran kegiatan yang konsisten dengan misi dan visinya dalam kerangka waktu yang ditetapkan, dan juga mengidentifikasikan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan tersebut. Rencana Strategis berfokus pada masa depan dengan perhatian utama pada adaptasi atas lingkungan yang senantiasa berubah. Semakin banyak perubahan lingkungan semakin sering proses perencanaan ditinjau-ulang. A. Tahapan Perencanaan Strategis Strategi merupakan suatu kegiatan komprehensif yang menentukan petunjuk dan pengarahan yang kritis terhadap pengalokasian sumber daya untuk mencapai sasaran jangka panjang organisasi. Dalam prakteknya pilihan strategi merupakan sesuatu yang kompleks dan tugas yang berisiko. Beberapa strategi organisasi diharapkan dapat menghadapi lingkungan yang kompetitif. Disini manajer merencanakan buaran kekuatan dan kelemahan organisasi dengan kesempatan dan ancaman di lingkungnya. Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi formulasi dan implementasi strategi sebagai berikut:

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Tabel 3.1 Tahapan Perencanaan dan Pelaksanaan Rencana Strategis
TAHAP LANGKAH-LANGKAH Identifikasi sebab/alasan untuk melakukan perencanaan Periksa kesiapan untuk rencana Persiapan Pilih partisipan Sejarah dan profil organisasi Identifikasi kebutuhan informasi untuk perencanaan strategis Tuliskan (atau tengok ulang) pernyataan misi Pernyataan Misi dan Visi organisasi Konsep dari pernyataan visi Perbaharui informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan Bicarakan strategi yang lalu dan saat ini Kumpulkan Penilaian Sekitar Lingkungan input dari para pihak (stakeholders) internal Kumpulkan input dari para pihak eksternal Kumpulkan informasi mengenai keefektipan program Identifikasi isu-isu strategis tambahan atau pertanyaanpertanyaan Analisa pengaruh dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Analisa kekuatan pesaing pada programprogram Pilih kriteria yang akan dipakai dalam Penyepakatan Prioritas menentukan prioritas Pilih strategi inti (core) masa depan Simpulkan luasan (scope) dan skala dari program-program Tuliskan (objectives) Kembangkan panjang Penulisan Rencana Tuliskan rencana strategis Sajikan konsep dari rencana untuk tinjauan Rencana strategis proyeksi keuangan jangka sasaran (goals) dan tujuan Kesepakatan pada prioritas inti masa depan, sasaran jangka panjang, dan tujuan-tujuan spesifik Daftar organisasi isu-isu dan kritis database yang dari dari menanggapi permintaan Konsep pernyataan misi dan visi organisasi Kesepakatan organisasi melakukan didalam untuk rencana kesiapan dan kerja HASIL

rencana

perencanaan strategis.

kumpulan informasi yang akan mendukung para perencana dalam memilih prioritas dan strategi-strategi

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR
TAHAP Strategis Implementasi Perencanaan Strategis Monitoring & Evaluasi (review) Adopsi rencana strategis Bangun rencana-rencana kerja tahunan Bangun anggaran kerja tahunan Evaluasi proses perencanaan strategis Monitor dan perbaharui rencana strategis Rincian rencana-rencana kerja dan anggaran tahunan Evaluasi dari perencanaan strategis dan penjajagan dari rencana strategis dan operasional yang LANGKAH-LANGKAH HASIL

sedang berlangsung

3.2.2

RENCANA OPERASIONAL

Strategi ini digunakan pada tingkat fungsional seperti pengembangan, sumber daya, revitalisasi bangunan pasar, peremajaan kios/lapak, dll. Perencanaan operasional: kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi. Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Rencana Strategis Pada Tiap Bagian Dalam Organisasi

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Program Bidang Program Bidang merupakan rencana kerja tahunan yang terpadu dalam bidang menurut fungsi organisasi disusun secara terpadu selama lima tahun kedapan yang didasarkan atas strategi fungsional dalam rangka mencapai sasaran bidang dan sekaligus sasaran pengelolaan perusahaan. 1. Perencanaan produksi/Operasional : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan, meliputi: a) Perencanaan Penyiapan sistem operasi pengelolaan pasar Perencanaan pengembangan pasar Perencanaan pengembangan proses operasi pasar Perencanaan penyempurnaan tata letak dan bangunan b) Perencanaan pengoperasian sistem operasi terdiri: Rencana/program operasional pasar Rencana kebutuhan dan pengadaan bahan baku dan sebagainya Rencana kebutuhan utilitas Rencana maintenance Rencana pengendalian mutu layanan pasar Rencana kebutuhan dan penggunaan tenaga kerja operasional pasar c) Perencanaan kegiatan penelitian dan pengembangan : Penelitian dan pengembangan produk Penelitian dan pengembangan mesin dan teknologi Penelitian dan pengembangan metode kerja dan work study 2. Perencanaan keuangan (Financial Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional, yang meliputi: a) Perumusan strategi keuangan, yang mencakup : Strategi struktur permodalan Strategi pinjaman jangka panjang Strategi dividen Strategi penggelolaan kekayaan b) Penyusunan rencana keuangan dan anggaran : Penyusunan rencana investasi

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Penyusunan anggaran kas/proyeksi aruskas Penyusunan anggaran operasi atau proyeksi rugi/laba Proyeksi neraca Proyeksi sumber dan penggunaan dana 3. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan. a) Perencanaan bidang organisasi, yang terdiri dari: Rencana penyehatan organisasi Rencana pengembangan organisasi b) Perencanaan bidang SDM, yang terdiri dari : 1) Perencanaan kebutuhan SDM, yang mencakup : Kebutuhan jumlah (kuantitas) yang dibutuhkan, yang tersedia dan sumber pengadaan Pengalokasian kebutuhan SDM Kualifikasi yang dibutuhkan 2) Perencanaan peningkatan hubungan antar manusia Perbaikan sistem komunikasi peningkatan motivasi kerja Perencanaan pengembangan sistem karir Perencanaan perbaikan penilaian hasil karya Perencanaan perbaikan sistem balas jasa Perencanaan pengembangan SDM (Diklat) Dokumen Rencana Strategis Perusahaan Daerah Pasar memuat tentang: BAB I PENDAHULUAN 1. Pendirian perusahaan 2. Maksud dan Tujuan Perusahaan 3. Perkembangan Perusahaan 4. Landasan penyusunan perencanaan Terpadu BAB II . ANALISA EKSTERN

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 1. Pasar a) Kesempatan b) Ancaman 2. Teknologi a) Kesempatan b) Ancaman 3. Sosial Ekonomi Budaya a) Kesempatan b) Ancaman 4. Stakeholder Pasar a) Kesempatan b) Ancaman/Tantangan BAB III. ANALISA INTERN PERUSAHAAN 1. Produksi/operasi dan Teknik a) Keunggulan b) Kelemahan 2. Organisasi dan Sumber Daya Manusia a) Keunggulan b) Kelemahan 3. Keuangan dan Akuntansi a) Keunggulan b) Kelemahan BAB IV . ARAH DAN SASARAN PENGUSAHAAN PERUSAHAAN 1. Arah Pengusahaan Perusahaan 2. Sasaran Pengusahaan perusahaan a) Sasaran Bidang Produksi/Operasi dan Teknik b) Sasaran Bidang SDM dan Operasi c) Sasaran Bidang Keuangan BAB V. STRATEGI PERUSAHAAN 1. Posisi Perusahaan 2. Strategi Pengusahaan Perusahaan 3. Strategi Fungsional Perusahaan

10

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR a) Strategi produksi/Operasi dan Teknik b) Strategi Organisasi dan SDM c) Strategi Keuangan BAB VI. PROGRAM BIDANG 1. Bidang Produksi/Operasi dan Teknik 2. Bidang organisasi dan SDM 3. Bidang Keuangan LAMPIRAN : PROYEKSI KEUANGAN 1. Proyeksi Rugi/Laba 2. Proyeksi Arus Kas 3. Proyeksi Neraca 4. Lain-lain

11

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 3.3 PEMBENTUKAN STRUKTUR PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Struktur Organisasi Peruahaan Daerah merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi pengelola pasar dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi Perusahaan Daerah menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi pengelola yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Di dalam pembentukan struktur Perusahaan Daerah Pasar, terdapat beberapa prinsip dasar yang harus dimiliki oleh struktur organisasi Perusahaan Daerah tersebut, diantaranya :

Struktur organisasi pasar memberi prioritas pada pelanggan kunci (key customer priorities) Struktur organisasi pasar tersebut mampu mengurangi dan menghilangkan duplikasi organisasi Struktur organisasi pasar menyederhanakan lapisan manajemen di dalam organisasi. Struktur organisasi pasar dapat meningkatkan saluran komunikasi (channel of communication) di dalam organisasi. Struktur organisasi pasar tersebut memberikan peran, tanggungjawab yang jelas serta memiliki akuntabilitas.

Kesemua faktor tersebut sangat mempengaruhi proses disain struktur orgaisasi Perusahaan
Daerah. Tentunya disain organisasi Perusahaan Daerah yang baik akan mempertimbangkan

semua faktor tersebut sampai terbentuknya struktur organisasi yang efektif dan efisien. Dalam kerangka konsep struktur organisasi banyak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. 1. Faktor internal, yang mempengaruhi antara lain :

Visi dan Misi organisasi Strategi Organisasi Model kepemimpinan (leadership model) Kebijakan maupun prosedur Budaya organisasi Pedagang Pengunjung Pasar

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi disain struktur Perusahaan Daerah antara lain :

12

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Supplier Pemerintah Aturan formal, hukum dan perundangan Teknologi Manajemen Dan stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas dll).

Dalam penyusunan struktur organisasi Perusahaan Daerah harus memuat empat pilar: 1. Pembagian Kerja Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) - yang mungkin saja bersifat kompleks - menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut 2. Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization) Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu seperti; bagian keuangan, bagian keamanan dan ketertiban, bagian parkir dan bagian kebersihan. 3. Penentuan Relasi Antar Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy) Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu: a. Span of management control atau span of control Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu b. Chain of Command Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana 4. Adanya koordinasi kegiatan kerja Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara

13

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR efektif. Bagian pemungutan retribusi dapat dikoordinasikan dengan bagian keamanan dan ketertiban. Gambar 3.3 Alur Pembentukan Struktur Organisasi
VISI DAN MISI ORGANISASI STRATEGI ORGANISASI MODEL KEPEMIMPINAN

STRUKTUR ORGANISASI MEMUAT: Pembagian Kerja Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization) Penentuan Relasi Antar Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy) Adanya koordinasi kegiatan kerja

INTERNAL

KEBIJAKAN & PROSSEDUR BUDAYA ORGANISASI PENGARUH PENYUSUNAN PEDAGANG STRUKTUR

STRUKTUR ORGANISASI

PENGUNJUNG PASAR

SUPPLIER

PEMERINTAH

EKSTERNAL

ATURAN FORMAL, HUKUM TEKNOLOGI MANAJEMEN

Prinsip Dasar Struktur Organisasi Tersebut, Diantaranya: Memberi prioritas pada pelanggan kunci (key customer priorities) Mampu mengurangi dan menghilangkan duplikasi organisasi Menyederhanakan lapisan manajemen di dalam organisasi. Dapat meningkatkan saluran komunikasi Memberikan peran, tanggungjawab yang jelas serta memiliki akuntabilitas.

STAKEHOLDER

14

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Alternatif Design Organisasi Pasar Tergantung pada jumlah dan besaran pasar yang dikelola maka struktur organisasi pengelolaan pasar dapat dibuat lebih efektif dan efisien. Tabel 5 dibawah ini kiranya dapat dipakai sebagai referensi dalam menyusun organisasi pengelolaan pasar. Dalam hal ini, organisasi pasar dapat menerapkan organisasi matrix dimana setiap orang secara mandiri bertanggung jawab penuh terhadap suatu jenis pekerjaan tertentu, sehingga maka organisasi pasar dapat berjalan secara lebih efisien. Tabel 3.2 Pedoman Skala Pasar dan Skala Jabatan
No. SKALA PASAR JUMLAH s/d 8 8 - 25 25 - 50 50 ke atas PEDAGANG s/d 4.000 4.000 - 15.000 15.000 - 25.000 25.000 ke atas SKALA JABATAN DIREKSI 1) BIDANG 2) SUBBID 3) 1 2 3 3 atau 4 3 4 4 6 6 8 8 12 SPI 4) 1 2 3 3 atau 4 BP 5) 2 3 3 3 atau 4

1 2 3 4

15

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Gambar 3.4 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Pasar Jaya

16

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Gambar 3.5 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Palembang Jaya

17

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Pasar Joyoboyo Kota Kediri

18

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

4.1 PENDAHULUAN 4.1.1 PRINSIP-PRINSIP SPM PASAR Prinsip-prinsip standar pelayana minimal (SPM) pelayanan pasar adalah sebagai berikut: 1. SPM disusun dengan mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, kesetaraan, dan kemudahan layanan serta biaya untuk menjamin akses dan mutu pelayanan. 2. SPM bersifat sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian. 3. SPM disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas, dan kemampuan keuangan kelembagaan, dan sumber daya manusia yang tersedia. 4.1.2 MUATAN SPM PELAYANAN PASAR

SPM yang disusun oleh Perusahaan Daerah Pasar harus mencantumkan jenis pelayanan yang akan diberikan oleh Perusahaan Daerah Pasar, indikator SPM, dan batas waktu pencapaian SPM. Penyusunan SPM yang dilakukan oleh SKPD Pengelola Pasar. Adapun format yang digunakan, SPM yang disusun minimum harus memuat hal-hal berikut ini: 1. Pendahuluan, minimal berisi paparan berbagai pengertian istilah serta pendekatan yang digunakan dalam penyusunan SPM dan strategi pencapaiannya. 2. Dasar pengembangan SPM, minimal berisi dasar hukum dan perundangan-undangan yang melandasi serta pinsip-prinsip dasar penyusunan SPM. 3. Ruang lingkup SPM menguraikan tentang semua standar layanan yang diberikan perguruan tinggi negeri yang mencakup: Komponen layanan, yakni layanan Kios dan Lapak, Kebersihan dan persampahan, Parkir, keamanan dan sarana pendukung lainnya seperti toilet dan musholah.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Setiap komponen layanan terdiri dari sub komponen yaitu input, proses, dan output. Setiap komponen/sub komponen dijabarkan ke dalam jenis layanan yang akan diberikan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Setiap jenis layanan memiliki indikator kinerja serta target waktu pencapaian indikator kinerja tersebut. Pasar dapat menambah jenis layanan dan/atau indikator kinerja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasar masing-masing. Bagian ruang lingkup SPM selanjutnya perlu diringkas dan dituangkan dalam bentuk matrik untuk mempermudah pemahamannya. Bagian ruang lingkup merupakan bagian inti dari SPM yang disusun oleh Pengelola pasar. 4. Strategi implementasi, minimal berisi paparan tentang prinsip-prinsip implementasi dan langkah-langkah implementasi. 5. Monitoring dan evaluasi (monev), minimal berisi paparan tentang tujuan, ruang lingkup, prinsip-prinsip, instrumen dan mekanisme, laporan dan tindak lanjut.

4.2 KOMPONEN LAYANAN 4.2.1 STANDAR LAYANAN Standar Pelayanan merupakan ukuran pelayanan yang diharapkan dapat dilakukan pengelola pasar USDRP untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan (Pedagang dan pengunjung pasar) agar dapat dicapai kepuasan semua pihak. Pelayanan mengandung aspekaspek kualitas pelayanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, dan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan serta kecepatan dan ketepatan layanan. Kualitas Layanan Kualitas layanan ditentukan oleh teknik pelayanan, tata cara dan waktu tunggu untuk mendapat layanan. Dalam memberikan pelayanan agar berpedoman pada prinsip-prinsip: a) Fokus pada kepuasan debitur dan stakeholders; b) Kemampuan untuk menyatukan pemahaman tentang peran dan arah pengembangan pelayanan melalui informasi secara transparan; c) Pendekatan proses dengan memperhatikan kepentingan debitur/stakeholders; d) Keterlibatan SDM di semua tingkat organisasi;

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR e) Penggunaan sistem dalam manajemen; f) Penerapan perbaikan yang berkelanjutan; g) Pengambilan keputusan berbasis fakta; h) Hubungan saling menguntungkan Selain berpedoman pada prinsip-prinsip tersebut, pemberian layanan juga harus memenuhi persyaratan umum, sebagai berikut: a) Mengidentifikasi proses sistem menerapkannya ke seluruh organisasi; b) Menentukan interaksi dan urutan proses tersebut; c) Menetapkan kriteria dan metoda untuk menjamin efektifitas operasi dan pengendalian proses waktu; d) Menjamin ketersediaan sumberdaya dan informasi untuk mendukung operasi dan monitoring proses tersebut; e) Melaksanakan pemantauan, penilaian, dan analisis kerja proses tersebut; f) Melaksanakan tindakan untuk menjamin pencapaian rencana dan perbaikan yang berkelanjutan. Pemerataan dan Kesetaraan Layanan Pemerataan dan kesetaraan layanan merupakan salah satu substansi yang penting sebagai bagian dari penerapan Good Governance. Dalam memberikan pelayanan, setiap pelanggan (debitur/non debitur) menerima pelayanan yang sama dan tidak diskriminatif. Kemudahan untuk Mendapatkan Pelayanan Untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada pelanggan perlu didukung kecukupan dan kejelasan informasi, teknologi informasi dan transparansi mengenai tata cara yang digunakan. Kecepatan dan Ketepatan Layanan Kecepatan dan ketepatan proses dalam memberikan layanan kepada pelanggan akan mempengaruhi pemenuhan Standar Pelayanan. Pelanggan diberikan pelayanan secara cepat dan proses yang tidak berbelit-belit serta pelanggan mendapat pelayanan sesuai kebutuhan manajemen mutu yang diperlukan serta

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 4.2.2 PENYELENGGARA LAYANAN Untuk memberikan layanan kepada pelanggan, penyelenggara layanan perlu memahami substansi, materi dan peraturan yang berkaitan dengan pelayanan pasar 2. Keterampilan Untuk memberikan layanan kepada pelanggan, penyelenggara layanan perlu terampil dalam hal berkomunikasi dan menggunakan alat bantu (komputer, blanko, program aplikasi, kalkulator, dan peralatan lainnya). 3. Perilaku Dalam memberikan layanan kepada pelanggan, setiap penyelenggara layanan menunjukkan perilaku yang baik antara lain sopan santun, ramah tamah, dan menjaga kenyamanan pelanggan serta mau menerima masukan saran dan kritik dari pelanggan. 4. Performance/Penampilan Dalam memberikan layanan kepada pelanggan, setiap penyelenggara layanan harus mempunyai penampilan yang menarik antara lain berpakaian yang rapih, bersih, cocok, serasi dan memberikan suasana lebih nyaman kepada langganan. 5. Strategi Layanan Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, penyelenggara layanan perlu menerapkan konsep pelayanan publik yang strategis, yaitu : a) b) c) Diperlukan kesamaan persepsi pelanggan; Standar Pelayanan yang aspiratif, akomodatif dan transparan; Mekanisme kontrol secara normatif dari pelanggan terhadap performa pelayanan yang diberikan dapat menjadi umpan balik (feed back) bagi peningkatan pelayanan di masa depan; Agar pelaksanaan mekanisme pelayanan dapat berjalan sesuai rencana dan terkendali, maka perlu dilakukan pemantauan dan pengawasan secara terus menerus dalam setiap tahapan proses pelayanan. dalam meningkatkan pelayanan kepada

1. Penguasaan Materi

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 4.2.3 SASARAN LAYANAN

Sasaran layanan pasar merupakan pelanggan pengguna jasa pasar yang terdiri dari; pedagang dan pengunjung pasar. 1. Pedagang Pedagang merupakan konsumen pengguna jasa layanan kios/lapak. Keberadaan pedagang sangat vital bagi berlangsungnya operasional harian pasar. Keberadaan pedagang dengan kelengkapan barang dagangan menjadi daya tarik pengunjung pasar untuk berbelanja di suatu pasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan para pedagang pada beberapa pasar USDRP, terdapat beberapa kebutuhan layanan pedagang yang perlu dipenuhi oleh pengelola pasar diantaranya: a) Fasilitas Kios/lapak yang layak b) Harga Jual/Sewa kios yang terjangkau c) Ketersedian Fasilitas Penunjang d) Kemudahan pembayaran sewa/beli kios/lapak dan retribusi e) Kondisi pasar yang ramai dikunjungi oleh pembeli f) Kondisi pasar yang aman. 2. Pengunjung Pasar Selain memberikan layanan kepada pedagang, pengelola pasar juga haruas memberikan kepuasan layanan kepada pengunjung pasar. Pengunjung pasar merupakan urat nadi berlangsungnya sebuah pasar. Tanpa adanya kunjungan pembeli dan transaksi perdagangan, pasar akan kehilangan fungsinya. Adapun jasa layanan yang diharapkan oleh pengunjung pasar adalah sebagai berikut: a) Komoditi barang dagangan yang lengkap b) Harga barang dagangan yang murah c) Kondisi pasar yang bersih aman dan nyaman d) Kepastian waktu operasional pasar e) Kemudahan akses menuju pasar. 4.2.4 JASA LAYANAN

Jasa layanan yang diberikan oleh pengelola pasar yaitu berupa jasa layanan pasar kepada pedagang dan pengunjung pasar yang meliputi: 1. Layanan Fasilitas Perdagangan

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Layanan Fasilitas perdagangan terdiri dari: Kios dan Lapak. Jenis layanan ini ditujukan bagi pedagang dengan berbagai jenis komodisi barang dagangan. Jasa layanan ini merupakan core bisnis dari sebuah pasar. 2. Layanan Pembayaran Kios/Lapak dan Retribusi Jasa layanan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pedagang dalam membayar sewa/beli kios dan lapak serta pembayaran retribusi. Untuk kemudahan layanan pembayaran sewa/beli kios dan lapak dibutuhkan keterlibatan lembaga keuangan dalam menyalurkan kredit lunak bagi pembayaran sewa/beli kios dan lapak. Kemudahan pembayaran retribusi membutuhkan petugas keliling maupun petugas jaga di suatu lokasi retribusi seperti; parkir dan toilet. 3. Layanan Kebersihan Pasar. Jasa layanan ini merupakan jasa layanan yang diberikan kepada seluruh stakeholder pasar yang beraktifitas di lingkungan pasar. Jasa layanan kebersihan merupakan jasa layanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Kondisi pasar yang bersih dapat memberikan sebuah kepuasan layanan bagi pengunjung pasar. 4. Layanan Parkir Layanan ini merupakan layanan bagi para stakeholder pasar yang datang ke lokasi pasar dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor. Keberadaan lokasi parkir yang tertib dan aman dapat memberikan rasa nyaman bagi para stakeholder pasar selama aktifitas mereka di lingkungan pasar. 5. Layanan Keamanan Jasa layanan ini merupakan jasa layanan yang dapat menjamin keamanan para stakeholder pasar dari berbagai tindak kriminalitas selama menjalankan aktifitasnya di lingkungan pasar. Keamanan pasar merupakan prasyarat bagi terciptanya 6. Layanan Toilet Jasa layanan ini adalah jasa layanan yang dapat menjamin pemenuhan hajat manusia. Keberadaan toilet sangat dibutuhkan bagi para stakeholder pasar yang menjalankan aktifitasnya di lingkungan pasar selama jam operasional pasar. 7. Layanan Perbankan Jasa layanan merupakan jasa layanan pendukung aktifitas perdagangan. Keberadaan jasa perbankan sangat dibutuhkan oleh pedagang maupun pengunjung pasar. jasa layanan perbankan yang minimal harus tersedia adalah keberadaan mesin ATM pada

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR lokasi pasar. Dalam rangka mewujudkan layanan tersebut, pengelola pasar harus bekerjama dengan lembaga perbankan untuk dapat beraktifitas di lingkungan pasar. 8. Layanan Space Iklan Jasa layanan ini merupakan jasa layanan yang diberikan bagi para produsen berbagai macam produk yang ingin melakukan promosi iklannya di lingkungan pasar. layanan iklan produk membutuhkan suatu space tertentu pada lokasi yang strategis. 9. Layanan Bongkar Muat Jasa layanan ini merupakan jasa layanan yang ditujukan bagi supplier dari berbagai macam produk yang beraktifitas dilingkungan pasar. Layanan jasa bongkar muat dapat menjamin terpenuhinya stock barang yang dijual oleh pedagang pasar. pengelola pasar harus menyediakan suatu lokasi khusus untuk aktifitas bongkar muat barang dagangan. Selain itu jasa tenaga bongkar muat juga harus dikelola secara baik oleh pengelola pasar, sehingga tidak terjadi perselisihan antar kelompok.

4.3 INDIKATOR KEBERHASILAN Untuk mengetahui apakah Standar Pelayanan Minimum (SPM) pengelolaan manajemen aset pasar USDRP dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku diperlukan indikator keberhasilan. 1. Layanan Fasilitas Perdagangan Penyelenggaran layanan fasiltias perdagangan dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum berupa terjual/tersewanya seluruh fasilitas perdagangan (kios/lapak) pada pasar USDRP serta dioperasikannya/dibukanya keselurhan kios dan lapak pada hari dan jam operasional pasar. Selain itu bila penyelenggaraan layanan fasilitas perdagangan juga harus dapat menampung seluruh pedagang yang ada di lingkungan pasar, sehingga tidak ada lagi pedagang yang berjualan diluar ketenutan kios/lapak yang ada. 2. Layanan kemudahan Pembayaran Kios/Lapak dan Retribusi Penyelenggaraan layanan pembayaran kios/lapak dan retribusi dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum berupa banyaknya pedagang yang membayar jasa sewa kios/lapak serta retribusi harian sesuai dengan yang telah ditentukan. Penyelenggaraan layanan ini juga diukur berdasarkan minimnya kebocoran dana penarikan retribusi. 3. Layanan Kebersihan Pasar.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Penyelenggaraan layanan kebersihan pasar dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum berupa kondisi pasar yang bersih dan nyaman. Kebersihan pasar dinilai berdasarkan tidak adanya sampah yang berserakan di dalam bangunan pasar maupun dilingkungan sekitar pasar, serta tidak adanya genangan air di dalam bangunan pasar mupuan diluar selama jam operasional pasar. 4. Layanan Parkir Penyelenggaraan layanan parkir pasar dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum, bila terciptanya kondisi parkir yang tertib, tidak adanya kendaraan yang parkir diluar lokasi yang telah ditentukan, tidak adanya pengguna jasa parkir yang tidak membayar serta minimnya tingkat kebocoran pendapatan dari retribusi parkir. 5. Layanan Keamanan Penyelenggaraan layanan keamanan pasar dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum, berupa kondisi pasar yang aman dari tindak kejahatan baik terhadap pedagang maupuan pengunjung pasar salama waktu operasional pasar setiap harinya. Tindak kejahatan yang biasa terjadi di pasar diantaranya; pencurian, perampokan, penipuan dan penodongan. 6. Layanan Toilet Penyelenggaraan layanan jasa toilet dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum, berupa kondisi toilet pasar yang bersih, nyaman serta tidak adanya aroma bau pesing yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jasa toilet ketika sedang menggunakan toilet tersebut. Terjaminnya ketersedian air dan perbaikan secara berkala berbagai kerusakan dari fasilitas toilet. 7. Layanan Fasilitas Perbankan Penyelenggaraan layanan fasilitas perbankan dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum, apabila terdapat lembaga kuangan dan perbankan yang beroperasi di lingkungan pasar setiap harinya selama jam operasional pasar berlangsung. Selain itu juga adanya fasilitas jasa perbankan seperti mesin ATM yang beroperasi di lingkungan pasar untuk mendukuang aktifitas perdagangan bagi stakeholder pasar. 8. Layanan Space Iklan Penyelenggaraan layanan jasa spake iklan dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum, berupa tersediannya space iklan di lingkungan strategis pasar dengan berbagai macam jenis media promoasi. Selian itu terpenuhinya Standar Pelayanan

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Minimum, layanan space iklan dinilai berdasarkan penggunaan space iklan tersebut untuk promosi suatu produk. 9. Layanan Bongkar Muat Penyelenggaraan layanan jasa bongkar muat dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum, berupa tersediannya lokasi khusus untuk aktifitas bongkar muat barang dagangan dan tidak adanya aktifitas bongkar muat diluar lokasi yang telah ditetapkan.

4.4 SUMBER DAYA Dalam rangka pelayanan operasional pasar bagi pengunjung maupun pedagang pasar diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi di bidang pengelolaan pasar serta didukung oleh sarana prasarana yang memadai. A. Sumber Daya Manusia Untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan pelayanan operasional pasar secara profesional oleh penyelenggara layanan, sumber daya manusia yang harus tersedia adalah sebagai berikut: 1. Kepala pasar Kepala pasar merupakan pimpinan pasar dan pemegang kebijakan operasional pelayanan pasar. Setiap UPT pasar memiliki satu kepala pasar. 2. Bagian Administrasi dan Keuangan Bagian adminstrasi dan keuangan bertanggung jawab atas keseluruhan urusan adminstrasi dan keuangan. Bagian keuangan dibantu oleh petugas penghimpun dana pendapatan pasar. 3. Bagian Operasional pasar Bagian operasional merupakan bagian yang bertanggung jawab atas berlangsungnya operasional pelayanan pasar. Bagian opersional terdiri dari beberapa divisi yang meliputi: divisi parkir, divisi keamanan, divisi kebersihan, divisi sarana dan prasarana. 4.5 SARANA DAN PRASARANA Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pelayanan pinjaman dana bergulir oleh penyelenggara layanan, sarana dan prasarana yang harus tersedia adalah sebagai berikut: 1. Bangunan pasar dan kantor

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Bangunan pasar merupakan bangunan utama dari pelayanan pasar, tempat berlangsungnya aktifitas perdagangan. Dalam satu pasar harus tersedia bangunan khusus untuk kantor UPT Kantor. Selian itu juga dalam lingkungan pasar harus tersedia bangunan khusus untuk tempat pembuangan sampah pasar. 2. Sarana Transportasi Untuk menunjang kegiatan operasional pasar, setiap UPT pasar harus disediakan kendaraan opersional harian, minimal kendaraan roda dua. 3. Peralatan dan Mesin Hardware dan software komputer, perangkat alat komunikasi seperti telepon, facsimile, mesin ketik manual, kalkulator, kamera/handycam, peralatan parkir, peralatan kebersihan, dengan jumlah sesuai kebutuhan. 4. Sarana dan prasarana lainnya sesuai dengan kebutuhan.

4.6 MONITORING DAN EVALUASI Monitoring Monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pelayanan operasional harian pasar telah berjalan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum. Pelaksanaan monitoring meliputi: 1. Membandingkan Standar Pelayanan Minimum dengan pelaksanaan pelayanannya. 2. Dilaksanakan oleh UPT pasar USDRP 3. Waktu pelaksanaan monitoring dilakukan secara berkala 4. Metode monitoring yang digunakan diantaranya berupa kunjungan lapangan, studi dokumentasi dan pertemuan-pertemuan dengan pemerintah dan penerima pelayanan 5. Hasil-hasil monitoring digunakan sebagai bahan evaluasi Evaluasi Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pencapaian dan dampak pelayanan yang diselenggarakan berdasarkan hasil monitoring dalam rangka peningkatan pelayanan. Pelaksanaan evaluasi meliputi : 1. Waktu pelaksanaan evaluasi dilakukan secara berkala

10

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 2. Metode evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil monitoring dengan Standar Pelayanan Minimum untuk memperoleh kesimpulan tentang keberhasilan pelayanan. 3. Hasil evaluasi digunakan sebagai masukan dalam rangka peningkatan pelayanan.

Lampiran Matrrik Standar Pelayanan Minumum Pengelolaan Pasar Daerah


NO JENIS PELAYANAN LINGKUP PEKERJAAN TOLAK UKUR INDIKATOR PELAYANAN PELAKSANA/ KETERANGAN

11

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Perusahaan Daerah terdiri dari berbagai elemen yang salah satunya adalah sumber daya manusia. Sedangkan sumberdaya lainnya adalah bahan, peralatan, metoda/cara kerja dan modal. Berkenaan dengan sumberdaya pasar perlu diingat bahwa semua itu tidaklah tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan secara cermat. Proses manajemen SDM pasar yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi. Sebagaimana elemen organisasi yang lain sumberdaya manusia harus dikelola dengan baik. Bahkan bisa dikatakan bahwa pengelolaan organisasi pada dasarnya adalah proses pengelolaan manusia. Semua organisasi apapun jenis, ukuran, fungsi ataupun tujuannya harus beroperasi dengan dan melalui manusia. Dibandingkan dengan elemen-elemen yang lain memang dapat dikatakan bahwa manusia adalah merupakan elemen yang paling dinamis dan kompleks. Seringkali efisiensi pelaksanaan organisasi tergantung pada pengelolaan dan pendayagunaan manusia, itulah sebabnya maka setiap manajer harus mampu bekerja secara efektif dengan manusia, dan harus mampu memecahkan bermacam-macam persoalan, sehubungan dengan pengelolaan sumberdaya manusia. Pengelolaan sumberdaya manusia di dalam organisasi kemudian dikenal dengan manajemen Personalia dan kemudian berkembang menjadi Manajemen Sumberdaya Manusia.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

LINGKUP PENGELOLAAN SDM PERUSDA PASAR Pengelolaan Sumber Daya Manusia Perusahaan Daerah mencakup suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumberdaya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengadaan tenaga kegiatan kegiatan kerja, seleksi dan penempatan pegawai, pengembangan personil melalui pendidikan dan pelatihan, integrasi personil kedalam organisasi dan pemeliharaannya (termasuk pemberian imbalan), penilaian terhadap hasil kerja serta juga pengembangan karir serta pemberhentian personil. Secara skematis ruang lingkup manajemen sumberdaya manusia dapat dilihat pada mana a Gambar Gambar Skematis Ruang Lingkup Manajemen Sumberdaya Manusia

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Gambar Alur Pengelolaan SDM Pasar yang DIkelola Oleh Perusahaan Daerah

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Secara singkat dapat dikatakan bahwa pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan daerah sangat erat kaitannya dengan motto "The Right Man on the Right Place and the Right Time". Pengelolaan sumberdya manusia Perusda Pasar pada saat yang tepat harus bisa mengusahakan agar tenaga kerja itu ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan minat dan kemampuannya. PRINSIP-PRINSIP SDM PERUSAHAAN DAERAH Pengelolaan Sumber Daya Manusia Perusahaan Daerah yang berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini: 1. Orientasi Pada Pelayanan, dengan berupaya memenuhi kebutuhan dan keinginan SDM dimana kecenderungannya SDM yang puas akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumennya; 2. Membangun kesempatan terhadap SDM untuk berperan aktif dalam Perusda, dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan memotivasi SDM agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik; 3. Memberikan perlakukan yang adil bagi seluruh karyawan Perusda, Seluruah karayawan harus dapat perlakuan yang sama dalam setiap aktifitas peruahaan; dan diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan kesemaptan dalam meraih prestasi dan karir dalam lingkungan perusahaan daerah. Karwayan perusahaan daerah tidak boleh dibedakan berdasarkan suka, agama, ikatan kekeluargaan maupun kedekatan. Perlakuan yang tidak adil dapat melemahkan motivasi karyawan dan menghambat kreatifitas karyawan untuk memberikan prestasi kerja yang optimal bagi perusahaan daerah. 4. Mampu menumbuhkan jiwa intrapreneur SDM perusahaan, yang mencakup : a) Menginginkan adanya akses ke seluruh sumber daya perusahaan daerah; b) Berorientasi pencapaian tujuan perusahaan daerah; c) Motivasi kerja yang tinggi; d) Responsif terhadap penghargaan dari perusahaan daerah; e) Berpandangan jauh ke depan; f) Bekerja secara terencana, terstruktur, dan sistematis; g) Bersedia bekerja keras;

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

h) Mampu menyelesaikan pekerjaan; i) j) l) Percaya diri yang tinggi; Berani mengambil resiko; Sensitif terhadap situasi dan kondisi, baik di dalam maupun di luar perusahaan;

k) Memiliki intuisi bisnis yang tinggi; m) Mampu menjalin hubungan kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan; n) Cermat, sabar dan kompromistis.

ANALISIS JABATAN SDM PERUSAHAAN DAERAH Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing JABATAN secara sistematis dan teratur,yaitu : a) Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut b) Apa wewenang dan tanggung jawabnya c) Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan d) Bagaimana cara melakukannya e) Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam bekerja f) Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan g) Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut Tahapan Pelaksanaan Analisis Jabatan dapat dilihat pada Gambar Gambar Alur Tahapan Analisis Jabatan

Pengumpulan Informasi Jabatan Dapat diperloleh Informasi tersebut di atas bisa diperoleh dari beberapa sumber yaitu : a) Pekerjaan itu sendiri dan buku catatan harian

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

b) Pekerja yang bersangkutan c) Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu d) Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan Informasi yang diperoleh dari Analisa Jabatan ini dapat digolongkan dalam beberapa butir berikut: a) Nama jabatan, lokasi ketja, range upah b) Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi c) Tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan pada pemangku jabatan tugas, d) Peralatan dan bahan yang digunakan e) Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja f) Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan dan lain-lain ratan lain Gambar Output Analisis Jabatan

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Gambar 3.1 Hubungan Aspek-Aspek Analisis Jabatan

Analisa jabatan dilakukan terutama untuk menyelidiki fungsi, peranan dan tanggung jawab sesuatu jabatan. Hasil Analisa Jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab setiap pekerja. 1. Kelembagaan (Organisasi Dan Perancang Jabatan) a) Penyusunan organisasi baru b) Penyempumaan organisasi yang sekarang c) Peninjauan kembali alokasi tugas, wewenang dan tanggungjawab tiap jabatan 2. Kepegawaian a) Rekrutmen seleksi/penempatan b) Penilaian jabatan (Evaluasi jabatan)

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

c) Penyusunanjenjang karir (Career Planning) d) Mutasi/promosi/rotasi (kaitannya erat dengan c) e) Program pelatihan 3. Ketatalaksanaan a) Tata laksana b) Tata kerja/prosedur

PERENCANAAN PERSONIL & PEREKRUTAN KARYAWAN PERUSDA Perencanaan kebutuhan tenaga kerja Perusahaan Daerah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan daerah pasar baik pada saat awal pembentukan perusahaan daerah maupun pada masa yang akan datang. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini harus didasarkan pada informasi dari faktor internal & faktor eksternal perusahaan Daerah. Perekrutan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Jika perekrutan berhasil, maka artinya banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, dan tentu saja peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik semakin terbuka lebar, karena kita dapat memilih yang paling terbaik diantara karyawan tersebut. Penentuan Sumber-sumber Perekrutan Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan maka kita harus menentukan sumber-sumber perekrutan calon karyawan tersebut. Sumber perekrutan calon karyawan itu adalah sumber internal dan eksternal perusahaan. 1. Sumber Internal Sumber internal adalah karyawan Perusahaan Daerah Pasar, khususnya pegawai yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari Pegawai SKPD Pasar dan UPT Pasar non-PNS. yakni dengan cara pemindahan karyawan SKPD Pasar yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik yang bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

2.

Sumber Eksternal Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong dilakukan perekrutan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu: a) Lembaga-lembaga pendidikan. b) Walk-Interview c) Referensi d) Perusahaan Ritel Modern. e) Asparindo. f) Biro Tenaga Kerja.

Tabel Kriteria Evaluasi Program Rekruitmen Karyawan Perusahaan Daerah


TAHAP ENTRY Pre-entry Entry KRITERIA Kemampuan Perusahaan Daerah dalam merekrut karyawan baru Harapan awal pada pendatang baru (calan karyawan perusda) Alasan pelamar memilih perusahaan daerah pasar 1. Sikap awal terhadap pekerjaan, seperti a) Kepuasan terhadap pekerjaan (jabatan) b) Komitmen terhadap Perusahaan Daerah Post-entry c) Pernyataan diskriptif mengenai pekerjaan (jabatan) untuk dibandingkan dengan harapan sebagai orang luar. d) Rencana pengunduran diri 2. Kinerja Kemampuan melaksanakan tugas dengan baik

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Gambar Alur Proses Rekruitmen Karyawan Perusda Pasar

10

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Metode Perekrutan Metode perekrutan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Metode perekrutan calon karyawan baru dibagi atas metode tertutup dan metode terbuka. 1. Metode Tertutup Metode tertutup yaitu dimana perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan semakin sulit. 2. Metode Terbuka Metode terbuka adalah dimana perekrutan itu diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified menjadi lebih besar.

SELEKSI DAN PENEMPATAN KARYAWAN PERUSDA Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan harus selalu berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang qualified pada setiap jabatan dan pekerjaan supaya pelaksanaannya lebih berdaya guna serta berhasil guna. Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan agar karyawannya qualified. Pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan baru bagi setiap perusahaan. Dengan pelaksanaan seleksi yang baik, karyawan yang diterima akan lebih qualified sehingga pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih mudah. Dasar Dan Tujuan Seleksi Karyawan Perusda Pasar Dasar seleksi berarti penerimaan karyawan baru hendaknya berpedoman kepada dasar tertentu yang digariskan oleh internal maupun eksternal perusahaan daerah supaya hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dasar-dasar itu antara lain:

11

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

A. Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah Seleksi penerimaan karyawan Perusahaan Daerah Pasar harus berdasarkan dan berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan Pemerintah. Seleksi usia harus didasarkan kepada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang ini melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dan suku bangsa. Sebaliknya, B. Job specification Dalam spesifikasi, telah ditetapkan, persyaratan dan kualifikasi minimun dari orang yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan tersebut. Dasar ini harus betul-betul menjadi pedoman pelaksanaan seleksi, prinsipnya adalah the right man on the right place and the right man behind the right gun Jadi, titik tolak pemikiran seleksi hendaknya kepada apa yang akan dijabat, baru siapa yang akan menjabatnya; bukan siapa baru apa. Jabatan atau pekerjaan apapun yang akan diisi hendaknya diseleksi beradasarkan atas spesifikasi jabatan atau pekerjaan tersebut C. Ekonomis rasional Tindakan ekonomis hendaknya menjadi dasar pelaksanaan seleksi Perusahaan Daerah Pasar supaya biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga hasil effektif dapat dipertanggungjawabkan. D. Etika sosial Seleksi harus dilakukan sesuai dengan etika sosial. Artinya, memperhatikan normanorma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta hukum yang berlaku di negara bersangkutan. Adapun Tujuannya adalah sebagai berikut : 1. Karyawan yang qualified dan potensial 2. Karyawan yang jujur dan berdisiplin 3. Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat 4. Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja 5. Karyawan yang memenuhi syarat undang-undang ketenagakerjaan 6. Karyawan yang dapat bekerja sama 7. Karyawan yang dinamis dan kreatif 8. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab

12

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi 10. Karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang 11. Karyawan yang bekerja secara mandiri 12. Karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu 13. Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan Gambar Proses Seleksi Karyawan Perusahaan Daerah

Langkah-Langkah Seleksi Langkah-langkah seleksi meliputi 1. Seleksi surat-surat lamaran. 2. Pengisian blanko lamaran. 3. Pemeriksaan referensi 4. Wawancara pendahuluan 5. Test penerimaan

13

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Test penerimaan meliputi Physical test (medical test), academic test (knwoledge test ), dan phsycological test. 6. Test Psikologi Jenis-jenis test psikologi : a) Test kecerdasan b) Test kepribadian c) Test bakat d) Test minat e) Test prestasi Untuk lebih jelasnya lihat gambar Gambar Langkah-Langkan Penempatan Karyawan Perusahaan Daerah

Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Perusahaan Daerah Banyak orang menganggap bahwa penempatan merupakan akhir dari seleksi untuk karyawan baru Perusahaan Daerah. Tetapi penempatan disini maksudnya bukan untuk karyawan baru saja

14

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

tetapi juga berlau untuk karyawan Perusahaan Daerah yang lama dan dirasa memiliki kemapuan untuk menempati posisi atau jabatan tertentu. Dengan kata lain kita dapat melakukan promosi jabatan untuk karyawan Perusahaan Daerah yang lama untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya akan lebih besar pula. Bagi perusahaan juga memperoleh keuntungan dari hal ini karena semakin banyak karyawan ingin memperoleh jabtan tersebut dan berpacu untuk memdapatkannya. Penghargaan kepada seseorang jauh lebih berharga, karena setiap orang ingin dihargai. Gambar Proses Percobaan Dan Perkenalan Karyawan. ACTIVITY
Orientasi dan Evaluasi Masa Percobaan
1. Karyawan baru diperkenankan oleh Bagian Kepegawaian (HRD) Kepada karyawan lain dan tim kerja di wilayah kerjanya, sekaligus memperkenalkan lingkungan perusahaan 2. Secara periodic HRD memberian orientasi karyawan baru, mengenai over view perusda (organisasi, falsafah, bisnis, dll), business plan (visi, misi & strategi, kebijakan, dll), etika kerja dan budaya perusda, serta peraturan perusahaan, menyangkut hak-hak dan kewajibannya. Dijelaskan juga prosedur administrasi personalia berkenaan dengan fasilitas dan benefit karyawan 3. Karyawan perusda melaksanakan masa percobaan dan bersamaan dengan itu monitoring kinerja yang bersangkutan harus sudah dilakukan oleh atasan yang bersangkutan bersama HRD 4. Sebelum masa akhir percobaan, HRD memberikan Form Penilaian Kinerja Karyawan Baru (evaluasi masa percobaan) kepada atasannya. Atasannya mengisi dan menyerahkan kembali ke HRD maksimal sebelum berakhir masa percobaan 5. Hasil penilaian kinerja karyawan dibahas bersama antara atasan dengan HRD, bila diperlu melibatkan atasan dari atasan yang bersangkutan 6. Setelah di dapat kesimpulan, bagi yang dinyatakan lulus masa percobaan, karyawan diinformasikan dan diberikan pemberitahuan status berikutnya, tetapi bila dinyatakan tidak lulus, maka karyawan diinforamasikan dan diterbikan SK PHK karena Gagal Masa Percobaan 7. Untuk karyawan yang lulus, pada saat penyerahan Surat Pengangkatan dapat dilakukan, coaching and counseling untuk memberikan feedback kinerja dan motivasi kerja 8. Update status karyawan di HR Administration.

15

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Perusda Pelatihan yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah, merupakan proses membantu para tenaga kerja untuk memperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan sikap yang layak. Berdasarkan rumusan tersebut, pelatihan merupakan kunci keberhasilan karyawan dan manajemen Perusahaan Daerah. Manajemen Perusahaan Daerah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap penyelanggaraan pelatihan. Staf Perusahan Daerah perlu diberikan pelatihan teknis opersaional untuk membantu staf dalam melaksankan fungsinya. Pelatihan berhubungan dengan efektivitas pekerjaan individu tenaga kerja dan hubungannya dengan tenaga kerja yang lain untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahan daerah. Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah agar para manajer mendapat pengetahuan tentang sikap dan kelakuan tenaga kerja yang diperlukan agar kondisi perusahaan efektif. Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Metode pelatihan yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain : 1. Metode On The Job Training Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan diperoleh melalui metode on the job training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta praktis. Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang bekerja, dan kemudian mengobservasi perilakunya. Untuk mendorong terwujudnya profesionalisasi pengelolaan aset pasar, perlu dilakukan On The Job Training pada pasar yang dikelola secara professional. 2. Metode Vestibule atau balai Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang digunakan untuk tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan. Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama. 3. Metode Demonstrasi dan Contoh Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh.

16

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

4. Metode Simulasi Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai tehnik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang popular adalah permainan bisnis (bussiness games). 5. Metode Ruang Kelas Metode ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus, bermain peran dan pengajaran berprogram (programmed instruction). Gambar Proses, Prosedur dan Hubungan-Hubungan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Perusda Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan.

17

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Gambar Model Program Pelatihan SDM Perusahaan Daerah

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH Penilaian kinerja Karyawan Perusahaan Daerah menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran penilaian. Hal utama dari penilaian ini adalah teknik-teknik (seperti pola-pola skala) yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan serta validitas penilaian. Hasil kerja pegawai Perusahaan Daerah yang dihasilkan dari gabungan antara kemampuan serta semangat pegawai merupakan aspek penentu prestasi kerja yang mewujudkan pada kinerja dan produktivitasnya. Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan Perusahan Daerah Pada hakekatnya terdapat dua tujuan utama dari kegiatan penilaian kinerja pegawai Perusahaan Daerah Pasar, yakni untuk kepentingan administratif serta dalam rangka peningkatan kinerja pegawai.

18

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

1. Penilaian Pegawai Perusahaan Daerah Pasar untuk tujuan administrasi personalia, karena hasil penilaian karya pegawai akan menjadi dasar untuk: a) Penetapan naik atau turunnya penghasilan pegawai. b) Penetapan kepesertaan pelatihan pegawai. c) Penetapan jenjang karir jabatan pegawai dalam wujudnya sebagai promosi, rotasi atau demosi jabatan. d) Sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas organisasi dan unit kerja pada umumnya serta individu-individu pegawai dalam setiap jabatan mereka khususnya. 2. Penilaian Pegawai Perusahaan Daerah Pasar untuk tujuan pengembangan diri pegawai, adalah meliputi: a) Sebagai dasar untuk mengidentifikasikan kelebihan atau kekurangan pegawai sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam melibatkan pegawai dalam program-program pengembangan pegawai. b) Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan kerja serta meningkatkan motivasi kerja pegawai. c) Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan atau pejabat penilai dalam mengamati perilaku kerja pegawai secara keseluruhan

Metode Penilaian Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Sampai pada saat ini dikenal adanya tujuh metode penilaian untuk mengukur prestasi kerja pegawai, yakni: 1. Rating Scales. Metode ini merupakan penilaian oleh atasan terhadap pegawai yang menjadi bawahannya berdasarkan sifat-sifat atau Karakteristik. Faktor-faktornya Teknis Pelaksanaannya adalah, para atasan mengidentifikasikan serta menentukan faktor-faktor apa yang dianggap penting dari tugas-tugas jabatan yang hendak diukur melalui penentuan parameternya. Terdapat 3 jenis metode rating scale, yaitu: a) Skala grafik, dalam metode ini penilai memberikan tanda (;;0) pada skala penilaian yang merupakan hasil penilaian dan dianggap sebagai posisi setepatnya yang mewakili diri pegawai yang dinilai. Tahap pemilihan faktor-faktor yang harus diukur dari para

19

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

pegawai adalah merupakan bagian yang penting dan menentukan dari penggunaan sistem skala grafik. Terdapat dua jenis faktor yang lazim dipertimbangkan, yaitu; Sifat-sifat khusus, seperti motivasi dan inisiatif. Kontribusi, seperti jumlah dan mutu kerja. Tabel Contoh Skala Grafik Penilaian Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah

b) Skala-multi-step, pada metode penilaian ini para penilai dihadapkan sejumlah kategori alternatif yang harus dipilihnya. c) Skala penilaian berbasis perilaku, yang harus memfomulasikan terlebih dahulu faktorfaktor serta dimensi dari sifat dan karakteristik jabatan ke dalam bentuk perilaku yang bisa diukur dan menjadi dasar penetapan skala penilaian.

2. Cheklist Pendekatan subyektif lainnya terhadap penilaian pegawai adalah dengan menggunakan metode checklist yang dapat pula diberi artian sebagai daftar periksa. Dalam metode penilaian ini, para penilai dihadapkan pada daftar pernyataan-pernyataan khusus berikut pencantuman pilihan nilainya:

20

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PERTANYAAN Biasa memberikan gagasan yang baik Menunjukan minat besar dalam bekerja Berlaku pilih kasih pada bawahannya Bisa mencela bawahan Perlengkapan kerja dipelihara dengan baik Memiliki pengetahuan jabatan dan pekerjaan yang baik Para bawahan menghormatinya Membeda-bedakan bawahannya Mendengarkan kesulitan bawahan Menegur bawahan di depan umum

YA

TIDAK

3. Employee Comparison Metode penilaian pegawai dengan cara membandingkan antara satu pegawai terhadap pegawai lainnya. Tabel Contoh model Forced-Rank dari Employee Comparison URUTAN/PERINGKAT/RANGKING NAMA PEGAWAI TARJO BEJO YANTO MAMAT BEDUL SUEB NANA AGUS

21

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

4. Critical Incident Metode penilaian pegawa ini melibatkan para atasan yang harus mencatat semua kejadiankejadian kritis yang dinilai penting (critical incident) dari perilaku pegawai yang biasa maupun yang luar biasa berdasarkan tampilan kejadian sehari-harinya Misalkan saja untuk tingkatan manajer maka kriteria-kriteria yang dapat dipakai antara lain adalah: a. Kemampuan merencanakan. b. Pengambilan keputusan. c. Kesediaan mendelegasikan wewenang. d. Pembuatan laporan. e. Hubungan interpersonal dan sebagainya. Untuk peningkatan para staf atau pelaksana, jenis-jenis kriteria yang dapat dipakai adalah dapat berupa: a. Tanggung jawab. b. Prakarsa atau inisiatif. c. Kerja sama dengan rekan sekerja. d. Disiplin dan sebagainya. 5. Manajemen Berdasarkan Sasaran ( Management by Objektive ) Metode penilaian pegawai yang berorientasi pada hasil akhir atau final result oriented dan disebut MbO ini digunakan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dari metode penilaian lainnya yang lebih berfokus Pada proses. Pendekatan penilaian pegawai ini didasarkan pada perumusan sasaran-sasaran prestasi yang umumnya kuantitatif dan dapat diukur serta kerapkali ditentukan bersama oleh atasan dan bawahannya.

KOMPENSASI DAN PENGGAJIAN KARYAWAN Sistem kompensasi dalam Perusahaan Daerah harus dihubungkan dengan tujuan dan strategi Perusda itu sendiri. Akan tetapi, kompensasi juga menuntut keseimbangan antara keuntungan dan biaya Perusahaan Daerah dengan harapan dari karyawan. Program kompensasi harus memiliki 4 (empat) tujuan :

22

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

1. Terpenuhinya sisi legal dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai 2. Efektivitas biaya untuk Perusahaan Daerah 3. Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan 4. Peningkatan keberhasilan kinerja Perusahaan Daerah Untuk Perusahaan Daerah, biaya kompensasi haruslah pada tingkat yang memastikan adanya efektivitas perusahaan maupun pemberian imbalan yang adil dan layak bagi seluruh karyawan untuk kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan pencapaian kinerja mereka. Untuk mengembangkan aspek-aspek tersebut sehingga Perusahaan Daerah dapat menarik, memperhatikan dan memberi imbalan pada kinerja karyawan menuntut adanya pertimbangan beberapa jenis kompensasi yang ada. Gambar Aspek Kompensasi dan Hubungannya dengan Aktivitas SDM lainnya.

Aspek Dasar Penetapan Kompensasi 1. Berdasarkan lamanya periode waktu 2. Berdasarkan kompetensi (kinerja) 3. Berdasarkan senioritas 4. Berdasarkan berat ringannya pekerjaan

23

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Jenis-jenis Kompensasi Imbalan dapat berbentuk instrinsik dan ekstrinsik. Imbalan intrinsik antara lain termasuk pujian yang didapatkan untuk penyelesaian suatu pekerjaan atau berhasil memenuhi beberapa tujuan kinerja. Efek psikologis dan sosial yang lain dari kompensasi juga merupakan gambaran dari jenis imbalan intrinsik. Kompensasi mempunyai dua komponen yaitu pembayaran keuangan langsung, gaji pokok (upah/gaji) dan gaji variabel (bonus dan insentif) dan pembayaran tidak langsung, tunjangan (asuransi kesehatan, pensiun, dan liburan/cuti). Untuk lebih jelas penggolongan kompensasi ini dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar Jenis Kompensasi Perusahaan Daerah

Tabel Kategori Jenis Kompensasi KOMPENSASI LANGSUNG 1. Gaji Pokok Upah Gaji 2. Gaji Variabel Bonus Insentif Tunjaungan Asuransi Kesehatan Liburan Pengganti Dana Pensiun Kompensasi Pekerja TIDAK LANGSUNG

24

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Faktor Internal dan Ekternal Yang Mempengaruhi Penentuan Gaji Karyawan Perusda Penentuan gaji karyawan perusda ditentukan oleh: 1. Faktor Internal Kemampuan membayar Perusda Nilai Relatif Karyawan Serikat Pekerja Nilai Relatif Jabatan 2. Faktor Eksternal Tingkat Gaji Wilayah Kebijakan Pemerintah Biaya Hidup Kondisi Ekonomi Kondisi Pasar Tenaga Kerja Tawar Menawar Perusda dengan Karyawan Gambar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Gaji Karyawan Perusda

25

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Tahapan Penentuan Gaji Pokok Tahapan penentuan gaji karyawan Perusahaan Daerah Pasar adalah Sebagai berikut: 1. Melakukan Evaluasi Jabatan 2. Menentukan Kelas Jabatan 3. Menetapkan Struktur Gaji 4. Melakukan Survei Gaji 5. Menentuakan Gaji per Jenis Pekerjaan Gambar Contoh Penentuan Struktur Gaji Dari Hasil Evaluasi Jabatan

26

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

I. PERSAMAAN DAN SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN 1.1. Pengertian Akuntansi Setidaknya terdapat dua pengertian akuntansi yang biasa diimplementasikan pada manajemen perusahaan, yaitu akuntansi sebagai suatu system informasi dan akuntansi sebagai suatu teknik prosedur pembukuan transaksi keuangan. Akuntansi sebagai suatu system informasi. Akuntansi adalah suatu system informasi, dimana pihak-pihak yang berkepentingan dalam badan usaha mengambil keputusan. Bahwa persoalan didalam sebuah perusahaan dari waktu ke waktu semakin kompleks, sehingga para manajer semakin tergantung pada proses akuntansi dimana transaksi-transaksi perusahaan diubah menjadi data statistik dan diringkas serta dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Akuntansi sebagai suatu teknik prosedur pembukuan transaksi keuangan, maksudnya adalah akuntansi sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan dari suatu organisasi. Kegiatan pencatatan dan penggolongan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Adapun kegiatan pelaporan dan penganalisaan biasanya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja.

1.2. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi Melalui laporan keuangan, secara periodik dilaporkan informasi penting mengenai situasi keuangan perusahaan yang antara lain berupa :

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 1. Informasi mengenai sumber-sumber dana dan kewajiban serta modal perusahaan; 2. Informasi mengenai perubahan-perubahan dalam sumber-sumber dana neto atau kekayaan bersih, yang timbul dari aktivitas usaha dalam rangka memperoleh keuntungan; 3. Informasi mengenai hasil usaha yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai dan membuat estimasi tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan; 4. Informasi mengenai perubahan dalam sumber-sumber dana dan kewajiban, yang disebabkan oleh aktivitas pembelanjaan dan investasi; 5. Informasi penting lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan, seperti kebijaksanaan akuntansi yang dianut oleh perusahaan. Laporan keuangan disajikan kepada para pihak yang berkepentingan dengan eksistensi kegiatan usaha. Namun perlu diakui juga bahwa dengan laporan keuangan saja belum cukup memberikan informasi yang diperlukan oleh semua pihak berkaitan dengan kepentingannya didalam perusahaan. Masih banyak informasi lain yang diperlukan mengenai suatu kegiatan perusahaan, belum dapat diperoleh dari laporan keuangan itu. 1.3. Akuntansi Sebagai Suatu Teknik Pembukuan Transaksi Keuangan Sebagai suatu teknik prosedur pembukuan transaksi keuangan, akuntansi mengidentifikasikan berbagai transaksi yang merupakan kegiatan ekonomi dalam organisasi perusahaan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Mencatat (recording) Yaitu mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi pada organisasi kedalam bukti-bukti transaksi akuntansi koperasi dan membukukan secara kronologis (sesuai urutan waktu/kejadian) semua bukti transaksi tersebut kedalam buku harian yang biasa disebut jurnal. 2. Mengklasifikasikan (classifying) Yaitu mengklasifikasikan atau menggolongkan transaksi yang beragam kedalam kelompok transaksi yang sejenis. Kegiatan ini juga seringkali disebut posting, yaitu memindahkan catatan jurnal ke rekening buku besar. Buku besar merupakan kumpulan rekening.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 3. Mengikhtisarkan (summarizing) Yaitu kegiatan meringkas semua pos yang ada dalam rekening buku besar sehingga memudahkan penyajian Laporan Keuangan yang terdiri atas : a. Neraca, yang mengikhtisarkan nilai harta, kewajiban, dan kekayaan bersih yang disusun secara komparatif; b. Laporan Rugi-Laba, yang mengikhtisarkan nilai pendapatan , harga pokok penjualan, biaya-biaya, dan keuantungan/kerugian pada periode tertentu yang disusun secara stafel; c. Catatan Atas Laporan Keuangan, yang mengikhtisarkan nilai perincian dari Neraca dan Laporan Rugi-Laba. d. Laporan Arus Kas, yang mengikhtisarkan nilai kas yang bertambah atau berkurang pada suatu periode tertentu. 4. Melaporkan (reporting) Yaitu menyajikan laporan keuangan yang wajar. 5. Menginterpretasikan (interpreting) Yaitu kegiatan menganalisis arti dari Laporan Keuangan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan tertentu atas Laporan Keuangan tersebut. 1.4. Fungsi Akuntansi Selain berfungsi sebagai media informasi dan keuangan, akuntansi berfungsi pula untuk : 1. Menghitung hasil atau pendapatan yang diperoleh serta menilai keberhasilan sebuah perusahaan berdasarkan criteria-kriteria tertentu; 2. Membantu mengamankan dan mengawasi harta kekayaan yang dimilki oleh perusahaan dengan menciptakan system dan prosedur yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, dan pemborosan; 3. Membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang berkepentingan dalam perusahaan termasuk hak kreditur, pemerintah, dan lain-lain. 4. Menetapkan batas-batas mengenai hasil kegiatan dan biaya serta mengukur perbedaan keduanya dengan tujuan untuk menilai tingkat efisiensi; 5. Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam rangka penyusunan perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan;

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR 6. Mendorong peningkatan efisiensi dalam seluruh kegiatan perusahaan; 7. Mendorong ketaatan kepada undang-undang, peraturan pemerintah, kebijaksanaan dan prosedur yang telah digariskan oleh perusahaan. 1.5. Persamaan Akuntansi Dalam rangka memudahkan analisis Debit dan Kredit untuk seluruh transaksi dalam perusahaan, terlebih dahulu perlu memahami dengan baik prinsip-prinsip persamaan akuntansi. Secara garis besar dan sederhana, agar tidak menimbulkan keraguan didalam melakukan jurnal maupun analisis transaksi atau mendebit dan mengkredit transaksi yang bersangkutan. Dengan memahami prinsip-prinsip persamaan dasar akuntansi, akan dapat menganalisis Debit dan Kredit secara benar. Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut : AKTIVA (Harta) = HUTANG (Kewajiban) + MODAL (Kekayaan) 1.6. Pengaruh Transaksi-transaksi Terhadap Neraca Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kekayaan perusahaan selalu sama dengan jumlah hutang dan modal. Apabila neraca disusun setiap kali setelah terjadi suatu transaksi, maka aktiva selalu seimbang (sama) dengan jumlah hutang dan modalnya. Namun dalam praktik hal ini tidak pernah dilakukan perusahaan, karena neraca umumnya hanya disusun pada akhir periode tertentu. Dalam kaitannya dengan neraca, ada dua tipe transaksi yaitu (1) transaksi yang tidak berpengaruh terhadap modal, dan (2) transaksi yang berpengaruh terhadap modal perusahaan. 1) Transaksi- transaksi yang tidak berpengaruh terhadap modal, misalnya : Pembelian mesin/peralatan secara tunai, hanya akan mengakibatkan pergeseran aktiva dalam neraca yaitu aktiva mesin/peralatan bertambah dan aktiva kas berkurang (dalam jumlah yang sama). Pembayaran piutang dagang, akan mengakibatkan aktiva kas bertambah dan piutang dagang berkurang (dalam jumlah yang sama). 2) Transaksi- transaksi yang berpengaruh terhadap modal perusahaan, dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu : Setoran modal, akan menambah jumlah modal. Pengambilan prive, akan mengurangi jumlah modal.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Penghasilan, Biaya, akan menambah jumlah modal. akan mengurangi jumlah modal.

1.7. Siklus Akuntansi Sebuah siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dan berakhir dengan penyajian laporan keuangan. Secara grafis dapat dilihat pada Bagan 1. Semua transaksi yang dilakukan harus didukung dengan dokumen atau bukti-bukti transaksi, yang merupakan data dasar yang akan dicatat dalam jurnal. Setelah semua jenis transaksi dicatat didalam jurnal, langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan transaksi sesuai dengan jenisnya masing-masing kedalam buku besar. Setelah disusun buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca lajur, dan kemudian disusunlan laporan keuangan. Lebih jelasnya dapat dijelaskan dengan beberapa tahap sebagai berikut. TAHAP I :

Harus ada dokumen-dokumen dasar, yang biasa disebut dengan bukti pendukung, yaitu bukti tambahan/pelengkap dari bukti pembukuan dalam melakukan transaksi yang digunakan sebagai dasar pembukuan antara lain : - Order pembelian barang - Kontrak pembelian dan penjualan - Instruksi angkutan - Dan lain sebagainya.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

Bagan 1 : Siklus Akuntansi

TAHAP II

Setiap hari dicatat dan dianalisis / dijurnal pada bukti-bukti akuntansi perusahaan. Sesuai bukti bukti dengan kebutuhan system akuntansi perusahaan, maka bukti pembukuan yang tersedia adalah sebagaia berikut : a. Buku Penerimaan Kas/Bank Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi dimana perusahaan setiap menerima uang secara tunai atau melalui bank. b. Bukti Pengeluaran Kas/Bank Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi yang harus dibayar perusahaan secara kas atau melalui bank. c. Bukti Pembelian/Penerimaan Barang Pembelian/Penerim Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi pembelian atau penerimaan barang. d. Bukti Penjualan/Pengeluaran Barang
6

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi penjualan atau pengeluaran barang. e. Bukti Memorial Bukti ini dipergunakan untuk membukukan transaksi yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam bukti-bukti pembukuan tersebut diatas. TAHAP III : Dari hasil analisis / penjurnalan bukti-bukti akuntansi kemudian dilanjutkan membukukan ke buku jurnal secara kronologis menurut jenisnya. Jenis Buku Jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Buku Jurnal Penerimaan Kas Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi yang bersifat penerimaan secara tunai dalam kegiatan usaha perusahaan. b. Buku Jurnal Penerimaan Bank Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan penerimaan bank atau dana-dana yang ada di bank. c. Buku Jurnal Pengeluaran Kas Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi yang bersifat pengeluaran secara tunai dari kegiatan perusahaan. d. Buku Jurnal Pengeluaran Bank Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran bank atau dana-dana yang ada di bank. e. Buku Jurnal Pembelian Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan secara kredit (bila ada). f. Buku Jurnal Penjualan Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit (bila ada). g. Buku Jurnal Memorial Buku jurnal ini dipergunakan untuk mencatat transaksi yang tidak ada hubungannya dengan keempat bukti akuntansi terdahulu.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR TAHAP IV : Setelah selesai melakukan pencatatan buku jurnal, maka proses selanjutnya adalah melakukan posting ke buku besar yang bersangkutan secara periodic. Buku besar terdiri dari bermacam-macam akun / rekening dan merupakan sumber data untuk menyusun laporan keuangan (neraca, laporan rugi-laba, catatan atas laporan keuangan, dan laporan arus kas). TAHAP V : Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan, biasanya terlebih dahulu dilakukan penyusunan neraca lajur. Neraca lajur terdiri dari beberapa kolom yaitu : a. Kolom Neraca Sisa / Percobaan / Lajur Kolom neraca sisa diisi dari saldo-saldo masing-masing buku besar. b. Kolom Penyesuaian Kolom penyesuaian, untuk mencatat data yang perlu diadakan penyesuaian pada akhir periode pembukuan. c. Kolom Neraca Setelah Penyesuaian Kolom ini diisi dari hasil penjumlahan atau pengurangan antara neraca sisa dengan penyesuaian. d. Kolom Perhitungan Rugi-Laba Kolom ini mengelompokkan akun-akun yang berhubungan dengan sisa hasil usaha (nominal accounts) yang berada di kolom neraca setelah penyesuaian. e. Kolom Neraca Kolom neraca mengelompokkan akun-akun yang berhubungan dengan neraca (real accounts) yang berada di kolom neraca setelah penyesuaian. Setelah neraca lajur selesai dibuat, dan laporan keuangan sudah siap untuk disusun, maka perlu dilakukan pembuatan Jurnal Penutup yang dimaksudkan untuk menutup semua akun pendapatan/penjualan dan beban/harga pokok penjualan menjadi nol. TAHAP VI : Penyusunan laporan keuangan merupakan tahap terakhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan biasanya terdiri dari : 1. Neraca

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), hutang-hutang dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (biasanya per 31 Desember). 2. Laporan Rugi-Laba Yaitu laporan yang menunjukkan atau menggambarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu (misalnya satu tahun). 3. Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan bagian dari laporan keuangan, karena menjelaskan tentang perubahanperubahan akuntansi dalam suatu periode yang mempengaruhi posisi keuangan dan pendapatan perusahaan. 4. Laporan Arus Kas Merupakan perubahan posisi keuangan yang mengikhtisarkan aktivitas pembiayaan dan investasi perusahaan termasuk kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendpatan dalam suatu periode. Untuk mengetahui posisi kekayaan (modal) perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya, dapat disusun : 5. Laporan Perubahan Modal Menggambarkan posisi kekayaan bersih dibandingkan dengan akhir tahun buku periode sebelumnya.

II. PROSES AKUNTANSI Proses akuntansi diawali dengan penyusunan neraca pada awal periode atau awal dimulainya kegiatan didalam perusahaan, dan neraca ini dinamakan neraca awal. Contoh neraca dapat dilihat pada Bagan 2.

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

PASAR USDRP INDONESIA


PERIODE : 1 S/D 31 JAN 20XX KETERANGAN ASET Aset Lancar Kas Kas Kecil Kas di Tangan Bank Bank Bank Piutang .. Jumlah ASET LANCAR Aset Tetap Tanah Bangunan HP Bangunan Akm. Peny. Bangunan Peralatan Kantor HP Peralatan Kantor Akm. Peny. Peralatan Kantor Kendaraan HP Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Jumlah ASET TETAP JUMLAH ASET AWAL PERIODE PERIODE BERJALAN AKHIR PERIODE KETERANGAN KEWAJIBAN Kewajiban Jk Pendek Utang Gaji Karyawan Jumlah KEWAJIBAN JK PENDEK Kewajiban Jangka Panjang Utang Bank Utang Bank Utang Jangka Panjang Lain Jumlah KEWAJIBAN JK PANJANG AWAL PERIODE PERIODE BERJALAN AKHIR PERIODE

NERACA

EKUITAS Modal Awal .. .. .. .. .. Laba ditahan Laba Periode Berjalan Jumlah EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Bagan 2 : Contoh Format Neraca Awal Selanjutnya, disusun jurnal-jurnal atas transaksi-transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Contoh format jurnal dapat dilihat pada bagan 3.

BUKU JURNAL UMUM Bulan, thn : . Tanggal Uraian Debet Kredit

Bagan 3 : Contoh Format Jurnal BUKU JURNAL PENERIMAAN KAS

10

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR Bulan, thn : . Tanggal Uraian Debet Kredit

Bagan 4 : Contoh Format Jurnal Penerimaan Kas

BUKU JURNAL PENGELUARAN KAS Bulan, thn : . Tanggal Uraian Debet Kredit

Bagan 5 : Contoh Format Jurnal Pengeluaran Kas

BUKU JURNAL MEMORIAL Bulan, thn : . Tanggal Uraian Debet Kredit

Bagan 6 : Contoh Format Jurnal Memorial

11

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR PASAR SENTRAL USDRP NERACA LAJUR PER 31 DESEMBER 20 NERACA UR SALDO AIA N Debet Kredit PENYESUAIAN Debet Kredit NERACA SETELAH PENYESUAIAN Debet Kredit PERHITUNGAN RUGI-LABA Debet Kredit NERACA AKHIR Debet Kredit

Bagan 6 : Contoh Format Neraca Percobaan

12

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

PASAR USDRP INDONESIA


PERIODE : 1 S/D 31 JAN 20XX KETERANGAN ASET Aset Lancar Kas Kas Kecil Kas di Tangan Bank Bank Bank Piutang .. Jumlah ASET LANCAR Aset Tetap Tanah Bangunan HP Bangunan Akm. Peny. Bangunan Peralatan Kantor HP Peralatan Kantor Akm. Peny. Peralatan Kantor Kendaraan HP Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Jumlah ASET TETAP JUMLAH ASET AWAL PERIODE PERIODE BERJALAN AKHIR PERIODE KETERANGAN KEWAJIBAN Kewajiban Jk Pendek Utang Gaji Karyawan Jumlah KEWAJIBAN JK PENDEK Kewajiban Jangka Panjang Utang Bank Utang Bank Utang Jangka Panjang Lain Jumlah KEWAJIBAN JK PANJANG AWAL PERIODE PERIODE BERJALAN AKHIR PERIODE

NERACA

EKUITAS Modal Awal .. .. .. .. .. Laba ditahan Laba Periode Berjalan Jumlah EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Bagan 7 : Contoh Format Neraca Akhir

13

PROFESIONALISASI ASET PASAR DAN TERMINAL PEDOMAN TEKNIS PERUSAHAAN DAERAH PASAR

PASAR USDRP INDONESIA


PERHITUNGAN LABA-RUGI
PERIODE : 1 S/D 31 JAN 20XX

KETERANGAN
PENDAPATAN Retribusi dll .. .. JUMLAH PENDAPATAN USAHA BIAYA .. .. . JUMLAH BIAYA LABA KOTOR BIAYA OPERASIONAL . . . . . . . . . . . JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA SEBELUM PAJAK - EBT TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN LABA SETELAH PAJAK - EAT

AWAL PERIODE

PERIODE BERJALAN

AKHIR PERIODE

KOREKSI

FISKAL

Bagan 8 : Contoh Format Laporan Rugi Laba


14

You might also like