You are on page 1of 10

Penelitian Tindakan Kelas Upaya Peningkatan Kreativitas Anak Dengan Penggunaan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna Pada

Kelompok B2 TK Islam Kanita Tiara Semester II Tahun Ajaran 2008/2009 Oleh: Ria Winanti Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui apakah KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok B2 TK Islam Kanita Tiara Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas dengan dua siklus kegiatan. Dalam setiap siklus ada 4 langkah kegiatan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Setting tindakan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2009 Maret 2009 dengan subyek penelitian anak kelas B2 TK Islam Kanita Tiara Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 21 anak. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna dapat meningkatkan kreativitas anak yang baik dari 19.05% menjadi 80.95%. Masih ada 19.05% dengan kriteria kemampuan kreatifitas cukup. Kata Kunci : Upaya Peningkatan Kreativitas Anak Pada Semester II pelajaran 2008-2009 peneliti merasa kebingungan dan prihatin karena anak didik kelompok B2 terlihat kurang semangat, sebagian besar mereka asyik sibuk sendiri tidak aktif dalam kegiatan, dan anak terlihat bosan dengan pembelajaran yang ada dengan metode cerita, tanya jawab, kelas alam dan lainnya. Mengajar di kelompok B usia 5 tahun memang diperlukan strategi pembelajaran yang selalu inovatif, dalam Psikologi Perkembangan Anak, Reni Akbar Hawadi, menyebutkan penelitian Torrance di Amerika bahwa usia 5 tahun kemampuan kreativitas menurun satu tingkatan skor. Untuk itu perlu diadakan upaya peningkatan kreativitas, karena pada usia dini kecerdasan,fungsi- fungsi mental lainnya, termasuk kreativitas berkembang sangat cepat, sangat disayangkan kalau kesempatan ini diabaikan. Taman Kanak-Kanak dimana peneliti bertugas sebagai guru, terletak di perbatasan Sukoharjo dan Surakarta, terletak di perumahan yang dekat desa. Merupakan tantangan peneliti untuk selalu berupaya meningkatkan pelayanan yang baik. Latar belakang masalah sebenarnya juga dipicu dari intervensi, tekanan orang tua anak didik yang mengiginkan anaknya diam kalau tidak ditanya, dan di rumah sebagian anak mendapat aturan - aturan yang sangat menekan, sehingga berpengaruh di Taman Kanak-Kanak. Anak jadi takut bertanya, takut mengungkapkan ide, apalagi untuk bercerita.

Peneliti berusaha mengatasi permasalahan tersebut, sekaligus menyikapi pendapat Torrance yaitu menggunakan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna. Bentuk KOPI yang unik dan menarik, didesain untuk mengembangkan seluruh potensi perkembangan anak, anak bebas bergerak, aktif, dapat memilih, membentuk alat permainan sehingga akan menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas anak dalam mengungkapkan ide, bercerita, bertanya, menjawab pertanyaan, ketrampilan berbahasa, nilai sikap, emosi/perasaan, daya cipta, daya pikir, penanaman kebesaran Allah, akhlak mulia dari tampilan gambar yang tersedia. Mengatasi realita dan hambatan yang ada maka perlu tindakan yang tepat, maka dilakukan Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Dengan Penggunaan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna Pada Kelompok B2 TK Islam Kanita Tiara. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Dapatkah KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas anak ? Penelitian Tindakan Kelas Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi yang sebenarnya, sehingga langkah-langkah yang ditempuh dapat dipantau secara teratur bahkan dapat dinilai dan disempurnakan pada tindakan selanjutnya. Menurut Kasihani Kasbolah (1999:12) penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas. Sejalan dengan pengertian tersebut menurut T. Raka Joni yang dikutip oleh FX. Soedarsono (2001:2) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan yang dilakukan serta untuk memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran dilakukan. Pentingnya Pembelajaran bagi anak Pendidikan anak usia dini (Early Childhood Education) merupakan bidang ilmu yang relatif baru. Bila sebelumnya anak didik berdasarkan pemahaman orang dewasa saja bagaimana cara memperlakukan anak dan apa yang terbaik bagi anak, saat ini setelah berkembang Pendidikan TK, diharapkan anak dapat diperlakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangannya sehingga anak tumbuh sehat jasmani dan rohani. Anak pun dapat diperhatikan secara lebih komprehensif. Pembelajaran untuk anak usia dini bukan berarti anak harus disekolahkan pada umur yang belum seharusnya, dipaksa untuk mengikuti pelajaran yang akhirnya justru membuat anak menjadi terbebani dalam mencapai tugas perkembangannya. Pembelajaran untuk anak usia dini

pada dasarnya adalah pembelajaran yang kita berikan pada anak agar anak dapat berkembang secara wajar. Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain, oleh karena itu pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah bermain. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai ekplorasi terhadap lingkungannya, maka aktivitas bermain merupakan bagian dari proses pembelajaran. Untuk itu pembelajaran pada usia dini harus dirancang agar anak merasa tidak terbebani dalam mencapai tugas perkembangannya. Proses pembelajaran yang dilakukan harus berangkat dari yang dimiliki anak. Setiap anak membawa seluruh pengetahuan yang dimilikinya terhadap pengalaman-pengalaman baru. Banyak aspek-aspek perkembangan Anak Usia Dini (PAUD). Secara Internasional Nasional Assosiation in Education for Young Children (NAEYC) (Dewi dan Eveline, 2004:351356) mengungkapkan sebenarnya aspek-aspek perkembangan PAUD adalah : a) Perkembangan fisik, baik motorik halus maupun motorik kasar. Yang termasuk motorik halus dalam hal ini adalah gerakan tangan dan yang termasuk dalam motorik kasar adalah gerakan si anak saat naik-turun tangga ataupun memanjat. b) Perkembangan emosional dan sosial. Emosional dalam hal ini menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan si anak, baik itu perasaan sedih, senang, kesal, gembira, dll. Sedangkan perkembangan sosial dalam hal ini adalah interaksi si anak dengan lingkungan, terutama orang-orang yang ada di sekitar si anak. c) Perkembangan kognitif / intelektual. Perkembangan kognitif di sini contohnya adalah perkembangan kemampuan si anak untuk menggunakan bahasa. Anak usia dini belajar dengan caranya sendiri, namun sering kali guru dan orang tua mengajarkan anak sesuai dengan pemikiran orang dewasa. Akibatnya, apa yang diajarkan kepada anak sulit untuk diterima. Gejala ini dapat dilihat dari banyaknya hal yang disukai oleh anak, namun menjadi larangan oleh orang tua, sebaliknya hal yang disukai orang tua banyak yang tidak disukai anak. Oleh sebab itu, orang tua sangat perlu untuk memahami hakikat dari perkembangan anak. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka pembelajaran yang paling tepat bagi anak usia dini adalah pembelajaran yang menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi. Pembelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga anak merasa pembelajaran tersebut menyenangkan, gembira dan demokratis, sehingga menarik perhatian anak untuk terlibat dalam pembelajaran. Kreativitas anak

Kreativitas meliputi berpikir orisinal (memikirkan cara-cara yang baru), berpikir lancar (mengajukan banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban), imajinatif (memikirkan hal-hal yang belum terjadi). (Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, 1992, 88-91). Utami Munandar (1977) melalui penelitiannya di Indonesia menyebutkan ciri-ciri kepribadian dari kreativitas yang dianggap orang Indonesia, yaitu: 1. Mempunyai daya imajinasi kuat. 2. Mempunyai inisiatif. 3. Mempunyai minat luas. 4. Mempunyai kebebasan berpikir. 5. Bersikap ingin tahu. 6. Selalu ingin mendapat pengalaman pengalaman baru. 7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat. 8. Penuh semangat. 9. Berani mengambil resiko. 10. Berani berpendapat dan memiliki keyakinan. Dalam penelitian tindakan kelas ini untuk kreativitas yang dirumuskan mengacu pada SKH (Satuan Kegiatan Harian), yang meliputi keberanian anak mengungkapkan ide, berani bertanya, berani menjawab dengan sejumlah jawaban, berani bercerita secara sederhana. Kotak Permainan Inovatif ( KOPI ) Multiguna. Kreativitas anak ditingkatkan dengan menggunakan alat permainan yang dinamakan Kotak Permainan Inovatif atau KOPI Multiguna , dengan alat permainan ini pembelajaran akan bermakna, anak aktif, pembelajaran menyenangkan dan tercapai tujuan, pembelajaran inovatif karena multiguna, yaitu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, meningkatkan kreativitas anak. Konsep alat permainan ini dibuat mudah, murah, terbuat dari kardus bekas yang dicat, dapat digunakan beberapa kegiatan pembelajaran sehingga menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas anak. KOPI didesain untuk mengaktifkan anak yang dibuat dengan ukuran besar supaya alat ini multiguna, untuk melempar bola, dibuat pintu untuk gerak bebas anak misal merangkak melewati kotak, merayap, anak benar-benar pada dunianya dan eksplor. Disisi kanan di temple kain panel untuk menempel hasil kreativitas anak, gambar- gambar karya anak / guru, disisi kiri ditempel perekat kain dipasang gambar untuk kegiatan bercerita. Didalam KOPI tesedia beberapa kotak kecil yang berisi gambar-gambar buatan anak, buatan guru, pusel kreatif, kata kreatif buatan anak dan guru, bola besar, sedang dan kecil, balokbalok dari kardus kecil yang disesuaikan dengan kegiatan pada SKH (Satuan Kegiatan Harian). Kegiatan pembelajaran anak aktif kreatif guru sebagai motivator, fasilisator sehingga tercapai Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan ( PAIKEM ).

Penelitian yang relevan. Penelitian Seto Mulyadi dalam desertasinya (1993) memuat penelitian di luar negeri yang menyimpulkan pentingnya potensi anak balita untuk dirangsang perkembangannya. Penelitian pakar psikologi Amerika yaitu Getzels dan Jakson (1962) dari Universitas Chicago yang menemukan bahwa diantara mahasiswa yang berhasil, mereka yang sangat kreatif memiliki prestasi menonjol seperti mereka yang memiliki IQ yang sangat tinggi. Guilford menyampaikan pentingnya kreativitas dikembangkan melalui jalur pendidikan. Melalui konsepnya yang dikenal Sruktur Intelek, Guilford membuka mata manusia atas adanya dua kemampuan berpikir. Ia menekankan yang sangat dikembangkan adalah kemampuan berpikir divergen yang diartikan sebagai kemampuan memberikan alternatif jawaban yang beraneka ragam. Torrance (1962) menegaskan perlu adanya peningkatan kreativitas pada anak sejak usia dini karena pada periode ini anak mulai mengembangkan perasaan otonomi dan ingin melaksanakan segalanya secara sendiri. Indikator Kinerja. Indikator untuk mengetahui kinerja dari media KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna, ditetapkan sebagai berikut : Sekurang-kurangnya 75 % anak didik memiliki kemampuan kreativitas baik dalam proses pembelajaran. Sekurang- kurangnya 15 % anak memiliki kemampuan kreativitas cukup dalam proses pembelajaran. Tidak lebih dari 10% anak memiliki kemampuan kreativitas kurang dalam pembelajaran. Prosedur Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 Siklus. Setiap Siklus mempunyai 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan Siklus I yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi baru dilanjutkan kegiatan Siklus II. Kegiatan Siklus II sama dengan kegiatan pada Siklus I. Kegiatan pada Siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan Siklus I. Kegiatan ini didasarkan atas kegiatan refleksi Siklus I, materi pada Siklus II melanjutkan Siklus II.

Hasil penelitian dari setiap tindakan dievaluasi untuk mengetahui hasilnya. Penilaian untuk anak yang bagus diberi tanda (O), cukup diberi tanda ceklis (v), dan yang kurang/ belum berhasil (O). Hasil dan Pembahasan Kegiatan awal anak pada penelitian ini adalah dengan melihat data awal anak kelas B2 TK Islam Kanita Tiara pada tahun pelajaran 2008/2009. Dari data awal didapat anak yang sudah mempunyai kemampuan kreativitas dengan baik sebanyak 4 anak yaitu 19,05 %, dan 8 anak yang mempunyai kemampuan kreativitas cukup yaitu 38,10 % dan anak yang mempunyai kreativitas kurang 9 anak yaitu 42,86 % seperti ditunjukkan dalam Gambar 2. Hal itu diduga karena penggunaan metode yang kurang tepat Penggunaan KOPI ( Kotak Permainan Inovatif) merupakan cara yang dipilih meningkatkan kreativitas anak. Dengan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna, anak dapat mengembangkan imajinasinya kemudian anak dapat menyampaikan ide atau pikirannya, sehingga kemampuan kreativitas anak akan menjadi lebih baik, proses pembelajaran menyenangkan. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai acuan SKH yang telah dibuat yang dapat dilihat di lampiran. Anak dibagi menjadi 2 kelompok dengan kegiatan yang telah direncanakan menggunakan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna, anak memilih gambar yang tersedia di kotak kecil yang tersedia karya anak atau guru sesuai dengan pilihan anak, anak menempelkan gambar di papan kotak yang tersedia dan menceritakan gambar tesebut teman lain mendengar, dan secara spontan terjadi tanya jawab yang mengasyikan, guru mendampingi dan mengamati, menilai proses kegiatan itu. Hasil Pengamatan dan Evaluasi Tindakan pada Siklus I Dalam pengamatan tindakan I, peneliti mengevaluasi pelaksanaan tindakan belajar mengajar sebagai berikut. Penerapan permainan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) dalam pembelajaran mampu menghidupkan interaksi dua arah antara guru dengan anak. Anak tampak lebih antusias dalam pembelajaran, anak mampu menceritakan gambar yang dipilihnya, anak berani mengungkapkan ide, anak berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Refleksi Tindakan pada Siklus I Pelaksanaan tindakan Siklus I proses pembelajaran berdasarkan analisa peneliti berjalan lancar dan baik, masih ada 4 anak yang kemampuan kreativitasnya kurang, maka perlu motifasi saat pelaksanaan tindakan selanjutnya, karena pada kegiatan Siklus I, anak tersebut masih malumalu dalam mengutarakan ide. Persiapan Tindakan pada Siklus II.

Dalam melaksanakan tindakan Siklus II, peneliti melakukan proses daur ulang seperti kegiatan tindakan Siklus I. Siklus II guru melaksanakan prsiapan sebagai berikut : 1. Menyiapkan SKH (Satuan Kegiatan Harian). 2. Menyiapkan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna. 3. Mendesain pembelajaran dengan membagi secara kelompok. 4. Menyiapkan lembar penilaian dan lembar observasi bersama guru lain yang ditunjuk berkolaborasi. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai acuan SKH yang telah dibuat yang dapat dilihat di lampiran. Anak dibagi menjadi 2 kelompok dengan kegiatan yang telah direncanakan menggunakan KOPI (Kotak Permainan Inovatif), anak memilih gambar yang tersedia di kotak kecil yang tersedia karya anak atau guru sesuai dengan pilihan anak, anak menempelkan gambar di papan kotak yang tersedia dan menceritakan gambar tesebut teman lain mendengar, dan secara spontan terjadi tanya jawab yang mengasyikkan, guru mendampingi dan mengamati, menilai proses kegiatan itu. Anak meningkat kreativitasnya dengan melakukan permainan yang lebih menantang dan mengasyikkan yaitu menyusun kata sesuai gambar, sesuai dengan tngkat kemampuan anak yaitu kata yang dipilih yang sudah mereka kenal. Hasil Pengamatan dan Evaluasi Tindakann Siklus II Pada pelaksanaan tindakan II dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tindakan Siklus I. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah anak yang memperoleh pengalaman belajar terhadap hal baru lebih banyak, sehingga lebih berani berpendapat saat diberikan pertanyaan, dan anak yang mulanya malu sudah berani melontarkan pendapat, bertanya dan anak lebih tertarik dengan media yang digunakan. Refleksi Tindakan pada Siklus II Pada pelaksanaan Siklus II sudah menunjukkan hasil yang sangat baik, kemampuan kreativitas anak meningkat. Proses kegiatan pembelajaran sesuai tujuan. Pelaksanaan tindakan II telah membuahkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan tindakan I. Dengan demikian menggunakan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna dapat meningkatkan kreativitas anak. ( Lihat Grafik) Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dari Siklus ke Siklus dapat kita lihat dan kita evaluasi. Keberhasilan dalam tindakan ini dapat dilihat berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut:

Sekurang-kurangnya kemampuan kreativitas 75 %, hasil tindakan kemampuan kreativitas menjadi 80,95%, berarti pembelajaran berhasil. Simpulan Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Dengan Penggunaan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna Pada Anak Kelompok B2 Islam Kanita Tiara, Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sangat tepat dilakukan. Dari rencana program yang dilakukan melalui kegiatan ini maka anak merasa senang, bereksplorasi / menemukan hal-hal baru, dan menguatkan pola pikir anak, anak-anak meningkat dalam kreativitasnya (berani mengungkapkan ide dengan menemukan hal-hal baru, mampu bercerita, berani bertanya dan menjawab pertanyaan dengan sejumlah jawaban), sehingga menumbuhkan anak-anak mandiri dan bertanggung jawab. Kegiatan ini sangat efektif bila direncanakan dengan baik seperti yang telah penulis paparkan pada bab sebelumnya, sehingga terlaksana PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan). Daya pikir anak dapat tumbuh dan berkembang karena pembelajaran dikemas dengan kasih sayang atau menyenangkan dan anak terlibat langsung ke dalam permainan, yang dapat memperkaya perbendaharaan kata / bahasa anak. Sehingga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi inovatif dalam pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan prinsip pembelajaran untuk Anak Usia Dini. Alat permainan ini Multiguna dapat dipergunakan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Saran-saran Dari hasil kegiatan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dan menjadi inspirasi yang dapat dikembangkan oleh rekan guru Taman Kanak-Kanak yang akan berinovasi dalam pembelajaran, karena konsep dan aplikasinya sudah penulis paparkan dengan jelas. Permainan didesain, diprogramkan untuk mengatasi kejenuhan anak di kelas, hal ini akan mempertajam pola pikir dan mengembangkan kreativitas anak, hendaknya kita jangan merasa sulit dahulu sebelum dicoba atau dilakukan. Penulis mendapatkan keberhasilan yang luar biasa pada anak dalam kreativitasnya melalui permainan KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna kelas B dengan penggunaan media KOPI (Kotak Permainan Inovatif), oleh karena itu kegiatan ini dapat dilakukan oleh bapak ibu guru dengan menyesuaikan situasi dan kondisi Taman Kanak-Kanak yang bersangkutan. KOPI (Kotak Permainan Inovatif) Multiguna adalah media yang inovatif bila dilaksanakan dengan rencana yang matang untuk meningkatkan mutu pendidikan. Daftar Pustaka

Dewi Salma & Eveline Siregar.(2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta. Prenada Media bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta. Getzels,J.W.& Jackson.Jakarta:Fakultas. 1993.Creative and intelligence dalam Kreativitas dan Bermain, oleh Seto Mulyadi. m Pascasarjana Universitas Indonesia. Guilford,J.P.1993.Three Faces of intellect dalam Desertasi.Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Hawadi Reni Akbar (2001). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta. Grasindo. Mulyadi, Seto 1993. Kreativitas dan Bermain. Desertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Kasihani Kasbolah (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: DIKTI. Torance, P.E. 1974. Guiding Creative Talent. New york: Prentice Hall, Inc. Utami Munandar, S.C. 1977, Creativity and education: A study of relation between measures of creative thinking and education variables in Indonesia Primary and Secondary Schools. Tesis Doktoral. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Biodata 1. Nama : Ria Winanti, M. Pd. 2. Jabatan : Guru TK. 3. Tempat Tgl. Lahir : Surakarta, 10 September 1967 4. Jenis Kelamin : Perempuan. 5. Pendidikan Akhir : Pasca Sarjana Teknologi Pembelajaran Universitas Negri Yogyakarta, jurusan Teknologi Pembelajaran. 6. Alamat a. Jalan : Melati III Blok H RT.03/X Perumahan Tiara Ardi , Kec. Baki, Kab. Sukoharjo 95700 b. Web site : www.riawinanti.sp.st c. Email : riawinanti@yahoo.com 7. Kegiatan : Penyelenggara Kelompok Bermain Unggulan, Penyelenggara TPAB ( Taman Penitipan Anak & Balita), Keaksaraan, Motivator , Pembicara Tamu, Penatar Guru SD/TK Tingkat Propinsi. Litbang HIMPAUDI Kabupaten, Praktisi Tim Pengembang PAUD P2PNFI Jateng 8. Prestasi dan Keberhasilan yang pernah dicapai

a. Juara III Tutur Nusantara 2001. b. Juara II Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Bimbingan Konseling Nasional 2002. c. Nominator Ummi Award 2004. d. Juara I Membuat cerita bergambar Propinsi Jawa Tengah 2004. e. Nominator Karya Ilmiah Pengintegrasian IMTAK IPTEK NASIONAL 2003. f. Nominator Woman of YEAR ANTV 2005. g. Beberapa kali juara terbuka mendongeng, memasak DI Hotel Kusuma Sahid Raya GORO Assalam dan merangkai bunga, membuat parcel Alfa Pabelan dan lain-lain. h. Juara III KTI ( Karya Tulis Ilmiah) tingkat Provinsi. Penelitian yang telah dilakukan : Pengembangan Multimedia Dongeng Untuk Melatih Kecerdasan Majemuk Anak Usia Dini.

You might also like