You are on page 1of 54

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TENAGA AHLI SUMBER DAYA AIR

HATHI
EDISI KE DUA JUNI 2007

HIMPUNAN AHLI TEKNIK HIDRAULIK INDONESIA BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TENAGA AHLI SUMBER DAYA AIR

DAFTAR ISI
Kata Pengantar I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Pengertian 3. Dasar Hukum 4. Maksud dan Tujuan

II.

KODE ETIK HATHI 1. Latar Belakang 2. Kaidah Dasar : 3. Sikap : III. KLASIFIKASI, KUALIFIKASI, dan MATERI YANG PERLU DIKUASAI 1. Klasifikasi (Pengelompokan Tenaga Ahli & Lingkup Kegiatan) 2. Kualifikasi 3. Materi yang perlu dikuasai IV. BAKUAN KOMPETENSI KEAHLIAN SUMBER DAYA AIR 1. Bakuan Kompetensi Tenaga Ahli SDA 2. Lingkup Kegiatan Tenaga Ahli SDA V. PENYELENGGARA SERTIFIKASI 1. Badan Sertifikasi Asosiasi (BSA) 2. Unsur Kelembagaan BSA 3. Uraian Tugas BSA VI. SISTEM PENILAIAN SERTIFIKASI 1. Dasar dasar sistem penilaian HATHI. 2. Unsur unsur yang terkait dalam menentukan sistem penilaian 3. Syarat Minimum Angka Kredit 4. Ketentuan Angka Kredit 5. Tahapan Penilaian VII. TATA CARA PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI 1. Permohonan Sertifikat Baru 2. Permohonan Perpanjangan Sertifikat 3. Permohonan Peningkatan Jenjang Kualifikasi 4. Perlakuan HATHI terhadap Tenaga Ahli Asing VIII. TATA CARA PENGANGKATAN DPS dan DBI 1. Tata Cara Pengangkatan Anggota DPS 2. Tata Cara Pengangkatan Anggota Dewan Banding Internal (DBI) IX. PENGAWASAN DAN HAK BANDING 1. Sistem dan Prosedur Pengawasan 2. Penjelasan tentang Hak Banding X. BIAYA SERTIFIKASI 1. Unsur Biaya Sertifikasi 2. Tahap Pembayaran Biaya 3. Hak Pemohon LAMPIRAN : 1. Diagram Proses Sertifikasi 2. Form Biodata HATHI 3. Form Permohonan

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

4. Rangkuman Sistem Penilaian Keahlian 5. Pedoman Tulisan Akademik 6. Contoh Sertifikat a. HATHI b. LPJK 7. Pengertian

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

Kata Pengantar Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI edisi Pertama diterbitkan dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat HATHI nomor 009-SK/Set-Pus/IX/2002 pada tanggal 09 September 2002. Pelajaran dari pengalaman lebih dari 2 tahun dalam menerapkan Pedoman Sertifikasi HATHI edisi Pertama, Pengurus HATHI Pusat pada tahun 2005 telah berinisiatif untuk mengevaluasi serta menyempurnakan Pedoman Sertifikasi HATHI edisi Pertama September 2002. Tim 9 pertama Evaluasi dan Penyempurnaan Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI bertugas untuk : a. Menghimpun masukan dari para asesor, anggota DPS, dan BSA atas pengalaman aktual dalam penerapan Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI edisi Pertama September 2002. b. Menghimpun masukan dari para asesee dan anggota HATHI atas pengalaman aktual dalam penerapan Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI edisi Pertama September 2002. c. Menyusun usulan penyempurnaan Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI edisi Pertama September 2002. d. Menyelenggarakan pembahasan pleno semua cabang HATHI atas usulan penyempurnaan Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI. Tim 9 kedua Evaluasi dan Penyempurnaan Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI bertugas untuk : a. Menyempurnakan dan melengkapi Pedoman Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI (dalam satu kesatuan) berupa : 1. Buku Pedoman Sertifikasi Keahlian Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI 2. Stndar Formulir Permohonan Sertifikat. 3. Pedoman Pelatihan dan Penyegaran. 4. Pedoman Asesmen dan Asesor b. Menyelenggarakan launcing Pedoman Sertifikasi Keahlian Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI yang baru. Setelah melalui pembahasan komprehensif dan panjang antar anggota HATHI, DPS, BSA, Pengurus Cabang dan Pusat, maka pada 20 Januari 2006 telah disosialisasikan Pedoman Sertifikasi Keahlian Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI edisi Kedua. Semoga dengan terbitnya Pedoman Sertifikasi Keahlian Tenaga Ahli Sumber Daya Air HATHI edisi Kedua dapat meningkatkan kinerja HATHI sebagai organisasi profesi. Jakarta, Juni 2007

Ketua Umum HATHI

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

I. 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN

Air adalah sumber daya karunia Tuhan yang terbatas dan rentan, sangat vital untuk kehidupan manusia dan keberlanjutan ekosistem, sehingga air merupakan aset publik yang harus dikelola oleh tenaga yang kompeten secara profesional. Tenaga yang kompeten / profesional adalah tenaga ahli yang mempraktekkan profesinya, memiliki sikap keterampilan keahlian dan etos dan/atau kerja keterampilan mencakup sesuai bidang dan

yang

keahlian

memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas

(bersertifikat keahlian). Pelaksanaan ketentuan pasal 8 UUJK tentang Kewajiban Badan Usaha Jasa Konstruksi untuk memiliki Sertifikat klasifikasi dan kualifikasi dan pasal 9 UUJK tentang Kewajiban Tenaga Kerja Konstruksi untuk memiliki sertifikat keahlian dan sertifikat ketrampilan , sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 28 Tahun 2000, sepenuhnya ditangani / diurus oleh masyarakat jasa konstruksi yang dalam hal ini diwakili oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). LPJK adalah satu-satunya institusi yang berdasarkan PP no 28 Tahun 2000 mempunyai kewenangan untuk melaksanakan sertifikasi dan registrasi badan usaha dan tenaga kerja di bidang jasa konstruksi. LPJK dapat menyerahkan pelaksanaan sertfikasi kepada asosiasi perusahaan dan asosiasi profesi yang telah mendapatkan akreditasi dari LPJK. HATHI sebagai asosiasi profesi di Sub Bidang Sumber Daya Air, yang salah satu tujuannya untuk membina anggota dalam penerapan dan pengembangan Teknik Keairan, terpanggil untuk menyelenggarakan proses sertifikasi keahlian bagi para anggotanya. Dengan demikian kegiatan sertifikasi keahlian ini akan mendorong para tenaga ahli untuk lebih berprestasi, lebih mengembangkan kehidupan ilmiah, dan lebih memantapkan keahliannya, guna kesejahteraan masyarakat, keberlanjutan ekosistem, dan perkembangan keilmuan. Kegiatan sertifikasi keahlian ini bertujuan untuk memfasilitasi agar para tenaga ahli mendapat identitas sesuai dengan kualifikasi kemampuan, sehingga dapat dikatakan sebagai Tenaga Ahli Sumber Daya Air yang bersertifikat.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

1.2.

PENGERTIAN

Profesionalisme adalah Kinerja (performance) yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan. SDM yang profesional adalah SDM yang mempraktekkan keahlian dan/atau keterampilan sesuai bidang profesinya. Sertifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berdasarkan kemampuan kompetensi serta data pengalaman kerja profesional yang dibuat sejujurnya dan dibuktikan kebenarannya di sidang Dewan Penilai. Hasil kegiatan ini akan membedakan kualifikasi tenaga ahli berdasarkan angka kredit yang dikumpulkan. Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Lanjutan Pengertian pada Lampiran 7 1.3. DASAR HUKUM Sehubungan dengan telah diundangkannya UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI tahun 1999 No. 54, Tambahan Lembaran Negara RI No. 3833), ada beberapa hal penting yang terkait dengan Sertifikasi Tenaga Ahli Sumber Daya Air, sebagai berikut : 1. Pada Bab III, Bagian Kedua tentang Persyaratan Usaha, Keahlian, dan Keterampilan, Pasal 9 Ayat (1) dan (3) yang berbunyi : Ayat (1) : Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian. Ayat (3) : Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai perencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian.

2.

Pada Bab III, Bagian Ketiga tentang Tanggung Jawab Profesional, Pasal 11 Ayat (1) dan (2), yang berbunyi : Ayat (1) : Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan orang perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. Ayat (2) :

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

Tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam butir (1) dilandasi prinsipprinsip keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan kepentingan umum.

3.

Pada Bab VII, Pasal 33 Ayat (1) b dan (2) c, Bagian Kedua tentang Masyarakat Jasa Konstruksi yang berbunyi : Ayat (1) : Lembaga sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 Ayat (3) beranggotakan wakil-wakil dari :
b. asosiasi profesi jasa konstruksi.

Ayat (2) : Tugas lembaga sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) adalah :
c. melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi, yang meliputi klasifikasi,

kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi Pasal 15 Ayat (5) menyatakan : Pelaksanaan Sertifikasi sebagaimana dimaksud dapat dilakukan oleh Asosiasi Profesi atau Institusi Pendidikan dan Pelatihan yang telah mendapat akreditasi dari Lembaga.

1.4.

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan diterbitkannya Pedoman Sertifikasi ini adalah : a. Memberi petunjuk yang baku pada setiap anggota.yang akan mengikuti proses sertifikasi. b. Menghilangkan perbedaan pengertian yang akan timbul antar sesama pengurus dan anggota tentang sertfikasi

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

II.
2.1. Latar Belakang

KODE ETIK HATHI

Peraturan Pemerintah no 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi mengisyratkan bahwa asosiasi profesi wajib memiliki dan menjunjung tinggi kode etik profesi. HATHI sebagai asosiasi profesi memiliki Kode Etik yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar / Anggaran rumah Tangga HATHI Pemilik Sertifikat keahlian HATHI adalah anggota HATHI, karenanya pemilik sertifikat HATHI wajib tunduk dan menjunjung tinggi Kode Etik HATHI. Pelanggaran terhadap Kode Etik HATHI dapat mengakibatkan sanksi pencabutan keanggotaan HATHI yang pada akhirnya secara hokum akan menggugurkan kepemilikan sertifikat HATHI. Kode Etik HATHI dituangkan dalam Kaidah Dasar dan Sikap. 2.2. Kaidah Dasar : 1. Mengutamakan keluhuran budi. 2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. 3. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional Teknik SDA. 2.3. Sikap : 1. Senantiasa mengutamakan kesejahteraan masyarakat. keselamatan, kesehatan, dan

2. Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi. 3. Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tugas tanggung-jawab. 5. Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing. 6. Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi. 7. Senantiasa mengembangkan kemampuan profesi.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

III. KLASIFIKASI, KUALIFIKASI DAN MATERI YANG PERLU DIKUASAI 3.1. KLASIFIKASI

a.

Pengelompokan Tenaga Ahli sesuai dengan Bagian Sub Bidang Keahlian

(1)

Ahli Pengembangan Wilayah Sungai ( PWS ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengelolaan dan pengembangan potensi SDA di wilayah sungai. Ahli Sungai dan Danau ( SD ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengelolaan sungai dan danau alami serta yang buatan. Ahli Bendung dan Bendungan ( BB ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengembangan bendung dan bendungan serta bangunan pelengkapnya. Ahli Irigasi dan Drainase Lahan ( IDL ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dan drainase pada lahan pertanian dan perdesaan. Ahli Drainase Perkotaan dan Permukiman ( DPP ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengelolaan dan pengembangan air hujan didaerah perkotaan dan permukiman. Ahli Rawa ( RW ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengembangan dan pengelolaan air yang berada secara permanen dilahan rendah yang sering atau selalu tergenang air. Ahli Pantai dan Pelabuhan ( PP ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pemanfaatan dan perlindungan kawasan pesisir pantai garis pantai dan mendukung transportasi air. Ahli Tenaga Air ( TA ) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian dalam pengembangan, pendayagunaan dan pengendalian enerji air.

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Rincian Pengelompokan diatur dalam matrix melalui SK Ketua Umum HATHI. b. Lingkup Keahlian Kegiatan pada tiap-tiap Bagian Sub Bidang

(1) (2) (3)

Perencanaan berupa kegiatan antara lain studi, penelitian, survai, investigasi, desain. Pelaksanaan berupa kegiatan antara lain pelelangan, pembangunan / konstruksi. Peng Operasi & Pemeliharaan an berupa kegiatan antara lain Operasi dan Pemeliharaan Sarana & Prasarana SDA.
Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

Pengawasan berupa kegiatan antara lain mensupervisi pembangunan.

(4)

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

10

3.2. KUALIFIKASI Dalam Sertifikasi ini akan dikualifikasikan Tenaga Ahli Sumber Daya Air berdasar atas unsur-unsur pendidikan, pengalaman, karya ilmiah dan penunjang di bidang yang ditekuni sesuai dengan angka kredit yang diperoleh. Adapun pembedaan kelasnya sesuai dengan angka kredit yang dicapai sebagai berikut : N o Uraian Profesiona l 2 Pemula Muda Madya Utama Angka Kredit Minimu m Total 3 55 150 400 700 Angka Kredit Minimum per unsur Pendidikan 4 50 50 60 75 50 175 350 Pengalaman /Profesional 5 Karya Ilmiah 6 5 5 20 35 5 20 35 Penunjang 7

1 1 2 3 4

3.3. MATERI YANG PERLU DIKUASAI Anggota HATHI yang berdasarkan penilaian Dewan Penilai Sertifikasi (DPS) dapat diberikan Sertifikat Profesional, setelah mengikuti wawancara yang dilaksanakan oleh DPS sesuai dengan penguasaan bagian sub bidang yang diambil, dikatagorikan sebagai tersebut didalam butir 3.2 diatas. Adapun materi yang perlu dikuasai adalah antara lain :

1. Memahami Dasar Negara dan Peraturan Perundang undangan yang


terkait

2. Profesionalisme, Kode Etik, Etos Kerja


3. AD & ART HATHI 4. Menguasai ilmu dasar dan terapan Sumber Daya Air 5. Aspek non teknis termasuk aspek sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan Sumber Daya Air. Kedalaman penguasaan materi materi yang perlu dikuasi, disesuaikan dengan bakuan kompetensi yang diperlukan untuk mendukung kualifikasi masing masing keahlian. Kedalaman ini ditentukan oleh Dewan Penilai Sertifikasi.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

11

IV. BAKUAN KOMPETENSI KEAHLIAN SUMBER DAYA AIR BAKUAN KOMPETENSI TENAGA AHLI SDA. Bakuan Kompetensi Tenaga ahli SDA adalah sbb : Profesional Pemula Profesional Muda Mampu melaksanakan tugas pekerjaan dalam bimbingan Profesional Madya atau Utama. Mengetahui masalah lingkungan

Mampu membantu
pelaksanaan tugas pekerjaan dalam pengawasan Profesional Muda, Madya atau Utama

Mengetahui masalah
keairan.

Profesional Madya Mampu melaksanakan tugasnya secara mandiri Mampu membimbing tenaga profesional muda Mampu melaksanakan tugas dalam tim / kelompok Mengerti dan memahami masalah lingkungan

Profesional Utama Mampu memimpin kelompok kerja Mampu mengembangkan konsep-konsep yang dapat diterapkan Mampu memecahkan permasalahan Mampu membuat inovasi baru dibidang keairan Memahami dan mengembangkan inovasi masalah lingkungan.

Bakuan kompetensi tersebut diatas berlaku untuk ke-8 (delapan) Bagian Sub Bidang SDA.

LINGKUP KEGIATAN TENAGA AHLI SDA Lingkup Kegiatan Tenaga Ahli SDA sesuai dengan pengelompokan Bagian Sub Bidang SDA adalah sbb : N Bag Sub Bid PWS SD IDL BB DPP RW PP TA

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

12

o 1 1

Kegiatan 2 3 4 5 6 Perencanaa n 2 Pelaksanaan 3 Pengawasan 4 Peng O&P an Catatan : PWS Pengembangan Wilayah Sungai IDL Irigasi dan Drainase Lahan Bendungan DPP Drainase Perkotaan Permukiman PP Pantai dan Pelabuhan

10

SD Sungai dan Danau BB Bendung dan RW Rawa TA Tenaga Air

1.

Perencanaan, bilamana seseorang telah berpengalaman dalam kemampuan untuk: a. Mendefinisikan permasalahan dan persyaratan untuk perancangan pekerjaan dibidang SDA dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang benar. b. Menguraikan tujuan kerja menjadi sasaran operasional yang mudah diukur tingkat keberhasilannya. c. Menyiapkan usulan teknis cara penyelesaian pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. d. Melakukan pengumpulan data, mengecek kebenaran, dan menganalisis menjadi informasi teknis yang diperlukan dalam perencanaan teknik. e. Melaksanakan analisis perencanaan dan perancangan seperti study kelayakan, system planning, kriteria rancangan, as build drawing serta analisis volume dan biaya. f. Menyiapkan spesifikasi teknis dan dokumen lelang, menyusun laporan, serta mengkomunikasikan dan mempresentasikan dengan baik.

2.

Pelaksanaan, bilamana seseorang telah berpengalaman dalam kemampuan untuk : a. Mendefinisikan permasalahan dan persyaratan untuk pelaksanaan pekerjaan dibidang SDA dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang benar. b. Menyiapkan usulan teknis cara menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. c. Menetapkan alokasi kerja sesuai dengan pembidangan keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan. d. Menganalisis spesifikasi dan gambar teknis, volume, biaya, dan dokumen lain, serta mengevaluasi sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. e. Mengelola pelaksanaan pekerjaan, mengatur jadwal pelaksanaan, pengadaan peralatan dan penyediaan tenaga kerja sesuai kondisi ditempat kerja. f. Membuat gambar kerja, mengontrol pelaksanaan pekerjaan, menyusun laporan, serta mengkomunikasikan dan mempresentasikan dengan baik.
Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

13

3.

Pengawasan, bilamana seseorang telah berpengalaman dalam kemampuan untuk : a. Mendefinisikan permasalahan dan persyaratan untuk pengawasan dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang benar. b. Menyiapkan usulan teknis cara menyelesaikan pekerjaan pengawasan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. c. Menetapkan alokasi kerja sesuai dengan pembidangan keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pengawaan. d. Menganalis pengelolaan pelaksanaan pekerjaan, jadwal kerja, pengadaan peralatan dan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kondisi ditempat kerja. e. Memeriksa gambar kerja, memonitor pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan membuat kajian ulang. f. Melakukan kajian ulang sesuai dengan kebutuhan ditempat kerja dan menyusun laporan, serta mengkomunikasikan dan mempresentasikan dengan baik.

4.

Pengoperasian dan Pemeliharan, bilamana seseorang mempunyai kemampuan untuk : a. Mendalami dan mengurai secara rinci prosedur dan tata laksana kegiatan operasi dan pemeliharaan bangunan. b. Mengidentifikasi permasalahan O&M serta menentukan persyaratan kegiatan O&M yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. c. Menterjemahkan pedoman O&M menjadi sasaran operasional yang mudah diukur keberhasilannnya. d. Mempersiapkan konsep usulan teknis cara menyelesaikan pekerjaan perbaikan bangunan sesuai dengan persyaratan yang diberikan. e. Melakukan pembagian kerja sesuai bidang keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. f. Melakukan identifikasi kegiatan yang diperlukan dalam rangka memenuhi formulasi program pemeliharaan bangunan. g. Melakukan observasi dan inspeksi untuk memonitor kemampuan bangunan, apakah sesuai dengan persyaratan seperti yang tercantum dalam pedoman pemeliharaannya. h. Menyusun laporan hasil observasi dan monitoring serta upaya perbaikan terhadap bangunan yang telah dilaksanakan.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

14

V. PENYELENGGARA SERTIFIKASI 5.1. BADAN SERTIFIKASI ASOSIASI (BSA) Sertifikasi anggota HATHI diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Asosiasi (BSA) HATHI. Penyelenggaraan sertifikasi di HATHI dilaksanakan mengikuti ketentuan peraturan yang ditetapkan oleh BSA, secara bertahap dan mengikuti ketentuan serta terkoordinasi dengan kegiatan sertifikasi dan akreditasi tingkat nasional, berdasarkan azas sebesar-besarnya kemanfaatan bagi anggota HATHI disatu pihak dan martabat HATHI sebagai organisasi profesi di lain pihak. BSA adalah kelembagaan yang dibentuk untuk menangani proses dari aplikasi (permohonan) sertifikasi oleh anggota sampai dengan pengiriman / penyerahan sertifikat kepada anggota. BSA mengumumkan kepada anggota HATHI tentang berbagai macam syarat yang diperlukan untuk memperoleh sertifikasi. Untuk mendapatkan sertifikasi, anggota mengajukan permohonan kepada BSA. HATHI yang berminat harus

Sertifikasi diberikan dengan pengakuan (asesmen dengan wawancara oleh Asesor) atas berbagai tingkat kompetensi atau kemampuan profesional anggota terkait dalam berbagai kualifikasi sesuai dengan bagian sub bidang keahliannya. 5.2. UNSUR KELEMBAGAAN BSA HATHI DALAM PROSES SERTIFIKASI Ada 5 (lima) unsur kelembagaan dalam BSA HATHI yang diserahi tugas dan tanggung jawab secara bertingkat dalam menangani proses sertifikasi yaitu : 1. Ketua BSA 2. Pengelola Sistem Sertifikasi 3. Sekretariat Sertifikasi 4. Dewan Penilai Sertifikasi (DPS) 5. Dewan Banding Internal Pembentukan, tugas dan tanggung jawab, susunan personil serta kaitan dari kelima unsur kelembagaan tersebut ditetapkan oleh Pengurus Pusat HATHI.

5.3.

URAIAN TUGAS BADAN SERTIFIKASI ASOSIASI (BSA) HATHI

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

15

Badan Sertifikasi Asosiasi, dipimpin oleh Ketua, merupakan suatu badan dalam organisasi HATHI yang mengatur penyelenggaraan, menetapkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan yang diperlukan serta mengesahkan dan menyampaikan sertifikat kepada anggota yang telah tersertifikasi melalui Sekretariat BSA.
a.

Ketua BSA bertugas menanda tangani sertifikat keahlian bersama dengan Ketua Umum HATHI. b. Tugas dan Tanggung jawab Pengelola Sistem Sertfikasi. 1) 2) 3) 4) Memelihara / merawat sistem Sertifikasi. Menampung aspirasi / saran anggota tentang sistem. Memonitor dan mengevaluasi penerapan sistem. Menyiapkan konsep usulan perbaikan sistem. c. Tugas dan tanggungjawab Sekretariat 1) Menyampaikan laporan kepada Ketua BSA mengenai jumlah dan rician anggota pemohon sertifikasi, serta kemajuan proses sertifikasi. 2) Memonitor dan melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sertifikasi keahlian profesional di Sub Bidang SDA didalam dan diluar negeri. 3) Menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Ketua BSA mengenai perbaikan dalam penyelenggaraan sertifikasi anggota HATHI. 4) Menyampaikan informasi kepada anggota tentang persyaratan dan tata-cara mendapatkan sertifikasi serta kompetensi dan pengalaman kerja profesional yang dinilai untuk sertifikasi. 5) Mendata nama dan keterangan lain dari anggota yang telah memperoleh sertifikat. 6) Melaksanakan pelayanan permohonan sertifikasi melalui pendaftar Cabang termasuk administrasi keuangan. 7) Membuat laporan berkala mengenai pelaksanaan sertifikasi dan keuangan. 8) Melakukan pemeriksaan ulang atas kelengkapan berkas permohonan sertifikasi dan menghubungi Cabang Pendaftar apabila diperlukan perbaikan pada berkas permohonan. ( Pemeriksaan awal dilakukan oleh Cabang Pendaftar ) 9) Menyiapkan sertifikat untuk ditandatangani oleh Ketua Umum HATHI dan Ketua BSA serta mengirimkan kepada Cabang Pendaftar untuk diteruskan kepada anggota yang bersangkutan. 10) Mendaftarkan sertifikat anggota HATHI kepada LPJK untuk keperluan registrasi.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

16

d. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Penilai Sertifikasi

1)

Menyusun Pedoman Asesmen dan Asesor bagi para anggota Dewan Penilai Sertifikasi. 2) Memeriksa dan mengevaluasi berkas permohonan sertifikasi yang telah diperiksa secara administrasi oleh Sekretariat BSA 3) Menetapkan materi uji (wawancara) yang digunakan dalam proses asesmen bagi pemohon sertifikat. 4) Membentuk Tim Penilai / Asesor yang terdiri dari sekurangnya 3 (tiga) orang untuk masing-masing Bag Sub Bidang keahlian Sumber Daya Air. 5) Menyelenggarakan wawancara termasuk verifikasi dan validasi yang dilaksanakan oleh Tim Penilai / Asesor yang bersangkutan. 6) Menjaga kerahasian data dan semua dokumen sertifikasi serta hasil sertifikasi anggota HATHI. 7) Menetapkan status kualifikasi keahlian setelah memperhatikan pertimbangan DPS, sertifikat untuk disyahkan Ketua BSA dan ditandatangani oleh Ketua BSA dan Ketua Umum HATHI Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Banding Internal Menerima pengaduan banding dari anggota HATHI penerima Sertifikat yang merasa status kualifikasi keahlian sertifikatnya tidak sesuai dengan tingkat kemampuan profesionalnya. 2) Melaksanakan evaluasi ulang terhadap hasil sertifikasi yang telah disyahkan oleh Ketua BSA HATHI 3) Menetapkan hasil banding terhadap Sertifikat yang dievaluasi untuk disyahkan oleh Ketua BSA dan ditandatangani oleh Ketua Dewan Banding Internal dan Ketua Umum.
1)

e.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

17

VI. SISTEM PENILAIAN SERTIFIKASI Dalam melengkapi perangkat sistem sertifikasi HATHI maka Sistem Penilaian merupakan salah satu perangkat pembantu dalam proses Sertifikasi dan menjadi satu kesatuan dengan perangkat Sertifikasi lainnya 6.1 Dasar dasar sistem penilaian HATHI.

1. Untuk mencapai standar Kualifikasi Tenaga Ahli, maka diperlukan lingkup


penilaian pada saat asesmen:

a. 1) Pemahaman materi yang harus dikuasai


2) Kemampuan Kompetensi b. Bukti pengalaman kerja profesional. 2. Tolok ukur Kualifikasi Tenaga Ahli 3. a. Pemahaman materi yang harus dikuasai dan Kemampuan Kompetensi

1) Semua tingkatan kualifikasi tenaga ahli Memahami Dasar


Negara dan Peraturan Perundang undangan yang terkait, Profesionalisme, Kode Etik, Etos Kerja, AD & ART HATHI, Menguasai ilmu dasar dan terapan Sumber Daya Air, serta Aspek non teknis termasuk aspek sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan Sumber Daya Air.

2) Memenuhi Bakuan Kompetensi : Profesional Pemula Profesional Muda Mampu membantu


pelaksanaan tugas pekerjaan dalam pengawasan Profesional Muda, Madya atau Utama Mengetahui masalah keairan. ........ Profesional Madya Mampu melaksanakan tugasnya secara mandiri Mampu membimbing tenaga profesional muda Mampu melaksanakan tugas dalam tim / kelompok Mengerti dan memahami masalah lingkungan Mampu melaksanakan tugas pekerjaan dalam bimbingan Profesional Madya atau Utama. Mengetahui masalah lingkungan Profesional Utama Mampu memimpin kelompok kerja Mampu mengembangkan konsep-konsep yang dapat diterapkan Mampu memecahkan permasalahan Mampu membuat inovasi

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

18

baru dibidang keairan Memahami dan mengembangkan inovasi masalah lingkungan.

b. Memenuhi syarat minimal angka kredit pada Total dan masingmasing Unsur sbb : N o Kualifikasi Angka Kredit Minimum Total 55 150 400 700 Angka Kredit Minimum per Unsur Pendidika Pengalama Karya Penunjan n n Ilmiah g /Profesiona l 50 5 50 50 5 5 60 175 20 20 75 350 35 35

1 2 3 4

Pemula Muda Madya Utama

6.2 1.

a. b.

Unsur unsur yang terkait dalam menentukan penilaian ada 4 (empat) yaitu Unsur Pendidikan yang terkait langsung dengan keahliannya. a. Sub Unsur Formal (Pendidikan Akademis / Profesional berijazah) b. Sub Unsur Informal (Kursus / Pelatihan bersertifikat) 2. Unsur Pengalaman kerja profesional / kegiatan yang dilakukan dalam klasifikasi keahlian tertentu dengan kegiatan tertentu. Sub Unsur Posisi Langsung dalam pekerjaan / proyek Sub Unsur Posisi Tidak Langsung dalam pekerjaan / proyek 3. Unsur Karya Ilmiah yang pernah dilakukan berupa : a. Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Keairan yaitu makalah hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan; b. Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipublikasikan (ISBN, ISSN) tidak dipresentasikan hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan, dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah, dalam bentuk artikel surat kabar; c. Sub Unsur Karya Ilmiah tidak dipublikasikan tidak dipresentasikan dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah. d. Sub Unsur Karya Ilmiah yang dipatenkan 4. Unsur Penunjang merupakan kegiatan penunjang pengetahuan pada keahliannya antara lain : a. Sub Unsur Kehadiran dalam pertemuan Ilmiah Teknik Keairan, berperan sebagai penyaji, moderator, panitia bidang Teknik Keairan, Peserta b. Sub Unsur Status dalam Orrganisasi profesi Teknik Keairan, berperan sebagai pengurus, anggota. c. Sub Unsur Sebagai Editor / Penyunting d. Sub Unsur Sebagai Pengajar, Pembimbing, Instruktur

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

19

e.

Sub Unsur Mendapatkan penghargaan khusus Teknik

Keairan. 6.3 Ketentuan Angka Kredit : 1. Unsur Pendidikan a. Sub Unsur Pendidikan Formal. Anggota HATHI tersebut minimal adalah berijazah D3 Perguruan Tinggi yang terakreditasi untuk Bidang Teknik Keairan atau Bidang Teknik yang terkait. Daftar Bidang Teknik terkait dengan Teknik Keairan diatur dengan SK Ketua Umum HATHI. Anggota HATHI yang memperoleh ijazah perguruan tinggi (terakreditasi) terakhir dalam Bidang Teknik Keairan atau Bidang Teknik yang terkait, mendapatkan angka kredit sebagai berikut (diambil nilai yang tertinggi): Mendapatkan ijazah terakhir di bidang Teknik Keairan No Gelar Angka Kredit 1 Doktor (S3) 100 2 Pasca (S2), Sp1, 75 3 Sarjana (S1), D4, 60 4 Sarjana (S0), Diploma (D3) 50

b. Sub Unsur Pendidikan Informal. Dapat diperoleh dari kursus / pelatihan sesuai dengan keahlian yang terkait dengan Teknik Keairan dan berijazah / bersertifikat (perkegiatan).
Angka kredit sertifikat kursus / pelatihan bid Teknik Keairan atau yg terkait No Waktu Kursus / Nasional Internasional Pelatihan 1 Waktu > 120 hari 7 10,5 2 Waktu 91 120 hari 6 9 3 Waktu 61 90 hari 5 7,5 4 Waktu 21 60 hari 4 6 5 Waktu 10 20 hari 3 4,5 6 Waktu < 10 hari 2 3 Volume tergantung banyaknya kursus/pelatihan yang diikuti Nasional/Internasional tergantung dari sifat, lingkup, standar penyelenggaraannya. 2. Unsur Pengalaman Kerja Profesional.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

20

Unsur Pengalaman bekerja pada profesi keahlian terbagi dalam 2 (dua) Sub Unsur yaitu a. Sub Unsur Posisi Langsung b. Sub Unsur Posisi Tidak Langung

a.

Sub Unsur Posisi Langsung Angka Kredit Nasional Internasional 5,0 / kss 7,5 / kss 3,0 / bln 2,5 / bln 2,0 / bln 4,5 / bln 3,75 / bln 3,0 / bln

Profesional Konsultan Kontraktor Expert on call Expert on Call Team Leader Co Team Leader Tenaga Ahli Manager Proyek Manager Kepala Pelaksana

Ass. Ahli / Pelaksana Nasional dan Internasional pekerjaan / proyek b. Struktural Pusat Posisi Direktur Ka Sub Dit Ka Sie StfRn,Lk,Ws,Op AK 0,6/bl 1,0/bl 1,2/bl 1,2/bl

1,5 / bln 2,25 / bln - sifat, lingkup, standar penyelenggaraan

Sub Unsur Posisi Tidak Langsung Struktural Daerah Posisi Ka Dinas Ka Sub Din Ka Sie StfRn,Lk,Ws,Op AK 0,6/bl 1,0/bl 1,2/bl 1,5/bl Proyek Posisi Pimpro Induk Kastaf/Pimpro Ast/Pimbagpr o StfRnLkWsOp Peneliti Posisi Utama Madya Muda Pratama AK 2,0/bl 1,5/bl 1,4/bl 1,2/bl AK 1,2/bl 1,3/bl 1,4/bl 1,5/bl

Perusahaan Posisi Dir Ut Dir Tek, Ops Karo/Div/Mg StfRn,Lk,Ws,Op AK 0,6/bl 1,0/bl 1,2/bl 1,5/bl

Jafung Tek. SDA Posisi Utama Madya Muda Pratama AK 2,4/bl 2,25/bl 2.0/bl 1,5/bl

3. Unsur Karya Ilmiah. Unsur Karya Tulis Ilmiah terbagi dalam 4 (empat) Sub Unsur :

a.

Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Keairan yaitu makalah hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan; b. Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipublikasikan (ISBN, ISSN) tidak dipresentasikan hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

21

dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah, dalam bentuk artikel surat kabar; c. Sub Unsur Karya tulis Ilmiah tidak dipublikasikan tidak dipresentasikan dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah. d. Sub Unsur Karya Ilmiah yang dipatenkan

a.

Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Keairan yaitu makalah hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan No 1 2 Karya tulis dipresentasikan Lokal Angka Kredit Nasional Internasiona l 5/mkl. 7,5/ mkl. 4/mkl. 6/ mkl.

Karya tulis penelitian sendiri 4/mkl. Karya tulis gagasan, ulasan, 3/mkl. tinjauan. Karya Ilmiah adalah suatu karya yang berdasarkan logika ilmu pengetahuan Internasional

- adalah standar / lingkup / kualitas penyelenggarannya, - bukan sekedar ada peserta asing. - bukan hanya tingkat local atau nasional di negara lain penulis pertama mendapat konversi 60% penulis berikutnya mendapat konversi 40%

Karya Tulis bersama

b.

Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipublikasikan (ISBN, ISSN) tidak dipresentasikan hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah, dalam bentuk artikel surat kabar No 1 2 Karya tulis dipublikasikan (ISBN, ISSN) Angka Kredit Nasional Internasiona l 5/tulisan 7,5/tulisan 4/tulisan 6/tulisan

Lokal

Karya tulis penelitian sendiri 4/tulisan Karya tulis ggsn, ulasan, 3/tulisan tinjaun. Koefisien dalam bentuk Buku = 2,0 dalam bentuk Makalah = 1,0 dalam bentuk Artikel Surat kabar = 0,33 Dalam penulian bersama Koefisien untuk penulis pertama = 0,6 - untuk penulis kedua dst = 0,4

c.
No 1

Sub Unsur Karya tulis Ilmiah tidak dipublikasikan tidak dipresentasikan dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah Karya tulis Bentuk Buku Angka Kredit 3/buku

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

22

Bentuk Makalah 2/mkl Karya Tulis harus mendapatkan pengakuan dari atasannya

d.
No 1

Sub Unsur Karya Ilmiah yang dipatenkan. Karya Ilmiah yang dipatenkan Materi yang dipatenkan Angka Kredit 25 / materi

4. Unsur Penunjang Unsur Penunjang terbagi dalam 5 (lima) Sub Unsur :

a.

Sub Unsur Kehadiran dalam pertemuan Ilmiah Teknik Keairan, berperan sebagai penyaji, moderator, panitia bidang Teknik Keairan, Peserta b. Sub Unsur Status dalam Organisasi profesi Teknik Keairan, berperan sebagai pengurus, anggota. c. Sub Unsur Sebagai Editor / Penyunting d. Sub Unsur Sebagai Pengajar, Pembimbing, Instruktur e. Sub Unsur Mendapatkan penghargaan khusus Teknik Keairan.

a. Kehadiran dalam pertemuan Ilmiah Teknik Keairan, berperan


sebagai penyaji, moderator, panitia bidang Teknik Keairan, Peserta No Menghadiri Angka Kredit Pertemuan Ilmiah Lokal Nasional Internasiona Bidang Keairan l 1 Sebagai Penyaji 2,0/event 3,0/event 4,5/event 2 Sebagai Moderator 1,5/event 2,5/event 3,75/event 3 Sebagai Panitia 1,5/event 2,0/event 3,0/event 4 Sebagai Peserta 1,0/event 1,5/event 2,25/event Panitia berperan di bid. Teknik Keairan dengan koefisien 1,0 Non Teknik Keairan dengan koefisien 0,0 sebagai pengurus, anggota. No 1 2 Kepenguruasan / keanggotaan Organisasi Profesi Keairan Sebagai Pengurus Sebagai Anggota Angka Kredit Nasional Internasiona l 2/org/th. 3/org/th. 0,5/org/th. 0,75/org/th.

b. Status dalam Organisasi profesi Teknik Keairan, berperan

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

23

c. Sebagai Editor / Penyunting No 1 Penerbitan/Seminar dll Sebagai Editor / Penyunting Angka Kredit Nasional Internasiona l 2/event 3/event

d. Sebagai Pengajar, Pembimbing, Instruktur No 1 2 3 Kegiatan mengajar dll Sebagai pengajar, Sebagai pembimbing, Sebagai instruktur Angka Kredit Nasional Internasiona l 0,5/sks / 0,75/ sks / smt smt 0,2 / orang 0,3 / orang 0,2 / 0,3 / sks/smt sks/smt

e. Mendapatkan penghargaan khusus Teknik Keairan No 1 Penghargaan Materi penghargaan Angka Kredit 10/penghargaan

5. Tahapan Asesmen / Penilaian


Sistim penilaian terbagi menjadi 6 (enam) tahapan yaitu :

a.

Pemohon menilai sendiri semua kegiatan yang diajukan sesuai dengan petunjuk yang ada (self-assesment) dengan melampirkan data data yang diperlukan, seperti biodata, isian form permohonan (apabila yang bersangkutan belum mampu mengisi dibantu sekretariat HATHI Cabang) copy Ijazah, sertifikat, bukti sah (eviden) dan lain lain. b. Dichek awal oleh Cabang Pendaftar, khususnya persyaratan administrasi, cara isi biodata & isian form permohonan, kelengkapan dan keabsahan lampiran, bila perlu dilakukan pengecekan lapangan terhadap data data yang diberikan oleh pemohon. c. Dokumen dikirim oleh Cabang Pendaftar ke sekretariat BSA HATHI Pusat, selanjutnya dichek ulang oleh Sekretariat BSA d. Penetapan jadwal, tempat wawancara serta (Tim) Asesornya oleh BSA e. Asesmen (Wawancara / Penilaian / Klarifikasi) oleh (Tim) Asesor dari Dewan Penilai Sertifikasi (DPS), berupa wawancara langsung dengan pihak pemohon untuk mendapatkan angka kredit sementara. Catatan : 1) Bagi calon kualifikasi Profesional Pemula diwajibkan untuk mengikuti pelatihan terlebih dahulu yang diselenggarakan oleh HATHI Cabang, dalam rangka upaya pemahaman materi yang harus dikuasai dan penguasaan bakuan kompetensi yang disyaratkan.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

24

Bagi calon kualifikasi Profesional Muda, Madya, dan Utama yang memerlukan, disiapkan / ditawarkan fasilitas penyegaran yang diselenggarakan oleh HATHI Pusat, dalam rangka upaya penyegaran pemahaman materi yang harus dikuasai dan penguasaan bakuan kompetensi yang disyaratkan. f. Pembahasan angka kredit definitif oleh DPS selanjutnya penetapan kualifikasi tenaga ahli oleh BSA HATHI Dari akumulasi angka kredit yang diperoleh oleh pemohon dari ke empat unsur (pendidikan, pengalaman, karya ilmiah dan penunjang) serta sesuai dengan batasan batasan yang ada, maka pemohon dapat diberikan sertifikat Profesional SDA sesuai dengan kualifikasinya oleh BSA HATHI. Sistem asesmen tersebut diatas akan ditinjau ulang oleh Pengurus untuk mencapai kesempurnaan ataupun sesuai dengan tuntutan pasar, dan dijabarkan dalam formulir formulir yang menyertai permohonan sertifikat anggota.

2)

VII. TATA CARA PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI

7.1 Permohonan Sertifikat Baru a. Untuk mendapatkan Sertifikat, Anggota HATHI yang berminat mengajukan permohonan kepada Ketua Umum melalui Cabang Pendaftar HATHI, dengan mengisi berkas permohonan yang tersedia. Berkas permohonan dimaksud dapat diperoleh dengan cara pengiriman dokumen melalui E-mail. b. Permohonan sebagai berikut : (1) (2) (3) harus memenuhi persyaratan persyaratan

Berstatus sebagai anggota HATHI Melunasi Iuran Keanggotaannya minimal 1 tahun berjalan Memiliki KTA HATHI yang masih berlaku

(4) Melunasi Biaya Pendaftaran Sertifikasi Tahap I sebesar Rp. 250.000,-

(5) (6) (7)

Menyerahkan Soft copy (isian form permohonan) dan hard copy (referensi) Menyerahkan Biodata sesuai Standar Form HATHI Menyerahkan Makalah mengenai proyek / tugas yang pernah ditangani (tulisan ilmiah keteknikan) atau buah pikiran pemohon di bidang keahlian dan dapat berupa hasil eksperimen, studi teoritis atau studi literatur. minimum sebanyak 5 (lima) lembar A4.. c. Setelah berkas permohonan diisi dan dilengkapi data pendukung, kemudian diserahkan kepada Cabang Pendaftar masing masing untuk diperiksa kelengkapannya.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

25

d.

Dichek awal oleh Cabang Pendaftar, khususnya persyaratan administrasi, cara isi form permohonan & biodata, kelengkapan dan keabsahan lampiran, bila perlu dilakukan pengecekan lapangan terhadap data data yang diberikan oleh pemohon. e. Dokumen dikirim oleh Cabang Pendaftar ke sekretariat BSA HATHI Pusat, selanjutnya dichek ulang oleh Sekretariat BSA f.Penetapan jadwal, tempat wawancara serta (Tim) Asesornya oleh BSA g. Asesmen / Wawancara / Klarifikasi oleh (Tim) Asesor dari Dewan Penilai Sertifikasi, berupa wawancara langsung dengan pihak pemohon mengikuti Bagan Alir Wawancara. h. Pembahasan hasil angka kredit oleh DPS selanjutnya ditetapkan BSA HATHI .

i. Setelah

dinyatakan memenuhi persyaratan, berkas serta hasil penilaian DPS dikembalikan ke Sekretariat BSA untuk disiapkan Sertifikat keahliannya sesuai dengan kualifikasinya.

j. Setelah Sertifikat ditanda tangani oleh Ketua BSA dan Ketua Umum,
Sekretariat BSA mendaftarkan / melaporkan ke LPJK Pusat untuk mendapatkan Nomor Registrasi.

k.

Setelah mendapatkan Nomor Registrasi dari LPJK, Sekretariat BSA menyerahkan Sertifikat kepada Pemohon melalui Cabang Pendaftar. Pada Saat Pengambilan Sertifikat pemohon membayar biaya sertifikasi tahap II (akhir) sesuai dengan kualifikasi yang diperoleh dan melunasi iuran keanggotaannya sesuai dengan masa berlakunya Sertifikat yaitu 3 (tiga) tahun.

l. Apabila pemohon merasa tidak puas dengan hasil klasifikasi dan


kualifikasi keahlian yang ditetapkan oleh Dewan Penilai Sertifikasi, maka pemohon dapat mengajukan banding kepada Dewan Banding Internal

m.

Dewan Banding Internal melakukan pembahasan dengan Dewan Penilai Sertifikasi. Apabila banding tidak diterima, maka Dewan Banding Internal akan memberitahukan kepada pemohon melalui Sekretariat BSA. Apabila banding diterima, maka akan dilakukan perubahan atas Sertifikat Keahliannya dengan melalui proses yang sama seperti penyelesaian sertifikat keahlian. Keputusan Dewan Banding Internal bersifat tetap tidak dapat diganggu gugat.

n.

Bagan alir proses sertifikasi anggota HATHI sebagaimana Lampiran 1 7.2 Permohonan Perpanjangan Sertifikat

a.

Untuk mendapatkan Sertifikat perpanjangan, setelah waktu berlakunya sertifikat 3 (tiga) tahun habis, Anggota HATHI yang berminat memperpanjang, mengajukan permohonan kepada Ketua Umum melalui Cabang Pendaftar HATHI, dengan mengisi ulang berkas permohonan yang tersedia. Berkas permohonan dimaksud dapat diperoleh dengan cara meminta dokumen ke HATHI Cabang melalui E-mail.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

26

b.

Proses sama dengan permohonan baru, namun yang menjadi pokok penilaian asesor adalah pemenuhan syarat minimum yang diperoleh dalam 3 tahun terakhir untuk Angka Kredit perpanjangan sebagai berikut : Angka Kredit perpanjangan) N o Kualifikasi Minimum dalam 3 tahun terakhir (untuk

1 2 3

Muda Madya Utama

Angka Kredit Minimum Total 10 20 35

Angka Kredit Minimum per Unsur Pendidika Pengalama Karya Penunjan n n Ilmiah g /Profesiona l 5 10 20

7.3

Permohonan Peningkatan Jenjang Kualifikasi Serifikat a. Untuk mendapatkan Peningkatan Kualifikasi Sertifikat, Anggota HATHI yang berminat, mengajukan permohonan kepada Ketua Umum melalui Cabang Pendaftar HATHI, dengan mengisi ulang berkas permohonan yang tersedia. Berkas permohonan dimaksud dapat diperoleh dengan cara meminta dokumen ke HATHI Cabang melalui Email. b. Proses sama dengan permohonan baru, namun yang menjadi pokok penilaian asesor adalah pemenuhan syarat angka kredit minimum total dan semua Unsur untuk kualifikasi setingkat di atas sertifikat yang lalu dengan menghitung kredit yang belum dihitung sebelumnya.

7.4 Perlakuan HATHI terhadap Tenaga Ahli Asing Tenaga ahli asing bidang SDA, apabila akan bekerja di Indonesia diharuskan mendapatkan rekomendasi dari HATHI : a. Mempunyai ijazah dari Perguruan Tinggi yang sudah diakui oleh Ditjen Dikti (sudah terakreditasi oleh Dikti) b. Mengikuti proses sertifikasi HATHI sebagaimana yang berlaku bagi anggota HATHI. c. Perlu diadakan wawancara oleh DPS, dengan topik selain pengetahuan dibidangnya, juga kemampuan berbahasa Inggris dan Bahasa Indonesia secara efektif (bisa dimengerti) serta pengetahuan budaya setempat dimana ia akan bekerja. d. Dikeluarkan surat rekomendasi oleh BSA HATHI

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

27

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

28

VIII. TATA CARA PENGANGKATAN DPS dan Dewan Banding Internal (DBI)

8.1.

Tata Cara Pengangkatan Anggota DPS Anggota DPS adalah para Penilai / Asesor calon Profesional. a. Kriteria Asesor (1) Anggota HATHI yang memiliki sertifikat keahlian Profesional Utama (2) Mendapat sertifikat Asesor dari HATHI b. Prosedur Pengangkatan (1) Evaluasi diri jumlah keanggotaan Dewan Penilai Sertifikasi Profesi oleh BSA HATHI untuk menetapkan kebutuhan asesor baru. (2) Anggota HATHI yang telah memiliki Sertifikat Keahlian Profesional Utama dapat mendaftarkan diri atau DPS dapat meminta beberapa anggota HATHI yang memenuhi syarat untuk direkrut sebagai calon Asesor. (3) BSA menyelenggarakan pelatihan asesor untuk semua calon Asesor. (4) BSA menerbitkan Surat Pengangkatan Asesor Baru dan memberikan Sertifikat Asesor HATHI. c. Pedoman Kerja Asesor (1) tertib, transparan (2) Berperilaku : Jujur, adil, netral, konsisten, Bekerja : Profesional Berpedoman : Buku Pedoman Kerja Asesor

(3)
8.2.

Tata Cara Pengangkatan Anggota Dewan Banding Internal (DBI) (1) Dipilih oleh Pengurus Pusat dengan kriteria : a. Profesional Utama dan Senior b. Bereputasi baik c. Bersedia menjadi anggota DBI d. Dikenal bijaksana dan berwawasan luas (2) Disahkan dan ditetapkan dengan Surat Pengangkatan yang ditanda tangani oleh Ketua Umum

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

29

IX. PENGAWASAN DAN HAK BANDING 9.1. Sistem dan Prosedur Pengawasan Pada BSA HATHI dibentuk juga Dewan Banding Internal yang betugas menangani pengaduan banding terhadap hasil penetapan klasifikasi / kualifikasi, pengaduan dari masyarakat dan sekaligus bertindak sebagai pengawas. Dewan Banding Internal bertugas : a. Menerima pengaduan mengenai hasil penetapan klasifikasi / kualifikasi, maupun proses sertifikasi dan kinerja BSA dari anggota / penerima sertifikat maupun dari masyarakat umum baik selama maupun setelah proses sertifikasi. b. Melakukan tindakan turun tangan apabila masih kewenangan / kemampuan Dewan Banding Internal. dalam jangkauan

c. Untuk pengaduan diluar kewenangan / kemampuan Dewan Banding Internal, Dewan Banding Internal meneruskan pengaduan tersebut disertai rekomendasinya ke Pengurus Pusat / Pengurus Daerah untuk ditindak lanjuti. 9.2. Penjelasan tentang Hak Banding.

a. Hak Banding merupakan hak anggota HATHI yg telah menerima

Sertifikat keahlian Asosiasi, namun merasa tidak sesuai dgn kualifikasi, klasifikasi, kompetensi dan kemampuan profesinya, dpt melakukan pengajuan banding. b. Pengajuan banding disertai dengan penjelasan data pada unsur unsur dalam system penilaian yang dipertimbangkan dalam penetapan kualifikasi sebagai Profesional SDA pada klasifikasi tertentu. c. Pengajuan banding dari anggota HATHI disampaikan kepada Dewan Banding Internal sebagai penanggung jawab proses penerimaan dan pengambil keputusan atas pengajuan banding dari penerima Sertifikat Keahlian Asosiasi. d. Dalam menyiapkan pengajuan banding anggota HATHI dapat dibantu oleh Bantuan Advokasi Anggota yang dibentuk oleh Pengurus Pusat HATHI yang bertugas untuk membantu anggota HATHI dalam menghadapi masalah keprofesiannya. e. Materi pengajuan banding dibahas oleh Dewan Banding Internal bersama Dewan Penilai Sertifikasi berdasarkan data hasil penilaian permohonan Sertifikasi yang disiapkan oleh Dewan Penilai Sertifikasi. f. Dewan Banding Internal menetapkan keputusan atas pengajuan banding dan menyampaikan kepada anggota Penerima Sertifikat Keahlian Asosiasi melalui Sekretariat BSA. g. Keputusan Dewan Banding Internal bersifat tetap dan tdk dpt diganggu gugat.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

30

X. BIAYA SERTIFIKASI Sehubungan dengan sertifikasi anggota HATHI yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara profesional dan independen, maka keperluan biaya harus benarbenar dapat menjadikan proses sertifikasi berjalan sesuai dengan tujuannya. Biaya ini diperlukan untuk semua kegiatan persiapan, operasional kesekretariatan, biaya penilaian, biaya akreditasi serta pemberian informasi-informasi kepada anggota yang terkait dengan sertifikasi serta pengembangan pengetahuan mengenai Teknik Sumber Daya Air. 10.1 Unsur biaya Sertifikasi Unsur biaya Sertifikasi terdiri dari : a. Biaya untuk berkas sertifikasi Yang termasuk dalam biaya berkas sertifikasi adalah penggantian penggandaan formulir sertifikasi, biaya komunikasi dan biaya surat menyurat b. Biaya untuk proses sertifikasi Unsur yang ada dalam biaya proses sertifikasi terdiri dari beberapa hal pokok antara lain : Biaya Sekretariat, meliputi biaya tim administrasi, persiapan dokumen, komunikasi, transportasi, konsumsi, ATK, komputer, printer, tinta, informasi dan lai-lain. Biaya Persidangan, meliputi dana tim Dewan Penilai, dana persidangan dan lain-lain. 10.2 Tahap Pembayaran Biaya Biaya yang dikeluarkan oleh pemohon dapat dibagi dalam dua tahap yaitu : a. Biaya pendaftaran sertifikasi sebesar Rp. 500.000,-, dibayar saat mengembalikan form sertifikasi. b. Biaya pengambilan sertifikat sesuai dengan kualifikasinya yaitu : Profesional Pemula SDA sebesar Rp. 500.000, Profesional Muda SDA sebesar Rp. 750.000, Profesional Madya SDA sebesar Rp. 1.000.000, Profesional Utama SDA sebesar Rp. 1.250.000,10.3 Hak Pemohon Mendapat formulir pendaftaran sertifikasi beserta petunjuk dan penjelasannya dan formulir pendaftaran yang telah lengkap dan didaftarkan ke sekretariat sertifikasi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan harus disidangkan didepan sidang Dewan Penilai Sertifikasi dan berhak diikutsertakan dalam sidang Dewan Penilai Sertifikasi maksimum 3 (tiga) kali dalam waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak formulir pendaftaran / berkas diterima. Pemohon menerima informasi secara rutin perkembangan sertifikasi dilingkungan HATHI. dari HATHI mengenai

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

31

Lampiran 1 DIAGRAM PROSES SERTIFIKASI

Pendaftaran di kantor cabang HATHI Pengecekan awal oleh HATHI Cabang


persyaratan administrasi cara isi form permohonan & biodata kelengkapan dan keabsahan lampiran

Pengiriman Dokumen ke Sekretariat BSA HATHI Pusat

Pengecekan administrasi oleh sekretariat BSA

Penetapan Nama .asesor (Tim), Jadwal, tempat wawancara oleh ketua BSA

Penyerahan dokumen oleh sekretriat BSA kepada asesor (tim)


Rincian Pelaksanaan Periksa Bagan Alir Wawancara

Wawancara

Pelaksanaan Asesmen/Wawancara

Laporan hasil wawancara oleh Asesor (tim) kepada DPS

Rapat penilaian DPS B.A. Penilaian Penetapan penilaian oleh ketua BSA

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

32

Penerbitan sertifikat oleh BSA HATHI

Evaluasi ulang bersama oleh DPS dan DBI Mengajukan banding ke Dewan Banding Internal

Diterima pemohon No
Yes

Proses registrasi ke LPJK oleh BSA HATHI

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

33

BAGAN ALIR ASESMEN / WAWANCARA Dalam Rangka PROSES SERTIFIKASI

Calon Profesional : Isi Form Permoho nan Sertifikasi

Pemula Muda Madya Utama

Pelatihan

No Yes

Wawan cara

Lulus
No

Sertifikat

Penyegaran

Keterangan : Langkah wajib Langkah fakultatif

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

34

Lampiran 2 Formulir Permohonan Sertifikasi HATHI BIODATA PEMOHON SERTIFIKASI HATHI NAMA LENGKAP : ................................................................................... Tempat / Tanggal Lahir : Nomor Kartu Tanda Anggota : ................................................................................... Alamat Rumah / Telepon : ................................................................................... .................................................................................. . Kantor / Instansi : ................................................................................... Alamat Tempat Kerja / Telepon : ...................................................................... ............. Faksimili / E-mail : ...................................................................................

I. PENDIDIKAN & PELATIHAN


Formal : Tahun Lulus D3 / Akadem i S1 S2 S3 Lainnya Informal : Nama Kursus 1 Jenis Keahlian Lingkup Kegiatan Waktu Kursus : : : : Bidang Nama Perguruan Tinggi & Lokasi

Internasional / Nasional / Lokal*) tanggal ...bulan .. Tahun .... s/d tanggal ... bulan .. Tahun .... = hari kerja Nama Penyelenggara & Lokasi :
Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

35

Referensi Nama Kursus 2, dst. Jenis Keahlian Lingkup Kegiatan Waktu Kursus

: : : : :

Internasional / Nasional / Lokal*) tanggal ...bulan .. Tahun .... s/d tanggal ... bulan .. Tahun .... = hari kerja Nama Penyelenggara & Lokasi : Referensi : Foto copy Sertifikat / Referensi Terlampir *)Coret yang tidak perlu II PROFESIONALISME

a) Posisi Langsung

Nama Proyek 1 : Lokasi Proyek : Posisi di Proyek : Ketua Tim / Anggota Tim / Expertise / Counterpart *) Jenis Keahlian : Waktu Kerja : bulan . Tahun ... s/d bulan . Tahun ...... = bulan kerja Apa yg dikerjakan : Referensi : Nama Proyek 2 : Lokasi Proyek : Posisi di Proyek : Ketua Tim / Anggota Tim / Expertise / Counterpart *) Jenis Keahlian : Waktu Kerja : bulan . Tahun ... s/d bulan Tahun ....= bulan kerja Apa yg dikerjakan : Referensi : b) Posisi Tidak Langsung Nama Proyek 1 : Lokasi Proyek : Posisi di Proyek : Ketua Tim / Anggota Tim / Expertise / Counterpart *) Jenis Keahlian : Waktu Kerja : bulan ... Tahun .... s/d bulan Tahun ...... = bulan kerja Apa yg dikerjakan : Referensi : Nama Proyek 2 : Lokasi Proyek : Posisi di Proyek : Ketua Tim / Anggota Tim / Expertise / Counterpart *) Jenis Keahlian : Waktu Kerja : bulan ..... Tahun .... s/d bulan . Tahun ....= bulan kerja Apa yg dikerjakan : Referensi :

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

36

Foto copy Referensi Terlampir *)Coret yang tidak perlu

III

KARYA ILMIAH

1 Menyajikan Karya Ilmiah Dalam Pertemuan Ilmiah bidang keairan Menulis Karya Ilmiah, dan dipresentasikan Judul Karya Ilmiah 1 : Sifat Karya Ilmiah : Hasil Penelitian Sendiri / Gagasan, Ulasan, Tinjauan *) Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal *) Lokasi & Waktu : di . Bulan Tahun . Referensi : Judul Karya Ilmiah 2, dst. : Sifat Karya Ilmiah : Hasil Penelitian Sendiri / Gagasan, Ulasan, Tinjauan *) Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : di . Bulan Tahun . Referensi : Foto copy Referensi Terlampir 2 Karya Ilmiah Dipublikasikan, tidak dipresentasikan Judul Karya Ilmiah 1 : Bentuk Karya Ilmiah : Buku / Makalah *) Lingkup : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : di . Bulan Tahun . Referensi : Judul Karya Ilmiah 2, dst. : Bentuk Karya Ilmiah : Buku / Makalah *) Lingkup : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : di . Bulan Tahun . Referensi : Foto copy Referensi Terlampir

3 Karya Ilmiah Tidak Dipublikasikan, tidak dipresentasikan


Judul Karya Ilmiah 1 Bentuk Karya Ilmiah : : Buku / Makalah *)

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

37

Lingkup Lokasi & Waktu Referensi

: Internasional / Nasional / Lokal*) : di . Bulan Tahun . :

Judul Karya Ilmiah 2, dst. : Bentuk Karya Ilmiah : Buku / Makalah *) Lingkup : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : di . Bulan Tahun . Referensi : 4 Karya Ilmiah Dipatenkan Judul Karya Ilmiah 1 : Bentuk Karya Ilmiah : Lingkup : Lokasi & Waktu : Referensi : Nomor Paten : Pemberi Paten :

...................................................... Internasional / Nasional / Lokal*) di . Bulan Tahun . ...................................................... ......................................................

Judul Karya Ilmiah 2, dst. : Bentuk Karya Ilmiah : .................................................... Lingkup : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : di . Bulan Tahun . Nomor Paten : ...................................................... Pemberi Paten : ...................................................... Referensi : Foto copy Referensi Terlampir *)Coret yang tidak perlu

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

38

IV PENUNJANG 1. Menghadiri Pertemuan Ilmiah Bidang Keairan Organisasi Penyelenggara : Tema Pertemuan : Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Hadir sebagai : Moderator / Penyaji / Peserta / Panitia *) Lokasi & Waktu : di Bulan Tahun . Referensi : Organisasi Penyelenggara 2, dst Tema Pertemuan :. Lingkup Kegiatan : Hadir sebagai : Lokasi & Waktu : Referensi : Foto copy Referensi Terlampir : Internasional / Nasional / Lokal*) Moderator / Penyaji / Peserta / Panitia *) di Bulan Tahun .

2. Kepesertaan dalam Organisasi Profesi Terkait Nama Organisasi 1 : Aktif Sebagai : Ketua Umum / Wakil Ketua Bendahara / Sekretaris / Pengurus Pendukung / Anggota *) Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : Referensi : Nama Organisasi 2 Aktif Sebagai : : Ketua Umum / Wakil Ketua - Bendahara / Sekretaris / Pengurus Pendukung / Anggota *) : Internasional / Nasional / Lokal*) :

Lingkup Kegiatan Lokasi & Waktu Referensi : Foto copy Referensi Terlampir

3. Editorial, Reader, Penyunting Proseding Nama Publikasi / Organisasi 1 : Aktif Sebagai : Editor / Reader / Penyunting Proseding *) Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu : Referensi : Nama Publikasi / Organisasi 2, dst. : Aktif Sebagai : Editor / Reader / Penyunting Proseding *) Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Lokasi & Waktu :

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

39

Referensi : Foto copy Referensi Terlampir *)Coret yang tidak perlu 4. Pengajar, Pembimbing, Instruktur Nama Kegiatan 1 : Jenis Keahlian : Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Waktu Kegiatan : Nama Penyelenggara & Lokasi : Referensi : Nama Kegiatan 2, dst. : Jenis Keahlian : Lingkup Kegiatan : Internasional / Nasional / Lokal*) Waktu Kegiatan : Nama Penyelenggara & Lokasi : Referensi : Foto copy Sertifikat / Referensi Terlampir 5. Penghargaan Khusus dalam Profesi : Biodata ini diisi dengan sebenarnya dan dapat dicek pada Referensi Kami. Tempat, Tanggal, 2008 PEMOHON

*)Coret yang tidak perlu

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

40

( Mohon ditulis dengan tangan sendiri )

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama 2. Alamat : :

menyatakan bahwa Biodata atas nama saya di depan, saya tulis dengan sebenarnya dalam keadaan sehat & sadar dan apabila di kemudian hari kedapatan kesalahan yang berarti, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Tempat, ............................ Hormat saya,

Tanda Tangan dan Nama Pemohon

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

41

Lampiran 3 Form Permohonan Sertifikat (foto copy form permohonan sertifikat excel)

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

42

Lampiran 4 RANGKUMAN SISTEM PENILAIAN KEAHLIAN A. PERSYARATAN KREDIT MINIMUM.

N o

1 2 3 4

1. Permohonan Baru atau Peningkatan Angka Kredit Minimum per Unsur Uraian Angka Kredit Minimum Pendidika Pengalam Karya Penunja Total n an Ilmiah ng /Profesion al Profesional 50 50 5 Pemula Profesional 150 50 50 5 5 Muda Profesional 400 60 175 20 20 Madya Profesional 700 75 350 35 35 Utama 2. Permohonan Perpanjangan (tambahan angka kredit dalam 3 tahun terakhir) Angka Kredit Minimum per Unsur Uraian Angka Kredit Minimum Pendidika Pengalam Karya Penunja Total n an Ilmiah ng /Profesion al Profesional 10 5 Muda Profesional 20 10 Madya Profesional 35 20 Utama B. 1. ANGKA KREDIT. Unsur Pendidikan a. Sub Unsur Pendidikan Formal. Mendapatkan ijazah terakhir di bidang Teknik Keairan No Gelar Angka Kredit 1 Doktor (S3) 100 2 Pasca (S2), Sp1, 75

N o

1 2 3

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

43

3 Sarjana (S1), D4, 60 4 Sarjana Muda (S0),D3 50 Dari perguruan tinggi terakreditasi. Ijazah dari luar negeri harus ada pengakuan dari Depdiknas.

No 1 2 3 4 5 6

Sub Unsur Pendidikan Informal. Memperoleh sertifikat kursus / pelatihan Waktu Kursus / Angka Kredit Pelatihan Nasional Internasional Waktu > 120 hari 7 10,5 Waktu 91 120 hari 6 9 Waktu 61 90 hari 5 7,5 Waktu 21 60 hari 4 6 Waktu 10 20 hari 3 4,5 Waktu < 10 hari 2 3 Volume tergantung banyaknya kursus/pelatihan yang diikuti 2.

b.

Unsur Pengalaman Kerja Profesional. a. Sub Unsur Posisi Langsung Profesional Angka Kredit Konsultan Kontraktor Nasional Internasional Expert on call Expert on Call 5,0 / kss 7,5 / kss Team Leader Co Team Leader Tenaga Ahli Manager Proyek Manager Kepala Pelaksana 3,0 / bln 2,5 / bln 2,0 / bln 4,5 / bln 3,75 / bln 3,0 / bln

Ass. Ahli / Pelaksana 1,5 / bln 2,25 / bln Expert on Call adalah tenaga ahli diminta khusus untuk memberikan advis Nasional dan Internasional - sifat, standar penyelenggaraan pekerjaan / proyek Proyek AK 1,2/bl 1,3/bl 1,4/bl 1,5/bl

b. Sub Unsur Posisi Tidak Langsung Struktural Pusat Struktural Daerah Posisi Direktur Ka Sub Dit Ka Sie AK 0,6/bl 1,0/bl 1,2/bl Posisi Ka Dinas Ka Sub Din Ka Sie AK 0,6/bl 1,0/bl 1,2/bl

Posisi Pimpro Induk Kastaf/Pimpro Ast./Pimbagpr o Stf Rn Lk Ws 1,2/bl Stf Rn Lk Ws 1,5/bl Stf Rn Lk Ws Periode waktu pd posisi tidak langsung ini tidak boleh dihitung overlap Perusahaan Posisi AK Jafung Tek. SDA Posisi AK Peneliti Posisi

AK

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

44

Dir Ut 0,6/bl Utama 2,4/bl Utama 2,0/bl Dir Tek, Ops 1,0/bl Madya 2,25/bl Madya 1,5/bl Karo/Div/Mg 1,2/bl Muda 2.0/bl Muda 1,4/bl Stf Rn Lk Ws 1,5/bl Pratama 1,5/bl Pratama 1,2/bl Periode waktu pd posisi tidak langsung ini tidak boleh dihitung overlap dgn periode posisi langsung, sehingga pada periode yang sama tersebut hanya boleh dihitung satu kali saja diambil angka kreditnya yang menguntungkan / besar. Unsur Karya Ilmiah. a. Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Keairan yaitu makalah hasil penelitian, gagasan, ulasan, tinjauan No Karya tulis dipresentasikan Angka Kredit Lokal Nasional Internasio nal 1 Karya tulis penelitian sendiri 4/mkl. 5/mkl. 7,5/ mkl. 2 Karya tulis gagasan, ulasan, 3/mkl. 4/mkl. 6/ mkl. tinjauan. Karya Ilmiah adalah suatu karya yang berdasarkan logika ilmu pengetahuan Internasional - adalah standar / lingkup / kualitas penyelenggarannya, - bukan sekedar ada peserta asing. - bukan hanya tingkat local atau nasional di negara lain penulis pertama mendapat konversi 60% penulis berikutnya mendapat konversi 40% 3.

Karya Tulis bersama

b.

Sub Unsur Karya tulis Ilmiah yang dipublikasikan (ISBN, ISSN) tidak dipresentasikan, dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah, atau dalam bentuk artikel surat kabar No 1 2 Karya tulis dipublikasikan (ISBN, ISSN) Lokal Angka Kredit Nasional Internasio nal 5/tulisan 7,5/tulisan 4/tulisan 6/tulisan

Karya tulis penelitian sendiri 4/tulisan Karya tulis gagasan, ulasan, 3/tulisan tinjauan. Koefisien dalam bentuk Buku = 2,0 dalam bentuk Makalah = 1,0 dalam bentuk Artikel Surat kabar = 0,33 Dalam penulisan bersama Koefisien - penulis pertama = 0,6 - penulis kedua dst =0,4

c.

Sub Unsur Karya tulis Ilmiah tidak dipublikasikan tidak dipresentasikan, dalam bentuk buku, dalam bentuk makalah No 1 2 Karya tulis Bentuk Buku Bentuk Makalah Angka Kredit 3/buku 2/mkl

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

45

Karya tulis mendapatkan pengakuan / diketahui atasannya

d.
No 1

Sub Unsur Karya Ilmiah yang dipatenkan. Karya Ilmiah yang dipatenkan Materi yang dipatenkan Angka Kredit 25 / materi paten

4.

No

1 2 3 4

Unsur Penunjang Kehadiran dalam pertemuan Ilmiah Teknik Keairan, berperan sebagai penyaji, moderator, panitia bidang Teknik Keairan, Peserta Menghadiri Pertemuan Angka Ilmiah Kredit Bidang Keairan Lokal Nasional Internasio nal Sebagai Penyaji 2,0/event 3,0/event 4,5/event Sebagai Moderator 1,5/event 2,5/event 3,75/event Sebagai Panitia 1,0/event 2,0/event 3,0/event Sebagai Peserta 1,0/event 1,5/event 2,25/event Panitia berperan dalam bidang Teknik Keairan koefisien 1,0 Panitia berperan dalam bid. non Teknik Keairan koefisien 0,0

a.

b.

Status dalam Organisasi profesi Teknik Keairan, berperan sebagai pengurus, anggota. No Kepenguruasan / Angka Kredit keanggotaan Organisasi Nasional Internasio Profesi Keairan nal 1 Sebagai Pengurus 2/org/th. 3/org/th. 2 Sebagai Anggota 0,5/org/th. 0,75/org/th. c. No 1 d. No 1 Sebagai Editor / Penyunting Penerbitan/Seminar dll Sebagai Editor / Penyunting Angka Kredit Nasional Internasio nal 2/event 3/event

Sebagai Pengajar, Pembimbing, Instruktur Kegiatan mengajar dll Angka Kredit Nasional Internasiona l Sebagai pengajar, 0,5/ sks / 0,75/ sks / smt smt

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

46

2 3 e. No 1

Sebagai pembimbing, Sebagai instruktur

0,2 / orang 0,2 / sks / smt

0,3 / orang 0,3 / sks / smt

Mendapatkan penghargaan khusus Teknik Keairan Penghargaan Angka Kredit Materi penghargaan 10/penghargaan

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

47

Lampiran 5 A. Contoh sertifikat HATHI Sertifikat Nomor : ../PU/Bln/Thn Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia Memberikan Sertifikat Ahli Sumber Daya Air Kepada : Bramasto Hayuningtyas Kualisifikasi : Profesional Utama SDA Dengan Matrik Angka Kredit : PENDIDIKAN & PELATIHAN KARYA ILMIAH PENUNJANG Total I Pengm b Wil. Sungai Sung ai dan Dana u 0 350 0 0 Bendu ng Dan Bendu ngan 0 100 0 0 Iriga si dan Drai nse Laha n 0 150 0 0 Drainas e Perkota an dan Permuki man 0 0 0 0 100 40 35 175 Pantai dan Pelabu han Tena ga Air

Profesinali sme

Ra w a

Tot al

Perenca naan Pelaksan aan Pengawa san Pengope rasian & Pemeliha raan Total II

75 0 0 0

0 50 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

75 650 0 0

75

350

100

150

50

725

Total Angka Kredit : 900 Sertifikat ini berlaku sampai dengan .. Jakarta, .

SEAL HATHI
Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

48

KETUA UMUM Note :

KETUA BSA

Profesional Pemula angka kredir 55 < 150 Profesional Muda SDA angka kredit 150 <400 Profesional Madya SDA angka kredit 400 < 700 Profesional Utama SDA angka kredit 700

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

49

C.

Contoh sertifikat LPJK HIMPUNAN AHLI TEKNIK HIDRAULIK INDONESIA


INDONESIAN ASSOCIATION OF HYDRAULIC ENGINEER
Akreditasi Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi No. .

000XXX SERTIFIKAT KEAHLIAN No. .

SESUAI DENGAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1990 TENTANG JASA KONSTRUKSI DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28, 29 DAN 30 TAHUN 2000, HIMP8UNAN AHLI TEKNIK HIDRAULIK INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA: Bramasto Hayuningtyas TELAH MEMENUHI SEMUA PERSYARATAN DAN KETENTUAN YANG DITETAPKAN OLEH HIMPUNAN AHLI TEKNIK HIDAULIK INDONESIA, SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN, BERHAK MENDAPATKAN SERTIFIKAT INI UNTUK BERPRAKTEK DEBAGAI : Profesional Utama SDA

DITETAPKAN DI JAKARTA TANGGAL : .......................................... PENGURUS PUSAT HIMPUNAN AHLI TEKNIK HIDAULIK INDONESIA ............................. KETUA UMUM
Foto Pemilik

DIREGRESTRASI OLEH LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL BADAN PELAKSANA ............................... DIREKTUR

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

50

Sertifikat ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal dikeluarkan


No. Registrasi : ..

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

51

Lampiran 6 Pedoman Tulisan Ilmiah Keteknikan


1. Naskah

ditulis dalam bahasa Indonesia mengenai proyek / tugas yang pernah ditangani (tulisan ilmiah keteknikan) atau buah pikiran pemohon di bidang keahlian dan dapat berupa hasil eksperimen, studi teoritis atau studi literatur.

2. Ketentuan standar pengetikan naskah: a. Jenis huruf Times New Roman (TNR) b. Ukuran kertas A4 (210x297 mm) c. Penulisan naskah harus konsisten menggunakan kertas satu sisi dengan jarak bans 1 spasi, margin kiri 40 mm, margin kanan, atas, dan bawah 30 mm. Gunakan alignment justified. Jumlah halaman maksimum 20 halaman, termasuk: table, gambar ilustrasi, dan referensi. d. Gunakan penomoran halaman otomatis dari program. e. Header dan footer jangan diisi (biarkan kosong). f. Halaman judul dari naskah harus berisi: (i) judul tulisan, (ii) nama penulis (tanpa gelar) dan alamat E-mail untuk korespondensi, (iii) institusi penulis dan (iv) abstrak g. Abstrak ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris: TNR Bold, ukuran 10 pt dan tidak lebih dari 200 kata. Di akhir Abstrak, cantumkan kata-kata kunci (keywords). h. Pendahuluan dan isi : TNR Regular, ukuran 12 pt i. Keterangan gambar diketik rata tengah di bawah gambar / ilustrasi dengan menggunakan huruf: TNR Bold, ukuran 10 pt. Keterangan gambar diberi judul dan nomor, misal : Gambar 1. Alat penguji mandiri. j. Keterangan tabel diketik rata tengah di atas tabel dengan menggunakan huruf: TNR Bold, ukuran 10 pt. Keterangan tabel diberi judul dan nomor, misal: Tabel 1. Alat penguji mandiri. k. Penggunaan istilah asing yang belum lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, diketik dengan menggunakan huruf miring / italic. l. Gunakan nomor untuk semua persamaan yang digunakan/ misalnya : Y = a * b (1) m. Satuan yang digunakan adalah Satuan Intemasionat (SI). 3. Kepustakaan disusun secara alfabet dan mencantumkan: Nama keluarga dan inisia! Penulis, (Tahun penerbitan). "Judul Artikel atau Buku". Judul Jurnal atau Prosidings, nama editor (jika ada) / nama penerbit, volume dan nomor jurna! atau kota tempat penerbitan buku dan presiding, nomor halaman. 4. Naskah diserahkan dalam bentuk disket (dengan program pengolah kata Microsoft Word) dan print out..

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

52

Lampiran 7 PENGERTIAN 1. Asesmen atau Wawancara adalah serangkaoan kegiatan yang sistimatik, independent dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti dan mengevaluasi bukti tersebut secara obyektif untuk menentukan sejauhmana kriteria dipenuhi Asesor adalah tenaga ahli dibidang profesi tertentu yang memiliki kualifikasi professional utama dan telah mengikuti pelatiham asesor serta memiliki kewenangan untuk melaksanakan tugas asesmen dalam bagian sub bidang keahliannya. Asesee adalah orang yang menjadi subyek dalam proses asesmen dan telah menyatakan diri siap untuk dinilai keahliannya oleh Tim Asesor. Profesionalisme adalah kinerja (performance) yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan Sertifikat adalah suatu pernyataan dari penyelenggara event / acara, bahwa pemegang / pemiliknya mempunyai peran tertentu dalam event / acara tersebut. Ijazah adalah suatu pernyataan dari penyelenggara pendidikan, bahwa pemegang / pemiliknya telah menyelesaikan / lulus dari pendidikan terkait. Teknik Hidraulik adalah suatu ilmu teknik keairan. Teknik Keairan adalah suatu ilmu teknik yang berkaitan dengan air.

2.

3.

4.
5.

6.
7. 8.

9.

Ilmu Terkait Teknik Keairan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan pembangunan sarana dan prasarana air 10. Pendidikan Formal adalah suatu pendidikan jenjang profesional (diploma) atau akademi (sarjana) berijazah. 11. Pendidikan Informal adalah suatu kursus / pelatihan tertentu yang bersetifikat. 12. Pengalaman adalah suatu keadaan pernah melakukan sesuatu pada periode tertentu dengan bukti sah.

13. Pertemuan / Proyek katagori Lokal, Nasional, Internasional


adalah sifat / kualitas / standar / lingkup / kualitas penyelenggarannya yang menetapkan katagorinya. 14. Posisi Langsung adalah jabatan / posisi langsung dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan / pelaksanaan / pengawasan / operasi dan pemeliharaan
Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

53

15. Posisi Tidak Langsung adalah jabatan / posisi tidak langsung / pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. 16. Perencanaan berupa kegiatan antara lain studi, penelitian, survai, investigasi, desain. 17. Pelaksanaan berupa kegiatan antara lain pelelangan, pembangunan / konstruksi. 18. Pengawasan berupa kegiatan antara lain mensupervisi pembangunan. 19. Operasi & Pemeliharaan berupa kegiatan antara lain Operasi dan Pemeliharaan Sarana & Prasarana SDA 20. Expert on Call adalah tenaga ahli yang diminta khusus untuk memberikan advis penyelesaian masalah teknik khusus / tidak umum. 21. Karya Ilmiah adalah buah pikiran yang dituangkan dalam tulisan yang diakui setidak tidaknya oleh atasannya. 22. Penghargaan adalah suatu pernyataan apresiasi dari suatu lembaga formal atas perilaku / hasil karya yang bersangkutan. Lembaga formal : Presiden, Menteri, Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Pimpinan Perguruan Tinggi, Pimpinan Organisasi Profesi.

Pedoman Sertifikasi HATHI Edisi Kedua Juni 2007

54

You might also like