You are on page 1of 15

LAPORAN PRKATIK PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN PENGEBORAN SISTEM CTM 10.

000 DI DESA KRUWET, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PAPLC-A

Disusun Oleh : 1. Arlinda Nofitasari 2. Dendy Hadi Saputra 3. Dwi Rizky Kardina 4. Feni Tasari P07133111002 P07133111006 P07133111008 P07133111014 P07133111017 P07133111019 P07133111024 P07133111028 P07133111035

5. Hellis Septy Verlyyana 6. Inten Retno Asmeisti 7. Muhammad Andy Firmansyah 8. Nur Hidayati 9. Tri Novi Susanti

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga mata kuliah PAPLC-B1 dengan judul PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN PENGEBORAN SISTIM CTM 10.000 DI DESA KRUWET, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA ini dapat selesai tepat waktu. Terwujudnya Laporan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak maka kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. Tuntas Bagyono SKM, M.Kes selaku ketua jurusan kesehatan lingkungan 2. H.Purwanto,S.ST, M.Si dan Haryono, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah PALPLC-A. 3. Ibnu Rois, SST selaku instruktur mata kulaih PAPLC-A. 4. Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberi motivasi dan bantuan baik secara moril maupun spiritual. 5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah Instrumentasi ini. Kami sadar bahwa Laporan ini belum sempurna, masih banyak terdapat berbagai kekurangan di sana sini, masih membutuhkan bantuan yang dapat menyempurnakan makalah ini, untuk itu kami sangat mengharap kritik saran yang membangun. Demikian yang dapat kami tulis, kami berharap Laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada umumnya dan bagi mahasiswa jurusan kesehatan lingkungan.

Yogyakarta, November 2012

Penyusun

Hari/ Tanggal Praktikum Materi Praktikum Mata Kuliah Semester Lokasi atauTempat

: Selasa, 20 November 2012 : Pengeboran Air Tanah : PAPLC - A : III (Tiga) : Desa Kruwet, Moyudan, Sleman,

Yogyakarta Peserta Praktik : Kelompok (9 orang)

A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat terampil merangkai alat pengeboran sistim CTM 10.000 2. Mahasiswa dapat terampil melakukan pemboran tanah sistim CTM 10.000. 3. Untuk mendapatkan air bersih yang bermanfaat guna kebutuhan masyarakat sekitar. B. Manfaat 1. Terampil merangkai alat pengeboran sistim CTM 10.000 2. Terampil melakukan pemboran tanah sistim CTM 10.000 3. Air hasil pengeboran dapat digunakan oleh masyarakat.

C. Dasar Teori Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik.Tanah sangat berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi karena tanah membantu pertumbuhan tumbuhan dengan menyediakan hara,air dan unsur-unsur yang di perlukan tumbuhan untuk tumbuh sekaligus sebagai penopang akar Tanah juga menjadi habitat hidup bagi makhluk mikroorganisme.Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi tempat untuk hidup dan bergerak.Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Air tanah adalah air yang bergerak didalam tanah dimana terdapat ruang antar butir-butir tanah yang meresap kedalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut aqifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air disebut lapisan permeable contohnya pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, contohnya lapisan lempung atau geluh sedangkan lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta

pemulihannya sulit dilakukan. Kedalaman air tanah tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Tinggi muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh lapisan rapat air. Air Artesis merupakan suatu tingkatan batu halus ( batu kapur/ batu pasir) yang menyerap air dari sebuah aliran air yang terletak diantara batu kedap air/ tanah liat yang mengakibatkan tekanan tinggi sehingga air melawan gravitasi dan mengalir ke atas terus menerus tanpa dibantu pompa apapun, untuk itu sumur > 80 m belum tentu mencapai titik Artesis dikarenakan setiap kondisi aquifer yang berbeda-beda.

Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan yaitu : 1. Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti kerikil, pasir dll2. 2. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus dan silt. 3. Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak. 4. Aquifard, adalah lapisan atau ormasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat melooskan air dalam jumlah yang terbatas. Sifat-sifat fisik air tanah adalah sifat air yang dipergunakan harus bebas dari segala macam kotoran yang dapat terdeteksi oleh indra penglihatan, indra pembau dan indra perasa. Karakteristik fisik meliputi warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan dan temperatur. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%. Sumur Bor yang dalam (deep well drilling) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan Filter Air untuk memproses air baku yang tidak memenuhi syarat air bersih menjadi air bersih. Penggunaan Filter air memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang cukup merepotkan serta membutuhkan biaya perawatan yang cukup tinggi. Dengan

menggunakan sumur bor dalam (deep well drilling) masalah tersebut bisa diatasi karena kecenderungan kondisi tanah yang memiliki kandungan air yang jelek/ tidak memenuhi syarat air bersih tersebut biasanya berkisar di kedalaman 12 m sampai dengan 40 meter. Khusus untuk dilokasi yang memiliki kadar Garam yang tinggi, semisal di daerah pesisir pantai,

kedalaman pengeboran bisa mencapai diatas 100 meter untuk memperoleh air bersih. hanya saja kualitas dari air di kedalam ini memiliki kontur warna tersendiri dan juga suhu diatas suhu air biasa . Akan tetapi kualitas air ini layak untuk digunakan sebagai air bersih untuk mandi, cuci dan kegiatan komersial lainnya. Kebutuhan akan air bersih per orang tiap harinya

diperkirakan sekitar 50 liter per orang setiap hari.

D. Alat dan Bahan 1. Alat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Nama Alat Mata boor (rock core bit) 4 Pipa pengeboran 1,5 m Mesin penghisap dan penyembur air 5 PK Mesin pengeboran sistem CTM 10.000 Selang penghantar air 2 Selang penghisap air 3 Saringan slang penghisap Klem pengikat selang (karet ban bekas) Kunci pipa (kunci trimo) Kunci pipa (kunci rantai) Ember plastik linggis Catok pipa Cangkul Pipa PVC WAVIN Catok pipa Jumlah 1 buah 8 batang 1 set 1 set 5 meter 5 meter 1 buah 4 buah 3 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 1 buah

2. Bahan No. 1. 2. 3. 4. 5. Bensin Aqua gell Air Isorplas Koral 1 buah Nama Bahan Jumlah 5 liter

E. Prosedur kerja 1. Menyiapkan alat pengeboran tanah sistem CTM 10.000. 2. Menyiapkan alat-alat pengeboran tanah dan setelah itu membuat labang galian tanah untuk sistem sirkulasi air dikira-kira ukurannya 50x50x50 cm. 3. Setelah itu lakukan pengaturan posisi mesit CTM 10.000 pada tempat yang datar dan posisikan mesin penyangga/pemutar pipa pengeboran tegak lurus dengan permukaan tanah. 4. Setelah itu rangkai alat pengeboran dengan susunan : mata bor, pipa pengeboran. Swivel head, slang penghantar, mesin 5 PL, pipa penghisap air, saringan. 5. Setelah itu pelaksana pengeboran tanah : a. Tempatkan selang penghisap air pada bak sirkulasi air b. Tempatkan mata bor yang sudah terangkai pada titik pengeboran, gali sedikit tanah pada titik yang akan dibor. c. Hidupkan (ON) mesin hydrolich untuk pengatur putaran pipa bor dan pengatur naik turunnya (Lief) mesin pemutar pemboran dan pengaturan penyangga mesin pemutar pipa bor. d. Hidupkan (ON) mesin 5 PK sehingga terjadi proses pengisapan dan penyemburan air melalui ujung mata bor. e. Pemutar pipa pemboran searah jarum jam dengan cara menekan panel pemutar pemboran.

f. Sambung pipa pemboran setiap mencapai kedalaman 1,5 meter dengan cara : 1) Matikan mesin penghisap dan penyemburan air 2) Jepit pipa pemboran dengan klem yang tersedia 3) Tekan panel pemutar balik pipa pemboran, agar pipa pemboran terlepas dari swivel head. 4) Sambung pipa pemboran. Denga cara menekan panel pemboran agar sambungannya lebih rapat. 5) Lanjutkan proses pemboran seperti di atas sehingga mencapai air tanah yang diinginkan. 6. Setelah mendapatkan lapisan tanah yang diinginkan maka lanjutkan untuk pemasangan pipa dengan prosesnya : a. Sediakan pipa PVC 4 meter dengan diameter 4 yang sudah di gergaji pinggirnya dengan jarak 5 cm/ gergaji. b. Setelah itu masukkan pipa kedalam sumur dan untuk perekatnya menggunkan perekat isorplas. c. Setelah pipa sudah dimasukkan maka lapisan luar pipa dimasukkan koral atau batu kecil-kecil untuk mengkalang atau menyaring air yang masuk kedalam pipa. Dan siap untuk proses penyemburan untuk menjernihkan air permukaan tanah tersebut.

F. Kondisi Lokasi Tempat pengeboran kelompok kami berada di rumah Bapak Ibrahim yang bertempat di Desa Kruwet, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Di bagian utara dari rumah bapak Ibrahim terdapat semacam kolam yang akhirnya digunakan untuk membantu proses pengeboran (proses penghisap), sedangkan di bagian kanan dan kiri ada rumah penduduk lainnya. Kami melakukan titik pengeboran tepat di depan rumah bapak Ibrahim tepatnya didekat jalan raya dan berda di taman rumah bapak Ibrahim. Tanah di lokasi tergolong tanah yang berpasir sehingga memiliki daya resap tanah yang baik.

G. Hasil Kerja Pengeboran sumur yang kami lakukan adalah kedalamanya 12 meter, pengeboran dihentikan karena mata bor sudah mencapai lapisan air tanah yang berupa pasir dan dari sumur bor sudah mengeluarkan lumpur berwarna hitam yang dimana didapat lapisan tanah pada pipa bor yang ke 8 pada pukul 15.30 WIB. Dan kemudian untuk proses pemasukan pipa PVC di mulai pukul 16.25-18.15 WIB. H. Pembahasan Praktek pengeboran yang kami lakukan pada tanggal 20 November 2012 di Desa Kruwet, Moyudan, Sleman, Yogyakarta menggunakan sistem pengeboran CTM 10.000. Dalam pengeboran sistem CTM 10.000 ini menggunkan metode hidrolik yaitu pengoboran dengan menggunakan kekuatan hendle yaitu kekuatan tangan untuk mengatur stang CTM atau melakukan penghendelan terhadap stang CTM. Sebelum melakukan pengeboran terlebih dahulu sebaiknya melakukan survei lokasi untuk mengetahui jenis tanah yang terdapat dilokasi tersebut dan mengetahui kedalaman permukaan tanah untuk mendapatkan air bersih sehingga kita dapat mengetahui jumlah pipa bor yang digunakan dalam proses pengeboran. Selama proses pengobaran tidak terjadi masalah yang berarti dan menganggu proses pengeboran itu dikarenakan semua alat dan bahan sudah disiapkan secara matang sebelum proses pengeboran dilakukan. Pengeboran dilakukan mulai pukul 08.35 am dimana untuk memulai pengeboran menggunakan pipa mata bor dengan ukuran panjang pipa sebesar 1,5 meter untuk menggali tanah. Pipa mata bor akan terus disambung-sambungkan sampai mata bor mencapai lapisan air tanah yang berupa pasir dan mengeluarkan lumpur berwarna hitam. Pada lapisan tanah yang pertama yaitu tanah liat hingga mencapai pipa ke 4 dengan kedalaman 6 meter didapat lapisan tanah pasir cadas dengan air berwarna coklat susu muda. Dan saat pipa ke 7 dengan kedalaman 10,5 meter didapat lapisan tanah lembut dan terakhir pada pipa yang ke 10 dengan

kedalaman 16 meter didapatkan lapisan tanah berpasir dengan warna air hitam pekat, ini menandakan bahwa mata bor sudah mencapai lapisan air tanah dan pengeboran di hentikan pada pukul 15.15 pm. Setelah pengeboran selesai, maka dilanjutkan dengan pemasangan pipa pada pukul 16.25 pm yang dimana pipa yang digunakan jenis PVC merek WAVIN dengan panjang 4 meter dan diameter 4. Selama proses ini berlangsung kendala yang terjadi adalah pada saat menambahkan pipa yang ke 3, dimana pipa yang di pasang tersumbat oleh akar tanaman yang ada didalam tanah. Namun kelompok kami dapat mengatasinya dengan cara melakukan pengeboran pada kedalaman 8 meter (saat 1/3 dari pipa ke tiga yang dimasukkan) dengan sistem pengeboran manual, hingga dilakukan sampai dua kali pengulangan pengeboran untuk menyingkirkan akar tersebut. Setelah pengulangan yang ketiga dan pipa dimasukkan kembali ke tanah, ternyata pipa tersebut masih tersumbat oleh akar didalam tanah (akar masih tetap ada didalamnya). Dan akhirnya pengeboran diulang menggunakan sistem CTM 10.000 lagi hingga akarakar didalam tanah yang menyumbat pipa hilang dan pipa dapat masuk sampai kelapisan air tanah. Setelah pipa berhasil masuk kedalam tanah, dipinggir-pinggiran pipa dimasukkan koral-koral yang bertujuan agar air tanah dapat naik dan keluar hanya melalui lubang pipa yang dimasukkan tadi saja, bukan dari luar pipa. Kemudian setelah itu memasukkan pipa dengan ukuran diameter 1,5 yang dihubungkan dengan selang hantar yang terhubung dengan mesin diesel untuk mengeluarkan materialmaterial kecil seperti pasir, kerikil-kerikil kecil hingga mendapatkan air yang bersih dari dalam tanah tersebut. Setelah air yang didapat sudah jernih maka proses pengeboran selesai secara sempurna. Proses tersebut berakhir pukul 18.15 pm. I. Kesimpulan Pengeboran sumur yang dilakukan di Desa Kruwet, Moyudan, Sleman, Yogyakarta berhasil dilakukan oleh kelompok 2 dengan kedalaman 16 meter dan mengeluarkan air yang jernih.

DAFTAR PUSTAKA
Walhi. Sabtu, 28 Juni 2008. Kebutuhan Air Domestik 120 Juta Liter per Hari. http://walhi-sumsel.blogspot.com/2008/06/kebutuhan-air-domestik-120juta-liter.html. Diakses pada tanggal 26 November 2012. Admin. Januari 2011. Air Tanah. http://waterforgeo.blogspot.com/2011/01/airtanah.html. Diakses pada tanggal 26 November 2012. Putra Pamungkas. 23 Oktober 2008. Sifat-sifat fisik air tanah. Diakses

http://klastik.wordpress.com/2008/10/23/sifat-sifat-fisik-airtanah/. pada tanggal 26 November 2012. Wiretes. 14 Januari 2010. Sifat Kimia Air

Tanah.

http://wiretes.wordpress.com/2010/01/14/sifat-kimia-airtanah/. Diakses pada tanggal 26 November 2012. Urip Santoso. 18 Januari 2010. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia.

http://uripsantoso.wordpress.com/2010/01/18/kualitas-dan-kuantitas-airbersih-untuk-pemenuhan-kebutuhan-manusia/. Diakses pada tanggal 26 November 2012. Tri Wulandari Suwandi. Laporan Drilling. Diakses pada

http://www.scribd.com/doc/75078911/Laporan-Drilling. tanggal 26 November 2012. Fungki Setyo yulianto. Teknik

Pemboran.

http://www.scribd.com/doc/89176662/04-Teknik-Pemboran. Diakses pada tanggal 26 November 2012.

LAMPIRAN

Pembuatan Selokan Kecil untuk Aliran Air

CTM 10.000

Peralatan Pengeboran

Tempat Penampungan Air

Diesel Pengeboran

Peralatan Pengeboran

Pemindahan CTM Menuju Tanah yang Akan Dilakukan Pengeboran

Perekatan antara disel dengan selang hisap

Memberi tali perekat antara selang hisap dengan disel menggunakan karet ban

Menyalakan Diesel

Pemasangan tripot

Penurunan swiheal head

Penguncian swiheal head

Membuka pengait stang bor

Pemberian Air ke Diesel untuk Penyaluran Air ke CTM

Pemasukan Mata Bor saat Pengeboran

Tanah Cadas

Tanah Pasir

Pemberian Celah di Pipa

Pemberian Lem di Pipa

Pemasukan Pipa ke Lubang Pengeboran Merekatkan Pipa Satu ke Pipa Selanjutnya

Pengeboran dengan Menggunakan Auger (manual) karena terdapat hambatan pada saat memasukkan pipa Pengeboran

Penarikan Mata Bor Setelah Selesai

You might also like