You are on page 1of 10

METODE PELAKSANAAN

Balai Satuan Kerja Kegiatan Pekerjaan Sumber Dana Tahun Anggaran : : : : : : Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II NVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air SDA Nusa Tenggara II Prov. NTT Penyediaan Air Baku & Pendayagunaan Air Tanah I Rehabilitasi Prasarana Irigasi Air Tanah di Kab. Rote Ndao APBN 2012

A.

PEKERJAAN PERSIAPAN Ruang lingkup pekerjaan persiapan yang harus harus mendapat perhatian dari Kontraktor Pelaksana

adalah : 1. Sosialisasi dan Dokumentasi Sosialisasi dilaksanakan bersama direksi dan Pemerintah Daerah, Tujuan sosialisasi adalah supaya Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat dapat mengetahui sedini mungkin dampak dari kegiatan pembangunan tersebut. Selain itu juga proyek mendapat masukan aspiratif yang mengarah pada kesepakatan dan kesamaan persepsi yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan karena kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan aspirasi mereka. 2. Mobilisasi peralatan dan personil Meliputi mobilisasi peralatan dan personil untuk pekerjaan pemboran karena pekerjaan selanjutnya sangat tergantung pada pekerjaan pemboran. Sebelum dilakukan mobilisasi terlebih dahulu mengajukan usulan pada direksi tentang peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk konstruksi sumur dan penempatannya pada tiap lokasi pemboran dan setelah usulan tersebut disetujui maka dilanjutkan persiapan yang lainnya.

3. Quality Asurance Tujuan Quality Asurance supaya dalam pelaksanaan pekerjaan tetap sesuai spesifikasi yang telah tertuang dalam kontrak baik material maupun fisik pekerjaan.

4. Test Labolatorium Tujuan Test Labolatorium supaya dalam pelaksanaan pekerjaan bahan yang dipakai sesuai denganspesifikasi yang telah tertuang dalam kontrak baik material maupun fisik pekerjaan.

5. Pembuatan Papan Nama Proyek Tujuan pembuatan papan nama proyek adalah sebagai sarana informasi bagi masyarakat berkaitan dengan proyek sehingga diharapkan masyarakat turut berperan aktif dalam pelaksanaan proyek ini. Papan proyek dibuat sebelum dimulai pekerjaan dan bisa dipasang bersamaan dimulainya pekerjaan.

B.

SUMUR BOR Pembuatan sumur air tanah ini mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih dalam

memenuhi suplay air baku. Atas dasar survey geolistrik yang telah dilakukan oleh pemilik proyek maka dapat disimpulkan daerah tersebut dapat dilanjutkan untuk dilakukan pengeboran air tanah. Dalam tahap awal yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan drilling dan peralatan penunjang lainnya. Untuk pelaksanaan pekerjaan pemboran ini, menggunakan peralatan pemboran adalah jenis hydrolist . Persiapan berfungsi untuk mengurangi sedikit mungkin terjadinya kerusakan pada saat alat digunakan di lokasi pemboran.

1. Lingkup Pekerjaan

Setelah semua peralatan telah disiapkan dilakukan persiapan lokasi pemboran. Persiapan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan umum dalam pekerjaan pemboran antara lain: Peralatan pemboran Personil pemboran Persiapan untuk bahan pemboran Membuat kolam lumpur pemboran dengan ukuran yang disesuakan dengan luas tempat kerja dan rencana kedalam pemboran.

Persiapan ( Bak Spoel)

2. Sistem pemboran

Sistem pemboran yang dilakukan dalam pekerjaan proyek ini adalah direct sirculation dengan menggunakan lumpur pemboran, bentonite, bahan additive (foam) bila memang diperlukan sebagai bahan pengangkat kotoran atau cutting dan pelindung dinding sumur bor dari keruntuhan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kedalaman sumur bor berfariasi tergantung lokasi dan akuifer yang ada, Setelah persiapan selesai selanjutnya dibor dulu untuk pemasangan casing dia 14 hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi keruntuhan dinding. Selanjutnya pilot hole dengan diameter 8 5/8 dan setelah dilakukan electric logging baru dilakukan pelebaran lubang 10 5/8 untuk pemasangan pipa casssing dan saringan diameter 6.

Pemboran Pilot Hole

Disetiap lapisan dalam pemboran akan menembus jenis batuan yang beragam mulai dari lempung, pasir, batu, batuan beku, boulder breksi atau batuan vulkanik lainnya. Sebagai acuan dari kesuksesan dalam pelaksanaan pemboran, cutting diambil setiap 1 (satu) meter kedalaman. Setiap contoh batuan disimpan dalam sebuah lodong plastik dan diberi label sesuai dengan kedalaman asalnya dan juga ditempatkan pada kotak contoh batuan untuk mempermudah pemeriksaan (description). Contoh batuan harus bersih dari lumpur pemboran. Selain hasil cutting sebagai bahan acuan untuk menentukan letak saringan juga dilakukan elektric logging. Dalam tahap ini bedasarkan cutting pemboran di setiap meternya didescripsikan jenis batuannya. Gambar konstruksi sementara yaitu penempatan kedalaman casing bersama-sama dengan konsultan dan pejabat pembuat komitmen. 3. Konstruksi sumur Pipa yang digunakan adalah pipa GIP Medium A 6 dan Stainless Steel Screen dia 6 dengan sambungan antar pipa dengan menggunakan sistim las. screen dilakukan oleh kontraktor

Konstruksi Pipa Sumur

4. Grevel pack Gravel pack adalah batuan kecil yang berukuran 2-3 mm dan berbentuk bulat teratur dan biasanya diambil dari batuan sungai. Setelah pelaksanaan konstruksi sumur langsung dilakukan atau pengisian grevel pack disisi pipa sumur (antara lubang bor dengan sisi luar pipa) sampai kedalam kurang dari 10 m dari permukaan sumur. Tujuan pengisian Grevel Pack adalah untuk memperkokoh kedudukan pipa konstruksi, penyaring air agar tidak langsung masuk kedalam saringan karena air yang masuk bisa bercampur dengan batuan kecil atau pasir

5. Pencucian sumur

Pencucian sumur bertujuan untuk membersihkan dinding sumur dari sisa lumpur pemboran agar akuifer yang tertembus tidak terganggu porisitasnya. Dan agar semua benar-benar dalam keadaan bersih sebelum dipasang pompa. Pencucian sumur dilakukan dengan cara air lifting atau water jetting yang sesuai dengan batuan sumur.

6. Pumping test Pada sumur produksi yang telah selesai, dilakukan dengan pemompaan uji yang dilaksanakan sesuai kontrak kerja. Pencatatan data dilakukan dengan format yang telah disesuaikan oleh pejabat pembuat komitmen.

Pumping Test

7. Analisa kualitas air

Contoh air diambil dari sumur produksi yang telah diselesaikan setelah pemompaan uji berjalan selama minimal 72 jam dan dilakukan analisa kimia air untuk direkomendasikan.

8. Pemulihan lokasi pemboran Setelah pekerjaan pemboran selesai, dilaksanakan pekerjaan pemulihan lokasi seperti semula. Setelah semua pekerjaan dilakukan pembersihan lokasi dan uji test untuk semua peralatan yang terpasang dengan disaksikan oleh semua pihak dan dilakukan berita acara serah terima. Selama peleksanaan dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan dan pada akhir pekerjaan dibuat final report dan setiap momen kegiatan dilakukan pengambilan documentasi foto.

C.

PEKERJAAN RUMAH POMPA 4 x 5 M2

Rumah Pompa adalah bangunan kecil yg berfungi melindungi mesin dan pompa, konstrusi Rumah Pompa adalah pas. Batu bata merah sebagai dinding dan seng multy roof sebagai atapnya. Setelah dilakukan uitzet dilokasi dilanjutkan dengan pekerjaan:

1. Pek. Pengukuran, Bawplank dan Profil Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu melakukan pengukuran guna penentuan sumbu , letak kedudukan bangunan, elevasi bangunan dan elevasi titik-titik pembantu. Pengukuran harus diseseauikan dengan gambar rencana dan hasilinya dilaporkan ke direksi guna dimulainya pekerjaan. Bauwplak dipasang ditempat yang tidak terganggu dan kedudukannya tidak boleh berubah. 2. Galian Pondasi

Galian Pondasi dilaksanakan sesaui batas garis kemiringan dan ukuran yang tercantum dalam gambar atau sesaui petunjuk direksi pekerjaan sebelum melaksanakan pas. batu terlebih dahulu kemiringan galian di basahi air dan dipadatkan 3. Urukan Pasir dan pas. Batu kosong Sebelum Pas. batu kali/gunung 1:3 dipasang terlebih dahulu galian pondasi diberi alas pasir setebal minimal 5 cm dan dilanjutkan dengan pas. batu kosong setebal 15 cm. 4. Pas. Batu kali/ gunung 1:3 Batu yang akan dipasang terlebih dahulu dibersihkan dari unsur organik atau kotoran lainnya sebelum batu dipasang terlebih dahulu dipasang spesi 3cm sebagai alasnya. Batu-batu dipasang dengan tangan dan diatur sedemikian rupa sehingga adukan dan batu berhubungan dengan baik dalam sambungan dan pemasangan tidak boleh dilaksanakan pada musim hujan. 5. Timbunan tanah kembali Setelah dilaksanakan pas. batu kali/gunung 1:3, tanah sisa galian diurukan kembali di sela-sela dan disamping pas. batu sampai rongga galian terisi penuh dan selanjutnya dipadatkan. 6. Pemasangan Sloof dan kolom Tahap selanjutnya adalah menyiapkan sloof dan kolom. Besi tulangan yang telah disipkan dirakit kemudian dibuat cetakan atau begesting dari papan-papan kayu untuk selanjutnya dilakukan pengecoran. Dalam pengadukan campuran beton diupayakan air sebagai bahan pencampur bersih dari zat-zat perusak kekuatan beton seperti (1) Lumpur, (2) minyak, (3) garam, (4) bahan-bahan organik dan non organik dalam larutan dalam jumlah tetentu. 7. Pek. Kusen Pek. Kusen dilaksanakan stelah pek. Pondasi dan Sloof, kusen dipasang pada sisi sesuai gambar dan diatur sedemikian rupa dan diberi penyangga sehingga kusen tidak bisa bergerak dan tidak berubah dari bentuknya. 8. Pemasangan batu bata merah Batu bata merah harus dipasang dengan tangan dan diusahakan agar masing-masing batu bata dapat berselubung luluh, terlebih dahulu batu bata dibersihkan untuk menghilangkan zat organic atau kotoran lainnya, batu bata merah dipasang tidak lebih dari 24 lapis atau tidak lebih dari 1,5 m 9. Pek. Pas. Rooster Pek. Pas. rooster dilaksanakan berbarengan dengan pek. Batu bata merah, pemasangan disesuaikan dengan spesifikasi teknik dan gambar. 10. Pemasangan Ring Balk Setelah pek. Batu bata merah 1:3 selesai selanjutnya adalah menyiapkan ring balk 15/20 beton bertulang 1:2:3 Besi tulangan yang telah disipkan dirakit kemudian dibuat cetakan atau begesting dari papan-papan kayu untuk selanjutnya dilakukan pengecoran. 11. Pemasangan Rangka Atap Rangka atap terdiri dari kuda-kuda dan gording serta rengnya. Bahan dan material Rangka atap disesuaikan gambar dan spesifikasi teknik, 12. Pemasangan Atap Multy Roof Contoh Seng multy roof atau bahan sejenis sebelum dipasang diserahkan direksi untuk mendapatkan persetujuan dari direksi. Seng multy roof atau bahan sejenis yang dipakai ukuran per lembar 2 x 5 = 10

daun dan 1 m2 = 1,3 lembar dengan berat +- 5 kg/cm2. Seng multy roof dipasang datar dengan bagian yang tumpang tindih. 13. Plesteran 1:2 Permukaan tembok yang mau diplester terlebih dahulu dikasarkan dan dibersihkan serta tidak mengandung bahan perusak atau bahan kotor lainnya, tebal minimal plesteran 1,0 cm, permukaan plesteran digosok sampai halus dan di plamir sebelum dilaksanakan pengecatan, campuran plesteran yg digunakan 1:2 14. Acian Seluruh permukaan tembok yg telah diplester terlebih dahulu dilaksanakan pengacian secara merata, bahan acian adalah campuran semen dan air. 15. Pemasangan lispank 3/20 Tahap selanjutnya dilakukan pemasangan lisplnk kayu 3/20, sebelum dilakukan pemasangan kayu dihaluskan terlebih dahulu dan dilakukan pengecatan dasar (meni), pemasangan lisplank bagian depan dan belakang harus ada penyambungan karena panjangny lebih dari 4 m. Sebelum lisplank 3/20 dipasang dilakukan waterpass disemua sudut untuk menghindari bengkoknya pemasangan lisplank. 16. Pekerjaan Lantai Pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pek. Atap selesai, konstruksi lantai rumah pompa adalah beton tak bertulang 1:2:3, seluruh bahan campuran beton yang akan digunakan dibersihkan dahulu dan pencampuran beton dilaksanakan sesuai spek dan petunjuk direksi, tebal campuran beton tidak kurang dari 7cm 17. Pemasangan daun pintu 120 x 210 Daun pintu dipasang pada kusen yang telah dipersiapkan, bahan dan ukuran daun pintu disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknik, setelah daun pintu terpasang dilengkapi dengan pemasangan grendel dan kuncinya. 18. Pekerjaan Pengecatan Bagian yang akan dilaksanakan pengecatan adalah: tembok, kayu kap, lisplank, kusen, dan daun pintu. Semua bagian yang akan dicat dibersihkan terlebih dahulu sehingga bahan cat bisa cepat menempel, pengecatan dilakukan 3 kali yaitu lapisan dasar, lapisan pertengahan dan lapisan akhir warna cat ditentukan oleh direksi 19. Finishing Tahap ini meliputi pengecekan dan pembersihan seluruh bagian rumah pompa dan tahap terakhir adalah pemberian identitas rumah pompa.

D.

PAGAR RUMAH POMPA 10 M x 10 M Tujuan pembuatan pagar rumah pompa adalah untuk menjaga keamanan isi rumah pompa seperti

mesin dan panel pompa serta menjaga kebersihan. Pembuatan pagar rumah pompa meliputi: Pondasi pagar rumah pompa pagar rumah dengan pas. batu bata merah sebagai temboknya yang dipasang kawat duri pada bagian atasnya serta pintu pagar besi ukuran 120 x 120 m. Setelah bahan disiapkan semua dan telah dilakukan uitzet dan pengukuran maka diteruskan dengan galian pondasi dengan kedalaman dan lebar sesuai gambar dan spesifikasi teknik dan dilanjutkan dengan timbunan pasir setebal 5 cm sebagai alasnya dan dilanjutkan dengan pas. batu kosong setebal 15 cm.

Selanjutnya dilaksanakan pemasangan pondasi batu kali/gunung 1 semen : 3 Pasir. Tanah sisa galian diurukan kembali guna mengisi rongga dan sela-sela Pas. batu/kali 1:3 dan dipadatkan. Setelah pondasi terpasang selanjutnya dipasang sloof dan kolom beton bertulang 1:2:3, pemasangan jarak kolom disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknik untuk menjaga ketegaklurusan kolom dipasang penyangga. Pengecoran kolom dilaksanakan secara bertahap mengikuti proses pemasangan batu batanya. Tiang pintu pagar besi 120 x 120 dipasang bersamaan dengan pengecoran sloof dan untuk menghindari goyang atau perubahan posisi daun pintu maka selama sloof belum kering dan kuat dipasang penyangga. Batu bata merah 1:3 dipasang setelah pekerjaan sloof selesai. Sebelum Batu bata merah dipasang disiram air terlebih dahulu agar ikatan antara spesi dan batu bata lebih kuat, spesi tebal 3cm dihamparkan kemudian dipasang batu bata begitu seterusnya dan pemasangannya diatur sedemikian rupa agar ikatannya lebih kuat. Pemasangan batu bata baru tidak boleh melebihi 24 lapis atau tidak melebihi 1,5m Ring Balk dipasang setelah Pas. batu bata merah 1:3 dan kolomnya selesai. Besi siku sebagai pengikat kawat duri ditancapkan berbarengan dengan pengecoran ring balk dan jarak dan pemasangannya disesuaikan dengan gambar gambar dan spesifikasi teknik Setiap tahapan pekerjaan dan material yang digunakan harus atas seizin direksi pekerjaan. Tahap selanjutnya apabila dirasa ring balk sudah kering dan kuat dilanjutkan dengan membentangkan kawat duri dengan mengkaitkan pada siku tersebut, agar kawat duri yang dipasang tidak kendor-kendor maka perlu diperhatiakan dalam pemasangannya tarik yang kuat setelah itu baru dikaitkan.

E.

JARINGAN IRIGASI AIR TANAH Jaringan irigasi ait tanah (JIAT) dari sumur bor terdiri dari: Reser Pipe, jaringan perpipaan dan box

bagi. 1. Reser Pipe Reser Pipe berupa pipa GIP dia 4 panjang 6 meter yang dipasang berdiri tegak pada pangkal saluran pipa dekat rumah pompa. Reser Pipe berfungsi untuk memonitor fluktuasi tinggi tekanan air pada saat jaringan dioperasikan, selain itu reser pipe juga berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang terbentuk akibat proses pemompaan Pipa GIP 4 yang dipasang tegak tersebut dilengkapi indicator berupa selang yang telah diberi ukuran dan skala sesuai ketentuan spesifikasi. 2. Jaringan Perpipaan Irigasi Untuk Saluran irigasi pipa yang dipakai adalah PVC 4. Tahapan pengerjaan perpipaan antara lain: a. Pembersihan jalur pipa Sebelum dilakukan pembersihan jalur terlebih dahulu lahan yang terkena jalur dalam pemasangan pipa terlebih dahulu dimintakan izin pada tuan tanah agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengerjaan selanjutnya. b. Galian Pipa Setelah jalur pipa dibersihkan dilakukan penggalian tanah, penggalian dilakukan sesuai kemiringan dan ukuran yang tercantum dalam gambar dan atas persetujuan direksi pekerjaan. c. Pemasangan Pipa PVC 4

Setelah sebagian jalur pipa tergali selanjutnya dilaksanakan pemasangan pipa. Pipa disambung dengan dengan lem, Pemasangan pipa dilakukan tanpa harus menunggu jalur pipa tergali semuanya diatur sedemikian dan seandainya dirasa galian sudah cukup maka pipa juga dapat dipasang. d. Timbunan Tanah/ Urukan tanah kembali Pengurukan kembali lubang galian jaringan pipa terlebih dahulu lapisan yang lembut dihamburkan dan dipadatkan supaya dasar galian rata, selanjutnya tutup secara utuh galian pipa. 3. Box Bagi ( Bak Pembagi) Box Bagi adalah bangunan yang berfungsi untuk membagi aliran air. Bentuk box bagi adalah bujur sangkar (0,9 x 0,9 x 0,5 m) dengan alfafa valve terpasang didalamnya. Box bagi jg dilengkapi pintu air berupa corong dari pipa PVC 4 yang dipasang pada sisi dinding box sebagai outletnya. Diharapkan dengan box bagi ini petani dapat membawa air ke petak-petak sawah dengan cara membuat saluran cacingan. Tahapan Pengerjaannya adalah: a. Pembersihan Lokasi Box bagi Sebelum dilaksanakan pekerjaan Box Bagi tentukan dan sepakati dgn masyarakat terlebih dahulu mengenai posisi box, dlm penempatan posisi box harus diperhatikan elevasi tanah dan pintu air terhadap areal yang mau dialiri. Setelah posisi bax ditentukan pembersihan lahan baru bisa dimulai, sebelum dilaksanakan tahap berikutnya jaringan pipa irigasi harus sudah mencapai titik penempatan box karena dari jaringan pipa irigasi ini selajutnya akan dihubungkan dgn alfava valve yang ada di box bagi ini. b. c. Mambuat Cetakan Bax bagi Cetakan box bagi sebenarya hanya mempermudah dan mempercepat pengerjaan box, cetakan dibuat sesuai bentuk dan ukuran box bagi dan diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengerjaan. Cetakan box bagi bisa terbuat dari papan triplek tebal 5cm atau lebih permanen bisa menggunakan plat besi. d. Pasangan Batu kali sebagai dinding box Setelah cetakan selesai dibuat, kita bentuk box persegi empat sesuai cetakan tersebut dengan campuran pasangan batu kali 1:3, pencabutan cetakan dilakukan apabila pasangan batu kali 1:3 telah kering. e. Pembentukan sayap atau pintu air box Tahap berikutnya adalah pembentukan sayap atau pintu air box, fungsi dari sayap box bagi adalah membagi aliran sampai ke areal yang kita tentukan, sayap atau pintu air ini dibentuk dari pasangan batu kali 1:3 ukuran dan bentuknya disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kontrak. Pengerjaan plesteran box bisa dilaksanakan bersamaan dengan pengerjaan sayap ini. f. Pemasangan alfafa valve Fungsi alva valve adalah membuka/ menutup aliran air, alfafa valve diapsang setelah box bagi selesai. Alfafa dipasang pada posisi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tahap terakhir adalah membuat lantai box bagi dengan pasangan beton tak bertulang 1:2:3.

PEKERJAAN REHABILITASI 1. Pekerjaan Redevelopment Sumur

Pekerjaan ini adalah mencuci kembali sumur lama, baik yang belum berfungi maupun sudah. Dalam pelaksanaan dilapangan perlu diperhatikan apabila sumur tersebut sudah berfungi, dimana diperlukan pencabutan dan pemasangan kembali pompa yang sudah ada. Agar tidak timbul permasalahan sebaiknya dari kedua belah pihak (Kontraktor dan Pengawas) melakukan test uji dulu terhadap pompa dan genset yang ada, baru dilakukan pekerjaan pencucian. Dalam pelaksanaan ini kami selaku kontraktor pelaksana wajib mendapat data sumur yang ada terutama data gambar konstruksi dan hasil pumping test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari pekerjaan ini. Redevelopment Sumur pekerjaan ini dengan menggunakan meniup udara kedalam sumur dengan menggunakan peralatan kompresor. Dilakukan dari atas sampai pada kedalaman sumur dan menghasilkan air yang bagus. 2. Rehab Rumah Pompa ukuran 4 x 5 m2 Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan pekerjaan pembuatan rumah pompa baru, hanya saja ini sifatnya rehab. 3. Rehab pagar rumah pompa 30 m Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan pekerjaan pembuatan pagar rumah pompa baru, hanya saja ini sifatnya rehab. 4. Rehab jaringan irigasi air tanah Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan pekerjaan pembuatan jaringan irigasi baru, hanya saja ini sifatnya rehab. 5. Rehab box bagi Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan pekerjaan pembuatan box bagi baru, hanya saja ini sifatnya rehab.

PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN DAN POMPA TURBIN Pemesanan mesin dan pompa serta accesoriesnya dilakukan setelah pekerjaan sumur jadi. Sehingga apa yang terpasang dapat digunakan sesuai dengan kondisi yang ada. Setelah rumah pompa, jaringan pipa dan Box Bagi selesai 100%, baru dilaksanakan pemasangan. Setelah semua peralatan terpasang baru dilaksanakan test uji coba selama 1 hari. Selama pelaksanaan dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan dan pada akhir pekerjaan dibuat final report dan setiap momen kegiatan dilakukan pengambilan documentasi foto, Setelah semua dirasa berhasil dan berjalan sesuai dengan rencana semula dilakukan serah terima pekerjaan dengan Pemilik Proyek. Dan dilakukan rekondisi lapangan, baik itu pembersihan dan pemulangan peralatan dari proyek ke work shop. Kontraktor juga membuat foto dokumentasi 0%, 50% dan 100% kegiatan untuk melengkapi laporan akhir pelaksanaan pekerjaan.

Setelah seluruh rangkaian selesai maka pekerjaan akhir dari pekerjaan ini adalah melakukan pengujian atas semua pekerjaan sehingga dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat.

Surabaya, 9 Pebruari 2012 PT. TRANS MEDIAKOM INDONESIA

Sandy Aditya Susilo Direktur Utama

You might also like