You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan nikmat-Nya kita bisa menelesaikan laporan fisika bangunan ini. Semua bisa dilakukan karena adanya Rizki-Nya sehingga bisa menelesaikan dengan tepat waktu dan semaksimal mungkin. Selain ridho-Nya ada juga pihak yang berpartisipasi dalam pengerjaan laporan ini, antara lain: 1. Bapak Ikhwanuddin ST, MT, selaku Dosen pengampu mata kuliah Fisika Bangunan. 2. Teman teman kelas Fisika Internasional yang ikut membantu dalam memperlancar pengerjaan laporan ini. 3. Penjaga/ teknisi laboratorium yang memperkenalkan alat alat pengukur yang digunakan. 4. Dan tidak lupa doa orang tua yang selalu mengalir untuk memotivasi kami. Dalam penyusunan laporan ini kami mencari daya dan menyusunnya dengan semaksimal mungkin. Namun ada pepatah tiada gading yang tak retak maka jika ada kesalahan dalam laporan ini kami mohon maaf dan besar harapan kami bahwa laporan ini berguna untuk sekarang maupun nanti.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Putri Kurnia Sari Aruf Dwi Haryadi Pasikun

11510134021 11510134027 11510134032

Tujuan Setelah selesai mengerjakan laporan Fisika Bangunan ini Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menghitung panas didalam sebuah ruangan. 2. Menghitung ventilasi pada suatu ruangan. 3. Menghitung pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan. Dasar Teori Kalor adalah: Suatu yang dipindahkan antasa suatu system dan lingkungannya akibat perbedaan suhu. Energy yang mengalir dari suatu benda lain karena perbedaan suhu antara keduanya. Ventilasi adalah proses pergantian udara yang telah terpakai dengan udara luar yang dengan atau tanpa alat. Ada dua jenis ventilasi: Ventilasi alami Proses suplai dan pemindahan udara dengan menggunakan celah yang sengaja dibuat. Kekuatan angin dan tekanan akibat perubahan suhu. Ventilasi buatan Proses suplai dan pemindahan udara dengan menggunakan peralatan mekanik yang dapat digunakan baik untuk suplai udara, pembersihan maupun keseimbangan ventilasi pada ruang terpakai.

Fungsi Dari Ventilasi 1. Untuk menyediakan udara segar oksigen bagi kebutuhan fisik manusia. 2. Untuk menciptakan tingkat pergerakan udara yang sangat penting dalam menciptakan rasa segar dan nyaman. (kecepatan udara nyaman 0,1 0,3 m/det) 3. Untuk memindahkan produk pernapasan (CO2), bau badan, dan asap rokok pengguna ruang. 4. Untuk memindahkan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan dari bahan bangunan. 5. Untuk memindahkan panas yang dihasilkan orang, lampu atau peralatan dalam ruang.

MENGHITUNG TRANSFER PANAS


Transfer Panas pada banguna ada 3 (tiga) macam, yaitu: 1. Konduksi 2. Radiasi 3. Konveksi Ruangan: ruang Belajar 5 Panjang (p) Lebar (l) Tinggi (t) =8m =6m =3m

Luas dinding terkena panas A=pXl =8mX6m = 24 m2 Suhu (T) T1 (dalam ruangan) T2 (dalam ruangan) Tebal dinding 15 cm = 0,15 m Pintu Panjang (p) Lebar (l) = 2.15 m = 1,80 m = 28C = 33 C

Jendela Panjang (p) Lebar (l) = 1,20 m = 1,80 m

Tinggi jendela dari tanah 100cm = 1 m Ventilasi Panjang (p) Lebar (l) = 1.20 m = 0,70 m

Q karena konduksi A = luas ruangan = 2 (p . l) + 2 (p . t) + 2 (l . t) = 2 (8 . 6) + 2 (8 . 3) + 2 (6 . 3) = 96 + 48 + 36 = 180 QC = A. U . T = 180 . 0,33 . (33C - 28C) = 297 w Q karena radiasi A = luas jemdela 9 buah = 4 ( p . l) = 4 (1,2 . 0,95) = 4,56 m2 Qrad = A.I. = 4,56 . 580 . 0,7 = 1851,36 w

Q karena konveksi V

= = = =
= 0,67 m2/d

Qtotal = Qc + Qrad + Qv = 297 + 1851,36 + 0,67 = 2149,03 Jadi laju kalor seluruhnya di ruang RB5 adalah 2149,03 W

PERHITUNGAN KECEPATAN VENTILASI


Menghitung Kecepatan ventilasi di RB5 Jurusan PTSP Universitas Negeri Yogyakarta

I.

Hitungan kecepatan ventilasi berdasarkan Co2 dalam ruangan

QH =

Q = Kecepatan ventilasi ( l / dt ) F = Kecepatan emisi Co2 di dalam ruangan (l / dt) 0,047 liter / detik C 1 = Maksimal kadar Co2 yang di izinkan (panas = 5% USA = 0,005 %)

Q per orang

QH = = = = 450 lt/dt = 0,450 m3/detik

II.

Pendekatan suhu nyaman Q = Kecepatan ventilasi (Cm3 / detik)

Qth

H = Produksi panas dalam ruangan (WJ/detik) Cp = Kapasitas panas udara (1025 J/Kgoc) P = Kerapatan udara (1,2 Kg/m3) T1 = Suhu luar ruangan (oC) T2 = Suhu dalam ruangan (oC)

H = n x Ho x A

n = Jumlah orang Ho= Aktifitas duduk (58 w/m2) A = Luas kulit manusia (1,7 m2)

H = n x Ho x A = 45 x 58 x 1,7 = 4437 j/s

Qth =
=

= 0,72 m2/dt = 720 lt/dt

QH = 450 lt/dt < Qth = 720 lt/dt Jadi menggunakan Qth

Lubang ventilasi inlet = outlet


1=1 Cv = 1 Dengan arah angin diagonal jadi k = 0,275
o

A= = = 26, 18

kesimpulan: Inlet = 26,18 m2 Outlet = 26,18 m2

Evaluasi: Luas nako atas Luas nako bawah : 0,5 x 15 = 7,5 m2

: 0,5 x 1,25 = 7,5 m2

Lubang ventilasi cukup karena > 12,8 Jika arah angin diagonal, hasilnya tidak sesuai atau mendekati

Sirkulasi udara dalam ruangan tiap jam

N=
N = Jumlah pertukaran udara tiap jam Q = Kecepatan ventilasi (m3/s atau lt/s) V = Volume udara (m3 atau liter) Volume ruang RB5 = 144 m2

N=

= 18 kali

Jadi pertukaran di ruang RB5 adalah 18 kali

DATA PENGAMATAN

Data yang di dapat dari ruang RB5 jurusan PTSP UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA a) b) c) d) Panjang bangunan Lebar bangunan Tinggi bangunan Jendela Panjang Lebar e) Ventilasi
Panjang Lebar

: 800 cm (8,0 m) : 600 cm (6,0 m) : 300 cm (3,0 m) : 120 cm (1,2 m) : 95 cm (0,95 m)


: 120 cm (1,2 m) : 70 cm (0,7 m)

f) Pintu Panjang : 215 cm (2,15 m) Lebar : 180 cm (1,8 m) g) Denah ruangan RB5 terlampir h) Potongan ruangan RB5 terlampir

HITUNGAN DATA

Utara o o o o

Jendela Ventilasi Pintu Dinding

: 4 (1,2 x 0,95) = 4,56 : 4 (1,2 x 0,7) = 3,36 : 1 (2,15 x 1,8) = 3,87 : 8x3 = 24 Jendela = 4,56 Ventilasi = 3,36 Pintu = 3,87 = 12,21

Timur o Dinding Barat o Dinding Selatan o Jendela o Ventilasi o Dinding

: 6x3 :6x3

= 18 m2 = 18 m2

: 2 (1,2 x 0,95) = 2,28 : 3 (1,2 x 0,7) = 2,52 : 8x3 = 24 Jendela = 2,28 Ventilasi = 2,52 = 19,2

Luas Kaca Utara = [ 4 (2,58 x 0,82)] + [4 (2,32 x 0,68)] = 8,5 + 6,3 = 14,8 (4 kaca jendela + 4 kaca ventilasi) = [ 2 (2,58 x 0,85)] + [ 3(2,32 x 0,68)] = 4,2312 + 4,7328 = 8,964 (2 kaca jendela + 3 ventilasi) =0 =0

Selatan

Timur Barat

PERHITUNGAN PENCAHAYAAN ALAMI Dalam menghitung pencahayaan alami kami menggunakan: metode split flux, ada 3 komponen OF, yaitu: SC, ERC, dan IRC dalam rumus yaitu: DF = SC + ERC + IRC Keterangan: DF = Day light factor C % ERC = Externally Reflected component SC = Sky component IRC = Internally Reflected Component A. Menghitung sky component (SC) menggunakan busur surya 1. Gambar denah dan potongan 2. Meletakkan busur surya pada potongan dan denah seperti pada ilustrasi 3. a. Meletakkan garis potong dari ambang luar jendela ke titik pusat busur surya b. Mencari selisih nilai persentase internal sky component (SC) dalam persen (%) c. Cari selisih sudutnya (dalam) Busur surya A (potongan) ISC = 5% - 0,4% = 4,6 % Sudut = 34o 11o = 23o 4. a. Membuat garis potong dari luar ambang ke titik pusat busur surya B b. Buat bujur besar sudut = Point 3C c. Baca besaran ( faktor koreksi & hitung seleksi (fk) )
Busur surya B (Denah) fk = 0,48 + 0,482 = 0,962 Sudut = 34o 11o = 23o

5. Menghitung SC = ISC x fk = 4,6 x 0,962 = 4,4252 6. Menghitung ERC: SC tak terhalang maka ERC tidak di hitung (0)

B. Menghitung IRC (Dengan Nomogram) 1. Hitung Luas jendela (Lj), luas dinding (Ld), Luas ruangan (Lr) a. Luas jendela + Ventilasi Lj utara = 7,92 Lj barat =0 Lj selatan = 0,48 Lj timur =0 + Total = 12,72 b. Luas dinding Ld utara = 12,21 Ld barat = 18 Ld selatan = 19,2 Ld timur = 18 + Total = 67,41 c. Luas ruangan Lr = 2 (p x l) + 2 (l x t) + (p x l) = 2 (8 x 6) + 2 (6 x 3) + (8 x 6) = 96 + 36 +48 = 180 m2 2. Mencari nilai Lj/Lr missal X X=
=

= 0,071

3. Menandai nilai X dalam skala A (nomogram) 4. Mencari nilai Ld/Lr missal Y X=


=

= 0,4

5. Menentukan nilai reflektan dinding (RD%) = Z. RD = 50% Warna dinding, Lantai, Plafond terang 6. Mencari nilai rata-rata Reflektan dinding (RRD) dari tabel kecil misal= d Wall total surface 0,4 50% RRD = 44 % 7. Menandai nilai RRD pada nomogram skala B

8. Menghubungkan skala A dan skala B, memotong di skala C dan membaca besar nilainya. C = 1,75 % (nomogran skala C) 9. Menentukan nilai MF (maintenance factor) ruang. MF adalah factor kebersihan / keburaman permukaan ruang dan penggunanya Tabel MF (maintenance factor) Jenis lokasi Jenis pekerjaan Factor perawatan Bersih Bersih 0,9 Kotor Bersih 0,8 Bersih Kotor 0,7 Kotor Kotor 0,6 10. Menentukan CF (Conversion Factor) ruang. CF adalah factor koreksi terhadap pantulan ruang Tabel CF (Conversion Factor) No Pantulan rata-rata Factor conversion 1 0,3 0,54 2 0,4 0,67 3 0,5 0,78 4 0,6 0,85 Pantulan rata-rata = RRD% = 44% = 0,44 CF = 0,67 11. Menghitung IRC = Nilai Skala C x MF x CF = 1,75 x 0,9 x 0,67 = 1,055

C. Koreksi Nilai DFor koreksi GF, FF, dan D Untuk mendapatkan nilai akhir DF yang teliti, maka DF dari SC, ERC, IRC masih harus dikalikan dengan fact DF akhir = DF awal x GF x FF x GF = Glazing (Penggunaan jenis kaca tertentu, jika kaca bersih = 1) maka GF = 1 FF = Froaming (Jenis rangka jendela rangka tepi = 1) D = Dirt (Lokasi bangunan dan kemiringan daun jendela) D = 0

DF awal = SC + SRC + IRC = 4,4252 + 0 + 1,055 = 5,48 DF akhir = DF awal x GF x FF x D = 5,32 x 1 x 1 x 0,9 = 4,932 % Intensitas cahaya

DF = E1 = =

x 100%

= 493,2 lux

Jadi daylight factor (DF) atau pencahayaan alami dalam ruangan RB 5 adalah 493,2 lux

PERHITUNGAN PENCAHAYAAN BUATAN

Kebutuhan lampu di RB5 jurusan PTSP Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Diketahui: Ukuran ruangan RB 5: 8 x 6 x 3 Tinggi Meja : 70 cm = 0,7 m

Direncanakan ruang RB 5 berukuran (8 x 6 x 3) m3 menggunakan lampu TL TKI 1 x 36 watt local dengan flux cahaya 1 x 2700 lumen / armature Jawab: Data refleksi permukaan ruangan Plafon (rp) : 0,7 Dinding (rw) : 0,3 Meja (rm) : 0,1 Tinggi meja : 70 cm Jumlah kebutuhan titik lampu jika standar pencahayaan ruang belajar = 250 lux

Ditanya : Jumlah lampu dan daya yang dibutuhkan ? Jawab :

H = tinggi armature tinggi meja = 3 0,7 = 2,3 m

Indeks ruangan [K] =

= 1,49

Untuk 1 buah TL 36 watt jumlah lumen = 36 x 75 = 2700 lumen Untuk 1 TL 36 watt jumlah lumen Dari tabel K = 1,49 = 0,37 + = 1 x 2700 = 2700 lumen ( )

(1,2 1,5) (0,41 0,37)

(0,41 0,37) (0,04)

= 0,37 +

= 0,37 + 2,9 x 0,04 = 0,37 + 1,16 = 1,53 Lampu diganti tiap 2 tahun dengan penggunaan ruangan (LLF) = 0,8 Standar pencahayaan RB 5 Flux lampu armature Luas ruangan Flux cahaya ( ) Efisiensi ruangan (n) Depreslasi (LLF) 2 tahun Iluminasi standar (E) = 250 lux = 1 x 2700 = 2700 = 8 x 6 = 48 = 250 = 1,53 = 0,8 = = 312,5

N= =

= = 4,5 lampu 5 lampu

Jadi untuk pencahayaan buatan RB 5 adalah 5 lampu dengan masing masing lampu berdaya 36 watt, jenis lampu TL (produk lokal) panjang (neon)

You might also like