You are on page 1of 12

MATA KULIAH : AGAMA BUDDHA & IPTEK

JUDUL : AWAL PEMBENTUKAN BUMI MENURUT ILMUWAN & BUDDHISME OLEH: NAMA NIM : HARDI : 12050007

DOSEN PENGAMPU : RUSIDI, S. Ag JURUSAN DHAMMA ACARIYA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA TANGERANG DESEMBER 2012

AWAL PEMBENTUKAN BUMI MENURUT ILMUWAN & BUDDHISME


A. Latar Belakang
Pemikiran tentang awal penciptaan dunia yang saat ini manusia tempati sudah sangat lama berkembang, baik melalui pemikiran-pemikiran yang dilandasi teori ilmiah, intuisi, penalaran logika hingga konsep penciptaan oleh sesuatu yang maha kuasa yang menciptakan dunia ini dan seisinya. Dalam perkembangannya dari masa ke masa muncul banyak pertanyaan berkenaan dengan penciptaan awal mula dunia ini yang melahirkan berbagai konsep penciptaan dunia dan alam semesta untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Beragam konsep sains telah menjawab rasa penasaran itu namun lebih dari 2500 tahun yang lalu Buddha telah menjelaskan hal ini lebih baik dalam segi aspek dan teorinya.

B.

Rumusan Masalah
Melakukan perbandingan bagaimana teori tentang awal mula terciptanya bumi dengan sutta-sutta buddhisme, apakah itu sesuai dengan ilmu pengetahuan dan bagaimana kecocokan Buddhisme dengan sains.

C. Tujuan & Sasaran


Bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai pembentukan awal mula bumi menurut ahli sains dan sutta-sutta Buddhisme. Pemahaman yang benar mengenai awal mula terciptanya bumi menurut beberapa kecocokan teori ahli sains dengan sutta-sutta Buddhisme.

D. Lingkup Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang jelas maka penulisan makalah ini akan dibatasi pada lingkup permasalahannya yaitu: 1) Teori awal mula bumi menurut para ahli sains 2) Teori awal mula bumi menurut Buddhisme

E.

Metode Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu Page dengan mengumpulkan data-data dari berbagai literatur dan sumber.

AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

F.

Pembahasan
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan terdiri dari bahan-bahan material pembentuk bumi dan seluruh kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Dalam ilmu pengetahuan dikenal berbagai macam teori awal mula terciptanya dunia ini, banyak ilmuwan yang meneliti dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya bumi, dengan berbagai teori dan hipotesis mereka yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Teori ato weebar`s hood Teori ini muncul dari ahli ilmu alam berkebangsaan Perancis bernama George Louis Leelere Comte de Buffon. Yang mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet-planet. 2) Teori Laplace Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis bernama Pierre Simon Marquis de Laplace (1796) mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin. Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan - gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk Bumi. 3) Teori Planetisimal Hypothesis Di kemukakan oleh Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T. C. Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat Page adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang
AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi. 4) Teori Tidal Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam cerutu. Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet-planet, yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus dan neptunus. 5) Teori Kuiper Gerald P. Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah proto-matahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi pro-matahari adalah proto-planet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur-unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan proto-matahari menjadi sangat panas, sedangkan proto-planet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan mulai menggumpal menjadi planet-planet. 6) Teori Whipple Fred L. Whipple, seorang ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet - planet. 7) Teori Bintang Kembar Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R. A. Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Page

yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.


AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang

Berikutnya akan disajikan tabel mengenai beberapa teori-teori dari berbagai sudut pandang mengenai pembentukan awal alam semesta:
Pengarang dan Klasifikasi tahun 1 Brahmanda Rigveda (tidak Siklis atau (Kosmologi Hindu) diketahui) berayun, tak terhingga dalam waktu No Nama 2 Jambudweep pragnyapti sutra (Kosmologi Jain) Catatan

3 Kosmologi Babilonia

Pandangan Rig Weda mengenai alam semesta juga dilihat sebagai prinsip suci sejati, Vaak, melahirkan alam semesta yang kita ketahui, dari Hiranyagarbha atau Rahim Emas yang monistik Jain Agamas Siklis atau Kosmologi Jain mempertimbangkan (ditulis sekitar 500 berayun, abadi dan loka, atau alam semesta, sebagai entitas SM saat Mahavira terbatas yang tak terciptakan, ada sejak tak mengajar 599-527 terhingga, bentuk alam semesta sama SM) dengan seorang manusia ynag berdiri dengan kaki merentang dan tangan bersedekap. Alam semesta ini, menurut Jainisme, sempit di puncak, lebar di tengah, dan kembali melebar di dasar. Literature Babilonia Bumi datar Bumi dan langit membentuk kesatuan dan Perjanjian mengambang di dalam air kekacauan yang tak Lama (3000-500 perairan kacau terhingga; bumi datar dan bulat, dan SM) yang tak terhingga kubah padat (tiang) menjaga dari samudera kacau di luarnya Anaxagoras (500 Tak terhingga 428 SM) dan luasnya kemudian Epicurus Alam semesta hanya mengandung dua hal: jumlah benih kecil yang tak terhingga banyaknya atau atom, dan ruang kosong yang tak terhingga luasnya. Semua atom terbuat dari zat yang sama, namun berbeda ukuran dan bentuk. Benda terbentuk dari pengumpulan atom dan meluruh kembali menjadi atom. Menyertakan prinsip sebab akibat dari Leucippus: tidak ada yang terjadi secara acak, segalanya terjadi karena alasan dan kecukupan. Alam semesta tidak diatur oleh para dewa. Adanya Api Di pusat alam semesta ada api, dan Pusat di tengah Bumi, matahari, bulan, dan planet-planet alam semesta berputar mengelilinginya. Matahari mengelilingi api pusat sekali setahun, bintang tidak bergerak. Bumi bertahan dengan wajah yang selalu menghindari api pusat, sehingga ia tidak pernah terlihat di Bumi. Ini adalah model nongeosentrik pertama yang pernah diketahui mengenai alam semesta. Alam semesta Alam semesta terbatas dan dikelilingi pulau oleh kekosongan tak terbatas. Ia dalam keadaan bergejolak, sat ia berdenyut dalam ukurannya dan terus menerus melewati pengembangan dan pengerutan Geosentris, statis, Bumi bulat dikelilingi bola langit diam, ruang konsentris. Alam semesta ada tak terbatas, waktu tak berubah abadi selamanya. Mengandung terbatas lima unsure, yang disebut eter (kemudian disebut kuintessensi), menambah pada empat elemen klasik sebelumnya Heliosentris Bumi berputar setiap hari di sumbunya
AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

4 Alam semesta atomisme

5 Alam semesta Pitagoras

Philolaus (wafat. 390 SM)

6 Alam semesta Stoic Stoics (300 SM 200 M)

7 Alam semesta Aristoteles

Aristoteles (384 322 SM)

8 Alam semesta

Aristarchus

Page

AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Page

dan berputar setiap tahun pada matahari dalam orbit melingkar. Bola bintang diam berpusat di matahari. 9 Model Ptolemeus Ptolemeus (abad 2 Geosentris Alam semesta mengorbit Bumi yang (berdasarkan model M) diam. Planet bergera dalam episikel Aristoteles) melingkar, masing-masing memiliki pusat yang bergerak dalam orbit bulat yang lebih besar (disebut eksentrik atau deferen) mengelilingi sebuah titik dekat Bumi. Penggunaan ekuant menambah tingkat lain kerumitan dan memungkinkan astronom memprediksikan posisi planet-planet. Model alam semesta paling sukses sepanjang jaman, jika dilihat berdasarkan kriteria usia. Almagest (Sistem Raksasa) 10 Model Aryabhata Aryabhata (499) Geosentris atau Bumi berputar dan planet bergerak heliosentris dalam orbit lonjong, mungkin mengelilingi bumi ataupun matahari. Tidak jelas apakah model ini geosentris atau heliosentris karena orbit planet diberikan merujuk pada bumi dan matahari 11 Alam semesta abad Filsuf abad Waktu terbatas Sebuah alam semesta yang terbatas pertengahan pertengahan (500 dalam waktu dan memiliki awal diajukan 1200) oleh filsuf Kristen John Philoponus, yang berpendapat menentang alam semesta Yunani yang tak terbatas masa lalunya. Argumen logisnya mendukung alam semesta terbatas dikembangkan juga oleh filsuf Muslim awal seperti Alkindi, dan filsuf Yahudi Saadia Gaon serta teologiwan Muslim, Al Ghazali. 12 Kosmologi Fakhr al-Din alMultijagad, dunia Ada tak terbatas ruang luar di luar dunia Multijagad Razi (11491209) dan alam semesta yang diketahui, dan Tuhan memiliki jamak kekuasaan untuk mengisi kekosongan dengan tak terhingga alam semesta 13 Model Maragha Mazhab Maragha Geosentris Berbagai modifikasi model Ptolemeus (12591528) dan alam semesta Aristoteles, termasuk penolakan pada ekuant dan eksentris di observatorium Maragheh, dan pengenalan pasangan Tusi oleh Al Tusi. Model alternative kemudian diajukan, mencakup model bulan paling akurat pertama kali oleh Ibnu al Shatir, sebuah model yang menolak Bumi diam untuk mendukung rotasi Bumi oleh Al Kuscu, dan model planet yang menggunakan inersia sirkuler oleh Al Birjandi. 14 Model Nilakantha Nilakantha Geosentris dan Sebuah alam semesta dimana planet Somayaji (1444 heliosentris mengelilingi matahari dan matahari 1544) mengelilingi bumi, sama dengan sistem Tychonik 15 Alam semesta Nicolaus Heliosentris Model heliosentrik yang paling jelas Kopernikus Copernicus (1473 dengan orbit planet untuk pertama kali, dalam De 1543) melingkar revolutionibus orbium coelestium. 16 Sistem Tychonik Tycho Brahe Geosentris dan Sebuah alam semesta dimana planet(15461601) heliosentris planet mengorbit Matahari dan Matahari mengorbit Bumi, sama dengan model Nilakanthan 17 Keplerian Johann Kepler Heliosentris Penemuan Kepler, disatukan dengan

Aristakhus

(sekitar 280 SM)

(15711630)

18 Newton Statis

19 Alam Semesta Vorteks Kartesian

20 Alam semesta hirarkis 21 Alam semesta Einstein dengan tetapan gravitasi

22 Alam semesta De Sitter

23 Alam semesta MacMillan 24 Alam semesta bola Friedmann

dengan orbit planet matematika dan fisika, member landasan lonjong konsepsi modern kita mengenai Tata Surya, namun bintang jauh masih dipandang sebagai benda dalam bola langit yang diam Sir Isaac Newton Statis (berevolusi), Setiap partikel di alama semesta menarik (16421727) keadaan tetap, tak setiap partikel lainnya. Materi dalam terbatas skala besar tersebar seragam. Seimbang secara gravitasi tapi tidak stabil. Ren Descartes Statis (berevolusi), Sebuah sistem pusaran berputar raksasa keadaan tetap, tak dari etereal atau materi halus yang terbatas menghasilkan apa yang kita sebut efek Abad ke 17 gravitasi. Vakumnya tidaklah kosong. Semua ruang diisi dengan materi yang berpusar dalam bentuk vortex-vortex kecil dan besar. Immanuel Kant, Statis (berevolusi), Materi tergerombol dalam skala hirarki Johann Lambert keadaan tetap, tak yang terus membesar. Materi di daur abad ke 18 terbatas ulang tanpa akhir. Albert Einstein Statis (secara Materi tanpa gerakan. Mengandung 1917 nominal), terbatas materi yang tersebar seragam. Ruang bulat melengkung seragam; berdasarkan hiperbola Riemann. Kelengkungan di set sama dengan lambda. Lambda setara dengan gaya tolak yang melawan gravitasi. Tidak stabil. Willem de Sitter Ruang datar Gerakan tanpa materi. Hanya terlihat 1917 mengembang. saja diam. Berdasarkan Relativitas Keadaan tetap. Umum Einstein. Ruang mengembang Lambda positif dengan percepatan tetap. Factor skala (jejari alam semesta) meningkat secara eksponensial, yaitu inflasi tetap. William Duncan Statik dan keadaan Materi baru diciptakan dari radiasi. Sinar MacMillan 1920an diam bintang didaur ulang menjadi partikel materi baru Alexander Ruang bola Kelengkungan positif. Tetapan Friedmann 1922 mengembang kelengkungan k = +1 k= +1 ; no ? Mengembang lalu runtuh kembali. Tertutup secara ruang (terbatas) Kelengkungan negatif. Dikatakan tak terhingga (namun ambigu). Tidak terbatas. Mengembang selamanya.

25 Alam semesta ruang Alexander hiperbolik Friedmann 1924 Friedmann

Ruang hiperbola mengembang. k= -1 ; no ?

26 Hipotesis Bilangan Besar Dirac

Menuntut variasi besar G, yang menurun seiring waktu. Gravitasi melemah seiring evolusi alam semesta. 27 Kelengkungan nol Einstein & DeSitter Ruang datar Tetapan kelengkungan k = 0. Dikatakan Friedmann, alias 1932 mengembang. tak terhingga (namun ambigu). Alam alam semesta semesta tanpa batas namun luasnya Einstein-De Sitter terbatas. Mengembang selamanya. k= 0 ; ? = 0 Bentuk paling sederhana dari semua kepadatan kritis alam semesta. Dinamakan Friedmann namun tidak dipertimbangkan olehnya. Memiliki perlambatan q = yang berarti tingkat pengembangannya melambat. 28 Big Bang original Georges Lematre Pengembangan ? positif dan memiliki besar lebih dari atau Model 192729 gravitasi. Alam semesta pada awalnya Friedmann-Lemaitre ? > 0 ? > |Gravitasi| memiliki kepadatan tinggi (atom purba). Diikuti oleh dua tahap pengembangan.
AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Paul Dirac 1930an Mengembang

Page

29 Alam semesta berayun (atau Friedmann-Einstein, pilihan pertama Einstein setelah menolak modelnya sendiri tahun 1917) 30 Eddington

Didukung oleh Friedmann 1920an

Lambda digunakan untuk menstabilisasi kembali alam semesta. Lemaitre dipandang sebagai bapak model Big Bang. Mengembang dan Waktu itu tanpa awal dan tanpa akhir; berkontraksi dalam sehingga menghindari paradox awal siklus-siklus waktu. Siklus berkelanjutan big bang dilanjutkan oleh big crunch.

Alam semesta statis Einstein 1917 dengan ketidakstabilan yang diganggu menjadi mode ekspansi; dengan dilusi materi berkelanjutan menjadi sebuah alam semesta De Sitter. Lambda mendominasi gravitasi. 31 Alam semesta Edward Milne, Pengembangan Menolak relativitas umum dan relativitas kinematik 1933, 1935; kinematik dengan paradigma ruang mengembang. Gravitasi Milne tanpa tidak dimasukkan dalam asumsi awal. pengembangan Mematuhi prinsip kosmologis dan aturan William H. ruang relativitas khusus. Alam semesta McCrea, 1930an mengembang Milne terdiri dari sebuah awan bola partikel terbatas (atau galaksi) yang mengembang di dalam ruang datar yang tak terhingga dan lainnya kosong. Ia memiliki sebuah pusat dan sebuah ujung kosmis (permukaan awan partikel) yang mengembang pada kecepatan cahaya. Penjelasannya atas gravitasi tidak meyakinkan. Sebagai contoh, alam semestanya memiliki jumlah partikel tak terhingga, sehingga massa juga tak terhingga, dalam sebuah volume alam semesta yang terbatas. 32 Kelas model Howard Robertson, Mengembang Kelas alam semesta yang homogeny dan Arthur Walker, seragam istropik. Ruang waktu terpisah menjadi 1935 ruang melengkung seragam dan waktu Friedmannkosmis berlaku umum untuk semua Lematre-Robertsonpengamat bergerak bersama. Sistem Walker perumusan sekrang dikenal sebagai metrik FLRW atau metric RobertsonWalker untuk waktu kosmis dan ruang melengkung. 33 Keadaan tetap Herman Bondi, Mengembang, Tingkat penciptaan materi mengembang (Bondi Thomas Gold 1948 keadaan tetap, tak mempertahankan kepadatan konstan. & Gold) terbatas Penciptaan berkelanjutan ketiadaan dari kekosongan. Pengembangan eksponensial. Perlambatan q = -1. 34 Keadaan tetap Fred Hoyle 1948 Mengembang, Tingkat penciptaan materi tetap dalam mengembang keadaan tetap; kepadatan konstan. Namun karena laju (Hoyle) namun tidak stabil pembentukan materi harus tepat seimbang dengan laju pengembangan ruang, sistem ini tidak stabil. 35 Ambiplasma Hannes Alfvn 1965 Oskar Klein Alam semesta seluler, mengembang dengan penghapusan materi-anti materi Berdasarkan pada konsep kosmologi plasma. Alam semesta dipandang sebagai meta-galaksi terbagi oleh lapisan ganda karenanya ia bersifat mirip gelembung. Alam semesta lainnya terbentuk dari gelembung lain. Penghapusan materi-anti materi kosmis

Arthur Eddington 1930

Pertama statis kemudian mengembang

AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Page

36 Brans-Dicke

37 Inflasi kosmis

38 Pengembangan Abadi (model alam semesta jamak)

39 Model siklis

40 Model siklis

berkelanjutan menjaga gelembunggelembung tetap terpisah dan bergerak menjauh sehingga mencegah mereka saling berinteraksi. Carl H. Brans; Mengembang Berdasarkan prinsip Mach. G beragam Robert H. Dicke seiring waktu saat alam semesta mengembang. Namun tidak ada yang yakin dengan pasti apa sesungguhnya yang dimaksud prinsip Mach. Alan Guth 1980 Big Bang dengan Berdasarkan konsep inflasi panas. Alam modifikasi untuk semesta dipandang sebagai gejolak memecahkan kuantum ganda karenanya bersifat masalah cakrawala mirip gelembung. Alam semesta lain dan masalah terbentuk dari gelembung lain. kedataran Pengembangan kosmik berkelanjutan menjaga gelembung tetap terpisah dan bergerak menjauh sehingga tidak berinteraksi. Andre Linde 1983 Big Bang dengan Sebuah multijagad, berdasarkan konsep inflasi kosmis inflasi dingin, dimana peristiwa inflasi terjadi secara acak masing-masing dengan kondisi awal independen; beberapa mengembang menjadi alam semesta gelembung yang mirip dengan seluruh kosmos kita. Gelembung bernukleasi dalam sebuah busa ruang waktu. Paul Steinhardt; Mengembang dan Dua bidang orbifold sejajar atau bran M Neil Turok 2002 berkontraksi dalam bertumbukan secara periodis dalam siklus-siklus; teori ruang dimensi tinggi. Dengan M quintessensi atau energi gelap. Lauris Baum; Paul Solusi atas masalah Energi gelap bayangan memecah alam Frampton 2007 entropi Tolman semesta menjadi sejumlah besar jejakjejak tak terhubung. Jejak kita berkontraksi mengandung energy gelap saja dengan entropi nol.

Selanjutnya akan dibahas awal mula bumi ini menurut pandangan agama Buddha, Sang Buddha menyatakan bahwa terjadi 4 fase dalam kehidupan suatu sistem dunia, yaitu fase kekosongan, fase pembentukan, fase kediaman, dan fase kehancuran. Masing-masing fase tersebut berlangsung sangat lama, di mana dalam bahasa Buddhis disebut memakan waktu 20 kalpa menengah. Sutta-sutta Buddhis selalu konsisten menyatakan bahwa pembentukan dan kehancuran sistem dunia memerlukan waktu yang lama, selaras dengan teori kosmologi yang mengatakan bahwa pembentukan planet, bintang, dan galaksi memerlukan proses waktu yang sangat lama. Menurut Buddhisme, pembentukan planet bumi memerlukan 20 kalpa menengah, di mana satu kalpa kecil memakan waktu 139.600.000 tahun. Berdasarkan rujukan ini, maka masa pembentukan planet bumi (fase

AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Page

lamanya. Inti nya, menurut Buddhisme, pembentukan planet bumi memerlukan

pembentukan) memerlukan waktu 2.780.000.000 tahun atau hampir 3 milyar tahun

waktu milyaran tahun, bukan 6 hari atau 6 ribu tahun. Para ahli astro-fisika dan ahli geologi setuju bahwa umur bumi bukan ribuan tahun, melainkan sudah milyaran tahun. Fase pembentukan planet bumi selama 2,78 milyar tahun tersebut belum termasuk fase kediaman (adanya makhluk hidup yang berdiam). Menurut Buddhisme, fase kediaman sudah memasuki pertengahan kalpa ke11. Bila digabungkan fase pembentukan bumi dengan fase kediaman yang sudah memasuki kalpa ke-11, maka total umur bumi menurut Buddhisme adalah 4,38 milyar tahun (2,78 milyar + 11,5 x 139,6 juta). Adapun menurut esti masi ahli geologi, umur bumi adalah sekitar 4,55 milyar tahun. Kedekatan kedua angka tersebut benar-benar telah mencengangkan banyak orang. Merujuk pada Sutta Pitaka, Digha Nikaya, Patika Vagga, Aganna Sutta yang akan dipaparkan sebagai bahan rujukan awal mula penciptaan bumi ini, berikut ini adalah kutipan dari sutta tersebut: Vasettha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur. Dan bilamana hal ini terjadi, umumnya makhluk-makhluk terlahir kembali di Abbassara (Alam Cahaya), di sana mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup secara demikian dalam masa yang lama sekali. Vasettha, terdapat juga suatu saat, cepat atau lambat, setelah selang suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini mulai terbentuk kembali. Dan ketika hal ini terjadi, makhluk- makhluk yang mati di Abhassara (Alam Cahaya), biasanya terlahir kembali di sini sebagai manusia. Mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup secara demikian dalam masa yang lama sekali. Pada waktu itu semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan, siang maupun malam belum ada, bulan maupun pertengahan bulan belum ada, tahun-tahun maupun musim-musim belum ada, laki-laki maupun wanita belum ada. Makhluk- makhluk hanya dikenal sebagai makhluk-makhluk saja. Vasettha, cepat atau lambat setelah suatu masa yang lama sekali bagi makhluk-makhluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul ke luar dari dalam air. mendingin, demikianlah munculnya tanah itu. Tanah itu memiliki warna, bau dan
AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Page

Sama seperti bentuk-bentuk buih (busa) di permukaan nasi susu masak yang

rasa. Sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tanah itu, sama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tanah itu. Kemudian, Vasettha, di antara makhluk makhluk yang memiliki pembawaan sifat serakah (lolajatiko) berkata: Oh apakah ini? dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk dalam dirinya. Dan makhluk-makhluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu dengan jari jarinya. Dengan mencicipinya, maka mereka diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk ke dalam diri mereka. Maka makhluk-makhluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka. Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh mahluk-mahluk itu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak. Demikian pula dengan siang dan malam, bulan dan pertengahan bulan, musim-musim dan tahun-tahun pun terjadi. Demikianlah, Vasettha, sejauh itu bumi terbentuk kembali.

G. Penutup
1) Kesimpulan Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa apa yang diajarkan Sang Buddha mengenai lamanya proses awal terciptanya bumi memiliki tingkat akurasi luar biasa dengan apa yang telah disampaikan oleh para ilmuwan dibidang kosmologi. Namun tidak semua kosmologi Buddhis sejalan dengan kosmologi menurut para pakar atau pandangan lain, salah satu contohnya adalah mengenai konsep awal terciptanya bumi melalui sesuatu yang maha kuasa atau melalui ledakan antara matahari/planet/komet. 2) Saran Sebagai seorang manusia, jangan hanya percaya pada logika murni ataupun hipotesa belaka, melainkan juga harus mengujinya terlebih dahulu dengan serangkaian pengamatan atau observasi. Sikap pemikiran demikian dikenal dalam agama Buddha dengan istilah yang disebut Ehipassiko yang berarti datang dan buktikan, bukan hanya sekedar datang dan percayalah. Oleh karena itu teori-teori yang dipaparkan diatas harus dibuktikan secara nyata

yang masih memiliki kekotoran batin.


AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Page

kemampuan batin karena tidak dapat dilihat oleh mata biasa sebagai manusia

10

melalui penembusan langsung baik pencapaian kesucian atau tingkat-tingkat

H. Daftar Pustaka
Wijaya, Willy Yandi. 2009. Dhammadana Para Dhammaduta. Yogyakarta: Vidyasena Production. Walshe, Maurice. 2009. Digha Nikaya KhotbahKhotbah Panjang Sang Buddha Terjemahan Bahasa Indonesia. Indonesia: Dhammacitta Press.

Situs-situs: www.wikipedia.com http://argakencana.blogspot.com/2010/07/proses-pembentukan-bumi.html http://www.faktailmiah.com/2012/11/20/teori-pembentukan-alam-semesta.html

AGAMA BUDDHA & IPTEK/TUGAS I/HARDI/12050007/DES-2012

Page

11

You might also like