You are on page 1of 3

Sifat Koligatif Larutan

Percobaan 2
Judul Tujuan Percobaan Bahan/alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Gelas kimia (3 buah) Termometer (1 buah) Pembakar spiritus (1 buah) Kaki tiga (1 buah) Akuades Larutan NaCl 2 M Larutan Urea 2 M : Kenaikan titik didih larutan : Mengamati kenaikan titik didih larutan elektrolit dan nonelektrolit

Cara Kerja : 1. Masukkan akuades ke dalam gelas kimia pertama, larutan NaCl ke dalam gelas kimia kedua, dan larutan urea ke dalam gelas kimia ketiga. 2. Didihkan ketiga larutan dalam gelas kimia tersebut secara bersamaan. 3. Ukur suhu larutan saat mendidih menggunakan termometer. 4. Catat suhu larutan dalam tabel pengamatan Data Pengamatan : Larutan Akuades NaCl Urea Titik Didih (oC) 91 86 85

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Akuades NaCl Urea

Pertanyaan 1. Hitunglah kenaikan titik didih larutan NaCl dan larutan urea pada percobaan tersebut ! Tb NaCl : -5 (menurun) Tb urea : -6 (menurun) Secara teori, seharusnya terjadi kenaikan titik didih larutan. Namun menurut hasil percobaan kami, terjadi kejanggalan berupa penurunan titik didih larutan. Kejanggalan ini dapat disebabkan karena kesalahan kami dalam mengukur volume akuades, NaCl, dan Urea. Selain itu, kejanggalan ini dapat disebabkan oleh perbedaan lama dipanaskannya larutan (akuades lebih dulu dipanaskan daripada NaCl dan urea. Dan, kejanggalan ini dapat juga disebabkan oleh kesalahan pengukuran dan penggunaan termometer, seperti tersentuhnya termometer ke permukaan tabung kimia, perbedaan lama pengukuran zat (jika akuades lebih lama dimasukan/diukur dengan termometer, otomatis hasil pengukuran suhu akuades akan lebih tinggi dari pada NaCl dan urea). Kejanggalan yang terjadi juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang baik. Baik itu dari wadah tempat zat ini dimasukkan, dan suhu ruangan. 2. Mengapa kenaikan titik didih larutan NaCl dan larutan urea berbeda ? Jelaskan ! Karena walaupun pada konsentrasi yang sama, jumlah partikel dalam larutan non elektrolit(urea) tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit(NaCl). Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Akibat ionisasi tersebut, jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama. Dalam perhitungan, ditandai dengan suatu faktor van hoff dengan lambang i pada larutan elektrolit. Tf (non elektrolit) = m . Kf Tf (elektrolit) = m . Kf . i

3. Berdasarkan percobaan ini, bandingkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit Menurut hasil percobaan kami, perbedaan penurunan suhu larutan elektrolit lebih kecil daripada penurunan suhu larutan non elektrolit (NaCl : 5oC, dan Urea : 6oC). Walaupun terjadi kejanggalan berupa penurunan titik didih larutan, dapat dilihat bahwa titik didih larutan elektrolit (NaCl : 86oC) lebih tinggi daripada titik didih

larutan non elektrolit (Urea : 85oC). Hal ini sesuai teori bahwa perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah :kenaikan suhu larutan (Tb) larutan elektrolit seharusnya lebih besar dari pada larutan nonelektrolit. (kenaikan suhu larutan akan lebih besar jika titik didih larutan juga lebih besar). Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahahasan dapat ditarik kesimpulan dari praktikum kenaikan titik didih larutan adalah sebagai berikut : 1. Air(akuades) memiliki titik didih terbesar dari semua larutan (akuades : 91oC, NaCl : 86oC, dan urea : 85oC). 2. Titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada penurunan suhu larutan non elektrolit). Daftar Pustaka http://www.scribd.com/doc/60771597/Penurunan-Titik-Beku-Larutan-Dan-Kenaikan-Titik-DidihLarutan http://annishadiiennaniisshha.blogspot.com/2011/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://wulanthestarshine.wordpress.com/2011/02/17/praktikum-kenaikan-titik-didih/

You might also like