You are on page 1of 4

Sifat Koligatif Larutan

Percobaan 1
Judul Tujuan Percobaan Bahan/alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Gelas kimia Termometer Sendok Tabung reaksi Akuades Garam dapur kasar Potongan-potongan kecil es Larutan NaCl 1 M Larutan Urea 1 M Larutan HCl 1 M Pengaduk kaca : Penurunan titik beku larutan : Mengamati penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit

Cara Kerja : 1. Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas kimia hingga ketinggiannya mencapai gelas. 2. Tambahkan 10 sendok garam dapur kasar ke dalam gelas kimia berisi potongan es dan aduk hingga merata. 3. Isi tabung reaksi dengan akuades setinggi 4 cm. 4. Masukkan tabung reaksi yang berisi akuades ke dalam gelas kimia berisi campuran es dan garam dapur kasar. 5. Aduklah akuades dalam tabung reaksi dengan gerakan naik turun hingga air membeku. 6. Ukur suhu menggunakan termometer. Catat suhu es dalam tabung reaksi setiap satu menit sampai semua es mencair. 7. Ulangi langkah 3,4,5, dan 6 untuk larutan NaCl 1 M, urea 1 M, dan HCl 1 M. Data Pengamatan Larutan Akuades NaCl 1 M Urea 1 M HCl 1 M : Suhu pada detik ke45 60 19 16 18 16 16 15 18 16

15 18 21 22 18

30 21 20 18 20

75 14 14 12 14

90 13 13 10 12

Larutan NaCl 1 M Urea 1 M HCl 1 M

Titik beku larutan 13 10 12

Titik beku air 13 13 13

Selisih titik beku 0 3 1

25

20

15

Akuades NaCl 1 M

10

Urea 1 M HCl 1 M

0 15 30 45 60 75 90

25

20

15

Akuades NaCl 1 M

10

Urea 1 M HCl 1 M

0 15 30 45 60 75 90

Pertanyaan 1. Apakah fungsi garam dapur kasar yang dicampurkan dengan potongan es ? Jelaskan ! Agar es yang ada tetap membeku (tidak cepat mencair), sebab garam dapur ini dapat mengikat oksigen yang ada pada air dalam bentuk es batu. 2. Mengapa selisih titik beku larutan HCl, NaCl, dan urea berbeda ,meskipun konsentrasinya sama ? Karena walaupun pada konsentrasi yang sama, jumlah partikel dalam larutan non elektrolit(urea) tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit(HCl dan NaCl). Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Akibat ionisasi tersebut, jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama. Dalam perhitungan, ditandai dengan suatu faktor van hoff dengan lambang i pada larutan elektrolit. Tf (non elektrolit) = m . Kf Tf (elektrolit) = m . Kf . i Secara teori, seharusnya penurunan suhu larutan NaCl dan HCl(elektrolit) lebih besar daripada urea (non elektrolit). Menurut hasil percobaan kami, penurunan suhu larutan NaCl : 0oC, HCl : 1oC, dan Urea : 3oC. Perbedaan ini bisa dikarenakan kesalahan kami dalam mengukur volume NaCl, HCl, dan Urea (4 cm dari dasar tabung reaksi). Selain itu perbedaan ini dapat saja disebabkan oleh es batu yang digunakan untuk membekukan larutan ini sedikit demi sedikit mulai mencair. Oleh karena itu agar larutan ini tetap membeku, es batu yang ada di dalam tabung perlu diberi garam dapur lebih banyak lagi sehingga es batu yang ada tetap membeku atau dengan kata lain tidak cepat mencair, sebab garam dapur ini dapat mengikat oksigen yang ada pada air dalam bentuk es batu. Dan perbedaan ini juga bisa saja disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang baik, baik itu dari wadah tempat zat ini dimasukkan, suhu ruangan, dan cara pengadukan.

3. Hitunglah penurunan titik beku larutan HCl 1M, NaCl 1M, dan Urea 1 M berdasarkan data di atas ! Tf NaCl : 0 Tf HCl : 3 Tf urea : 1

4. Bandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan percobaan ini ! Secara teori, perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah : penurunan suhu larutan (Tf) larutan elektrolit seharusnya lebih besar dari pada larutan nonelektrolit. Namun, Menurut hasil percobaan kami, penurunan suhu larutan elektrolit lebih kecil daripada penurunan suhu larutan non elektrolit (NaCl : 0oC, HCl : 1oC, dan Urea : 3oC). Penyebab perbedaan antara teori dan praktikum dapat disebabkan oleh faktor yang telah disebutkan pada nomor 2.

Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahahasan dapat ditarik kesimpulan dari praktikum penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut : 1. Air memiliki titik beku terbesar dari semua larutan. (akuades : 13oC, NaCl : 13oC, urea : 10oC ,HCl : 12oC) Ini diakibatkan karena sebagian partikel air dan sebagian partikel partikel terlarut membentuk ikatan baru. Sehingga ketika membeku yang memiliki titik beku paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu kemudian diikuti oleh molekul larutan. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya. 2. Penurunan suhu larutan elektrolit lebih kecil daripada penurunan suhu larutan non elektrolit (tapi berdasarkan teori, penurunan suhu larutan (Tf) larutan elektrolit seharusnya lebih besar dari pada larutan nonelektrolit). 3. Pengaruh internal (es yang mencair) dan eksternal (pengocokan larutan) sangat berpengaruh terhadap hasil praktikum. Daftar Pustaka http://annishadiiennaniisshha.blogspot.com/2011/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://laporanlengkapkimiadasarii.blogspot.com/2010/04/v-behaviorurldefaultvml-o.html http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Kimia/0206%20Kim%202 -7a.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan#Sifat_Koligatif_Larutan_Nonelektrolit

You might also like