PERIODISASI PROGRAM LATIHAN

1.Tahap Persiapan Tujuan dari tahap ini adalah untuk membangun dan menciptakan kondisi umum atlet. Berlangsung antara 6 sampai 6,5 bulan Tujuan dari tahap persiapan ini adalah : Menguasai dan memperbaiki persiapan fisik umum Memperbaiki kemampuan biomotorik yang dituntut dalam cabang olahraga Menumbuhkan ciri-ciri psikologi yang khusus dalam cabang olahraga Mengembangkan atau menyempurnakan teknik Memperkenalkan dasar-dasar taktik yang akan diterapkan pada tahap berikutnya Mengajarkan pengetahuan teoritis tentang teori dan metodologi latihan yang khusus untuk cabang olahraga yang bersangkutan Tahap persiapan terbagi atas 2 (dua) tahap, iaitu (1) Tahap Persiapan Umum (TPU), dan (2) Tahap Persiapan Khusus (TPK). Tahap Persiapan Umum Kadar latihannya sekitar 2 4bulan Latihan kondisi sekitar 60-70 %, dengan penekanan pada komponen-komponen fizik dasar, iaitu daya tahan kardiovaskular, kelenturan, dan kekuatan otot. Tujuan : Meningkatkan kondisi tubuh badan (daya tahan kardiovaskular, kelenturan, dan kekuatan otot). Memperbaiki elemen-elemen teknik dan taktik cabang olahraga. Melatih mental seperti : disiplin dan kerjasama antara anggota pasukan.

Tahap Persiapan Khusus Lama latihannya 2 4 bulan Tujuan : Meningkatkan keadaan fizikal menjadi lebih spesifik sesuai dengan karakteristik cabang olahraganya. Penyempurnaan teknik dan taktik.

2. Tahap Pra-Pertandingan Latihannya sekitar 2 bulan Untuk melibatkan atlet dalam berbagai jenis pertandingan Menilai seberapa jauh peningkatan kemampuan atletnya dari segala aspek latihan Karakteristik latihan : Kadar latihan menurun, yaitu sekitar 60 %. Intensiti latihan naik menjadi sekitar 80 %. Latihan dalam bentuk mempertahankan keadaan fizikal yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya Penekanan latihan pada taktik pola pertahanan dan penyerangan Mempersiapkan secara khusus mengenai perkembangan mental dan emosional atlet. Hindarkan hal-hal yang dapat menimbulkan kecederaan 3. Tahap Pertandingan Utama Latihannya sekitar 3 bulan Tujuan : Menggali potensi atlet untuk berkembang seoptimal mungkin Atlet berada dalam keadaan yang lebih bersedia sehingga lebih percaya diri dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai kemenangan Intensiti latihan naik tajam yaitu mencapai 90 100 %. kadar latihan menurun secara mendadak