Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh: Annisaa Dwi Melyani Anindya Nugrahani K. Shopfia Fatmawati S. Dwi Fajriyah Suci A. (11010112130268) (11010112130278) (11010112130325) (11010112130348)
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pembahasan tauhid merupakan hal yang sangat penting dalam agama Islam, karena berperan dalam membentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia. Namun, dewasa ini banyak umat Islam yang hanya percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhannya. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara mengesakan Allah SWT, sehingga diharapkan dalam pembahasan makalah kali ini, akan menambah pengetahuan mengenai ilmu tauhid dan dapat meningkatkan keimanan kita.
I.2.
Rumusan Masalah
I.2.1. Apa Pengertian Tauhid ? I.2.2. Bagaimana Konsep Ajaran Tauhid? I.2.3. Bagaimana Ruang Lingkup Ilmu Tauhid ? I.2.4. Apa Tujuan Pengajaran Ilmu Tauhid ? I.2.5. Apakah Hikmah/Manfaat Mempelajari Ilmu Tauhid?
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Tauhid
Tauhid berasal dari bahasa arab yaitu dari kata wahhada, yuwahhidu, yang berari keesaan. Maksudnya itikad atau keyakinan bahwa Allah Swt adalah esa, tunggal. Pengertian Tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia yaitu keesaan Allah. Mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah. Tauhid adalah mengesakan Allah SWT dari semua makhluk-Nya dengan penuh penghayatan, dan keikhlasan beribadah kepada-Nya, meninggalkan peribadatan selain kepada-Nya, serta membenarkan nama-nama-Nya yang Mulia (asmaul husna), dan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna, dan menafikan sifat kurang dan cela dari-Nya. (Shalih Fauzan bin Abdullah al Fauzan, hal. 15).
2.2.
Artinya : Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia. (TQS. Al Ikhlas: 1-4 )
Artinya : "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikianpula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (TQS. Ali Imran: 18)
Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka maha suci Allah yang mempunyai arasy dari apa yang mereka sifatkan. (TQS. Al Anbiya: 22 )
2.3.
Sehingga dapat disimpulkan ruang lingkup ilmu tauhid mencakup bidang pembahasan arkaanul iimani atau istilah yang kita kenal yaitu, rukun iman. Para ulama yang mempelajari dalil-dalil Al-Quran dan Sunnah secara mendalam dan terperinci mendapatkan bahwa pada hakikatnya pembicaraan masalah tauhid tidak terlepas dari tiga aspek, yaitu: A. Tauhid Rububiyah Yaitu keyakinan seorang muslim bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT dan selalu mendapat pengawasan dan pemeliharaan Allah. Dan dalam terminologi syariat Islam, istilah Tauhid Rububiyah berarti: Percaya bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Pencipta, Pemilik, pengendali alam raya yang dengan takdir-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-Nya. (DR. Ibrahim bin Muhammad, hal. 141-142)
Artinya: "Allah yang Meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Dia Menundukkan matahari dan Bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia Mengatur urusan (makhluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu". (TQS. Ar-Ra'd: 2) B. Tauhid Uluhiyah atau Ubudiyah Yaitu merupakan tekad yang bulat dari seorang muslim bahwa segala pujian, doa dan harapan, amal dan perbuatannya hanya semata untuk pengabdian dan kebaktian kepada Allah SWT.
Artinya : "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan, Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu. Dan hendaklah kamu menyembah-Ku, inilah jalan yang lurus." (TQS. Yasin: 60 - 61) C. Tauhid Sifat Yaitu segala sifat Allah Swt sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits harus tertanam dalam jiwa, kepribadian, dan kehidupan sehari-hari.
Artinya : Dan Allah memiliki Asmaul Husna (Nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (TQS. alAraf: 180)
2.4.
Ilmu Tauhid bertujuan untuk memantapkan keyakinan seseorang kepada Allah swt. dengan menggunakan dalil naqli (Al-Quran dan Hadits) dan aqli (rasio). Ilmu Tauhid berusaha menghilangkan keragu-raguan terhadap Tuhan yang melekat pada hati seseorang dengan godaan setan baik dari golongan jin maupun manusia. Ia bersedia membela dan mempertahankan kepercayaan kita kepada Tuhan. Dan juga Ilmu Tauhid meluruskan aqidah-aqidah yang menyeleweng dan keliru yang terjadi akibat kekacauan politik pada masa khulafaurrasyidun yang terakhir. Adanya kesalahfahaman dan pemalsuan hadits-hadits pada masa itu menyebabkan timbulnya Ilmu Tauhid sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri, Dengan demikian kemurnian pemahaman terhadap Allah swt kembali sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.
2.5.
3.2.
Saran
Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan Mahasiswa pada khususnya dan Umat Islam pada umumnya dapat memahami Tauhid, sehingga dapat mengenal Allah SWT serta dapat mengamalkannya dengan ibadah dan pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2009. Makalah Tauhid. http://zidniagus.wordpress.com/2009/10/31/makalah-tauhid. 31 Oktober 2009. NoName.2011.KonsepDasarIlmuTauhid.http://mahluktertampan.blogspot.com/2011/04/kons ep-dasar-ilmu-tauhidkeimanan.html. 18 April 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid. 1 September 2012.