You are on page 1of 13

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PEMBUATAN SEDIAAN SEGAR

1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 MIKROSKOP Ilmu pengetahuan merupakan suatau hal yang tidak dapat dikalahkan dari kehidupan kita. Hal ini dikarenakan kemanapun, kapanpun, dan dimanapun kita berada pengetahuan sangat penting. Ilmu pengetahuan yang memepelajari mengenai makhluk hidup dan kehidupan adalah biologi. Dalam mempelajari biologi yang dibutuhkan tidak hanya pengetahuan secara teori, tetapi juga pengetahuan dalam bentuk praktikum. Dalam melakukan suatu praktikum diperlukan beberapa peralatan sebagai unsur pendukung. Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati dengan mata telanjang adalah mikroskop. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis renaisans, dan juga merupakan mikroskop yang ada digunakan di laboratorium adalah mikroskop cahaya (light microscope, LM). Cahaya tampak dilewatkan melalui speciemen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa itu merefraksi

(membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan speciemen itu diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata kita. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraianya/resolusi. Pembesaran mencerminkan beberapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran yang sebenarnya. Daya ursi mikroskop juga terbatas, tetapi mikroskop dapat di desain untuk memperbesar objek sebesar yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus kira-kira 0,2m Dan tidak bias lebih besar dari pembesaran 1000 kali. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Van Leuwenhoek (1682-1723) yang berkebangsaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal yang dogosokkan rumah yang dirangkai didalam kerangka kuningan dan perak.

1.1.2 SEDIAAN SEGAR

Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun. Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku atau nodus batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axial). Pembuatan sediaan irisan (section preparation) ditujukan pada obyek-obyek yang besar dan tebal baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan, supaya jaringan dan sel-selnya dapat dilihat di bawah mikroskop, sehingga perlu ditipiskan dengan jalan diiris-iris menjadi bagian yang kecil dan tipis. Beberapa bahan seperti ranting-ranting kecil, ujung batang yang masih mudah, dapat dipotong atau diiris menjadi bagian-bagian yang cukup tipis dengan mempergunakan pisau cukur atau silet. Bahan-bahan yang tidak begitu kuat seperti daun, akar agar dapat dipotong tipis harus ditunjang dengan gabus, paraffin atau bahan lain.

1.2 TUJUAN 1.2.1 MIKROSKOP PRAKTIKUM INI BERTUJUAN UNTUK MEMPERKENALKAN MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANNYA

1.2.2 SEDIAAN SEGAR PRAKTIKUM INI BERTUJUAN UNTUK MEMPELAJARI CARA PEMBUATAN SEDIAAN SEGAR.

1.3 WAKTU DAN TEMPAT Praktikum Biologi ini dilaksanakan di Lab IPDP pada pukul :

Mikroskop, pembuatansediaansegardanalatreproduksiseksualpadatumbuhan : Shift 1 Shift 2 : 15.00 - 17.00 : 17.00 20.00

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MIKROSKOP Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang. Pemeliharaan
mikroskop sangat penting, karena mikroskop sangat berguna untuk pengamatan dan penelitian dalam kehidupan manusia. Berdasarkan prinsip kerjanya, mikroskop dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop optik dan elektron. (Purba, 1999)

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Mikroorganisme uniseluler terlalu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang manusia. Untuk dapat mencarinya dan untuk memperhatikamm bentuk dan struktrurnya maka penggunaan mikroskop sangat perlu fungsi pembesaran sistem lensa alat itu terletak diantara benda dan mata terutama untuk memperbesar sudut nyata yang berlawanan dengan mata terhadap benda di dalam medan mikroskop. Selain dari itu, faktor lain yang sangat penting ialah kontras dan penguraian (resolusi). Agar dapat tampak dengan mikroskop, suatu benda harus mempunyai derajat kontras tertentu terhadap medium sekitarnya dan untuk memperoleh bayangan yang dibesarkan secara jelas. Mikroskop harus mempunyai daya pemisah yang cukup memungkinkan penglihatan sebagai benda-benda terpisah dari pada titik-titik yang sangat berdekatan di dalam bayangan (Inggaranan, 1982)

Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa objektif, yang membentuk bayangan

nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I. Macam-macam mikroskop, yaitu : a. Mikroskop Cahaya Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa. b. Mikroskop Pendar Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan. c. Mikroskop Medan Gelap Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk. d. Mikroskop Fasekontras Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras. e. Mikroskop Elektron Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996). f. Mikroskop Elektron Pemayaran Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986). 2.2 SEDIAAN SEGAR

Sediaan segar adalah sesuatu yang akan dilihat di bawah mikroskop. Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding sel berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang terlalu besar kadang kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung. Diantara epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivat

epidermis, berupa rambut daun, stomata dan sel kapas ( Pramesti, 2000 ). Jaringan epidermis, terletak pada permukaan akar, daun dan batang. Epidermis dilapisi zat lemak yaitu kutikula dan kitin. 1. Jaringan parenkim dan kolenkim, parenkim atau jaringan dasar fungsinya memperkuat kedudukan jaringan jaringan lain. Jaringan ini terdapat di seluruh tumbuhan. 2. Sklerenkim, merupakan kumpulan dari sel sel. 3. Jaringan meristem, yaitu sekelompok sel sel yang aktif membelah dan memperbanyak diri. 4. Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengantarkan dan menyebarkan suatu zat makanan yang diperlukan sel tubuh. ( Winarto, 1981 ). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. (Estiti, 1995). 1. Epidermis Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan. 2. Mesofil Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. 3. Jaringan pembuluh Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun. Sistem jaringan pembuluh tersebar diseluruh helai daun dan dengan demikian menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Jaringan pembuluh membentuk system yang saling berkaitan, dan terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun. Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut tulang daun dan sistemnya adalah sisntem pertulangan daun. Tampak adanya dua macam pola yakni system tulang daun jala dan system tulang daun sejajar. 4. Jaringan sekretoris Pada tumbuhan tertentu terdapat sel sel khusus, misalnya saluran getah, sel sel kristal, dan kelenjar, yang umumnya terdapat pada mesofil daun. Pada prinsipnya ada dua macam irisan berdasarkan bidang pemotongan, yaitu: 1. Irisan melintang (cross section,biasanya disingkat c.s atau x.s) adalah irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dari objek. 2. Irisan membujur (longitudinal section,biasanya disingkat l.s) adalah irisan sejajar dengan sumbu horizontal dari objek.

BAB II Hasil dan Pembahasan

2.1. Hasil 2.1.1. Mikroskop

Gambar 2.1 Bagian-bagian Mikroskop Bagian-bagiannya: 1. Bagaian Optik, terdiri atas: a. Okuler b. Objektif c. Diagfragma d. Kondensor e. Cermin 2. Bagian Mekanik, terdiri atas: a. Kaki atau alat sebagai penyangga mikroskp b. Tangkai sebagai penyangga bagian optic

c. Knop penggerak bagian optik (teropong), terdiri atas: 1. Knop penggerak kasar (makrometer) 2. Knop penggerak halus (mikrometer) d. Meja benda, terletak diantara kondensor dan objektif e. Pembawa objektif, terletak diujung teropong 2.1.2. Sediaan Segar Pada praktikum yang telah kami laksanakan, terdapat beberapa sediaan segar, yaitu: 1. Bawang Merah 2. Ketela Pohon 3. Kapas 4. Kapuk Randu

Sediaan Bawang Merah

Spesies Allium cepa

Famili Amarylidaceae

Gambar

Irisan Melintang Ketela Pohon Manihot utilisima Euphorbiaceae

Kapas

Gossypium hirsutum

Malvaceae

Kapuk Randu

Ceiba pentandra

Bombaceae

2.2 PEMBAHASAN

2.2.1. Mikroskop dan Sediaan Segar Mikroskop Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (16321723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999). Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984) Bagian-bagian Mikroskop

1.

Bagian Optik 1.1 L e n s a o k u l e r

Fungsi U n t u k m e m p e r b e s a r b e n d a ya n g dibentuk oleh lensa objektif.

1.2 L e n s a o b ye k t i f

U n t u k m e n e n t u k a n b a ya n g a n

o b j e k t i f s e r t a m e m p e r b e s a r benda yang diamati. 1.3 K o n d e s o r Merupakan lensa tambahan yang berfungsi u n t u k mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop. 1.4 D i a f r a g m a Untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang a k a n masuk ke mikroskop 1.5 K a c a / c e r m i n Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke d a l a m mikroskop. Cermin datar U n t u k m e m a n t u l k a n c a h a y a ya n g b e r s u m b e r d a r i c a h a y a kuat seperti sinar matahari. Cermin cekung Untuk memantulkan cahaya yang bersumber dari cahayalemah seperti sinar lampu. 2. Bagian Mekanik 2.1 T u b u s Fungsi Mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif denganlensa okuler. 2.2 S t a t i f / T a n g k a i B a g i a n ya n g m e r u p a k a n t e m p a t m e m a s a n g b a g i a n - b a g i a n lainnya 2.3 Revolver Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan 2.4 M e j a s e d i a a n Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati 2.5 P e n j e p i t / K l i p Untuk menjepit preparat di atas m e j a p r e p a r a t a g a r p r e p a r a t tidak bergeser. 2.6 M a k r o m e t e r Menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secaracepat 2.7 M i k r o m e t e r Menaikkan dan menurunkan mikroskop secara

lambat, danbentuknya lebih kecil daripada makrometer. 2.8 P e n g a t u r kondensor 2.9 K a k i / A l a s Alat untuk menaikkan atau menurunkan kondensor

Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri d e n g a n mantap di atas meja (http://www.scribd.com/doc/48140237/Laporan-Biologi-Pengertian-Mikroskop) Sediaan Segar 2.2.1 Bawang Merah Bawang merah memiliki nama spesies yaitu: Allium cepa dan familinya Amarylidaceae. Amarylidaceae merupakan herba menahun dengan umbi lapis, umbi atau akar rimpang. Batang dia ats tanah tegak atau tidak punya. Daun-daun tersusun rozet akar, kadang-kadang juga pada batang dengan jarak atau berjejal pada ujung. Bunga beraturan , kerap kali berkelamin 2. Tenda bunga kerap kali melekat, kadang-kadang dengan mahkota tambahan pada leher, berwarna, berjumlah 6. Benang sari 6, bakal buah beruang 3, bakal biji tiap ruang 1 atau lebih, dsb.(volk,1984)

2.2.2. Ketela Pohon Ketela pohon memiliki nama spesies yaitu: Manihot utilisima dan familinya Euphorbiaceae. Manihot utilisima, dari banyak jenis yang ada, terdapat beberapa yang beracun karena kadar asam cyan yang tinggi, dimana umbinya tidak dapat digunakan lagi sebagai makanan. Euphorbiaceae merupakan pohon, perdu, semak, kadang-kadang berair, biasanya mengandung getah. Daun tersebar, kadang-kadang berhadapan, tunggal ataupun majemuk menjari, biasanya dengan daun penumpu. Bunga berkelamin 1, berumah 1 atau 2, benang sari 1 sampai banyak, bakal buah beruang 1-4, dan bakal biji beruang 1-2.(volk,1984)

2.2.3. Kapas Kapas mempunyai nama spesies yaitu Gossypium hirsutum dan familinya yaitu Malvaceae. Yang termasuk ke dalam ciri-ciri malvaceae adalah semak dan perdu, jarang pohon. Daun tersebar, tunggal, seringkali bertulang daun menjari, kebanyakan dengan daun penumpu. Bunga beraturan, kebanyakan berkelamin 2.(volk,1984)

2.2.4 Kapuk Randu Kapuk randu mempunyai nama spesies Ceiba pentandra dan nama familinya Bombaceae. Ciri dari bombaceae daun berseling atau tersebar, tunggal atau majemuk menjari, dengan daun penumpu. Bunga beraturan atau sedikit zygomorp, berkelamin 2. Kelopak bersatu, daun mahkota 5, lepas atau bersatu pada pangkal. Benang sari 3 sampai banyak, lepas atau bersatu, dsb.(volk,1984)

BAB 1V PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 4.1.1 MIKROSKOP Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata t 2. Mikroskop dibagi menjadi 5 : 3. mikroskop cahaya 4. mikroskop pendar

mikroskop medan gelap mikroskop fasekontras mikroskop elektron

mikroskop pemayaran 3, bagian-bagian mikroskop

optik mekanik

4.1.2

sedian segar 1. Sediaan segar adalah sesuatu yang akan dilihat di bawah mikroskop 2. Epidermis terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah 3. Ada dua macam irisan berdasarkan pemotongan:
irisan melintang irisan membujur

4.2

SARAN 4.2.1 MIKROSKOP


1. Sebaiknya praktikan berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-alat lainnya 2 .Sebaiknya setiap praktikan berhati-hati dalam melakukan pengamatan agar bayangan yang dihasilkan semakin jelas. 3. Agar mendapat hasil yang baik, maka setiap praktikan sebaiknya memeriksa pembesaran mikroskop. 4.2.2 SEDIAAN SEGAR 1. praktikan dalam mengiris sediaan harus tipis, agar jaringan terlihat jelas 2. praktikan harus cermat dan teliti ketika mengamati preparat 3. bahan yang dipakai untuk sediaan dipastikan bahan yang mempunyai kualitas baik

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung. Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta. Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta. Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Inggaranan, J. 1982. Dunia Mikroba I. Jakarta: Bharatama Karya Akdara.

Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung. ITB. Bandung.

Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.

Winarto, L. M. 1981. Penuntun Pelajaran Biologi. Ganeca Exack. Bandung.

You might also like