You are on page 1of 11

Jepang merupakan salah satu negara industri maju di dunia.

Sebelum Perang Dunia II, Jepang belum termasuk negara maju atau negara industri. Walaupun pada saat itu Jepang belum termasuk negara industri, namun sudah terdapat beberapa perusahaan atau industri yang berdiri. Industri-industri yang dibangun pada masa sebelum perang sebagian besar hancur oleh serangan Sekutu. Sebagian yang masih bisa bertahan kemudian mulai bangkit kembali dengan kondisi yang seadanya. Perekonomian dan industri Jepang mulai bangkit kembali semenjak Amerika Serikat menjadi pengawas Jepang dari tahun 1945-1952. Jepang membangun ekonominya dari awal kembali. Semua usaha dilakukan, termasuk meningkatkan kualitas hasil produksi. Awalnya Jepang masih menggunakan teknologi yang masih rendah dalam proses produksinya. Kebanyakan barang yang dibuat oleh Jepang merupakan hasil peniruan dari produk Barat. Jepang adalah negara peniru yang ulung. Banyak produk dari Barat yang ditiru oleh bangsa Jepang. Peniruan ini dilakukan sejak sebelum Jepang terlibat dalam Perang Dunia II, dan setelahnya pun hal tersebut masih terus dilakukan oleh Jepang. Pada tahun-tahun setelah perang berakhir, aksi peniruan barang yang dilakukan oleh Jepang masih tetap dilakukan, namun hasilnya bisa lebih baik dari barang yang asli. Selain meniru produk tertentu, juga memakai penemuan- penemuan teknologi dari Barat. Dari pemakaian teknologi tersebut, teknologi Jepang pun mengalami peningkatan. Dari aksi peniruan dan pemakaian teknologi Barat tersebut ditambah dengan kerja kerasnya, bangsa Jepang akhirnya dapat membuat barang dan teknologi yang baru dan lebih inovatif. Barang yang dihasilkan tersebut bisa diterima di pasaran dunia dan bersaing dengan barang dari negara maju. Bahkan beberapa produk kualitasnya bisa menyaingi produk Barat. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan maupun teknologi yang digunakan, berpengaruh terhadap peningkatan industri dan perkembangan ekonomi Jepang. Ekonomi Jepang meningkat dalam waktu yang singkat. Tingkat kenaikan ekonomi dari tahun 1945-1956 masih di bawah 10%, namun dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Sempat juga mengalami penurunan sekitar tahun 1960-an selama tiga tahun, seperti yang disampaikan oleh Sayidiman (1987:84) bahwa pada tahun 1962-1965 terjadi sedikit penurunan menjadi 9,7% per tahun. Namun pada tahun 1965-1970, kenaikan kembali terjadi hingga mencapai lebih dari 10% per tahunnya, sebelum kembali menurun karena beberapa kali mengalami inflasi akibat pengaruh dari luar. Tahun 1973 merupakan puncak inflasi Jepang pada tahun 1970-1980. Pada tahun 1973, Jepang terpukul dengan adanya krisis minyak dunia yang pertama. Krisis minyak pertama merupakan dampak dari perang yang terjadi antara Arab dan Israel, sedang pada krisis minyak kedua dampak dari revolusi yang terjadi di Iran.
Kekalahan jepang dalam peran dunia II (PD II) menunculkan banyak masalah dalam bidang social ekonomi di dalam negeri jepang. Selama masa perang kota kota penting bagi jepang seperti Tokyo, Osaka, Nagoya, kobe, dan Yokohama diserang oleh pasukan sekutu. Penyerangan ini menghancurkan fasilitas penting untuk transportasi di jepang, dan juga hancurnya pemukiman penduduk, gedung gedung, dan pabrik. Karena pabrik pabrik juga hancur, maka kegiatan produksi menjadi terhenti. Hal ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga menambah jumlah pengangguran. Hubungan perdagangan dengan Negara asing dan daerah koloni jepang juga menjadi terputus.

Kekalahan jepang dalam perang dunia II sangat mempengaruhi keadaan perekonomian di jepang. Keadaan ekonomi pada masa setelah perang menjadi semakin buruk dengan bertambahnya jumlah pengangguran dalam skala besar, penurunan jumlah produksi, persediaan pangan yang tidak mencukupi, inflasi yang parah hingga munculnya pasar gelap. Masalah masalah ekonomi tersebut membuat keadaan dan situasi di dalam negeri menjadi bertambah kacau dan sulit dikendalikan oleh pemerintah jepang

Sementara itu perkembangan ekonomi Jepang sebelum tahun 1953 diwarnai oleh beberapa aspek, seperti peperangan dan hubungan luar negeri. Ekonomi Jepang tidak terlepas dari perkembangan wilayah di Asia Timur. Dalam hal ini ekonomi Jepang banyak dipengaruhi oleh terjadinya Perang Korea. Pada masa Perang Korea indutri Jepang mengalami peningkatan terutama dalam industri baja, automotif, dan peralatan elektronik. Namun peningkatan industri tersebut diarahkan kepada pengadaan perlengkapan militer untuk keperluan perang. Ada beberapa faktor yang mendorong lahirnya Keiretsu diantaranya adalah menurunnya peranan zaibatsu pada masa pendudukan sekutu antara tahun 1945-1952. Pada masa pendudukan Sekutu semua perusahaan zaibatsu dibubarkan. Namun walaupun sudah dibubarkan oleh pihak sekutu para pengusaha zaibatsu berusaha membangun kembali usahannya dengan cara membentuk kembali jaringan usaha yang telah dibubarkan oleh sekutu dan membentuk sebuah organisasi bisnis yang baru tetapi dengan nama yang lain. Kelompok bisnis ini lah yang dikenal dengan nama keiretsu. Namun tidak semua keiretsu berasal dari zaibatsu. Faktor lain yang mendorong lahirnya keiretsu adalah adanya perang Korea. Pada masa perang Korea, Jepang dijadikan negara buffer stat untuk membendung pengaruh komunisme agar tidak masuk ke wilayah Asia. Jepang menjadi penyedia kebutuhan militer AS. Hal tersebut secara tidak langsung telah membangkitkan industri Jepang yang telah menurun akibat perang. Akibat banyaknya permintaan dari AS, banyak perusahaan-perusahaan Jepang melakukan merger dan membentuk Keiretsu. Faktor pendorong yang tidak kalah penting dalam mendorong lahirnya keiretsu adalah karakteristik bangsa Jepang itu sendiri. Bangsa Jepang merupakan bangsa yang memegang teguh nilai-nilai tradisi, seperti loyalitas, etos kerja, dan kerja keras. Bangsa Jepang merupakan bangsa yang setia, walaupun pada masa pendudukan Sekutu Zaibatsu dipecah menjadi beberapa perusahaan kecil, namun bukan berarti mereka tidak bisa bersatu kembali. Kesetiaan bangsa

Jepang kepada perusahaannya sangat tinggi karena perusahaan dianggap sebagai bagian dari keluarga. Ada beberapa peranan Keiretsu dalam perekonomian Jepang 1953-1973, diantaranya adalah meningkatkan perkembangan industri dan meningkatkan perdagangan internasional. Dalam kurun waktu antara tahun 1953-1973 merupakan kurun waktu pertumbuhan ekonomi Jepang yang sangat pesat. Pada awalnya industri di Jepang hanya industri yang ditujukan untuk keperluan perang, namun pada perkembangan selanjutnya mulai beralih ke sektor yang lain, seperti industri kimia.

3. Kemajuan jepang
Dampak keterlibatan keiretsu dalam perekonomian Jepang 1953-1973 adalah terjadinya pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang ditunjukan dengan meningkatnya perdagangan internasional, meningkatnya industri, dan meningkatnya pendapatan nasional. Dampak lain yang ditimbulkan adalah kemajuan dalam bidang teknologi. Perusahaan keiretsu mengimpor banyak teknologi baru, seperti teknologi mengenai perakitan mobil yang pada perkembangan selanjutnya industri mobil di Jepang menjadi berkembang. Perusahaan keiretsu juga melakukan penelitian dan mengirimkan karyawannya untuk belajar ke Eropa untuk mempelajari teknologi baru yang dapat diterapkan pada produk perusahaan. Hal tersebut bertujuan agar produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran internasional dan memiliki mutu serta kualitas yang tinggi. Kepuasaan konsumen merupakan hal yang berharga bagi perusahaan . Kemampuan Jepang dalam teknologi senjata dan peralatan militer tidak diimbangai oleh diplomasi politik diluar negeri untuk sekedar mendapat kesempatan membangun kembali kekuatan militer, tekanan Amerika Serikat dan negara-negara NATO atas kebangkitan kekuatan masa lalu Jepang. Walaupun sebagian besar negara-negara berkembang mantan jajahan Jepang sudah ada yang memaafkan. Dalam memikirkan pilihan pertahanan Jepang pada masa depan, mempertimbangkan kekuatan jangka panjang yang condong dan secara dini menetapkan keputusan apa yang secara sadar benar-benar telah diambil oleh Jepang, merupakan suatu hal yang penting. Jelas dua faktor itu adalah menanjaknya kekuatan ekonomi dan teknologi Jepang. Dengan kekuatan ekonominya Jepang dapat dengan mudah menggalang kekuatan militer modern secara cepat.

Nasionalisme Jepang, semangat shogun, kecerdasan, pendidikan, etos kerja, budaya dan tentunya ekonomi semuanya sudah mendukung untuk terjadinya kekuatan militer yang diharapkan, bahkan menjadi superpower pun. Hanya satu kelemahan Jepang pada masa komtemporer ini, ialah rasa bersalah Jepang sendiri. Selain itu tekanan Amerika Serikat, negera-negara anggota NATO, dan negara-negara berkembang yang pernah dijajah Jepang dari tahun 1940-an sampai 1945 ketika Jepang bertekuk lutut terhadap sekutu. Untuk memenuhi keperluan keamanan yang sedang tumbuh, sebagai hasrat yang terpendam dan tertekan. Dimana Jepang berenang dekat puncak imperialisme barat abad kesembilanbelas. Birokrasi Jepang sementara waktu hanya membangun industri otonom sebagai swadaya peralatan persenjataan hal yang pokok bagi keamanan nasional Jepang. Kecendrungan menuju swadaya ini sangat jelas pada tahap awal kontroversi Amerika Serikat - Jepang pada tahun 1989 mengenai pembuatan pesawat tempur FSX generasi berikutnya, sehingga hal ini membuat Amerika Serikat gerah dan pada masa pemerintah Reagen - Bush dengan dukungan kongres, melalui tekanan lobbying yang kuat melawan konsep pengembangan industri militer Jepang yang independen. Akhirnya MITI, Badan Pertahanan Jepang, dan industri pertahanan Jepang, sepenuhnya tunduk dan setuju memproduksi pesawat tempur FSX generasi berikutnya yang skemanya ditentukan oleh Amerika Serikat. Penolakan laten terhadap pembangunan bersama Amerika Serikat - Jepang muncul baik dari luar maupun dari dalam tim proyek pengembangan senjatanya sendiri. Pembangkangan dan penghambatan terhadap jalannya proyek ini, utamanya para generasi muda Jepang dan tokohtokoh nasionalis Jepang yang menyebabkan Proyek FSX terlambat lebih dari dua tahun pengerjaan di Jepang. Penyelesaian kapal terbang tersebut tidak mungkin tercapai hingga menjelang tahun 2000. Dengan biaya yang diperkirakan melampaui 100 juta dolar per unit, atau empat kali biaya pembuatan pesawat tempur F-16 AS. Tekanan dan gejolak keinginan Jepang untuk bebas dan memproduksi sendiri tanpa dukungan luar negeri membuat Menteri Takeshita Noboru berjuang keras untuk melepaskan ikatan dan perjanjian kontrak kerja ini. Akhirnya dengan perjuangan pahit dan intervensi kuat dari Menteri Takeshita akhirnya Jepang menarik diri dari kerjasama yang merugikan Jepang ini. Akhir dari saat-saat indah hubungan Amerika Serikat - Jepang dalam upaya pertahanan dalam aliansi Amerika Serika akan semakin redup.

Keinginan Jepang menuju pengembangan militer independen telah mengalami kemajuan lebih jauh dalam sektor peluru kendali daripada yang mereka capai dalam sektor pesawat terbang, bahkan sekarang Jepang telah mempunyai banyak produsen peluru kendali domestik. Juga telah mengembangkan Stinger (peluru kendali yang dikendalikan dengan tangan dan terbukti sangat efektif di Afganistan), Sidewinder (pencegat udara ke udara), Harpoon (peluru kendali anti kapal selam) yang telah sipasok ke Amerika Serikat. Demikian juga peluru kendali Tomahawk dan Patriot, yang masih diproduksi di Jepang secara lisensi. Swadaya Jepang dalam industri militer dipengaruhi dan diinspirasi oleh keberhasilan Jepang dalam pengembangan peluru kendali berupa peluncur roket pendorong H-II baru dan sepenuhnya buatan dalam negeri, yang secara potensial juga berfungsi sebagai ICBM. Sekitar tahun 2005, sebagai usaha untuk menuju swadaya industri militer Jepang berusaha untuk manambah dan mengembangkan generasi baru peluru kendali (SAM) dari darat ke udara, sebagai usaha pengganti Patriot yang masih rancangan Amerika Serikat. Muncul lagi masalah baru dalam menentukan siapa yang paling berjasa dalam penentuan design pesawat tempur FSX yang menjadi persengketaan sengit antara Jepang dan AS. Jepang telah banyak mengeluarkan anggaran yang besar atas design pesawat ini, tetapi dilain sisi Amerika memegang peranan atas penentuan design FSX. Demikian juga terjadi hal yang sama pada peluru kendali canggih TMD. Walaupun usaha-usaha kemandirian industri militer telah mencapai hasil, tetapi sebenarnya bangsa Jepang sendiri terpecah menjadi dua, yaitu yang menyukai usaha nasionalisasi ini dan yang menentang perluasan militer Jepang. Mereka yang menentang berpendapat bahwa kondisi politik internasional pada masa yang akan datang dapat ditangani secara diplomatik dan ekonomi. Tetapi sebenarnya yang paling memberi pengaruh adalah rasa bersalah atas munculnya fasisme Jepang dan ketakuatan munculnya kembali pemerintahan militeristik. Dapat dikatakan semangat shogun sudah luntur untuk generasi baru Jepang, dan digantikan dengan semangat pengembangan teknologi untuk masa depan Jepang modern yang demokratis. Kita tahu dalam hubungan dengan AS, Jepang menyerahkan sepenuhnya pengembangan militernya atas dikte Gedung Putih. Secara tradisional, Jepang merupakan sekutu AS, khususnya pada masa perang dingin.

Pada tahun1960 setelah Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II dan dibawah kekuasaan Amerika, segera memperbaiki kinerja pembangunan ekonominya. Awal puncak kemajuan ekonomi Jepang dimulai pada saat pergantian kabinet PM. Kishi Nobusuke ( kabinet di mulai 25-2-1957 s/d 19-7-1960 ) ke kabinet PM Ikeda Hayato ( kabinet di mulai 19-7-1960 s/d 9-11-1964 ). PM Ikeda mengambil kebijaksanaan untuk membangun jepang di bidang ekonomi setelah hancurnya Negara akibat pemboman Hiroshima dan Nagasaki . setelah PD IIJepang harus membayar ganti rugi perang dan harus mengubah Undang-undang Dasar Meiji menjadi Undang-Undang dasar yang melambangkan kedemokrasian sesuai dengan tuntutan Amerika. Rakyat Jepang juga pada saat itu mengalami depresi karena perekonomian yang tidak stabil dan demokrasi yang harus di terapkan oleh masyarakat Jepang terutama di bidang politik dan kepemerintahan. Awal puncak perekonomian Jepang di mulai dari PM Ikeda yang menitik beratkan toleransi dan kesabaran. Namun, PM Ikeda mengesampingkan permasalahan UU Jepang. Karena pada saat itu UU jepang yang berlaku masih ketetapan UU Jepang menurut peraturan Amerika. Pokok kebijakan PM Ikeda dalam bidang ekonomi adalah meningkatkan pendapatan masyarakat,perbaikan dan peningkatan pokok industri dalam negri. Pemerintah Jepang dalam kebijakan ekonomi membuka perbaikan di bidang teknik, investasi dan supply dari Amerika. Pada tahun 1955 mulai diadakan perjanjian pembayaran gaji pekerja di perusahaan. Pendapatan kariyawan dan buruh menjadi naik, dan tingkat konsumsi pun meningkat. Pasar dalam negri semakin di butuhkan dan terus berkembang sehingga ekonomi jepang terus maju. Peningkatan konsumsi terjadi pada televisi, kulkas, mesin cuci, kebutuhan alat elektronik rumah tangga. Secara internasional jepang teus berkembang terutama menjadi anggota IMF dan tahun 1965 mata uang jepang termasuk pertukaran mata uang internasional. Jepang sebagai group negara industri dan masuk anggota badan perekonomian internasional OECD. Bagi para politikus awal kemajuan ekonomi Jepang pada waktu itu merupakan keuntungan besar tetapi semakin majunya ekonomi jepang pengikut partai demokratik leberal makin menurun .ini di sebabkan karena partai-partai tersebut berpedoman pada paham konservatif yang menjunjung tinggi adat dan kebiasaan leluur. Akibat perekonomian yang meningkat pesat perombakan budaya dan tatanan masyarakat desa dan kota sehingga adat istiadat leluhur makin pudar. Para petani serta masyarakat desa pindah ke kota untuk mencari kerja dan kehidupan yang lebih baik

dari pada di desa. Di lain pihak partai Sosialis mendapat keuntungan yang besar karena melalui perkembangan besar jumlah para buruh perusahaan terutama di kota besar. Partai sosialis mempunyai kebijaksanaan untuk mengadakan perubahan di dalam negri. Sehingga pengikut partai ini semakin meningkat. Pada tahun 1960 kebijaksanaan pemerintah jepang memusatkan industri dan peningkatan buruh pekerja dalam kehidupan masyarakat sedangkan partai demokratik liberal terus mempertahankan keadaan yang lama. Jepang masuk menjadi negara industri maju. Amerika sangat membantu peranan jepang untuk menjadi negara industri. Maka Amerika menjalankan strategi militernya yang baru. Dengan membuka perang dengan vietnam. Jepang menjadi Basis bantuan perang Amerika dalam menghadapi perang dengan vietnam. Perkembangan yang sangat cepat di dalam jepang menimbulkan masalah yang kompleks di dalam masyarakat. Semakin meningkatnya perbaikan dan keuntungan yang di terima masyarakat semakin banyak masalah kesejahteraan masyarakat. Terjadi ketidak seimbangan antara masyarakat dan perkembangan kota dan rasa ketidak puasan pun muncul. Berdasarkan latar belakang tersebut, partai sosialis, mencalonkan gubernur dari partai komunis untuk membantu mengadakan perubahan di dalam negri. Hasilnya yaitu munculnya perubahan baru pada pembentukan daerah otonomi di kota besar. Pada tahun 1972 lahirlah kabinet PM Tanaka Kakuei. Kebijaksanaan PM tanaka yaitu membuka pasar ekspor di luar negeri, membuka kerjasama internasional dengan Cina, memutuskan hubungan dengan Taiwan, sedangkan kebijaksanaan dalam negri membuka kebijaksanaan moneter, memperbesar pasar domestikmelalui perluasan investasi publik. Ciri khas pada kabinet PM Tanaka adalah memperbaiki pulau yang ada di jepang dengan membuka perkerjaan umum dan pekerjan bangunan secara meluas. Akhirnya partai demokratik liberal menjadi pendukung utama terhadap pembangunan masyarakat desa. Pada saat awal masuknya jepang menjadi negara industri, di bagian politik terjadi kemajuan utama dalam kebijaksanaan para partai politik. Pada saat itu di sebut sistim politik tahun 1955 dan sistim politik tahun 1960. sebelum sistim politik tahun 1955 diawali pada saat Yoshida Shigeru. Yoshida sigeru menggunakan kekuatan di bawah Amerika dan ikatan perjanjian San Fransisco. Kebijakannya banyak mendapat tantangan dari para anti yoshida yang memusatkan gerakan kembalinya ke politik internasional. Gerakan ini mengakibatkan terbentuknya partai demokrasi jepan(1954) sebagai pemimpinnya Hatoyama Ichiro. Ada sedikit perbedaan pada partai demokrasi dibanding dengan partai liberal di bidang internasional.

Pembaharuan UUD Jepang terutama masalah kebijaksanaan keamanan Jepang Amerika. Sedangkan di bidang kebijakan pemerintah dan politik hampir sama yaitu : 1. Secara ekonomi menjaga kebebasan. 2. Setelah perang berakhir mempertahankan adat dan budaya serta kebiasaan para leluhur dengan menghargai nilai-nilai yang ada. 3. Memegang teguh perjanjian antara Jepang dan Amerika dan membangun kembali kekuatan militer. Sedangkan partai sosialis juga mengadakan perbaikan dalam politik.

Akhirnya partai demokrasi dan liberal membentuk persatuan menjadi satu kesatuan partai. Pada tahun 1954 PM Yoshida terlibat masalah korupsi akhirnya diturunkan. Pada tahun 1955 terbentuk partai demokratik liberal yang di pimpin oleh Hatoyama Ichiro yang konservatif dan terbentuk juga partai sosialis yang baru. Oleh karena itu di sebut sistem 55: o Partai demokratik-liberal: konservatif (pengikut: para pedagang, bisnis,pengusaha dan kaum kapitalis. Kebijakannya mempertahankan perjanjian Jepang Amerika dan mempertahankan UUD.) o Partai sosialis: perubahan ( pengikut: para buruh, pengajar,pelajar.

Kebijaksanaannya melepaskan perjanjian jepang Amerika dan mengadakan perbaikan dalam UUD )

Kebijaksanaan pemerintah setelah sistim politik tahun 1955 terbentuk, pemerintah di kuasai oleh sistim demokrasi liberal. Partai demokrasi liberal menetapkan kebijaksanaan dalam negri sebagia berikut pemeriksaan ulang isi dari ketetapan peraturan hukum. Perubahan dan pengaturan secara ketat dalam pelaksanaan pembuatan buku isi sejarah jepang, perbaikan peraturan dalam sistim kepolisian, menjalankan UUD, pelaksanaan pemahaman arti demokrasi keseluruh wilayah Jepang.bagi para golongan kecil kebijakan tersebut menjadi halangan dan rintangan. Terutama golongan yang ingin mengadakan perbaharuan secara utuh. Gerakan demo terjadi sehingga pertentangn terjadi antara para polisi dan penentang.

Setelah tahun 1960 jepang memasuki puncak kejayaan ekonomi sehingga menjadi negara industri. Pada saat itu juga berkembang partai lain di jepang misalnya partai komunis, partai oposisi, partai sosialis terus berkembang dan partai lainnya terus bermunculan.

Jepang sebagai salah satu penggerak perekonomian dunia mempunyai latar belakang yang menarik untuk di pelajari hal ini dikarenakan jepang dapat menjadi salah satu model bagi perkembangan perekonomian di asia, masyarakat jepang mempunyai karakteristik yang unik yaitu sejalan dengan perkembangan zaman nilai nilai kebudayaan jepang masih mampu mengimbangi gerak globalisasi yang sudah bergerak maju keseluruh pelosok dunia, seperti kata Thomas Friedmans globalization isnt a choice, its a reality. Kemajuan perekonomian jepang tak lepas dari kondisi : 1. sistem budaya jepang yang hampir sama dengan etika protestan yang di miliki oleh bangsa barat.dan sanksi social yang ada dalam masyarakat jepang. 2. kemampuan sumberdaya manusia yang unggul. 3. political will yang tinggi dari para penguasanya. Pada masa awal telah disinggung dalam makalah kami titik awal perkembangan jepang terletak pada saat terjadinya suatu restorasi meiji dimana disana terkandung nilai nilai strategis dalam perkembangan perekonomian jepang, dan saat kedua ialah pasca perang dunia kedua dimana perusahaan perusahaan besar jepang di perbolehkan untuk mengembangkan perekonomian jepang dalam rangka membantu amerika dalam menyuplai bantuan materil di perang korea. Jepang menggunakan model pembangunan developmental state Dimana peran Negara dalam pembuatan perencanaan ekonomi yang terkoordinir dan terencana, yang didasarkan pada dukungan yang luas baik dalam maupun luar negeri,serta perubahan secara structural dan institusional yang cepat dan meliputi seluruh masyarakat, model ini berkaitan antara keserasian peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mendorong perekonomian di dalam negri. Menurut Drs irawan perkembangan perekonomian jepang merupakan pembangunan yang di dorong oleh pemerintah dimana pemerintah jepang memodernisir perekonomiannya, berhasilnya perkembangan ini juga karena factor psikologi dimana penduduk tetap disiplin dan taat pada pemerintah. Ekspor mula mula berupa produksi primer (sutera) kemudian ekspor industri barang barang konsumsi. Selain itu pula terjadinya hubungan hubungan yang positif antara pemerintah dengan pegusaha hal ini dapat di lihat dari adanya lembaga yang bernama keidanren8 (federasi para pengusaha jepang) dan

nikkeiren (federasi organisasi organisasi ekonomi), keidanren terdiri dari lebih 700 perusahaan, yang di organisasi untuk mewakili bisnis besar, dari pengertian lain keidanren juga bertindak sebagai kementrian luar negeri dari bisnis jepang dengan cara mensponsori pertemuan pertemuan dengan orang orang bisnis asing dan mengeluarkan ke luar negeri misi misi khusus yang terdiri dari para pemimpin bisnis untuk mencari pemecahan bagi masalah masalah perdagangan dengan Negara kunci. keidanren menggunakan cara khas jepang untuk menghimpun sokongan politik bagi dunia bisnis, hal ini dimulai pada tahun1955 ketika partai demokrasi liberal di bentuk, dimana keidanren mengubah bentuk systemnya untuk menugasi tiap sector sector industri untuk memberikan sumbangan politiknya, keidanren membagikan dana yang di kumpulkan dari masyarakat bisnis, dengan cara menyokong partai yang berkuasa melalui kelompok warga perantara (asosiasi nasional) dan juga memberikan dana ini kepada partai partai oposisi, dimana yang di harapkan oleh para pengusaha yaitu : 1. Negara ini mempertahankan ekonomi bisnis swasta dari pada ekonomi sosialis atau pun diktatoriat 2. meminta partai penguasa(LDP) untuk memilih pemimpin pemimpin yang dapat memelihara stabilitas, dan juga pertumbuhan ekonomi yang stabil keidanren dalam hal produksi barang lebih mengutamakan industri industri dasar yang di perlukan demi pembangunan nasional. Model pembangunan flying geese( angsa terbang) model pembangunan ini menitik berat kan kepada pembangunan industri industri strategis yang memacu perkembangan industri industri lain, hal ini dapat di lihat dari pembangunan industri industri konstruksi, baja, apabila di analogikan pada perkembangan negara hal ini dapat dilihat dari kemajuan pembangunan di jepang yang berimbas pada kemajuan pembangunan perekonomian negara lain dalam kawasan asia timur. Sepanjang tahun1980 keadaan di jepang di tandai oleh tingginya optimisme dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat hal ini menyebabkan iklim berinvestasi di jepang sangat cerah, dan beberapa perubahan yang terdapat dalam pemerintahan jepang bermula dari terpilihnya seorang tokoh yang terpilih di luar dugaan banyak pihak dan akan merubah konsep pemerintahan di jepang yang tradisional,dialah Koizumi Junichiro, yang terkenal dengan reformasinya. Konsep Reformasi koizumi 1. mengupayakan terbentuknya suatu perubahan dalam struktur (structural reform),dimana bukan hanya bidang ekonomi yang akan di rubah akan tetapi juga bidang politik, social, dan system administratif, dalam pandangannya ini koizumi menitik beratkan pada peningkatan efisiensi perusahaan perusahaan pemerintah dan cenderung melakukan privatisasi pada sector tersebuttyang dianggapnya menjadi penghalang dalam pembangunan perekonomian jepang.

2. revisi undang undang dasar jepang, undang undang yang dipakai jepang merupakan undang undang yang dibuat atas dasar persetujuan amerika, dimana sebagai pihak yang kalah perang jepang tidak mempunyai opsi lain selain menggunakan undang undang ini diantara undang undang yang akan diubah yaitu undang undang mengenai hal hal yang sangat vital dalam pemerintahan jepang , dan konstitusi ini dianggap tidak sesuai lagi dalam pemenuhan kebutuhan jepang dalam dunia global. KESIMPULAN:

Jepang sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia mempunyai basis basis poin yang penting dalam menjadikan jepang seperti ini, sejarah, kebudayaan, spirit hidup dapat menjadikan jepang superior, diakui oleh Negara Negara di dunia.dan dari halinilah mungkin kita sebagai bangsa yang pernah sama seperti jepang mampu atau dapat mengambil nilai nilai tersebut, dan menyesuaikan dengan spirit hidup bangsa ini seperti yang dikatakan Alex Inkeles dan David H. Smith8 : Kami beranggapan bahwa, bagaimanapun juga manusia bisa di ubah secara mendasar setelah dia menjadi dewasa, dan karena itu tak ada manusia yang tetap menjadi manusia tradisional dalam pandangan dan kepribadiannya hanya karena dia dibesarkan dalam masyarakat tradisional. Semangat jepang telah mengantarkan rakyat jepang kepada kemandirian ekonomi yang lebih mapan yang juga memberi motivasi kepada bangsa asia khususnya bangsa ini bangsa Indonesia

You might also like