You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik.

Oleh karena itu, manusia dan berbagai hal dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai kalangan. Hampir semua lemabaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari banyaknya sebutan untuk manusia, misalnya homo sapien (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) yang kadangkala disebut Economical Animal (Binatang ekonomi), dan sebagainya. Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan manusia kedalam kelompok binatang. Hal ini berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun, jika manusia tidak mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajad manusia akan turun, bahkan jauh lebih rendah dari seekor binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Araf ayat 179. Sangat menariknya pembahasan tentang manusia inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengulas sedikit tentang Manusia Menurut Pandangan Islam. B. RUMUSAN MASALAH Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak panorama-panorama dalam kehidupan sehari-hari dan yang terpenting adalah bagaimana kita hidup dalam bermasyarakat, saling menghargai dan saling menghormati di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita di tuntut untuk bagaimana kita dapat hidup bersosialisasi. Tentunya di dalamnya itu banyak aturan dan etika yang harus kita jaga sebab kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Seperti berpakaian, kita tidak boleh berpakaian yang berlebihan, kita tetap menjaga etika dalam berpakaian, tidak boleh tampil sembrono, tampil yang berlebihan dan sebagainya. Selain dari pada itu, yang paling penting juga adalah akhlak, bagaimana kita menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita dapat hidup tenang. Saling menghargai dan saling menghormati.

BAB II AGAMA ISLAM

A. Macam Agama dan Kedudukan Agama Islam Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa manusia memerlukan agama, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan manusia, Istilah agama dalam bahasa Inggris disebut religion berasal dari bahasa Latin reiigio yang berarti agama, kesucian, kesalahan, ketelitian batin. Dalam Webster's Dictionary agama diartikan antara lain: percaya kepada tuhan atau kekuatan superhuman atau kekuatan yang diatasi dan disembah sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta; ekspresi dari kepercayaan di atas berupa amal dan ibadah; sesuatu sistem kepercayaan, peribadatan, amal dan sebagainya; suatu sistem kepercayaan, pengamalan dan nilai etika dan sebagainya, yang menyerupai sesuatu sistem, seperti humanisme; suatu keadaan jiwa atau cara hidup yang mencerminkan kecintaan atau kepercayaan terhadap tuhan; kehendak dan perilakunya sesuai dengan "aturan tuhan", seperti tampak dalam kehidupan kebiaraan. Sehingga sering disebut:"Ia telah mencapai agama"; suatu obyek yang dianggap berharga dan menjadi tujuan hidupnya, misalnya kesucian adalah agama baginya; amal ibadat yang tampak; aturan agama atau lingkungan agama. Melihat definisi di atas tampak bahwa pengertian agama (religion) mencakup berbagai aspek yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap tuhan atau supranatural dan mistik, termasuk di dalamnya legenda dan mitos. Kebutuhan manusia akan hal-hal yang bersifat keyakinan dan supranatural mendorongnya untuk mencari agama, sehingga lahir berbagai agama di dunia. Menurut Mc Gee, agama-agama di dunia dapat dikelompokkan kepada agama monoteistik dan politeistik, juga agama etikal (agama etik) dan agama ancestral atau nasionalistik. Agama monoteistik agama yang mempercayai satu tuhan, yaitu agama Yahudi, Kristen yang mempercayai Trinitas (tuhan adalah satu dalam tiga person: Bapak, Anak dan Roh Kudus), dan Islam. Yang termasuk politeisme adalah Hinduisme yang percaya akan adanya tingkatan dewa, dari dewa lokal, regional, sampai kepada yang umum. Agama yang termasuk kelompok ethical religion adalah Budhisme, Konfusianisme dan Taoisme. Kesemuanya mencerminkan suatu pandangan hidup yang berbeda dengan kepercayaan lainnya. Mereka mementingkan etika ketimbang

1)

2) a.
b.

3)

4) 5) 6)

ide. Semuanya kurang mementingkan persoalan Tuhan sebagai obyek yang disembah. Doktrinnya berkembang dari seperangkat prinsip dasar yang menentukan keteraturan (alam raya) dan kesucian hidup. Prinsip kesucian ini mendorong para penganutnya untuk hidup teratur dan harmonis dalam kehidupan sosial. Budhisme erat hubungannya dengan Budha yang lahir di India pada abad 16 SM, sedangkan Konfusianisme adalah agama yang disebarkan atas dasar ajaran Konfusius yang hidup pada tahun 551-479 SM yang mementingkan hidup harmonis dan atas dasar moral. Konfusianisme menarik banyak orang karena kurang mementingkan sistem kependetaan, sistem teologi dan unsur-unsur yang biasa terdapat dalam agama-agama yang lain. Karena itu, sebagian ahli mempertanyakan apakah Konfusianisme dapat dipandang sebagai agama atau filsafat yang memiliki sistem etika. Taoisme dekat hubungannya dengan Konfusianisme, dimulai dari suatu aliran filsafat di Cina 2000 tahun yang lalu. Ajarannya lebih mistis daripada Konfusianisme. Taoisme telah memiliki kitab suci dan teori etika seperti agama etika lainnya. Taoisme lebih mementingkan kualitas hidup dalam hubungannya dengan keteraturan alam semesta dan tujuan hidup individual. Agama Ancestral atau agama nenek moyang antara lain Sintoisme; suatu kepercayaan tradisional Jepang. Ketika perang Dunia II menjadi sarana kesetiaan warga negara Jepang terhadap negara yang melahirkan nasionalisme yang luar biasa di kalangan tentara Jepang. Dari segi sumber, terdapat agama yang lahir dari pemikiran dan pengalaman manusia yang dikenal sebagai agama budaya dan agama yang datang melalui wahyu yang diterima utusan Tuhan atau disebut agama langit. Yang termasuk agama langit adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Agama Yahudi dan Kristen bermuara pada wahyu yang disampaikan kepada nabi Musa dan Isa, walaupun dalam perkembangan selanjutnya wahyu itu telah mengalami berbagai perobahan yang dilakukan umatnya. Sedangkan agama Islam bersumberkan wahyu Allah (Alqurari) yang sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad 14 abad yang lalu tidak mengalami perobahan apapun baik isi maupun redaksinya. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa agama wahyu yang murni sekarang ini hanyalah agama Islam. Dalam pandangan agama Islam, setiap agama yang dibawa oleh para Rasulullah adalah agama Islam, karena sumbernya satu, yaitu Allah swt yang ditandai dengan kesamaan akidahnya yaitu tauhid (mengesakan Allah). Jadi semua Nabi sejak Adam sampai Muhammad membawa ajaran Islam dengan akidah Tauhid, tetapi setelah nabi-nabi pembawanya wafat, terjadi pembiasan ajaran oleh para pengikutnya sehingga ciri utama agama Allah yaitu Tauhid menjadi hilang, seperti Nasrani (Kristen) yang mengembangkan ajaran Isa yang Tauhid menjadi trinitas, dan agamanya yang bernama Islam berubah pula menjadi Kristen yang dirujukkan kepada nama pembawanya (Isa) yang mereka juluki kristus. Karena itu Islam menjadi satusatunya agama wahyu yang terjaga dari segala intervensi manusia dan murni wahyu Allah.

Agama-agama wahyu sebelum kerasulan Muhammad, umumnya bersifat lokal untuk satu dua suku bangsa, misalnya wahyu yang diterima oleh Nabi Isa hanya untuk Bani Israil saja. Ajarannya pun masih bersifat sederhana, karena memang masalah yang dihadapi manusia pada saat itu sederhana pula, misalnya wahyu untuk Nabi Musa hanya memuat sepuluh peraturan saja. Sedangkan ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad mencakup semua aspek kehidupan manusia yang dapat memberikan dasar pada setiap perkembangan budaya yang akan dialami manusia sampai akhir masa. Karena itu tidak akan ada lagi Rasul yang diutus ke dunia Uji Pemahaman : 1. 2.
3.

4.

5.

A. Soal Jelaskan kembali pengelompokan agama menurut McGee ! dan jelaskan pula kedudukan agam Islam ditengah-tengah agama yang ada ! Dalam pandangan agama Islam, setiap agama yang dibawa oleh para Rasulullah adalah agama Islam, karena sumbernya satu, yaitu Allah swt, jelaskan pernyataan tersebut! Dalam QS. Al-Anbiya,21:107 Allah berfirman " Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi sekalian alam." Jelaskan maksud dari ayat tersebut! Ditengah-tengah pluralisme budaya dan agama di Indonesia serta perkembangan zaman yang kian hari kian berkembang, menurut pendapat Anda sejauhmana agama Islam bisa bertahan dan apa saja yang bisa dilakukan umat muslim dalam menjaga eksistensi aqidahnya ! Cari tafsir Al qur'an yang ditulis oleh para ahli tafsir kemudian temukan tafsir ayat yang berhubungan dengan kebenaran Dinul Islam serta lengkapi dengan asbabun nuzulnya, , berikan tanggapan dan kesimpulan ! B. Jawaban Lusin Juva, seorang orientalis terkenal berpendapat " Islam sesuai benar dengan kemajuan zaman kita sekarang ini. Bahwa kemajuan yang terlihat di Negara-negara Islam sjak abad yang lalu membuktikan, bahwa Islam berjalan seiring dengan kemajuan dan akan senantiasa ada untuk selamalamanya" Dan banyak lagi para cendikiawan Barat lainya. ini setelah Nabi Muhammad, karena misi yang dibawa olehnya telah sempurna diberikan kepada manusia dan dapat memberikan dasar-dasar nilai bagi kehidupan bagaimana pun perubahan yang akan dialami manusia sampai akhir kehidupan dunia. Hal ini dijelaskan dalam Alquran:
1)

" Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu". (Q.S, Al maidah, 5:3) B.Makna Kata Islam dan Syariat Islam Kata Islam berasal dari bahsa Arab "aslama". Ditinjau dari segi bahasa, Islam memiliki bebarapa arti sebagai berikut; Islam berarti taat/patuh dan berserah diri kepada Allah swt. Islam berarti damai dan kasih sayang. Maksudnya, agama Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang bagi umat manusia tanpa mamandang warna kulit, agama dan status social. Oleh karennya Islam tidak membenarkan adanya penjajahan. Dan sampai saat ini terbukti bahwa jika umat Islam mencapai jumlah mayoritas dalam suatu Negara, maka umat lain yang minoritas dapat menikmati hidup damai dan sejahtera Karena umat Islam mengulurkan persahabatan dan memberi kasih sayang. Islam berarti selamat, maksudnya Islam merupakan petunjuk untuk memperoleh keselmaatan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Itulah sebabnya salam Islam adalah Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh (semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan-nya kepadamu) Ditinjau dari segi pengertian Istilah, menurut Drs. Humaidi Tataparawangsa dalam bukunya Kuliah Aqidah Lengkap (1978). Islam memiliki dua macam pengertian, yaitu pengertian khusus dan pengertian umum. Islam menurut pengertian khusus adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Menurut pengertian umum, Islam adalah agama yang diajarkan oleh semua Nabi dan Rasul Allah swt dari Adam as sampai Muhammad saw. Akan tetapi yang dinamakan Islam itu agama yang masih murni/asli sesuai yang diajarkan oleh Nabi dan Rasul. Apabila ajaran tersebut sudah berubah dari aslinya, seperti yang terjadi pada agama Nasrani/Kristen yang melenceng dari ajaran Nabi Isa as dan agama Bangsa Yahudi sekarang ini yang melenceng dari ajaran Nabi Musa as, tidak lagi bisa disebut Islam. Itulah makna kata Islam ditinjau dari segi bahasa dan Istilah,selanjutnya dalam agama Islam kita juga mengenal yang disebut dengan Syariat Islam, apa itu Syariat Islam ? Syariat Islam atau hukum Islam adalah peraturan yang ditetapkan oleh Allah swt untuk hambaNya yang berakal sehat dan telah menginjak usia baligh atau dewasa. Tanda baligh atau dewasa bagi anak laki-laki yaitu apabila telah bermimpi bersetubuh dengan lawan jenisnya sedangkan bagi anak perempuan adalah jika sudah mengalami datang bulan (menstruasi). 1. George Starton,s eorang dosen Universitas Harvard berkomentar " Sesungguhnya Islam merupakan tatanan agama yang paling tepat dan paling Indah. Dan kalau kita

1.

2.

2.

3.

4.

1.

2.

melihat Islam dari perbuatan kaum muslimin sudah tentu kita tidak akan melihat ajaran agama itu dengan jelas dan gamblang" Prof.Dr. Wilfred Canthwell mengatakan dalam bukunya, Islam in Modern History, bahwa : That Islam as a religion /s relevant to all aspect of I ife and society (sebagai suatu agama, Islam cocok untuk semua aspek kehidupan dan masyarakat)" Monsieur Siffter de Sasie (1750-1838), pakar ketimuran yang mendirikan Persatuan Asia- Perancis menulis dalam bukunya, Al Hayat antara lain ; "Saya tidak dapat melukiskan dengan kata-kata yang lebih tepat selain menyatakan bahwa agama Islam itu sesuatu yang paripurna dan berpenangkal" Dr.Ritten, orientalis dan sejarawan besar berkebangsaan Spanyol berkomntar tenatng Islam "Agama Muhammad sudah meyakinkan sejak saat-saat kelahirannya dan dalam kehiduoan Nabi itu juga, bahwa ajaranya bersifat universal. Jadi sesuai dengan segala bangsa dan dengan sendirinya dapat dicerna oleh semua akal di semua iklim dan cuaca" Prof.Dr.H.A.R Gibb mengatakan bahwa " Islam is indeed much more than a system og theology; it I complete civilization (Islam itu sesungguhnya lebih dari satu system agama saja, melainkan juga suatu peradaban yang lengkap) Lalu apa pendapat mereka tentang Islam? berikut akan di sampaikan cuplikan pendapat beberapa cendikiawa Barat tentang Islam yang penulis ambil dari Buku Pintar Agama Islam karya Syamsul Rijal Hamid (2005), antara lain : Vera Micheles Dean mengatakan dalam bukunya, The Nature of the non Western World, bahwa Islam itu meliputi empat unsur a. Islam Is Religion (Islam adalalah agama) b. Islam is political system (Islam adalah system politik) c. Islam is way oflife (Islam adalah falsafah hidup) d. Islam is interpretation of history (Islam adalah interpretasi sejarah) Gustav Libon mengatakan dengan jujur peran Islam dalam memajukan pola berpikir manusia, antara lain ia berkata" sesungguhnya filsuf Arab dan kaum Muslimin adalah yang pertama-tama mengajarkan bagaimana kemerdekaan berpikir sesuai dengan kelurusan beragama." . Ia juga tidak segan-segan mengakui "Pengaruh peradaban kaum muslimin di barat kuat sekali, tertutama di bidang ilmu, sastra dan budi pekerti. De Slane Mac Gokein (1810-1879), penyusunan indeks program ketimuran yang dihimpan di Perpustakaan Nasional Paris berkomentar dalam terjemahan Mukaddimah Ibnu Khaldun berbahasa Perancis Sesungguhnya bangsa Arab merupakan suatu umat yang memiliki keistimewaan dalam banyak sifat, Ia mempunyai agama Islam yang lengkap dan paripurna" Bagi orang yang mengaku Islam, keharusan mematuhi peraturan ini diterangkan dalam firman Allah swt "Kami jadikan kamu sekalian berada dalam suatu hukum atau peraturan dan urusan agama. Patuhilah peraturan itu, dan janganlah mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui" (QS. Al Jaatsiyah;18) Syariat Islam ini, secara garis besar mencakup tiga hal;

1. 2. 3.

Petunjuk dan bimbingan untuk mengenal Allah swt dan alam ghaib yang tidak terjangkau oleh Indra manusia yang menjadi pokok bahasan ilmu tauhid. Petunjuk untuk mengembangkan potensi kebaikan yang ada dalam diri manusia agar menjadi makhluk terhormat yang sesungguhnya yang menjadi bidang bahasan ilmu tasafuf (ahlak). Ketentuan-ketentuan yang mengatur tata cara beribadah kepada Allah swt atau hubungan manusia dnegan Allah (vertical) serta ketentuan yang mengatur pergaulan/huungan antara manusia dengan sesamanya dan dengan lingkunganya. Uraian lebih jauh tentang syariat Islam akan diuraikan dalam Bab tersendiri pada bagian selanjutnya. C. Peranan agama Islam dalam menentramkan batin dan membina kedamaian Sesuai dengan asal katanya, Islam mengandung arti selamat dan damai. Keselamatan dan kedamaian merupakan harapan setiap orang dan menjadi inti dari kebahagiaan, karena hakekat bahagia adalah adanya ketentraman hati. Karena itu secara individual, Islam berperan dalam menentramkan batin dan menenangkan jiwa. Ketentraman batin merupakan hasil dari proses pengahayatan yang dalam terhadap ajaran Islam yang melahirkan penyerahan diri secara total kepada Allah. Sedangkan ketidakkpuasan, keresahan dan kegelisahan merupakan siksaan batin akibat penolakan terhadap eksistensi Allah. Demikian pula esensi ajaran Islam mengandung dorongan untuk mengembangkan perdamaian di muka bumi. Hal ini dinyatakan oleh Alquran ketika menjelaskan misi Rasulullah di muka bumi dalam ayatnya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi sekalian alam. (QS. Al-Anbiya,21:107) Memberi rahmat adalah menyebarkan kasih sayang dan perdamaian di muka bumi, baik perdamaian antar manusia maupun kebaikan untuk alam secara keseluruhan. Perdamaian antar manusia akan terwujud manakala manusia mampu mengedepankan kemaslahatan bersama di atas kepentingan individu. Masyarakat yang bertata nilai digambarkan Nabi ketika beliau berada di Medinah. Salah satu identitas masyarakat Medinah yang dipimpin Nabi adalah masyarakat yang mengetengahkan perdamaian dan persatuan serta penegakan kebaikan dan kebenaran di tengah masyarakat yang pluralistis. Alquran menjadi acuan normatif yang memberikan ciri yang jelas pada masyarakat madaniah. Penghargaan terhadap kemanusiaan menjadi bagian yang menonjol, sementara agama dibina dan dikembangkan secara sukarela tanpa paksaan. Negara yang dipimpin Nabi memberikan perlindungan terhadap jiwa dan harta orang-orang yang bukan muslim, sementara penegakkan hukum dan keadilan diterapkan pada seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang agama. Gambaran masyarakat Madinah dapat menjadi rujukan pencarian bentuk masyarakat pluralis seperti Indonesia. Pengembangan dan penerapan konsep Islam di

tengah masyarakat menjadi bagian yang penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil, tentram dan damai

D. Pendapat Cendikiawan Barat tentang Islam Kebenaran agama Islam dari zaman kezaman tidak diragukan lagi, hal ini bukan hanya diakui oleh umt Islam sendiri melainkan umat lain diluar Islam, Ribuan bahkan ratusan ribu cendikiawan Barat yang mengagumi ajaran Islam sekalgus mengakuinya sebagai ajaran yang rasional, bahkan diantaranya banyak yang langsung menyatakan diri masuk Islam, benarlah firman Allah swt "Dan orangorang yang diberi Hmu (ahli kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjukan (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji"(QS. Saba:6)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf. Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial, dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.

B. Saran Saran yang dapat kami berikan kepada para pembaca tentang makalah ini adalah semoga dengan para pembaca sekalian membaca makalah ini dapat menambah sedikit ilmu pengetahuan, tidak hanya mengerti tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta saran yang diberikan kepada para pembaca mengenai isi makalah ini diharapkan kita sebagai manusia selalu ingat kedudukan kita di dunia yaitu sebagai kholifah yang patuh, tunduk dan taat kepada Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia#Kerohanian_dan_Agama http://my.opera.com/HinaKu/blog/2009/01/19/tinjauan-manusia-menurut-sains-al-qi http://www.oocities.org/bakhtiarkhatib/C.html http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sebagai-makhluk-individu-danmakhluk-sosial/ http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108450-kedudukan-dan-fungsipendidikan-agama/#ixzz26mtDgOka

10

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Kasus ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang AGAMA ISLAM dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan Kasus ini. Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Kasus ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Wassalam Penulis

i 11

DAFTAR PUSTAKA Kata Pengantar.........................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 A. Latar Belakang .................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................1 BAB II AGAMA ISLAM.........................................................................................2 A. Macam Agama dan Kedudukan Agama Islam.........................................2 B. Makna Kata Islam dan Syariat Islam.......................................................5 C. Peranan agama Islam dalam menentramkan batin dan membina kedamaian.......................................................................8 D. Pendapat Cendikiawan Barat tentang Islam.............................................9 BAB III PENUTUP..................................................................................................10 A. Kesimpulan.....................................................................................................10 B. Saran...............................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

12 ii

You might also like