You are on page 1of 2

PROFIL PERUSAHAAN CARREFOUR Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998 dengan membuka unit

pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour. Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan kami untuk meningkatkan kinerja paserba - paserba kami, mendapat manfaat dari keahlian karyawan - karyawan kami di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global. Fokus terhadap konsumen ini kami terjemahkan dalam 3 pilar utama kami, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :

Harga yang bersaing Pilihan yang lengkap Pelayanan yang memuaskan

Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu) karyawan profesional yang siap untuk melayani para konsumen. Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis di paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja keluarga. Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi konsumen di Indonesia dan di dunia.

BISNIS PROSES CARREFOUR Pengadaan Barang


1. Proses pengadaaan barang dimulai dengan melakukan order ke supplier, dimana order ini

mengacu pada list pembalian barang yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan transaksi yang telah terjadi. 2. Proses order ke supplier dilakukan oleh bagian purchasing dengan menghasilkan PO (Purchase Order). Selain itu daftar order per gerai juga dikirim ke Distribution Centre. 3. Dari data PO yang telah dikirim ke supplier, maka supplier akan mengumpulkan total order semua Carrefour(perwilayah). Berdasar total order tersebut, supplier mengirim barang yang dipesan ke Distribution Centre (DC) atau warehouse Carrefour perwilayah.
4. Proses selanjutnya adalah penerimaan barang yang dilakukan Distribution Centre.

Kegiatan ini diawali dengan penerimaan nota delivery order (DO) dari pihak supplier yang berisi tentang jenis dan kuantitas, serta harga barang barang yang diorder. Kemudian dilakukan pengecekan barang apakah sudah sesuai dengan yang ada di dalam nota. Apabila keadaan barang tidak sesuai dengan apa yang tertera dalam nota DO, maka nota harus diserahkan ke bagian loket administrasi agar dilakukan revisi nota DO yang sesuai dengan order, lalu dilakukan order kembali barang yang tidak sesuai. Apabila pesanan sudah sesuai, maka nota DO diserahkan ke loket administrasi dan purchasing, kemudian barang disimpan. 5. Proses pembayaran ke supplier tergantung dengan kebijakan masing-masing suppliernya. Disini invoice dari supplier akan diterima pihak Carrefour. 6. Barang-barang yang telah diterima oleh DC, akan dipisah dan dikirim sesuai dengan kuantitas yang telah di order oleh setiap gerai Carrefour. 7. Proses penerimaan barang digerai Carrefour sama seperti penerimaan barang dari supplier oleh DC meliputi pengecekan barang sesuai dengan order yang diminta. jika ada barang yang rusak dipihak gerai, maka data barang yang rusak akan dikirim ke DC.
8. Jika barang yang diterima gerai sesuai, maka oleh bagian purchasing, data barang akan
diinput melaui komputer sebelum akhirnya dijual kepada konsumen.

Penjualan Barang Proses penjualan barang hampir sama dengan proses penjualan secara umumnya, pembedanya saat Carrefour mengeluarkan invoice(struk), customer langsung melakukan pembayaran atau POS (Point of Sales), barang langsung diterima saat terjadi pembayaran dan invoice keluar, SJ pun juga langsung ke generate.
1.

You might also like