Professional Documents
Culture Documents
MODUL: PRINSIP-PRINSIP
I.
DESKRIPSI SINGKAT ir merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat pencemaran. Adapun berbagai jenis pencemar air berasal dari : a. Sumber domestik (rumah tangga), pasar, jalan, dan sebagainya. b. Sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, serta sumber-sumber lainnya. Semua bahan pencemar diatas secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas air. Berbagai usaha telah banyak dilakukan agar kehadiran pencemaran terhadap air dapat dihindari atau setidaknya diminimalkan. Masalah banyak pencemaran negara serta efisiensi menurun, badan penggunaan baik sumber air perkampungan, kota,
merupakan masalah pokok, mengingat keadaan perairan alami di cenderung kualitas maupun kuantitasnya. 1 / MI-1A Beragam kondisi perairan menyebabkan
Materi Inti
Materi dalam modul ini terdiri dari 4 pokok bahasan yaitu Pendahuluan, Prinsip penjernihan air dengan metode fisika, Prinsip penjernihan air menggunakan metode kimia dan prinsip desinfeksi pada air.
II.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pelatihan ini peserta latih mampu memahami Prinsipprinsip Pengolahan Air Bersih. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu : a. Menjelaskan pengertian penjernihan air bersih dan prinsip prinsip penjernihan air serta penerapannya sebagai teknologi tepat guna. b. c. d. Menjelaskan prinsip penjernihan air secara fisika. Menjelaskan prinsip penjernihan air secara kimia. Menjelaskan prinsip desinfeksi pada air.
2 / MI-1A
Materi Inti
3 / MI-1A
Materi Inti
IV.
BAHAN BELAJAR 1. Kepmenkes Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum 2. Power point materi prinsip-prinsip pengolahan air bersih 3. Alat peraga a. Penjernihan air metode fisika b. Penjernihan air metode kimia c. Desinfeksi air 4. Modul prinsip-prinsip pengolahan air bersih
V.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pokok bahasan dan masing-masing sub pokok bahasannya akan diuraikan secara runtut oleh narasumber kepada peserta pelatihan. Di lain pihak peserta latih akan mendengar, mencatat dan mengikuti arahan dan petunjuk narasumber. Proses pembelajaran ini akan dikemukakan sesuai langkah-langkah sebagai berikut : Langkah 1 1. Kegiatan narasumber a. Kegiatan bina situasi kelas - Memperkenalkan diri - Menyampaikan ruang lingkup bahasan b. Menanyakan mengenai 2. Kegiatan peserta a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang diperlukan. b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan narasumber/fasilitator. c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. dan menggali mereka pendapat tentang peserta latih pengertian Prinsip-prinsip
4 / MI-1A
Materi Inti
5 / MI-1A
Materi Inti
Langkah 4 1. Kegiatan narasumber a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 3 tentang prinsip penjernihan air dengan metode koagulasi dan prinsip penjernihan air dengan aerasi. b. Memberikan 2. Kegiatan peserta. a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan. b. Memberikan narasumber. c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting. Langkah 5 1. Kegiatan narasumber a. Menjelaskan pengertian, ultra violet materi sub pokok bahasan 4 tentang desinfeksi dan panas dengan pemanasan/perebusan, desinfeksi peserta dengan untuk jawaban atas pertanyaan yang diajukan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
desinfeksi dengan klorinasi, desinfeksi dengan radiasi sinar matahari, kepada ozonisasi. b. Memberikan kesempatan menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 2. Kegiatan peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan. b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan nara sumber. c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting.
6 / MI-1A
Materi Inti
Langkah 6 Penutup 1. Kegiatan nara sumber a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas sebelum menutup acara pembelajaran b. Meminta peserta untuk memberi komentar tentang proses belajar c. Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta (kalau ada) d. Tutup acara pemberian sesi dengan ucapan penghargaan atas perhatian peserta selama pembelajaran, serta permohonan maaf jika terdapat sesuatu yang tidak berkenan. 2. Kegiatan peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan b. Memberikan kertas komentar tertulis tentang jalannya penyampaian materi oleh narasumber dalam selembar
7 / MI-1A
Materi Inti
VI.
URAIAN MATERI POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN A. Pengertian Proses penjernihan/penyediaan air bersih merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut: 1. Menurunkan kekeruhan 2. Mengurangi bau, rasa dan warna 3. Menurunkan dan mematikan mikroorganisme 4. Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air 5. Menurunkan kesadahan 6. Memperbaiki derajat keasaman (pH) Pengolahan air dapat dilakukan secara individu maupun kolektif. Dengan berkembangnya penduduk dan teknologi di perkotaan. Pengolahan air khusus dilakukan oleh perusahaan air minum (PAM). Proses kimia pada pengolahan air minum diantaranya meliputi koagulasi, aerasi, reduksi dan oksidasi. Semua proses kimia tersebut dapat dilakukan secara sederhana ataupun dengan menggunakan teknik modern. Pada dasarnya penjernihan air dilakukan dengan salah satu dari 3 metode atau kombinasi dari 3 metode terebut, ke 3 metode tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penjernihan air dengan metode fisika 2. Penjernihan air dengan metode kimia 3. Penjernihan air dengan metode biologis
8 / MI-1A
Materi Inti
9 / MI-1A
Materi Inti
cairan.
Proses
merupakan proses wal (primary treatment) atau penyaringan dari proses sebelumnya. Apabila air olahan mempunyai padatan dengan ukuran seragam, saringan yang digunakan adalah single medium. Sebaiknya bila ukuran padatan beragam, digunakan saring dual medium atau three medium. Penyaringan air olahan yang mengandung padatan beragam dari ukuran dengan besar cara sampai kecil/halus. saringan Penyaringan dilakukan membuat
bertingkat, yaitu saringan kasar, saringan sedang sampai saringan halus. Untuk merancang system penyaringan ini perlu penelitian terlebih dahulu terhadap beberapa factor sebagai berikut: 1. Jenis limbah padat (terapung atau tenggelam) 2. Ukuran padatan: ukurab yang terkecil dan ukuran yang terbesar 3. Perbandingan ukuran kotoran padatan besar dan kecil 4. Debit air olahan yang akan diolah Bentuk dan jenis saringan bermacam-macam. Penyaringan bahan padatan kasar menggunakan saringan berukuran 5 -20 mm, sedangkan padatan yang halus (hiperfiltrasi) dapat menggunakan saringan yang lebih halus lagi. Saringan ini diusahakan mudah diangkat dan dibersihkan.
10 / MI-1A
Materi Inti
saringan miring, saringan pembawa, saringan sentrifugal dan drum berputar. Kecepatan penyaringan dikelompokan menjadi tiga: 1. Single medium: saringan untuk menyaring air yang
mengandung padatan dengan ukuran seragam 2. Dual medium: saringan untuk menyaring air limbah yang didominasi oleh dua ukuran padat 3. Three medium: saringan untuk menyaring air limbah yang mengandung 3 ukuran padatan Gambarnya seperti dibawah ini:
11 / MI-1A
Materi Inti
12 / MI-1A
Materi Inti
13 / MI-1A
Materi Inti
14 / MI-1A
Materi Inti
pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi pengendapan, sedangkan air dibagian atas. Gambar sederhana tempat sedimentasi air
C. Prinsip penjernihan air dengan absorpsi dan adsorpsi Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu dengan penyerapan tersebut, air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat oleh absorben
15 / MI-1A
Materi Inti
16 / MI-1A
Materi Inti
diperlukan untuk menjernihkan air. Gambar instalasi penjernihan air secra absorpsi
D. Prinsip penjernihan air dengan elektrodialisis Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air limbah dengan memberikan dua kutub listrik yang berlawanan dari arus searah (direct current, DC). Ion positif akan bergerak ke kutub negative (katoda), sedangkan ion negative akan bergerak ke kutub positif (anoda). Pada kutub positif (anoda). Ion negative akan melepaskan elektronnya sehingga menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat yang tidak larut dalam air. Hal ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
17 / MI-1A
Materi Inti
Tampak Samping
18 / MI-1A
Materi Inti
Tampak Atas
B. Prinsip penjernihan air dengan Aerasi Aerasi merupakan suatu system oksigenasi melalui
penangkapan O2 dari udara pada air olahan yang akan dip roses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat mengendap. Proses aerasi terutama untuk menurunkan kadar besi (Fe) dan magnesium (Mg). Kation Fe2+ atau Mg
2+
bila disemburkan ke
19 / MI-1A
Materi Inti
20 / MI-1A
Materi Inti
21 / MI-1A
Materi Inti
POKOK BAHASAN IV PRINSIP DESINFEKSI PADA AIR A. Pengertian Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap semua mikroba yang membahayakan. Zat-zat yang dipergunakan untuk usaha desinfeksi ini dinamakan desinfektan. (Surbakti., 1987) Desinfeksi merupakan salah satu proses dari pengolahan air, yang mana proses desinfeksi adalah suatu proses atau usaha agar kuman patogen yang ada didalam air punah atau hilang Bahan desinfeksi yang dipakai tidak boleh membahayakan, dapat diterima masyarakat pemakai, serta mempunyai efek desinfeksi untuk waktu yang cukup lama. Beberapa cara desinfeksi yang dapat dilakukan yaitu dengan: 1. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan 2. Desinfeksi dengan klorinasi 3. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari 4. Desinfeksi dengan ozonisasi B. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan
Cara efektif dan sering kita lakukan adalah memasak atau merebus air yang akan kita konsumsi hingga mendidih. Cara ini sangat efektif untuk mematikan semua patogen yang ada dalam air seperti virus, bakteri, spora, fungi dan protozoa. Lama waktu air mendidih yang dibutuhkan adalah berkisar 5 menit, namun 22 / MI-1A
Materi Inti
23 / MI-1A
Materi Inti
24 / MI-1A
Materi Inti
E. Desinfeksi dengan ozonisasi Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak beracun. Di alam, ozon ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi sebagai tameng terhadap radiasi ultra violet sinar matahari yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit. Ozon adalah molekul gas yang terdiri 3 atom Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3. Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari sasaran untuk dapat melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi, sehingga dapat berubah menjadi molekul oksigen yang stabil (O2). Karena sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka Ozon sangat unggul untuk disinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan zat beracun) dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air dan udara. Dalam hal disinfeksi/sterilisasi air, teknologi Ozon paling unggul dan sangat efektif. Ozon dapat menghancurkan kuman, bakteri, virus, jamur, spora, kista, lumut dan zat organik lainnya. Selain itu, juga dapat menetralisir zat organik/mineral yang berlebihan/ beracun. Penggunaan Ozon tidak menghasilkan zat sisa yang membahayakan sehat. kesehatan. Bahkan sebaliknya, akan menambahkan kadar olsigen dalam air sehingga lebih segar dan
25 / MI-1A
Materi Inti
VII.
REFERENSI
Alamsjah (2006), Alat Penjernih Air, Kawan Pustaka, Cetakan I Jakarta. John M. Kalbermatten, et al. (1980), Teknik Sanitasi Tepat Guna. Diterjemahkan oleh A. Kartahardja Andrian Suhandjaja, Viktor, Leader, Bandung: Puslitbang Pemukiman, DPU. Kusnaedi (2010), Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Penebar Swadaya, Cetakan I, Jakarta. Suprihatin (2002), Mengamankan Air Minum Isi Ulang, Institut Pertanian Bogor.
26 / MI-1A
Materi Inti