You are on page 1of 14

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH PAPLC-A PEMERIKSAAN SUHU, PARAMETER Fe DAN E.

COLI Sumur Gali Ibu Suwartinah, Dusun Modinan RT 04, RW 09, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PAPLC-A

Disusun Oleh : Ayu Damayanti Bambang Suryadi Senin Banny Suryani Belinda Ratnawati Budi Wiratmaka (P07133111087) (P07133111088) (P07133111089) (P07133111090) (P07133111091)

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012/2013

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb

Sebelumnya marilah kita panjatkn puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidaya-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Lporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan Air dan Pengolahan Limbah Cair A ( PAPLC-A ). Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Kami juga sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pendidik dan pembaca sangat kami harapkan. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan manambah pengetahuan. Terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kehidupan dimuka bumi ini hanya dapat berlangsung deng adanya air. Seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan semakin berkembangnya pembangunan kebutuhan air semakin meningkat. Sehingga, dituntut tersedianyaair bersih dn sehat meliputi pengawasan dan penetapan pengawasan air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia yang bertujuan untuk menjamin tercapainya air minum maupun air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Air sumur mungkin mengandung beberapa pengotor/kontaminan alami. Kontaminanalami dapat berasal dari berbagai kondisi dalam tanah. Air yang menglir dari dalam tanah mungkin membawa magnesium, kalsium, kloroda, arsen, boron, selenium atau radon ( gas yang terbentuk dari pecahnya radioakif uranium secara alami didalam tanah ).

B. Tujuan 1. Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan secara biologis dan kimiawi. 2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan secara biologis. 3. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan secara kimiawi.

BAB II DASAR TEORI


A. Metode Pengambilan Sampel Air Macam macam sampel air : 1. Sampel air kran 2. Sampel air sumur gali

Sampel sumur gali Sampel air yang diambil harus dalam keadaan steril dengan cara pengambilan aseptis.Dimaksudkan agar bakteriologis yang terkandung didalam air murni berasal dari sampel air tersebut dan tidak tercemar atau tidak terkontaminasi dari luar. Selang waktu untuk pemeriksaan bakteriologisminimal 1 jam dari pengabilan harus sudah dilakukan pemeriksaan.

B. Metode Pemeriksaan Bakteriologis


Dalam metode MPN ( most Probable Number) untuk uji kualitas mikrobiologi air digunakan kelompok koliform sebagai indicator. Kelompok koliform mencakup bakteri yang bersifat aerob dan anaerob fakultatif, batang gram negative dan tidak membentuk spora. Koiform memfermentasi laktosa dengan pembentukan gas dan asam dalam waktu 48 jam pada suhu 35-370c. kelompok koliform dipilahkan menjadi koliform asal tinja dan bukan tinja (misal tanah). Koliform asal tinja mampu menghasilkan gas media laktosa dalam waktu 24 jam pada suhu 440C. Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sample yang diuji. Jumlah koliform ini bukan penghitungan yang tepat namun merupakan angka yang mendekati jumlah yang sebenarnya. Uji ini diawali dengan memasukkan 10 ml sample ke dalam medium lactosa broth. Uji awal ini disebut uji duga (presumtive test). Dalam uji ini setiap tabung yang

menghasilkan gas dalam masa inkubasi diduga mengandung bakteri koliform. Uji dinyatakan positif bila terlihat gas dalam tabung durham. Tabung yang memperlihatkan pembentukan gas diuji lebih lanjut dengan uji penegasan dan bila diperlukan dilakukan uji koliform asal tinja. Uji penegasan dilakukan untuk penegasan bahwa gas yang terbentuk disebabkan oleh kerjasama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. Uji koliform asal tinja dilakukan bila ingin mengetahui bahwa kuman koliform yang diperoleh termasuk koliform asal tinja. Untuk uji penegasan digunakan medium Brilliant Green Bile Lactosa Broth (BGLB), yang diinokulasi dengan satu mata ose media yang memperlihatkan hasil positif pada uji duga. Kaldu BGLB diinkubasikan pada suhu 370C selama 48 jam. Untuk uji koliform asal tinja inokulasi dilakukan pada media BGLB yang diinkubasi pada suhu 440C selama 24 jam. Pembentukan gas dalam tabung menunjukkan hasil positif. Uji positif menghasilkan angka indeks, angka ini disesuaikan dengan table MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sampel. Bila diperlukan dapat dilakukan uji lengkap dengan menggunakan medium yang menunjukkan hasil positif pada uji penegasan. Ragam 5 : 5 : 5 @ 10 ml Lactosa Broth Triple strenght @ 1ml @ 0,1 ml Lactosa Broth Single Strenght Sample air ( belum diolah ) Contoh: air sumur gali ibu Suwartinah Dusun Modinan RT 04 , RW 09 Gamping Sleman, Yogyakarta

C. Metode Pemeriksaan Kimiawi


1. Suhu Suhu adalah

2. FE Fe adalah

BAB III PELAKSANAAN Pemeriksaan E.Coli dengan MPN

A. Waktu/lokasi

: Jumat, 05 Oktober 2012/sumur gali Ibu Suwartinah, Dusun Modinan RT 04, RW 09 Gamping Sleman Yogyakarta

B. Tujuan Praktikum

: Mengetahui uji kualitas mikrobiologi Air

C. Dasar Teori

D. Bahan dan Alat Bahan : 1. Air Sampel 2. Lactosa broth 3. BGLB

: Alat : 1. Botol Sampel 2. Krustang 3. Kapas 4. Korek 5. Alkohol 6. Rak kayu 7. Tabung Reaksi 8. Jarum Ose 9 . Lampu Spritus

E. Cara Kerja : 1. Mengambil air sample di lapangan secara aseptis 2. Menyediakan LB pada rak kayu dengan angka indeks 5:5:5 (5 tabung reaksi larutan triple strength dan 10 tabung reaksi larutan single strength) 3. Memasukkan 10 ml air sample pada tiap tabung larutan triple strength, 1 ml pada larutan single strength dan 0,1 ml pada larutan single strength yang satunya.

4. Eramkan semua larutan tersebut dalam incubator selama 24 jam. 5. Setelah diinkubator, kemudian ambil dan jika lolos uji pendugaan (positif = terdapat gas) maka dilanjutkan dengan uji penegasan. 6. Uji penegasan dilakukan dengan cara memindahkan e-coli ke dalam media BGLB 7. kemudian dieramkan kembali selama 48 jam 8. setelah dieramkan diamati jumlah tabung yang positif mengandung e-coli. 9. Uji positif menghasikan angka indeks, angka ini kemudian disesuaikan dengan table MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sample.

F. Hasil

Air sumur gali Ibu Suwartinah Dusun Modinan RT 04 , RW 09 Gamping Sleman, Yogyakarta

No 1

10 ml 3

1ml 0

0,1 ml 0

G. Pembahasan

Pada pegamatan uji pendugaan diketahui semua tabung positif karena terdapat gas dalam tabung durham. Pada pengamatan uji penegasan diketahui juga positif karena selain terdapat gas dalam tabung durham, larutan GBLB juga terlihat keruh. Dan pada uji kelengkapan (uji akhir) diketahui jumlah e coli dalam sample dengan menyesuaikan angka indeks dengan table MPN. Dari hasil pemeriksaan, MPN e coli dalam sumur gali Ibu Suwrtinah setelah dicocokan dengan table indeks standart MPN e coli diperoleh sebesar 8 / 100 ml.

TABEL
H. Kesimpulan : Dalam pemeriksaan ini dapat disimpulkan bahwa didalam sampel air sumur Ibu Suwartinah terdapat bakteri E.coli sebanyak 8 / 100 ml.

KURANG

STANDART

Sehingga dapat disimpulkan bahwa air pada sumur gali tersebut masih aman untuk di konsumsi manusia, untuk lebih baiknya air di masak dahulu sebelum dikonsumsi sehari-hari.

Pemeriksaan Parameter Fe dengan Test Kit

A. Waktu/lokasi

: Jumat, 05 Oktober 2012/ sumur gali Ibu Suwartinah Dusun Modinan RT 04, RW 09 Gamping Sleman Yogyakarta

B. Tujuan Praktikum

: Mengetahui suhu dan kadar Fe yang trekandung dalam air

C. Dasar Teori

Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air. Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+. Dinyatakan pula bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat pula berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi atau endapan endapan buangan industri. Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe (OH)3, FeO, Fe2O3dan lain-Iain. Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.

D. Bahan dan Alat :

a. Air sampel b. Fe Test Kit c. Komparator d. Jerigen e. H

E. Cara Kerja a. Mengambil tabung komparator dalam test kit. b. Memaasukkan sampel 6 ml dan tetesi dengan reagen Fe 3 ml. c. Tunggu 3 menit, kemudian cocokan dengan indeks warna Fe d. F. Hasil Pada pengamatan diperoleh hasil bahwa sampel tersebut tidak mengalami perubahan warna dan indeks menunjukan angka nol, sehingga sampel air sumur tersebut dinyatakan masih normal.

G. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa air sumur gali Ibu Suwartinah masih normal dan masih layak untuk dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

PEMERIKSAAN PARAMETER SUHU AIR SUMUR GALI

A. Waktu/likasi

: Jumat, 05 Oktober 2012/sumur gali ibu Suwartinah Dusun Modinan RT 04 , RW 09 Gamping Sleman Yogyakarta

B. Tujuan Praktikum

: Mengetahui kadar suhu dalam air

C. Dasar Teori

Suhu air merupakan derajat panas air yang dinyatakan dalam satuan panas derajat celcius. Suhuair akan mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahan dan penerimaan masyarakat akan air tersebut, terutama jika suhunya sangat tinggi. Suhu yang ideal adalah 50F-60F atau 10C - 15C. Tetapi iklim setempat, kedalaman pipa-pipa saluran air, dan jenis sumber air akan mempengaruhisuhu. Selain itu, suhu air juga mempengaruhi secara langsung toksisitas banyak bahan kimia pencemar, pertumbuhan mikroorganisme dan virus. D. Bahan dan Alat a. Sampel air b. Thermometer suhu air c. Alat tulis :

E. Cara Kerja

a. Siapkan sampel yang telah diambil dari sumur gali dan telah diisikan kedalam jerigen. b. Masukkan thermometer kedalam jerigen dan tunggu 5 menit. c. Kemudian amati dan catat hasil pada thermometer.

F. Hasil Dari pengamatan diperoleh hasil suhu air pada sumur gali Ibu Suwartinah adalah 30 celcius.

G. Kesimpulan Dapat didimpulkan bahwa air sumur gali tersebut masih normal dan masih layak untuk dikonsumsi.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data 1. Hasil pemeriksaan bakteriologis Pemeriksaan bakter

You might also like