You are on page 1of 5

Spektrofotometer Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat untuk pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara reaktif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30 40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko ataupun pembanding. 2.4.1. Peralatan (instrumentasi) 1. Sumber Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah lampu wolfram. Arus cahaya tergantung pada tegangan lampu, i = K V n = arus cahaya, V = tegangan, n = eksponen ( 3- 4 pada lampu wolfram), variasi tegangan masih dapat diterima 0,2 % pada suatu sumber DC,

misalkan : baterai. Lampu hidrogen atau lampu deutrium digunakan untuk sumber pada daerah UV. Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan transformator. 2. Monokromator Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokomatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah. Jika celah posisinya tetap, maka prisma atau gratingnya yang dirotasikan untuk mendapatkan yang diinginkan. Ada dua tipe prisma yaitu susunan Cornu dan susunan Littrow. Secara umum tipe Cornu menggunakan sudut 60, sedangkan tipe Littrow menggunakan prisma dimana pada sisinya tegak lurus dengan arah sinar yang berlapis aluminium serta mempunyai sudut optis 30. 3. Sel absorpsi Pada pengukuran didaerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harusmenggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang biasa yang digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder juga dapat digunakan. Kita harus menggunakan kuvet yang tertutup untuk pelarut organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya.

4. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Pada spektrofotometer, tabung pengganda elektron yang digunakan prinsip kerjanya telah diuraikan http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26953/4/Chapter%20II.pdf Hemasitometer Hemasitometer adalah suatu alat untuk menghitung sel secara cepat dan digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah. Alat ini adalah tipe khusus dari microscope slide yang terdiri dari dua chamber, dimana terbagi atas 9 area (1,0 mm x 1,0 mm) satuan luas dan terpisahkan oleh tiga garis. Luas area masing - masing 1 mm2. Deck glass digunakan untuk menutup bagian atas dengan ketebalan 0,1 mm. Hemasitometer diletakkan diatas spesimen pentas (tempat objek) dan digunakan untuk menghitung jumlah suspensi sel Kelebihan alat ini pada metode counting chamber adalah dapat menghitung jumlah sel yang hidup maupun yang mati, tergantung dari pewarna yang digunakan. Misalnya, bila pewarna trypan blue dicampurkan ke dalam larutan sel, maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang mati akan berwarna biru. Kelebihan lain adalah morfologi sel dapat diamati, dapat mengevaluasi homogenitas dan data mendeteksi kontaminasi, pelaksanaannya cepat tidak perlu dilakukan inkubasi, serta tidak memerlukan banyak alat. Sedangkan kekurangan dari metode ini yaitu:
1. 2. 3.

Tidak dapat membedakan sel mati dan sel hidup (tidak menggunakan metylen blue). Sel kecil sukar terlihat pada mikroskop, sehingga sel tersebut tidak terhitung. Metode ini tidak cocok untuk suspensi sel dengan kepekatan/kekentalan rendah

https://docs.google.com/document/d/17CSEC-V7fuxIyrxJfP0WlZMCEIM6fZINJ-aG3RGsjZU/edit?pli=1
Automatic Colony counter

Automatic Colony Counter yaitu alat hitung koloni yang dapat secara otomatis terhubung ke software komputer. Cawan yang telah ditumbuhi koloni diletakan pada suatu alat khusus dan penghitungan koloni cukup dilakukan dengan meng-klik mouse komputer sesuai titik-titik koloni yang muncul di layar atau tinggal meng-klik tombol penghitung otomatis apabila jumlah koloni terlalu banyak. Setiap pengujian yang dilakukan selalu diberi kontrol positif dan kontrol negatif. Kontrol positif menggunakan media yang ditumbuhi biakan murni, sedangkan kontrol negatif menggunakan media saja. Perlakuan kontrol sebagai bukti kelayakan alat dan media serta untuk mengetahui apakah metode uji dilakukan dengan benar atau tidak.

Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran dan latar

belakang bercahaya yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Selain itu terdapat colony counter berbentuk seperti pulpen dengan ujung pulpen dilengkapi dengan sensor sehingga penekanan terhadap perhitungan koloni selain menandai koloni dengan tinta sekaligus juga menghitung otomatis setiap penekanan pada cawan. http://ekmon-saurus.blogspot.com/2011/07/bab-1-alat-alat-dalam-laboratorium.html http://astutipage.wordpress.com/tag/automatic-colony-counter/ Kertas Membran
Kertas membrane adalah saringan yang sangat tipis dan yang terbuat dari bahan sejenis selulosa. Membran ini memiliki pori-pori berukuran mikroskopis dengan diameter lebih kecil daripada ukuran sel mikroba pada umumnya. Jadi selama proses penyaringan berlangsung, sel-sel yang terdapat pada sampel akan terjebak pada permukaan membran yang relatif luas. Media membran penyaring yang

tersedia saat ini yaitu selulosa asetat, selulosa nitrat, fluorokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester, poli vinil klorida, vinil, nilon, politef dan juga membran logam, dan ini dapat diperkuat atau ditunjang oleh bahan berserat internal. Rakitan penyaring membran harus diuji untuk integritas awal sebelum digunakan, dengan ketentuan bahwa uji tersebut tidak menggunakan validitas sistem uji, dan harus diuji sesudah proses penyaringan selesai, untuk menunjukkan bahwa rakitan penyaring mempertahankan integritas sepanjang prosedur penyaringan berlangsung. kertas membran yang tersedia adalah hijau, putih, abu-abu, hitam dengan
warna garis-garis (grid) kontras dengan warna kertas membran. Setiap warna memiliki tujuannya masingmasing. Warna hijau cocok untuk menghitung mikroba yang memiliki koloni putih, transparan, atau berwarna. Lagipula sangat jarang terdapat bakteri yang memiliki warna koloni hijau, karena sebagian besar bakteri yang menyebabkan pembusukan adalah heterotrof, bukan autotrof (yang memiliki klorofil) kecuali koloni yang tumbuh pada media yang diberi zat warna atau indikator hijau seperti schauffus pottinger m-green yeast and mold media. Jadi warna hijau adalah warna yang cocok untuk total count dan dengan media tanpa zat warna. Kertas membran warna gelap (hitam) cocok untuk menghitung koloni yeast dan mold yang sebagian besar berwarna terang. Kertas membran warna putih digunakan untuk menghitung koloni yang tumbuh pada media yang ditambah pewarna (dye), misalnya kertas membran putih diletakkan pada media endo berwarna merah muda, maka E.coli (green metalic sheen) yang terdeteksi akan terlihat nyata.

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung.html

You might also like