You are on page 1of 2

4.2.3.

Pengaturan Hak Asasi Manusia Dalam Pasal-Pasal UUD 1945 Hanya Sedikit hak asasi manusia yang dujamin melalui pasal-pasal UUD1945. Hak-hak tersebut meliputi : a) Hak persamaan di hadapan hukum dan pemerintah(pasal 27 ayat 1). b) Hak mendapatkan pekerjaan yang layak (pasal 27 ayat 2). c) Hak fakir miskin dan anak-anak terlantar untuk dipelihara oleh negara (pasal 34). d) Hak berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat/ pikiran (pasal 28). e) Hak kebebasan beragama dan kepercayaan (pasal 29). f) Hak atas pendidikan dan pengajaran (pasal 31). g) Hak untuk memajukan kebudayaan nasional (pasal 32). h) Hak bela negara (pasal 30). i) Hak atas kemakmuran (pasal33). Untuk melengkapi aturan tentang perlindungan hak asasi manusia di Indonesia maka pada tahun 1998 MPR-RI menetapkan Ketetapan tentang Hak-hak Asasi Manusia, yaitu melalui Ketetapan MPR No. XVII/MPR/ 1998. Naskah hak Asasi Manusia yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ketetapan itu memuat (a) pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia, dan (b) Piagam Hak Asasi Manusia. Di dalam Piagam Hak Asasi dan kewajiban warga negara. Naskah Hak Asasi Manusia itu dinyatakan berlaku sejak tanggal 13 November 1998. Ketetapan itu juga menugaskan Lembaga-lembaga Tinggi Negara dan seluruh Aparatur Pemerintah, untuk menghormati, menegakan dan menyebar-luaskan pamahaman mengenai hak asasi manusia kepada seluruh masyarakat Khusus kepada DPR RI dan Presiden, Ketetapan itu menugaskan agar kedua lembaga negara itu meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Ketetapan MPR itu juga menekankan pentingnya gerakan kemasyarakatan atas dasar kesadaran dan tanggung-jawab warga-negara dalam menghormati, menegakan dan menyebar-luaskan hak asasi manusia (pasal 3). Di samping itu jugadiperintahkan pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi manusia yang secara khusus bertugas untuk melaksanakan penyuluhan, pengkajian, penelitian dan mediasi tentang hak asasi manusia. Di samping hak asasi Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 juga mencantumkan ketentuan tentang kewajiban-kewajiban seorang dalam hal hak asasi manusia. Pada tanggal 23 September 1999 telah diterapkan pula Undang Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak-hak Asasi Manusia pada dasarnya undang-undang ini memberi pengaturan lebih lanjut tentang jaminan hak asasi manusia dan kewajiban warga negara sebagai mana telah diatur dalam UUD 1945 dan ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi manusia. Undang Undang No.39/199 mengatur pula tujuan, fungsi, asas, alat kelengkapan, persidangan, keanggotaan, hak dan kewajiban anggota, serta wewenang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dalam perkembangan terakhir melalui Siang Tahunan I, tahun 2000 MPR RI telah memasukan berbagai ketentuan tentang hak asasi yang semula telah tercantum dalam Ketetapan MPRmaupun Undang UndangNo. 39/1999 di atas ke dalam pasal 28 UUD 1945. Selengkapnya pasal-pasal amandemen tersebut adalah sebagai berikut

Pasal 28 A Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupanya. Pasal 28 B (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 28 C (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya serta kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Pasal 28 D (1) Setiap orangberhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sam di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak unuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraanya. Pasal 28 E (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarga negaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali. (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Pasal 28 F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Pasal 28 G (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. (2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

You might also like