You are on page 1of 14

HELMINTOLOGI (kedokteran)

DEFINISI HELMINTOLOGI Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari parasit yang berupa cacing. Berdasarkan taksonomi dibagi menjadi: nemathelminthes (cacing gilik) kelas NEMATODA

platyhelminthes (cacing pipih) kelas TREMATODA dan kelas CESTODA NEMATODA

Nematoda terdiri dari: nematoda usus nematoda jaringan

MORFOLOGI NEMATODA Besar dan panjang cacing nematoda beragam, dari beberapa milimeter sampai melebihi 1 meter. Mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan. Biasanya sistem pencernaan, ekskresi, dan reproduksi terpisah.

DAUR HIDUP NEMATODA Pada umumnya bertelur, tetapi ada juga yang vivipar dan yang berkembang biak secara partenogenesis. Cacing dewasa tidak bertambah banyak di dalam badan manusia. Seekor cacing betina dapat mengeluarkan telur atau larva 20 20.000 butir sehari. Telur dan larva ini dikeluarkan dari badan hospes dengan tinja. Bentuk infektif memasuki badan manusia ada yang masuk secara aktif, ada pula yang tertelan atau dimasukkan oleh vektor melalui gigitan.

NEMATODA USUS

Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus Di antara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah dan disebut soil transmitted helminths, yang terpenting bagi manusia adalah : Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis. Nematoda usus lain yang penting bagi manusia adalah Oxyuris vermicularis dan Trichinella spiralis.

Ascaris lumbricoides Hospes Nama penyakit : manusia : askariasis

Morfologi

- Cacing jantan berukuran 10 30 cm, sedangkan yang betina 22 35 cm. - Stadium dewasa hidup di usus. Patologi & Gejala Klinis :

Gangguan karena larva: perdarahan kecil pada dinding alveolus batuk demam eosinofilia

Gangguan karena cacing dewasa: mual nafsu makan berkurang diare

Necator americanus Disebut juga cacing tambang. Hospes Nama penyakit : manusia : nekatoriasis

Morfologi

Cacing dewasa hidup di rongga usus halus, dengan mulut yang besar melekat pada mukosa dinding usus. cacing betina berukuran -/+ 1 cm, cacing jantan -/+ 0,8 cm. Bentuk badan menyerupai huruf S. Rongga mulut besar, memiliki benda kitin.

Patologi & Gejala Klinis Stadium larva:

ground itch (perubahan kulit akibat banyak larva filariform menembus kulit)

Stadium dewasa: kehilangan darah sebanyak 0,005 0,1 cc sehari anemia hipokrom mikrositer eosinofilia daya tahan berkurang prestasi kerja menurun

Ancylostoma duodenale Disebut juga cacing tambang. Hospes Nama penyakit : manusia : ankilostomiasis

Morfologi

Cacing dewasa hidup di rongga usus halus, dengan mulut yang besar melekat pada mukosa dinding usus. cacing betina berukuran -/+ 1 cm, cacing jantan -/+ 0,8 cm. Bentuk badan menyerupai huruf C. Rongga mulut besar, ada 2 pasang gigi.

Patologi & Gejala Klinis : Stadium larva: ground itch (perubahan kulit akibat banyak larva filariform menembus kulit)

Stadium dewasa: kehilangan darah sebanyak 0,005 0,1 cc sehari anemia hipokrom mikrositer eosinofilia daya tahan berkurang prestasi kerja menurun

Trichuris trichiura Hospes Nama penyakit : manusia : trikuriasis

Morfologi

Cacing betina panjangnya -/+ 5 cm, sedangkan cacing jantan -/+ 4 cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya -/+ 3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih gemuk. Hidup di colon asendens dan sekum. Patologi & Gejala Klinis :

Iritasi dan peradangan mukosa usus. Bisa terjadi perdarahan pada tempat pelekatannya. Mengisap darah hospes sehingga dapat menyebabkan anemia. Diare. Berat badan turun.

Strongyloides stercoralis Hospes Nama penyakit : manusia : strongilodiasis

morfologi Hanya diketahui cacing dewasa betina yang hidup parasit di villus duodenum dan yeyunum. Cacing betina berbentuk filiform, halus, tidak berwarna, dan panjangnya -/+ 2 mm. Patologi & Gejala Klinis Creeping eruption / kelainan pada kulit Rasa sakit di epigastrium tenah dan tidak menjalar Mual Muntah Diare dan kostipasi saling bergantian

Mungkin ditemukan juga eosinofilia / hiperesinofilia

Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis) Hospes Nama penyakit : manusia : enterobiasis / oksiuriasis

Morfologi : Cacing betina berukuran 8-13 mm x 0,4 mm, cacing pria 2-5 mm. Pada ujung anterior ada pelebaran kutikulum yang disebut alae.ekornya panjang dan runcing pada btina, ekor melingkar seperti tanda tanya (?) pada jantan. Habitatnya di rongga sekum, usus besar, dan di usus halus.

Patologi dan Gejala Klinis Iritasi disekitar anus dan vagina. Kurang nafsu makan. Berat badan turun. Gigi menggeretak. Insomnia.

NEMATODA JARINGAN Yang penting dalam ilmu kedokteran adalah: Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, Loa loa, dan Onchocerca volvulus. Trichinella spiralis Hospes kucing, Nama penyakit : manusia, binatang (babi, anjing) : trikinosis, trikinelosis tikus, beruang,

atau trikiniasis

Morfologi : Cacing dewasa berbentuk halus seperti rambut. Cacing betina berukuran 3-4 mm dan cacing jantan kira-kira 1,5 mm. Ujung anterior langsing dengan mulut kecil, bulat.

Patologi & Gejala Klinis Sakit perut. Diare. Mual. Muntah. Nyeri otot (mialgia). Radang otot (miositis). Demam. Eosinofilia.

Hipereosinofilia.

Wuchereria bancrofti Hospes Nama penyakit : manusia : filariasis bankrofti / wukereriasis bankrofti

Morfologi

Cacing dewasa jantan dan betina hidup di saluran dan kelenjar limfe. Bentuk halus seperti benang dan berwarna putih susu. Yang betina berukuran 65 100 mm x 0,25 mm dan yang jantan 40 mm x 0,1 mm. Cacing betina mengeluarkan mikrofilariayang bersarung dengan ukuran 250 300 mikron x 7-8 mikron. Patologi & Gejala Klinis

Peradangan pada saluran dan kelenjar limfe, berupa limfadenitis dan limfangitis retrograd. Hidrokel. Gejala limfedema dan elefantiasis.

Brugia malayi & Brugia Timori B. malayi Hospes : manusia dan hewan

Nama penyakit

: filariasis malayi

B. timori Hospes Nama penyakit : manusia : filariasis timori

Morfologi -

Cacing dewasa hidup di saluran di saluran dan pembuluh limfe. Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu. Yang betina berukuran 55 mm x 0,16 mm (B. malayi), 21 39 mm x 0,1 mm (B. timori) dan yang jantan 22 23 mm x 0,09 mm (B. malayi), 13 23 mm x 0,08 mm (B. timori). Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung. Ukuran mikrofilaria. B. malayi 200 260 mikron x 8 mikron dan B. timori 280 310 mikron x 7 mikron. Patologi & Gejala Klinis Demam. Gejala peradangan saluran dan kelenjar limfe. Limfangitis retrograd. Gejala limfedema. Limfadenitis.

Loa loa Hospes Nama penyakit : manusia : loaiasis

Morfologi Yang betina berukuran 50 70 mm x 0,5 mm dan yang jantan 30 34 mm x 0,35 0,43 mm. Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria. Mikrofilaria mempunyai sarung berukuran 250 300 mikron x 6 8,5 mikron. Patologi & Gejala Klinis Iritasi pada mata. Pelupuk mata menjadi bengkak. Reaksi radang yang bersifat temporer.

Onchocerca volvulus Hospes Nama penyakit : manusia :onkoserkosis,onkosersiasis

Morfologi Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat, melingkar satu dengan lainnya seperti benang kusut . Cacing betina berukuran 33,5 50 mm x 270 400 mikron dan cacing jantan 19 42 mm x 190 210 mikron. Bentuknya seperti kawat berwarna putih, opalesen, dan transparan. Mikrofilaria mempunyai 2 macam ukuran yaitu 285 368 x 6-9 mikron dan 150 287 x 5-7 mikron. Patologi & Gejala Klinis Ada 2 tipe onkosersiasis : Tipe forest dimana kelainan kulit lebih dominan Tipe savana dimana kelainan mata lebih dominan TREMATODA (Cacing Daun) Adalah cacing yang termasuk kelas trematoda filum Platyhelmintes dan hidup sebagai parasit Pada umumnya cacing ini bersifat hemafrodit,kecuali cacing Schistosoma. Spesies yang merupakan parasit pada manusia termasuk subkelas Digenea, yang hidup sebagai endoparasit.

Hospes Berbagai macam hewan dapat berperan sebagai hospes definitif cacing trematoda antara lain: kucing,anjing,kambing,sapi,babi, tikus,burung,musang,harimau dan manusia.

Menurut tempat hidup cacing dewasa dalam tubuh hospes, maka trematoda dapat dibagi dalam ;

Trematoda hati (liver flukes): Clonorchis sinensis, Opisthorchis viverrini dan Fasciola Trematoda usus (intestinal flukes):Fasciolopsis basuki, Echinostomatidae dan Heterophyidae Trematoda paru (lung flueks): Paragonimus westermani Trematoda darah(bloodflukes): Schistomona japanicum, Schistomona mansoni dan Schistomona haematobium.

Daur hidup Cacing dewasa hidup di dalam tubuh hospes definitif. Telur diletakan disaluran hati,rongga usus,paru, pembuluh darah atau jaringan tempat cacing hidup dan telur dapat keluar bersama tinja,dahak atau urin CESTODA Cacing pipa ternasuk subkelas Cestoda,kelas Cestoidea,filum platyhelminthes.Bentuk badan cacing dewasa memanjang menyerupai pita, biasanya pipih desoventral,tidak mempunyai alat cerna atau saluran vaskular dan biasanya terbagi dalam segmen segmen yang disebut proklotida yang bila dewasa berisi alat reproduksi jantan dan betina. Ujung bagian anterior berubah menjadi alat pekat disebut skoleks yang di lengkapi dengan alat isap dan kait kait.Spesies penting yg dapat menimbulkan kelainan pada manusia umunya adalah: -Tanea sagitana -Tanea solium -Diphyllobothrium latum -Hymenolepis nana -Echinococcus granulosus -Echinococcus multilocularis Manusia Merupakan hospes Cestoda ini dalam bentuk:

1.Cacing dewasa,untuk spesies diphyllobothrium latum,Taena sagitana,Taena solium,Hymenolepis nana,H.diminuta ,Dipylidium caninum. 2.Larva untuk spesies Diphyllobothrium sp, T.solium, H.nana, E.granulosus, Multiceps

You might also like