Professional Documents
Culture Documents
Kelahiran Kembar
Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal. Kemungkinan suatu kelahiran kembar dapat diketahui sejak usia kehamilan 5 minggu, dengan melihat jumlah kantung gestasi pada kavum uteri. Diagnosis defenitif kehamilan kembar baru boleh ditegakan bila terlihat lebih dari satu mudigah yang menunjukkan aktivitas denyut jantung. Kelahiran kembar sendiri bisa berasal dari 2 buah ovum yang dibuahi atau kembar dizogitik (DZ) atau biasa disebut dengan kembar tidak identik; atau sebuah ovum yang kemudian dibuahi oleh sperma dan membelah menjadi 2 bagian yang kemudian masing-masing berkembang menjadi mudigah atau biasa disebut sebagai kembar monozigotik (MZ) atau kembar identik. Sekitar 30 % merupakan MZ dan sisanya merupakan kembar DZ.
1. Kembar identik Kembar identik atau disebut juga kembar monozigotik berasal dari satu sel telur (ovum) dan satu sel sperma yang mengalami pembuahan dan menjadi satu zigot. Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan
monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Fajar El-komodo dalam Proses Terjadinya Anak Kembar mengatakan bahwa kembar identik merupakan kelahiran kembar yang berasal dari sebuah sel telur. Kembar identik mempunyai gen yang sama, muka yang mirip, dan mempunyai jenis kelamin yang sama.
Sebagaimana yang di jelaskan Fajar. Kembar identik sendiri mempunyai ciri yaitu mempunyai jenis kelamin yang sama, golongan darah sama, dan wajahnya mirip.
2. Kembar non-identik Kembar non-identik atau kembar dizigotik berasal dari dua sel sperma dan dua sel telur yang masing-masing mengalami pembuahan menjadi 2 zigot. Pada manusia, proses ovulasi kadangkadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Kembar non-identik atau kembar dizigotik berasal dari dua sel sperma dan dua sel telur yang masing-masing mengalami pembuahan menjadi 2 zigot. Pada manusia, proses ovulasi kadangkadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Kembar non-identik mempunyai ciri jenis kelamin yang kemungkinan bisa berbeda, golongan darah bisa berbeda, dan wajah yang tidak begitu mirip.
Pada harian Kompas mengenai kelahiran kembar dipaparkan bahwa ada 6 faktor yang mendukung sehingga terjadinya kehamilan kembar, antara lain :
Faktor Keturunan ( Genotip dari ibu lebih berarti daripada Genotip ayah ), Bulmer ( 1960 ) mengemukakan hasil analisisnya bahwa dari 25 anak kembar 4 % diantaranya dilahirkan dari ibu yang juga kembar, dan dari 60 anak kembar hanya 1,7 % saja yang dilahirkan dari ibu yang mempunyai suami kembar.
Faktor Ras, Myrianthopoulus ( 1970 ) mengidentifikasi kehamilan kembar terjadi 1 diantara 100 kehamilan pada orang kulit putih dan pada orang kulit hitam terjadi 1 diantara 80 kehamilan.
Faktor umur dan Riwayat jumlah persalinan ( Paritas ) di Swedia, Petterson dkk ( 1976 ) mengemukakan bahwa peningkatan yang nyata kehamilan kembar terjadi pada ibu dengan riwayat persalinan berulang. Dalam kehamilan pertama frekuensi janin kembar 1,3 %, sedangkan kehamilan ke 4 sebesar 2, 7 %.
Faktor Nutrisi yang berkaitan dengan berat badan ibu. Nylander ( 1971 ) mengatakan peningkatan kehamilan kembar berkaitan dengan nutrisi yang direfleksikan dengan peningkatan berat badan ibu.Ibu dengan badan yang besar dan tinggi mempunyai resiko hamil kembar 25 % - 30 %
Faktor terapi infertilitas ( pemberian hormon kesuburan ) Schenker dan Coworkers ( 1981 ) meneliti kejadian kehamilan kembar seiring dengan penggunaan gonadotropin sebesar 16 40 %. begitupula dengan laporan dari hasil penelitian di Prancis, Tuppin dkk ( 1993 ) disebutkan kejadian kehamilan kembar disebabkan karena terapi kesuburan dengan human Menopouse Gonadotropin ( Hmg )
Faktor assisted reproductive technology ( ART ) Tehnik ART ini pembuahan dilakukan dengan teknik fertilisasi in vitro, setelah dilakukan seleksi terhadap sel telur yang bermutu baik lalu dilalukan pembuahan dan embrio di transfer ke dalam rahim ibu
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, S. ILMU KEBIDANAN Ed. Keempat. Cetakan Ketiga. PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO. Jakarta, 2010. http://repository.unikom.ac.id/repo/sector/kampus/view/blog/key/ 2148/Proses-Terjadinya-Anak-Kembar.html [diakses 15 Desember 2012] http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.com/2012/03/prosesterbentuknya-bayi-kembar-biologi.html [diakses pada 15 Desember 2012] http://www.bayikembar.com/kembar-4/ Desember 2012] [diakses pada 15
http://styledweller.blogspot.com/2011/02/proses-terbentuknyabayi-kembar.html [diakses pada 16 Desember 2012] http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dananak/2011/03/23/kehamilan-kembar/ [diakses pada 16 Desember 2012]