You are on page 1of 77

PETA KEDUDUKAN MODUL

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PTL.OPS.006 PTL.OPS.005 PTL.OPS.004 PTL.HAR.007 PTL.HAR.01 2

PTL.HAR.003 PTL.KON.006 PTL.HAR.009 PTL.OPS.001 PTL.KON.002 PTL.KON.001 PTL.KON.007 PTL.HAR.001 PTL.KON.008 PTL.HAR.002 PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMANFAATAN ENERGI PTL.HAR.005 PTL.HAR.00 6 PTL.HAR.026 PTL.OPS.002 PTL.HAR.011

PTL.HAR.004 PTL.HAR.008 PTL.OPS.003 v

DAFTAR MODUL PROGRAM KEAHLIAM TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK KODE KOMPETENSI
PTL.KON.001(1)A PTL.KON.002(1).A PTL.KON.007(1).A PTL.KON. 008(1).A PTL.HAR.003(1).A PTL.KON.006(1).A PTL.HAR.009(1).A PTL.OPS.001(2).A PTL.OPS.002(2).A PTL.HAR.011(1).A PTL.HAR.002(1).A

JUDUL KOMPETENSI
Melaksanakan persiapan pekerjaan awal Menyiapkan bahan kebutuhan kerja Memasang sistem perpipaan dan saluran Memasang dan menyambung sistem pengawatan Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya (Illumination Sign) Memasang neon sign (aplikasi khusus) Memelihara panel listrik Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya tegangan rendah Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik

JUDUL MODUL
Melaksanakan persiapan pekerjaan awal Menyiapkan bahan kebutuhan kerja Memasang sistem perpipaan dan saluran Memasang dan menyambung sistem pengawatan Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya (Illumination Sign) Memasang neon sign (aplikasi khusus) Memelihara panel listrik Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya tegangan rendah Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik

KODE MODUL
M.PTL.KON.001 M.PTL.KON.002 M.PTL.KON.007 M.PTL.KON.008

KET.

M.PTL.HAR.003

M.PTL.KON.006 M.PTL.HAR.009 M.PTL.OPS.001 M.PTL.OPS.002

M.PTL.HAR.011

M.PTL.HAR.002

vi

KODE KOMPETENSI
PTL.HAR.006(1).A PTL.HAR.026(1).A

JUDUL KOMPETENSI
Melilit dan membongkar kumparan Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik pada mesin-mesin listrik Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik rumah tangga Merakit dan menguraikan komponen listrik/elektronika pada peralatan rumah tangga Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC Merakit dan menguraikan komponen elektronika pada rambu cahaya Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik sistem kendali dan rangkaian terkait Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan penunjang (operasional support) Mengoperasikan genset

JUDUL MODUL
Melilit dan membongkar kumparan Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik pada mesin-mesin listrik Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik rumah tangga Merakit dan menguraikan komponen listrik/elektronika pada peralatan rumah tangga Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC Merakit dan menguraikan komponen elektronika pada rambu cahaya Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik sistem kendali dan rangkaian terkait Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan penunjang (operasional support) Mengoperasikan genset

KODE MODUL

KET.

M.PTL.HAR.026

PTL.HAR.001(1).A

M.PTL.HAR.001

PTL.HAR.005(1).A PTL.OPS.004(1).A PTL.OPS.005(2).A PTL.OPS.006(2).A PTL.HAR.007(1).A

M.PTL.HAR.006

M.PTL.OPS.004 M.PTL.OPS.005 M.PTL.OPS.006

M.PTL.HAR.007

PTL.HAR.012(1).A

M.PTL.HAR.012

PTL.HAR.004(1).A PTL.OPS.003(2).A

M.PTL.HAR.004 M.PTL.OPS.003

vii

GLOSSARY
Ohm Sakelar Interlock Exciter Auto Voltage Regulator Normally Open (NO) Normally Closed Governor Precleaner filter Fuel injection pump Knalpot Emergency Stop Over Speel Under speed Low Water Level Off Automatic Trial Service Manual Service Manual Starting Manual Stoping Signal Test Horn off Release Start Start Fault Engine Running Supervision On Low Oil Pressure Temperature To High : : : : : : : : : : : : : : : Saklar Pemilih Kondisi dua saklar yang bekerja berlawanan Penguat magnet pada generator Stabilisator tegangan pada generator Keadaan normal kontak terbuka Keadaan normal kontak tertutup Pengaturan Putaran Saringan permulaan pompa bahan bakar tekanan tinggi Saluran pembuangan Mematikan mesin darurat Putaran berlebihan Putaran rendah Level air radiator terlalu rendah Tombol untuk mengintruksikan operasi generator set Berhenti : Tombol untuk mengintruksikan operasi bekerja secara Otomatis : Tombol untuk percobaan unit Gen Set beroperasi Beban : Tomboluntuk mesin beroperasi secara manual : Tombol untuk start mesin secara manusia : Tombol untuk instruksi mesin berhenti secara manual : Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau alatAlat indikator : Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau alatAlat indikator : Tombol untuk mematikan lampu-lampu indikator Yang menyala : Tombol untuk mengoperasikan generator set. Tombol Ini bekerja jika tombol manual starting bekerja : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampu : Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen Set : Tombol untuk memindahkan suplai beban, secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan : Indikator minyak pendingin mesin bertekanan rendah : Indikator mesin diesel telah bertemperature tinggi

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Generator Over Load

: Indikator generator terbebani lebih.

BAB I PENDAHULUAN
Dekripsi Modul Mengoperasikan generator Set (gen set) pada Industri merupakan modul teori dan praktikum berisikan pengoperasian pembangkit listrik di industri, baik itu secara manual. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yaitu kegiatan pertama tentang menghidupkan dan mematikan pembangkit listrik di industri (gen set manual) yang di dalamnya mencakup pentingnya keberadaan gen set, peralatan yang terdapat pada unit gen set serta praktek, menghidupkan dan mematikan gen set manual, kegiatan belajar kedua tentang memparalel dua genset yang di dalamnya mencakup syarat-syarat memparalael dua buah gen set dan praktek memparalel dua buah gen set serta kegiatan belajar ketiga tentang mengoperasikan gen set otomatis.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Prasarat. Untuk melaksanakan modul mengoperasikan genset memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat yaitu : Menguasai Kompetensi sebelumnya (PTK KON.001. PTL KON 002. PTL KON 007. PTL KON.008) Peserta diklat telah memahami dasar mesin listrik Peserta diklat telah memahami prinsip kerja mesin disel/bensin Peserta diklat telah dapat menggunakan alat ukur listrik Peserta diklat telah dapat mengoperasikan mesin listrik Peserta diklat telah mempelajari alat kontrol/proteksi mesin listrik

Modul : PTL.OPS.003(2).A

10

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Modul Pemelajaran ini menggunakan sistem pelatihan berbasis Kompetensi yang terdiri dari pengetahuan ( knowledge), keterampilan (skill) dan sikap ( attitude) yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah pada apa yang dapat dilakukan peserta diklat setelah mengikuti pelatihan. Dalah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan berbasis kompetensi adalah penguasaan individu terhadap bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap secara nyata di tempat kerja. Dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya adalah pada pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memelukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam mempelajari modul guna mencapai suatu kompetensi tertentu. Setelah anda mempelajari modul ini, kemudian dilakukan evaluasi dan ji kompetensi ternyata belumm mencapai tingkat kompetensi tertentu pada kesempatan pertama maka pelatih akan mengatur rencana bersama anda untuk mempelajari dan memebri kesempatan kembali. Modul terdiri atas tiga kegiatan belajar. Adapaun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul in : a. Mempelajari dan memahami teori maupun konsep materi pemelajaran dalam lembar informasi pada setiap lembar kegiatan b. Persipakanlah alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar c. Periksakanlah kondisi setiap komponen sebelum digunakan d. Rakitlah setiap komponen sesuai dengan diagram rangkaian yang diberikan setiap kegiatan belajar e. Hati-hatilah selama melakukan pengukuran pada setiap kegiatan belajar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

11

TUJUAN AKHIR
Setelah peserta diklat mempelajari atau mempraktekkan modul ini dengan melalui proses evaluasi, baik dari pengetahuan, keterampilan dan sikap diharapkan peserta diklat dapat ( kompetens) dalam mengoperasikan gen set baik di kalangan rumah tangga, hotel. Rumah sakit maupun di industri. Kompetensi : Kompetensi Kode Durasi Waktu : Mengoperasikan Gen set : PTL OPS.003 (2) A : 120 jam @ 45 menit

Modul : PTL.OPS.003(2).A

12

KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN

: Mengoperasikan Gen Set : PTL.OPS.003(2).A : 120 jam @ 45 menit


A 2 B 2 C 2 D 2 E 1 F 2 G 1

LEVEL KOMPETENSI KUNCI

KONDISI KERJA

Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku di tempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku di eprusahaan harus dipatuhi
LINGKUP BELAJAR MATERI SIKAP Mengikuti standar analisis data operasi POKOK PEMELAJARAN PENGETAHUAN Memahami data unjuk kerja gen set dengan standar Memahami diagram kerja pengoperasian gen set Memahami prosedur pengoperasian gen set

SUB KOMPETENSI 1. Menganalisa data operasi

KRITERIA KINERJA Data unjuk kerja peralatan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan Diagram kerja pengoperasian dipahami berdasarkan standar yang berlaku Pekerjaan pengoperasian disiapkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur standar K3 yang berlaku

Meliputi

2. Mempersiapka n pengoperasian

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan pengoperasian Gen Set serta pengetahuan dan keterampilan pendukung yaitu kesehatan dan keselamatan kerja serta penggunaan alat perkakas.

KETERAMPILAN Membandingkan data untuk kerja gen set dengan standar

Mengikuti standar K3 dalam pengoperasian gen set Mengkoordinasikan persiapan pengoperasian gen set de-

Mengisi check list persiapan pengoperasian gen set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA Personel yang berwenang dikoordinasikan untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait Urutan persiapan dilaksanakan berdasarkan check list yang ditetapkan sesuai SOP Start Up dilaksanakan sesuai urutan kerja berdasarkan SOP Unit dioperasikan sampai dengan kecepatan nominal tanpa beban Shut Down unit dilaksanakan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP Kondisi gangguan dianalisa berdasarkan instruction manual dan logic sequence Alternatif pemecahan

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN ngan pihak lain yang berwenang

3. Melaksanakan pengoperasian

Mentaati prosedur pengoperasian dengan benar

Melakukan start up pengoperasian gen set Mengoperasikan gen set tanpa bena Melakukan shut down gen set

Mengamati gen set selama beroperasi

4. Mengamati dan menganggulan gi masalah operasi

Mengkonsultasikan alternatif pemecahan gangguan pada pihak terkait

Menganalisa gangguan dalam pengoperasian gen set Memahami cara mengatasi

Mengatasi gangguan pada pengoperasian gen set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

14

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA masalah gangguan dikonsultasikan dengan pihak terkait Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai gangguan diselesaikan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan

LINGKUP BELAJAR

SIKAP

MATERI POKOK PEMELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN gangguan pada pengoperasian gen set

5. Membuat laporan pengoperasian

Mentaati prosedur pembuatan laporan

Memahami cara membuat laporan pengoperasian gen set

Membuat laporan pengoperasian gen set.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

15

MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut: START Lihat Kedudukan Modul Lihat petunjuk Penggunaan modul

Kerjakan sek kemampuan

Nilai < = 7

Nilai < = 7

Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar 2

Nilai < 7

Evaluasi Tertulis Praktek

Nilai > = 7

Modul berikutnya/ Uji Kompetensi

Modul : PTL.OPS.003(2).A

CEK KEMAMPUAN
Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah peserta diklat telah memahami keselamatan materi modul yang meragukan kepada Kriteria Unjuk Kerja yang diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memperoleh kompetensi utama dalam mengoperasikan gen set. No. 1. Pertanyaan Apakah anda dapat menyebutkan macam-macam genset sebagai sumber tenaga listriki Data untuk kerja peralatan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan Apakah anda dapat menuliskan data-data generator set dengan benar Apakah anda bisa menyebutkan bagian-bagian terpenting dari generator set dengan benar Apakah anda dapat menyebutkan aat pengendali generator set Apakah anda dapat melakukan persiapan sebelum mengoperasikan generator set Apakah anda bisa menerangkan proses pengoperasian generator set Apakah anda dapat menerangkan memparalelkan generator set Apakah yang anda dapat lakukan perawatan generator set Ya Tidak Keterangan

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kesimpulan Apabila peserta diklat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan dibuktikan jawaban yang benar dan data tertulis maupun praktek. Maka pembimbing dapat melakukan uji kompetensi secara intern dan dapat merekomodasikan untuk di uji oleh external (du/di)

Modul : PTL.OPS.003(2).A

17

BAB II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi : Mengoperasikan Generator Set Kode Modul : MPTL OPS 003 (2) A Durasi Pemelajaran : 120 jam @ 45 menit

Jenis dan Kegiatan Kegiatan Belajar 1 - Diesel generator set - Generator 3 phasa - Perlengkapan gen set - Paralel generator Kegiatan Belajar 2 - Menghidupkan dan mematikan gen set manual Kegiatan Belajar 3 - Mengoperasikan generator set otomatis Kegiatan Belajar 4 Pemeliharaan dan perawatan generator set Evaluasi - Teori - Praktek

Tanggal

Waktu 9 jam 6 jam 6 jam 6 jam 36 jam

Tempat Belajar Alasan perubahan Sekolah Industri v v v v v v

Tanda tangan

30 jam

15 jam

12 jam

Modul : PTL.OPS.003(2).A

18

B. Kegiatan Belajar a. Kegiatan Belajar I Tujuan Kegiatan belajar I Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat : 1) Menjelaskan fungsi dari mesin diesel pada generator set 2) Mengidentifikasi bagian-bagian generator set 3) Menjelaskan prinsip ekrja generator 3 phasa 4) Menyebutkan alat pengendali generator 3 pahasa 5) Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan generator set 6) Menjelaskan fungsi perlengkapan generator set 7) Menjelaskan perlunya kerja paralel generator 3 pahasa 8) Menyebutkan syarat-syarat paralel generator 3 pahasa 9) Menentukan prosedur kerja paralel generator 3 pahsa 10) Melakukan kerja paralel generator 3 phasa

Modul : PTL.OPS.003(2).A

19

KEGIATAN BELAJAR1 Generator Set


A. Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan Ggl. Mesin Diesel termasuk mesin kalor yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga gerak. Tenaga panas diperoleh dari proses pembakaran solar dengan bantuan oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran itu dipergunakan untuk menggerakkan torak secara gerak translasi. Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar pada poros engkol. Demikian juga sebaliknya gerak rantai dari poros engkol dan rotor disambung secara kopling. Dengan adanya rotor yang diputra oleh mesin diesel, sedangkan kepada gulungan rotor diberikan arus listrik searahm, maka pada pihak stator terbangkit out put tegangan : bolak balik. Untuk mendapatkan putaran yang stabil diperlukan sistem Governor ( pengaturan putaran ) dan VR ( Voltage Regulator). 2. Diesel sebagai Pengerak Mula Syarat-syarat untuk mendapatkan diesel sebagai penggerak mula yang baik diperlukan : a. Bahannya dari logam yang berkualitas baik b. Sistem pengaturan bahan bakar dan bahan bakarnya sendiri (solar) harus baik dari tangki utama, tangki harian dalam pompa injeksi ( injection pump) sampai masuk dalam pembakaran silinder. c. Sistem pelumasan, jenis oli, seluruh sistem pelumasan silinder harus tepat dan baik d. Sistem pendinginan yang baik yaitu pendinginan dengan udara maupun dengan air. e. Sistem penyaluran udara yang baik, udara yang dipergunakan pembakaran bahan bakar dalam silinder harus dalam perbandingan yang tepat f. Generator dan perlengkapannya termasuk pengatur tegangan dan frekuensi harus baik

Modul : PTL.OPS.003(2).A

20

g. Panel-panel yang berisi rangkaian kontrol, baik untuk kontrol diesel maupun Generator selalu bekerja normal. h. Sistem starter harus baik agar mesin selalu siap untuk beroperasi apabila hendak dioperasikan i. Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan teratur akan menjadikan tercapainya tujuan pemeliharaan tersebut. 2. Penyaluran Bahan Bakar

Keterangan Gambar 1. Tangki bahan bakar utama 2. Pompa pengisi bahan bakar 3. Tangki bahan bakar harian 4. Saringan permulaan ( precleaner-Filter ) 5. Pompa tekanan rendah pengatur bahan bakar 6. Saringan bahan bakar 7. Pompa bahan bakar tekanan tinggi ( fuel injection pump) 8. Penyemprot bahan bakar ( injector ) 9. Pipa saluran kelebihan bahan bakar a. Cara Kerja Sistem Penyaluran bahan bakar Bahan bakar dari tangki utama (1) dialirkan oleh pompa (2) ketangki harian (3) dari tangki harian karena gaya berat bahan bakar sendiri ( isapan dari pompa), bahan bakar mengalir melalui filter permulaan (4) diteruskan kesaringan (6). Bahan bakar melalui asrinan (6) kemudian dialirkan kepompa tekanan tinggi (7) dan diteruskan ke penyemprot ( injector) bahan bakar (8). Bahan Bakar yang berlebihan dari penyemprot dikembalikan ke tangki harian melalui saluran (9).

Modul : PTL.OPS.003(2).A

21

b. Fungsi saringan Saringan bahan bakar diperlukan untuk menyaring kotoran kedalam pompa tekanan rendah. Pompa tekanan tinggi dan penyemprot bahan bakar. Kotoran ini dapat mengakibatkan kerusakan penyumbatan pada pompa, penyemprot dan saluran bahan bakar. Fungsi dari pompa tekanan rendah ( penyalur) diperlukan untuk mengalirkan mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi, agar bahan bakar selalu memenuhi pompa tekanan tinggi. Pompa penyalur ini harus mempunyai tekanan yang lebih tinggi dari tekanan Atmosfir supaya udara tidka masuk kedalam aliran bahan bakar, bila udara masuk maka akan terjadi ganguan pada mesin, yaitu terjadinya pembakaran yang tersendat-sendat dan mesin tidak dapat beroperasi secara sempurna. 4. System Pelumasan Untuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai hubungan yang erat, maka gesekan antara permukaan benda yang saling bergerak akan mengakibatkan timbulnya panas. Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset terjadi pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik. Pelumasan adalah suatu system pemeliharaan/ perawatan terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalaha-masalah gerak, gesekan dan panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam masalah kestabilan mesin. Bila ketiga hal tersebut tidak diperhatikan maka akan dapat mengakibatkan keausan dan suhu yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian yang bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap masalah pelumasan sangat bermanfaat bagi perawatan mesin. Minyak pelumas adalah suatu cairan yang dapat menetralisir , menstabilkan panas yang berlebihan, minyak pelumas adalah suatu cairan yang berfungsi sebagai media penghantar ( penyerap) panas, juga sebagai pelicin atau pelancar gerak. Minyak pelumas harus mempunyai persyaratan teknis sebagai berikut : a. Tahan terhadap panas b. Bersih dari zat-zt kimi yang dapat mengakibatkan korosi pada bagianbagian mesin c. Licin d. Tidak mengakibatkan keausan ( yang disebabkan oleh pencemaran kimiawi sehingga menimbulkan koroasi yang berakibat keausan e. Tidak banyak membebani mesin

Modul : PTL.OPS.003(2).A

22

f. Untuk daerah tropis yang mempunyai suhu lebih dari 20 C keatas, pemakaian jenis minyak pelumas dengan kode SAE-30 merupakan suatu persyaratan teknis, minyak pelumas selaian kode tersebut diatas tidak dibenarkan.

Keterangan 1. Oli balik dari turbo 2. Saringan oli 3. Katub pelangsung ( By pass ) untuk saringan oli 4. Bak Oli 5. Pompa Oli 6. Katub pelangsung untuk pendingin oli ( Oli cooler ) 7. Salruan hisap 8. Pendingin oli Prinsip kerja Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara

Modul : PTL.OPS.003(2).A

23

sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case) Memahami tentang fungsi dan bekerjanya pelumasan tersebut harus dijaga jangan sampai sistem pelumasan terganggu, gangguan gangguan dalam pelumasan dapat terjadi oleh penyebab-penyebab sebagai berikut : a. Oli dari jenis kualitas rendah ( di luar apec) oli palsu oli bekas dan sebagainya b. Banyak kotoran membebani oli ( tercampur air, lumpur-lumpur dan lain sebagainya ). c. Tersumbatnya saluran pelumasan d. Rendahnya tekanan oli Dengan memperhatikan penyebab-penyebab tersebut tindakan-tindakan pencegahan antara lain : a. Pemeriksaan oli dan pengawasan terhadap kualitas oli b. Penggantian oli secara rutine c. Penggantian filter secara rutine d. Pemeriksaan saluran pelumasan e. Memperhatikan tekanan oli. Keterangan Sehubungan dengan fungsinya oli harus mempunyai spesifikasi persyaratan bagi mesin yang bersangkutan. Setelah dipakai oli akan mengalami pencemaran dan perubahan sifat semula, pada peristiwa pembakaran dalam silinder akan terjadi persenyawaan oksidasi belerang dalam SO2 dan SO3 yang seterusnya akan terjadi asam kuat ( H2SO4 = air accu ) dan H2SO4 ini bersifat korosif ( memakan logam ) maka pada saat keadaan belum berbahaya oli harus diganti. Begitu pula pada filter oli setelah sekian lama dipakai maka akan terjadi endapan sehingga filternya harus diganti dengan filter yang baru. dapat diambil

Modul : PTL.OPS.003(2).A

24

Pemeriksaan yang kontinue menjadikan mesin mempunyai keandalan yang cukup tinggi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan pada saat over haul nanti perlu diadakan pemeriksaan yang teliti keadaan lubang jalan oli, pada dinding crang case atau blok mesin jangan sampai ada yang buntu. 5. Sistem Pendinginan Sistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu mesin, pada waktu berjalan mesin akan menjadi panas, karena proses pembakaran di dalam silinder, mesin yang terlalu panas, selain cepat rusak juga out put tenaganya kurang maksimal maka diperlukan pendinginan, umumnya sistem pendinginan dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Sistem pendinginan air b. Sistem pendinginan udara a. Sistem Pendinginan Air Air memasuki blok silinder dari bagian bawah silinder, mengalir melalui saluran-saluran blok silinder terus ke atas menuju silinder head. Air menyerap panas dari mesin sehingga suhu air nai air yang panas ini cenderung mengalir karena perbedaan berat jenis. Air semakin menjadi panas sewaktu berada di sekitar kepala silinder, air yang telah panas harus didinginkan kembali. Apabila sampai mendidih hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam sistem pendinginan tersebut. Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipa-pipa radiator, udara dihembuskan melintasi radiator ke arah depan genset, terjadilah proses pendinginan udara, udara ini menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di belakang radiator. Pada saat air sampai di bagian bawah radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok silinder dari bawah untuk mendinginkan mesin. Demikianlah proses pendinginan berulang dan terjadilah sirkulasi air pendinginan. Bagaimanapun juga ada sebagain air yang menguap. Maka setiap kali perlu diperiksa permukaan air pendinginan ini. Apabila perlu harus ditambah supaya alran air dapat berjalan lebih cepat, harus ada pompa air yang dipergunakan untuk mendorong air mengalir sehingga dengan demikian daya pendinginan dapat di percapat, sehingga sistem pendinginan tersebut merupakan suatu cara pendinginan yang baik

Modul : PTL.OPS.003(2).A

25

b. Sistem Pendinginan Udara Berbeda dengan sistim pendinginan air, di sini silinder-silinder tidak ditempatkan dalam suatu blok silinder melainkan pada tiap silinder diberi semacam sirip, gunanya sirip ialah untuk menyerap panas dari silinder kepala dengan sirip-sirip ini berarti memperluas permukaan yang dapat menyerap panas tersebut dapat dilepaskan ke luar bersama udara yang dihembuskan dengan kuat oleh kipas atau blower. 6. Sistem Penyaluran Udara Udara di dalam Diesel digunakan untuk pembakaran bahan bakar ( solar). Kabut solar dicampur dengan udara pada tekanan dan suhu tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga. Perbandingan antara kabut solar dan volume diatur sedemikian sehingga pada keadaan beban penuh, kabut solar habis terbakar oleh udara yang dimasukan ke dalam silinder. Bahan bakar dan udara harus dalam perbandingan yang tepat, kekurangan udara akan mengakibatkan merusak mesin, yaitu mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan terjadilah kerak ( arang) di dalam silinder. Hal-hal yang umumnya dapat merusak mesin antara lain : a. Penyetelan tekanan pengaturan nozzale yang terlalu tinggi b. Mesin bekerja lama dengan beban rendah c. Mesin sering bekerja tanpa beban d. Saluran pembuangan ( knalpot) yang kotor, akan menghambat keluarnya asap dan mempercepta kenaikan kadar arang dalam saluran dan akhirnya mempercepat terjadinya kerak

Modul : PTL.OPS.003(2).A

26

Dalam praktek kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah udara ini ditandai dengan asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara dingin sukar bersenyawa dengan bahan bakar.

Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka perlu dijaga kebersihan dari sirip-sirip silinder. Udara yang dihembuskan kuat oleh blower disalurkan ke dalam tabung udara dan membawa panas ke luar sirip. Harus diusahakan agar udara panas ini tidak tertarik lagi oleh blower . Udara yang masuk haruslah udara luar yang masih segar dan dingin perlu juga untuk membersihkan jendelajendeka kaca yang dipasang di ruang mesin.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

27

Gb. 5 Sistem sirkulasi udara mesin dengan turbo chrager.

B. Generator pada Gen Set 4. Generator dengan Sikat

Modul : PTL.OPS.003(2).A

28

Prinsip kerja : Sikat mendapat tegangan searah dari sumber searah ( voltage regulator) dimana tegangan yang diberikan kepada sikat tersebut oleh voltage regulator telah diatur sehingga tegangan yang diberikan pada sikat tersebut tetap konstan sesuai dengan keperluan. Sumber searah dari VR yang telah melalui sikat ini, mengalir lebih slip ring dan masuk ke bagian rotor yang diputra. Pada bagian stator terbangkitlah medan magnet yaiut pada bagian ujung kutub utara dan selatan. Diantara kedua ujung kutubnya akan timbul garis gaya magnet ( fluksi) dan akibat adanya rotor yang berputar yaitu kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan ini, maka garis gaya magnet akan terpotong oleh kumparan jangkar. Dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar, keadaanya tidak selalu tetap, ada dalam keadaan netral artinya kumparan jangkar sejajar dengan arah garis gaya magnetnya, ada juga dalam keadaan emmotong garis gaya magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik. Bila stator dari generator dibuat untuk menghasilkan listrik AC tiga phasa maka out put generator juga dibuat dengan tiga phasa. 5. Generator Tanpa Sikat Arang

Modul : PTL.OPS.003(2).A

29

Prinsip Kerja : Arus mengalir dari sumber arus searah voltage regulator. Alat ini telah mengatur agar tegangan yang diberikan tetap konstan sesuai dengan keperluan. Sumber arus DC dari VR ini mengalir kedalam stator gulungan Exiter (A), maka alam stator exiter ini mengalir akan timbullah medan magnet yang kemudian menginduksi gulungan rotor exiter (B) yang berputar. Maka garis gaya magnet ( fluksi rotor dari stator exiter (A) yang menginduksi rotor exiter (B) akan terpotong oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena dalam perpotongan oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan ini keadaannya tidak selalu tetap yaitu ada dalam keadaan netral artinya kumparan jangkar kedudukannya searah dengan garis gaya magnet ada juga dalam keadaan memotong garis gaya magnet ada juga dalam keadaan memotong garis gaya magnet sehingga timbullah beda potensial yang biasa disebut dengan arus bolak balik AC. Kemudian arus AC ini disearahkan oleh penyearah (C) yang kemudian mengalir ke gulungan stator (D) hingga timbullah kembali garis gaya magnet di kutub utara dan selatan stator tersebut. Kemudian garis gaya magnet ii akan terpotong oleh kumparan jangkar yang keadaannya tidak selalu tetap sehingga tiimbullah beda potensial yang biasa disebut dengan arus AC untuk selanjutnya digunakan untuk mencatu perangkat Telekomunikasi yang membutuhkan arus AC tersebut. Bila pada bagian stator ini dibuat untuk menghasilkan energi listrik tiga phasa maka dibuatlah out put dari generator yang juga dengan tiga phasa. 16. Pengendalian Terhadap Sitem Kemagnetan Untuk keperluan penguatan bagi kutub-kutub magnet selalu dibutuhkan sumber arus searah. Jika ditinjau dalam menghasilakannya, terhadap bermacam-macam cara yaitu : a. Secara Konvensional Skema rangkaian dengan cara konvensional ini dibuat dilukiskan seperti gambar 51.

Gambar 51

Modul : PTL.OPS.003(2).A

30

Mesin utama ( main machine), DC penguat utama ( main DC exiter) dan DC penguat pembantu ( Pilot exiter) berada dalam satu poros. Tegangan keluaran dari DC penguat pembantu dipergunakan untuk memperkuat kemagnetan pada penguat utama yang mana besar kecilnya arus yang mengalir pada mesin DC utama dapat diatur dengan menggunakan Rheostat utama ( main rheostat) yang diatur dengan menggunakan Rheostat utama ( main rheostoat) yang dapat dioperasikan secara manual atau otomatis ( automatic regulator), sedangkan tegangan keluaran dari mesin DC utama dipergunakan untuk memperkuat pada kemagnetan mesin utama b. Sebagai pengembangan, dengan adanya kemajuan teknologi telah banyak suatu pembangkit yang mana sumber arus searah sebagai arus penguat magnet tidak diperoleh dari generator arus searah (DC), melainkan menggunakan rectifier ( penyearah). Adapun skema rangkaian dari cara ini dapat dilukiskan seperti gambar 52.

Gambar 52

Modul : PTL.OPS.003(2).A

31

Tegangan keluaran dari sumber AC penguat ( Ac exiter) disearhakan dengan menggunakan rectifier. Tegangan keluaran sumber AC penguat ini disamping disearahkan untuk kepentingan penguatan sendiri, juga disearhkan untuk memperkuat kemagnetan mesin utama. Tegangan keluaran dari sumber AC penguat yang digunakan untuk penguatan sendiri dikontrol dengan menggunakan regulator utama ( main regulator) yang mana regulator ini dapat dikerjakan dengan menggunakan seperangkat amplidin ( amplidyne set). Penguatan dengan sistem ini sangat baik untuk mesin-mesin yang sangat besar yang dapat mencapai ratusan MVA. Adapun cara yang ketiga adalah suatu cara yang sering disebut Brushlaless Exition. Skema rangkaian cara inidapat dilukiskan seperti gambar 53.

Berdasarkan gambar 53 jelas kiranya bahwa dalam cara ini untuk mengalirkan arus kemagnetan tidak diperlukan sikat-sikat ( cincin seret) seperti halnya cara yang lain. Tegangan keluaran dari mesin utama sebagian kecil disearahkan untuk penguatan pada sumber AC penguat ( AC exiter), yang mana pengontrolan arus kemagnetan dilakukan oleh regulator. Tegangan keluaran dari AC exiter langsung digunakan untuk memperkuat kemagnetan mesin utama ( tanpa menggunakan sikat dan cincin) dengan perantara penyearah utama main ( rectifier)

Modul : PTL.OPS.003(2).A

32

c. Perlengkapan Diesel Genset Genset harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang menunjang, agar mempunyai : a. Kestabilan baik tegangan maupun putarannya bila sewaktu-waktu terjadi perubahan beban mesin harus tetap stabil. b. Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan Genset setiap saat, Pemutus arus dan pelepas beban yang bekerja secara otomatis dan manual. c. Sistem pengontrol untuk diesel yang berfungsi untuk mematikan diesel sewaktu-waktu terjadi gangguan. d. Emergency stop ialah suatu alat/ tombol yang akan mematikan mesin kapan saja yang diinginkan 1. Voltage Regulator (VR) Voltage Regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan out put dari generator tetap konstant sesuai yang diinginkan. VR secara langsung/ tidak langsung memberikan arus searah kepada kumparan rotor sehingga menimbulkan tegangan pada out put gulungan stator. Kalau terjadi tegangan out putnya diteruskan ke gulungan stator. Kalau terjadi penurunan tegangan karena kenaikan beban maka VR akan menaikan tegangan out putnya diteruskan ke gulungan rotor sehingga tegangan induksi stator akan naik sampai level semula. Begitupun jika ada kenaikan tegangan ( beban turun), oleh karena VR hanya berfungsi sebagai pengatur tegangan maka alat ini akan bekerja pada frekuensi atau mesin pada keadaan ratingnya ( putaran normal ) Jika mesin berputar lebih rendah dari pada ratingnya akan berakibat tegangan out put regulator sedemikian tingginya dan arus akan sangat tinggi sehingga merusak peralatan VR. Maka untuk mengadakan testing mesin yang berhubungan dengan rpm, VR harus dimatikan / dilepas, untuk percobaan pada rpm normal VR boleh disambung. Biasanya VR pada batas-batas kemampuan tertentu ( dapat disetel) kalan ada kenaikan/ penurunan tegangan melebihi batas kemampuan ( 10 %) harus diusahakan agar beban terlepas dari beberapa saat kemudian mesin mati. 2. Governor Seperti hanya VR, alat pengatur putaran ( Governor) berfungsi untuk mengatur atau mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatan yang tetap. Jika ada kenaikan beban, mesin bertendensi menurunkan putarannya dan Governor akan memberikan signal kepada katup pembuka bahan bakar. Sehingga bahan bakar yang masuk ke dalam Injector bertambah banyak, sehingga mesin akan berputar normal kembali dan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

33

tidak terjadi penurunan putaran, sebaliknya kalau ada penuruanan beban mesin akan berputar melebihi ratingnya. Governor akan mengirim signal kepada katup bahan bakar agar mengurangi bahan bakar yang masuk sehingga mesin berputar normal. Governor sama halnya dengan VR mempunyai batas-batas tertentu itu tidak lebih dari 5%. Jika mesin berputar pada keadaan lebih kecil 75% atau lebih besar 105% dari putaran normalnya maka usahakanlah agar Genset melepaskan beban listriknya dan bebera saat mesin dimatikan. 3. Indikator-indikator Fungsinya : a. Penunjuk keadaan Mesin b. Membantu trouble shooting yaitu mencari suatu gangguan Pemasangan indikator pada panel Genset. Indikator dan peralatanya yaitu relay-relay, timer, switch semuanya dipasanag pada panel kontrol, antara lain : - Volt meter untuk mengetahui tegangan dari tiap phasa - Ampere meter untuk mengetahui arus dari tiap phasa - Watt meter untuk mengetahui daya nyata - Rpm untuk mengetahui putaran mesin - Frekuensi meter untuk mengetahui put put frekuensi listrik - Running Hour meter untuk mengetahui lamanya mesin bekerja - Meter Tekanan oli, solar dall. - Thermometer untuk suhu air dan lain-lain Sebagai indikator untuk membuka maka dipasang lampu kontrol yaitu : - Lampu indikator untuk Over Speed - Lampu indikator untuk Under Speed - Lampu Indikator untuk Low Water Level ( untuk level air radiator terlalu rendah ) - Lampu indikator untuk temperatur air tinggi - Lampu indikator untuk tekanan oli rendah - Lampu Indikator untuk tegangan nenaik lebih normal ( Over Voltage atau tegangan lebih) - Lampu Indikator untuk tegangan menurun kurang dari normal ( Under Voltage) - Lampu Indikator untuk Power Balik, dan lain-lain Semua indikator bekerja pada batas-batas tertentu yang berhubungan erat dengan penyetelan yang dilakukan.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

34

4. Alat Pengaman Alat pengaman berguna untuk : - Mengamankan Generator - Mengamankan Prime Mover ( Diesel) Pengaman Generator bertugas mematikan seluruh Genset apabila ada halhal yang membahayakan Generator. Pengaman Diesel sama dengan pengaman Generator, hanya berbeda dari asal usul gangguan. Kalau Temperatur mesin diesel terlalu panas bekerja pengaman diesel itu akan bekerja. Kalau tegangan generator naik bekerjalah pengaan generator Untuk pengaman ini sebaiknya dipasang pemutus beban dan pematikan mesin, baik yang bekerja secara otomatis maupun secara manual. Keduanya harus ada dan disambung seri. Untuk jenis otomatis dipergunakan apabila sewaktu-waktu ada gangguan yang dapat membahayakan Genset secara otomatis pengaman ini akan bekerja. Sedangkan untuk jenis manual dipakai bila harus mematikan mesin atau melepaskan beban setiap saat yang dikehendaki Misalnya : Untuk menjaga agar mesin selalu bekerja dalam keadaan yang diijinkan maka diusahakan mesin secara otomatis melakukan hal-hala sebagai berikut : - Kalau mendapat temperatur air pendingin lebih dari 2000 F ( 94C) maka pemutus beban harus bekerja dan mesin jalan tanpa beban. - Kalau terjadi Over Speed sampai mencapai 30 detik, mesin dibuat mati total.

Keterangan : Sebenarnya untuk panel kontrol dapat dibuat otomatis penuh dan selengkap mungki. Tetapi diperlukan rangkaian-rangkaian listrik ( rangkaian kontrol) yang cukup rumit,. Tentu saja komponen-komponen yang dipakai harus dari jenis yang terbaik. Sebab pemakaian dari kualitas biasa-biasa saja sering mengalami gangguan yang berakibat mesin tidak dapat bekerja walaupun dalam kondisi yang baik. 5. Peralatan Tambahan Peralatan tambahan yang dimaksudkan adalah hal-hal yang dipasang pada diesel untuk mengetahui kondisi dari seluruh sistemnya. Sistem-sitem yang ada di dalam diesel biasanya :

Modul : PTL.OPS.003(2).A

35

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Siswam pendinginan

- Sistem udara masuk - Sistem starter, dan lain-lain

a. Sistem Penyaluran Bahan Bakar Bila filter bahan bakar kotor sebaiknya ada tanda / indikator (alarm) Bila tekanan bahan bakar turun sebaiknya ada tanda atau indikator ( alarm). Bila bahan bakar dalam tangki harian menuju level jam operasi ada tanda daln lain sebagainya b. Sistem Pelumasan - Bila Tekanan minyak pelumas turun sebaiknya timbul alarm - Bila tekanan minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm - Bila suhu minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm, dan lain sebagainya c. Sistem Pendinginan - Bila suhu air tinggi ( lebih 24C) sebaiknya timbul alarm - Bila level air turun sebaiknya timbul alarm - Bila tekanan air kurang sebaiknya timbhul alarm Untuk mesin-mesin Pendinginan udara - Bila alairan udara kurang lancar sebaiknya ada laarm - Bila temperatur sirip silinder tinggi sebaiknya ada alarm d. Sistem Starting - Bila motor starter terlampau laa senempel pada Fly Wheel Timbul alarm - Charger tidak dapat mengisi Battery sebaiknya timbul alarm f. Lain-Lain - Bila mesin jalan dengan rpm yang rendah sebaiknya timbul alarm - Bila mesin jalan dengan rpm yang lebih dari normal ( 120%) timbul alarm. C. Parallel Generator AC 3 Phasa Sering terjadi bahwa sebuah pembangkit (generator) tidak mampu melayani beban yang terpasang, dengan arti bahwa kapasitas beban lebih besar daripada kapasitas generator. Dalam hal yang demikian, perlu kiranya memaralelkan dua generator atau lebih dengan maksud untuk memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan. Selain untuk tujuan diatas, kerja parallel juga sering dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan jika ada generator yang harus dihentikan misalnya untuk istirahat atau reparasi.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

36

3.

Keuntungan dari kerja beberapa generator kapasitas yang kecil secara paralel untuk mencuplai beban yang sama dibanding dengan hanya satu generator yang besar adalah sebagai berikut : 1. Beberapa unit yang kecil lebih handal dibanding satu unit yang besar. Apabila satu rusak kelangsungan suplai beban dapat dipertahankan oleh kerja unit yang lain. 2. Jika terdapat beberapa unit station tenag perbaikan untuk unit-unit menjadi lebih mudah dan ekonomis. Biaya dari unit yang siap dipakai adalah lebih kecil 4. Penambahan unit dapat dipasang saat diperlukan sesuai dengan pertambahan beban pada station tenaga. Untuk maksud memaralelkan ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu : a. Harga tegangan efektif pada terminal harus sama b. Frekuensi yang dihasilkan masing-masing generator harus sama c. Phasa dari kedua generator harus sama Dengan arti lain, bahwa beda phasa tegangan harus sama dengan nol, jika dipandang dari rangkaian beban pada titik persambungan sntara kedua generator yang akan diparalelkan dengan generator yang akan dibantu mempunyai beda phasa 180

Modul : PTL.OPS.003(2).A

37

Gambar 54 melukiskan prinsip memaralelkan dua buah generator beserta vektor diagramnya. Tegangan V1 merupakan harga tegangan generator G1 yang akan diparalelkan untuk memperbsar kapasitas daya, sedangkan V2 merupakan harga tegangan generator G2. Jika ketiga syarat diatas telah dipenuhi maka akan diperoleh vektor tegangan seperti gambar 54b. Jika terjadi perubahan pada salah satu generator misal G2 mempunyai putaran lebih cepat dari pada G1 maka akan mengalir suatu arus lokal antara G1 dan G2 dan antara tenagan V1 dan V2 mempunyai beda phasa lebih kecil dari 180. Hal ini dapat dilukiskan seperi gambar 54c. dimana Ec merupakan beda tegangan antara G1 dan G2 antara tegangan lokal Ec dan arus lokal Ic terdapat beda phasa sebesar : s = tan -1 Xs1 + Xs 2 = ............................. (40) Ra1 + Ra 2

Sedangkan besarnya arus lokal Ic : Ic = Ec .........................................( 41) 2( Ra + i. Xs)

Dengan arti : Xs = Xs1 = Xs2 : reaktansi serempak kedua generator Ra = Ra1 = Ra2 : hambatan murni lilitan jangkar Jika G1 berputar lebih cepat dari G2 maka arus lokal Ic tertinggal s dari tegangan lokal Ec seperti dapat dilukiskan pada gambar 54d. 18. Peralatan yang dapat digunakan dalam parallel Generator. Dengan adanya ketiga syarat pokok dalam memaralelkan generator dapat diperlukan peralatan-peralatan untuk dapat mengetahui apakah ketiga syarat tersebut telah terpenuhi. Adapun peralatan-peralatan tersebut antara lain : a. Frekwensi meter, yang berfungsi untuk mengetahui frekwensi masingmasing generator. b. Volt meter AC, untuk mengetahui besarnya tegangan masing-masing generator. c. Alat untuk mengetahui apakah tegangan kedua generator tersebut telah sephasa. Untuk inji dapat digunakan suatu alat. Lampu-lampu serempak

1)

Modul : PTL.OPS.003(2).A

38

Lampu-lampu serempak ini dipasang sedemikian rupa sehingga berdasarkan keadaan lampu-lampu tersebut dapat diketahui apakah generator-generator tersebut telah sephasa. Untuk ini tentu saja penglihatan mata lebih banyak menentukan, karena harus diperhatikan terang atau tidaknya keadaan lampu dan sebagainya. Ditinjau dari cara penyambungan lampu-lampunya dikenal tiga macam cara : a) Sambungan gelap, jika kedua generator sudah sephasa maka semua lampu menyala. b) Sambungan terang, jika kedua generator suah sephasa maka semua lampu menyala sangat terang, sedangkan kedua generator belum sephasa maka semua lampu mati. c) Sambungan cahaya putar Jika terlihat bahwa nyala lampu berputar baik kekiri atau kekanan, hal ini menunjukkan bahwa kedua generator belum spahasa, yang mana masalah kecepatan berputarnya nyala lampu tersebut disebabkan oleh frkwensi dari kedua generator yang juga belum sama. Sedangkan jika nyala lampu sudah tetap tidak berputar, ini berarti disamping frekwensi kedua generator sudah sama, pahasanya juga suda sama. Dalam keadaan yang demikian ini, dari ketiga lampu yang dipasang, satu lampu mati dan dua lampu yang lain menyala sama terang. Ketiga macam sambungan tersebut dapat dilukiskan seperti gambar 55.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

39

Dalam praktek biasanya masing-masing cara diatas dilengkapi dengan Vo meter, yang mana setelah frekwensi sama tegangan sama dan phasa sama, saklar utama yang digunakan untuk memaralelkan ditutup (ON) saat Vo meter pada phasa yang sama antara generator yang satu dengan lainnya. 2) Synchronous cope. Synchronous cope merupakan peralatan yang khusus dimana alat ini pada dasarnya bekerja berdasarkan alat-alat ukur lainnya dengan dasar penunjukkan jarusm karena adanya sifat elektro magnetisme. Misalnya synchronous cope Lincoln yang dilukiskan seperti gambar 56.

Scnchronous Lincoln merupakan sebuah motor kecil berkutub dua. Motor mempunyai dua lapisan kumparan yang masing-masing dihubungkan pada generator yang akan diparallelkan. Sebuah kumparan F yang dihubungkan dengan jala-jala melalui hambatan RF yang berfungsi untuk menentukan arus kemagnetan yang tepat sephasa dengan tegangan yang dibangkitkan (V). Sedangkan kumparan kemagnetan kedua terletak pada jangkar yang mempunyai dua lilitan (kumparan) yang saling tegak lurus yakni R dan X yang memperoleh arus kemagnetan dari, generator yang akan dihubungkan paralel pada tegangan V. Kedua kumparan R dan X dihubungkan secara paralel dengan adanya R maka arus yang mengalir padanya sephasa dnegan tegangannya,

Modul : PTL.OPS.003(2).A

40

sedangkan arus yang mengalir melalui kumparan X yang merupakan induktor murni arus lebih mendekati 90 tertinggal terhadap tegangan. Dengan adanya sifat-sifat diatas, maka diperoleh arus kemagnetan yang mengalir pada kumparan R murni sephasa dengan tegangan Vsedangkan arus kemagnetan yang mengalir pada F. Sebatang jarum yang dipasang pada jangkar akan menunjukkan bagaimana keadaan phasa antara tegangan-tegangan yang diserempakkan . Dalam keadaan serentak yang mana tegangan V dan V dalam keadaan sephasa, maka jarum akan menunjukkan angka nol. Jika generator yang diparalelkan tidak dalam keadaan serenpakmaka jarum tersebut akan menunjukkan angka dibawah nol atau diatas nol, tergantung pada tegangan yang diparalelkan, apakah lebih cepat atau lebih lambat dari generator yang akan dibantu. Gambar 57 melukiskan atu contoh dalam proses memaralelkan dua buah generator AC 3 pahasa beserta perlengkapannya. Prinsip Kerja. G1 sudah melayani beban dengan data : V1 dan F1 . Dalam hal ini Ss1 dan Sm2 dibuka G2 yang akan diserempakkan dimasukkan kedalam rel penyerempak dengan menutup Ss2 . Dengan mengatur G2 sedemikian rupa sehingga V1 = V2 dan F1 = F2. Setelah lampu cahaya putar berada pada kondisi tetap (satu lampu mati, dua lampu yang lain menyala sama terang) atau Vo meter menunjukkan harga nol, dengan secepat mungkin Sm2 ditutup. Dalam pembangkit yang besar, untuk menutup saklar Sm2 biasanya digunakan kontaktor. Setelah kedua generator berada dalam kondidi paralel maka agar G2 dapat ikut memikul beban maka daya penggerak G1 dikurangi dan daya penggerak G2 ditambah. Pengurangan dan penambahan daya penggerak tersebut diusahakan dikerjakan bersama-sama. Untuk mengetahui apakah beban G1 berkurang dan G2 sudah memikul beban hal ini dapat dilihat pada kilo watt mater atau ampere meter ( kilo ampere meter) yang terpasang pada panel kontrol.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

41

Modul : PTL.OPS.003(2).A

42

c.

Rangkuman a. Generator set dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada output statornya menghasilkan tegangan (ggl) b. Sistem penyaluran bahan bakar c. Bahan bakar dari tangki utama dialirkan oleh pompa ke tangki harian, bahan bakar mengalir filter di alirkan ke pompa tekanan tinggi diteruksn ke Injector bahan bakar kemudian kemblai ke tangki harian melalui saringan - Sistem pelumasan adalah sistem pemeliharaan atau perawatan terhadap masalah malasah gerak, gesekan dan panas - Sistem pendinginan digunakan untuk melindungi kewawetan mesin akibat proses pembakaran mesin pendinginan generator set dapat dilakukan dengan sistem pendinginan air dan udara - Generator yang digunakan generator set adalah generator dengan sikat dan generator tanpa sikat - Pengendalian generator terhadap sistem kemagnetan yaitu secara konvensional, rectifier dan Brushesr exitation - Perlengkapan generator set yaitu voltage regulator/ Automativc voltage Regulator, governor, indikator indikator dan alat pengaman - Kerja paralel generator pada generator set atau pusat pembangkit listrik dilaksanakan dengan alasan antara lain ... Kehandalan dalam pelayanan persuplaian, yaitu bila satu generator rusak, kelangsungan pelayanan beban dapat dipertahankan oleh kerja generator lain Perbaikan dan pemeliharaan generator lebih mudah dan lebih ekonomis Penambahan unit dapat dipasang disesuaikan dengan penambahan beban Syart-syarat kerja paralel yang baik adalah Tegangan terminal generator yang akan kerja paralel harus sama Frekwensi generator harus sama Phasa dan urutan phasa harus sama Tugas 1. Buatlah Denah Tata letak dari generator set ayng baik dan benar 2. Tuliskan data-data yang terdapat pada generator set. 3. Tuliskan bagian-bagian yang terpenting dari generator set.

d.

e.

Tes Formatif 1. Apa fungsi mesin diesel pada generator set 2. Bagaimna syarat-syarat minyak pelumas pada sistem pelumasan 3. Sebutkan sistem pendinginan pada generator set 4. Jelaskan prinsip kerja dari generator 3 phasa 5. Mengapa diperlukan kerja paralel generator

Modul : PTL.OPS.003(2).A

43

6. Sebutkan syarat-syarat kerja paralel dua generator 3 phasa 7. Bagaimana kerja lampu sinkronisasi menunjukkan bahwa frekwensi dan urutan fasa geenrator tiga phasa yang akan diparalelkan terhadap generator lain yang sedang bekerja telah sama dan benar 8. Apa fungsi dari voltage regulator 9. Apa fungsi dari governor 10. Sebutkan alat-alat ukur pada panel gen set Kunci Jawaban 1. Fungsi mesin diesel adalah sebagai pengerak mula pada gen set, untuk menggerakkan roto generator sehingga out put statornya menghasilkan tegangan 2. Syarat- syarat minyal pelumas a. Tahan terhadap panas b. Bersih dari zat-zat kimia c. Licin d. Tiak mengakibatkan keausan e. Tidak banyak membebani mesin f. Suhu lebih dari 20C. 3. Sistem pendinginan pada generator set adalah sistem pendinginan air dan udara 4. Prinsip generator 3 phasa Pada bagian stator terbangkit medan magnet yaitu bagian kutub utara dan selatan. Diantara ujung kutubnya adakan timbul garis gaya magnet dan akibat aanya roto yang berputar memotong garis gaya magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik 5. Karena dengan kerja paralel, jumlah generator ayang bekerja setiap saat dapat berpariasi disesuaikan dengan besarnya beban yang terpasang sehingga generator itu bekerja pada kapasitas nominal dan efesiensi kerjanya menjadi maksimum. 6. Syarat-syarat kerja paralel generator tiga phasa : a. Tegangan terminal dua generator harus sama b. Frekuensi dua generator harus sama c. Urutan phasa dua generator harus sama 7. Bila urutan phasa benar lampu akan nyala berputar. Selanjutnya bila frekuensi telah sama, putaran nyala. Lampu makin perlahan dan akhirnya berhenti Bila urutan pahasa belum benar, maka lampu akan berkedip bersama-sama untuk membenarkannya dengan cara menukar phasanya 8. Voltage regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan oit put dan generator sesuai yang diinginkan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

44

9. Governor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur atau mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatannya yang tetap. 10. Alat-alat meter pada generator set Volt meter Amper meter Watt meter Sppedometer ( Rpm) Frekwensi meter Running Hour meter Meter tekanan oil Thermometer Alat dan Bahan 1. Satu unit A gen set 2. Pencil 2B 3. Kertas A3 4. Penggaris lengkap Keselamatan Kerja 1. Ikutilah langkah kerja dengan benar 2. Ikutilah petunjuk dari pembimbing 3. Pada saat pengamatan gen set diatur dengan baik Langkah Kerja 1. Amatilah seluruh komponen gen set 2. Tulislah nama-nama komponen gen set 3. Jelaskanlah fungsi dari komponen gen set 4. Gambarkan bagian-bagian dari gen set 5. Tulislah nama plat dari gen set 6. Buatlah laporan pengamatan dari gen set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

45

Kegiatan Belajar 2
a) Tujuan kegiatan belajar 2 Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat : 1) Menjelaskan penting keberadaan gen set 2) Menjelaskan cara kerja instalasi sentral tenaga listrik 3) Menghidupkan gen set secara manual 4) Mematikan gen set secara manual 5) Membuat laporan pengoperasian gen set Menghidupkan dan Mematikan GenSet 1. Arti Penting Keberadaan Genset Sentral tenaga listrik merupakan pusat disediakannya tenaga listrik untuk kebutuhan di Industri, Instansi, Rumah Sakit, perhatian dan sebagainya, Tenaga Listrik yang dibutuhkan tersedia secara terus menerus yang umunya berasal dari PLN atau generator set C ) Gen Set ) Pada umumnya karen beberapa pertimbangan akhirnya tenaga listrik pertimbangan itu diantaranya : a) Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkantenaga per KWh dari unit generator lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan untuk memperoleh per KWh dari PLN b) Suku cadang dari diesel maupun generator semakin sulit didapatkan, sedang suku cadang unit PLN diperolehnya lebih mudah c) Diesel memerlukan perawatan yang terus menerus misalnya diadakan revisi kecil setiap 600 jam, revisi medium setiap 1700 jam, serta revisi besar setiap 5300 jam, yang berarti kurang efisien bila dibandingkan dengan unit PLN. d) Adanya bahan bakar minyak yang semakin mahal. Untuk selanjutnya generator set disiapkan sebagai cadangan bila unit PLN mengalami kerusakan. Penyambungan unit generator set maupun unit PLN dengan jaringan distribusi dilayani oleh Omsakelar ( saklar pemilih). Dengan demikian tenaga listrik yang dibutuhkannya hanya akan disuplay oleh satu unit saja, unit PLN atau unit generator set dengan pelayanan Omsakelar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

46

2. Instalasi Sentral Tenaga Listrik PLN Beban Listrik Gen Set Cara kerjanya a. Dalam kedaan normal tegangan dari PLN dengan langsung memikul beban listrik b. Dalam keadaan tidak normal atau gangguan PLN maka tenaga listrik dipindahkan pada generator set. 3. Menghidupkan Gen Set 1. Persiapan a. Cek keadaan air accu baterai, apabila keadaan kurang, perlu ditambah sesuai dengan ukurannya jangan sampai berlebihan, apabila tumpah akan merusak koponen lain b. Cek Kondisi baterai sebagai tegangan DC untuk keperluan starting pada motor diesel c. Cek kondisi air pendingin pada radiator, apabila kurang perlu ditambah ban dan apabila air sudah tidak memenuhi syarat perlu diganti. d. Cek kondisi oil pada mesin diesel, apabila kurang ditambah dan oil tidak memenuhi syarat perlu diganti e. Cek bahan bakar (solar) untuk menghidupkan motor diesel sesuai dengan perencanaannya 2. Mengoperasikan gen set 100 KVA a. Melakukan persiapan dengan baik dan benar b. Memasukkan saklar baterai sebelah kanan posisikan ke atas (ON0 c. Menaikkan tekanan oli dengan jalan memompa dengan melihat meter, tekanan sampai dengan 3 kg d. Putarkan Hendle gas pada posisi 1/2 nya e. Start diesel dengan kunci, putra dari posisi nol ke posisi hidup (ON), sehingga generator sel hidup. f. Generator set dijalankan dengan putaran rendah ( 750 Rpm) dengan waktu tertentu ( 5 menit ), supaya dlam rangka pemanasan mesin diesel g. Putarlah stri gas perlahan-lahan sampai jutaan tegangan fasa nol 220V fasa-fasa380 V dan frekwensi 50 Hz. Data tersebut dapat di lihat pada panel

Modul : PTL.OPS.003(2).A

47

h. Masukkan saklar di dalam panel genset dorong ke atas sampai dengan pisau saklar masuk kabel i. Dorong keatas saklar pada rumah panel yang menghubungkan beban dengan gen set atau dorong ke bawah untuk menghubungkan beban dengan PLN j. Mengamati tegangan, putaram dam frekwensi dari generator set. 3. Mematikan Generator Set. Generator set merupakan sumber tenaga listrik cadangan atau tambahan untuk memenuhi kebutuhan beban listrik. Apabila generator set tidak diperlukan lagi atau PLN sudah bekerja normal. Maka gen set perlu dimatikan atau tidak dioperasikan untuk menghemat bahan bakar. Langkag-langkah untuk menghentikan atau mematikan generator set sebagai berikut : a) Putuskan saklar utama yang menghubungkan antara gen set dengan bena, sehingga beban disuplai oleh tegangan listrik dari PLN b) Putuskan saklar out put pada rumah panel generator c) Putarlah stir gas sampai dengan putaran rendah 70 Rmp d) Tekan tombol OFF untuk memutuskan arus pada selenoid e) Matikan kunci kontak genset pada posisi o ( nol) f) Putuskan saklar baterai ke posisi bawah atau posisi OFF.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

48

Rangkuman
Pertimbangan penggunaan gen set dibanding PLN a) biaya lebih mahal b) Suku cadang diesel mahal c) Perlu perawatan yang insentif d) Perlunya bahan bakar Menghidupkan diesel diperlukan persiapan lebih dahulu dengan mengecek kondidi baterai, air pendingin oil dan bahan bakar Mengoperasikan generator set Masukkan saklar baterai, putarkan handela gas nya, memutar kunci kontak, putar stir gas hingga mencapai 1500 Rpm. Kg. 380 dan frekwensi 50Hz Mematikan Generator set a) Putuskan saklar utama dan saklar out b) Kurangi gas sehingga putaranya 750 Rpm c) Tekan tombol OFF d) Matikan kunci kontak e) Putuskan saklar baterai c. Tugas 1. Lakukan persiapan sebelum anda mengoperasikan gen set 2. Jelaskan langkah-langkah pengoperasian gen set 3. Jelaskan prinsip kerja gen set yang anda operasikan d. Test Formatif a. Apa arti penting dari keberadaan gen set b. Gambarkan dan jelaskan cara kerja dari Instalasi sentral tenaga listrik c. Apa yang anda lakukan sebelum menghidupkan gen set d. Sebutkan langkah-langkah yang benar menghidupkan gens et e. Sebutkan langkah-langkah yang benar mematikan gen set

Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Arti penting keberadaan gen set adalah untuk tenaga listrik cadangan apabila PLN padam dan menambah daya apabila masih kekuarangan 2. Instalasi sentral Tenaga Listrik Cara kerja - Dalam keadaan normal langsung berhubungan PLN - PLN padam berhubungan dengan gen set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

49

3. Sebelum menghidupkan gen set perlu dilakukan pengecekan baterai, air, oil, dan bahan bakar 4. Langkah-langkah menghidupkan gen set - Masukkan saklar baterai - Putar stir gas putaran - Hidupkan gen set dengan kunci kontak - Putirlah stir gas sampai dengan teg, putaran dan frekwensi sesuai nama plat - Masukkan saklar out dan saklar utama 5. Langkah-langkah mematikan gen set - Matikan saklar utama dan saklar out put - Turun kecepatan putar diesel dengan memutar stir gas - Memutar kunci kontak posisi nol - Putuskan saklar baterai Lembar Kerja Alat dan Bahan a. Satu unit Gen set manual lengkap dengan alat dan ukur, saklar generator excite serta penggerak mula (diesel) seperti terlihat pada gambar 1 b. Handel penggerak poros diesel Keselamatan Kerja 1. Ikutilah langkah pengoperasian Gen set dengan benar ! 2. Jangnlah menutup (ON) saklar utama sebelum generator bekerja dengan benar ! 3. Ikutilah semua petunjuk yang ada dalam melakukan percobaan ! Langkah Kerja 1. Amatilah seluruh Komponen Gen Set, catat nama, fungsi dan kondisi kerja komponen serta pastikan bahwa semua komponen dalam keadaan baik dan siap bekerja ! 2. Bukalah kran bahan bakar solar kemudian putarlah engkol poros diesel dengan tangan sehingga diesel bekerja ! 3. Aturlah arus eksitasi sedemikain rupa sehingga tegangan dan frekuensi menunjukkan angka nominalnya ! 4. Tambahkan aliran bahan bakar sehingga daya geenrator mencukupi kebutuhan daya beban !

Modul : PTL.OPS.003(2).A

50

5. Aktifkan saklar utama yang melayani beban, cek kembali kemampuan daya generator dalam memikul beban, bila masih kurang tambahkan aliran bahan bakar diesel ! 6. Bila ingin mematikan Gen Set, bukalah saklar utama yang melayani beban sehingga semua beban itu terlepas. ! 7. Kecilkan arus eksitasi sampai nol dan bersamaan dengan itu perkecil pula aliran bahan bakar diesel sampai nol sehingga diesel akan mati ! Kriteria Penilaian No. 1 Aspek Penilaian Metoda Pelaksanaan Kerja Asepk Penilaian 1. Mengikuti langkah kerja 2. Mentaati petunjuk 3. Mentaati keselamatan kerja 4. Memakai alat yang tepat dan menggunakannya Hasil Pelaksanaan 1. Persiapan Kerja 2. Menghidupkan Gen Set 3. Mematikan Gen Set Penggunaan waktu Hanya untuk hasil kerja yang baik dalam waktu Jumlah Skor Skor 5 5 5 5 Keterangan

2 3

20 30 20 10 100

Modul : PTL.OPS.003(2).A

51

Kegiatan Belajar 3
Tujuan Kegiatan Belajar 3 Pada Akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat : 1. Mengindentifikasi pengendali gen set otomatis 2. Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis 3. Menjelaskan fungsi perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis 4. Mengoperasikan gen set otomatis 5. Membuat laporan hasil praktek generator set otomatis Kegiatan Belajar 3 Mengoperasikan Gen set Otomatis Lembar Informasi Untuk mempertinggi kontinuitas penyaluran tenagan listrik ke beban maka diperlukan automaric Gen Set yang disingkat auto gen set merupakan suatu peralatan atau perangkat untuk mengoperasikan generator secara otomatis sebagai pemindah daya listrik yang disuplai dari PLN. Jika sumber tenaga listrik ini mengalami gangguan maupun mengalami pemadaman. Bila hal demikian terjadi maka secara otomatis diesel sebagai pengerak atau tenaga pemutar untuk generator ini akan dihasilkan tenaga listrik untuk menyuplai energi listrik ke beban sebagai pengganti dari suplai energi listrik oleh sumber PLN. Oleh karena itu kesinambungan dari suplai energi listrik ke industri tidak akan mengalami gangguan atau pemutusan. Automatic generator set adalah merupakan suatu panel pengendalian generator yang ditempatkan dalam suatu ruangan khusus yang telah dibuat dengan perencanaan yang sangat baik dari segi teknis maupun dari segi ekonomi sehingga akan mempermudah dalam pengoperasiannya. Mempunyai tingkat kehandalan yang tinggi dan mudah dalam pemeliharaannya. Panel-panel pada automatic Gen Set ini merupakan panel pengendali generator yang diletakkan bersama-sama dengan panel lain. Nama khusus pada panel ini adalah ACOS ( Automatic Change Over Switch) Panel pengendalian tersebut menggunakan suatu rangkaian pengendali dari gabungan beberapa macam sistem yaitu antara lain : 1. Sistem Magnetik

Modul : PTL.OPS.003(2).A

52

Sistem ini menggunakan relay-relay yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik dan juga menggunakan kontaktor yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik 2. Sistem elektronik Sistem ini menggunakan peralatan atau perangkat elektronik baik yang bekerja secara analog maupun yang bekerja secara manual 3. Secara Manual Dalam hal ini menggunakan peralatan saklar manual key contact dan lain sebagainay Ketiga sistem tersebut digabungkan sehingga diperoleh keunggulankeunggulan sebagai berikut : 1. Mudah dalam pemeliharaan 2. Dalam pengoperasiannya tidak perlu dilakukan pelatihan yang terlalu mendalam atau pelatihan khusus karena sangat mudah dioperasikan 3. Mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi, hal ini sangat diperlukan karena menyangkut masalah keselamatan dari operastor dan peralatan yang bersangkutan khususnya peralatan yang sangat peka dan berharga mahal 4. Mempunyai tingkat kehandalan yang sangat tinggi Dengan penggunaan dan pengoperasian automatic Gen Set ini lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan penggnaan sistem pengoperasian Gen Set secara manual sehingga sistem otomatis Gen Set ini banyak digunakan. Pada saat daya listrik masih disuplai oleh PLN ke Industri maka kontaktor pertama akan bekerja sehingga beban tersuplai daya listrik dan PLN. Hal ini dikarenakan kontaktor kedua juga bekerja di mana kontaktor kedua ini sendiri bekerja untuk mengembalikan posisi. Kontaktor penyambung ke posisi semula yaitu terbuka (NO). Sehingga secara otomatis akan mengisolasikan jaringan jala-jala beban dari jala-jala sumber listrik PLN, sedangkan pada posisi Gen Set sendiri kontaktor kedua tersebut akan menghubungkan phase T dari jalajala generator ke netral. Akan tetapi proses ini tidak berlangsung secara seketika tetapi Gen Set tersebut harus menyesuaikan dengan keadaan beban seperti tegangan, arus, beban dan frekuensinya, Diinginkan kemudian sumber energi Listrik dan Gen Set disalurkan ke beban. Kemudia setelah sumber energi listrik dari PLN telah tersambung kembali maka secara otomatis rangkaian automatic Gen Set akan mengisolasikan atau memutuskan hubungan dengan jala-jala beban dari jala-jala generator ( secara otomatis generator akan mati) dan secara otomatis menghubungkan jala-jala beban dengan jala-jala sumber PLN maka beban akan tersupali daya listrik dari PLN.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

53

1. Battery Battery merupakan kumpulan beberapa sel-sel listrik yang digabungkan secara seri maupun paralel dan emrupakan suatu alat yang didalamnya berlangsung proses elektronika yang berkebalikan yaitu proses dari pengubahan energi kimia menjadi energi lsitrik ( proses pengosongan) dan sebaliknay (proses pengisian). Pada dasarnya suatu sel listrik terdiri dari dua buah logam konduktor-konduktor yang tidak sama yang dicelupkan ke dalam cairan penghantar. Apabila konduktor yang tidak sama tersebut ditempatkan di dalam larutan maka akan bereaksi secara kimia dengan salah satu konduktor dan menghasilkan gaya listrik antara kedua konduktor tersebut ( konduktor dua plat/ elektroda0. Jika elektroda lainnya melalui konduktor dan kemudian akan melalui elektrolit. Elektorda di mana arus meninggalkan sel disebut elektroda positif dan lainnya disebut elektroda negatif. Proses pengisian battery denganc cara mengalirkan arus melalui sel-sel battry dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam proses pengosongan sehingga sel battry akan dikembalikan dalam keadaan semula. Battery yang digunakan pada sistem otomatis Gen Set berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting diesel. 2. Battry Charger Komponen ini berfungsi untuk mengubah tegangan PLN (220V) menjadi pengisian battry yaitu 24 V, yang kemudian arusnya disearahkan dengan menggunakan penyearah sehingga dapat digunakan untuk proses pengisian battery. Alat ini berfungsi apabila listrik PLN dalam keadaan hidup, karena untuk mengisi ACCU yang ada pada ruang generator, ACCU ini terdiri empat buah masing-masing ukuran 12, 200 AH ( Mapere Hour), ACCU ini berhubungan secara seri paralel. Alat ini terdiri dari sebuah transformator penurun tegangan atau step down dan sebuah rangkaian penyearah tipe jembatan, untuk spesifikasi dari alatalat ini sebagai berikut : a. Tegangan masukan (input) : 230 V / 400 V b. Phase Tunggal c. Frekunsi : 50/60 Hz d. Toleransi yang diijinkan : 50 Hz = Rating tegangan 0,9 1,15 % 60 Hz = Rating tegangan 0,9 1,25 % Battery charger ini dilengkapi dengan pengaman hubung singkat ( Shirt Circuit) F1 dan F2 berupa sekering / fuse. Alat ini mempunyai bebrapa tipe pengisi battery antara lain : a. Type CN 08-12 : Raring 8A. Rating tegangan 12V, Input 210V

Modul : PTL.OPS.003(2).A

54

b. Type CN 12-12 : Rating arus 12A, Rating tegangan 12V, Input 250V c. Type CN 08-24 : Rating arus 8A, rating tegangan 24V, Input 420 V d. Type CN 12-24 : Rating arus 12A. Rating tegangan 24V, Input 600V. 3. Relay Relay pada sistem ini berfungsi sebagai pengegrak/ pemberi signal atau tenada pada kontaktor yang dituju. Jadi jika Relay ini mendapatkan suplai tegangan dan arus maka relay tersebut akan bekerja dan akan menggerakkan kontaktor baik untuk posisi membuka (NO) mauun untuk posisi menutup (NC) dari relay tersebut terhadap catu daya listrik sehingga kontaktor tersebut bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan baik untuk membuka maupun menutup. Relay pada sistem ini ada dua macam yaitu relay biasa dan relay dengan timer. Kedua jenis relay tersebut digunakan sesuai dengan fungsi dan keperluannya. Relay biasa berfungsi untuk menghubungkan lampu-lampu indikator tanpa penundaan waktu, sedangkan relay dengan penunndaan waktu digunakan pada saat start diesel. Hal ini diperlukan karena bila start pertama maka dibutuhkan selang waktu tertentu untuk start berikutnya sampai mesin diesel dapat beroperasi. 4. Panel ACOS 250 Pada panel-panel ACOS 250 terdapat beberapa tombol yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Tombol-tombol ini fungsi utamanya sebagai tombol pengontrol operasi Gen Set automatic, secara spesifik fungsi tombol tersebut antara lain sebagai berikut : a. Off b. Automatic c. Trial Service d. e. f. g. Manual Service Manual Starting Manual stoping Signal Test : Tombol untuk mengintruksikan operasi generator set berhenti : Tombol untuk mengintruksikan oeprasi bekerja secara otomatis : Tombol untuk perconaan unit Gen Set beroperasi Tanpa Beban : Tombol untuk mesin beroperasi secara manual : Tombol untuk start mesin secara manusia : Tombol untuk isntruksi mesin ebrhenti secara manual : Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau alat alat indikator : Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau alat -alat indikator : Tombol untuk mematikan lampu-lampu indikator yang menyala : Tombol untuk mengoperasikan generator set. Tombol ini bekerja jika tombol manual starting bekerja : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampu

h. Horn Off i. Release j. Start k. Start Fault

Modul : PTL.OPS.003(2).A

55

l. Engine Running m.Supervicion On

: Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen Set : Tombol untuk memindahkan suplai beban, secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan n. Low Oil Pressure : Indikator minyak pendingin mesin bertekanan rendah o. Temperature To High : Indikator mesin diesel telah bertemperature p. Generator Over Load : Indikator generator terbebani lebih. Rangkuman Rangkaian Penegndalian generator otomatis adalah merupakan penggabungan antara sistem magnetik, sistem elektronik dan sistem manual : Pengendali tersebut mempunyai keunggulan sebagai berikut : - Mudah dalam pemeliharaan - Tingkat keamanan yang sangat tinggi - Mudah pengoperasiannya - Tingkat keandalan yang sangat tinggi Perlengkapan lain generatir set adalah Baterai, bateri charger, Relay-relay danPanel ACOS 250 d. Tugas 1. 2. 3. 4. Buatlah gambar sederhana generator set secara otomatis Terangkan cara kerja secara singkat generator otomatis Lakukan pengoperasian generator otomatis Bandingkanlah efisiensi generator otomatis dengan manual

e. Test Formatif 1. Apa keunggulan penggabungan pengendali geenrator otomatis dengan sistem magnetik, sistem elektronik dan sistem manual 2. Sebutkan perlengkapan utama generator otomatis 3. Dalam panel ACOS 250 terdapat tombol supervision, Start fault dan Trial Service. Jelaskan fungsi dari masing-masing tombol tersebut. 4. Apa yang anda peroleh dalam pengoperasian gen set otomatis tanpa beban dan bila PLN padam e. Kunci Jawaban Formatif 1. Keunggulan-keunggulan sistem penggabungan elektronik dan manual a) Mudah dalam pemeliharaan antara sistem magnetik,

Modul : PTL.OPS.003(2).A

56

b) Mudah pengoperasiannya c) Tingkat keamanan tinggi d) Tingkat handalan tinggi 2. Perlengkapan utama generator set adalah batery, baterai chargerm, relayrelay dan panel ACOS. 3. Supervision ON adalah tombol untuk memindahkan suplai beban secara otomatis, berdasarkan waktu yang telah dtentukan Start Fault : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampu indikator Trial Service : Tombol untuk percobaan unit gen set beroperasi tanpa beban 4. a. Seluruh bagian peralatan gent set otomatis diamati kinerjanya dan harus menunjukkan kinerja yang baik dan siap bekerja untuk mendukung pengoeprasian gen set b. Peserta diklat berhasil mengoperasiakn genst untuk pemanasan saja secara manual sekaligus berhasil mamtikannya kembali dengan ebnar dan aman. c. Peserta diklat dapat melakukan langkah agar genset otomatis bekerja pada saat listrik PLN mati dan genset akan mati kembali jika listrik PLN hidup kembali yakni dengan mengaktifkan tombol Automatic pada panel ACOS. Catatan : Dan ketiga kasus tersebut kemungkinan terdapat data yang berbeda seperti daya, nominal, arus nominal, kinerja relay-relay dan sebagainya. Lembar Kerja Alat dan Bahan 1. Satu unit Gen Set otomatis lengkap dengan alat ukur dan peralatan lain yang diperlukan 2. Unit jaringan PLN Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Jangan salah dalam menekan tombol pada panel ACOS tanpa tujuan yang jelas dan menegrti fungsinya 2. Bacalah manual Gen Set otomatis sebelum mengoperasikan Gen Set otomatis ! Langkah Kerja Percobaan Pertama : Pengoperasian Gen Set secara manual

Modul : PTL.OPS.003(2).A

57

1. 2. 3. 4. 5.

Persiapkan alat dana bahan yang diperlukan ! Periksalah kesiapan battery dan geenrator DC ! Tekanlah tombol manual service manual ! Tekanlah tombol manual starting ! Kemudian tekanlah Trial Service sehingga Gen Set beroperasi tanpa memikul beban ! 6. Tekanlah tombol-tombol signal test ( Low oil Pressure dan Engine ) 7. Jika ingin mematikan Gen Set secara manual tekan tombol manual stopping ! Percobaan Kedua : Mengoeprasikan Gen Set secara Otomatis 1. Persiapkan alat dan bahan ayng diperlukan ! 2. Periksalah kesiapan bettery dan generator DC ! 3. Pada panel ACOS tombol Gen Set akan siap bekerja bila suatu saat PLN mati. Jika PLN mati maka Gen Set akan segera bekerja karena adanya pemadaman listrik. Beroperasinya generator ini karena adanya motor DC yang dikopel dengan mesin diesel dan apabila telah mencapai putaran normal dengan sendirinya akan melepas kopel motor DC dari mesin diesel, sedangkan motor DC itu sendiri digerakkan oleh sumber arus DC dari alternator yang sebelumnya telah terisi secara otomatis oleh Battery charger. Apabila listrik PLN hidup kembali maka Gen Set akan mati secara otomatis !

Modul : PTL.OPS.003(2).A

58

Kegiatan Belajar 4
a. 1. 2.

Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat: Menyebutkan pengertian pemeliharaan Memahami prosedur pemeliharaan genset

b.

Uraian Materi 1. Pemeliharaan


Pemeliharaan adalah mengusahakan agar peralatan selalu dalam keadaan siap dipakai, sehingga hasil kegiatan dapat memuaskan. Pada umumnya kita membicarakan tentang 2 (dua) macam pemeliharaan. Pemeliharaan pencegahan Corrective maintenance.

Pemeliharaan Pencegahan :
Pemeriksaan rutin termasuk cleaning, testing, drying, painting, adjusting dan pelumasan. Dengan adanya rencana pencegahan perawatan yang teratur, kesalahankesalahan yang kecil dapat ditekan seminimal mungkin, dan dapat diketahui sebelum terjadi kerusakan total. Ada beberapa cara kegiatan-kegiatan pemeliharaan antara lain: Pemeliharaan biasa ialah membersihkan,meminyaki dan mengatur. Pemeliharaan mencari kerusakan adalah proses menginstalasi kembali, dari peralatan-peralatan menjadi suatu sistim didalam suatu kerusakan ataupun mencari kerusakan tersebut. Biaya pemeliharaan Pemakaian peralatan harus dikenakan biaya pemeliharaan, baik untuk pemeliharaan rutin ataupun untuk penggantian. Hal ini berlaku untuk departemennya atau pemeliharaan peralatan dengan sistim dikontrakkan. Bila pemakaian tidak mengadakan pemeliharaan secara rutin, hal ini memungkinkan adanya kerusakan yang beruntun, kemungkinan perlu adanya penggantian, dalam keadaan seperti ini biaya perbaikan akan cukup mahal.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

59

Sebaliknya apabila pemakai memahami organisasi pemeliharaan dan secara teratur mengadakan pemeliharaan, maka kerusakan akan jarang atau dengan kata lain kerusakan dapat ditekan seminimal mungkin, begitu juga biaya perbaikan praktis akan juga kecil. Apabila pemeliharan jelek, maka biaya perbaikan akan tinggi. Hal yang dibicarakan diatas menunjukkan bahwa pencegahan merupakan pemikiran hukum ekonomi. Biaya pemeliharaan menurun berdasarkan waktu. Waktu menurun adalah saat-saat peralatan ataupun sistim, dalam keadaan rusak. Semakin besar dan lebih rumit sistimnya, besar pula biaya yang diperlukan. Setiap menit ada kerusakan harus dipikirkan kerugian pemakai. Sebagai contoh: Kabel tegangan tinggi, kabel telephone, kabel distribusi apabila ada kerusakan, maka tidak hanya rugi didalam pengiriman dayanya tetapi berhentinya perusahaan juga akan menyebabkan ongkos yang mahal. Karena adanya biaya waktu pemeliharaan (time down cost), maka harus diperhatikan oleh pemakai, untuk menggunakan waktu pemeliharaan yang tepat pada saat-saat perbaikan. Dalam hal ini ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: - Biaya pemeliharaan pencegahan. - Biaya perbaikan. - Biaya-biaya yang berdasarkan dengan waktu (down time cost). Biasanya tiap-tiap faktor ditentukan oleh periodik kerusakan. - Waktu perbaikan - Orang-orang yang memperbaikinya - Transportasi - Penyediaan material. Hal-hal penting sebelum kita memasuki bagian-bagian terbesar dari pemeliharaan ada tiga yaitu reliability (dapat dipercaya).avability (dapat dipergunakan), dan maintainability (dapat diperbaiki). Reliability : Kemungkinan bahwa peralatan atau sistim ini dapat bekerja pada waktu yang tertentu sesuai dengan rencana. Avability: Apabila sering rusak berarti kemampuannya berkurang, sebaliknya apabila jarang rusak maka kemampuannya adalah tinggi. Maintainability: Kemampuan yang tinggi tergantung dari cara mengatasinya dan cara pelaksanaan dalam perbaikan. Misalnya alat yang disimpan di dalam gudang atau masih dipakai, atau alat tersebut yang sering digunakan (dipakai).

Modul : PTL.OPS.003(2).A

60

2. Prosedur Pemeliharaan Genset Genset merupakan pembangkit tenaga listrik yang memiiliki tenaga penggeraknya di kopel atau dihubungkan dengan suatu engin (diesel) atau dengan air. Yang banyak digunakan di masyarakat adalah genset yang penggeraknya menggunakan diesel, dengan alasan mudah dibawa. Sedangkan yang penggeraknya menggunakan air biasanya ditempatkan pada pembangkit tenaga listrik. Agar genset dapat beroperasi dengan baik, perlu dilakukan atau dilaksanakan pemeliharaan dengan rekomendasi pabrik atau prosedur yang berlaku. Dalam pelaksanaan pemeliharaan, dilakukan pemeriksaan (inspection) pada mesin-mesin dan bagiannya baik pada penggeraknya (diesel) maupun pada pembangkitnya terhadap adanya kerusakan atau keausan. Pemeliharaan dapat dilakukan baik pada penggeraknya (diesel) maupun pada generatornya, dengan prosedur sebagai berikut : 1. Pemeliharaan secara kontinyu 2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik) 2.1. Pemeliharaan pada penggeraknya (Diesel) 2.1.1. Pemeliharaan secara kontinyu Pemeliharaa kontinyu adalah pemeliharaan yang harus dilakukan setiap hari sekalipun mesin tersebut jarang dioperasikan diantaranya : 1. Membersihkan kotoran atau debu pada body genset 2. Memeriksa level pelumas 3. Memeriksa level bahan bakar 4. Memeriksa levelair pendingin 5. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Volt Meter 6. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Ampere Meter 7. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Cos Meter 2.1.2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik) Jika ditinjau berdasarkan penggunaan jam, setelah beroperasi 125 jam kerja : Membersihkan saringan minyak pelumas Membersihkan saringan udara Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu Lager-lager dilumasi Setelah beroperasi 250 jam kerja : 1. Membersihkan saringan minyak pelumas 2. Membersihkan saringan udara

1. 2. 3. 4.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

61

3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu 4. Lager-lager dilumasi 5. Mengganti saringan minyak pelumas 6. Pelindung seng diperiksa 7. Penggerak ban diperiksa dan pompa air diberipelumas 8. Setelan katup dicek / disesuaikan 9. Setelan putaran dan selenoid pemati dicek dan dilumasi 10. Accu diperiksa Setelah beroperasi 2000 jam kerja : 1. Lager-lager pompa pendingin dan rol-rol penunjang diperiksa atau diganti 2. Kopling elastis dan dudukan elastis diperiksa 3. Katup-katup penyemprotan diperiksa 4. Saringan bahan bakar diganti 5. Lubang napas rumah engkol dibersihkan 6. Pipa-pipa udara diperiksa / dibersihkan 7. Thermostat-thermostat diperiksa 8. Pendingin air bersih mesin dengan pendingin tidak langsung dibersihkan 9. Fungsi dan system pengaman dicek kembali 10. Ruang-ruang air pendingin diperiksa 11. Kompensator getaran diganti 12. Tekanan kompresi diperiksa 13. Oil cooler dibersihkan / diganti 14. Kalborstel starter diperiksa / diganti Setelah mencapai 4000 sampai 5000 jam kerja perlu diadakan perawatan atau service tambahan ( Top Overhoul ) Setelah mencapai 9000 jam kerja supaya diadakan General Overhoul Bila ditinjau berdasarkan penggunaan waktu Bahan bakar 1. Harus dijaga agar segala sesuatunya bersih. 2. Siapkan bahan bakar dan harus selalu menggunakan bahan bakar dengan mutu yang baik. 3. Buka tutup tangki bahan bakar. 4. Tuangkan minyak bahan bakar, saringan jangan diangkat (dilepas). 5. Jika perlu bersihkan saringan bahan bakar. 6. Tutup kembali tangki bahan bakar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

62

Pengecekan Permukaan minyak pelumas dalam carter 1. Hentikan mesin dan tunggu beberapa saat. 2. Cabut tangkai pengukur minyak lumas dan bersihkan dengan kain bersih. 3. Masukkan kembali tangkai pengukur tersebut ditempatnya sedalam mungkin. 4. Cabut kembali tangkai pengukur dan periksa permukaan minyak lumas. 5. Batas yang baik dari permukaan minyak lumas dalam carter adalah pada batas maximum, jangan lebih. Catatan: Disarankan tidak menjalankan mesin pada posisi permukaan minyak lumas pada batas terendah (low oil level) Pemeriksaan air pendingin 1. Buka tutup radiator. 2. Periksa permukaan air pendingin didalam radiator kurang, diisi dengan air pendingin yang bersih sampai 3 cm, dibawah bibir lubang pengisian. 3. Tutup lubang pengisian radiator. Penggantian minyak lumas 1. Hidupkan mesin beberapa saat kalau perlu dibebani kemudian dimatikan. 2. Dalam keadaan panas plug minyak lumas dibagian carter dibuka. 3. Biarkan minyak keluar dari dalam carter sampai habis. 4. Pasang kembali plug dan kencangkan. 5. Isi minyak lumas kembali. Cara mengganti saringan minyak lumas 1. Lepaskan filter dengan memutar kekiri (berlawanan dengan arah jarum jam) dan ganti filter setiap 2x ganti minyak lumas. 2. Lumasi packing karet filter baru terlebih dahulu sebelum dipasang dan dikencangkan. 3. Periksa kemungkinan kebocoran minyak lumas pada waktu mesin dihidupkan kembali. Pemeriksaan permukaan minyak pelumas yang ada didalam pompa injeksi bahan bakar 1. Kendorkan oil check plug satu atau dua putaran dan cerat kelebihan minyak lumas. 2. Buka tutp filter lubang pengisian/ventilasi.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

63

3. Tuangkan kedalam pompa injeksi melalui filter minyak lumas baru sampai minayk tersebut terlihat keluar melalui oil check plug. 4. Kencangkan kembali plug tersebut. Harus diperhatikan betul-betul agar permukaan minyak pelumas tidak lebih dari oil check plug. Pemeriksaan semua mur, baut dan pipa-pipa karet 1. Baut-baut pada kaki-kaki mesin,dynamo charger, pengabut bahan bakar, pipa-pipa gas buang dan udara masuk. 2. Pipa-pipa karet pada: pipa air pendingin,thermostat (pengatur suhu automatic), radiator, pompa air pendingin. Periksa semua baut-baut, mur-mur dan pipa-pipa karet, jika kendor dikencangkan kembali sesuai dengan yang diijinkan oleh pabrik. Catatan: Pengencangan baut-baut cylinder hanya boleh dilakukan oleh tenaga yang terlatih dengan menggunakan torque meter. Penyetelan klep/katup masuk dan buang 1. Lepas katup kepala cylinder, hati-hati agar packingnya tidak rusak. 2. Penyetelan klep dilakukan pada posisi piston - putaran mesin setelah katup masuk tertutup (langkah kompressi) 3. Cek setelan klep dengan filler 0,2 mm, jika perlu stel kembali klep tersebut sehingga jarak antara pelatuk dan batang katup adalah 0,2 mm. 4. Tutup kembali tutup kepala cylinder. Catatan : Agar kita tidak usah terlalu banyak memutar mesin yang sebetulnya tidak perlu, maka penyetelan klep harap dilaksanakan menurut urutan pembakaran (firing order). Pemeriksaan tegangan tali kipas dan cara penyetelannya. Tegangan tali kipas tidak boleh melebihi 10 - 15 mm bila ditekan dengan ibu jari, jika ternyata tegangan tali kipas terlalu kendor (< 15 mm) maka penyetelannya adalah sbb.: 1. Kendorkan baut-baut pengikat pemegang dynamo charger. 2. Tarik kearah luar dynamo charger tersebut dan kencangkan kembali baut-baut pemegang dynamo charger. 3. Periksa kembali tegangan tali kipas dengan menekan ibu jari kita.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

64

Membersihkan saringan udara jenis oil bath filter 1. Lepas penjepit. 2. Buka filter element dan dicuci dengan minyak diesel (solar). 3. Kosongkan dan bersihkan mangkok penampang minyak lumas. 4. Isi kembali mangkok tersebut diatas dengan minyak lumas mesin sampai batas yang diijinkan (ada tanda). 5. Pasang kembali filter element dan penjepit dipasang kembali. Catatan : Bila minyak pelumas didalam saringan udara terlalu banyak mengakibatkan udara masuk tersekat dan mesin akan berasap Membersihkan saringan udara jenis kering (dry filter) 1. Lepas filter cartridge dari rumahnya. 2. Semprot cartridge (saringan) dengan angin bertekanan 5 bar dengan arah menyudut dari luar kedalam. 3. Sebelum memasang kembali saringan diperiksa terlebih dahulu barangkali ada tanda-tanda rusak (retak-retak atau berlubang). 4. Bila saringan rusak harus diganti yang baru. 5. Saringan tidak boleh dibersihkan lagi setelah 5x dibersihkan. Membersihkan pipa pernapasna mesin 1. Lepas mur-mur, penjepit pipa karet, kepala pipa pernapasan. 2. Periksa packing karet. 3. Cuci lubang-lubang pernapasan pada kepala pipa pernapasan dengan minyak solar. 4. Pasang kembali kepala pipa pernapasan dan jika perlu ganti packing karetnya. 5. Kencangkan kembali mur-mur dan penjepit pipa karet. Pemeriksaan accu 1. Dengan menggunakan hygrometer dapat dibaca kadar accu zuur bila pembacaan menunjukkan kurang dari 1,21 kg/l. (normal antara 1,23 kg/l sampai 1,25 kg/l), hal ini menunjukkan bahwa accu perlu di charge/di stroom lagi. Arus pengisian accu max. 6,5 Amp. 2. Buka semua tutup accu waktu di charge. 3. Isi air accu sampai 15 mm diatas sel-sel accu. Pengisian hanya diperkenankan dengan air destilasi.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

65

4. 5. 6. 7.

Katode dan anode (terminals) diberi gemuk yang anti asam. Periksa terminal apakah sudah cukup kencang. Charger accu setiap 4 sampai 6 minggu sekali. Dilarang keras menaruh barang-barang dari besi/metal diatas accu.

Penggantian saringan bahan bakar 1. Tutup kran bahan bakar. 2. Lepas saringan bahan bakara dengan jalan memutar kekiri (berlawanan dengan arah jarum jam). 3. Packing karet saringan baru diolesi dengan minyak lumas sebelum dipasang kembali. 4. Kencangkan saringan kembali hanya dengan tangan/jari. 5. Buka kran bahan bakar. 6. Cerat udara dari sistim bahan bakar. 7. Periksa sistim bahan bakar dari bebocoran. Pengecekan pengabut (injector) 1. Cabut injector dan pasang pada alat pengetesan. 2. Tekan pengabutan (injeksi) harus 180 bar dan bahan bakar harus mengabut melalui tiap-tiap lubang pada nozzle. 3. Jika ternyata pengabutan kurang baik, nozzle atau injector diganti atau diperbaiki terlebih dahulu. 4. Pasang injector kembali dan yakinkan tidak ada kebocoran. Pasang kembali pipa-pipanya. Penggantian minyak pelumas pompa injeksi 1. Tempatkan dibawah pompa injeksi kaleng penampungan minyak lumas. 2. Lepas pompa pengisian bahan bakar, hati-hati agar packingnya tidak rusak. 3. Biarkan minyak menetes sampai habis. 4. Pasang kembali pompa pengisian bahan bakar. 5. Isi kembali minyak pelumas sampai dengan batas seperti yang disebut pada pemeriksaan permukaan minyak lumas yang ada didalam pompa injeksi bahan bakar. Pemeriksaan pompa air pendingin mesin dan thermostat Pendinginan mesin yang baik dapat diperoleh apabila pompa air pendingin dan thermostat dapat bekerja dengan baik. Apabila terjadi kelainan kerja dari kedua alat tersebut, maka perlu diambil lngkah-langkah sebagai berikut: 1. Lepas tali kipas.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

66

2. Periksa gerakan kipas pompa (impeller) apakah bebas dan apakah jarak antara impeller dan rumah pompa sesuai dengan yang diharuskan. 3. Periksa seal pompa. 4. Cerat 2 liter air pendingin. 5. Lepas thermostat. 6. Siapkan air panas 80C. 7. Masukkan thermostat kedalam air panas tersebut dan periksa apakah katup utama terangkat/membuka. Kalau membuka berarti thermostat tersebut masih bekerja. Pemeriksaan tekanan kompressi dalam cylinder Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih dan mempunyai alat-alat pengukurnya. Secara global pengukuran tekanan kompressi adalah sebagai berikut: 1. Tahan handle penyetop bahan bakar pada posisi stop (rack 0). 2. Pasang alat pengukur tekanan kompressi. 3. Putar mesin dengan accu beberapa putaran. 4. Meteran akan menunjukkan/mencatat tekanan kompressi cylinder yang sedang diukur. 5. Jika tekanan kompressi rendah harap berkonsultasi dengan bengkel.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

2.2. Pemeliharaan pada pembangkitnya (generator) Pemeliharaan atau pemeriksaan meliputi pula pada exiternya, mekanik dan elektriknya terutama bagian-bagian yang berputar dan bergesekan. Bagian-bagian mekanik meliputi 1. Bantalan (bearing) 2. Pegas-pegas pemegang sikat arang 3. Pemegang sikat arang Bagian-bagian elektriknya meliputi Lamel komutator Sikat-sikat arang Cincin seret (slip ring) Isolasi kumparan medan dan jangkar Kontak-kontak pada sambungan kabel di terminal Kapasitor dan arrester Pemeliharaan atau pemeriksaan generator meliputi 1. Bersihkan alur-alur lamel komutator dan cincin seret dengan menggunakan kain lap yang halus dan bersih. Jangan sekali-kali alur

Modul : PTL.OPS.003(2).A

67

lamel dan cincin seret tersebut dibersihkan dengan ampelas sebab akan menimbulkan serbuk besi yang dapat merusak alur lamel. 2. Jika alur lamel tersumbat kotoran bersihkan dengan pena garis atau gergaji besi yang tipis sehingga kedalaman alurnya sama 3. Periksa sikat-sikat arang, bila ternyata sudah pendek, harus diganti dan perhatikan kekerasannya sebab jika terlalukeras sering menimbulkan percikan bunga api dan akan merusakalur lamel 4. Bersihkan kumparan-kumparan stator atau rotor dengan jalan membuka tutup generator dan menggosoknya dengan tutup ijuk yang halus atau koas; jangan menggunakan sikat yang keras karena akan merusak lapisan isolasi kumparan, kemudian semprot dengan kompresor agar debu dan kotorannya tertiup keluar 5. Ukur harga tahanan isolasi terhadap tanah kumparan rotor dan stator dari generator dan exciter dengan menggunakan Megger yang mempunyai tegangan ukur maksimum 1500 Volt 6. Periksa rangkaian arrester dan kapasitor yang dipasang dibawah generator. Baut dan mur klem rangkaian tersebut harus dalam keadaan kencang. 7. Bersihkan arrester dan kapasitor berikut ruangannya dari kotoran dan debu dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering. Ukur harga isolasinya terhadap tanah dengan menggunakan Megger dan dinyatakan baik bila mempunyai harga isolasi tak terhingga 3. Identifikasi susuna konstruksi Susunan konstruksi penggerak (diesel) Sistem Pelumasan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

68

Gambar 1 1. Bak minyak 2. Pompa pelumas 3. Pompa minyak pendingin 4. Pipa hisap 5. Pendingin minyak pelumas 6. Bypass-untuk pendingin 7. Saringan minyak pelumas 8. Katup by _pass untuk saringan 9. Pipa pembagi 10. Lager poros engkol( lager duduk) 11. Lager ujung besar (lager putar) 12. Lager poros-bubungan 13. Spruyer penyemprot untuk pendinginan piston 14. Piston 15. Pengetuk tangkai 16. Tangkai penolak 17. Ayunan 18. Pemadat udara (sistem. Turbine gas) 19. Pipa ke pipa penyemprot 20. Saluran pengembalian

Sistim Bahan Bakar

Modul : PTL.OPS.003(2).A

69

Gambar 2. 1. Pompa penyemperot bahan bakar 2. Pompa bahan bakar 3. Pompa tangan untuk bahan bakar 4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan 5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir. 6. Penutup bahan bakar otomatis 7. Injektor 8. Tanki 9. Pipa pengembalian bahan bakar 10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi 11. Pipa peluap Sistim pendinginan

Gambar 3 Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 sirkuit) 1. Pompa air untuk pendingin mesin 2. Pompa air untuk pendinginan intercooler 3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan) 4. Radiator 5. Thermostat

Modul : PTL.OPS.003(2).A

70

6. Bypass (jalan potong) 7. Saluran pengembalian lewat radiator 8. Kipas

Susunan Konstruksi Pada Pembangkitnya

Gambar 4 1. Stator 2. Rotor 3. Exciter Rotor 4. Exciter Stator 5. N.D.E. Bracket 6. Cover N.D.E

Modul : PTL.OPS.003(2).A

71

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Bearing O Ring N.D.E Bearing N.D.E Bearing Circlip N.D.E D.E.Bracket?Engine Adaptor D.E.Screen Coupling Disc Coupling Bolt Foot Frame Cover Bottom Frame Cover Top Air Inlert Cover Terminal Box Lid Endpanel D.E Endpanel N.D.E AVR Side Panel AVR Mounting Bracket Main Rectifier Assembly Forward Main Rectifier Assembly Reverse Varistor Dioda Forward Polarity Dioda Reverse Polarity Lifting Lug D.E Lifting Lug N.D.E Frame to Endbracket Adaptor Ring Main Terminal Panel Terminal Link Edging Strip Fan Foot Mounting Spacer Cap Screw AVR Access Cover AVR Anti Vibration Mounting Assembly Auxiliary Terminal Assembly

4. Prinsip Kerja Susunan Konstruksi Sistem Pelumasan (Gambar 1) Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk membuang panas, maka semua lager dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder diberi minyak pelumas.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

72

Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan di salurkan dibawah tekanan kepada saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu disalurkan melalui pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran pembagi minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan lager-lager dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang, lain memberi minyak pelumas kepada spruyer penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin. Minyak pelumas yang mepercik dari lager-laher utama dan lager ujung besar (lager putar). melumasi dinding dalam dari tabungtabung silirider. Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan akhirnya jatuh ke dalam bak minyak lagi dan dari itu dihisap oleh pompa minyak dan seterusnya. Sistim bahan bakar (Gambar 2) Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, seaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pengangkut bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dalam bagian-bagian yang sangat kecil. Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yarg merupakan bintik-bintik halus tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 kepada pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar. Sistim Pendinginan (Gambar 3) Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tesisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan direrap oleh bahan pendingin untuk itu dindingdinding pada bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian -pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air, sedangkan- piston didinginkan dengan minyak pelumas. Panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

73

Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler). Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit); Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan, pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5.air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis. Sitim Pembangkitan (Gambar 4) c. Rangkuman 1. Pemeliharaan adalah: bentuk atau hal yang dikehendaki untuk semua peralatan, baik disimpan di gudang, maupun yang sedang beroperasi, atau dalam keadaan terpasang (stand by). Pemeliharaan dikehendaki supaya semua peralatan siap dipakai dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang murah, dan kemungkinan kerusakannya seminimal mungkin. Pemeliharaan dengan kata lain, perbaikan dan perawatan serta memperbaiki kemampuan atau daya tahan alat tersebut, dengan sendirinya akan dapat mengurangi biaya operasi dan akan mengurangi waktu istirahatnya/waktu berhentinya mesin-mesin (down time). 2. Prosedur pemeliharaan genset meliputi pemeliharaan pada penggeraknya dan pemeliharaan pada pembangkitnya. Pemeliharaan pada penggeraknya antara lain meliputi : Pemeliharaan bahan bakarnya Pemeliharaan pendinginnya Pemeliharaan pelumasnya Pemeliharaan pada pembangkitnya antara lain meliputi : a. Pemeliharaan pada kumparannya b. Pemeliharaan pada lamelnya c. Pemeliharaan pada sikatnya

b. c. d.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

74

d.

Tugas Buatlah rangkuman atau ringkasan mengenai genset dengan cara : 1. Mencari Buku Petunjuk (Operatiing Instructions) cukup satu merek 2. Melakukan kunjungan industri atau pabrik yang mempunyai Power House sendiri yang berdekatan dengan sekolah Anda

e.

Tes Formatif

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan 2. Apakah akibatnya jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik 3. Jelaskan hubungan antara pemeliharaan dengan biaya 4. Jelaskan tujuan dari pemeliharaan 5. Jelaskan perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan 6. Apakah yang dimaksud dengan genset 7. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara genset dengan generator 8. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset 9. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya (diesel) 10. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dirawat pada bagian pembangkitnya (generator) f. Kunci Jawaban 1. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang terencana yang bertujuan agar peralatan selalu dalam keadaan siap operasi atau siap pakai 2. Jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik berakibat usia peralatan atau mesin tidak berumur panjang atau cepat rusak. 3. Hubungan antara pemeliharaan dengan biaya adalah jika pemeliharaan tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku maka kerusakan akan cepat timbul sehingga perlu biaya perbaikan serta kerugian produksi akibat alat atau mesin yang tidak berfungsi atau rusak dan sebaliknya jika pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur maka biaya akan sangat kecil. 4. Tujuan pemeliharaan adalah mencegah atau menghindari adanya kerusakan pada peralatan atau mesin sehingga peralatan atau mesin tersebut dapat berumur panjang dan produksi tetapberlangsung 5. Perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan yaitu pemeliharaan adalah suatu proses untuk menghindari agar peralatan tidak cepat rusak atau tidak ada gangguan ( preventive ) sedangkan perbaikan adalah

Modul : PTL.OPS.003(2).A

75

suatu proses penggantian komponen atau peralatan yang terganggu atau rusak ( coorrective ) 6. Genset adalah suatu pembangkit tenaga listrik yang umumnya dihubungkan atau dikopel dengan suatu engine (motor diesel) dan biasanya digunakan pada waktu-waktu tertentu 7. Persamaan dan perbedaan antara genset dan generator adalah samasama merupakan pembangkit tenaga listrik (mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik) sedangkan perbedaanya genset sudah langsung dikopel dengan penggeraknya dan dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sedangkan generator belum diberi penggerak dan dioperasikan terus menerus (waktu yang rtelatip lama) 8. Prosedur pemeliharaan genset biasanya dilakukan dengan 2 cara kegiatan yaitu : Secara rutin (harian) yang terutama mencakup masalah kebersihan atau fisik Secara berkala yang terutama mencakup pemeliharaan visual (misal ada yang retak, kendor dsb) dan pemeriksaan dengan alat uji ( tahanan isolasi dsb) 9. 3 hal pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya (diesel) yaitu : pelumasnya, pendinginnya dan bahan bakarnya 10. 3 hal pokok yang ahrus dipelihara pada pembangkitnya (generatornya) yaitu alur-alur lamel komutator dan cincin seretnya, sikat-sikatnya dan kumparan stator dan rotornya. g. Lembar Kerja 1. 2. 3. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset baik pada penggeraknya atau pada pembangkinya Identifikasi konstruksi genset yang terera pada gambar dibawah ini Jelaskan prinsip kerjanya

Modul : PTL.OPS.003(2).A

76

BAB III EVALUASI


A. Test Tertulis Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. Sebutkan persyaratan mesin disel yang baik pada gen set sebagai pengerak mula 2. Apa fungsi dari radiator dan kipas angin atau blower 3. Apa fungsi dari Voltage regulator dan governor 4. Sebutkan meter-meter pada panel genset 5. Bagaimana langkah-langkah menghidupkan generator set. 6. Bagaimana langkah-langkah mematikan generator set 7. Bagaimana syarat-syarat memparalelkan gen set 8. Apa keuntungan-keuntungan gen set diparalel 9. Apa yang anda lakukan dalam pemeliharaan gen set 10. Mengapa generator set kalau tidak dioperasikan perlu dipanaskan atau dihidupkan tanpa beban beberapa saat ? Pedoman Nilai Teori No. Soal 1 2 3 Skor 10 10 10 Bobot 2 1 1 Keterangan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

77

4 5 6 7 8 9 10 B. Test Praktek -

10 10 10 10 10 10 10

1 2 2 2 2 1 1

Lakukan langkah-langkah menghidupkan dan mematikan generator set , amatilah seluruh penunjukkan alat ukur pada gen set serta kinerja peralatan lainnya Buatlah catatan-catatan apabila ada permasalahan Buatlah laporan pengoperasian.

C. Lembar Kerja Alat dan Bahan 1. Satu unit generator set lengkap 2. Peralatan tangan 3. Multi meter Keselamata kerja 1. Ikutilah langkah pengoeprasian gen set 2. Jangan menutup (ON) saklar utama sebelum gens et bekerja dengan benar 3. Ikutilah semua petunjuk ayng ada dalam melakukan percobaan Langkah Kerja 1. Amatilah sleuruh komponen gen set, catat nama, fungsi dan kondisi kerja komponen 2. Cek batery, kondisi air pendingin, oil dan bahan bakarnya 3. Putar stir gas setengahnya 4. Masukkan saklar baterai ke atas (ON) hidupkan gen set dengan kunci kontak pada posisi (ON) 5. Hidupkan gens et beberapa saat baru putarlah gas hingga putaran, tegangand an frekwensi sesuai dengan nama plat. 6. Masukkan saklar pada panel gens et dan saklar utama 7. Setelah hidup ebebrapa saat, kemudian matikan gen set dengan cara membuka saklar panel dan saklar uatama dahulu 8. Turunkan dengan memutar stir gas hingga putaran rendah 9. Hentikan gen set dengan menekan tombol OFF dan putar kunci kontak pada posisi OFF, baru buka saklar batery 10. Buatlah laporan pengoperasiannya.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

78

D. Lembaran Penilaian Praktek Nama : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jenis Pekerjaan : Mengoeprasikan Gen Set

PEDOMAN PENILAIAN No. I Aspek Penilaian Persiapan Peralatan 4. Persiapan alat 5. Persiapan bahan Sub Total Persiapan awal 1.1. Pengecekan baterai 1.2. Pengecekan air pendingin 1.3. Pengecekan oil 1.4. Pengecekan bahan bakar Sub Total Proses ( Sistem atika & Cara kerja ) 3.1. Cara menghidupkan gen set 3.2. Cara mematikan gen set 3.3. Cara melakukan perawatan Sub total Kualitas Produk Kerja 4.1. Hasil tegangan gen set Hasil frekwensi gen set Hasil putaran gen set 4.4. Hubungan gen set dengan beban Skor Max 5 5 10 5 5 5 5 20 10 10 5 25 5 5 5 5 Skor Paralel Keterangan

II

III

IV

Modul : PTL.OPS.003(2).A

79

VI

Kesepatan kerja Sub Total Sikap Kerja 5.1. Prosedur Kerja 5.2. Keselamatan kerja Sub Total Laporan Total

5 25 5 5 10 10 100

BAB IV PENUTUP

Setelah menyelesaikan mdul ini atau sudah dapat mengoeprasikan dan bisa mengamati dan menaggulangi masalah operasi generator set secara individu, maka anda berhak untuk mengikuti test praktek untuk uji kompetensi yang anda telah di pelajari. Dan apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan (7,00) dari hasil evaluasi dalam modul ini anda berhak untuk mengikuti atau melanjutkan ke modul berikutnya. Mintalah pada pengajar atau instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri/ dunia usaha atau asosiasi profesi yang berkompetens apabila anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila anda telah menyelsaeikan seluruh evaluai dari setiap modul, maka hasil ayng berupa nilai dari isntruktur berupa porto folio dapat dijasikdan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil etrsebut dapat dijadikan sebagai penentu standart pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat anda berhak mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh dunai industri/ dunia suaha atau asosiasi forfesi. Hasil dari penilaian juga akan dituangkan dalam buku skil passport dan buku raport akhir pemelajaran akan diberikan kepada anda.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

80

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir ( 1980). Mesin serempak. Penerbit Djambatan Jakarta Karyanto, E ( 2000). Panduan Reparasi Mesin Diesel. Penerbit Pedoman Ilmu Jaya Jakarta Sinolungan AE ( 1993). Pemeliharaan dan Pemeriksaan Terhadap Alat Pengaman di kilang PPT Migas. PPt Migas Cepu Tim Pusdiklat PLN ( 1990) . Bahan Pendidikan dan Pelatihan Operasi Pemeliharaan PLTD( Teknik Diesel). Pusat Pendidikan dan Latihan PLN Jakarta. Yohanes Sri Wijayanto. Laporan Praktek Industri. Maha Peserta Diklat FT UNY di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Yogyakarat 2001 Zaenal Abidin. Laporan praktek ndustri Maha Peserta Diklat FT UNY di PPT Migas Cepu, Yogyakarta Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Buku Pegangan Siswa Kerja paralel Generator 3 phasa Jakarat tahun 1990/1991 Guruh Ripino dkk, laporan prakerin di PTl telkom Catu Daya, Bandung 1988 Drs. Sunyato, Mesin Lsitrik, IKIP Yogya, 1982

Modul : PTL.OPS.003(2).A

81

You might also like