You are on page 1of 8

Info Penyakit Kandidiasis (Moniliasis) Definition : Infeksi akibat jamur seperti ragi Candida albicans yang mengenai kulit

atau mukosa Cause : Sering terjadi setelah lingkungan yang normal tergangtung oleh kelembaban atau panas Antibiotik sistemik dan steroid oral mungkin mengganggu flora normal dan menyebabkan lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan jamur Sering ditemukan pada penderita yang sangat muda, gemuk, diabetes atau debil Sign & Symptoms : Manifestasi oral berupa plak putih dan rapuh yang melekat pada lidah, mokosa pipi, gingiva dan palatum dengan eritema di bawahnya Manifestasi pada kulit ditandal dengan terlihatnya papula eritematosa, pustula dan sisik, sering pada lipat kulit (ketiak, lipat paha, bawab payudara, sudut mulut dan lipat kuku) Sering menyebabkan pruritus Kandidiasis oral kronik mungkin berkaitan dengan All

Diagnose : Lesi oral harus dibedakan dan liken planus dan leukoplakia Lesi kulit mungkin mirip psoriasis, sebore, tinea korpo atau intertrigo Pemeriksaan Khusus Kerokan lesi dan pemeriksaan dengan KOH akan menunjukkan adanya hifa Treatment : Antifungal topikal efektif, tertnasuk irnidazole (clotrimazole, miconazole) dan nystatin Hilangkan faktor-faktor yang mempercepat pertumbuhan jamur seperti : gizi yang kurang, kelembaban udara disekitarnya.

Apa Kandidiasis Itu? Kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang terinfeksi HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina. IO ini dapat terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yang lebih berat. Lihat Lembaran Informasi (LI) 500 untuk informasi lebih lanjut tentang IO. Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, penyakit yang timbul disebut esofagitis. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan hilang nafsu makan. Kandidiasis adalah berbeda dengan seriawan, walaupun orang awan sering menyebutnya sebagai seriawan. Lihat LI 624 untuk informasi mengenai seriawan yang benar. Kandidiasis pada vagina disebut vaginitis. Penyakit ini adalah umum. Gejala vaginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih. Kandida juga dapat menyebar dan menimbulkan infeksi pada otak, jantung, sendi, dan mata. Apakah Kandidiasis Dapat Dicegah? Tidak ada cara untuk mencegah terpajan kandida. Umumnya, obat tidak dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan:
y y y

Penyakit tersebut tidak begitu bahaya Ada obat yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut Jamur jenis ini dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat

Menguatkan sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis. Bagaimana Kandidiasis Diobati? Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya kandida tetap seimbang. Bakteri yang biasa ada di tubuh juga dapat membantu mengendalikan kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri ini dan dapat menyebabkan kandidiasis. Mengobati kandidiasis tidak dapat memberantas jamur itu. Pengobatan akan mengendalikan jamur agar tidak berlebihan. Pengobatan dapat lokal atau sistemik. Pengobatan lokal diberikan pada tempat infeksi. Pengobatan sistemik mempengaruhi seluruh tubuh. Banyak dokter lebih senang memakai pengobatan lokal dahulu. Obat lokal menimbulkan lebih sedikit efek samping dibanding pengobatan sistemik. Juga risiko kandida menjadi resistan terhadap obat lebih rendah. Obat yang

dipakai untuk memerangi kandida adalah obat antijamur. Hampir semua namanya diakhiri dengan -azol. Obat tersebut termasuk klotrimazol, nistatin, flukonazol, dan itrakonazol. Pengobatan lokal termasuk: olesan; supositoria yang dipakai untuk mengobati vaginitis; cairan; dan lozenge yang dilarutkan dalam mulut. Pengobatan lokal dapat menyebabkan rasa pedas atau gangguan setempat. Pengobatan yang paling murah untuk kandidiasis mulut adalah gentian violet; obat ini dioleskan di tempat ada lesi (jamur) tiga kali sehari selama 14 hari. Obat yang sangat murah ini dapat diperoleh dari puskesmas atau apotek tanpa resep. Pengobatan sistemik diperlukan jika pengobatan lokal tidak berhasil, atau jika infeksi menyebar pada tenggorokan (esofagitis) atau bagian tubuh yang lain. Beberapa obat sistemik tersedia dalam bentuk pil. Efek samping yang paling umum adalah mual, muntah dan sakit perut. Kurang dari 20% orang mengalami efek samping ini. Kandidiasis dapat kambuh. Beberapa dokter meresepkan obat antijamur jangka panjang. Ini dapat menyebabkan resistansi. Ragi penyebab dapat bermutasi sehingga obat tersebut tidak lagi berhasil. Beberapa kasus berat tidak menanggapi obat lain. Dalam keadaan ini, amfoterisin B mungkin dipakai. Obat ini yang sangat manjur dan beracun, dan diberi melalui mulut atau secara intravena (infus). Efek samping utama obat ini adalah masalah ginjal (lihat LI 651 PENDAHULUAN Infeksi jamur dewasa ini semakin sering terjadi seiring dengan meningkatnya penggunaan antibiotika berspektrum luas, steroid, obat-obat sitostatika, penyakit kronik, keganasan, bayibayi dengan berat badan lahir rendah dan penderita-penderita dengan penurunan daya tahan tubuh (1-5) Antara tahun 19801990 dari data rumah sakit di Amerika Serikat yang melakukan sur- veillance terhadap patogen nosokomial didapati 7,9% (22,200 kasus) disebabkan oleh infeksi jamur, sekitar 79% infeksi jamur ini disebabkan oleh spesies ka dida (6) .Sekitar 8,8% bayi prematur (berat kurang dari 1500 gram) yang dirawat di NICU, Universitas Gottingen, dan pemeriksaan mukokutaneus didapati adanya ko- toni jamur kandida (7) Spesies jamur yang paling sering dijumpai pada penderita immunokompromi yaitu infeksi kandida (5-8) Jamur kandida me- rupakan flora mikrobial normal rongga mulut, saluran pencerna- an dan vagina, bersifat invasif/patogen bila daya tahan host (pejamu) terganggu (2,4,6,8-10) Infeksi jamur ini umumnya terjadi di daerah mukokutaneus, tetapi dapat pula terjadi pada organ- organ lain di dalam tubuh seperti esofagus, ginjal, hati, jantung, mata, otak dan paru (1,2,4,11) Walaupun kasus infeksi nosokomial oleh jamur semakin banyak, tetapi laporan mengenai infeksi jamur di paru baik primer maupun sekunder masih jarang di- temui (8,11) .Pada kandidiasis paru sekunder, di Indonesia, penyakit primer yang terpenting ialah tuberkulosis paru dan keganasan paru (11) Diagnosis dan terapi kandidiasis sampai saat ini masih meru- pakan tantangan besar bagi para klinisi, karena umumnya pasien datang dengan gejala-gejala yang tidak spesifik .

Tujuan tulisan ini yaitu untuk mengingatkan kembali pato- genesis, diagnosis dan tata laksana kandidiasis paru DEFINISI Kandidiasis (moniliasis, kandidosis) yaitu infeksi yang disebabkan oleh jamur kandida baik primer maupun sekunder ter- hadap penyakit lain yang telah ad ETIOLOGI Sel jamur kandida berbentuk bulat, lonjong, dengan ukuran 25 x 36 hingga 25 x 528,5 Spesies-spesies kandida dapat dibedakan berdasarkan kemampuan fermentasi dan asimi- lasi terhadap larutan glukosa, maltosa, sakarosa, galaktosa dan Iaktosa. Jamur kandida dapat hidup sebagai saprofit tanpa me- nyebabkan kelainan apapun di dalam berbagai alat tubuh baik manusia maupun hewan (2,11) Kandida albikan merupakan spesies jamur kandida yang pa- ling sering menyebabkan kandidiasis pada manusia, baik kandi- diasis superfisialis maupun sistemik (2,11) Pada media agar khusus akan terlihat struktur hyphae, pseudohyphae dan ragi Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut, sa- luran cerna dan vagina pada sekitar 80% individu normal (2,12) dan hanya menginvasi penderita dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang 1ama (2,9,12) . Faktor predisposisi terjadinya infeksi kandidiasis sistemik dapat dilihat pada Tabel 1 Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada sistem bronkopulmoner atau yang tersering terjadi secara endogen karenajamur telah ada di dalam tubuh penderita terutama di usus, selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam di seluruh tubuh melalui aliran darah (2,4,9) . Castellani pada awal abad ke-20 telah mempelajari bronkitis oleh kandida pada pemilih daun teh di Srilangka. Pemilih daun teh tersebut men- dapatkan penyakit oleh karena mereka setiap hari harus mencium daun teh yang telah disimpan di dalam gudang, untuk melakukan seleksi apakah daun masih baik atau tidak; dengan cara itu spora jamur yang terdapat pada daun teh terhirup dalam jumlah besar secara berulang. Perkembangan penyakit disebabkan kandida ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang berperan selama in- feksi kandida merupakan proses yang kompleks dan belum selu

nfeksi jamur dapat dibagi menjadi infeksi superfisial dan dalam. Di antara infeksi superfisial yang sering ditularkan melalui hubungan seksual adalah infeksi olah Candida spp.,sedangkan infeksi dalam mungkin disebabkan oleh keganasan jamur sendiri atau karena penurunan resistensi tuan rumah khususnya pada gangguan kekebalan tubuh. Timbulnya infeksi oleh jamur oportunistik makin meningkat antara lain akibat penggunaan luas antibiotika spektrum lebar dan imunosupresiva, kemajuan dalam bedah transplantasi dan katup jantung,peningkatan penggunaan cannulae iv jangka panjang khusus-nya untuk nutrisi parenteral. Adanya organisme yang termasuk genus Candida dalam/pada badan dikenal sebagai kandidiasis atau kandidosis digunakan untuk menunjukkan status nonpatogenik atau komensal. Tempat yang paling umum terdapat Candida spp.adalah mulut, saluran anorektal, saluran kelamin dan kuku (dalam lingkungan terbatas). Cara penularan terutama adalahkontak langsung orang ke orang, khususnya tinggi pada kelompok aktif , seksual.Sumber infeksi antara lain saluran pencernaan, kambuhan,atau transmisi seksual. Sekitar 20% pria pasangan dari wanitadengan kandidiasis vagina kambuhan menunjukkan kolonisasikandida pada penis, khususnya pada pria tidak

dikhitan pada daerah sulcus corona (biasanya asimtomatik); 4 x lebih banyak pada pria pasangan wanita yang terinfeksi daripada pria pasangan wanita yang bebas infeksi. Sebenarnya wanita memiliki mekanisme pertahanan alami vagina, antara lain sistem humoral, fagositosis, imunitas yang dimediasi sel, dan yang penting flora vagina yaitu melalui mekanisme kompetisi untuk nutrisi dan bakteriosin yang menghambat pertumbuhan dan germinasi ragi. infeksi jamur merupakan infeksi yang paling utarna dari infeksi vagina dan C. alhirans merupakan penyebab utama kandidiasis genital di samping T. glabrata. Kandidiasis vulvo-vagina (VVC) atau vaginitis kandida khususnya di daerahtropis dan subtropis sangat umum. Hampir 85-90% jamur yang terdapat pada vagina adalah strain Candida albicans danTorulopsis glabrata. Organisme kandida bersifat di morfi danterdapat pada manusia dalam berbagai fasa fenotip. Untuk kolonisasi Candida spp. pada epitel vagina, mula-mula harus melekat pada sel epitel dan sumbernya terutama berasal daridaerah perianal. Vaginitis kandida terutama menonjol padawanita usia subur khususnya pada status sosioekonomi rendah dan selama kehamilan. Kolonisasi mungkin simtomatik/asimtomatik yang biasanya ditentukan oleh perubahan lingkungan vagina yang menginduksi efek patologis. Faktor-faktor predepsisi
y

Kehamilan : selama kehamilan vagina menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi Candida spp. Sehingga prevalensi kolonisasi vagina dan vaginitis sirntomatik meningkat khususnya dalam trimester ketiga. Diduga estrogen meningkatkan perlekatan Candida spp. pada sel epitel vagina dan secara langsung meningkatkan virulensi ragi: Kontrasepsi oral : khususnya pada kadar estrogen tinggi. Diabetes mellitus : frekuensi kolonisasi lebih tinggi (merupakan faktor predeposisi bila tidak dikontrol). Antibiotika : timbulnya VVC simptomatik sering terjadiselama pemakaian antibiotika oral sistemik khususnya denganspektrum lebar seperti tetrasiklim, arnpisilin dan sefalosporinkarena eliminasi flora bakteri vagina yang bersifat protektifseperti laktobasilus. Lainnya: pakaian yang ketat rapat dengan celana dalam nilon meningkatkan kelembaban dan suhu daerah perineal sehingga insiden VVC meningkat.

y y

Manifestasi klinis Pruritus dan duh vagina merupakan keluhan umum tetapi tidak spesifik VVC. Nyeri vagina, iritasi, rasa terbakar, dyspareunia dan dysuria eksternal juga sering rnenyertai, bausedikit dan tidak menonjol, eritema dan bengkak labia serta vulva. Yang khas adalah bahwa gejala meningkat seminggu sebelum menstruasi dan sedikit menurun dengan mulainyahaid meskipun kadang-kadang Candida spp. Menyebabkan balanophositis pada pasangan wanita dengan kandidiasis, yanglebih sering terjadi adalah ruam sementara, eritema dan pruritus atau sensasi terbakar pada penis yang muncul dalam beberapa menit/jam setelah hubungan seksual.Kelangkaan relatif spesifisitas simptom dan tanda-tanda menyebabkan diagnosis didasarkan pada sejarah dan pemeriksaan fisik semata. Kebanyakan penderita vaginitis

simptomatik dengan segera didiagnosis berdasarkan pengamatan rnikroskopik dasar sederhana terhadap sekresi vagina danpenentuan pH. Penatalaksanaan Kandidiasis mungkin merupakan penyakit yang tidakditularkan melalui hubungan seksual dari wanita, tetapi 20% wanita dengan VVC pasangan prianya memiliki koloni Candida spp. pada penis dengan atau tanpa gejala. Bila ada gejala, pada wanita biasanya karena faktor disposisi seperti hamil,penggunaan antibiotika, diabetes, imunosupresi atau peng-gunaan kontrasepsi oral. Diagnosis melalui pemeriksaan sekresi vagina atau biakan.
y

Vaginitis akut: pada umumnya penatalaksanaan koloni-sasi vagina tanpa gejala dan penatalaksanaan akut samadengan kambuhan/kronis, hanya berbeda dalam hal lamaterapi. Tetapi VVC simptomatik selain dengan turunan imi-dazol yang bekerja pada membran sel jamur dapat juga denganpoliena seperti nistatin dan amfoterisin B yang berikatan padatempat sterol pada membran sitoplasma sel jamur sehinggamengganggu permeabilitasnya. Bahan lain yang bermanfaatantara lain asam borat, povidoniodin, K sorbat dan asampropionat bentuk sediaan bisa topikal atau sistemik per oral. Pada kehamilan vaginitis akut biasanya dapat diatasi dengan antijamur topikal tetapi dengar jangka waktu pemakaian lebih lama (1-2 minggu). VVC kronis dan kambuhan : batasan kambuhan adalahpaling sedikit ada 4 episoda mikrologis simptomatik yang ter-bukti dalam 12 bulan terakhir di luar patogen vagina lain yangumum. Langkah pertama yang harus diambil adalah identi-fikasi dan eliminasi sebab-sebab yang mendasar, misalnyadiabetes yang tidak dikontrol, pemakaian kortikosteroid atau imunoupresivi lain serta hormon. Pengobatan biasanya ber-dasarkan diagnosis sendiri dengan terapi topikal, preskripsibisa diulang dan dimulai lagi dengan adanya gejala-gejalakambuhan, misal kotrimazo 500 mg dosis tunggal. Beberapastudi menunjukkan bahwa terapi profilaksis jangka panjangmengurangi secara berarti frekuensi episoda VVC sirnpto-matik, misalnya dengan ketokonazol 100 mg sehari selama 6 bulan (perlu pertimbangan kemungkinan toksisitas jangkapanjang). Cara lain yang banyak digun akar untuk mencegah kambuhan adalah menambahkan nistatin dalam terapi dengan tujuan mengurangi risiko reinfeksi vagina dari reservoirintestinal persisten. Suatu pilihan pendekatan pemeliharaanjangka panjang terapi antikandida untuk VVC kambuhanadalah penggunaan hiposensitisasi dengan suatu antigen.

Antijamur profilaktik tidak dianjurkan rutin untuk menyertai terapi antibiotika pada wanita, tetapi pada wanita dengan VVC kambuhan yang diketahui bahwa antimikroba merupakan faktor penyebab yang tidak dapat dihindari maka penggunaan antijamur topikal bersamaan dapat dibenarkan(non-oral). Dalam penanganan VVC kambuhan/kronis perluditekankan pentingnya dukungan, keyakinan dan konsultasi,karena vaginitis kronis menyebabkan dyspareunia kronisdengan gangguan hubungan seksual atau perkawinan yangmungkin menjadi permanen dan tidak dapat diperbaiki lagi.

PROTOZOA T. Vaginalis Trikomoniasis, suatu infeksi oleh protozoa berflagela : T.Cermin Dunia Kedokteran No. 130, 2001 13` vaginalis, merupakan infeksi PHS yang umum. Diketahuisejak 1836, tetapi dianggap sebagai organisme komensal dan baru diketahui sebagai patogen pada pertengahan abad ke20.Terapi tidak memadai sampai ditemukannya metronidazol tahun 60-an dan kemudian turunan 5-nitroimidazol lainnya yang diketahui efektif sistemik. T. vaginalis melekat pada membran mukosa, bersifat anaerob, berbiak dengan fisi binerdan terdapat sebagai sel vegetatif belaka. Prevalensi padakelompok tertentu berhubungan dengan ambang aktivitas seksual dan juga dipengaruhi oleh metoda kontrasepsi, terutama metoda barier dan kontrasepsi oral. infeksi eringkalibersamaan dengan gonoroe, penularan non-seksual yangterbanyak adalah perinatal. Virulensi, organisme, kepekaandan reaktivitas tuan rumah, pola epiderniologis seperti infeksi gabungan menentukan tingkat keseriusan klinik. Pada wanitadengan trikomoniasis organisme dapat diisolasi dari vaginapada 95% infeksi dan dari saluran urine 5%, sedangkan padapria tempat infeksi yang umum justru uretra. Infeksi pada wanita bervariasi dari karier asimptomatiksampai ke infeksi akut yang berat. Lingkungan vaginamempengaruhi patogenitas trikomonas dan bervariasi dari waktu ke waktu pada orang yang sama (misalnya haid, pH, potensial redoks, ambang, hormon atau mikroba lain), sedangkan pada pria biasanya asimptomatik. infeksi padawanita biasanya menimbulkan respons inflamasi akut denganduh vagina yang mengandung sejurnlah besar neutrofilpolimorfonuklir (PMN). infeksi berulang umum, tetapi tak menimbulkan kekebalan yang secara klinis berarti. Pada priasebagian kecil menyebabkan NGU (uretritis non gonoroe) disamping C. trachomatis atau U. urealyticum. Dibandingkan dengan PHS lain, tidak ada komplikasi lanjut, lagi pula efeknya kecil pada kehamilan. Diagnosis klinis berdasarkan tanda dan gejala pada wanita maupun pria tidak cukup; dibutuhkan deteksi parasit dengancara mikroskopik langsung atau perbenihan. Trikomoniasispada pria tidak mungkin dibedakan secara klinis dengan NGU oleh sebab lain, tetapi respons pengobatan mungkin memberikan petunjuk. NGU yang tidak memberikan respons ter-hadap terapi standard untuk klamidia dan ureaplasma mungkin menunjukkan trikomoniasis. Pengobatan yang efektif dengan rnetronidazol yang pertama kali digunakan tahun 1959 untukpenatalaksanaan infeksi protozoa dan turunan 5-nitroimidazollain seperti tinidazol. ordinazol (MIC <> Cara membedakan keputihan fisiologi dan patologi Leukoria fisiologis Leukorea fisiologik ditemukan pada :
y

Bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari,disebabkan pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina Waktu di sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen.

y y

Wanita dewasa apabila dia dirangsang sebelyum dan pada waktyu coitus Waktu disekitar ovulasi

Leukorea patologik jika ada infeksi. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya agak kekuningan sampai hijau,seringkali kental dan berbau. Diposkan oleh Dinda di 9/07/2008 01:45:00 PM Label: KEDOKTERAN

Resensi : www.kalbe.co.id/.../09KandidiasisParu114.../09KandidiasisParu114.html.
medicafarma.blogspot.com/2008/09/kandidiasis.html community.um.ac.id/showthread.php?57946-Kandidiasis www.odhaindonesia.org/content/kandidiasis-thrush

You might also like