You are on page 1of 3

MEMAHAMI AYAT AL-QURAN TENTANG TOLERANSI

1. SURAT YUNUS AYAT 40 41


gu+g`4 }E` }g`uNC gO)
gu+g`4 }E` ;g`uNC gO) _
El4O4 OUu
4gO^^) ^j p)4
EO+OOE Ojg Oj>E4N
74 7UE4N W +^
4pO7*C@O4 .Og` NE;N
4^4 E7-O@O4 Og)`
4pOUEu> ^j
Tafsir Surah Yunus ayat 40 41
(Diantara mereka) penduduk Mekkah (ada orang orang yang beriman kepada Al-Quran) hal ini
diketahui oleh Allah (dan diantara mereka ada pula orang orang yang tidak beriman kepadanya)
selama lamanya. (Rabbmu lebih mengetahui tentang orang orang yang berbuat kerusakan) hal ini
merupakan ancaman yang ditunjukan kepada mereka yang tidak beriman kepadanya, (jika mereka
mendustakan kamu, maka katakanlah) kepada mereka (Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian
pekerjaan kalian) artinya bagi masing masing pihak menanggung akibat perbuatannya sendiri.
Sekalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian
kerjakan. Akan tetapi ayat itu disahkan oleh ayatus saif atau ayat yang mengajukan memerangi
mereka.
Sumber dari : Tafsir Jalalain














2. SURAT AL-KAFIRUN AYAT 1 6
~ Og^4C ]NOgE:^-
^ +:;N 4` 4p+lu> ^g
4 +^ 4p)l4N .4`
+l;N ^@ 4 4^ /)~4
E` u4:4N ^j 4 +^
4p)l4N .4` +:;N ^) 7
7N4Cg1 4Oj4 g1 ^g
Tafsir Surah Al-Kaafiruun Ayat 1 - 6
(1 - 2) Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar menyatakan kepada orang-orang
kafir bahwa Tuhan yang mereka sembah bukanlah Tuhan yang disembah, karena mereka
menyembah Tuhan yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak atau menjelma dalam suatu
bentuk atau dalam suatu rupa atau bentuk bentuk lain yang mereka takwakan. Sedang Nabi SAW
menyembah Tuhan yang tidak ada tandingannya dan tidak ada sekutu baginya. Tidak ditentukan
mempunyai anak dan istri. Akal tidak sanggup menerka bagaimana Dia, tidak memerlukan
perantaraan dan tidak pula memerlukan penghubung. Maksud pernyataan itu adalah terdapat
perbedaan yang sangat besar antara Tuhan yang disembah orang orang kafir dengan Tuhan
yang disembah Nabi Muhammad. Mereka menyifati tuhannya dengan sifat sifat yang tidak layak
untuk sama sekali bagi Tuhan yang disembah Nabi.
(3) Selanjutnya Allah menambahkan lagi pernyataan yang diperintahkan untuk disampaikan kepada
orang orang kafir dengan menyatakan bahwa mereka tidak menyembah Tuhan yang didakwahkan
Nabi Muhammad, karena sifat-sifatnya berlainan dengan sifat-sifat Tuhan yang mereka sembah
dan tidak mungkin dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut.
(4 5) Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang
disembah oleh Nabi SAW dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya
tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad adalah Tuhan
Yang Maha Suci dari sekutu dan tandingannya, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada
suatu bangsa atau orang tertentu. Sedangkan Tuhan yang mereka sembah itu berbeda dari Tuhan
yang tersebut diatas. Lagi pula ibadah Nabi hanya untuk Allah saja sedang ibadah mereka bercampur
dengan syirik dan dicampuri dengan kelalaian dari Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan
ibadah.
(6) Kemudian dalam ayat ini, Allah mengancam orang-orang kafir dengan firman-Nya yaitu : Bagi
kamu balasan atas amal perbuatanmu dan bagiku balasan atas amal perbuatanku.
Diambil dalam tafsir Departemen Agama RI halaman : 796 - 798
3. SURAT AL-KAHF AYAT 29
~4 O-E^- }g` 7)O W }E
47.E- }g`uNOU ;4`4 47.E-
O'4OU _ .^^) 4^;4-;N
4-g)U-Ug -O4^ EO~4 jgj
E_~g1-4O _ p)4
W-OV14-OEC W-O4NC
7.E) ;_^~E OO;=EC
EON_+O^- _ w^-) C-4OO-
;47.Ec4 E>ON` ^g_
Tafsir Surah Al-Kahfi ayat 29
Pada ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya supaya menegaskan kepada orang-orang kafir
bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu berasal dari Allah Tuhan semesta alam.
Kewajiban mereka adalah mengikuti kebenaran itu dan mengamalkannya. Oleh karena itu barang
siapa yang ingin beriman kepada-Nya dan masuk dalam barisan orang-orang yang beriman, hendaklah
segera berbuat tanpa mengajukan syarat-syarat dan alasan-alasan yang dibuat-buat sebagaimana
halnya pemuka-pemuka musyrikin yang memandang rendah orang-orang mukmin yang fakir. Juga
demikian halnya bagi siapa yang ingkar dan meremehkan kebenaran. Rasulullah SAW tidak akan
memperoleh kerugian apa-apa karena keingkaran itu, sebagaimana halnya beliau tidak akan
memperoleh keuntungan apapun jika mereka beriman.
Diambil dalam tafsir Departemen Agama RI halaman : 603 - 604

You might also like