Professional Documents
Culture Documents
Walaupun tutur katanya halus, namun apa yang dia ucapkan telah menampar harga diriku Angin laut yang sepoi - sepoi sore ini membelai rambut panjang gadis manis yang duduk di bawah pohon kelapa itu Bola itu berlari kencang menuju gawang lawan Debu tidak pernah paham bahwa berkat dia jejak sang dewi pun bisa terlihat Di tangan seorang pujangga, pena pun bisa menari dengan indahnya menciptakan rangkaian kalimat peneduh jiwa Ujung pohon pun terlihat meliuk menari tiada henti terkena tiupan angin kencang Ombak di pantai selatan saling berkejaran ingin segera sampai di bibir pantai Bermain dengan hati seorang perempuan akan menuai karma dikemudian hari Baru karang itu tetap berdiri dengan kokohnya di tengah lautan Rumput hias itu telah berbaris dengan rapi mengisi sela - sela tanah yang kosong di halam depan rumah Surat cintai yang kuterima membawa kabar baik tentang si jantung hati yang nun jauh disana
Engkaulah sinar mentariku yang selalu menyinari hari - hariku Raja hutan mengaum dengan kerasnya sebagai pertanda bahwa dia adalah sang penguasa hutan Engkau telah bertahta di hatiku sejak pertama kali aku melihat wajahmu Bunga bangsa itu telah gugur saat membela negara tercinta ini Mobil merk Avanza dan Xenia telah merajai jalanan selama beberapa tahun terakhir ini Team sepakbola Nasional telah bermain dengan cantik selama bertanding dengan Brunei Darussalam Gol yang diciptakan oleh Gonzales adalah gol terindah yang pernah aku lihat Sandra telah menutup hatinya rapat - rapat untuk Reza yang telah menghianatinya. Dibalik sifat garang Donni terdapat sebentuk hati yang sangat rapuh Della adalah seorang sahabat yang mampu mengunci mulut rapat - rapat demi menjaga rahasia hidupku yang pernah aku ceritakan kepadanya
Contoh majas asosiasi: Wajahnya muram bagai bulan kesiangan. Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam, wajah mereka sangat mirip bagai pinang dibelah dua. Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku,, Untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal yang harus kau ingat
17) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa 18) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek 19) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ? 20) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ? 21) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah 22) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku 23) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu 24) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya 25) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat 26) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo 27) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was was dengannya