You are on page 1of 11

UNSUR LOGAM

[Type the document subtitle]


personal [Pick the date]

Nama: Ahmad Kabirul Rifai Hikmatunnisa Fadila Mochamad Rizal Hidayat Tina Aprilia

I.

PENDAHULUAN Logam berasal dari bahasa Yunani, logam adalah sebuah unsur kimia yang siap yaitu Metallon. Dalam kimia, membentuk ion (kation) dan

memiliki ikatan logam. Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan semi-logam dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) sampai ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah semi-logam, unsur di kiri bawah adalah logam, unsur ke kanan atas adalah nonlogam. Non-logam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal

adalah aluminium, tembaga, emas, besi,timah, perak, titanium, uranium, dan zink. Logam cenderung mengkilap, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh, tidak mengkilap, dan insulator. II. JENIS Jenis-Jenis Logam : 1. Logam Alkali Logam Alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1A tabel periodik, kecuali Hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat

reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak. 2. Logam Alkali Tanah Logam Alkali Tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2A pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari:

Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra). 3. Logam Transisi Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada

golongan 3 sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit 3d. 4. Logam Lainnya Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh) serta logam lantanida dan aktinida. III. SIFAT SIFAT Logam mempunyai sifat-sifat istimewa yang menjadi dasar penggunaanya. Sifatsifat tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Kuat Kecuali raksa, semua berwujud padat pada suhu kamar. Kekerasan dan kekuatan logam d a p a t d i t i n g k a t k a n d e n g a n c a r a mencampurkan logam dengan logam yang lain ataudengan n o n l o g a m ya n g d i s e b u t a l i a s e ( a l l o y) m i s a l n ya a l i a s e a l u m i n i u m d e n g a n m a g n e s i u m ya n g d i m a n f a a t k a n s e b a g a i b a h a n k o n s t r u k s i b a n g u n a n , j e m b a t a n d a n kendaraan bermotor. 2. Dapat ditempa dan dapat direnggangkan. Bergantung pada kemudahan lapisan-lapisan atom menggelincir diatas lapisan atom lainnya yang terdapat dalam kristal logam. Semakin simetris susunan atom dalam suatu logam akan semakin mudah ditempa dan diregangkan. Elektron valensi yang berada dalam logam mengelilingi ion logam yang bermuatan positif secara simetris karena gaya tarik antar ion logam dan elektron valensi sama ke segala arah. Sehingga bila ditempa, logam tidak akan remuk, tetapi akan menggeser. Logam tidak h a n c u r b i l a d i p u k u l . M a k a , l o g a m dapat ditempa untuk membuat berbagai p e r k a k a s , barang

kerajinan atau perhiasan. Logam dapat pula diulur menjadi kawat.

3.

Konduktor lsitrik yang baik. Elektron valensi yang mudah bergerak memungkinkan muatan negatif yang berasal dariluar mendorong lautan electron, sehingga listrik dapat mengalir melalui logam. Sifat iniyang mendasari penggunaan logam sebagai kabel listrik, serta alat memasak seperti ketel, panci dan kuali.

4.

Penghantar Panas Yang Baik bila bagian tertentu dari logam dipanaskan, maka elektron-elektron pada logam tersebutakan

menerima sejumlah energi, sehingga energi kinetiknya bertambah dan gerakannyam a k i n c e p a t . E l e k t r o n y a n g b e r g e r a k c e p a t i t u a k a n m e n ye r a h k a n s e b a g i a n e n e r g i kinetiknya kepada elektron lain sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya. 5. Mengkilap jika digosok atau terkena cahaya. Kilap logam terjadi karena permukaan logam memantulkan semua cahaya dari sinar tanpak yang mengenainya. Pada saat logam terkena cahaya, elektron-elektron bebas pada logam naik ke tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi), kemudian memancarkan kembali semua energi cahaya yang telah diserapnya pada saat kembali ke tingkat energi awal. Logam dimanfaatkan sebagai perhiasan maupun untuk dekorasi karena memiliki sifat mengkilap jika di gosok. 6. Pada suhu kamar berwujud padat kecuali raksa (berwujud cair).

7.

Memilki Kerapatan Relatif Tinggi, sifat kerapatan logam menunjukkan struktur logam. Tipe a : struktur kubus sederhana (sc = simple cubic) Tipe b : struktur kubus berpusat tubuh (bcc = body centered cubic) Tipe c : struktur kubus berpusat muka (fcc = face centered cubic)

Sifat Kimia Logam Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur- unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki keelektronegatifan yang besar). Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah: 1. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah. 2. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang. Jadi, unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsurunsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon. Selain itu, sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA

(logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen) (Martin S. Silberberg, 2000). Titik Leleh dan Titik Didih Berdasarkan titik leleh dan titik didih dapat disimpulkan sebagai berikut.

Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.

Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: unsur-unsur golongan IA IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah; unsur-unsur golongan VA VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.

IV.

CARA MEMPEROLEH

Secara umum menurut cara yang di lakukan pada waktu ini , ada 4 (empat) tahap pengerjaan untuk menghasilkan sebagian besar jenis logam yaitu : a. penggalian bijih logam. b. penyiapan bijih, untuk diambil logam dari bijih.

c. Ektraksi atau mengeluarkan / memisahkan logam dari bijih. d. Pemurnian dan pengolahan logam.

a. Pada penggalian bijih, umumnya ada dua cara yaitu: Penambangan terbuka dan Penambangan tertutup / penambangan di bawah permukaan tanah. b. Pada proses penyiapan bijih besi/logam, bijih dihancurkan, sebagian kotoran yang terdapat pada bijih dibuang dengan menggunakan cara pemisahan memakai alat-alat berat . Penyiapan bijih juga mencakup proses pembakaran atau kalsinasi, misalnya pada bijih yang mengandung senyawa sulfide, pembakaran untuk menghilangkan belerang dari bijih besi yang mengandung senyawa karbonat. c. Pemisahan dilakukan dengan ekstraksi, yaitu dengan melalui proses proses kimia sehingga diperoleh logamnya. Proses ekstraksi ada 2 macam, yaitu : 1. Proses Pirometalurgy. Bijih dipanaskan di dalam tungku tiup (blast furnace) atau tungku gema sehingga meleleh, kemudian dilakukan pemisahan untuk mendapatkan logam dari lelehan tersebut. 2. Proses Elektrometalurgy. Bijih dipisahkan logamnya dengan cara meleburnya di dalam tungku listrik atau dengan proses elektrolistrik.

d. Pemurnian dan pengolahan logam. Logam hasil ekstraksi umumnya masih mengandung benda atau elemen lain, sehingga perlu dilakukan pemisahan lebih lanjut. Proses pemurnian dan pengolahan dilakukan dengan cara oksidasi dengan proses panas dalam tungku, pencairan, destilasi (seng), elektrolisa (tembaga) atau dengan memakai bahan pengikat kimia ( menambah Mn ke dalam baja cair).

V.

REAKSI

VI.

IDENTIFIKASI Biasanya, seorang pekerja di bidang las dan fabrikasi logam dapat dengan cepat mengidentifikasi jenis logam secara umum melalui pengamatan secara visual atau dengan melakukan tes, walaupun kadangkala elemen utama logam cukup sulit untuk dikenal. Teknik-teknik yang cukup akurat untuk mengidentifikasi jenis logam adalah dengan metoda berat jenis, melalui tes fisik/ mekanik dan pengamatan visual melalui tes bunga api (spark test ). 1. Metoda Berat Jenis Berat jenis ( density ) dan gaya berat spesifik ( specific gravity ) dari suatu bahan berkaitan langsung dengan berat bahan itu sendiri. Gaya berat spesifik adalah berat suatu bahan bila dibandingkan dengan berat air dalam volume yang sama. Misalnya, berat jenis spesifik Aluminium adalah 2,70, maka artinya berat 1 cm3 Aluminium tersebut adalah 2,7 kali berat air dalam volume yang sama (1 cm3 air). Suatu metoda yang cukup mudah menentukan gaya berat spesifik adalah dengan mengukur berat suatu bahan dan dibandingkan dengan kehilangan berat bila dimasukkan ke dalam air 2. Tes Fisik / Mekanik Pengujian/ tes fisik atau mekanik adalah tes yang paling sederhana dalam mengidentifikasi jenis logam. Tes ini hanya dapat memperkirakan kekerasan suatu logam ( membedakan mana logam yang keras dan yang lunak ), sehingga dengan demikian dapat juga diperkirakan jenis logam tersebut secara umum. Oleh karena itu, tes ini biasanya dilakukan oleh

orang yang telah memahami jenis-jenis logam dan karakteristiknya ( terutama baja ). Cara yang biasa dilakukan dalam tes fisik adalah dengan menggores, mengikir, memahat atau memukul dengan benda lain/ palu, sehingga dapat dilihat dan dirasakan tingkat kekerasannya. Artinya, benda yang tinggi tingkat kekerasannya akan sulit tergores, dikikir, dipahat dan dirusak oleh palu. 3. Tes Bunga Api Tes bunga api ( spark test ) barangkali merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam mengidentifikasi jenis logam. Tes bunga api dilakukan melalui persepsi (mengartikan/ perkiraan ) pada warna, bentuk, panjang rata-rata, dan gejala bunga api selama tes dilakukan. Tes ini harus dilakukan dengan menggunakan mesin grinda kecepatan tinggi ( high speed power grinder ) dan bahan tes harus selalu digrinda pada posisi horizontal dengan latar belakang gelap.

Secara umum tipe bunga api dari logam adalah : bercabang (dua/ tiga), spt. ujung panah terputus, tajam/runcing, memancar/ aliran, berujung embelembel, dan garis pendek dengan warna sinar merah, oranye, putih, dan kuning. Baja karbon mempunyai karakteristik bunga api bercabang berwarna kuning dengan bintang berwarna putih di ujungnya. Kandungan karbon dalam baja karbon dapat diperkirakan dari berapa banyak jumlah bintang berwarna putih pada saat pengujian. Sedang besi murni hanya akan kelihatan bunga api bercabang berwarna kuning. Jika besi dengan unsur paduan tungsten, maka bunga apinya akan berwarna merah terang; dan jika unsur paduannya nikel, maka warna bunga apinya akan tergantung pada jumlah kandungan paduannya, yaitu mulai putih sampai oranye. Adapun untuk bunga api besi tuang adalah berupa pancaran warna merah dengan sedikit lengkungan-lengkungan berwarna kekuning-kuningan, serta nikel adalah berwarna oranye berbentuk tajam yang pendek berombak.

VII.

KEGUNAAN Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran. Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, untuk logam membuat tertentu, peralatan, seperti tembaga, besi, perlengkapan mesin,

dan timah digunakan

dan senjata. Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain. Logam memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik. Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel. Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu

dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.

VIII. DAFTAR PUSTAKA 1. civilhighway.files.wordpress.com/2011/07/7-bab-vi-logam.pdf 2. E:\logam\Paper-Metal.htm 3. E:\logam\Proses Pembuatan Unsur_ Senyawa Logam dan Kegunaannya fathya21.htm 4. http://www.scribd.com/doc/55464204/Pembuatan-Unsur-Logam 5. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/tabel-periodikunsur-dan-struktur-atom/sifat-periodik-unsur-sifat-logam-titik-leleh-dantitik-didih/ 6. http://www.gudangmateri.com/2011/01/metode-identifikasi-bahanlogam.html

You might also like