You are on page 1of 8

Makalah PENGINDERAAN JAUH

Di susun oleh:

Nama Nim Kelas

: Rosida : 2010133381 : 5i Geografi

Dosen pengasuh: Edi Gumuntur, Mp. d

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG TAHUN AJARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program Diploma Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (Diploma III PJ & SIG) dibuka pertama tahun 1999 berdasarkan SK DIKTI No. 358/DIKTI/Kep/1998 dan dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai, bekerja mandiri ataupun mendampingi sarjana S-1 dan S-2 di bidang survei-pemetaan. Program Diploma III PJ & SIG memberi bekal penguasaan teknis yang kuat pada 3 dari 5 bidang utama survei pemetaan, yaitu : Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi,dan Kartografi; sementara 2 bidang utama lain (fotogrametri dan land surveying) tetap diberikan secara memadai. Penggunaan Global Positioning System (GPS) juga diberikan di program ini. Penginderaah Jauh merupakan ilmu dan teknologi perolehan informasi obyek atau fenomena di permukaan bumi tanpa kontak langsung. Untuk dapat memperoleh informasi itu, diperlukan sensor yang dipasang pada pesawat udara, pesawat ulang- alik, atau satelit tak berawak. Sensor dapat berupa kamera fotografik, antena radar, maupun scanner

multispektral/hiperspektral. Sensor menghasilkan citra (gambar) untuk dianalisis lanjut sesuai tema, menjadi peta.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian penginderaan jauh ? 2. Apa saja komponen dalam pengideraan jauh ? 3. Bagaimana sistem dalam penginderaan jauh ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penginderaan Jauh

Menurut Lillesand dan Kiefer (1979)(2007)

Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, wilayah, atau gejala yang dikaji.

Menurut Colwell (1984)

Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.

Menurut Curran (1985)

Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Menurut American Society of Photogrammetry (1983)

Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.

Menurut Avery (1985)

Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.

Menurut Lindgren (1985)

Penginderaan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.1

http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh

Jadi Dari Beberapa Pendapat Di Atas Bisa Dikatakan Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit,kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi,satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit.

B. Komponen Penginderaan Jauh Sumber Tenaga Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri atas :

Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro

Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Waktu penyinaran Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut. 1. Bentuk permukaan bumi Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas

1. Keadaan cuaca Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat. Atmosfer Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.2

C. Sistem Dalam Penginderaan Jauh Penginderaan jauh dengan menggunakan tenaga matahari dinamakan penginderaan jauh sistem pasif. Penginderaan jauh sistem pasif menggunakan pancaran cahaya, hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca cerah. Penginderaan jauh sistem pasif yang menggunakan tenaga pancaran tenaga thermal, dapat beroperasi pada siang maupun malam hari. Citra mudah pengenalannya pada saat perbedaan suhu antara tiap objek cukup besar. Kelemahan penginderaan jauh sistem ini adalah resolusi spasialnya semakin kasar karena panjang gelombangnya semakin besar. Penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga buatan disebut penginderaan jauh sistem aktif. Penginderaan sistem aktif sengaja dibuat dan dipancarkan dari sensor yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor tersebut untuk direkam. Pada umumnya sistem ini menggunakan gelombang mikro, tapi dapat juga menggunakan spektrum tampak, dengan sumber tenaga buatan berupa laser. Penginderaan jauh yang menggunakan Matahari sebagai tenaga alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif, sedangkan yang menggunakan sumber tenaga lain (buatan) disebut penginderaan jauh sistem aktif. Tenaga elektromagnetik pada penginderaan jauh sistem pasif dan sistem aktif untuk sampai

http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh

di alat sensor dipengaruhi oleh atmosfer. Atmosfer mempengaruhi tenaga elektromagnetik yaitu bersifat selektif terhadap panjang gelombang, karena itu timbul istilah Jendela atmosfer, yaitu bagian spectrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Adapun jendela atmosfer yang sering digunakan dalam penginderaan jauh ialah spektrum tampak yang memiliki panjang gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer. Jadi kalau Anda perhatikan tabel tadi, spektrum elektromagnetik merupakan spektrum yang sangat luas, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan dalam penginderaan jauh, itulah sebabnya atmosfer disebut bersifat selektif terhadap panjang gelombang. Hal ini karena sebagian gelombang elektromagnetik mengalami hambatan, yang disebabkan oleh butirbutir yang ada di atmosfer seperti debu, uap air dan gas. Proses penghambatannya terjadi dalam bentuk serapan, pantulan dan hamburan. Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer.3 Faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk sampai ke permukaan bumi adalah: 1. Waktu (jam atau musim) Faktor waktu berpengaruh terhadap banyak sedikitnya energi matahari untuk sampai ke bumi. Misalnya pada siang hari jumlah tenaga yang diterima lebih banyak dibandingkan dengan pagi. 2. Lokasi Lokasi ini erat kaitannya dengan posisinya terhadap lintang geografi dan posisinya terhadap permukaan laut. Misalnya di daerah khatulistiwa jumlah tenaga yang diterima lebih banyak dari pada daerah lintang tinggi. 3. Kondisi cuaca Kondisi cuaca mempengaruhi adanya hambatan di atmosfer. Misalnya saat cuaca berawan jumlah tenaga yang diterima lebih sedikit dari pada saat cuaca cerah.

http://younggeomorphologys.files.wordpress.com/2010/02/penginderaan-jauh.pdf

BAB III KESIMPULAN

Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit,kapal atau alat lain

Komponen Penginderaan Jauh ada dua macam yaitu Sumber Tenaga dan Atmosfer Penginderaan jauh dengan menggunakan tenaga matahari dinamakan

penginderaan jauh sistem pasif. Penginderaan jauh sistem pasif menggunakan pancaran cahaya, hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca cerah. Penginderaan jauh sistem pasif yang menggunakan tenaga pancaran tenaga thermal, dapat beroperasi pada siang maupun malam hari. Citra mudah pengenalannya pada saat perbedaan suhu antara tiap objek cukup besar

DAFTAR PUSTAKA

Http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh

Http://younggeomorphologys.files.wordpress.com/2010/02/penginderaan-jauh.pdf

You might also like