You are on page 1of 3

Finishing Pada artikel 1 & 2 pembahasan hanya hingga proses assembling.

Proses dasar pembuatan furniture selanjutnya adalah finishing. Finishing merupakan proses pelapisan akhir permukaan kayu yang bertujuan untuk memperindah permukaan kayu sekaligus memberikan perlindungan furniture dari serangan serangga ataupun kelembaban udara. Dalam beberapa jenis dan tipe furniture, proses finishing harus dilakukan sebelum komponen dirakit. Hal ini dilakukan karena finishing lebih mudah dilakukan sebelum komponen dirakit. Tentangkayu membahas lebih detail tentang finishing pada bagian terpisah. Packaging Terlepas dari proses finishing, product dipindahkan ke bagian packing. Di dalam area ini beberapa aksesoris (kunci, handle, rel dll) dan perlengkapan lain dipasang kembali. Jenis-jenis packing yang digunakan juga tergantung pada tujuan akhir dan level kualitas furniture. Lebih mahal dan lebih jauh lokasi pengiriman membutuhkan packaging yang lebih kuat dan lebih cermat. Seluruh proses tersebut harus dilakukan pada pembuatan furniture untuk mendapatkan kualitas semaksimal mungkin dan pada akhirnya menjadikan kepuasan tersendiri bagi pembeli. Proses menjadi kunci penting untuk keawetan dan kualitas furniture dari kayu. Hasil akhir yang tidak melalui proses lengkap bisa membuat kesan pertama yang menarik akan tetapi tidak bertahan lama.

Proses Pembuatan Mebel Jepara


December 12, 2011 Manufacture

Dalam proses pembuatan mebel, kami menerapkan standar produksi yang sangat ketat, karena Jepara selama ini sudah dikenal sebagai sentra furniture terbaik di Indonesia, dimana sebagian besar produksi Jepara merupakan untuk konsumsi pasar luar negeri/ekspor. Sementara itu skill dan kemampuan perajin disana juga sangat mumpuni sehingga pengerjaan kayu Jati menjadi furniture menjadi sangat halus,rajin dan menarik.

Tahapan Proses Pembuatan Mebel Proses dalam pengerjaan kayu Jati menjadi furniture adalah memiliki keunggulan sebagai berikut : 1. proses penggergajian dengan mesin gergaji menjadi lembaran papan. 2. dilanjutkan dengan proses pengeringan berdiri dan diangin anginkan selama kurang lebih 3 hari. 3. Selanjutnya kayu jati dimasukkan kedalam mesin oven untuk pengeringan lanjutan dengan suhu yang menengah sehinggan kayu tidak pecah dan akan kering sempurna. 4. Tahapan yang selanjutnya adalah penyemprotan zat penguat dan perendaman dalam cairan ramah lingkungan untuk memperkuat kayu. 5. Proses pengerjaan menjadi furniture dan dilanjutkan dengan proses finishing untuk meningkatkan daya ikat,ketahanan goresan dan menajamkan warna dengan plitur,cat duco,maupun cat warna natural. 6. Penyortiran produk yang terbaik dilempar ke pasar luar negeri dan yang kwalitas 2 digunakan untuk pasar domestik. Proses Mebel dari Kayu Jati Dengan perpaduan kayu Jati yang memiliki kualitas kayu yang sangat bagus, dipadukan keahlian perajin kayu Jepara yang sudah melegenda menghasilkan produk furniture yang unggul di pasaran dunia, bahkan jepang mengakui bahwa kayu Jati memiliki kualitas diatas kayu pinus,untuk keindahan setara dengan kayu mahoni. anda dapat melihat langsung Proses Mebel dari kayu jati ataupun datang ke gallery furniture kami,atau memesan produk mebel kami.

Logs Kayu hasil penebangan biasa disebut kayu gelondongan (log) dan dari sini proses pembuatan furniture berawal. Log didistribusikan ke pabrik atau pusat penggergajian menggunakan angkutan khusus baik di darat maupun melalui sungai. Beberapa perusahaan mengupas kulit log agar bisa lebih cepat kering selama perjalanan. Biasanya pembeli ingin segera mengolah log tersebut beberapa hari setelah log tiba di dalam sawmill dan kiln dry. Untuk menghindari kerusakan dan retak, penampang log diberi 'paku cacing' sebagai pengaman. Sawmilling Kemudian log dibelah sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Standar ketebalan papan pada saat pembelahan log adalah 3, 5, 7, 10, 12, dan 15 cm. Di area penggergajian kayu, papan-papan hasil pembelahan dipisahkan sesuai ketebalan dan jenis kayu sehingga memudahkan pengaturan di dalam kiln dry. Untuk pabrik yang memiliki kapasitas produksi besar, memiliki sawmill akan membantu efisiensi produksi baik dalam segi pemakaian bahan maupun kecepatan produksi.

Sebelum masuk ke ruang pengeringan, papan dan balok disimpan dahulu di luar ruangan dengan tujuan agar kandungan air juga akan menguap karena suhu dan temperature udara di luar ruangan. Hal ini biasanya hanya dilakukan pada saat musim panas. Agar kualitas kayu terjaga, paling lama adalah 1 minggu setelah penggergajian, kayu harus segera dikeringkan. Semakin cepat kayu diproses akan lebih baik sehingga tidak ada waktu bagi jamur dan serangga untuk menyerang kayu. Kiln Dry Jenis kayu apapun harus melalui proses pengeringan. Adapun yang perlu diperhatikan adalah ukuran ketebalan papan, cara penumpukkan dan metode pengeringan. Kayu yang lunak cenderung mudah pecah apabila proses pengeringan terlalu cepat. Pengeringan kayu membutuhkan waktu antara 2 hingga 4 minggu, dipengaruhi oleh jenis kayu, ketebalan papan dan kapasitas pengering. Cara pengeringan yang baik adalah dengan menggunakan peralatan yang benar. Pada beberapa industri kayu kecil biasanya untuk mengeringkan kayu cukup dengan disandarkan pada dinding atau tiang dan mengandalkan sinar matahari. Namun cara ini tidak bisa menghasilkan level MC yang ideal untuk kayu. Metode pengeringan pun ada bermacam-macam dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

You might also like