You are on page 1of 18

TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT PENDIDIK

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Maragustam Siregar, M.A

OLEH: MUHAMMAD TASDIK (10411073) IV PAI-B

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA 2012

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya, sehingga tugas individu mata kuliah filsafat pendidikan yang berjudul Tinjauan Filosofis Tentang Khakekat Pendidik ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Setelah kita maklumi bahwa dalam kurikulum UIN SUNAN KALIJAGA Tahun 2011/2012 jelas tercantumkan bahwa mata kuliah Filsafat Pendidikan menjadi salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan PAI. Dalam kaitan ini, maka kehadiran makalah ini diharapkan dapat lebih nyata. Yaitu sebagai salah satu rujukan bagi para mahasiswa. Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik segi isi, metodologi, penulisan maupun analisisnya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangatlah saya harapkan.

Yogyakarta, 28 April 2012 Hormat Saya

Penulis

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii BAB I.PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2 BAB II.PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 A. Pengertian Pendidik ................................................................................................. 3 B. Tugas Pendidik ........................................................................................................ 4 C. Jenis-jenis Pendidik ................................................................................................. 5 D. Syarat-syarat Pendidik ............................................................................................ 6 E. Sifat-sifat Pendidik .................................................................................................. 8 F. Hak-hak Pendidik ..................................................................................................... 11 G. Keutamaan Pendidik ................................................................................................ 12 BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15 iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pendidikan tentunya membutuhkan sebuah alat yang mendukung terjadinya sebuah proses pendidikan, mengingat pentingnya alat tersebut maka saya disini akan sedikit menguraikan tentang pendidik tersebut,karna pendidikan tidak bisa berlangsung tanpa adanya pendidik untuk membawainya. Peran pendidik dalam dunia pendidikan sangat lah penting,serta mendapat kedudukan yang tingggi didalamnya, menurut filsafat pendidikan islam,pendidik tidak hanya mendidik peserta didik saja,namun tidak bisa dinafikan juga kalau pendidik juga membimbing, mengarahkan, dan menjadi suri tauladan bagi para peserta didiknya. Pendidik juga menjadi penentu peserta didik akan menjadi apa besoknya setelah selesai menjalali pendidikan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah Melihat begitu pentingnya pendidik dalam proses pendidikan maka saya dapat menarik berbagai masalah yang akan saya bahas yaitu: A. Apa pengertian Pendidik?

iv

B. Apa saja tugas-tugas Pendidik? C. Apa saja jenis-jenis Pendidik? D. Apa saja yang syarat menjadi Pendidik? E. Sifat-sifat apa saja yang harus ada pada Pendidik? F. Hak-hak apa saja yang harus diterima Pendidik? G. Apa keutamaan dari Pendidik C. Tujuan Penulisan Dalam pembuatan karya ilmiah tidaklah mungkin tidak ada yang namanya tujuan yang melatar belakangi, dalam bagian ini saya akan sedikit menguraikan beberapa tujuan dari pembuatan makalh ini. a. Memberi wawasan terhadap mahasiswa,tentang pengertian pendidik. b. Memberikan wawasan terhadap Mahasiswa tentang tugas-tugas pendidik. c. Memberikan wawasan terhadap Mahasiswa tentang apa saja jenis-jenis pendidik. d. Memberikan wawasan terhadap Mahasiswa tentang syarat menjadi pendidik. e. Memberikan pendidik. f. Memberikan wawasan terhadap Mahasiswa tentang hak-hak pendidik. g. Memberikan wawasan terhadap Mahasiswa tentang keutamaan pendidik
v

wawasan

terhadap

Mahasiswa

tentang

sifat-sifat

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pendidik Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah pendidikan. Dipundaknya terletak tanggung jawab yang sangat besar, dalam uaya menghantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang telah dicitakan . Dari segi bahasa, pendidik, sebagai mana dijelaskan oleh WJS.

Poerwadarminta adalah orang yang mendidik, pengertian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.1 Pendapat lain mengatakan bahwa Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab member bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perklembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagai makhluk Allah, kholifah dimuka bumi serta sebagai makhluk social dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.2 Sebenarnya orang yang pertama bertanggung jawab atas pendidikan anak atau perkembangan anak adalah kedua orang tua, karna orang tua memiliki pertalian darah yang secara berlangsung bertanggung jawab atas masa depan anaknya. Orang tua disebut juga sebagai pendidik kodrati, yaitu orang yang secara kodrat telah diberi amanat oleh Allah untuk menjadi pendidik bagi anak-anaknya, dan

1 2

Abudin Nata, filsafat pendidikan islam 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997) Hlm: 61 Hamdani ihsan dan fuad ihsan, filsafat pendidikan islam, (Bandung: Pustaka Setia,2001) Hlm: 93

kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas amanat yang telah diberikannya itu. Akan tetapi tiadak semua orang tua memiliki kemampuan,waktu dan sebagainya untuk mendidik anaknya. Maka mereka menyerahkan tanggung jawab mereka kepada orang-orang yang mampu dan berkompeten untuk melaksanakan tugas mendidik. Orang yang diberi tanggung jawab semua itu sering disebut sebagai pendidik karna jabatan. Pendidik karna jabatan ialah seseorang yang karena jabatannya mengemban tugas sebagai pendidik, baik sebagai guru, dosen, tutor, atau istilah lain. 3 Disini perlu ditegaskan kembali bahwa pendidik itu bukan hanya menolong semata, akan tetapi menolong dengan sadar,dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. Tugas-tugas pendidik Sebagaimana telah disinggung di atas, mengenai pengertian pendidik, di dalamnya telah tersirat pula mengenai tugas-tugas pendidik, maka di sisi lebih diperjelas lagi, yaitu: i. Membimbing si terdidik Mencari pengenalan terhadapnya mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya. ii. Menciptakan situasi untuk pendidikan Situasi pendidikan, yaitu suatu keadaan di mana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang memuaskan.

Mangun Budiyanto, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Griya santri, 2010) Hlm: 61

iii.

Memiliki

pengetahuan

yang

diperlukan,

pengetahuan-pengetahuan

keagamaan dan lain-lainnya. Pengetahuan ini tidak hanya sekedar diketahui,tetapi diamalkan dan diyakininya sendiri.4 C. Jenis-jenis Pendidik Menurut Athiyah Al-Abrasyi, pendidik itu ada tiga macam, yaitu: 1. Pendidik kuttab 2. Pendidik umum 3. Pendidik khusus Pendidik kuttab ialah pendidik yang mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak di kuttab. Sebagian diantra mereka hanya mengajar membaca, menulis, menghafalkan Al-Quran, sebagian di antara mereka mengajar untuk kepentingan duniawi atau mencari penghidupan saja, sehingga kurang mendapatkan penghormatan dari masyarakat. Pendidik umum ialah pendidik yang ada pada umumnya, Ia mengajar di lembaga-lembaga pendidikan dan mengelola atau melaksanakan pendidikan islam secar formal, seperti madrasah, pondok pesantren, pendidikan di masjid, surau, ataupun pendidikan informal seperti keluarga.

Hamdani ihsan dan fuad ihsan, filsafat pendidikan islam, (Bandung: Pustaka Setia,2001) Hlm: 94

Pendidik khusus atau sering disebut muadib, yaitu pendidik yang memberikan pelajaran khusus seorang atau lebih dari seorang anak pembesar, pemimpin atau kholifah seperti yang dilaksanan dirumah-rumah tertentu di istana.5 D. Syarat-syarat Pendidik Menurut H. Mubangit, syarat untuk menjadi pendidik yaitu: a) Dia harus beragama. b) Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama. c) Dia harus memiliki perasaan panggilan murni (roeping). d) Dia tidak kalah dengan guru-guru sekolah umum lainnya dalam membentuk warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa dan tanah air,6 Dari syarat-syarat yang dikemukaka di atas dapat disimpulkan bahwa pendidik adalah orang yang harus berakhlak dan mempunyai kecakapan mendidik. Pendapat lain mengatakan bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang pendidik agama agar usahanya berhasil dengan baik, ialah: a) Dia harus mengerti ilmu mendidik sebaik-baiknya, sehingga segala tindakannya dalam mendidik disesuaikan dengan anak didiknya. b) Dia harus memiliki bahasa yang baik dan menggunakannya sebaik mungkin, sehingga dengan bahasa itu anak akan tertarik dengan
5 6

Hasan Basri, filsafat pendidikan islam, (Bandung: pustaka setia, 2009) Hlm:72 Hamdani ihsan dan fuad ihsan, filsafat pendidikan islam, (Bandung: Pustaka Setia,2001) Hlm: 102

pelajarannya.dan dengan bahasanya itu akan menimbulkan perasaan yang halus pada anak. c) Dia harus mencintai anak didiknya sebab cinta senantiasa mengandung arti menghilangkan kepentingan diri sendiri untuk keperluan orang lain.

Dari syarat-syarat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidik harus bekerja sesuai dengan ilmu mendidik yang sebaik-baiknya dengan disertai ilmu pengetahuan yang cukupnluas dalam bidangnya, serta dilandasi rasa berbakti yang tinggi. Menurut team penyusun buku teks ilmu pendidikan islam perguruan tinggi agama/IAIN merumuskan bahwa syarat untuk menjadi pendidik agama ialah bertakwa kepada Allah, berilmu, sehat jasmani, baik akhlaknya, bertanggung jawab dan berjiwa nasional. Al-Qoliqosandi, mengatakan bahwa seorang pendidik islam pada masa khalifah Fatimah di mesir menetapkan bahwa syarat menjadi pendidik ialah: a) Syarat fisik 1) 2) 3) Bentuk badannya bagus. Manis muka /berseri-seri. Lebar dahinya.

4) Dahinya tidak tertutup oleh rambutnya (bermuka bersih)

b) Syarat psikis 1) Berakal sehat. 2) Hatinya beradab. 3) Tajam pemahamannya. 4) Adil. 5) Bersifat perwira. 6) Luas dada. 7) Dapat memilih perkataan yang mulia dan baik. 8) Perkataannya jelas, mudah dipahami dan berhubungan satu sama lain. 9) Menjauhi segala sesuatu yang membawa kepada perkataan yang tidak jelas.7 E. Sifat-sifat pendidik Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa pendidik mendapat penghormatan dan kedudukan yang amat tinggi. Penghormatan dan kedudukan yang tinggi inib amat logis diberikan kepadanya, karena dilihat dari jasanya yang demikian besar dalam membimbing, mengarahkan, memberikan pengetahuan, membentuk akhlak, dan menyiapkan anak didik agar siap menhadapi hari depan dengan penuh kepercayaan diri dan keyakinan, sehingga dapat melaksanakan fungsi kekhalifahannya di bumi dengan baik. Menurut Mohammad Athiyah Al-Abrasyi, seorang pendidik islam harus memiliki sifat sifat tertentu agar ia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
7

Hamdani ihsan dan fuad ihsan, filsafat pendidikan islam, (Bandung: Pustaka Setia,2001) Hlm: 103

Adapun sifat-sifatnya itu ialah: 1) Memiliki sifat Zuhud, tidak mengutamakan materi dan mengajar karna mencari keridoan Allah semata. 2) Seorang guru harus bewrsih tubahnya, jauh dari dosa besar, sifat riya ( mencari nama ), dengki, permusuhan, perselisihan, dan sifat-sifat lain yang tercela. 3) Ikhlas dalam kepercayaan, Keikhlasan dan kejujuran seorang guru dalam pekerjaannya merupakan jalan terbaik kearah kesuksesannya dalam menjalankann tugasnya dan kesuksesan muridnya. 4) Seorang guru harus mencintai murid-murid seperti mencintai anaknya sendiri. 5) Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap bmuridnya, ia sanggup menahan diri, menahan kemarahan, lapang dada dan sabar, kepribadian baik dan memiliki harga diri. 6) Seorang guru harus mengetahui tabiat, pembawaan, adat, kebiasaan, rasa dan pemikiran murid-muridnya agar ia tidak keliru dalam mendidik muridmuridnya. 7) Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya, serta mendalami pengetahuannya, sehingga mata pelajaran itu tidak bersifat dangkal.8

Abudin Nata, filsafat pendidikan islam 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997) Hlm: 70-76

Imam Al-Ghozali member nasehat kepada para pendidik islam agar memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Pendidik harus menganggap anak didiknya seperti anak didiknya kandungnya sendiri,sehingga rasa tanggung jawabnya sangat besar dan melimpahkan kasih saying dengan penuh. b. Pendidik harus ikhlas tanpa pamrih dalam pengabdiannya dalam pendidikan sebagai washilah pengabdian kepada Allah SWT. c. Pendidik hendaknya mengajarkan semua ilmunya untuk meningkatkan ketauhidan. d. Pendidik harus sabar dalam mendidik anak didiknya. e. Pendidik harus memperhatikan kemampuan rasio dan mentalitas anak didiknya dalam menyampaikan pendidikannya. f. Pendidik harus memberikan motivasi kuat kepada anak didiknya agar mencintai semua ilmu yang diberikan. g. Pendidik harus memberikan mata pelajaran berupa pengenalan

pengetahuan sehari-hari agar mudah mengerti dan memahaminya kepada anak didik yang usianya masih muda atau di bawah umur. h. Pendidik harus member teladan bagi anak didiknya.9

Hasan Basri, filsafat pendidikan islam, (Bandung: pustaka setia, 2009) Hlm: 75

F. Hak Pendidik Diantara hak yang harus diterima oleh pendidik adalah sebagai berikut: 1. Penghormatan Pada khakekatnya pendidik adalah abu al-ruh (bapak rohani) bagi peserta didiknya. Dialah yang memberikan santapan rohani dan memperbaiki tingkah laku peserta didik, justru itu, profesi pendidik wajib dimuliakan, mengingat perannya yang sangat signifikan dalam menyiapkan generasi mendatang. Muhammad Athiyyat AlAbrasi, mengungkapkan, menghormati guru berarti menghormati anaknya. Bangsa yang ingin maju peradabannya adalah bangsa yang mampu memberikan penghargaan dan penghormatan kepada para pendidik.10 2. Menerima gaji

Adanya guru menerima gaji masih bersifat kontradiksial bagi para ulama. Menurut Mursi bahwa masalah gaji merupakan masalah yang masih diperdebatkan oleh para ulama, ada yang berpendapat membolehkan menerima gaji dari mengajar dan ada yang tidak memperbolehkan. Al-Ghozali berpendapat bahwa pendidik tidak boleh menerima gaji mengajarnya,karna mendidik itu semata-mata untuk mencari keridhoan Allah SWT. Sementara kebanyakan ulama memperbolahkan menerima gaji dari mengajarkan ilmu Al-Quran. Bahkan AL-Qabisi yang hidup sebelum imam al-

10

Ramayulis dan Samsul Nizar, filsafat pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010) Hlm:155

Ghozali membolehkan menerima gaji dari mengajar ilmu al-Quran dan selain ilmu alQuran.11

Di samping hak-hak guru yang telah dikemukakan di atas, hak pendidik itu juga dirincikan sebagai berikut: a. Hak mendapatkan penghidupan yang layak. b. Hak mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan tugas maupun dalam aktivitasnya sehari-hari. c. Hak untuk bermasyarakat (bersosialisasi). d. Hak untuk mengembangkan kemampuan diri. e. Hak untuk mengeluarkan pendapaat. f. Hak berkeluarga secara bebas berdasarkan nilai-nilai islam. g. Hak memperoleh kebutuhan sandang, papan dan pangan h. Hak mendapatkan kebutuhan jasmani dan rohani. i. Bersikap hormat pada pendidik.

G. Keutamaan Pendidik Pendidik islam ialah individu yang melaksanakan tindakan mendidik secara islami dalam satu situasi pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pendidk ini merupakan factor human kedua sesudag terdidik.walaupun pandangan dari paham teacher centered pada umunya tidak diterima, tetapi pendidik
11

Ramayulis dan Samsul Nizar, filsafat pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010) Hlm:156

10

mempunyai peran yang amat penting di dalam proses pendidikan. Dikatakan demikian karna tanpa adanya pendidik, pendidikan tidak bisa berjalan. Imam Al-Ghozali seorang ahli pendidik islam juga memandang bahwa pendidik mempunyai kedudukan utama dan sangat penting. Beliau mengemukakan keutamaan dan kepentingan pendidik tersebut dengan mensitir hadis. Nabi SAW, bersabda, barang siapa mempelajari satu bab dari ilmu untuk diajarkannya kepada manusia, maka ia diberikan pahala tujuh puluh orang siddiq (orang yang selalu benar, membenarkan Nabi, seperti Abu Bakar Siddiq). Nabi Isa as. Bersabda, barang siapa berilmu dan beramal serta mengajar, maka orang itu disebut orang besar di segala penjuru langit. Nabi bersabda, sebaik-baiknya pemberian dan hadiah ialah kata-kata bernikmat.engkau dengar lalu engkau simpan baik-baik. Kemudian engkau bawakan kepada saudaramu muslim, engkau ajari dia. Perbuatan yang demikian sama dengan ibadah setahun.

11

BAB III KESIMPULAN 1. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu: a. Pendidik adalah manusia dewasa yang mampu menghantarkan peserta didik pada tujuan pendidikan. b. Pendidik tidak hanya mendidik namun juga membimbing serta

mengarahkan pada hakekat terdidik dan harapan dari sebuah proses pendidikan. c. Jenis-jenis pendidik: pendidik khuttab, pendidik umum, pendidik khusus. d. Tugas pendidik dalam islam terhadap peserta didik mengarahkan supaya beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat Nya, melaksanakan kebenaran, serta menumbuh kembangkan bakat, minat maupun ketrampilan sang peserta didik. 2. Saran Dengan adanya dan dipresentasikannya makalah ini diharapkan mahasiswa PAI UIN SUNAN KALIJAGA sebagai calon pendidik dapat mengetahui khakekatnya menjadi pendidik yang baik dan bertanggung jawab sebagai pendidik. Sehingga terciptanya proses belajar mengajar yang baik dan membuahkan hasil yang maksimal.

12

DAFTAR PUSTAKA Abudin Nata, filsafat pendidikan islam 1, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997 Hamdani ihsan dan fuad ihsan, filsafat pendidikan islam, Bandung: Pustaka Setia,2001 Hasan Basri, filsafat pendidikan islam, Bandung: pustaka setia, 2009 MangunBudiyanto, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Griya santri, 2010 Ramayulis dan Samsul Nizar, filsafat pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,

13

You might also like