You are on page 1of 43

BAB I PENDAHULUAN

A.

Alasan Memilih Topik Alasan saya memilih topik Budaya Indonesia, karena Budaya Indonesia merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dan merupakan aset berharga yang dimiliki Bangsa Indonesia. Banyak sekali Budaya yang terdapat diIndonesia, dari alat musik, rumah adat, lagu-lagu daerah, tarian, batik dan lain sebagainya. Sebagai warga negara Indonesia seharusnya sangat bangga karena memiliki berbagai macam kebudayaan dan keunikkannya. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus, harus mengetahui bagaimana melestarikan Budaya Indonesia agar tetap menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan tidak diakui oleh negara lain.

B. 1. 2. 3. 4. 5.

Batasan Masalah Macam-macam Budaya Indonesia Kegunaan Budaya Indonesia Faktor-faktor Budaya Indonesia Dampak Budaya Indonesia Cara melestarikan Budaya Indonesia

C.

Metode Penulisan Metode penulisan makalah ini adalah literatur yang berdasarkan sumbersumber informasi dari buku atau internet.

D.

Manfaat Penulisan Manfaat penulisan karya tulis ini adalah: 1. 2. Para pembaca dapat mengetahui penertian dari Budaya Indonesia Para pembaca dapat mengetahui berbagai macam Budaya yang ada diIndonesia 3. 4. Para pembaca dapat mengetahui kegunaan dari Budaya Indonesia Para pembaca dapat mengetahui bagaimana melestarikan Budaya Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Pengertian Budaya Indonesia Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Ada ahli antropologi lain yang mengupas kata budaya sebagai satu perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Demikianlah budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Koentjaraningrat berpendapat bahwa dalam istilah antropologi budaya perbedaan itu ditiadakan. Kata budaya disini hanya dipakai sebagai suatu singkatan saja dari kata kebudayaan yang memiliki arti yang sama. Jadi kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. kebudayaan itu sendiri adalah Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa,

kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kuai , sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Istilah ini dinyatakan untuk beberapa maksud misalnya menyangkut kesenian, adat-istiadat atau juga peninggalan bangunan dan barang-barang kuno. Tidak jarang media massa pun ikut mempopulerkan istilah budaya ini untuk maksud yang terbatas seperti itu. Misalnya, ada pertunukan tarian dari daerah Aceh, maka sering disebut sebagai kebudayaan Aceh. Penyempitan makna ini juga dilakukan oleh

pemerintah untuk maksud tertentu pula. Misalnya pemakaian istilah, istilah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pemakaian kata budaya disini hanya sekedar membedakan bahwa budaya itu bukan politik, budaya itu bukan ekonomi, bukan juga sosial. Dengan kata lain, budaya itu meliputi kegiatan manusia yang berhubungan dengan seni, adat-istiadat, atau juga tata krama masyarakat. Dipihak lain ada orang yang mengatakan bahwa budaya itu justru meliputi segala kegiatan manusia yang diperoleh dengan cara belajar: belajar dikeluarga, disekolah, melalui media massa dan masyarakat luas. Jadi ada pendapat yang melihat budaya sebagai bagian kecil saja dari kehidupan manusia yang begitu kompleks. Dipihak lain ada

yang berpendapat bahwa budaya itu meliputi seluruh pandangan hidup manusia, baik material, intelektual, maupun spiritual. Budaya merupakan keseluruhan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Isinya adalah perangkat-perangkat model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang dihadapi serta untuk mendorong menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukannya. Dalam pengertian ini budaya adalah suatu pedoman atau pegangan yang digunakan untuk mengadaptasikan dirinya dalam menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya agar mereka dapat tetap melangsungkan kehidupannya. Manusia berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya untuk dapat hidup secara lebih baik lagi. Karena itu budaya sering dinamakan pedoman menyeluruh dari kehidupan.

B.

Perkembangan Budaya Indonesia Jika pada zaman dahulu perubahan budaya biasanya terjadi dalam waktu lama, namun pada zaman yang kian modern berkat kemajuan teknologi dan juga globalisasi dalam segala aspek kehidupan manusia dibumi ini sehingga perubahan budaya terjadi cukup cepat dan tidak jarang radikal. Ada banyak hal yang mendukung perkembangan budaya Indonesia, antara lain:

1.

Perubahan Sejarah Susunan masyarakat dan kebudayaan pada Zaman Majapahit yang didominasi oleh ajaran budaya Hindu berbeda dengan suasana Demak yang berjiwa Islam. Struktur masyarakat dan budaya berubah lagi ketika bangsa Barat sudah menguasai Indonesia. Pengaruh gaya hidup Barat mempengaruhi bidang kehidupan sosial, ekonomi dan politik bangsa Indonesia.

2.

Kontak dan Pengaruh Budaya Asing Hampir semua masyarakat dimuka bumi ini mengalami kontak dengan budaya asing. Akibatnya budaya asing mempengaruhi kebudayaan setempat. Dengan demikian akan terjadi perubahanperubahan dalam bidang sosial dan budaya dalam bentuk akulturasi, asimilasi sampai pada tingkat integrasi. contohnya: Masuknya kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan budaya Barat ke Indonesia.

3.

Inovasi Suatu proses pembahruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi yang menyebabkan adanya sistem produksi dan produkproduk baru. Dengan demikian, inovasi berkaitan dengan pembaharuan kebudayaan khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.

4.

Discovery Penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru ataupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang tau sekelompok orang dalam suatu masyarakat.

5.

Difusi Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat lain, sedikit demi sedikit. Hal itu berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ketempat lain. Penyebab perpindahan manusia tersebut lazimnya disebut migrasi. Penyebaran unsur kebudayaan tersebut tidak menentu,

tergantung luas atau sempitnya ruang lingkup migrasi. Bila kelompok migrasi menyebar lluas ke daerah-daerah yang sangat jauh, maka difusi unsure-unsur kebudayaan juga menyebar sampai ke daerah-daerah yang sangat jauh pula. Kesimpulannya bahwa lluas sempitnya difusi unsur-unsur kebudayaan sebanding dengan luas sempitnya migrasi kelompok manusia sebagai pendukung unsure-unsur kebudayaan tersebut.

6.

Akulturasi Suatu proses perubahan yang didalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang berbeda. Akulturasi akan terjadi apabila suatu unsur kebudayaan tertentu dari masyarakat yang satu berhadapan dengan unsur kebudayaan dari masyarakat lain, sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing itu diserap kedalam kebudayaan penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima. Misalnya, kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali, menjadi kebudayaan Hindu-Bali. Unsur-unsur kebudayaan Bali tidak akan hilang atau tetap bertahan walaupun dimasuki kebudayaan Hindu.

7.

Pembangunan Pembanguna merupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu perencanaan sosial. Perencanaan sosial didasarkan pada suatu pengertian yang mendalam tentang bagaiman kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke taraf yang modern dan kompleks mengenai industri, peradapan kota, dan sebgainya. Selain itu, juga didasarkan pada pengertian tentang hubungan manusia dengan alam sekitarnya, hubungan antara golongan dan golongan didalam masyarakat, maupun pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat dan kebudayaan.

8.

Modernisasi Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu taransformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra-modern ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang modern. Modernisasi merupakan suatu bentuk perubaha sosial-budaya yang biasanya merupakan perubahan yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan sosial.

BAB III PEMBAHASAN

A.

Macam-macam Budaya Indonesia Berikut, macam-macam budaya Indonesia: 1. Rumah Adat Macam-macam rumah adat yang terdapat di Indonesia: a. Provinsi DI Aceh Rumah Adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu (serambi depan), Rumah Inong (serambi tengah), dan Seurarnoe Likot (serambi belakang). Selain itu ada rumah berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang. b. Provinsi Sumatra Utara Rumah adat Sumatra Utara Jahu ba1on, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk pangung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamarkamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi dari dapur

10

c.

Provinsi Sumatra Barat Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatra Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Yang Maha Esa. Tonjolan itu di namakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.

d.

Provinsi Riau Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.

e.

Provinsi Jambi Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako, merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi

belakang, ruang Laren. ruang Garang. ruang Tengganai f. Provinsi Sumatra Selatan Rumah adat Sumatra Selatan bernama Rumah Limas. Merupakan rumah panggung berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas. yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, sertamakmur dan sejahtera.

11

g.

Provinsi Lampung Rumah adat di Lampung ialah Rumah Sesat, yang digunakan untuk musyawarah tertinggi antara margamarga. Jambal Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga menuju Rumah Sesat.

h.

Provinsi Bengkulu Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah Rumah Rakyat, terdiri 3 kamar yaitu : kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong bawahnya untuk menyimpan kayu dapur dan barang lainnya.

i.

Provinsi DKI Jakarta Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk. Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut Paseban. Dindingnya tcrbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-huka dan digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila suatu waktu di adakan acara selamatan atau hajatan.

j.

Provinsi Jawa Barat Keroton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang Panembahan.

12

k.

Provinsi Jawa Tengah Padepokan Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3 ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.

l.

Provinsi DI Yogyakarta Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo model rumah adat daerah Yogyakarta. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung batu Gupolo yang memegang gada (sejenis alat pemukul ).

m.

Provinsi Jawa Timur Model rumah adat Jawa Timur Rumah Situbondo yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah itu tidak meniliki pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula. Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.

13

n.

Provinsi Bali Gapura Candi merupakan pintu masuk rumah adat di Bali. Balai Bengang adalah tempat istirahat, dan Balai Wantikan adalah tempat adu ayam atau pagelalaran kesenian. Kori Agung adalah pinto masuk pada waktu upacara besar dan Kori Babetelan merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga.

o.

Provinsi Nusa Tenggara Barat Istona Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap strap. Lantai bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan permaesuri. Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.

p.

Provinsi Kalimantan Timur Rumah adat daerah Nusa Tenggara Timur adalah Rumah Musalak. Rumah itu berbentuk panggung dan di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu. Tiang-tiangnya berdiri pada landasan batu besar, sehingga tidak perlu di tanam dalam tanah.

14

q.

Provinsi Kalimantan Barat Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak di pergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan di tengahnya merupakan ruang upacara dan pertemuan. Bangunan tersebut terbuat dari kayau dan atapnya dari sirap.

r.

Provinsi Kalimantan Tengah Rumah adat kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang. Rumah itu panjang, bawahkolongnya di gunakan untuk bertenun dan menumbuk padi. Satu bangunan rumah di huni oleh kurang lebih 20 kepala keluarga.

s.

Provinsi Kalimantan Selatan Rumah adat Kalimantan Selatan disebut Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelatar: Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.

15

t.

Provinsi Sulawesi Utara Rumah adat Sulawesi Utara ialah Rumah Pewaris, Rumah ini mempunyei ruang tamu, ruang keluarga dan kamar-kamar. Di kanan-kiri rumah terdapat tangga, tangga sebelah kanan untuk memasuki rumah. sedang untuk keluar rumah menuruni tangga yang sebelah kiri.

u.

Provinsi Sulawesi Tengah Rumah adat Sulawesi Tengah adalah Rumah Tambi. Rumah tersebut berbentuk panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding Tangga untuk naik terbuat dan batang kayu bulat dan atap rumah terbuatdari daun rumbia atau bambu di belah dua.

v.

Provinsi Sulawesi Tenggara Rumah adat Sulawesi Tenggara disebut juga Malige. Bangunan tersebut berbentuk panggung terdiri dari tiga lantai. Pada kiri kanan lantai dua da ruang tempat penenun kain yang di sebut bate

w.

Provinsi Sulawesi Selatan Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau

16

belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-tanduk kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besarbesaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.

x.

Provinsi Maluku Rumah adat Maluku dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia, yang di sebut gaba-gaba

y.

Provinsi Papua Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter.

17

2.

Tarian Macam-macam tarian yang terdapat di Indonesia: a.


1.

Tarian-tarian DI Aceh Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar

belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
2.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi

duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam b.
1.

Tarian-tarian Daerah Bali Tari legong, merupakan

tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
2.

Tari Kecak, sebuah tari cerita dan Kitab Ramayana monyet yang dari

berdasarkan mengisahken

tentang

bala tentara

Hanuman dari Sugriwa c.


1.

Tarian-tarian Daerah DKI Jakarta Tart Topeng, merupakan

sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung

18

2.

Tari Yopong, adalah tari

persembahan untuk menghormati tamu negara d.


1.

Tarian-tarian Daerah Jawa Barat Tari Topeng Kuncaran,

merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
2.

Tari Merak, sebuah tari

yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau e.
1.

Tarian-tarian Daerah Jawa Tengah Tari Serimpi, sebuah tarian

keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
2.

Tari

Blambangan

Cakil,

mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka. f.
1.

Tarin-tarian Daerah Jawa Timur Tari Remong, sebuah tarian Surabaya yang melambangkan jiwa,

dari

kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.

19

2.

Reog Ponorogo, merupakan daerah Jawa Timur yang menunjukkan

tari

keperkasaan, kejantanan dan kegagahan. g.


1.

Tarian-tarian Daerah Kalimantan Barat Tari Monong,

merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi.
2.

Tari

Zapin

Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat h.


1.

Tarian-tarian Daerah Kalimantan Selatan Tari Baksa Kembang,

merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
2.

Tari

Radab

rahayu,

di

pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan i.
1.

Tarian-tarian Daerah Kalimantan Tengah Tari Tambun dan Merupakan tari yang mengisahkan

bungai,

kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.

20

2.

Tari Balean Dadas,

Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit. j.


1.

Tarian-tarian Daerah Kalimantan Timur Tari Gong, di pertunjukan

pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
2.

Tari perang, Tari yang dua orang pemuda dalam

mempertunjukan

memperebutkan seorang gadis.

k.
1.

Tarian-tarian Daerah Maluku Tari Lenso. merupakan tari

pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.


2.

Tari Cakalele, adalah tari

Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa. l.


1.

Tarian-tarian Daerah NTB Tari tarian guna SAW. Mpaa Lenggogo, Nahi scring

sebuah

menyambut Tarian ini

Maulid juga

Muhammad

21

dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.


2.

Tari Batunganga, sebuah

tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu. m.
1.

Tarian-tarian Daerah NTT Tari menunjukkan sifat-sifat Perang, tari dan

yang

keperkasaan

kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
2.

Tari

Gareng

Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya. n. Tengah
1.

Tarian-tarian Daerah Papua Barat dan

Tari Suanggi, tarian yang

mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).

22

2.

Tari

Perang,

tari

yang

melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua. o.


1.

Tarian-tarian Daerah Papua Timur Tari Selamat

Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dihormati.


2.

dalam

menyambut

para

tamu

yang

Tari

Musyoh,

merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan. p.
1.

Tarian-tarian Daerah Sulawesi Selatan Kipas, kemahiran para tari gadis yang dalam

mempertunjukkan

memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.


2.

Bosara, merupakan tarian

untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakangerakan badannya sangat luwes. q.


1.

Tarian-tarian Daerah Sulawesi Tengah Tari Lumense, tari

dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.

23

2.

Tari Peule Cinde,

termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu. r.
1.

Tarian-tarian Daerah Sulawesi Tenggara Tari Balumpa, merupakan

tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
2.

Tari

Dinggu,

melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati. s.
1.

Tarian-tarian Daerah Sulawesi Utara Tari Maengket,

merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
2.

Tari tari pergaulan bagi

Polopalo, daerah

adalah

muda-mudi

Gorontalo. t. Tarian-tarian Daerah Sumatra Barat

24

1.

Tari Piring : Sebuah tari

tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
2.

Tari Payung : Ditarikan

oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita. u.
1.

Tarian-tarian Daerah Sumatra Selatan Tari Tanggal,

merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
2.

Tari Putri Bekhusek,

artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan v.
1.

Tarian-tarian Daerah Sumatra Utara Tari Serampang Dua Belas,

Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin.

Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.

25

2.

Tari Tor Tor, Sebuah tari

dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk. w.
1.

Tarian-tarian DI Yogyakarta Tari Serampang

Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
2.

Tari

Tor

Tor,

Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

3.

Lagu Lagu-lagu yang terdapat di Indonesia: a. Jeumpa.


b.

Lagu Daerah Aceh:

Piso Surit, Bungong

Lagu Daerah Tapanuli: Anju Ahu, Butet,

Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Na Sonang Do Hita Dadua, Rambadia, Sengko, Sinaggar Tullo, Sing Sing So, Sitara Tillo.

26

c. Muda, Sayang. d.

Sumatra Timur: Injit-injit Semut, Pinang Selendang Mayang, Timang-timang Anakku

Sumatra Barat: Ayam Den Lapeh, Bareh

Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampung Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Mak Inang, Malam Baiko, Paku Gelang, Rang Talu. e. f. g. Sumatra Selatan: Dek Sangke, Tari Tanggai. Riau: Soleram Jakarta: Jali-jali, Keroncong Kemayoran,

Kicir-kicir, Ronggeng, Surilang. h. Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling,

Manuk Dadali, Panon Hideung, Sapu Nyere Pegat Simpai, Tokecang. i. Jawa Tengah: Gek Kepriye, Gundul Pacul,

Gambang Suling, Lir-ilir, Pitik Tukung, Suwe Ora JAmu, Sinom, Te Kate Dipanah. j. k. l. Madura: Kerraban Sape, Tanduk Majeng. Kalimantan Barat: Cik Cik Periook. Kalimantan Tengah: Naluya, Kalayar, Palu

Lempang Pupoi, Tumpi Wayu. m. Kalimantan Selatan: Saputangan Babucu

Ampat, Paris Barantai, Ampar Ampar Pisang.

27

n.

Sulawesi Utara: Si Patokan, O Ina Ni Keke,

Esa Mokan, Tahanusangkara. o. p.


q.

Sulawesi Selatan: Ma Rencong, Pakarena. Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku. Bali: Dewa Ayu, Janger, Macepet Cepetan,

Nuusak Asik, Meyong Meyong. r. NTT: Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu

Koda, Heleleu Ala De Teang. s. Maluku: Ayo Mama, Buka Pintu, Burung

Kakatua, Burung Tantina, Goro Gorone, Gunung Salahatu, Huhatee, Kole Kole, Naik Naik Ke Puncak Gunung, Lembe Lembe, Mande Mande, Ole Sioh, O Ulate, Saule, Sarinande, Sayang Kene, Sudah Berlayar, Waktu Hujan Sore Sore, Tanase. t. Irian Jaya: Apuse, Yamko Rambe Yamko.

4.

Alat Musik Macam-macam alat musik yang terdapat di Indonesia:


a.

Sulawesi Selatan: Alosu, Anak Becing,

Basa-basi, Lembang, Popondi.


b.

Jawa Barat: Angklung, Dog-dog, Rehab,

Siter.

28

c.

Pulau Nias: Aramba, Doli-doli, Druri Dana,

Faritia.
d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t.

Sunda: Arumba, Calung, Gamelan Sunda. Papua: Atowo. Kalimantan Selatan: Babun. Pulau Lombok: Cungklik. Maluku: Floit, Nafiri, Tifa, Totobuang. Pulau Flores: Foi Mere. Bali : Gamelan Bali. Jawa Tengah: Gamelan Jawa, Siter. Tapanuli: GArantung, Hapetan. Kalimantan: Gerdek, Keledi, Sampek. Daerah Simalungun: Gonrang. Seluruh Nusantara: Kecapi. Minahasa: Kolintang. NTT: Sasando. Minangkabau: Seluang. Sumatra: Serunai. Sulawesi: Talindo.

5.

Gambar Gambar-gambar yang terdapat di Indonesia: a. Jawa: Wayang

29

b.

Batak: Tortor

6.

Patung Patung-patung yang terdapat di Indonesia: a. b. c. Jawa: Patung Buto, Patung Budha Bali: Garuda Irian Jaya: Asmat Sastra Sastra-sastra yang terdapat di Indonesia: a. Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya

7.

Ronggowarsito b. c. d. Bali: Karya tulis diatas Lontar Sumatra: Hang Tuah Sulawesi Selatan: Naskah Tua Lontara

8.

Seni Pertunjukan Macam-macam seni pertunjukan yang terdapat di Indonesia:


a. b.

Jawa Barat: Banjet, Rudat, Tarling. Jawa Tengah: Kethoprak, Laes, Lengguk,

Opak Alang, Srandul, Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Orang.


c.

Jakarta: Lenong.

30

d. e. f. g.

Jawa Timur: Ludruk, Reog. Riau: Makyong. Kalimantan: Mamanda. Sumatra Barat: Randai.

9.

Pakaian Pakaian-pakaian yang terdapat di Indonesia: a. b. c. d. e. Jawa: Batik Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong Sumatra Barat: Sumatra Selatan Songket Lampung: Tapis Sasiringan, Tenun Ikat Makassar: Baju Bodo, Jas Tutup. Baju Labu

10.

Senjata Tradisional Macam-macam senjata tradisional :


a. b. c. d.

DI Aceh: Pissau Belati. Sumatra Utara: Parang. Sumatra Barat: Badik, Peda, Sabel, Tombak. Riau: Keris Pedang, Tombak, Lembing,

Sumpitan.
e. f. g.

Jambi: Pasatimpo. Sumatra Selatan: Keris. Lampung: Mandau.

31

h. i.

Bengkulu: Keris. DKI Jakarta: Mandau, Lunjuk Sumpit,

Randu, Perisai.
j. k.

Jawa Barat: Mandau. Jawa Tengah: Sundu, Saweo, Pisau,

Kampak.
l.

DI Yogyakarta: Keris. Jawa Timur: Keris Bali: Clurit, Sondre, Kodi, Tombak. NTB: Keris. NTT: Keris Kalimantan Barat: Kujang, Keris

m.
n. o. p. q.

Kirompang, Keris Kidongkol, Golok.


r. s. t.

Kalimantan Tengah: Badik. Kalimantan Selatan: Keris, Kuduk, Ruduk. Kalimantan Timur: Keris, Penduk, Payan,

Beladau, Badik.
u. v. w. x. y.

Sulawesi Utara: Keris. Sulawesi Tengah: Keris. Sulawesi Tenggara: Padang Janawi. Sulawesi Selatan: Karih, Rudiuh, Lading. Maluku: Piso Surit, Pio Gaja Dompak,

Hujur.

32

z.

Papua: Rencong, Pedang Daun Tebu, Oom

Ngon, Reudeuh.

B. Kegunaan Kebudayaan Indonesia Berikut fungsi-fungsi dari kebudayaan Indonesia: 1. Budaya berfungsi membantu manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidup Jika orang mengatakan bahwa budaya berfungsi membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dapat disimpulkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sebaik-baiknya, manusia memerlukan pedoman, yaitu budaya. Sebagai contoh, manusia harus memenuhi kebutuhan regenerasi atau melanjutkan keturunan. Pemenuhan kebutuhan ini harus ada pedomannya. Apa yang terjadi kalau tidak ada pedomannya? Yang terjadi barangkali hanya kekacauan hidup. Untuk itulah pedoman diperlukan sebagai alat uuntuk menjaga keseimbangan social.

2.

Budaya sebagai suatu integrasi Ahli antropologi yang meneliti salah satu aspek akan

menghadapi kenyataan bahwa dia juga harus meneliti aspek lainnya. Hal iini disebabkan ada kecenderungan atau tendensi bahwa semua aspek budaya berfungsi sebagai kesatuan yang saling berhubungan. Inilah yang disebut integrasi budaya. Secara umum

33

dapat didefinisikan bahwa integrasi budaya adlah tendensi diantara semua aspek budaya untuk berfungsi sebagai kesatuan yang saling berkaitan.

C. Faktor-faktor dari Kebudayaan Indonesia Berikut faktor-faktor positif dari kebudayaan Indonesia: 1. Faktor Alam Faktor alam ialah factor letak tata bumi, iklim, alam fisis, seperti kayu, batu, dan factor alam lainnya. Faktor alam ini mempunyai penngaruh yang besar terhadap pembentukan budaya. Contohnya: Karena pengaruh alam, bangsa-bangsa disekitar kutub utara memakan makanan yang berlemak, memakai pakaian yang tebal, serta tinggal dirumah yang terbuat dari es. Demikian pula kepercayaan, perkawinan, dan kehidupan keluarga disesuaikan dengan alam. Adapun bangsa-bangsa didaerah tropic memakan daging, sayur-sayuran dan hasil bumi. Peralatan mereka dibuat dari batu, kayu, besi, dan lain-lain. Pakaian mereka tipis. Rumah mereka terbuat dari kayu, bamboo atau besi. Demikian pula kehidupan, kepercayaan, perkawiinan, upacara-upacara disesuaikan dengan alam sekelilingnya.

34

2.

Faktor Kebiasaan Apabila diperhatikan kebiasaan-kebiasaan masyarakat didunia,

akan dijumpai perilaku-perilaku yang disatu masyarakat dilarang, sedangkan dilain masyarakat dilarang, sedangkan dilain

masyarakat tidak dilarang atau tidak dipersoalkan. Contohnya: DiInggris mengeluarkan bunyi berdesis dari mulut dianggap menghina, tetapi diJepang berdesis sianggap sebagai tanda penghargaan terhadap orang yang mempunyai derajat social yang lebih tinggi. Dikalangan orang Basuto Afrika, bunyi desis dianggap setara dengan tepuk tangan.

3.

Faktor Kedaerahaan Faktor kedaerahaan melahirkan budaya-budaya khusus pada

masyarakat

yang

tinggal

didaerah-daerah

yang

berlainan.

Contohnya: Adat istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan di daerah Lampunng. Di daerah Minangkabau, lazimnya pihak wanita yang melamar, sedangkan diLampung pihak laki-laki yang melamar calon isterinya.

4.

Pelapisan Sosial Didalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan-lapisan

social. Lapisan social terbentuk karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai hal-hal tertentu dalam bidang-

35

bidang kehidupan. Ada lapisan social tinggi, menengah, dan bawah. Himpunan orang yang masuk lapisan social tertentu dinamakn kelas social. Tiap-tiap kelas social tersebut, dengan kebudayaannya masingmasing, menghasilkan kepribadian yang berbeda pula dalam diri anggota-anggotanya seperti dalam cara berpakaian, etiket

pergaulan, cara mengisi waktu senggang, dan bahasa yang dipergunakan.

5.

Faktor Ideologi Ideologi adlah jiwa dan kepribadian bangsa yang menyebabkan

suatu bangsa berbada dengan bangsa lain. Ideologi digunakan sebgai pedoman hidup dan sengai pandangan hidup bangsa.

6. Semua

Faktor Kepercayaan aktivitas manusia yang berhubungan dengan

kepercayaan didasarkan pada suatu getaran jiwa. Getaran jiwa mendorong manusia melakukan berbagai upacara. Misalnya, upacara selamatan orang yang telah meninggal, upacara hamil tujuh bulan, upacara kelahiran, upacara turun tanah, upacara potong rambut dan upacara religius yang lain.

36

7.

Faktor Seni Pengungkapan rasa seni itu dapat melalui media musik, tari,

lukis, ukir dan sastra. Sebagai hasil cipta manusia sejak zaman dahulu hingga sekarang.

8.

Bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi yang menyatakan segala

sesuatu yang tersirat didalam diri kita. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan dilahirkan pada Kongres Pemuda tanggal 28 oktober 1928. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah sebgai: a. b. c. Lambang kebangsaan nasional Lambang identitas nasional Alat untuk mempersatukan berbagai suku

bangsa yang memiliki bahasa daerah masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia d. budaya. Alat perhubungan antar daerah dan antar

D. Dampak-dampak dari Kebudayaan Indonesia Berikut merupakan dampak-dampak dari kebudayaan Indonesia: 1. Penetrasi

37

Penetrasi ialah masuknya unsure-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi. Misalnya, ketika bangsa Spanyol dan Portugis dating ke Amerika Latin sehingga kebudayaan Maya dan Inka menjadi musnah. Jenis penetrasi lain, yaitu masuknya unsure kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam kebudayaan setempat, sehingga saling mempengaruhi. Misalnya, masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha, Islam, ke dalm kebudayaan Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya di Indonesia sekarang ini telah berkembang agama-agama Islam, Kristen, Hindu, Budha.

2.

Invasi Invasi yaitu masuknya unsure-unsur kebudayaan asing kedalam

kebudayaan setempat dengan peperangan bangsa asing terhadap banngsa lain. Peperangan itu umumnya dilanjutkan dengan penjajahan. Selama penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing kedalam kebudayaan bangsa-bangsa terjajah. Makin lama suatu bangsa yang dijajah, makin kuat cengkraman invasi kebudayaan bangsa penjajah.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang atau

sekelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat. Bila

38

seseorang atau sekelompok orang pendatang berasimilasi dalam kebudayaan masyarakat setempat, mereka menyatu dan tidak lagi membedakan dirinya dengan kebudayaan setempat, sehingga mereka tidak lagi dianggap orang asing. Contohnya, seorang pendatang China menikah dengan penduduk setempat. 4. Hibridisasi Hibridisasi adalh perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemuungkinan perubahan akibat perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya. Akibatnya, muncul kebudayaan baru yaitu setengah kebudayaan asing, setengah kebudayaan setempat. Contohnya, pakaian kebaya dan kain yang dipakai oleh wanita keturunan China, di Pekalongan atau di DIY dan Jawa Tengah antara tahun 1945-1975 5. Penduduk yang Heterogen Masyarakat yang terdiri atas beberapa ras, suku bangsa, agama ideology, pekerjaan dan latar belakang budaya akan memudahkan timbulnya pertentangan dan goncangan-goncangan social. Suasana demikian akan mendorong lahirnya perubahan-perubahan social. 6. Adanya rasa tidak puas terhadap keadaan yang ada,

sehingga timbul keinginan untuk mmencapai perubahan.

39

7.

Sadar akan adanya kekurangan-kekurangan dalam

kebudayaan sendiri, sehingga timbul usaha untuk berbuat sesuatu guna mengisi atau memperbaiki kekurangan mereka sendiri. 8. Adanya usaha-usaha masyarakat menyesuaikan diri

dengan keperluan, keadaan dan kondisi yang baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. 9. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi harus diatasi

dengan jalan menghadapi suatu langkah secara langsung. 10. Tingkat kebutuhan yang makin bertambah dan

beraneka ragam serta keinginan meningkatkan taraf hidup. 11. Sikap yang terbuka masyarakat terhadap hal-hal

baru, baik yang dating dari dalam maupun dari luar, serta sikap toleran terhadap hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan.

E. Melestarikan kebudayaan Indonesia 1. Wujud Ide atau Gagasan Wujud ide bersifat abstrak. Lokasinya berada dialam pikiran warga masyarakat yang memiliki budaya itu. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dalam budaya gagasan sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat

bersangkutan. Dewasa ini budaya gagasan sudah banyak yang tersimpan dalam disket, arsip, koleksi microfilm, dan microfish,

40

kartu computer silinder, pita computer dan sejumlah alat-alat canggih lainnya.

2.

Wujud Aktivitas Wujud ini merupakan tindakan berpola dari manusia. Sistem

social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lainnya dari waktu ke waktu menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat dan tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, system social itu bersifat konkret terjadi disekeliling kita sehari-hari, bias diobservasi, difoto, dan didokumentasikan. 3. Wujud Fisik Wujud fisik berupa keseluruhan hasil nyata dari aktivitas dan karya semua manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba atau dilihat dan didokumentasi. 4. 5. 6. 7. masing 8. Mengelola secara benar kebudayaan Indonesia Menumbuhkan cinta Tanah air dihati kita Belajar menghargai budaya sendiri Tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar Rutin mengadakan pentas seni didaerah masing-

41

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Kesimpulan dari karya tulis ini adalah semakin berkembangnya suatu zaman maka semakin berkembang pula kebudayaan yang telah ada. Dari perkembangan itulah kita dapat mengetahui budaya apa saja yang terdapat di Indonesia dan bagaimana proses dari perkembangan tersebut Banyak sekali kebudayaan yang dimiliki Indonesia, antara lain seni tari, musik, alat musik, seni pertunjukan, rumah adat, pakaian, senjata tradisional. Dari banyaknya kebudayaan yang dimilki, kita sebagai generasi muda harus menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia agar tidak punah. Banyak factor yang dapat mendukung generasi muda dalam melestarikan kebudayaan Indonesia.

B. Saran

42

Kita sebagai warga Negara Indonesia yang memiliki beraneka ragam kebudayaan harus tahu bagaimana cara melestarikan dan menjaga kebudayaan yang kita milki agar tidak punah. Banyak cara bagi kita agar kebudayaan yang kita miliki ini tidak punah dimakan zaman.

43

You might also like