You are on page 1of 14

PENDIDIKAN PROFESI GURU

Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Dosen Pengampu : Dr. Tasman Hamami, M.A

DISUSUN OLEH: Miratun Nur Arifah (10411057) Ahmad Sri Murtanto (10411069) Yuli Setya Budi (10411074) Zakaria Ahmad Aziz AM (10411075) PAI-B

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012/2013
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menjadi guru adalah menghayati profesi. Apa yang membedakan sebuah profesi, dengan pekerjaan lain adalah bahwa untuk sampai pada profesi itu seseorang berproses lewat belajar. Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan itu serta pelayanan baku terhadap masyarakat profesi, lembaga pendidikan hanya akan diisi orang-orang yang bernafsu memuaskan kepentingan diri dan kelompok. Tanpa etika profesi, nilai kebebasan dan individu tidak dihargai. Untuk inilah, tiap lembaga pendidikan memerlukan keyakinan normatif bagi kinerja pendidikan yang sedang diampunya. Sekolah dan guru tidak lagi percaya dan dipercaya sebagai pendidik dan pengajar. Tugas mereka telah digantikan lembaga bimbingan belajar atau bimbel. Etika profesi guru pun digadaikan demi uang! Suap terhadap uang akan membuat sebuah pemerintahan hancur. Juga berlaku bagi dunia pendidikan kita. Jika mereka yang bertanggung jawab dalam mengurus pendidikan di negeri ini silap uang, mulai dari pejabat di tingkat pusat sampai guru di tingkat sekolah negeri, akhir dunia pendidikan kita ada di depan mata. Kehadiran lembaga bimbel di sekolah negeri adalah tanda paling jelas tentang hancurnya moralitas dan matinya etika profesi.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Pendidikan Profesi Guru atau PPG? 2. Apa tujuan dilaksanakannya PPG?

3. Apa landasan yang digunakan dalam melaksanakan PPG? 4. Apa manfaat dilaksanakannya PPG? 5. Bagaimana mekanisme pelaksanaan PPG? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan profesi guru atau PPG. 2. Untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya PPG. 3. Untuk mengetahui landasan yang digunakan dalam melaksanakan PPG. 4. Unruk mengetahui manfaat dilaksanakannya PPG. 5. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan PPG.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Profesi Guru Menurut Kartadinatap profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugastugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan.1 Sedangkan menurut Galbreath J. profesi gutu adalah orang yang bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani, sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik. Nasanius Y. mengatakan profesi guru merupakan kemampuan yang tidak dimiliki oleh masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik antara lain:
1. Sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan

melatih.
1

http://www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-profesi-guru.html, diakses tanggal 23 Oktober 2012, Pukul 14.00 WIB.

2. Pekerja kemanusiaan

dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh

kemampuan kemanusiaan yang ia miliki.


3. Sebagai petugas kemaslahatan dengan fungsi mengajar dan mendidik

masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.

Menurut UU No 20/2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat pendidik.2

B. Tujuan Dilaksanakannya Pendidikan Profesi Guru


1. Tujuan Umum

Tujuan

dilaksanakannya

pendidikan

profesi

guru

adalah

untuk

menghasilkan calon guru yang mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan umum PPG tersebut tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3 2. Tujuan khusus
2

http://zagytarini.blogspot.com/2012/06/artikel-tentang-ppg-pelatihanprofesi.html diakses 23 oktober 2012 pukul 14.30 wib 3 Ibid,

Tujuan khusus dilaksanakannya pendidikan profesi guru tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun 2009 Pasal 2 yaitu untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, pelatihan peserta didik, dan melakukan penelitian, serta mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan. Sedangkan menurut Oemar Hamalik ada beberapa tujuan yang ingin

dicapai dengan mengadakan pelatihan antara lain:4


a. Pelatihan berfungsi memperbaiki perilaku atau performance kerja.

Hal ini sangat diperlukan agar pendidik lebih mampu melaksanakan tugas-tugasnya dan diharapkan berhasil dalam upaya pelaksanaan program kerja organisasi atau lembaga. b. Pelatihan berfungsi mempersiapkan promo ketenagaan untuk jabatan yang lebih rumit dan sulit. c. Pelatihan berfungsi untuk mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi.

C. Landasan Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru Dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru tentunya memiliki landasan yang digunakan sebagai acuan yang mengatur keseluruhan bagian program tersebut. Beberapa landasan tersebut diantaranya adalah:
1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam undang-undang tersebut terdapat beberapa pasal yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan profesi guru, diantaranya adalah:

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 13

a. Pasal 42. Pasal tersebut berbunyi: (1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi. (3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.5

b. Pasal 43 ayat 2 Bunyi pasal tersebut adalah (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. c. Pasal 44. Pasal tersebut berbunyi: (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. (2) Penyelenggaraan pendidikan oleh masyarakat berkewajiban membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakannya. (3) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh masyarakat.6

2. UU Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

Diantara pasal-pasal yang mengatur mengenai pendidikan profesi guru yang terdapat pada UU No 14 Tahun 2005 adalah:
5

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen , (Jakarta: Transmedia Pusaka, 2008), hal. 21 6 Ibid, hlm. 22

a. Pasal 8 Bunyi dari pasal tersebut adalah Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b. Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. c. Pasal 13 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. 3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini menekankan perlunya masyarakat pendidikan merujuk pada perangkat standar mutu sebagai acuan formal dan baku
8

dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.7 Selain itu, dalam peraturan pemerintah juga ditentukan kriteria minimal mengenai sistem pendidikan yang berlaku nasional, karna itu setiap lembaga pendidikan minimal mungkin dapat memenuhi seluruh kriteria tersebut agar dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dalam peraturan ini disebutkan beberapa standar kompetensi yang guru yang diharapkan dapat terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru terdiri atas empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.8

D. Manfaat Pendidikan Profesi Guru Kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bermanfaat untuk : 9 1.Bagi guru a.Menambah pengalaman dan penghayatan guru tentang proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. b.Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat memahami tentang keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada disekolah. c.Mempertajam daya nalar dalam penelaahan perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.

Prof. Dr. Winarno Surakhmad, MSc. Ed, Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi, (Jakarta; Penerbit Buku Kompas, 2009), hal. 353 8 Lara Fridani dan APE Lestari, Inspiring Education PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), (Jakarta: Elex Media Kompetindo, 2009), hal. 99 9 http://ppg-pgsd.blogspot.com/2011/12/manfaat-pendidikan-profesi-guruppg.html, diakses tanggal 22 Oktober 2012, Pukul 15.30 WIB.

d.Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai motivator, dinamisator, dan membentuk pemikiran sebagai problem solver dalam pembelajaran. 2.Bagi sekolah, Menemukan penyegaran serta ide-ide baru dalam proses belajar mengajar baik sistem pengajarannya maupun tugas-tugas kependidikan lainnya sehingga diharapkan model pembelajaran akan menjadi lebih baik. Selain itu, dengan adanya calon guru praktikan dapat menberikan warna baru walaupun dalam waktu yang relative singkat. Sehingga memungkinkan siswa mendapat masukan ataupun motivasi terutama yang berkaitan dengan prndidikan tinggi yang akan mereka tempuh/jalani pada masa-masa berikutnya.10 3.Bagi masyarakat tersedianya calon-vcalon tenaga pendidik ( guru) yang memiliki kualitas yang baik akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin mantap dan percaya bahwa dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang cukup memuaskan. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih turut aktif menggalakkan program wajib belajar pemerintah.11 Sedangkan kelebihan dan kekurangan PPG dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Kelebihan PPG a.Meciptakan guru yang profesional. b.Meningkatkan kesejahteraan guru. Kekurangan PPG a.Biayanya dalam menempuh PPG mahal. b.Semua sarjana non kependidikan bisa masuk PPG.
10

yang dicanangkan oleh

http://zagytarini.blogspot.com/2012/06/artikel-tentang-ppg-pelatihanprofesi.html diakses tanggal 23 Oktober 2012, Pukul 14.30 WIB. 11 Ibid,

10

E. Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru 1. Seleksi Administrasi oleh Dinas Pendidikan a. Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau

D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan (TK dan SD) yang diampu, mengikuti pendidikan profesi berdasarkan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran dan atau satuan pendidikan yang diampunya. b. Calon peserta PPG mendaftar ke Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota dengan menyerahkan berkas yang terdiri dari: 1.) Format isian calon peserta PPG (Format P1). 2.) Foto kopi ijazah S-1/D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi asal atau Kopertis untuk lulusan PTS yang sudah tidak beroperasi. 3.) Foto kopi SK pengangkatan sebagai PNS bagi guru PNS, SK GTY atau SK dari Pemda bagi guru bukan PNS. 4.) Foto kopi SK pengangkatan sebagai guru bukan PNS (guru tetap pada satuan pendidikan tempat yang bersangkutan mengajar) dari kepala sekolah dan atau yayasan. 5.) Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan tugas mengajar yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan kepala sekolah. 6.) Surat persetujuan dari Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas Pendidikan. 7.) Surat keterangan berbadan sehat dari dokter. 8.) Surat keterangan bebas napza dari instansi yang berwenang.

11

c.

Dinas

Pendidikan

Provinsi/Kabupaten/Kota

melakukan

seleksi

administrasi calon peserta PPG dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen. d. Calon peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi administrasi selanjutnya dikirim ke LPTK dalam daftar hasil seleksi administrasi calon peserta PPG dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan file (softcopy) (Format P2).

2. Seleksi Akademik oleh LPTK a. LPTK melakukan verifikasi dokumen berdasarkan dokumen yang dikirim oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten atau Kota. b. LPTK melakukan seleksi akademik menggunakan tes dan non tes yang meliputi: 1.) Tes penguasaan bidang studi (sesuai dengan program PPG yang akan diikuti). 2.) Tes kemampuan bahasa Inggris. 3.) Tes potensi akademik. 4.) Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja. c. LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan melaporkan ke Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dit. Diktendik) Ditjen Dikti dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP & PMP) dengan menggunakan Format P3. d.) Peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi dan diterima untuk mengikuti program PPG diberikan pemantapan kompetensi akademik kependidikan
12

dan kompetensi akademik bidang studi, tidak perlu mengikuti matrikulasi. Pelaksanaan pemantapan dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan workshop. BAB III KESIMPULAN

Jadi adanya pelatihan profesi guru itu sangat menguntungkan bagi guru, sekolah, dan masyarakat. Manfaat tersebut diantaranya adalah menambah pengalaman dan penghayatan guru tentang proses pendidikan serta pembelajaran di sekolah. Selain itu, dengan adanya calon guru praktikan dapat memberikan warna baru walaupun dalam waktu yang relative singkat. Sehingga memungkinkan siswa mendapat masukan ataupun motivasi terutama yang berkaitan dengan pendidikan tinggi yang akan mereka tempuh atau jalani pada masa-masa berikutnya. Dengan tersedianya calon-calon tenaga pendidik ( guru) yang memiliki kualitas yang baik akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin mantap dan percaya bahwa dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang cukup memuaskan. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih turut aktif menggalakkan program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah.

13

Daftar Pustaka

Surakhmad, Winarno, Prof. Dr., MSc. Ed. Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2009. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2005. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Transmedia Pusaka. 2008. Fridani, Lara dan APE Lestari. Inspiring Education PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jakarta: Elex Media Kompetindo. 2009. http://ppg-pgsd.blogspot.com/2011/12/manfaat-pendidikan-profesi-guruppg.html, diakses tanggal 22 Oktober 2012, Pukul 15.30 WIB. www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-profesi-guru.html, Oktober 2012, Pukul 14.00 WIB. http://zagytarini.blogspot.com/2012/06/artikel-tentang-ppg-pelatihanprofesi.html, diakses 23 oktober 2012 pukul 14.30 wib diakses tanggal 23

14

You might also like