You are on page 1of 13

Analisis risiko terhadap penetapan tempat usaha

Dalam menentukan dan menetapkan tempat usaha, seorang wirausaha harus mempertimbangkan aspek kestrategisan lokasi. Tolak ukur setrategis ini harus disesuaikan dengan kepentingan perusahaan maupun pelanggan, atau calon pembeli. Adanya perbedaan pelanggan pandangan antara pelanggan dan perusahaan, mengharuskan kecermatan wirausaha dalam memilih tempat usaha

`Mudah dijangkau oleh pihak yang berkepentingan, terutama

pelanggan sasaran oleh transportasi umum maupun pribadi; `Tersedianya sarana dan prasarana memadai; `Tingkat keinginan, kebutuhan, dan daya beli masyarakat pelanggan/pasar sasaran yang cukup tinggi; `Terjaminya faktor keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kenyamanan yang cukup tinggi; `Adanya pelayanan prima yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pihak-pihak terkait; `Pendistribusian yang cepat dan tepat sesuai keinginan pelanggan; `Kemudahan-kenudahan lain bagi pelanggan; `Risiko yang akan dihadapi apabila kita tidak mampu memilih dan menetapkan tempat usaha; `Tidak berhasil dalam menetapkan target pelanggan; `Mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku dan tenaga kerja; `Tidak terjaminnya tingkat keamanan dan kenyamanan perusahaan.

Analisis risiko terhadap aspek pemasaran Risiko trhadap potensi pasar Potensi pasar total yaitu seluruh penjualan yang mungkin trsedia bagi seluruh perusahaan dalam industri selama periode tertetu dengan tingkat usaha pemasaran tertentu yang dilakukan industri yang bersangkuta dalam kondisi lingkungan tertentu. Estimasi potensi pasar total dapat dirumuskan:

Q = n.q.p
Dimana:

Q= Potensi pasar total n = Jumlah pembeli produk atau pasar tertentu q = Jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli p = Harga rata-rata per unit

Risiko terhadap ketidakpuasan pelanggan


Nilai terhantar pada pelanggan adalah selisih atau perbandingan antara jumlah nilai bagi pelangga dan jumlah biaya bagi pelanggan. Jumlah nilai bagi pelanggan adalah sekelompok

keuntungan yang diharapkan pelanggandari barang atau jasa tertentu. Untuk memperoleh nilai tersebut, seorang
pelanggan seorang pelanggan harus membayar biayanya. Biaya adalah beban yang hendak ditanggung pelanggan untuk mendapatkan keinginannya.

Nilai bagi pelanggan (NBP)Biaya bagi pelanggan (BBP) Nilai bagi pelanggan (NBP) produk pelayanan personel citra Biaya bagi pelanggan (BBP) uang waktu tenaga pikiran

Nilai kepuasan pelanggan maupun nilai bagi pelanggan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
NTP = NBP - BBP atau NBP BBP Dimana: NTP = Nilai terhadap kepuasan pelanggan NBP = Nilai bagi pelangga BBP = Biaya bagi pelanggan Risiko terhadap persaingan Agar bisa memasukia sebuah pasar, wirausaha harus mampu menciptakan citra khusus terhadap pelanggan sasaran. Jika tidak mampu membangun citra tersebut, risiko yang dihadapi adalah ketidak mampuan/gugur menghadapi persaingan

Analisis risiko terhadap aspek operasi/produksi


Keputusan yang optimal atas biaya persediaan adalah keputusanyang mampu meminimumkan jumlah biaya biaya persediaan, yaitu: ~biaya memperoleh barang (ordering costs) ~biaya penympanan persediaan per unit (holding cost) ~biaya kekuranngan atau keterlambatan dalam memenuhi kebutuhan produksi

Risiko terhadap biaya persediaan

Rumus untuk meminimumkan biaya persediaan, adalah sbb:

q = /2RS \/ CI
q = Jumlah persediaan ekonomis R = Jumlah kebutuhan setahun S = Biaya pemesanan per tahun I = Biaya penyimpanan rata-rata per bulan C = Biaya bahan baku per unit
Dimana;

Sedangkan untuk menghitung jumlah persediaan per tahun dapat menggunakan rumus:

TC = RC + /q\ CI + /R\ S
\ 2/ \q/

Dimana: TC 2RSCL

= =

Jumlah biaya persediaan per tahun Biaya pesan dan pinjam

Risiko terhadap biaya produksi dan kapasitas produksi Semakin banyak kuantitas produksi semakin redah biaya produksi per unit. Namun demikian kuantitas produksi harus disesuaikan dengan kuantitas kemampuan menjual, agar diperoleh tinngkat risiko yang paling keccil. Maka untuk mencari harga produksi per unit terendah, kita harus mengetahui keseluruhan biaya yang dikeluarkan serta kapasitas produksi perusahaan setiap taahunnya. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

LC/u

Kapasitas efektif

TC

Kapasitas efektif

TVC + TFC

Dimana: LC/u = Lowest Cost per unit (Biaya produksi terendah per uit) TVC = Total Variable Cost (Total biaya variabel) TFC = Total Fixed Cost (Totaal biaya tetap) TC = Total Cost (Total biaya produksi) Sedangkan tingkat evisiensi produksi atau kemampuan perusahaan mencari titik imbang dan paling efisian antara jumlah penjualan dan produksi juga penting untuk diketahui. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung outputnya yang berhasil diproduksi dengan kapasitas efektif sebuah perusahaan. Rumus perhitungannya sebagai berikut: E = Output aktual (satu tahun) Kapasitas efektif

Dimana: = Efisiensi

Terkait dengan biaya produksi yang sudah dikeluarkan dan

penetapan harga, kita bisa menentukan pula laba kotor yang bisa diraih dengan tingkat risiko yang paling rendah.

Gross Profit = Q (P - VC) TVC


Dimana: Gross Profit P (Price) VC Q

= Laba kotor = Harga jual per unit = Biaya variable per unit = Kuantitas/jumlah unit

Analisis risiko terhadap kinerja sumber daya manusia


a. Risiko terhadap hasil untuk kerja Semakin tinggi tingkat produksi, menunjukan samakin tinggi pula tingkat keberhasilan pangelolaan SDM. Produksi tentu saja tergantung tidak hanya pada SDM, tetapi juga pada factor lain seperti fasilitas dan prasarana kerja. Karenaitu hasil kerja atau produktivitas dilihat dengan membandingkan dengan perusahaan lain, dan meihat pertumbuhan tingkat produktivitasnya. Produktivitas yang rendah tentu memiliki potensi untuk diperbaiki.jal ini bisa dihitung dengan rumus potensi perbaikan untuk kerja (Perpormance Improvement Potencies) PIP. PIP = Wx WT

Dimana: PIP = Potensial Perbaikan Kerja Wx = Unjuk kerja Perusahaan X WT = Unjuk kerja rata-rata induksi pada Perusahaan X

Analisis risiko terhadap aspek keuangan

a.Risiko aktivitas operasional Jika rentabilitas lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi, maka kinerja modal akan melemah,karena nilai riil modal sekarang (Present Value-PV)lebih rendah dibandingkan nilai sebelumnya.endiri Rentabilitas usaha adalah hasil perolehan suatu inpestasi / permodalan yang dinyatakan dengan presentasi dari besaran investasi (modal), selama periode tertentu.
RMS = Laba bersih

Modal

Dimana: RMS = Rentabilitas modal sendiri. Laba Bersih = Laba yang diperoleh sesudah dipotong pajak dan bunga modal asing. Modal Sendiri = Kekayaan bersih yang dimiliki oleh badan usaha itu sendiri.

Hal ini dapat dibuktikan dengan menghitung Present Value dan Net
waktu dari uang Harga uang zaman itu dan kini berbeda. Hal ini sangat berpengaruh bagi seorang pengusaha, dan sudah harus dihitung dan disesuaikan sebelum mulai berusaha. Sedangkan nilai riil modal saat ini, dapat dihitung dengan rumus:

Present Value modal serta laba di atas. Presnt value adlah nilai

V (1+i)

Dimana: P = Present Value (nilai riil modal saat ini) V = Jumlah modal yang terdapat pada saat ini (ditambah
dengan bunga atau laba) I = Tingkat bunga/inflasi

You might also like