You are on page 1of 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Waktu Tanggal Tempat

: Pemenuhan Gizi Ibu Menyusui : Gizi Ibu Menyusui : Ibu Yang Sedang Menyusui : 50 Menit : 4 Desember 2012 : Ruang Nifas Zaitun III RSUD Al-Ihsan

I. Tujuan InstruksionalUmum Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahamitentang kebutuhan gizi ibu menyusui.

II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 50 menit diharapkan sasaran dapat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menyebutkan pengertian gizi ibu menyusui Menyebutkan manfaat gizi bagi ibu menyusui Karakteristik makanan bagi ibu menyusui Menyebutkan kebutuhan gizi ibu menyusui Menyebutkan dampak apabila ibu menyusui kurang gizi Menyebutkan bahan makanan yang dapat merangsang ASI Menyebutkan hal-hal yang harus dihindari pada ibu yang menyusui Menyebutkan Kandungan Nutrisi yang ada dalam ASI Menyebutkan mengapa harus diberikan ASI secara Ekslusif

III. Pokok Materi 1. Pengertian Gizi Ibu Menyusui 2. Manfaat Gizi Bagi Ibu Menyusui 3. Karakteristik Makanan Bagi Ibu Menyusui 4. Kebutuhan GiziIbu Menyusui

5. Dampak Apabila Ibu Menyusui Kurang Gizi 6. Bahan Makanan Yang Dapat Merangsang ASI 7. Hal-Hal Yang Harus Dihindari Pada Ibu Menyusui 8. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam ASI 9. Faktor yang menyebabkan bayi harus diberikan ASI ekslusif IV. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Metode : ceramah dan diskusi 2. Langkah-langkah kegiatan : No. Waktu Kegiatan Penyuluh Pra Pembelajaran: 1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat 2. 5 Menit Pembukaan : 1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Kontrak waktu 4. Menyebutkan materi yang akan diberikan. 5. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 6. Apersepsi 3. 30 Menit Pelaksanaan : 1. Penyuluh menyampaikan materi 2. Sasaran menyimak materi 3. Sasaran mengajukan Memperhatikan Bertanya dan menjawab pertanyaan Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan Kegiatan Peserta

pertanyaan 4. Penyuluh menjawab pertanyaan

yang diajukan

4.

5 Menit

Evaluasi: 1. Memberikan Pertanyaan 2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi Penutup: 1. Mengucapkan salam penutup Mendengarkan Menjawab pertanyaan Menjawab salam

V. Media Dan Sumber Media : Leaflet dan PowerPoint

Sumber :

a. Musiatun. 2011. Jus Buah & Sayuran untuk Ibu Hamil & Menyusui. Jakarta: PT. Buku Seru. b. http://mygreatbloggers.blogspot.com/2012/04/sap-pemberian-nutrisiibu-menyusui.html. Diperoleh tanggal 15 November 2012. c. http://lorenatazo.blogspot.com/2009/12/satuan-acara-penyuluhan-sapgizi.html.Diperoleh tanggal 15 November 2012. d. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2093635mengapa-harus-asi-eksklusif/#ixzz2DZzxil6j, November 2012. VI. Evaluasi Prosedur Jenis tes Butir soal : Post test : Pertanyaan secara lisan : 5 soal diperoleh tangga 29

1. 2. 3. 4. 5.

Sebutkan pengertian gizi ibu menyusui? Sebutkan manfaat gizi bagi ibu menyusui? Sebutkan kebutuhan gizi ibu menyusui? Sebutkan dampak apabila ibu menyusui kurang gizi? Sebutkan hal-hal yang harus dihindari pada ibu yang menyusui?

VII. Lampiran Materi dan Media

Baleendah, 4 Desember 2012 Penyuluh

Kelompok 3

GIZI IBU MENYUSUI

A. Pengertian Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat yang seimbang mengandung protein, lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. B. Manfaat Gizi Bagi Ibu Menyusui Gizidiperlukanibumenyusuiuntuk : 1. Pemulihanenergisetelahpersalinan 2. KesehatanIbumenyusui 3. Menghasilkan ASI yang mencukupikebutuhanbayi 4. Mempertahankan sirkulasi yang adekuat bagi ibu selama proses pemulihan 5. Meningkatkan pertahanan tubuh selama proses pemulihan 6. Menyeimbangkan kebutuhan energi dalam aktivitas ibu dengan

peningkatan metabolisme (pembakaran) dalam tubuh. 7. Untuk menjaga agar ibu tetap sehat dan produksi ASI cukup

C. Karakteristik Makanan Bagi Ibu Menyusui 1. Makanan seimbang seperti kalori, protein dan karbohidrat harus

memenuhi kebutuhan ibu menyusui. 2. Jumlahnya lebih banyak dari makanan ibu hamil. 3. Kebutuhan air setiap hari lebih banyak 4. Makanan tidak mengandung bumbu yang merangsang, seperti makanan yang pedas dan terlalu asam. 5. Makanan mengandung banyak sayuran hijau untuk meningkatkan progduksi ASI dan mengatasi masalah pencernaan seperti : sulit BAB.

D. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui 1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting untuk pembentukan energi. Kalori diperoleh dari nasi,roti, singkong, kentang, gandum, jagung, dan lain-lain. 2. Protein dan Kalsium Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium.Protein dan kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi.Kebutuhan protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan.Protein diperoleh dari daging, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200 mg. Susu, yoghurt, kejuadalah sumber kalsium.Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung cukup vitamin. Magnesium dan zinc juga harus diperoleh karena diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium. 3. Sayuran dan Buah-buahan Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium. 4. Cairan Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air). : Minum 6-8 gelas hari, lebih bagus jika frekuensi minum ditambah sebanyak 4- 5 gelas per hari.Agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan.

5. Asam Folat Kebutuhan selama hamil dua kali lipat dan bermanfaat untuk perkembangan sel sel muda, pematangan eritrosit, sintesis DNA, pembentukan Heme, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan lelah berat, kejang berat, gangguan tidur, dan anemia megaloblastik. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR, ablasio plasenta dan defect neural tube terutama pada masa organogenesis (Sadler, 2000). Lea and Febiger (1994) telah membuktikan bahwa pemberian asam folat sebelum konsepsi dan pada permulaan kehamilan dapat mengurangi neural tube defects, sehingga kejadian anensefali,spina bifida, dan cacat lain yang disebabkan neural tube defects dapat dikurangi. Jenis makanan yang mengadung asam folat yakni ragi, brokoli, jeruk, sayuran hijau, asparagus dan kacang kacangan. Sumber hewani : ikan, telur dan daging. 6. Vitamin D Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan gangguan

metabolisme kalsium pada ibu dan janin.Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, osteomalasia pada ibu, dan hipolasia enamel gigi bayi.Sumber vitamin D adalah sinar matahari (Badriah, 2011:13).

E. Dampak Apabila Ibu Menyusui Kurang Gizi 1. Produksi ASI menurun 2. Gizi yang didapat bayi tidak optimal 3. Kadar lemak dan vitamin dalam ASI cenderung kurang 4. Keadaan umum dan kesehatan BBL kurang.

F. Bahan Makanan Yang Dapat Merangsang ASI Contoh beberapa jenis makanan yang dapat merangsang ASI, diantaranya : 1. Bayam 2. Kedelai

3. Daun singkong 4. Pepaya 5. Daun katuk 6. Mangga 7. Daun pepaya 8. Jeruk 9. Kacang tanah 10. Pisang 11. Kacang merah 12. Jambu air 13. Kacang hijau

G. Hal-Hal Yang Harus Dihindari Pada Ibu Menyusui 1. Makan yang terlalu pedas 2. Makanan yang terlalu asam 3. Makanan yang banyak mengandung MSG 4. Jangan minum kopi yang berlebihan, karena dapat merangsang ginjal berkerja lebih kuat yang menyebabakan sering buang air kecil padahal selama menyusui memerlukan banyank cairan. 5. Merokok juga dilarang, selain akibat pasif dari efek rokok yang dihisap paru- paru bayi, nikotin yang ada dalam tembakau mengalir melalui ASI ketubuh bayi, akibatnya bayi keracunan nikotin. 6. Makanan yang menyebabkan alergi bagi ibu dan bayinya alergi

H. Kandungan Nutrisi Yang Terdapat Pada Asi 1. Kolostrum , cairan kental berwarna kekuning kuningan yang dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu. Sesuai untuk kapasitas pencernaan bayi dan kemampuan ginjal baru lahir yang belum mampu menerima makanan dalam volume besar.

2. Protein, protein dalam ASI terdiri dari casein ( yang sulit dicerna) dan whey ( yang mudah dicerna). Sebaliknya dengan susu sapi, protein dalam ASI lebih banyak mengandung whey dari pada casein sehingga protein ASI mudah dicerna. 3. Lemak, lemak ASI adalah penghasil kalori ( energi) utama dan merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Penelitian osborn membuktikan, bayi yang tidak mendapatkan ASI , lebih banyak menderita penyakit jantung koroner di usia muda. 4. Laktosa, merupakan karbohidrat utama pada ASI, fungsinya sebagai sumber energi. Fungsi lainnya meningkatkan absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus. 5. Vitamin A, vitamin A ada dengan konsentrasi berkisar 200 IU/dl. 6. Zat Besi, walaupun zat besi yang terkandung di dalam ASI hanya sedikit, bayi yang mengkonsumsi ASI jarang kekurangan zat besi (anemia), hal ini dikarenakan zat besi dalam ASI lebih mudah di serap. 7. Taurin, Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter, berperan penting dalam maturasi otak bayi. 8. Laktobasilus, berfungsi menghambat pertumbuhan microorganisme seperti bakteri E-Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. 9. Laktoferin, bermanfaat menghambat bakteri stafilokokus dan jamur kandida. 10. Lisozim, Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden karies dentis dan maloklusi ( kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan botol dan dot )

I. FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN BAYI HARUS DIBERIKAN ASI EKSLUSIF a) ASI adalah satu-satunya makanan sekaligus minuman yang dibutuhkan bayi hingga usia 6 bulan. ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna.Kandungan yang dimiliki ASI membantu menyerapan nutrisi. ASI membantu melindungi bayi dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS, infeksi telinga, dan infeksi lain. Riset medis

membuktikan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi WHO, mengatakan: ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada yang tersedia dalam ASI.Saat itulah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari makanan padat. b) Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan pada bayi terhadap penyakit. Bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui. Kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI eksklusif.ASI memiliki kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah dikenal. Sebuah studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada bayi yang diberi ASI ditambah makanan tambahan lain. c) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi untuk berkembang lebih matang. Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis, pada usia 69 bulan. Bila makanan padat sudah mulai diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap menerima, makanan

tersebut tidak akan dapat dicerna dengan baik bahkan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan: gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasi, dll. Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas belum mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6 bulan. Enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase, dan sukrase belum mencapai level orang dewasa sebelum usia 7 bulan. Jumlah lipase dan bile salts juga baru sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa. d) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik. Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat: Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu. Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat keluar dari mulut. Bayi sudah siap dan mau mengunyah. Bayi bisa menjumput, di mana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya dengan jempol dan telunjuknya. Bayi kelihatan bersemangat ikut serta pada saat makan dan mungkin mencoba meraih makanan dan memasukkannya ke mulut. e) Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi makanan. Sejak lahir sampai usia antara 4-6 bulan, bayi memiliki usus yang terbuka. Jarak antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat masuk dalam aliran darah. Hal ini menguntungkan bagi bayi yang

mendapatkan ASI karena antibodi yang terdapat dalam ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti bahwa protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat menyebabkan alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bisa masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi, saat usus masih terbuka, antibodi (lgA) dari ASI melapisi organ pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus biasanya terjadi pada saat yang sama. f) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia kekurangan zat besi. Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi, terutama pada usia enam bulan pertama, mengurangi efisiensi penyerapan zat besi. Bayi yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi normal. g) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari risiko obesitas di masa dating. Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. h) Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah. Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih tua dapat makan sendiri dan mempunyai kecendurangan untuk mengalami alergi terhadap makanan yang lebih kecil.

J. Cara Penyimpanan Asi Yang Benar 1. Masukan ASI dalam kantung plastic polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. 2. Jangan masukkan dalam gelas plastic minuman kemasan maupun plastic styrofoam.

3. Beri tanggal dan jam pada masing-masin wadah. 4. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2 minggu). 5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan). 6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)

K. Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya 1. Putting susu datar atau terbenam Pijat dengan ibu jari dan telunjuk pada putting susu menuju kearah yang berlawanan. 2. Putting susu dan payudara bengkak a. Bayi disusui sampai payudara harus kosong. b. Gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman. c. Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak. d. ASI dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus lebih sering. 3. Putting susu lecet a. Kalau lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayi. b. putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering c. Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat. d. Apabila nyeri hebat, atau luka makin berat, putting susu yang sakit di istirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi. e. Selama putting susu yang bersangkutan di istirahatkan, ASI dikeluarkan oleh ibu dengan tangan.

You might also like