You are on page 1of 10

Laporan Praktikum ke 4 M.K.

Pengemasan Pangan

Tanggal Mulai Tanggal Selesai

: 26 September 2012 : 26 September 2012

ANALISIS SWOT
Oleh : Kelompok 3/A-P1 Dolfina Nanggiang Rico Fernando Theo Aqmila Muthi R Nia Allffiana Arsi Novia S Rendy Agus W J3E111028 J3E111044 J3E111066 J3E111113 J3E211158 J3E211164

Penanggung Jawab : Dwi Yuni Hastati, STP,DEA

PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Selain nasi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, ada pula makanan pokok yang berbahan dasar gandum, umbi-umbian ataupun jagung. Salah satu diantaranya ialah olahan dari tepung terigu, yaitu roti dan ditinjau dari nilai gizinya sendiri tidak kalah dengan nasi. Roti merupakan salah satu menu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat, mulai dari roti tawar, roti manis dengan berbagai varian rasa, dan juga roti kering. Roti tawar banyak digemari oleh masyarakat walaupun rasanya tawar dan tampilan yang cenderung monoton. Melihat peluang tersebut, mendorong muncunlnya inovasi roti tawar yang dikombinasikan dengan sayuran, yaitu roti bayam Vege Bread. Roti bayam adalah roti tawar yang komposisi bahanya dicampur dengan sayuran, yaitu bayam. Meskipun berbahan dasar sayuran, tetapi rasa dari sayurannya itu sendiri dimodifikasi sehingga cocok untuk orang yang tidak menyukai sayuran. Selain karena hal tersebut, adanya vege bread ini ingin lebih menambah dan memenuhi kandungan gizi yang ada pada roti. Adanya penambahan sayuran maka kandungan vitamin dan juga zat besi lebih tercukupi, bukan hanya karbohidrat dan protein saja. Penambahan sayuran juga akan mengubah warna roti tawar lebih menarik karena adanya warna dari pigmen hijau (klorofil) sayuran yang bercampur dengan adonan roti, misalnya jika dibuat roti bayam maka warna roti ini akan ada warna hijau dari bayam tersebut, begitu juga jika membuat roti wortel maka akan ada warna jingga yang berasasl dari karoten dari wortel pada roti tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa memahami dan memilih produk inovasi yang paling baik masa depan penjualannya berdasarkan analisis SWOT

BAB II METODOLOGI
2.1 Metode Mahasiswa membentuk kelompok kecil berdasarkan persamaan pikiran (inovasi) Dibuat 5 inovasi produk sesuai kategori kelompok Dipilih 2 inovasi produk yang paling prospektif (brainstorming) Dibuat perencanaan pada 2 inovasi produk (Kelebihan, Kekurangan, Prospek jangka pendek dan panjang) Dikenalkan metode analisis SWOT Dibuat analisis SWOT sederhana pada kedua Inovasi Produk Dilakukan perbandingan diantara kedua inovasi Dipilih satu inovasi produk yang paling prospektif untuk kedepannya

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Analisis Matrik SWOT VEGE BREAD


Strength (S) -Inovator Roti Bayam di Kota Bogor -Kandungan Gizi yang lebih dari roti lain -Memiliki rasa yang berbeda -Bahan baku mudah didapat Opportunity (O) -Konsumen meminati produk yang praktis dan sehat -Penampakan (warna) roti tawar di pasaran relatif sama -Roti adalah produk yang di terima banyak kalangan -Diversifikasi pangan Strategi S-O -Membuat roti yang berkualitas -Tetap menjaga kandungan gizi -Variasi paket praktis -Memperkenalkan roti bayam di berbagai kesempatan (pameran pangan, seminar pangan, membuka stand di mall dll) Threaths (T) -Bersaing dengan kompetitor yang sudah lama di pasaran -Belum adanya perizinan Strategi S-T -Membuat produk berkualitas -Menjaga keaslian produk -Varian produk baru -Mendaftarkan dan mengurus perizinan produk Strategi W-T -menjalin kerjasama dan melakukan studi banding -Memperluas wawasan dalam membuat roti -Memberlakukan sistem jemput bola Strategi W-O -Selalu berinovasi -Menjalin kerja sama dengan produsen roti lainnya Weakness (W) -Inovasi produk belum familiar -Jaringan disitribusi masih lemah dan terbatas

Analisis Matrik SWOT PUDING JAGUNG


Strength (S) -Cita rasa yang unik -Tampilan lebih menarik & praktis -Bahan baku murah dan mudah didapat Wekness (W) -Inovasi produk sudah ada -Jaringan distribusi sempit -Perlu penyimpanan khusus

Oppurtunitiy (O) -Produk pudding di pasaran kurang bervariasi -Konsumen suka yang praktis namun menyehatkan -Diversifikasi pangan

Strategi S-O -Meningkatkan cita rasa dan varian yang baru -Promosi -Membuat kemasan yang praktis dan menarik -Produksi pudding yang memenuhi kebutuhan konsumen

Strategi W-O -Kawasan distribusi di perluas -Melakukan inovasi secara terus menerus

Threats (T) -Kompetitor besar -Penerimaan masyarakat masih kurang -Belum mendapat perizinan

Strategi S-T -Membuat varian saus fla -Lebih memperkuat rasa jagungnya -Mengurus perizinan

Strategi W-T -Mempertahankan kualitas -Melakukan sistem jemput bola

3.2 Pembahasan Pada tanggail 19 September 2012, kami memiliki buah pemikiran tentang pencetusan produk inovasi berdasarkan persamaan bahan baku. Dari hasil pemikiran tersebut, didapat 6 hasil inovasi produk berbasiskan sayuran, yaitu Roti Bayam, Pudding jagung, Nasi Bawang, Bakso Kuah Sayur, Mie Cabe, dan Nungget Terong. Kemudian, kami melakukan brainstroming untuk memilih dua produk yang dijadikan prioritas utama dengan sistem musyawarah atau voting. Berdasarkan hasil brainstorming, kami memutuskan untuk memilih roti bayam dan pudding jangung. Alasan kami memilih kedua produk tersebut, yaitu karena

realisasi kedua produk tersebut lebih mudah dibandingkan produk lainnya. Disamping itu, kedua produk tersebut memiliki keunggulan dalam hal ketersediaan bahan baku dan pengolahannya. Kedua produk tersebut

menggunakan bahan baku pengganti beras sehingga mampu mendukung salah satu program pemerintah, yaitu diversifikasi pangan. Selain faktor eksternal, kedua produk tersebut memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding produk sejenisnya, lebih sehat, dan praktis. Di zaman modern, pola konsumsi masyarakat bergeser dari pola makan yang bergizi menjadi pola makan yang bergizi tinggi dan praktis. Namun, kenyataannya pada saat ini produk olahan pangan praktis yang beredar belum tentu sehat. Melihat kondisi dan gaya hidup masyarakat saat ini, kita memberi inovasi yang tidak hanya menampilkan produk pangan yang praktis, tetapi juga menyehatkan yang ditinjau dari kandungan gizinya. Untuk memilih inovasi yang lebih prospektif, maka digunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaanperusahaan Fortune 500. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threath). Berdasarkan keempat aspek tersebut akan dikombinasikan antara aspek faktor internal dan aspek faktor eksternal. Hasil kombinasi tersebut memberikan informasi dan strategi dalam berwirausaha untuk mengembangkan kedua produk tersebut. Setelah dilakukannya analisis SWOT pada kedua produk tersebut, kami membandingkan kedua produk tersebut untuk dipilih satu produk yang paling unggul. Produk yang dinilai lebih prospektif menurut kelompok kami adalah roti bayam.

3.2.1 Roti Bayam Vege Bread Roti tawar merupakan roti yang terbuat dari adonan tanpa menggunakan telur dengan sedikit gula atau tidak sama sekali. Penggunaan gula pada pembuatan roti tawar hanya digunakan dalam percepatan proses fermentasi (lilik Noer Yulianti 2004:28). Roti tawar memiliki tekstur yang halus seperti kapas, ringan dan rasanya tawar. Biasanya roti tawar dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah keatas sebagai sarapan pagi, tetapi dengan perkembangan zaman roti tawar dapat dikonsumsi oleh semua kalangan sebagai sarapan pagi karena lebih praktisdalam penyajiannya. Roti bayam adalah varian baru roti tawar yang memberikan tampilan yang berbeda dan kandungan gizi yang lebih tinggi. Alasan pemilihan bayam sebagai salah satu komposisi produk adalah harga dari bahan baku yang murah. Selain itu, ketersediaan bahan baku banyak dipasaran. Kandungan pigmen klorofil pada bayam juga menjadi alasan pemilihan bayam sebagai bahan campuran. Roti bayam memiliki kelebihan dari sisi internal, seperti inovator roti tawar sayuran di sekitar bogor, memiliki kandungan yang lebih dari roti lain, memiliki rasa yang berbeda, dan bahan baku yang mudah didapat. Kelebihan yang dimiliki oleh roti bayam menjadikan nilai tambah untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun, selain memiliki kelebihan, roti bayam memilki kelemahan yang bisa menghambat penerimaan produk oleh konsumen, yaitu inovasi produk yang belum terlalu familiar atau masih asing di bogor dan jaringan distribusi yang lemah dan terbatas. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap strategi yang harus dilakukan dan diterapkan untuk menunjang daya jual produk sehingga jangkauan penjualan lebih luas. Selain memperhatikan kedua aspek tersebut, juga terdapat faktor eksternal yang berpengaruh dalam proses penjualan produk. Faktor eksternal tersebut adalah peluang diterimanya produk oleh masyarakat dan ancaman-ancaman yang menghambat penerimaan produk. Peluang yang dapat dimanfaatkan oleh produk tersebut adalah konsumen meminati produk yang praktis dan sehat, penampakkan roti tawar dipasaran relatif sama, produk yang diterima banyak kalangan, dan mendukung adanya diversifikasi pangan yang kini diterapkan oleh pemerintah. Pemanfaatan peluang yang ada seringkali mengalami hambatan dari luar, seperti persaingan antara

kompetitor yang sudah memiliki nama di pasaran dan belum adanya perizinan dari lembaga yang terkait. Dari faktor eksternal tersebut, diperoleh strategi pemasaran yang mampu mengatasi berbagai hambatan yang ada tanpa harus meninggalkan peluang yang ada. Menanggapi keempat aspek yang dimiliki oleh produk dihasilkan strategi yang dapat mengatasi hambatan hambatan produk. Salah satu strategi yang

diterapkan melihat kekuatan dari produk dan peluang yang ada di pasaran adalah membuat roti yang berkualitas dengan menjaga produk dalam kualitas yang prima dan tetap menjaga kandungan gizi produk yang nantinya dapat menangkap peluang yang ada di pasar, yaitu konsumen meminati produk yang praktis, tetapi juga menyehatkan. Meskipun produk memiliki kelemahan, tetapi produk juga mempunyai peluang jual di masyarakat. Oleh karena itu, kelemahan tersebut harus dapat diminimalisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan untuk meminimalisasi kelemahan yang ada dan memanfaatkan peluang adalah selalu berinovasi dan mengembangkan kerja sama dengan produsen yang lain dengan begitu peluang pasar yang menuntut produk yang praktis, sehat, serta berkualitas dapat terpenuhi. Berdasar aspek kelebihan produk dan ancaman dari pihak luar, ditentukan strategi yang bisa mengatasi ancaman dari pihak luar yang dapat merugikan, seperti membuat varian baru dari roti bayam, membuat produk yang berkualitas, dan tetap menjaga keaslian produk yang ada serta mendaftarkan dan mengurus perizinan produk dengan begitu ancaman dari pihak luar dapat lebih ditekan. Sedangkan dari aspek kelemahan yang dimiliki produk dan ancaman pihak luar, ditentukan strategi untuk meminimalkan kelemahan produk untuk menghadapi ancaman dari pihak luar, yaitu dengan menjalin kerjasama dengan dan melakukan studi banding dengan produsen lain sehingga persaingan dengan kompetitor di produk yang sama bisa teratasi.

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan Analisis SWOT adalah identitas berbagai faktor internal dan eksternal secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan dalam memaksimalkan peluang dan meminimalkan kekurangan dan ancaman. Berdasarkan hasil analisis SWOT, dipilih roti tawar bayam Vege Bread sebagai prioritas produk inovasi.

DAFTAR PUSAKA
Prawitasari, S. 2010. Analisis swot sebagai dasar perumusan strategi pemasaran berdaya saing [Skripsi]. Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Rakhmonia. 2009. Definisi roti tawar sayur ubi jalar ungu.

http://www.scribd.com [2 Oktober 2012]

You might also like