You are on page 1of 14

50

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang : (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah, (2) efektivitas mengajar guru di SD Islam Plus Cahaya Insan Cimanggis,Depok. Berdasarkan data dan secara operasional, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru di SD Islam Plus Cahaya Insan Cimanggis, Depok.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat melakukan penelitian ini di SD Islam Plus Cahaya Insan yang berlokasi di Kelurahan Jati Jajar, Kecamatan Cimanggis, Depok. Adapun waktu penelitian dilakukan pada tanggal 19 Februari sampai dengan 23 Februari 2010.

3.3 Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini berupaya untuk menggambarkan seberapa jauh hubungan antara variabel satu (variabel terikat) dengan variabel yang lain (variabel bebas). Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel menurut Y.W. Best yang dikutip oleh

50

51

Sanafiah Faisal adalah kondisi yang oleh peneliti dimanipulasi, dikontrol dan di observasikan dalam suatu penelitian.selain itu variabel juga dijadikan objek pengamatan penelitian1. Variabel dalam penelitian ini penulis bagi menjadi : 1. Independent Variabel (Variabel Bebas) : Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (Variabel X) 2. Dependent Variabel (Variabel Terikat) : Efektivitas Mengajar guru (Variabel Y)

X
X = Gaya kepemimpinan kepala sekolah 3.4 Tehnik Pengambilan Sampel

Y
Y = Efektivitas Mengajar Guru

Dalam pengambilan sampel penelitian ini, Penulis terlebih dahulu menentukan Populasi penelitian untuk memudahkan dan memperjelas

pengambilan sempel tersebut.


a. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 2 Sedangkan menurut Sudjana Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, menghitung hasil atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 1988), h. 30 2 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.(Jakarta: Rineka Cipta 2002) h.108

52

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. 3 Jadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif dari mengukur dan menghitung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang ada di SD Islam Plus Cahaya Insan yang berjumlah 45 orang. b.Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika populasi kurang dari seratus maka semuanya di jadikan sampel. 4 Sedangkan menurut Sudjana Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. 5 Semua populasi di atas

dijadikan sampel seluruhnya, karena populasi kurang dari seratus. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian yaitu 45 orang guru. 3.5. Tehnik Pengumpulan Data Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan : 1. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan cara menghimpun data dan fakta dari beberapa literature baik berupa buku, majalah, maupun artikel yang ada kaitannya dengan permasalahan yang di bahas. 2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan cara penulis mengadakan penelitian secara langsung ke lokasi, penelitian ini dimaksud guna mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
3 4

Sujana. Metoda Statistika. (Bandung: Tarsito 2002), h. 6 Suharsimi Arikuto, Loc.Cit. 5 Sudjana, Loc. Cit

53

Untuk

mengidentifikasi

seberapa

besar

hubungan

antara

gaya

kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru, akan diberikan angket yang berbentuk skala sikap. 3.6. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya kepemimpinan kepala sekolah dan angket efektivitas mengajar guru. angket tersebut digunakan untuk mendapatkan tanggapan dari para guru mengenai masalah kepemimpinan kepala sekolah dan kegiatan pengajaran. angket ini berisi serangkaian(daftar) pernyataan tertulis, dan masing-masing angket terdiri dari tiga puluh butir pernyataan. dalam angket ini guru diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif pernyataan yang tersedia. Pemilihan terhadap salah satu dari empat alternatif itu akan mencerminkan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru disekolah. skor hasil hitung angket dihitung berdasarkan rentang nilai 1- 4. penskoran akhir dengan menjumlahkan seluruh skor tiap butir pernyataan. 3.6.1 Konsepsi Definisi konseptual kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk membimbing, mengarahkan dan menggerakkan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi konseptual efektivitas mengajar adalah tolok ukur sampai sejauh mana keberhasilan kelompok orang berinteraksi dalam suatu sistem, untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya, dan merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dengan menggunakan bahan pengajaran yang

54

dapat menimbulkan proses belajar mengajar sehingga kualitas pendidikan akan efektif dan efisien. Tabel 3.1 : Tabel kisi-kisi angket Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah Dimensi Indikator Butir 1. Kompetensi 1.Kemampuan kepala sekolah dalam memimpin 11, 7,19 dasar dalam kepemimpinan 2. Sifat kepemimpinan kepala sekolah 8, 12,16,25 1. Hubungan kepala sekolah dengan guru 2. Pendekatan dalam kepemimpinan 3. Penerapan gaya kepemimpinan 6, 15,17,27 2. Intervensi kepala sekolah dalam pengajaran 14, 10,26,28,29 1, 4,20,21,30 5, 13,22 2, 3, 9,18,23,24

1. kepemimpinan otoriter 2. Kepemimpinan lissez-faire 3. Kepemimpinan demokratis

Tabel 3.2 : Tabel kisi-kisi angket Efektivitas mengajar guru Dimensi Indikator 1. Interpersonal 1. Pengelolaan Kelas skill guru 2. Hubungan interpersonal guru dengan siswa 3. Pengembangan Profesi guru 2. Tahapan dalam pengajaran 3. Tercapainya tujuan pengajaran 4. Evaluasi pembelajaran 1. Persiapan guru dalam mengajar 2. Pelaksanaan pembelajaran di kelas 3. Penilaian kegiatan belajar mengajar 1. Alokasi waktu pembelajaran dan pengajaran yang ditentukan 2. Tingkat keberhasilan Pengajaran 1. Evaluasi perubahan perilaku siswa dari aspek kognitif 2. Evaluasi perubahan perilaku siswa dari aspek Afektif 3. Evaluasi perubahan perilaku siswa dari aspek Psikomotorik

Butir 2,26,29,30 4,27,28 13,24 6, 9,16,25 1,3,7,14,19 5,12,15,17 11 8, 10,18,20 21

22 23

55

3.6.2. Uji Instrumen Setelah penyusunan instrumen penelitian, selajutnya melakukan uji coba terhadap instrumen tersebut. Uji coba dilakukan terhadap 30 orang yang relatif sama dengan responden, uji coba dilakukan sebelum kuesioner dibagikan kepada responden. Tujuan uji coba instrumen adalah untuk melihat validitas dan realibilitas instrumen yang digunakan. Validitas yang digunakan adalah validitas isi atau bahan yang di uji atau di tes relevan dengan kemampuan, pengetahuan, dan latar belakang orang yang di uji. 1. Menurut Suharsimi Arikunto, Validitas adalah Suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkapkan dari data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. 6 (Perhitungan validitas variabel x dapat dilihat pada lampiran 2 variabel Y pada lampiran 4). Tabel 3.3 : Daftar Hasil Uji Coba validitas variabel X Hasil Hasil Keterangan No. Keterangan perhitungan perhitungan 0,454 0,589 0,8 0,627 0,477 0,716 0,793 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 0,443 0,458 0,495 0,427 0,438 0,456 0,537 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.. (Jakarta : Bumi Aksara, 2002),hh.63-64

56

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15.

0,633 0,693 0,452 0,747 0,598 0,522 0,451 0,523

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

0,53 0,486 0,512 0,443 0,384 0,444 0,473 0,433

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15.

Tabel 3.4 : Daftar Hasil Uji Coba validitas variabel Y Hasil Hasil Keterangan No. Keterangan perhitungan perhitungan 0,57 0,604 0,533 0,434 0,516 0,419 0,494 0,472 0,438 0,533 0,482 0,421 0,482 0,475 0,471 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 0,431 0,55 0,48 0,516 0,44 0,446 0,413 0,558 0,659 0,522 0,463 0,618 0,693 0,412 0,482 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

2. Uji Reliabilitas yaitu ketetapan suatu tes apabila diteskan pada subyek yang sama. Dalam hal ini validitas lebih penting dan reliabilitas ini perlu, karena mendukung validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, tes yang valid biasanya reliabel (Perhitungan reliabilitas variabel x dapat dilihat pada lampiran 3 dan variabel Y pada lampiran 5). Untuk

57

mengetahui valid dan reliabilitas tidaknya instrument dapat menggunakan pedoman sebagai berikut :7 0,800 1,00 : Sangat tinggi

0,600 0,795 : Tinggi 0,400 0,595 : Cukup 0,200 0,395 : Rendah 0,00 0,195 : Sangat rendah Dari hasil uji coba variabel X didapatkan nilai alpha cronbach sebesar 0,914 dan variabel Y didapatkan nilai alpha cronbach sebesar 0,893. Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus validitas dan reliabilitas dapat diinterprestasikan pada tabel r dengan = 0,05. Suatu soal dikatakan valid dan reliabel apabila r = 0,361, dengan demikian berarti instrumen yang akan digunakan telah memenuhi syarat. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar data tersebut mudah dipahami oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu. Setelah data terkumpul dari hasil kegiatan penelitian, selanjutnya dilakukan kegiatan menganalisis data. Kegiatan

menganalisis data ada tiga tahap yaitu: 1. Tahap persiapan Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan antara lain: Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden Memeriksa isi instrumen pengisian data

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), cet.3, h.71

58

Mengecek isian data

2. Tahap tabulasi Tabulasi adalah mengelompokkan data ke dalam tabel frekuensi untuk mempermudah dalam menganalisa. Editing Dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan adalah semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian data inventory sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Skoring Setelah melalui tahap editing, penulis memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada data inventory. Setiap pertanyaan terdiri dari empat alternatif jawaban yang memiliki skor berbeda-beda yaitu sebagai berikut : Pilihan jawaban ke 1 mempunyai skor 4 Pilihan jawaban ke 2 mempunyai skor 3 Pilihan jawaban ke 3 mempunyai skor 2 Pilihan jawaban ke 4 mempunyai skor 1 Setelah hasil data inventori tersebut diketahui kemudian skor masingmasing dijumlahkan. : 3.8 Hipotesis Statistik Untuk mengetahui tingkat korelasi antara hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru di Sekolah Dasar islam Plus

59

Cahaya Insan Cimanggis, Depok. digunakan rumus korelasi produk moment yang dilakukan melalui tahap berikut8: 1. Menentukan rentang kelas, yaitu: Rentang = Data terbesar Data terkecil 2. Menentukan banyaknya kelas interval, dengan rumus sebagai berikut Banyak kelas = 1 + (3,3) log n 3. Menentukan panjang kelas interval, yaitu: P = Rentang Banyak Kelas 4. Menentukan daftar distribusi frekuensi variabel x dan variabel y 5. Mencari mean (rata-rata) dengan rumus sebagai berikut: Rata-rata = Xifi fi 6. Mencari standar deviasi, dengan rumus sebagai berikut: S = (X X)2 N -1 7. Menyusun daftar nilai untuk menguji kenormalan distribusi variabel x dan variabel y 8. Menghitung tingkat kenormalan dari distrib usi untuk variabel x dan variabel y yaitu dengan menggunakan chi kuadrat. X2 = (Oi Ei)2 Ei 9. Hasil perhitungan dari chi kuadrat dibandingkan dengan X tabel yaitu: - Tingkat kepercayaan = 0,95 atau taraf nyata ( = 0,05)

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009), cet. 19, h.219

60

- Apabila X2 hitung < X2 tabel, berarti variabel x dan variabel y berdistribusi normal. 10. Mencari angka korelasi dengan menggunakan rumus:

rxy

Nx

N xy x y
2

x Ny 2 y
2

Keterangan :

rxy : Angka indeks korelasi r produk moment


N : Jumlah responden

xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y x : Jumlah seluruh skor x y : Jumlah seluruh skor y

11. Memberikan interpretasi terhadap rxy. Terlebih dahulu kita rumuskan hipotesis alternatif dan hipotesis nolnya : Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel x dan variabel y. Ho :Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel x dan variabel y.

Tabel 3.5 : Interpretasi Korelasi Product Moment r Product Moment 0,00 0,20 0,20 0,40 0,40 0,70 Interpretasi Variabel x dan variabel y terdapat korelasi tetapi sangat lemah Variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang rendah atau lemah Variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang

61

0,70 0,90 0,90 0,100

Variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat Variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat9

12. Uji kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya r xy atau ro dengan besarnya rtabel yang tercantum dalam tabel nilai r product moment dengan memperhitungkan dfnya lebih dahulu10. df = N nr keterangan : df : Degrees of freedom N : Number of cases

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan setelah itu hasilnya dicocokkan dengan tabel nilai koefisien korelasi r produk momen baik pada taraf signifikan 5% ataupun pada taraf 1% kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak. 13. Uji koefisien Determinasi Koefisien determinasi dimaksud untuk mengeahui seberapa besar persentase faktor variabel penyebab mempengaruhi faktor akibat. Dalam penelitian ini tentunya adalah untuk mengetahui seberapa signifikan hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru. Rumus koefisien determinasi : KD = r2 x 100 % Keterangan :
9

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo, 2003), cet 8, Ibid. h.224

h.180
10

62

KD : Nilai koefisien determinasi r : Nilai koefisien korelasi

14. Test t digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara variabel x dan variabel y terdapat hubungan yang berarti atau tidak. Untuk mencarinya dengan rumus : 11. t hitung =

rxy n 2 1 rxy
2

Keterangan : t hitung : Nilai t rxy n : Nilai koefisien korelasi : Jumlah sampel

15. Berdasarkan besarnya df atau db lalu cari t yang tercantum dalam tabel nilai t, pada taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% dengan cara : Kriteria pengujian, tolak H apabila t yang didapat dari hasil perhitungan lebih besar dari t yang didapat dalam tabel dirumuskan sebagai berikut : t hitung > t tabel. Dalam penelitian hipotesis statistic adalah dengan menggunakan taraf signifikasi 5 % ( 0,05 ).

11

Ibid. h.326

63

Gambar 3.1 Skema Metodelogi Penelitian

Pembuatan instrumen Uji validitas Pengujian instrumen Uji Reliabilitas

Cara memperoleh data

Angket

Editing Analisis data Skoring

Pengujian hipotesis Produk moment

Kesimpulan

You might also like