You are on page 1of 33

SATUAN ACARA PENYULUHAN KONSEP INTRANATAL

OLEH: DESAK GEDE PREMA WAHINI 105070201131010 PSIK-K3LN

PENDIDIKAN STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN A. Latar Belakang Materi konsep intranatal merupakan bagian dari materi system reproduksi yang akan dibahas pada perkuliahan semester ini. Mahasiswa akan menggali pengetahuan tentang fisiologi, patofisiologi, proses keperawatan dan asuhan keperawatan pada system reproduksi. Pada materi konsep intranatal sendiri, mahasiswa akan belajar tentang konsep persalinan, teori persalinan, tanda-tanda persalinan, faktor yang mempengaruhi, pertolongan persalinan, mekanisme persalinan, dan fase persalinan pada sistem reproduksi. Kehamilan dan persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi kehamilan dan persalinan ini pada manusia setiap saat terancam penyakit dan komplikasi yang dapat membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. (Manuaba, 2010). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan terdapat 4,5 juta persalinan di Indonesia sepanjang tahun 2012. Dimana berdasarkan hasil SDKI tahun 2007 mencatat Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH), dan tahun pada 2008 terdapat 4.692 jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 adalah 34/1000 KH yang menunjukkan terjadi stagnasi bila dibandingkan dengan SDKI tahun 2003 yaitu 35/1000 KH. Menurut dr. Sri Hermiyanti, penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5%, dan lain-lain (SKRT 2001). Sedangkan menurut hasil Riskesdas 2007, penyebab kematian bayi baru lahir 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan pernapasan 36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, kelainan darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis 20,5%, kelainan kongenital 18,1%, pnumonia 15,4%, prematuritas dan BBLR 12,8%, dan RDS 12,8%. Dr. Sri Hermiyanti mengatakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu dan bayi adalah kemampuan dan keterampilan penolong

persalinan, baik itu bidan, perawat dan dokter spesialis obgyn, yang seharusnya sesuai dengan pesan pertama program Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu setiap persalinan hendaknya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Faktor lainnya karena kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya pada kehamilan dan terlambat membawa ibu, bayi dan balita yang sakit ke fasilitas kesehatan. Peran perawat pada fase persalinan sangatlah penting. Perawat bertugas menerapkan asuhan keperawatan dengan tepat dimulai dari proses pengkajian tanda-tanda persalinan, merencanakan tindakan persalinan, menolong persalinan, hingga evaluasi tindakan persalinan. Dimana asuhan keperawatan tadi mencakup kegiatan edukasi atau pendidikan kesehatan mengenai cara meneran yang benar, monitoring kondisi ibu dan janin selama persalinan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika terjadi penyulit pada proses persalinan. Oleh karena itu mahasiswa keperawatan yang lulusannya notabene akan menjadi perawat, diharuskan dapat mengusai konsep persalinan normal agar dapat mendeteksi jika persalinan yang ditangani adalah persalinan dengan penyulit dan dapat melakukan tindakan yang tepat untuk menangani keadaan tersebut.
B. Tujuan Instruksional a) Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, mahasiswa mampu menjelaskan konsep-konsep intranatal.


b) Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, mahasiswa mampu :


-

Menjelaskan definisi persalinan Menjelaskan teori persalinan Menyebutkan tanda-tanda persalinan Menyebutkan faktor yang mempengaruhi persalinan Menjelaskan mekanisme persalinan Menjelaskan fase persalinan

C. Rencana Kegiatan
1. Metode 2. Media 3. Waktu 4. Tempat

: Ceramah dan tanya jawab : Powerpoint dan video : Rabu,19 Desember 2012 , Jam : 09.00 10.30 WIB : Biomedik Lt. 2 Fakultas Kedokteran Universitas : Konsep Intranatal : Seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2011

Brawijaya
5. Materi 6. Peserta

K3LN

7. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Pendahuluan

Waktu 10 menit

Kegiatan Pengajar 1. Pembukaan (salam dan perkenalan singkat)


2. Menjelaskan tujuan

Kegiatan Peserta 1. Menjawab salam 2. Mendegarkan penjelasan dari pengajar 3. Menjawab pertanyaan yang diajukan pengajar

Metode Ceramah Tanya jawab

Media

dijelaskannya materi konsep intranatal 3. Mengajukan beberapa pertanyaan pembuka mengenai konsep intranatal (prePenyajian 60 menit test) 1. Menyampaikan materi konsep intranatal (definisi persalinan, teori persalinan, tanda-tanda persalinan, faktor yang mempengaruhi persalinan, mekanisme persalinan, dan fase persalinan) dengan jelas

1. Memperhatikan dan mendengarkan keterangan pengajar

Ceramah Tanya jawab

Powerpoint dan video

2. Memberikan waktu

2. Mengajukan pertanyaan bila dirasa ada penjelasan yang kurang dimengerti 1. Mengajukan pertanyaan 2. Menjawab pertanyaan yang diajukan pengajar Ceramah Diskusi TanyaJawab Powerpoint dan video

untuk sesi tanya jawab pada setiap akhir pembahasan pokok Penutup 20 menit bahasan 1. Memberi kesempatan mahasiswa bertanya
2. Melakukan post-test

berupa tanya jawab mengenai materi konsep intranatal yang sudah diberikan 3. Menyampaikan kesimpulan
4. Menutup pertemuan

3. Mendengarkan pengajar 4. Menjawab salam

dengan salam penutup

D. Evaluasi a) Evaluasi Struktur :


-

Adanya koordinasi dengan pihak akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mengenai tempat dan jam pengajaran Adanya persiapan yang baik terkait dengan materi, sarana dan prasarana yang akan digunakan Waktu untuk penyampaian materi cukup Mahasiswa hadir seluruhnya untuk mengikuti kegiatan pengajaran : Mahasiswa datang tepat waktu Mahasiswa mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir Mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran Mahasiswa memberikan respon baik terhadap materi yang disampaikan dengan mengajukan beberapa pertanyaan :

b) Evaluasi Proses

c) Evaluasi Hasil

Mahasiswa dapat menjawab tiga dari tiga buah pertanyaan yang diajukan pengajar diawal kegiatan (pre-test) Mahasiswa dapat menjawab lima dari lima buah pertanyaan yang diajukan pengajar diakhir kegiatan (post-test) 75% mahasiswa dapat mengerjakan 15 soal dari total 15 soal yang diberikan pengajar melalui ujian tulis dengan benar

E. Lampiran a) Lampiran Materi b) Lampiran Lembar Evaluasi F. Daftar Pustaka Yuliantun. 2008. Penanganan nyeri persalinan dengan menggunakan metode non farmakologi. Malang : Bayu Media Publishing Pillitteri, A. 2007. Maternal and Child Health Nursing : Care of the Childbearing and Childbearing family. Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins

Chalik, T.M.A. 1998. Hemoragi utama obstetric dan ginekologi. Jakarta : Widya Medika

MATERI
A. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses bayi, placenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan terjadi perubahan serviks (membuka dan menipis) hingga placenta lahir lengkap. Jenis jenis persalinan :
1. Persalinan spontan

Ialah persalian yang berlansung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir. 2. Persalinan buatan Ialah persalinan yang dibantu tenaga dari luar seperti : forsep , secsio caesaria, cavum ekstarksi. 3. Persalinan anjuran

Ialah persalianan yang berlangsung setelah dilakukan suatu tindakan misalnya pemecahan ketuban pemberian oxytocin. B. Teori Persalinan 1. Teori Oksitosin Oksitosin merupakan hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berperan penting yang menyebabkan onset persalinan dan mempertahankan kontraksi uterus selama proses persalinan. 2. Teori Progesteron Withdrawal Menjelang persalinan, progesterone tubuh menurun dan estrogen meningkat. Pada trimester ketiga, progesterone dan prostaglandin banyak terdapat di myometrium. Progesterone menyebabkan relaksasi pada myometrium, sedangkan estrogen menyebabkan kontraksi myometrium dan produksi prostaglandin. 3. Teori Plasenta Menua Penuaan plasenta menyebabkan insufisiensi nutrisi ke fetus. Jika nutrisi pada plasenta berkurang, maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan. 4. Teori Kortisol Hormone kortisol diproduksi dalam kelenjar adrenal janin sebelum persalinan dan menyebabkan onset persalinan dengan meningkatkan produksi estrogen dari plasenta. Hormon ini menyebabkan uterus menjadi lebih sensitif terhadap oksitosin dan prostaglandin.
5. Teori Prostaglandin

Prostaglandin menyebabkan jaringan serviks lebih lunak, tipis dan membuka saat persalinan. Hormone ini banyak dijumpai pada darah ibu dan janin, dan cairan amnion pada akhir kehamilan dan selama proses persalinan. C. Tanda-tanda Persalinan 1. Tanda Permulaan Persalinan

Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor). Ini memberikan tandatanda sebagai berikut : a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu terlihat, karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan. Pada keadaan ini, sesak di daerah diafragma yang dirasakan ibu selama kehamilan berangsur-angsur berkurang, karena janin bergerak ke bawah menuju serviks. b. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun. c. Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. d. Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksikontraksi lemah dari uterus (false labor). Dapat berupa kontraksi Braxton-Hicks yang mengindikasikan true atau false labor. Kontraksi pada true labor adalah kontraksi yang terjadi dengan interval yang regular, terjadi peningkatan frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi, dan jika diraba perut ibu hamil akan terasa keras seperti papan. e. Terjadi perubahan serviks, dimana serviks menipis (effacement) dan melebar (dilatation) yang biasa disebut dengan pembukaan. 2. Tanda in-partu (persalinan dimulai) a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur (true labor). b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekanrobekan kecil pada serviks (bloody show). c. Dapat disertai ketuban pecah dini. d. Pada pemeriksaan dalam, serviks tampak mendatar dan terjadi pembukaan serviks.

Tabel dibawah menunjukkan perbedaan tanda-tanda True Labor dan False Labor

D. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan Ada beberapa faktor yang berperan dalam persalinan yaitu : 1. Tenaga atau Kekuatan (power) Faktor power dapat berupa his (kontraksi uterus), kontraksi otot dinding perut, kontraksi diafragma pelvis, ketegangan, kontraksi ligamentum rotundum, efektivitas kekuatan mendorong dan lama persalinan. Power utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi untuk sementara waktu. Kontraksi ini terjadi diluar sadar (involunter), dibawah pengendalian sistem saraf simpatik dan secara tidak langsung mungkin dipengaruhi sistem endokrin. Kontraksi uterus yang kuat, seperti pada bagian akhir kala satu persalinan, akan memberikan tekanan intrauteri sebesar 45 mmHg. Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang menetap setelah terjadinya kontraksi. Serabut otot tidak mengadakan relaksasi penuh pada akhir kontraksi, tetapi akan mempertahankan sebagian gerakan memendek dan menebal tersebut. Sebagai akibat dari retraksi, segmen

atas dinding uterus secara berangsur-angsur menjadi lebih pendek serta lebih tebal dan kavum uteri menjadi lebih kecil. Sementara itu, otototot segmen atas yang mengadakan kontraksi dan retraksi menyebabkan serabut-serabut segmen bawah yang memiliki fungsi khusus serta serviks tertarik ke atas dan ke luar sehingga terjadi penipisan (effacement) serta dilatasi serviks. Tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam kala dua persalinan. Tenaga ini dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasikan oleh otot-otot volunter ibu. Diafragma dibuat kaku oleh dada yang diisi udara dan glottis yang ditutup untuk menahan tekanan rongga dada. Otot-otot dinding abdomen dipertahankan dengan kuat. Kedua keadaan ini akan melipatgandakan tekanan pada janin dan mengurangi ruangan di dalam rongga abdomen sehingga janin terdorong ke bawah ke bagian yang tahanannya paling rendah dan akhirnya lintasan keluar melalui pelvis ke vagina (Farrer, 1999) 2. Janin (passanger) Yang termasuk faktor janin antara lain ukuran kepala janin, posisi janin, dan presentasi janin. a. Ukuran kepala janin Tengkorak janin terdiri dari dua tulang parietal, dua tulang temporal, satu tulang frontal dan satu tulang oksipital. Tulangtulang tengkorak bayi disatukan oleh sutura yang terdiri dari sagitalis, lambdoidalis, koronalis dan frontalis. Tempat pertemuan antar sutura disebut fontanela. Selama persalinan, bagian kepala bayi juga mengalami molding atau molase. Molding adalah pemanjangan bentuk kepala bayi karena kelahiran melalui jalan lahir. Hal ini mungkin terjadi, karena pada janin suturanya belum menutup. Berikut adalah gambar struktur kepala janin

Berikut adalah gambar terjadinya molding/molase

Berdasarkan struktur kepala janin tadi, terdapat 4 ukuran diameter kepala janin jika dilihat dari presentasi kepalanya, yaitu : Flexed vertex 9.5 cm. Suboccipito-bregmantica Deflexed vertex 11.5 cm. Occipitofrontal Brow 13.5 cm. Mentovertical Face 9.5 cm. Submentobregmantica

Dengan landmark : mentum- dagu, sinciput kening, vertex ruang antar fontanel, occiput tulang oksipital

Berikut adalah gambar pembagian diameter kepala janin

b. Posisi janin Fetal lie yaitu posisi janin terhadap bidang aksis ibu. Terdiri Longitudinal lie Transverse lie Oblique lie dari :

Berikut adalah gambar fetal lie janin

Fetal attitude yaitu derajat fleksi janin selama persalinan. Vertex (full flexion) Sinciput (moderate flexion) Brow (partial extention) Face (poor flexion, complete extention)

Terdiri dari :

Berikut adalah gambar fetal attitude

Posisi janin dilihat dari hubungan bagian presentasi kepala

dengan empat kuadran panggul ibu (right anterior, left anterior, right posterior, dan left posterior). Cara menentukan posisi janin adalah dengan penamaan sebagai berikut : Right (R) dan Left (L) dilihat dari ibu Bagian presentasi kepala janin Occiput (O),

Mentum (M), Sacrum (S), Acromion (A).

Posterior (P) dan Anterior (A) dari letak pelvic

Berikut adalah gambar posisi janin

Posisi janin dari letak station. Station adalah hubungan ischiadika pelvis ibu. Jika bagian atau floating. Engagement sendiri

antara bagian presentasi janin dengan garis imajiner yang ditarik antara spina disebut negative presentasi lebih tinggi dari spina ischiadika maka station menunjukkan diameter transversa terbesar bagian presentasi telah memasuki pintu atas panggul atau panggul sejati. Jika station sudah lebih dari +4 disebut dengan crowning.

Berikut adalah gambar station

Berikut adalah gambar crowning

c. Presentasi janin Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul dan terus memulai jalan lahir saat persalinan. Bagian presentasi adalah bagian tubuh janin yang pertama kali teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan pemeriksaan meliputi presentasi kepala, bokong, bahu.

Berikut gambar presentasi kepala janin

Berikut adalah gambar presentasi bokong

Berikut adalah gambar presentasi bahu

3. Jalan Lintas atau jalan lahir (passageway)

Faktor passageway meliputi ukuran dan bentuk panggul, kemampuan serviks untuk membuka, kemampuan kanalis vaginalis dan introitus vagina untuk memanjang. a. Bentuk panggul Panggul menurut morfologinya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : Panggul ginekoid Jenis panggul yang paling banyak pada wanita normal, mempunyai diameter terbaik untuk lahirnya janin tanpa komplikasi. Pintu atas panggul tampak berbentuk bulat atau agak lonjong/ellips. Diameter transversal dari bidang pintu atas panggul (pap) lebih panjang sedikit dari diameter anteroposterior dan hampir seluruh daerah pap merupakan ruangan yang terpakai untuk kepala janin. Dilihat dari bidang pintu atas panggul, panggul menyerupai silinder tanpa penyempitan dari bidang pintu atas panggul sampai bidang pintu bawah panggul. Bentuk panggul ini ditemukan pada 45% wanita. Panggul anthropoid
Panggul yang memiliki suatu bentuk agak lonjong seperti telur, pada bidang pintu atas panggul dengan diameter terpanjang antero-posterior. Oleh karena segmen posterior panjang dan sempit, kepala janin tegak lurus terhadap diameter transversal dari pintu atas panggul. Arkus pubis sempit dan lebarnya kurang dari 2 jari, sehingga menyebabkan penyempitan pintu bawah panggul. Bentuk panggul ini ditemukan pada 35% wanita. Panggul android Panggul mirip laki-laki, mempunyai reputasi jelek dan lebih jarang dijumpai dibanding bentuk ginekoid. Panggul android ditandai oleh daerah segmen posterior yang sempit dengan ujung sakrum menonjol ke depan dan segmen anterior relatif panjang. Dilihat dari pintu atas panggul tampak seperti bentuk segitiga, tulang-tulang dari panggul android umumnya berat sehingga ruangan untuk penurunan kepala juga terbatas. Spina iskiadika menonjol ke dalam jalan lahir dan pintu bawah panggul

menunjukan suatu arkus pubis yang menyempit. Bentuk panggul ini ditemukan pada 15% wanita.

Panggul platipelloida

Panggul berbentuk datar dengan tulang-tulang yang lembut, jenis panggul ini paling jarang dijumpai dan jumlahnya kurang dari 5% ditemukan pada wanita. Pintu atas panggul lebih jelas terlihat dimana menunjukan pemendekan dari diameter antero-posterior, sebaliknya diameter transversal lebar. Penyempitan panggul tengah bukanlah suatu masalah, karena arkus pubis sangat lebar dan sakrum pendek mengarah kebelakang, maka distosia pada pintu bawah panggul jarang terjadi. Berikut adalah gambar bentuk panggul pada wanita

b. Kemampuan serviks untuk membuka Terjadiya kontraksi pada persalinan menyebabkan serviks mengalami effacement (penipisan serviks) dan dilatasi (pelebaran serviks) yang memungkinkan bayi untuk turun melewati pelvic menuju introitus vagina. Dilatasi atau pelebaran serviks, pada

dunia klinik biasa disebut pembukaan yang terdiri dari pembukaan 1-10 cm yang dapat diukur dengan VT (Vaginal Touche). Pada saat pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm), dapat dilakukan pemecahan ketuban dan proses persalinan dapat segera dimulai. Berikut adalah gambar effacement dan dilatation dari serviks

4. Psikososial ibu (psychosocial influences) Faktor psikososial meliputi psikologis ibu, emosi (perasaan cemas dan takut), persiapan intelektual dalam menghadapi perubahan peran, pengalaman persalinan sebelumnya, kebiasaan adat dan dukungan dari orang terdekat ibu. (Aprilia, 2009)

E. Mekanisme Persalinan Gerakan-gerakan utama janin dalam proses persalinan, antara lain :
1. Turunnya kepala 2. Fleksi

3. Putaran paksi dalam 4. Ekstensi 5. Putaran paksi luar 6. Ekspulsi Dalam kenyataannya beberapa gerakan terjadi secara bersamaan.
1. Turunnya kepala

Turunnya kepala dibagi dalam :

Masuknya

kepala

dalam

pintu

atas

panggul

Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida sudah terjadi pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.

Majunya kepala

Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain yaitu : fleksi, putaran paksi dalam, dan ekstensi.

2. Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang lebih kecillah yang melalui jalan lahir.
3. Putaran paksi dalam

Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symphisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.

4. Ekstensi

Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.

5. Putaran paksi luar

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi atau putaran paksi luar.

6. Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.

F. Fase Persalinan Fase persalinan normal dapat dibagi menjadi 4 kala persalinan, yaitu :

Kala 1 : disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan

dan pembukaan serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I. Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu : 1. 2. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai berlangsung sekitar 8 jam. cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :

cm.

sampai 9 cm.

lengkap (+ 10 cm). Kala 2 : disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayi. Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap. Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah pecah/ baru pecah spontan pada awal Kala 2 ini. Rata-rata waktu untuk keseluruhan proses Kala 2 pada primigravida 1,5 jam, dan multipara 0,5 jam. Kala 3 : disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta. Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Lepasnya

plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah. Kala 4 : merupakan masa 1 jam setelah persalinan/ partus, terutama untuk observasi. Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam setelahnya. Hal penting yang harus diperhatikan pada kala 4 persalinan : 1. 2. 3. 4. 5.
6.

Kontraksi uterus harus baik Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap Kandung kencing harus kosong Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada Esume keadaan umum ibu dan bayi.

hematoma

LEMBAR EVALUASI
A. Pertanyaan untuk Pre-Test Jawaban : Persalinan adalah proses bayi, placenta dan selaput ketuban Persalinan dapat dibagi menjadi persalinan spontan, buatan, keluar dari uterus ibu. dan anjuran.
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi intranatal?

1. Apa yang kalian ketahui mengenai intranatal?

Jawaban : Jawaban :
-

Power (kekuatan kontraksi) Passenger (janin dan plasenta) Passageway (jalan lahir) Phsychosocial influence (psikosoial ibu)

3. Fase intranatal dapat dibagi menjadi berapa fase? Kala 1 atau disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi Kala 2 atau disebut juga kala pengeluaran, terjadi Kala 3 atau disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran Kala 4 merupakan masa 1 jam setelah persalinan atau

pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap.


-

pengeluaran bayi.
-

plasenta.
-

partus, terutama untuk observasi. B. Pertanyaan untuk Post-Test 1. Apa saja yang termasuk dalam teori persalinan? Jawaban : Teori Oksitosin Teori Progesteron Withdrawal

Jawaban :
-

Teori Plasenta Menua Teori Kortisol Teori Prostaglandin

2. Apa saja tanda-tanda persalinan? Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun. Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya Terjadi perubahan serviks, dimana serviks menipis

memasuki pintu atas panggul.


-

karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.


-

kontraksi-kontraksi lemah dari uterus (false labor). (effacement) dan melebar (dilatation) yang biasa disebut dengan pembukaan. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena Dapat disertai ketuban pecah dini. Pada pemeriksaan dalam, serviks tampak mendatar dan dan teratur (true labor). robekan-robekan kecil pada serviks (bloody show).

terjadi pembukaan serviks.


3. Apa saja jenis-jenis pelvic?

Jawaban : Panggul ginekoid Panggul anthropoid Panggul android Panggul platipelloida

4. Apa saja faktor yang termasuk dalam passenger? Jawaban : Ukuran kepala janin

Jawaban :
-

Posisi janin Presentasi janin

5. Apa saja mekanisme persalinan? Turunnya kepala Fleksi Putaran paksi dalam Ekstensi Putaran paksi luar Ekspulsi

C.

Soal ujian tulis


1. Yang termasuk tanda-tanda persalinan normal, kecuali?

a.

Terjadi

perubahan

serviks,

dimana

serviks

menipis

(effacement) dan melebar (dilatation) yang biasa disebut dengan pembukaan. b. c. d. e. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya Dapat disertai ketuban pecah dini. Kontraksi yang terjadi bersifat regular dengan peningkatan robekan-robekan kecil pada serviks (bloody show). kontraksi-kontraksi lemah dari uterus.

intensitas, durasi dan frekuensi dari kontraksi. Jawaban : C


2. Hubungan antara bagian presentasi janin dengan garis imajiner

yang ditarik antara spina ischiadika pelvis ibu disebut? a. b. c. d. e. Station Crowning Engagement Presentasi Dilatation

Jawaban : A

3. Jenis panggul yang paling banyak pada wanita normal dan

mempunyai diameter terbaik untuk lahirnya janin tanpa komplikasi disebut? a. b. c. d. e. Anthropoid Ginekoid Android Platipeloida Koloid

Jawaban : B 4. Yang bukan termasuk tanda-tanda true labor adalah? a. b. c. d. nyeri e. Terjadi progresifitas dari dilatasi dan effacement serviks Jawaban : A 5. Akibat terjadinya kontraksi yang regular dengan peningkatan intensitas,durasi,dan frekuensi adalah? a. b. c.
d.

Kontraksi bersifat irregular Nyeri yang dirasakan biasanya dimulai dari punggung Terjadi peningkatan intensitas,frekuensi,dan durasi

bagian bawah lalu menyebar ke abdomen kontraksi Aktivitas seperti berjalan-jalan akan meningkatkan rasa

Terjadi nyeri pada bagian abdomen Janin melakukan putar paksi dalam Ketuban pecah dini Seriviks mengalami effacement dan dilatation Terjadi poliuria

e.

Jawaban ; D 6. Presentasi terbaik untuk mempermudah persalinan adalah? a. b. c. d. Presentasi bahu Presentasi bokong Presentasi punggung Presentasi perut

e.

Presentasi kepala

Jawaban : E 7. Majunya kepala janin pada mekanisme persalinan diikuti oleh gerakan? 1. Fleksi 2. Ekstensi 3. Putar paksi dalam 4. Putar paksi luar Jawaban : A 8. Yang benar tentang persalinan kala 1 adalah? 1. Disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap. 2. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his atau kontraksi uterus yang teratur. 3. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap. 4. Terdiri dari fase laten dan fase aktif. Jawaban : E 9. Akibat kontraksi pada persalinan serviks mengalami? 1. 2. 3. 4. Affacement Hipertrofi Dilatasi Nekrosis

Jawaban : B 10. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan pada persalinan kala 4 adalah? a. b.
c.

Kontraksi uterus harus baik Kandung kencing harus kosong Plasenta dan selaput ketuban hanya lahir sebagian Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain

d. e.

hematoma Jawaban : C

11. Yang bukan termasuk jenis persalinan adalah? a. b. c. d.


e.

Prematur Spontan Anjuran Permintaan Buatan

Jawaban : D 12. Kontraksi adalah, kecuali?


a. Gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi

untuk sementara waktu.


b. c. d. e. Jawaban : B Bersifat volunter dan terjadi dengan sadar dibawah pengaruh Kontraksi uterus yang kuat, seperti pada bagian akhir kala satu Dapat berupa his (kontraksi uterus), kontraksi otot dinding perut Merupakan power utama pada persalinan. sistem saraf parasimpatis. persalinan, akan memberikan tekanan intrauteri sebesar 45 mmHg. dan kontraksi diafragma pelvis.

13. Hormon yang bekerja untuk mempertahankan kontraksi uterus adalah? a. b. c. d. e. Prostaglandin Progesteron Estrogen Kortisol Oksitosin

Jawaban : E 14. Apa yang menyebabkan terjadinya pelepasan plasenta pada fase persalinan kala 3?
a.

Karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat Karena usia plasenta yang menua. Karena kontraksi melemah. Karena sudah terjadi kelahiran janin.

adhesi. b. c. d.

e.

Karena adanya hormon prostaglandin.

Jawaban : A 15. Bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul dan terus memulai jalan lahir saat persalinan disebut? a. b. c. d. e. Station Presentasi Crowning Engagement Dilatation

Jawaban : B

You might also like