You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah saya dilain waktu. Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudahmudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, temanteman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (Pengantar Ilmu Politik) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada. Pandeglang, Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang . B. Rumusan Masalah......................................... C. Tujuan Penulisan........................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik B. Lingkup dan pengertian Politik .......................... C. Sejarah Perkembangan politik ............................ D. Fokus obyek kajian Ilmu Politik............................ E. Bidang Kajian Ilmu Politik.................................... F. Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya............. G. Kekuasaan Dan Pengaruh Politik........................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA .. 13 14 3 3 4 6 7 8 10 1 2 2 i ii

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang POLITIK, sebuah kata yang banyak mengandung makna, karena politik tidak terlepas dari kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Sebagai bagian dari umat manusia, maka baik secara sadar maupun tidak sadar tiap manusia pasti melakukan kegiatan yang bersifat politik. Atas dasar itu, Aristoteles dalam bukunya Politics (ditulis tahun 335 SM) dikatakan secara alamiah manusia adalah mahluk yang berpolitik. Dalam bahasa latin atau yunani disebut Zoon Politicon Yang dimaksudkan Aristoteles adalah bahwa politik merupakan hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Jika dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain, maka mereka tidak lepas dari keterlibatan dalam hubungan yang bersifat politik. Aristoteles melihat hal ini sebagai kecenderungan alami dan tak dapat dihindarkan oleh manusia dan hanya sedikit orang yang cenderung mengasingkan dirinya daripada bekerja sama dengan orang lain. Politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yakni polis yang artinya negara-kota. Antara abad XVI sampai abad XX, politik diartikan secara lebih sempit dibandingkan dengan pengertian yang dipahami orang-orang Yunani. Jean Bodin (1530-1596), seorang filosof politik Perancis memperkenalkan istilah ilmu politik (Science politique). Tetapi karena ia

seorang pengacara, sorotannya mengenai ciri-ciri negara menyebabkan ilmu politik dihubungankan dengan organisasi dari lembaga yang mempunyai sangkut paut dengan hukum. Pandangan Jean Bodin ini kemudian diperkuat filosofis Prancis lainnya, Monetesquieu (1969-1755) yang mengemukakan bahwa semua fungsi pemerintahan dapat dimasukkan dalam kategori legislatif, eksekutif dan yudikatif. Begitu luasnya cakupan politik, sehingga pendefenisian ilmu politik disesuaikan dengan sudut pandang masing-masing ilmuwan. Sudut pandang itu dilihat dari negara dan pemerintahan, perumusan dan implementasi kebijakan,

bagaimana memperolah dan mempertahankan kekuasaan serta ada yang melihat politik sebagai usaha-usaha warga negara untuk mewujudkan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik ? 2. Bagaimana Lingkup dan pengertian Politik ? 3. Apa Sejarah Perkembangan politik ? 4. Apa Fokus obyek kajian Ilmu Politik ? 5. Apa Bidang Kajian Ilmu Politik ? 6. Apa Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya. ? 7. Bagaimana Kekuasaan Dan Pengaruh Politik ?

C. Tujuan Penulisan 1. Ingin mengetahui tentang Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik 2. Ingin mengetahui tentang Lingkup dan pengertian Politik 3. Ingin mengetahui tentang Sejarah Perkembangan politik 4. Ingin mengetahui tentang Fokus obyek kajian Ilmu Politik 5. Ingin mengetahui tentang Bidang Kajian Ilmu Politik 6. Ingin mengetahui tentang Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya. 7. Ingin mengetahui tentang Kekuasaan Dan Pengaruh Politik

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik Politik berasal dari bahasa yunani polites berarti warga negara kemudian berkembang menjadi Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan Politike yang berarti kemahiran politik. Adapun konsep-konsep dalam ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah: a. Kekuasaan sumber kekuasaan pengaruh pembuat dan pelaksanan kebijakan b. Kewenangan kekuasaan berdasarkan legitimasi c. Konflik dan konsensus d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan B. Lingkup dan pengertian Politik Sebagai ilmu, politik mempunyai lingkup yang meliputi berbagai aspek. Berikut pendapat para ahli tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu politik: - Gambte: politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat pada lembagalembaga pemerintah. - Lefwich Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik menyangkut keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar masyarakat. - Deliar Noer Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.

C. Sejarah Perkembangan politik Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis. Sejarah secara luas Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya berikut; a. b. c. d. e. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam asIndonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Aristoteles.

Sulthaniyyah Tanah Jawi. Sejarah secara sempit - Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara. - Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah - Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies - Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science - Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College. - Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA) - Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science

Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu: 1. Teori Politik 2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah) 3. Partai 4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum) Pada zaman Yunani Kuno para pemikir yang terkenal antara lain: - Socrates (469-399 SM) Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas masalah Public good (kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta tentang keadilan. - Plato (429-347 SM) Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah dan kedudukan individu dalam lingkup kekuasaan yang dipegang. - Aristoteles (384 - 322 SM) Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang asal dan tujuan terbentuknya negara. Perkembangan sebagai ilmu pada akhir abad 19 mulai berkembang sebagai cabang ilmu social memiliki : rangka, dasar, fokus, dan ruang lingkup mengembangkan hukum-hukum ilmiah, obyektif, sistematis, dan empiris, Muncul pendekatan-pendekatan yg berkembang. David E Apter Menyatakan beberapa pendekatan yang berkembang: 1. Pendekatan Kelembagan / institusional 2. Pendekatan tingkah laku (behaviouralism) 3. Pendekatan kenajemukan (pluralism) 4. Pendekatan stuktural 5. Pendekatan Developmentalis. Perkembangan ilmu politik diberbagai Negara berbeda-beda tahapnya, berikut adalah contoh perkembangan ilmu politik diberbagai Negara termasuk Indonesia.

Eropa Daratan 1. Negara-negara eropa selain Inggris 2. 3. 4. Aspek Kajian Kelembagaan Filosofis Historis Yuridis Formal Sempit Kecenderungan Klasik Tradisional Sifat Ilmu Terapan Bernilai

Anglo Saxon Indonesia 1. Negara-negara 1. Belanda 1596 amerika dan pengaruhnya 2. Aspek Kajian 2. 1960 - Tingkah laku - Empiris - Sosiopsikologis - Luas 3. 4. Kecenderungan Aktual Fenomenal Kotemporer Sifat Ilmu Murni Bebas nilai 3. 1970

4. Anglo Saxon

D. Fokus obyek kajian Ilmu Politik - Roger F Soltau: Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, hubungan antar negara dengan warga negara dengan negara lain. - Harold Laswll dan Abraham Kaplan: Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasan - Joyce Mitchell ; Ilmu Politik mempelajari pengambilan keputusan kolektef dan atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat. - Hoggerwerf : Ilmu Politik menelaah tentang kebijakan pemerintah, proses terbentuknya maupun akibat-akibatnya. - Harolod Laswell: Ilmu Politik memepelajari masalah siapa mendapat apa, kapan dan Bagaimana

E. Bidang Kajian Ilmu Politik Politik sebagai ilmu politik memiliki bidang kajian antara lain: 1. Teori-teori Politik Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik (mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari phenomenaphenomena politik. Teori politik ini terdiri dari : - Tujuan politik - Cara mencapai tujuan politik tersebut - Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut - Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebut Ilmu politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu : a) Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis. b) Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma. Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ; a) b) c) d) e) f) g) h) Kekuasaan Pendidikan Kekayaan Kesehatan Keterampilan Kasih sayang Kejujuran/keadilan Keseganan

2. Filsafat Politik. Mencari kebenaran berdasarkan rasional tentang apa, bagaimana sifat dan hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan, dsb. 3. Teori Politik sistematis

Bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik, sehingga teori politik membahas fenomena dan fakta politik.(bisa tidak mengandung nilai = bebas nilai) 4. Lembaga-lembaga politik konstitusi, pemerintah, perbandingan lembaga politik dsb 5. Partai Politik , golongan dan pendapat umum 6. Hubungan International Politik International, orang, administrasi, dan hak international F. Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya. Prinsip-prinsip ilmiah dalam ilmu alam adalah berarti prinsip resonable conduct yaitu the manner in which a typical contemporary scientist deal with his problems of research, atau prinsip-prinsip yang sudah diterima secara umum dalam ilmu ilmu alam, seperti ketika ilmuwan ilmu alam dihadapkan pada gejala yang harus dijelaskannya 1. Hubungan Ilmu Politik & Sosiologi Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik sebagai ilmu yang berusaha mengupas fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi banyak memberi kontribusi terhadap ilmu politik dalam penajaman analisis Membantu ilmu politik dalam memahami latar belakang struktur dan pola kehidupan sosial terutama kaitannya dengan pengambilan keputusan, pengendalian sosial serta pola pengorganisasian secara politis. Sama-sama menelaah negara. Sosiologi melihat Negara sebagai organisasi pengendali sosial. Ilmu politik melihatnya sebagai asosiasi tertinggi. Membantu memahami ilmu politik dalam rangka mengetahui sumber-sumber kewenangan politik, sumber-sumber keabsahan politik 2. Ilmu Politik & Ilmu Sejarah Mempelajari peristiwa masa lampau baik menyangkut sebab-sebabnya serta hubungan antar peristiwa. Membantu ilmu politik dalam

memprediksi masa depan yakni mengapa suatu peristiwa terjadi, bagaimana suatu peristiwa terjadi serta akibat-akibat yang ditimbulkannya. 3. Ilmu Politik & Antropologi Budaya Fokus analisisnya menyelidiki aspek kultural dari setiap hidup bersama. Membantu Ilmu politik : Untuk memahami kondisi masyarakat terutama di negara-negara berkembang yang sedang mengalami perubahan terkait dengan konsep modernisasi, demokratisasi, kolonialisme, hubungan elite dengan massa, nasionalisme, dll Pengembangan metode penelitian partizipant observer 4. Ilmu Politik dengan Filsafat Mengkaji secara sistematis dan rasional dalam mencari jawaban atas persoalan yang menyangkut alam dan kehidupan manusia. Membant ilmu politik menyangkut hakekat manusia, nilai-nilai ideal bagi kehidupan negara/pemerintah. Membantu ilmu politik menyangkut moral dan etika 5. Ilmu Politik & Psikologi Sosial Cabang psikologi yang meneliti perilaku manusia sebagai individu dalam kaitannya dengan situasi sosial (mengamati tingkah laku seseorang yang dipengaruhi situasi sosial). Membantu ilmu politik : Menjelaskan gejalagejala politik dan motif-motif politik yang menjadi dasar setiap proses politik Dalam menganalisis tentang siapa yang paling berkuasa dalam proses politik Pengaruh pemimpin informal dalam pembuatan keputusan politik Mengetahui sikap masyarakat terhadap hal-hal yang baru dan bagaimana situasi yang ada. 6. Ilmu Politik dan Ilmu Hukum Sama-sama menganalisis negara dan komponenanya. Ilmu Politik dapat dibantu dalam memahaminya secara normatif. 7. Ilmu Politik dengan Ilmu Ekonomi Menelaah sesuatu yang berkaitan dengan faktor kelangkaan sehingga berorientasi pada kebijakan rasional. Membantu ilmu politik: Pengambilan keputusan terutama menyangkut pembangunan ekonomi nasional

Penggunaan pendekatan tingkah laku dalam menganalisis masalahmasalah politik G. Kekuasaan Dan Pengaruh Politik Kekuasaan adalah gejala yang selalu ada dalam proses politik Politik tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu berkaitannya antara keduanya. Konsep-konsep yang berkaitan dengan kekuasaan Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu Persuasi yaitu cara meyakinkan orang dengan memberikan Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini mempengaruhi agar orang lain berubah secara sukarela. argumentasi namun yang dipengaurhi tidak menyadari dengan kehendak yang punya kekuasaan. biasanya dilengkapi dengan sejata, sehingga orang lain mengalami ketakutan. Kekuasaan adalah kemampuan menggunakan sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga menguntungkan dirinya, kelompoknya atau masyarakat secara umum. Unsur kekuasaan terdiri dari ;

Tujuan Cara Hasil

Oleh karena agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami makna kekuasaan, yaitu : 1. Kekuasaan adalah hubungan antara manusia 2. Pemegang kekuasaan punya kemampuan mempengaruhi orang lain 3. Pemegang kekuasaaan bisa individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
10

4. Sasaran kekuasaan dapat individu, kelompok, organisasi atau pemerintah 5. Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya kekuasaan, bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan sumber kekuasaan itu. 6. Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus atau kombinasi dari keduanaya. 7. Kekuasaan bisa memiliki tujuan yang baik atau juga buruk 8. Berkaitan pula dengan distribusi kekuasaan 9. Kekuasaan digunakan untuk masyarakat umum 10. Sumber pengaruh digunakan mempengaruhi proses politik Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan atau manipulasi tetapi bisa juga konsensus dan kerelaan Kekuasaan harus dilihat dari dimensi yang saling melengkapinya, yaitu : a. Potensial aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan maka masih bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah aktual. b. Positif negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai tujuan tertentu (positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif) c. Konsensus paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan persetujuan (konsensus) bisa juga dengan ketakutan (paksaan) seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis. d. Jabatan pribadi, kekuasaan di masyarakat modern adalah kekuasaan karena jabatan sedangkan, bila kekuasaan pribadi itu karena kualitas pribadi seseorang. e. Implisit eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan f. Langsung tidak langsung, maksudnya seberapa besar efektivitas kekuasaan. Adapun Sumber kekuasaan terdiri dari ; 1. Sarana paksaan fisik seperti senjata, teknologi dll 2. Kekayaan seperti uang, tanah, bankir, pengusaha dll

11

3. Normatif seperti pemimpin agama, kepala suku atau pemerintah yang diakui. 4. Popularitas pribadi, seperti bintang film, pemain sepakbola. 5. Jabatan keahlian seperti pengetahuan, teknologi, keterampilan. 6. Massa yang terorganisir seperti organisasi buruh, petani, guru dll. 7.Informasi seperti pers yang punya kemampuan membentuk opini publik. Sumber kekuasaan juga harus dilengkapi dengan

waktu dan keterampilan minat dan perhatian

Empat hal ini menjadi penunjang seseorang yang punya sumber kekuasaan menjadi penguasa. Karena kekuasaan cenderung berkembang biak. Sumber kekuasaan dapat digunakan untuk dua hal : a. Non politik seperti untuk usaha, berbelanja, memberi bantuan dll. b. Mempegaruhi proses politik dengan syarat : - Kuat motivasi untuk mencapai tujuan - Mempunyai harapan untuk berhasil - Punya persepsi mengenai biaya dan resiko - Punya pengetahuan tentang cara mencapainya. Hasil penggunaan sumber kekuasaan bisa dilihat dari : 1- Jumlah individu yang dikendalikan 2- Bidang kehidupan yang dikendalikan 3- Kedalaman pengaruh kekuasaan Kekuasaan harus didistribusikan dengan cara ; a- Model elit memerintah b- Model pluralis c- Model populis

12

BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Politik berasal dari bahasa yunani polites berarti warga negara kemudian berkembang menjadi Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan Politike yang berarti kemahiran politik. Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis. Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik (mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari phenomena-phenomena politik

13

DAFTAR PUSTAKA Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992 Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002 Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988 Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing, Yogyakarta, 1997 Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980 Inu Kencana SyafeI, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya, bandung, 1998

14

You might also like