You are on page 1of 38

BAB I PERENUNGAN KEFILSAFATAN

Filsafat? Apa itu?

Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan tindakan Kegiatan kefilsafatan ialah pemikiran secara ketat Filsafat merupakan pemikiran secara sistematis Filsafat merupakan analisa secara hati hati terhadap penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan

Tujuan Filsafat

mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakikathakikatnya dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu di dalm bentuk yang sistematis Filsafat membawa kita ke dalam pemahaman, dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak

Ciri-Ciri Pikirian Kefilsafatan ?

Suatu bagan konsepsional Saling hubungan antarjawaban-jawaban kefilsafatan Sebuah sistem filsafat harus bersifat koheren Filsafat senantiasa bersifat menyeluruh (komprehensif) Filsafat merupakan pemikiran secara rasional Suatu pandangan dunia Suatu definisi pendahuluan

BAB II : METODE KEFILSAFATAN

Tata Cara Perenungan Kefilsafatan

membutuhkan hal hal terinci yang lebih banyak mengenai metode metode yang harus di pakai dan sejumlah contoh bagaimana menerapkankannya Yang dapat kita lakukan adalah melukiskan metode yang dipakai,menguji pikiran kita dan mengkritiknya dengan memeriksa contoh contoh perenungan filsafat.

Metode metode filsafat

ANALISA SINTESA

Analisa

Analisa berarti perincian istilah istilah atau pernyataan-pernyataan ke dalam bagianbagiannya sedemikian rupa,sehingga kita dapat melakukan pemeriksaan atas makna yang di kandungnya Melakukan pemeriksaan secara konseptional istilah yang kita pergunakan dan pernyataan yang kita buat:
ekstensi

( penerapan ) intense ( sifat sifat )

Sintesa

Usaha untuk mencari kesatuan dalam keragaman Lawan analisa atau perincian. Adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang di dapat untuk menyusun suatu pandangan dunia. Proses pengumpilan sistem ini disebut dengan Filsafat Spekulatif

Melakukan Penyimpulan

Perabot-perabot untuk melakukan penyimpulan ini tercakup dalam Logika :


Logika

Deduktif Logika Induktif

Logika Deduktif

Membicarakan cara cara untuk mencapai kesimpulan bila lebih dahulu di ajukan pertanyaan mengenai semua atau semlah diantara kelompok barang tertentu

Logika Induktif

Logika induktif membicarakan tentang penarikan kesimpulan bukan dari pernyatan pernyataan yang umum, melainkan dari halhal yang khusus

BAB III : BAHASA DALAM URAIAN KEFILSAFATAN


Filsafat dan Bahasa

Hakekat Bahasa

Perkataan-perkataan dalam bahasa kefilsafatan merupakan perkataan-perkataan Inggris yang telah memperoleh makna khusus Banyak diantaranya akan dijumpai pada Dictionary of Philosophy. Dalam bahasa kefilsafatan, khususnya yang penting ialah : hendaknya jangan merasa sudah puas dalam hal makna yang dikandung dengan istilahistilah

Simbol dan Perkataan

Setiap perkataan mempunyai 3 macam, yaitu : 1. Tanda itu sendiri 2. Sesuatu yang ditunjuknya 3. Subjek yang memakai perkataan

Makna Perkataan

Aspek perkataan ialah hubungannya dengan pikiran seseorang yang bagi orang tersebut merupakan suatu perkataan yang berbeda dengan pandangan seseorang Perkataan disebut sebagai segi pragmatic, sedangkan makna perkataan disebut segi semantic

Pernyataan-Pernyataan Kefilsafatan yang Mendasar

1. Yang Ada (Being) 2. Kenyataan (Reality) 3. Eksistensi (Existence) 4. Esensi (Essence) 5. Substansi (Substance) 6. Materi (Matter) 7. Bentuk (Form) 8. Perubahan (Change) 9. Sebab-Akibat (Causality) 10. Hubungan (Relation)

Makna Pernyataan dan Verifikasinya

Keuntungan yang diperoleh dari mempelajari filsafat adalah diperolehnya kamus yang semakin tebal yang memungkinkan diperluasnya batas lingkup ungkapan pikiran kita Kebenaran adalah suatu pernyataan. Kebenaran adalah sesuatu yang diberikan sebagai predikat kepada sebuah pernyataan, jika pernyataan itu sungguh-sungguh telah diverifikasi

BAB IV : LAPANGAN PENYELIDIKAN KEFILSAFATAN

Beberapa pandangan tentang filsafat

Filsafat mempunyai makna yang banyak jumlahnya bagi berbagai orang dan pada berbagai masa di dalam sejarah manusia filsafat dipandang meliputi setiap hal, mulai dari sikap pribadi orang terhadap dunia disekitarnya sampai dengan seluruh jumlah pengetahuan manusia

Melakukan analisa terhadap pertanyaan

Ada 3 makna dalam analisa terhadap pernyataan, yaitu:


1,

makna Subjektif 2. Makna Operasional 3. Makna Objektif

Cabang-cabang filsafat

Logika sebagai mata pelajaran mengenai alat


logika

deduktif logika induktif

Logika deduktif

berusaha menemukan aturan-aturan yang dapat dipergunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan yang bersifat keharusan dari suatu premise tertentu atau lebih

Logika induktif

mencoba untuk menarik kesimpulan tidak dari susunan proposisi-proposisi melainkan dari sifat-sifat seperangkat bahan yang diamati Logika induktif mencoba untuk bergerak
Dari

suatu perangkat fakta yang diamati secara khusus menuju kepada pernyataan yang bersifat umum mengenai semua fakta yang bercorak demikian, atau Dari suatu perangkat akibat tertentu menuju kepada sebab atau sebab-sebab dari akibatakibat tertentu.

Pendekatan-pendekatan terhadap cabang-cabang filsafat


Metafisika Ontologi dan kosmologi Epistemologi Psikologi kefilsafatan Antropologi kesehatan Sosiologi kefilsafatan Etika Estetika Filsafat agama

DUNIA SEBAGAIMANA ILMU MELIHATNYA

BAB V

1. ILMU DAN FILSAFAT


Bertrand Russell seseorang tidak musti menjadi seorang filsuf yang lebih baik dengan jalan mengetahui fakta-fakta ilmiah yang lebih banyak

Hakekat Materi - Partikel Materi yang Terdalam - Partikel-partikel subatomic - Materi dan Radiasi Hakekat Ruang Waktu dan Gerakan - Kesulitan untuk membuat definisi tentang ruang dan waktu - Ruang,waktu dan penentuan letak kejadiankejadian - Kenisbian keadaan diam dan gerakan - Ruang-waktu - Ilmu ukur non-Euclides mengenai ruang-waktu

Evolusi Manusia - Evolusi dan keterangan tentang hidup - Bukti yang memperkuat teori evolusi manusia Struktur Tubuh Manusia - Fisiologi tubuh - Tubuh bagaikan sebuah mesin - Peredaran darah - Sistem kelenjar

2. Hubungan Antara Filsafat dengan


ilmu

Filsafat berbicara tentang ilmu Bahasa yang dipakai dalam filsafat dalam beberapa hal selalu tumpang tindih.Bahasa yang dipakai dalam filsafat berusaha untuk berbicara mengenai ilmu dan bukannya didalam ilmu.Satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh filsuf adalah mencoba memberitahukan kepada seorang ilmuan mengenai apa yang harus ditemukannya.

BAB VI
BEBERAPA CORAK SISTEM

1. Dasar sistem yang berbeda

Sistem filsafat dapat dibedakan berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikannya atas corak-corak pertanyaan yang khusus. Misalnya pertanyaan Bagaimanakah cara kita memperoleh pengetahuan?. Descartes seorang pengikut rasionalisme menjawab,kita memperoleh pengetahuan melalui akal. Dari pihak lain, Locke seorang pengikut empirisisme menjawab pengetahuan berasal dari pengalaman.

2. Klasifikasi (penghimpunan) secara


singkat

Realisme, Berpendirian, Idealisme, Berpandangan, Naturalisme, Menganggap alam kodrat merupakan seluruh kenyataan

3. Hubungan antara Metafisika dengan Epistemologi

Pertanyaan Metafisika , Apakah hakekat kenyataan yang terdalam itu? dan masingmasing corak filsafat memperoleh jawaban terhadapa pertanyaan metafisika itu dari penyelesaian terhadap maslah epistemology mengenai hubungan antara yang mengetahui dengan diketahui.

BAB VII EPISTEMONOLOGI SUATU MASALAH

Pentingnya Epistemonologi
Masalah epistemonologi mempunyai banyak segi. Penyelesaian masalah epistemonologi tergantung pada apa yang diajarkan oleh seorang ahli psikologi kepada kita. Makna pengetahuan. Dianatara hal-hal yang di masa lampau kita percayai sebagai pengetahuan, dikemudian hari ternyata banyak yang sesat. Pada suatu masa orang yakin bahwa hanya ada tujuh buah pelanet. Karena sudah jelas bahwa mungkin kita tidak mempunyai pengetahuan yang sejati, maka kita dapat mengajukan pertanyaan bagaimanakah caranya kita memperoleh pengetahuan?

Metode-Metode untuk Memperoleh Pengetahuan Empirisisme. Rasionalisme Fenomena ajaran kuat Intusionisme Metode ilmiah

THANK YOU ^_^

You might also like