You are on page 1of 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. B AKSEPTOR KB PIL dengan AMENORHOE Di BPS NINA, Amd.

Keb SURABAYA

Di susun oleh : DIAN SHEILLA ARISTA NIM : 05.300.06

SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN ARTHA BODHI ISWARA PRODI DIII KEBIDANAN SURABAYA 2007

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kw hadirat Allah SWT, karena atas berkah,rahmat dan hidayahnya penulis bisa menyusun laporan proses belajar tentang Asuhan kebidanan dengan judul Asuhan Kebidanan pada NY B Akseptot KB pil di BPS Nina,Amd.Keb Surabaya. Asuhan kebidanan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam ramgka memenuhi tugas laporan dilahan praktek. Dalam penulisan ini penulis pengucapkan terima kasih kepda berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan ASKEB ini : 1. Prof, Dr, HR, Soedibyo, H.P, dr, DTM. Selaku ketua STIKES ABI Surabaya. 2. Lia Hartanti, SST. Selaku kepala jurusan prodi kebidanan di STIKES ABI Surabaya. 3. Wulan Diana, SST. Selaku pembingbing Akademik di STIKES ABI Surabaya 4. Nina Nuraneayatin, Amd.Keb. selaku pembimbing lapangan di BPS Nina, Amd.Keb Surabaya. 5. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan Askeb ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Askeb ini masih banyak kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi memperbaiki Asuhan Kebidanan ini, juga untuk Asuhan Kebidanan selanjutnya.

Surabaya, Desember 2007

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Tujuan 1.3 Ruang lingkup 1.4 Metode penulisan 1.5 Sistematika penulisan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian KB pil 2.2 pil kombinasi 2.3 Pil sekuensial 2.4 Pil mini 2.5 Konsep Asuhan Kebidanan BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian 3.2 Interpretasi data dasar 3.3 Diagnosa potensial 3.4 Identifikasi tindakan segera 3.5 Intervensi 3.6 Implementasi 3.7 Evaluasi DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kontrasepsi adalah upaya untuk menjaga terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsimerupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100 % ideal. Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus menerus, dan efek samping minimal. Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis dan fisiologis ( theorical effectivennes ), daya guna pemakaian ( use effectivennes ) dan daya guna demografik ( demografik effectivennes ). Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai dengan tepat sesuai dengan intruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap kontrasepsi yang ternyata pada keadaan sehari-hari yang di pengaruhi oleh faktor-fakyor ketidak hati-hatian, tidak taat, motivasi, keadaan sosekbud,pendidikan. Daya guna demografi menunjukkan beberapa banyak kontraspsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran baru. Efek samping ( slide effect ) dapat pula dan sebaliknya dinilai dengan cara life table. Dalam hal efek samping yang jarang, maka cara ini memerlukan jumlah percontoh yang besar untuk mendapatkan yang sahih. Jika ini tidak memungkinkan dapat digunakan cara khusus terdapat kontrol, walaupun dengan cara ini hanya dapat diperoleh gambaran relatif suatu keadaan efek sampingan pada golongan akseptor dibandingkan dengan non akseptor.

1.2

Tujuan 1.2.1 Tujuan umum Di harapkan mahasiswa Akademi STIKES ABI Surabaya mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada wanita yang akan menjadi akseptor KB yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1.2.2 Melaksanakan pengkajian data pada klien Melaksanakan identifikasi masalah Menentukan diagnosa potensial Melaksanakan rencana tindakan Mampu melaksanakan intervensi Mampu melaksanakan implementasi Melaksanakan evaluasi

Tujuan khusus Diharapkan mahasiswa akademi kebidanan mempunyai wawasan

yang lebih dalam dan pengalaman yang menyatakan dalam pelaksanaan dan manajement. 1.3 Ruang lingkup Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program pendidikan di tempat praktek BPS Nina, Amd.Keb Surabaya. 1.4 Metode penulisan 1.4.1 Study pustaka dengan mempelajari ilmu kebidanan pathologis serta manajement Asuhan kebidanan 1.4.2 1.4.3 1.5 Study data yang ada pada klien subyektif maupun obyektif. Pemecahan masalah dengan menggunakan 7 langkah.

Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Latar belakang Tujuan Ruang lingkup Metode penulisan Sistematika penulisan

BAB II

TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian KB pil 2.2 Pil kombinasi 2.3 Pil sekuensial 2.4 Pil mini 2.5 Konsep Asuhan Kebidanan

BAB III

TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian 3.2 Interpretasi data dasar 3.3 Diagnosa potensial 3.4 Identifikasi tindakan segera 3.5 Intervensi 3.6 Implementasi 3.7 Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1

Pengertian Pil 2.1.1 Pil kontrasepsi Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Kenaikan jumlah akseptor terlihat terutama dalam 20 tahun terakhir ini. 2.1.2 Macam-macam pil a. b. c. Pil kombinasi Pil sekuential Mini pil

2.2

Pil kombinasi 2.2.1 2.2.2 Profil Efektif dan reversibel Harus diminum tiap hari Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual-mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang Efek samping sangat jarang terjadi Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, baik yang sudah mempinyai anak maupun belum Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil Tidak di anjurkan pada perempuan yang menyusui Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat Jenis Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

menggunakan hormon aktif estrogen / progesteron ( E/P ) dalam dosis yang sama dengan tujuan tablet tanpa hormon aktif Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet,

mengandung hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Trifasik

: pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif 2.2.3 Cara Kerja

1. Menekan ovulasi 2. Mencegah inplantasi 3. Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma 4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula 2.2.4 Manfaat Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubekomi) bila digunakan setiap hari 1 kehamilan / 1000 perempuan dalam tahun pertama tahun penggunaan. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil Tidak mengganggu hubungan seksual Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Membantu mencegah : - kehamilan ektopik - kanker ovarium - kanker endometrium - kista ovarium - penyakit radang panggul - kanker jinak pada payudara - disminore / akne 2.2.5 Keterbatasan Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari

Mual, terutama pada 3 bulan pertama pemakaian Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama pemakaian Pusing, nyeri payudara Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif Berhenti haid (amenore) jarang pada pil kombinasi Tidak boleh diberikan pada perempuan yang menyusui (mengurangi ASI) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang

Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu hati-hati

2.2.6

Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) HBV,HIV/AIDS Indikasi

1. Usia reproduksi 2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak 3. Gemuk atau kurus 4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi 5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui 6. Setelah melahirkan 6 bulan dan tidak memberikan ASI Eksklusif,sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut 7. Pasca keguguran 8. Anemia karena haid berlebihan 9. Nyeri haid hebat 10. Siklus haid tidak teratur 11. Riwayat kehamilan ektopik 12. Kelainan payudara jinak

13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf 14. Penyakit thyroid, penyakit radang panggul, endometritis atau tumor ovarium jinak 15. Menderita TBC 16. Varises vena 2.2.7 Kontra indikasi

1. Kontra indikasi absolut : a) b) c) d) e) f) g) h) Trombopehalebitis atau kelainan trombo emboli lain. Kelainan serebro vaskuler Penyakit jantung sistemik Karsinoma payudara Neoplasma yang tergantung pada estrogen Kehamilan Tumor hepar ( jinak/ganas) Perdarahan abnormal dari genetalia yang tidak diketahui penyebabnya 2. Kontra indikasi relatif, kuat : a) b) c) d) e) Sakit kepala hebat terutama yang vaskuler/migrain Hipertensi Diabetes militus Penyakit kandungan,empedu aktif Rencana operasi besar,efektif dalam 4 minggu mendatang atau operasi besar yang memerlukan immobilisasi f) 2.2.8 Tungkai bawah yang digips untuk waktu lama

Efek samping Efek sampingan dapat dibagi 2 golongan yakni efek samping ringan dan efek samping berat. a. Efek sampingan ringan: Pertambahan berat badan Perdarahan diluar haid Mual, depresi

Anoreksia, melasma candidiastis Amenorhe pasca pil Retensi cairan dan Keluhan-keluhan gastrointestinal yang umumnya timbul dalam beberapa bulan pertama pemakaian pil dan efek samping ini akan berkuran dan hilang dengan sendirinya. Adapula yang hilang jika pasien berpindah ke pil yang lain dengan kadar estrogen, progesteron yang lebih sesuai.

b. Efek samping berat 2.2.9 Trombo emboli

Cara penggunaan

1. Sebaliknya pil diminum tiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari 2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid 3. Sangat dianjurkan penggunaan pada hari pertama haid 4. Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket 5. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil harus habis sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru.bila paket 21 habis, sebaiknya menunggu waktu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru 6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambillah pil yang lain 7. Bisa terjadi muntah besar atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan pil dapat diteruskan 8. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa 9. Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakn metode kontrasepsi yang lain.

10. Bila lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan pil tersebut. 2.2.10 Waktu mulai menggunakan pil Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain ( kondom ) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 / tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut. Setelah melahirkan : - Setelah 6 bulan pemberian ASI Eklusif - Setelah 3 bulan dan tidak menyusui - Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari ) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera di berikan tanpa perlu menunggu haid 2.3 Pil Sekuensial Pil sekuensial dewasa ini agaknya kurang populer selama 14-15 hari pertama hanya diberikan estrogen, selanjutnya kombinasi estrogen dan progesteron sampai siklus haid selesai. Khasiat pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen pada pil sekuensial lebih tinggi dari pada dosis estrogen pada pil kombinasi. Cara pemakaiannya sama dengan pil kombinasi. Berhubung tidak ada progerteron pada pil-pil pertama, Maka lupa minum pil ini dapat menimbulkam kehamilan. Efek sampingan dan kontraindikasi kurang lebih sama dengan pil kombinasi. Beberapa kepustakaan menganjurkan pil sekuensial pada keadaan hipoetriogenik, haid tidak teratur, haid sering terlambat dan jerawat.

2.4

Pil mini 2.4.1 Pil mini adalah pil yang hanya mengandung progerteron saja tanpa estrogen Karena pil mini sering menyebabkan perdarahan iregelur, maka perdarahan abnormal pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya merupakan salah satu kontra indikasi utama untuk pemakaian pil mini terutama untuk wanita yang usia lebih tua. Mini pil jarang diberikan pada wanita yang mempunyai penyakit mononucloisis atau penyakit-penyakit hepar. 2.4.2 Efek samping Terjadinya perdarahan tidak teratur, karena tanpa estrogen, sehingga pregesteron sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur 2.4.3 2.4.4 Terjadinya spoting Jenis pil Kemasan dengan isi 35 pil : 300 mg levenorgestrel atau 350 mg netrotindron Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg desogrestrel Cara penggunan

1. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama 2. Minum pil yang pertama pada hari pertama haid 3. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam beriktunya 4. Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. 5. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan menggunakan metode pelindung sampai akhir bulan.

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1

PENGKAJIAN A. Data Subyektif 1.1 Biodata Nama Umur : Ny.B : 25 thn Nama Umur : Tn K : 36 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat No.Telp No.Reg : Islam : SMA : IRT :Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan : Islam : SMA : Swasta :: Jl.Bulak Rukem 3 :-

: Jl.Bulak rukem 3 Alamat ::No.Telp

1.2 Alasan kunjungan saat ini/ keluhan Utama Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapatkan haid lagi selama 2 bulan semenjak minum pil KB.

1.3 Riwayat mentruasi Siklus mentruasi : 28 hari Lama Warna Bau Flour albus : 7 hari : Merah : Amis : Tidak Disminore : Kadang-kadang Menarche : 12 tahun HPHT TP : :

1.4 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Kehamilan No Suami ke UK Penyul Jenis Persalinan Penol Penyul Nifas Seks BB/PB Anak H/M Umur Lama teki KB Ket

1.5 Riwayat kesehatan a. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menahun maupun menurun seperti, hepatitis, DM, hipertensi, asma, jantung, TBC dll. b. Riwayat penyakit keluarga / keturunan Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun, dan menahun, seperti : hepatitis, DM, hipertensi, asma, jantung, TBC dll. 1.6 Perilaku kesehatan Ibu mengatakn bahwa ia tidak perna minum jamu-jamuan, tidak minum alkohol, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi narkoba. 1.7 Riwayat psikologi Ibu mengatakan bahwa suami dan keluarganya sangat mendukung ibu untuk ikut KB 1.8 Riwayat KB Ibu mengatakan bahwa ia belum pernah ikut KB sebelumnya. 1.9 Pola kehidupan sehari-hari a. Pola nutrisi Ibu mengatakan bahwa ia makan 3x sehari dengan porsi 1 piring habis, menu : nasi, sayur, lauk dan kadang buah-buahan dan minum 7-8 gelas air putih sehari.

b. Pola eleminasi Ibu mengatakan bahwa BAB : 1-2 x sehari, konsistensi lunak, warna kuning dan BAK 5-6 x sehari tanpa rasa nyeri, warna kuning jernih. c. Pola aktivitas Ibu mengatakan bahwa ia melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga seperti : menyapu memasak, mencuci dll. d. Pola istirahat/tidur Ibu mengatakan bahwa ia tidur malam 8 jam. Dan tidur siang 2 jam. e. Pola kebersihan diri / personal Hygiene Ibu mengatakan bahwa ia mandi 2x sehari ( pagi dan sore ) gosok gigi 2x sehari, ganti celana dalam dan baju 2x sehari, keramas 3x seminggu. f. Pola seksual Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1-2x seminggu B. Data Obyektif 2.1 Pemeriksaan Umum Kesadaran : Composmentis

Keadaan umum : Baik TTV : Tensi : 110/70 mmHg Suhu : 36C Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit

Lila : 24 cm BB 2.5 : 45 kg

Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Rambut Muka Mata : Bersih, hitam, tidak ada ketombe. : Tidak pucat, tidak odema : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak icterus

Hidung Mulut Telinga Leher

: Bersih, tidak ada polip, tidak ada serumen : Bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak caries : Bersih, tidak ada serumen : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis

Dada Payudara

: Simetris : Bentuk Areola : Simetris : Tidak ada hiper pigmentasi

Puting susu : Menonjol Keluaran Perut : Striae Linea : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

Pembesaran : Tidak ada Bekas luka Vulva : Warna Luka parut Keluaran Varises Odema Anus : Hemoroid Varises Ekstrimitas : Atas : Tidak ada : Merah muda : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Varises Odema Bawah : Varises Odema b. Palpasi Payudara Abdomen c. Auskultasi Dada d. Perkusi Reflek patela: +/+ : Tidak ada ronkhi, tidak ada whezing : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan : Tidak ada pembesaran : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

2.6 Pemeriksaan Penunjang Plano tes : (-) atau tidak hamil

3.2

INTERPRETASI DATA DASAR, DIAGNOSA DAN MASALAH Tgl/jam Data dasar DS: Ibu mengatakan bahwa ia khawatir terhadap keadaannya yang tidak mendapat haid lagi selama 2 bulan DO: Tensi : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36 C RR BB : 22x/menit : 45 kg Masalah : Cemas Diagnosa dan masalah Akseptor KB pil kombinasi dengan amenorhoe

16-12-07/ 19.30 WIB

DS: Ibu khawatir karena tidak mendapatkan haid DO: Wajah ibu terlihat cemas

3.3

DIAGNOSA POTENSIAL -

3.4

IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA -

3.5

INTERVENSI Tgl Tujuan : 16-12-2007 Jam : 19.45 WIB

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit diharapkan ibu tenang dan dapat menerima keadaanya .

Kriteria : 1. KU ibu baik 2. TTV dalam batas normal 3. Tidak terjadi kehamilan 4. Ekspresi wajah ibu tenang 5. Ibu mengerti penjelasan petugas

Tgl / jam 16-12-07 / 19.45 WIB

Diagnosa Akseptor KB pil kombinasi dengan Amenorhoe.

Intervensi 1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien

Rasional 1. Dengan melakukan pendekatan terapeutik pada pasien diharapkan dapat terjadi hubungan yang baik dengan petugas

2. Berikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan

2. Dengan memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan diharapkan pasien mengetahui keadaannya.

3. Berikan HE tentang : Manfaat pil kombinasi Efek samping pil kombinasi Cara penggunaan 4. Berikan terapi obatobatan.

3. Dengan diberikan HE tentang manfaat, efek samping, dan cara penggunaan pil KB kombinasi diharapkan pasien lebih memahami tentang pil KB. 4. Dengan diberikan terapi obat-obatan diharapkan ibu tidak amenorhoe.

5. Anjurkan ibu untuk kontrol lagi 1 minggu kemudian atau jika ada keluhan. Masalah : Cemas

5. Dengan menganjurkan ibu untuk kontrol petugas dapat mengetahui perkembangan ibu.

1. Beri motivasi / dukungan pada ibu

1. Dengan memberikan ibu motivasi diharapkan kecemasan ibu berkurang.

3.6

IMPLEMENTASI Implementasi 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan cara : Memberi salam dan memperkenalkan diri Menanyakan keluhan Menjawab pertanyaan

Tgl / jam 16-12-07 / 19.45 WIB

2. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan TTV : Tensi : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36 C RR BB : 22x/menit : 45 kg

Hasil pemeriksaan plano tes (-) 3. Memberikan HE tentang : * Manfaat pil KB Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubekomi) bila digunakan setiap hari 1 kehamilan / 1000 perempuan dalam tahun pertama tahun penggunaan. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil Tidak mengganggu hubungan seksual Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Membantu mencegah : - kehamilan ektopik - kanker ovarium - kanker endometrium - kista ovarium

- penyakit radang panggul - kanker jinak pada payudara - disminore / akne * Efek samping Efek sampingan dapat dibagi 2 golongan yakni efek samping ringan dan efek samping berat. a. Efek sampingan ringan: Pertambahan berat badan Perdarahan diluar haid Mual, depresi Anoreksia, melasma candidiastic Amenorhe pasca pil Retensi cairan dan Keluhan-keluhan gastrointestinal yang umumnya timbul dalam beberapa bulan pertama pemakaian pil dan efek samping ini akan berkuran dan hilang dengan sendirinya. Adapula yang hilang jika pasien berpindah ke pil yang lain dengan kadar estroge, progesteron yang lebih sesuai. b. Efek samping berat * Trombo emboli

Cara penggunaan 1. Sebaliknya pil diminum tiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari 2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid 3. Sangat dianjurkan penggunaan pada hari pertama haid 4. Pada paket 28 pil dianjurkan mulia minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket 5. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil harus habis sebaiknya anda mulai

minum pil dari paket yang baru.bila paket 21 habis, sebaiknya menunggu waktu 1 minggu baru kenudian mulai minum pil dari paket yang baru 6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambillah pil yang lain 7. Bisa terjadi muntah besar atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan pil dapt diteruskan 8. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa 9. Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakn metode kontrasepsi yang lain. 10. Bila lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan sekual sampai telah menghabiskan pil tersebut. 4. Memberikan terapi obat-obatan yaitu diberi pil dengan dosis estrogen 50 mg,atau dosis estrogen tetap tapi pregestin dikurangi: Klien diberi pil estrogen 50 mg diminum 1 x 1 5. Menganjurkan ibu untuk kembali kontrol ulang 1 minggu lagi agar petugas dapat mengetahui perkembangan klien.

Masalah

: Ibu khawatir

1. Memberikan motivasi / dukungan pada ibu dengan menjelaskan keadaan ibu agar ibu lebih tenang

3.7

EVALUASI Tanggal :16-12-2007 Jam : 20.15 WIB

S : - Ibu mengatakan bahwa telah memahami alat kontrasepsi yang digunakan dan bersedia melaksanakan semua yang diamjurkan oleh petugas kesehatan - Ibu dapat mengulang penjelasan dari petugas - Ibu sudah tidak khawatir dengan keadaannya - Wajah ibu tampak tenang O : TTV : Tensi Suhu Nadi RR BB Hasil plano tes : 110/70 mmHg : 36C : 80 x/menit : 22 x/menit : 48 kg :(-)

A : Aksepror KB pil kombinasi dengan amenorhoe P : - Berikan HE tentang : * Keuntungan * Efek samping - Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu datang jika ada keluhan

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP, 2005 Saifuddin, AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP, 2006 Sastrawinata, Sulaiman. Teknik Keluarga Berencana. Unpad. Bandung : 1980 Manuaba, IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : 2002

You might also like