Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan teori yang ada bahwa nyamuk Ae aegypti hanya mau berkembangbiak di air bersih saja tapi beberapa penelitian menemukan larva aedes terdapat di dalam sumur gali.A Hal ini mengindikasikan adanya perubahan perilaku nyamuk Aedes dalam beradaptasi dengan lingkungan.9 Bila Aedes benar-benar dapat berkembang biak tanpa air bersih maka potensi bahaya penularan DBD dan penyakit lain yang ditularkan Aedes akan semakin besar dimasa yang akan datang, oleh karena itu perlu diteliti apakah nyamuk Ae aegypti dapat berkembang biak di luar air bersih.
1. Tujuan Umum Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur pada berbagai perindukan selain air bersih. 2. Tujuan Khusus a. Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur di air tanah. b. Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur di air Comberan. c. Menganalisis perbedaan rata-rata jumlah telur Ae aegypti berdasarkan jenis air pada TPA. d. Membandingkan jumlah telur Ae aegypti berdasarkan kombinasi jenis air pada tempat perindukan.
Manfaat
Memberikan bukti bahwa nyamuk Aedes aegepti dapat berkembang biak di luar air bersih. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk menyusun kebijakan dan strategi baru dalam pengendalian nyamuk Ae aegypti , terkait dengan usaha-usaha Pencegahan DBD.
Telur,pupa,larva,dewasa
1. Bionomi a. Tempat Perindukan / Perkembangbiakan, Perilaku makan, Perilaku istirahat, Jarak terbang, Lama hidup
Pengertian Air Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang berada di planet bumi ini, yang tidak membutuhkan air. Batasan Air Limbah Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995 Setiap saat sumber sumber air baru dicari dan dicoba kemungkinannya. Hal ini berkaitan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan manusia yang membutuhkan air, baik untuk kepentingan rumah tangga secara langsung ataupun untuk kepentingan lainnya secara tidak langsung. Sumbersumber air yang ada di bumi ini antara lain adalah air laut, air atmosfer, air permukaan, dan air tanah
Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah terdapat diantara butir-butir tanah atau retakan bebatuan dengan kedalaman 15-30 meter Air comberan (Air limbah rumah tangga) Menurut Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha kegiatan yang berwujud cair Air bersih Menurut perturan Menteri Kesehaten Republik Indonesi Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi sarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak.
Kerangka Teori
Fogging Densitas Dewasa pupa Air Bersih
PSN
Larva
Telur
TPA
Air Tanah
Bakteri
Parasit
Abatisasi
Air Comberan
Kerangka Konsep
Variabel bebas: Jenis air - Air tanah - Air tercemar (air comberan) - Air bersih Variabel pengendali; - Temperatur - Volume - komposisi Variabel terikat; Jumlah telur yang terdapat di masingmasing air
Hipotesis A.Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan berisi air tanah. B.Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan berisi air comberan. C.Ada perbedaan rata-rata jumlah telur pada masing-masing jenis air.
C. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah nyamuk Ae aegypti yang sudah kenyang darah dan siap untuk bertelur dilaboraturim B2P2VRP. Perlakuan dalam penelitian ini adalah variasi jenis air perindukan. Variasi ini berasal dari tiga macam kondisi air yaitu air bersih (AB), air tanah (AT) dan air comberan (AC). Dari ketiga air tersebut di buat tuju macam variasi sebagia berikut: I. AB-AB-AB V AB-AC II AT-AT-AT VI AT-AC III AC-AC-AC VII AB-AT-AC IV AB-AT
D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian a. Variabel dependen (terikat) Jumlah telur yang dihasilkan untuk masing-masimg tempat perindukan. b. Variabel independen (bebas) Jenis air tempat bertelur nyamuk Ae aegypti. c. Variabel pengendali Temperatur air, Volume air dan komposisi air.
2. a. b. c. d. e.
Definisi Operasional Menghitung jumlah telur nyamuk Ae aegypti Jenis air tempat bertelur nyamuk Ae aegypti Temperatur air Volume air Komposisi air
E. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan perhitungan jumlah telur yang terdapat di masingmasing tempat eksperimen. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari internet, buku-buku, majalah atau hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini.
F. Prosedur Penelitian 1. Bahan 2. Alat a. Ovitrap berwarna hitam b. Kandang c. Alat tulis d. Thermometer e. Kertas saring 3. Tenaga 4. Cara kerja penelitian
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data dilakukan dengan: a. Entri Data b. Editing c. Tabulasi Data 2. Analisis Data a. Analisis Univariat b. Analisis Bivariat 3. Kemudian untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan analisis yang dipakai adalah Post Hoc Test dengan pilihan uji LSD (Least Signifikan Difference).
Mg/l Mg/l
Kode AB AT AC
Minimum 98 15 107
Keterangan : Air Bersih (AB), Air tanah (AT), dan Air Comberan (AC)
Berikut ini rata-rata perolehan jumlah telur nyamuk Ae aegypti berdasarkan jenis air tempat perindukan.
220 214 200 211
180
160
Mean JMLTELUR
KODE
Hasil jumlah telur nyamuk Ae aegypti berdasarkan kombinasi air dalam kandang
Kode AB, AT dan AC AB dan AT AB dan AC AT saja AC saja AB saja AT dan AC Minimum Maksimum Jumlah 15 88 123 89 122 173 72 208 193 302 264 478 377 163 1055 926 1148 1073 1730 1656 754 Rata-rata 117,22 154,33 191,33 178,83 288,33 276,00 125,67 Standar Devisiasi 54,302 43,339 73,527 59,781 136,008 69,085 38,396
Berikut ini merupakan grafik perolehan telur nyamuk Ae aegypti berdasarkan kombinasi dari ke tiga jenis air
400
200 182
199
183
Mean JMLTELUR
179 151
KODE
AB AT AC
126 101
AB & AC AT saja
AC saja AB saja
AT & AC
AB & AT
KOM_AIR
Penelitian membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti kenyang darah mau bertelur pada tempat perindukan (ovitrap) yang berisi air bersih, air tanah, (air sumur gali), maupun air comberan (air yang diambil dari got buangan limbah cair rumah tangga). Hal ini menyimpulkan bahwa Ae aegypti mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada, khususnya lingkungan yang tidak menguntungkan. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori lama tentang bionomi Ae aegypti dalam bertelur (memilih tempat perindukan). Secara teoritis bahwa nyamuk Ae aegypti hanya mau berkembang biak pada tempat-tempat yang berisikan air jernih misalnya dikaleng bekas, pecahan botol, pecahan gelas, pot bunga, tempat minum burung, gentong, bak mandi, lubang pohon (pisang, kelapa, aren, atau juga pada bekas potongan pohon bambu dan bekas batang atau cabang pohon yang tumbang).
Saran Tindakan penguburan atau pemusnahan tandon air disekitar rumah harus digalakkan, mengingat nyamuk Ae aegypti mau bertelur baik pada air bersih, air tanah, dan air comberan. perlu dikaji lebih lanjut tentang daya tarik air comberan terhadap perilaku bertelur nyamuk Ae aegypti : kandungan-kandungan kimia yang menarik perhatian Ae aegypti dalam memilih tempat bertelur. Pada penelitian ini air perindukan yang digunakan sudah diendabkan selama 24 jam, hasilnya menunjukan bahwa nyamuk Ae aegypti mau bertelur pada semua jenis air. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru : apakah nyamuk Ae aegypti mau bertelur pada air tanah dan air comberan yang baru diambil (belum diendabkan) atau dalam keadaan yang selalu teraduk.