You are on page 1of 9

MASYA ALLAH

Sempurna Tuhan menciptakan


Dirimu yang tiada cela
Kurasa engkaulah orangnya
Yang tercantik di jagat raya

Mustahil lelaki tak tergila-gila


Mustahil lelaki tak memuja-muja

Sempurna Tuhan menciptakan


Dirimu yang tiada cela

Memandang bibirmu yang selalu basah


Sama seperti memandang mangga muda
Memandang matamu yang sayu merayu
Sama seperti memandang safir biru

Yahoi..., masya Allah


Yahoi, yahoi..., masya Allah

Selama jantungku berdenyut


Apa maumu ‘kan kuturut
Sebelum darahku membeku
‘Ku rela jadi sahayamu

Mustahil dirimu dapat kulupakan


Mustahil cintaku dapat terpadamkan

Selama jantungku berdenyut


Apa maumu ‘kan kuturut

MALAM TERAKHIR

Malam ini malam terakhir bagi kita


Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti

Esok aku akan pergi lama kembali


Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Aku akan sabar menanti kembali
Selamat jalan dan sampai jumpa lagi

Esok kita akan berpisah


Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Semakin lama kita berpisah
Semakin mesra untuk berjumpa
Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Kita akan berjumpa di saat bahagia
Di saat malam pesta perkawinan kita

Mengapa... Mengapa hatiku berdebar-debar


Seakan-akan ku ragu
Untuk merelakan kepergianmu kasih

Mengapa... Mengapa hatiku berkata-kata


Seakan-akan berbisik
Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi

Kepergianku hanya untuk kembali


Kita berpisah untuk berjumpa lagi
Kecuali bila Tuhan menghendaki
Tentu saja kita harus rela hati
Karena kehendak-Nya itu yang terjadi

PELANGI

Di sore secerah ini


Engkau menampakkan diri
‘Ku cinta akan warnamu
Merah hijau kuning ungu

Pelangi aku bertanya


Benarkah orang berkata
Engkau sebagai pertanda
Bidadari sedang mandi

Kalau memang demikian


Coba tunjukkan padaku
Di manakah gerangan
Mandinya sang bidadari

‘Pabila engkau tunjukkan


Mandinya sang bidadari
Pasti ‘ku ‘kan ke sana
Walau di mana pun jua

PENGANGGURAN

Telah lama kualami


hidupTiada pegangan
pengangguran, ya Allah
Tiap hari susah makan
Anak isteri bertangisan
jadi korban, ya Allah

Tiada yang mau menolong pada diriku ini


Tiada yang mau perduli akan nasibku ini
Bahkan mereka mencemoohkan penuh kebencian
Aku pun selalu disisihkan dari pergaulan

Tiap hari susah makan


Anak isteri bertangisan jadi korban, ya Allah
Ya Tuhan Rabbul Izzati
Tanamkan dalam jiwaku kesabaran, ya Allah

RUJUK

Pria:
Maksud hatiku datang kemari
Untuk mengajakmu rujuk kembali

Wanita:
Pikirkan dulu maksud hatimu
‘Ku tak mau nanti bercerai lagi

Pria:
Ternyata tak kuasa ‘ku berpisah darimu
Baru kini terasa aku membutuhkanmu

Wanita:
Juga itu sayang yang aku rasakan

Pria:
Maafkan sayang kesalahanku
Yang dahulu telah menceraikanmu

Wanita:
Semua itu telah berlalu
Kini mulailah hidup yang baru

KUSAYANG PADAMU

Senyumnya duhai manis sekali


Membuat pria setengah mati
Matanya duhai tajam sekali
Menusuk jauh ke lubuk hati
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu

‘Ku tahu banyak pria merayu


Mengharap cinta kasih darimu
Tetapi, tak berubah cintamu
Padaku, pria yang tidak mampu
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu

Murninya rasa cintamu membuat aku terharu


Tulusnya rasa cintamu membuat ‘ku selalu rindu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan layu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan beku
Walau sampai tua nanti
Cintaku tak ‘kan terbagi

YATIM PIATU

Yatim piatu, malang nasibmu


Semoga Tuhan selalu
Melimpahkan rahmat-Nya padamu
(Amin, Allahumma Amin)
Yatim piatu, besarkan hatimu
Di dalam mengarungi
Hidup yang penuh tantangan ini
(Amin, Allahumma Amin)

(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)


(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)

Wahai semua kawan


Atasmu kewajiban
Menyantuni mereka dan mengasihinya

(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)

Sungguh engkau manusia


Yang tiada beriman
Bila pada mereka tak belas kasihan

(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)


(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)

Wahai para hartawan


Coba ulurkan tangan
‘Tuk membantu mereka dalam kehidupan

(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)

Sungguh engkau manusia


Pendustakan agama
Apabila mereka engkau sia-sia

(Amin, Allahumma Amin)


TERSESAT

Manusia, banyak manusia tersesat


Banyak yang tersesat
Tak tahu apakah tujuan hidupnya
Di dalam dunia

Mereka hanyalah berlomba-lomba


Dalam segala urusan dunia
Sehingga maksiat dikira surga
Senanglah mereka melakukannya

Cukup banyak sudah Nabi-Nya


Yang diturunkan ke dunia
Untuk menyampaikan risalah
Pada seluruh manusia

Belum sampaikah ke telinga


Kabar tentang negeri yang baka
Negeri tempat tujuan kita
Ke surga atau neraka

Manusia, banyak manusia tersesat


Banyak yang tersesat
Tak tahu apakah tujuan hidupnya
Di dalam dunia

Mereka hanyalah berlomba-lomba


Dalam segala urusan dunia
Begitulah mereka selamanya
Sampai menuju ke liang kuburnya

TIADA BERDAYA

Sudah kehendak takdir kita berdua


Berjumpa dan bercita, berpisah pula
Ayah-ibumu, sayang, telah memilih
Pada jodoh yang lain, ‘ku tak berdaya
‘Ku tak berdaya

Maafkan aku, kasih, bukan aku tak sudi


Menerima cintamu setulus hati
Agar engkau bahagia, rela ‘ku melepasmu
Turutilah kehendak orang tuamu

Selamat berpisah, sayang, kuiring doa


Semoga kau bahagia sepanjang masa
Sudah kehendak takdir kita berdua
Berjumpa dan bercita, berpisah pula
‘Ku tak berdaya
GELANDANGAN

Kering sudah rasanya air mataku


Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Menangis meratapi buruk nasibku
Nasib buruk seorang tunawisma

Langit sebagai atap rumahku


Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan

Langit sebagai atap rumahku


Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan

Jembatan menjadi tempat perlindungan


Dari terik matahari dan hujan
Begitulah nasib yang aku alami
Entah sampai kapan hidup begini

Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm hm-hm-hm

GITAR TUA

Hanya gitar tua ini yang aku berikan


Sebagai kenang-kenangan untukmu sayang
Kauanggaplah benda ini pengganti diriku
Sebagai ganti diriku

‘Pabila kau rindu padaku


Petiklah dan menyanyilah
Semoga akan terobati
Rasa rindumu padaku
Walaupun sudah berpisah hati kita bersatu

Memang gitar tua ini menjadi kenangan


Juga gitar tua ini yang menjadi saksi
Saksi cintamu padaku, cintaku padamu
Yang tak akan pernah layu

CUMA KAMU

Wanita:
Cuma kamu sayangku di dunia ini
Cuma kamu cintaku di dunia ini

Pria:
Tanpa kamu sunyi kurasa dunia ini
Tanpa kamu hampa kurasa dunia ini

Duet:
Cuma kamu sayangku di dunia ini
Cuma kamu cintaku di dunia ini

Pria:
Tiada kalimat dapat melukiskan
Betapa cintaku kepada dirimu
Tiada ibarat sebagai umpama
Betapa sayangku kepada dirimu

Wanita:
Itu dapat kurasa dari belai tanganmu
Itu dapat kurasa dari pandang matamu

KEGAGALAN CINTA

Cukup sekali aku merasa


Kegagalan cinta
Takkan terulang kedua kali
Di dalam hidupku
Ho.. Ho.. Ya nasib ya nasib
Mengapa begini
Baru pertama bercinta
Sudah menderita

Cukup sekali aku merasa


Kegagalan cinta
Takkan terulang kedua kali
Di dalam hidupku

Reff:
Kau yang mulai kau yang mengakhiri
Kau yang berjanji kau yang mengingkari
Kau yang mulai kau yang mengakhiri
Kau yang berjanji kau yang mengingkari

Kalau begini akhirnya


Tak mau bermain cerita

ROMANTIKA

Yang menangis dan yang tertawa


Yang bersedih dan yang gembira
Selalu mewarnai hidup manusia
Baik ia miskin ataupun kaya

Yang jelata dan yang ternama


Yang tak punya dan yang berada
Selalu merasakan suka dan duka
Itu romantika hidup di dunia
Jangan lupa daratan
Apabila dalam kegembiraan
Dan jangan putus asa
Apabila di dalam kesedihan

Sedih dan gembira tak ‘kan selamanya


Semua ‘kan sirna, ganti, dan berubah
Tidak peduli siapa pun dia

Tak berarti yang kaya


Selalu hidup dalam kegembiraan
Tak berarti yang papa
Selalu hidup si dalam kesedihan

Di sana letaknya keadilan Tuhan


Sedih dan gembira sama diberikan
Keduanya itu sebagai ujian

Romantika hidup di dunia

SEGALANYA BAGIKU

Indahnya bulan tak seindah wajahmu


Hitamnya arang tak sehitam rambutmu
Engkaulah sayang segalanya bagiku
Engkaulah sayang pelitanya hatiku
Besarnya gunung tak sebesar cintaku padamu

Kau tempat berhibur dalam kesedihan


Kau tempat bercumbu dalam kerinduan
Kau tempat berhibur dalam kesedihan
Kau tempat bercumbu dalam kerinduan
Begitu berartinya dirimu bagiku

Manisnya madu tak semanis senyummu


Halusnya sutra tak sehalus kulitmu
Engkaulah sayang segalanya bagiku
Engkaulah sayang pelitanya hatiku
Dalam lautan tak sedalam cintaku padamu

BEKU

Sejak dikau pergi hidupku sendiri


Sejak dikau lari hatiku teriris

Tiada lagi cinta sudi kuterima


Hatiku membeku bagai karang batu

Mengapa semua ini


Menimpa ‘ku punya diri
Cuma bisa pinta, cuma bisa doa
Tuhan punya kuasa
Uh pedih, uhu, uhu, uhu, uhu

You might also like