You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada disekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat,kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewata. konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan terus menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang disebut sebagai Ilmu Kesehatan Lingkungan Pola penyebaran penyakit sangat berpengaruh pada kesehatan

lingkungan. Pola penyebaran penyakit di negara berkembang seperti Indonesia dengan pola penyebaran penyakit di negara maju sangat berbeda.

Kecenderungan penyakit yang terjadi di negara berkembang adalah penyakit menular. Sedangkan di negara maju di dominasi oleh penyakit tidak menular. Negara berkembang rata-rata penduduknya memiliki tingkat pendidikan dan taraf perekonomian yang rendah. Dari kedua faktor tersebut berimplikasi terhadap kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat itu sendiri. Tingkat pendidikan yang rendah menciptakan masyarakat yang kurang bahkan tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan. Sebagai contoh sederhana,

masyarakat membuang sampah secara sembarangan. Akibatnya terjadi penumpukan volume sampah yang berimplikasi terhadap datangnya banjir. Jika banjir terjadi, maka akan mempengaruhi derajat kesehatan lingkungan itu sendiri.

Penyakit kulit, diare merupakan salah satu contoh kecil penyakit menular dan lingkungan pun pasti akan mengalami kerusakan. Sebaliknya, penyakit tidak menular sering kali menimpa pada masyarakat yang mempunyai kecenderungan tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi menengah ke atas. Korelasi dengan hal tersebut memang bisa dipahami. Dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang memadai, maka tingkat pengetahuan tentang kesehatannya pun diperkirakan/relatif akan meningkat pula. Pola makan yang serba siap saji (baca: kandungan gizi tinggi) dituding salah satu faktor penyebab penyakit yang bersifat tidak menular. Misalnya penyakit jantung akibat kadar kolesterol tinggi. Secara harfiah, ekologi diartikan ilmu yang mempelajari hubungan lingkungan dengan komponen di dalamnya. Manusia sendiri adalah mahluk hidup yang memerlukan lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Jadi ekologi manusia adalah suatu hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya demi keberlangsungan hidup dengan cara memanfaatkan Sumber Daya Alam didalamnya. Banyak lingkungan yang mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Tapi tidak sedikit alam lingkungan mempunyai daya dukung terhadap sekitarnya akibat keramahan terhadap lingkungan itu sendiri. Lingkungan akan menjadi sahabat ketika kita sebagai manusia

memperlakukannya dengan baik dan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya secara wajar. Dan lingkungan akan menjadi ancaman terhadap mahluk hidup khususnya manusia ketika kita memperlakukannya dengan hawa nafsu untuk kepentingan pribadi.

B. Rumusan Masalah Didalam makalah yang kami susun ini, kami mengambil rumusan masalah mengenai hubungan ekologi dengan masalah kesehatan lingkungan di Indonesia.

C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian Ekologi dan Kesehatan Lingkungan

2. Mengetahui masalah masalah kesehatan lingkungan di Indonesia yang berhubungan dengan pertambahan penduduk. 3. Mengetahui cara pengendalian masalah kesehatan lingkungan akibat pertambahan penduduk.

D. Manfaat Penulisan Agar pembaca dan kami selaku penulis dapat mengetahui hubungan ekologi dengan masalah kesehatan lingkungan di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekologi dan Kesehatan Lingkungan Ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara tumbuhan, hewan dan manusia beserta lingkungannya dimana mereka hidup,bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di tempat tersebut. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang mana artinya adalah rumah atau tempat hidup dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi dialam dengan tidak melakukan percobaan. Menurut Odum pada tahun 1971 ekologi muktahir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. Struktur disini menunjukkan suatu keadaan dari system ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kepadatan atau kerapatan, biomassa penyebaran potensi unsur-unsur hara, energy, faktor-faktor fisik dan kimia

lainnya yang mencirikan keadaan system tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam system. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam. Kesehatan Lingkungan berasal dari dua kata yaitu kesehatan dan lingkungan. Kesehatan menurut WHO adalah kondisi fisik, mental dan social yang sempurna, bukan hanya ketidakhadiran penyakit belaka. Lingkungan hidup menurut Undang-undang RI No 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia serta makhuk hidup lainnya. Jadi Kesehatan Lingkungan adalah suatu keadaan yang mampu menopang

keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

B. Hubungan Ekologi dengan Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lainnya yaitu : tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul. Seyogyanya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan makhluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka. Manusia bersama tumbuhan, hewan, dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu yang dinamakan biosfer. Biosfer dikatakan juga alam atau dunia kehidupan yang terdirimdari semua jasad hidup, air, udara, tanah dan materi yang mengelilingi dan merupakan suatu lapisan yang agak tipis dipermukaan bumi. Biosfer juga sebagai suatu hubungan jasad hidup serta materi dan energy yang mengelilinginya dan manusia merupakan sebagian dari system itu. Dalam ekologi semua itu harus dipelajari. Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur pemakaian sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengaman dan kelestarian. Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia, dengan lingkungan hidupnya. Seperti halnya dengan Indonesia, Indonesia tidak mungkin terhindar dari dampak yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan global yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Di samping itu Indonesia juga menghadapi masalah lingkungan yang bersifat lokal meliputi dampak proses industrialisasi

dan urbanisasi, dampak pembukaan hutan untuk pemukiman dan pertanian serta hilangnya hutan hujan dan berkurangnya keanekaragaman hayati. Pada dasarnya masalah lingkungan timbul karena kegiatan manusia yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti tentang prinsip-prinsip ekologi.Secara alamiah manusia mempunyai misi mempertahankan keberadaanya dimuka bumi ini dalam kondisi lingkungan yang seoptimal mungkin. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk upaya manusia untuk menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Namun ironinya, disadari atau tidak upaya-upaya tersebut dalam beberapa hal telah memberikan dampak samping negative bagi lingkungan baik berskala local, regional, maupun global. Dalam beberapa dekade terakhir dapat disaksikan betapa kemajuan ilmu dan teknologi telah menimbulkan transformasi lingkungan fisik yang luar biasa dimuka bumi. Teknologi memang mampu menciptakan kemudahan, rasa aman dan nyaman bagi manusia, namun teknologi telah pula memberikan dampak negative bagi kondisi tata lingkungan, tentunya bila digunakan secara tidak terkendali,yang dapat mengancam kelesstarian lingkungan dan kehidupan makhluk hidup. Perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi masalah kesehatan lingkungan antara lain : 1. Pemanasan global Pemanasan global salah satunya diakibatkan oleh efek rumah kaca, gasgas yang dapat menyebabkan pemanasan global adalah CO2, CH4, N2O dan senyawa halocarbon serta turunannya seperti CFC, HCFs dan HFCs gas ini berasal dari kegiatan manusia. Efek rumah kaca sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan proses geofisika. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia, proses industrialisasi dan kegiatan pertanian, keseimbangan tersebut menjadi terganggu dan mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. 2. Hujan asam Di atmosfer gas-gas sulfur oksida ( SO2 ) dan nitrogen oksida ( NO2 ) akan diubah menjadi asam yang akhirnya akan jatuh ke tanah sebagai hujan atau salju asam. Efek utama polusi asam pada manusia adalah pada system

pernafasan seperti asma, batuk kering, sakit kepala, mata, hidung, dan iritasi tenggorokan. Efek tidak langsung berupa keracunan logam berat yang larut dalam air yang kemudian terminum atau diserap oleh buah-buahan, sayuran, dan organ serta jaringan hewan ternak. 3. Penipisan dan lubang pada ozon Lapisan ozon berfungsi melindungi makhluk hidup di muka bumi dari pancaran sinar ultraviolet matahari. Dari ketiga jenis sinar UV yang ada, sinar UV-B lah yang paling berbahaya karena banyak system biologic yang sensitive terhadapnya. Kanker kulit non-melanoma ( sel basal dan squama ) diketahui sangat erat hubungannya dengan keterpaparan kumulatif radiasi UV selama hidup. Penyakit kulit lainnya yang terkait dengan radiasi UV antara lain adalah keratosis, actinic, actinic elastosis, photo aging of skin, dan sunburn. 4. Penurunan keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati mempunyai fungsi biologic yaitu secara alami mengontrol hama tanaman dan kuman pathogen bagi manusia. Dalam menghadapi masalah keanekaragaman hayati sering kali terjadi benturan kepentingan yaitu di satu sisi ada upaya untuk menekan atau membasmi spesies tertentu yang secara langsung berbahaya bagi kesehatan atau dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Selain hal-hal yang telah disebutkan, adapun perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan, seperti pola hidup, perubahan tata nilai dan perilaku akibat tranformasi social budaya, yang mengakibatkan berbagai masalah pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat.

C. Langkah-langkah Antisipatif Menghadapi Masalah Kesahatan Lingkungan di Indonesia. Perubahan lingkungan global mengancam sistem infrastruktur pendukung kehidupan(life supporting) bumi serta menimbulkan kerusakan pada bisofer, yang selanjutnya akan memberikan dampak bagi derajat kesehatan. Resiko

kesehatan yang ditimbulkannya tidak lagi berupa masalah kesehatan lingkungan local yang biasanya berada pada tingkat toksikologi dan mikrobiologi, tetapi telah mempunyai skala gobal. Dilakukan beberapa langkah-langkah untuk

mengantisipasi masalah kesehatan lingkungan tersebut, antara lain meliputi upaya untuk memacu perkembangan teknologi dan produk industry yang akrab lingkungan ( green technologi dan green products ). Pemanfaatan energy alternative yang bukan berasal dari bahan bakar fosil, program untuk mengatasi masalah urbanisasi Untuk dan pengentasan dan

kemiskinan,

serta

pendekatan

sosio

budaya.

menghadapi

mengantisipasi pengaruh lingkungan terhadap kesehatan maka perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang terprogram dan terkoordinasi seperti mendirikan Pusat Nasional Kesehatan Lingkungan ( National Center for Environtment Health ) di Indonesia. Pusat ini bertugas memantau perubahan lingkungan dan mengkaji dampaknya terhadap kesehatan, anggotanya para ahli, seperti ahli kedokteran dan kesehatan, ekologi, meteorology, kependudukan dan ilmu social serta ahli dari disiplin ilmu lain yang terkait. Kegiatan pusat ini antara lain : 1. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data tentang perubahan faktorfaktor lingkungan. 2. Menyusun indicator biologi dan kesehatan yang berkaitan dengan perubahan lingkungan. 3. Melakukan survey epidemiologi tentang penyakit yang berkaitan dengan faktor lingkungan. 4. Melakukan pengkajian tentang dinamika social dan kependudukan yang mempunyai dampak terhadap perubahan lingkungan dan kesehatan. Dalam melaksanakan kegiatannya perlu menjalin kerjasama dengan pusatpusat serupa di Negara-negara lain serta badan-badan Internasional melalui jaringan lingkungan global. Untuk mengantisipasi masalah lingkungan di Indonesia ini akan sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh sebab itu pemerintah perlu

mengadakan pendekatan ekonomi efisien, yang merupakan suatu konsep yang mengkombinasikan efisien ekonomi dan efisien ekologi. Nampaknya memang

mustahil untuk mengkombinasikan dual hal yang dianggap mempunyai prinsipil yang berlawanan. Tetapi dengan kajian sepintassaja sudah nampak bahwa dengan meningktkan efisien produks, bahan baku yang terbuang akan berkurang. Ini berarti bahwa limbah yang terbentuk juga akan berkurang. Jadi dengan ekonomi efisien, pada satu pihak kebutuhan bahan baku per unit produk berkurang sehingga biaya produksi per unit produk juga berkurang. Pada lain pihak limbah yang diproduksi oleh perusahaan pun menurun, biaya pengolahan limbah berkurang dan dampak potensial terhadap lingkungan juga menurun. Ekonomi efisien juga berusaha untuk mengurangi produk limbah bahan berbahya dan beracun(B3).Ekonomi efisien ini mempunyai dua prinsip,yaitu: 1. Memaksimumkan layanan ekologi lingkungan Lingkungan memberikan berbagai layanan ekologi yang sangat berguna bagi manusia. Layanan itu ada yang bersifat global dan ada pula yang bersifat local. a. Sumber daya terbarukan (renewable) Matahari merupakan sumber energy kita yang paling utama. Energi matahari bersifat terbarukan, dari energy matahari ini kita dapatkan sumberdaya alamlain yang terbarukan, sepeerti energy angin dan air serta biomassa berupa tumbuhan, hewan dan jasad renik. Sumber alam terbarukan merupakan layanan ekologi lingkungan yang tak ternilai harganya. Energi terbarukan bersifat bersih tidak mencemarkan kecuali bahan bakar biomassa. b. Industri Sebuah contoh layanan pada tingkat global yang terkait dengan industry ialah perlindungan makhluk hidup dari sinar UV-B dari matahari, hal ini disebabkan karena terbentuknya lubang ozon diatmosfer sehingga sinar ultara violet akan langsung mengenai makhluk hidup dimuka bumi. Lubang ozon ini salah satu penyebabnya adalah oleh KFK, yang dimana KFK merupakan bahan yang digunakan untuk membuat karet busa yang dimanfaatkan untuk pembuatan kasur, bantal dan jok kursi. Dan masih banyak lagi hasil buangan industry

yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan yang berdampak pada manusia sendiri. c. Pertanian Contoh layanan ekologi pada tingkat local ialah musuh alami hama. Di dalam alam populasi hama, misalnya insekta, dikendalikan oleh musuh alaminya, antara lain: katak, capung, laba-laba, sertaa kelelawar dan burung pemakan insekta. Untuk meningkatkan produksi pertanian banyak digunakan pestisida. Fungsi pestisida ialah untuk membunuh hama. Tetapi pestisida tidak hanya membunuh hama, melainkan juga musuh alami hama sehingga layanan ekologi lingkungan untuk mengendalikan hama menurun. Sementara itu hama membentuk kekebalan terhadap pestisida. Kertergantungan pada pestisida pun naik sehingga dosis pestisida harus dinaikkan. Biaya penggunaan insektisida juga naik. Demikian pula tingkat pencemaran pestisida. Penggunaan pestisida secara terbatas mengurangi kematian musuh alami hama sehingga layanan ekologi pengendaian hama data berjalan dengan maksimal. Bersama dengan itu proses pembentukan kekebalan terhadap pestisida pada hama dihambat. d. Taman kota Layanan ekologi taman dan jalur hijau didaerah perkotaan belum kita sadari dan hargai. Akibatnya di kota-kota luas taman berkurang. Padahal dengan adanya taman, air hujan diintersepsi oleh pohonpohonan, semak dan rumput sehinga volume air larian berkurang. Banyak jenis pohon juga dapat menyerap zat pencemar udara dan tanah. Pohon dan semak juga meredam kebisingan. Tumbuhan yang hijau mengurangi kesilauan dan menambah keasrian kota. Alhasil taman dan jalur hijau menambah kenyamanan kota serta memberikan tempat untuk bersantai warga kota dan tempat bermain yang aman untuk anak-anak. Semuanya itu berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental penduduknya.

2. Memaksimumkan efisiensi penggunaan bahan baku Prinsip kedua ekonomi efisiensi, yaitu meningkatkan efisiensi

penggunaan bahan baku, sangat relevan dengan pembangunan industry dan transport. a. Rumah tangga Peningkatan efisien seyogyanya dimulai di rumah tangga keluarga dengan perbaikan pengelolaan rumah tangga. Dengan perbaikan pengelolaan rumah tangga, anggaran belanja rumah tangga berkurang antara lain seperti rekening listrik, air, dan telepon serta kebutuhan pupuk untuk tanaman. Karena pengunaan listrik menurun, pencemaran dari pembangkit listrik oleh PLN juga turun. b. Transpor Energi juga banyak digunakan dalam sektor transpor, efisiensinya juga rendah sehingga menimbulkan dampak yang serius seperti pencemaran udara yang tinggi dan kerugian ekonomi. Pb yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dapat memberikan dampak yang serius pada kesehatan, terutama pada anak-anak. Seyogyanya kadar Pb didalam bensin diturunkan, walaupun mempunyai konsekuensi biaya yang cukup besar. Dengan ekonomi efisiensi pembangunan bersifat ramah lingkungan dan dengan pembangunan yang ramah lingkungan, lingkungan menjadi ramah pada pembangunan. Keduanya saling mendukung dan memperkuat menuju pembangunan berkelanjutan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau

kelompok organisme terhadap lingkungannya. Pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam. Sedangkan Kesehatan Lingkungan adalah suatu keadaan yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia. Perubahan lingkungan global mengancam sistem infrastruktur pendukung kehidupan(life supporting) bumi serta menimbulkan kerusakan pada bisofer, yang selanjutnya akan memberikan dampak bagi derajat kesehatan. Secara pasti Indonesia akan merasakan dampak dari perubahan lingkungan global.Bila tidak dilakukan langkah-langkah pencegahan, setiap bentuk perubahan

lingkungan di Indonesia atau di bagian manapun di muka bumi ini yang semula hanya berskala lokal, mempunyai potensi untuk berkembang dan menimbulkan masalah regional bahkan global. Masalah lingkungan yang aktual yang dihadapi oleh manusia dewasa ini adalah pemanasan global, lubang ozon, polusi lautan,air,tanah,udara, penurunan keanekaragaman hayati, serta penurunan kualitas lahan dan tanah. Diperlukan kesadaran dan upaya dari seluruh penduduk bumi untuk

bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, baik untuk kepentingan genervasi sekarang maupun yang akan datang. Dengan

pengetahuan yang dimiliki manusia mempunyai kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di lingkungannya dan dengan kemampuan itu seyogyanya manusia memiliki pula kekuatan untuk mencegah hal-hal yang mungkin

menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan kesehatannya.

B. Saran Pada dasarnya masalah lingkungan timbul karena kegiatan manusia yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti tentang prinsip-prinsip ekologi. Maka oleh sebab itu untuk mencegah terjadinya masalah lingkungan tersebut hendaknya kita sebagai penduduk Indonesia lebih memahami mengenai prinsipprinsip ekologi tersebut. Dan kita pun hendaknya lebih peka terhadap masalah lingkungan yang ada sehingga kita akan berusaha untuk tidak menyebabkan masalah-masalah lingkungan lainnya yang akan merugikan kita sendiri.

Daftar Pustaka
Agoes, Ridad. Dkk. 1998. Manusia Kesehatan dan Lingkungan. Bandung. Alumni. Irwan, DZ. 1996. Prinsip-prinsip Ekologi Ekosistem Lingkungan dan Pelestariannya. Jakarta. Bumi Aksara. Mulia, MR. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta. Graha Ilmu. Permana.2011. Kesehatan dan Ekologi Manusia. http://gums-kesling.blogspot.com. Diunduh tanggal 04 Februari 2011 Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Djambatan.

You might also like