You are on page 1of 5

MAKALAH TELAAH KURIKULUM KURIKULUM 1947

Oleh : Desi Widya Pangestika Desy Ayu Saputri Desy Purnomo Putri Monna Rahmawati Muhammad Yutam Soleh K4310011 K4310012 K4310014 K4310057 K4310059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

KURIKULUM 1947 ( RENTJANA PELAJARAN 1947)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Di dalam proses pengendalian mutu, kurikulum merupakan perangkat yang sangat penting karena menjadi dasar untuk menjamin kompetensi keluaran dari proses

pendidikan. Kurikulum harus selalu diubah secara periodik untuk menyesuaikan dengan dinamika kebutuhan pengguna dari waktu ke waktu. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. A. Tujuan Kurikulum 1947 Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism bertujuan untuk membentuk karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini (development conformism). Dan juga mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. B. Proses Belajar Mengajar pada Kurikulum 1947 menerapkan: 1. Sifat kurikulum Separated Subject Curriculum (1946-1947). Hal ini mengacu pada pemberian mata pelajaran yang antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya tidak ada keterkaitan sama sekali.

2. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah. 3. Jumlah mata pelajaran : Sekolah Rakyat (SR) 16 bidang studi, SMP-17 bidang studi dan SMA jurusan 19 bidang studi. C. Bahan Pelajaran pada Kurikulum 1947 Mata pelajaran untuk tingkat Sekolah Rakyat ada 16, khusus di Jawa, Sunda, dan Madura diberikan bahasa daerah. Daftar pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Pekerjaan Keputrian, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan Budi Pekerti, dan Pendidikan Agama. Pada awalnya pelajaran agama diberikan mulai kelas IV, namun sejak 1951 agama juga diajarkan sejak kelas 1.

D. Evaluasi pada Masa Berlakunya Kurikulum 1947 Sistematika pendidikan pada masa berlakunya Kurikulum 1947 tidak dijelaskan secara rinci karena implementasinya dilaksanakan pada 1950. Evaluasi terhadap pencapaian hasil pendidikan lebih diarahkan pada ketentuan mengenai kelulusan seseorang dari suatu unit atau lembaga pendidikan tertentu. Kualitas yang harus dikuasai oleh peserta didik tidak didasarkan pada tujuan pendidikan nasional sehingga alat evaluasinya pun tidak dikembangkan untuk mengumpulkan informasi mengenai pencapaian tujuan pendidikan. Soal-soal yang dikembangkan untuk Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) adalah untuk menentukan kelulusan seorang siswa, bukan untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan nasional.

E. Hubungan Ideologi Pada Masa Berlakunya Kurikulum 1947 dengan Susunan Kurikulum yang Bersangkutan Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis yaitu dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu Rencana Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok yaitu daftar mata pelajaran, jam pengajarannya, dan juga garis-garis besar pengajaran. Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran. Sehingga pada masa itu, kurikulum pendidikan 1947 mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan

bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. Garis-garis besar pengajaran pada saat itu menekankan pada cara guru mengajar dan cara murid mempelajari. Misalnya, pelajaran bahasa mengajarkan bagaimana cara bercakap-cakap, membaca, dan menulis. Ilmu Alam mengajarkan bagaimana proses kejadian sehari-hari, bagaimana mempergunakan berbagai perkakas sederhana (pompa, timbangan, manfaat bes berani), dan menyelidiki berbagai peristiwa sehari-hari. Pada perkembangannya, rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap pelajarannya, yang dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952. Silabus mata pelajarannya sangat jelas. Seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat. yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan. Tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja. Struktur program Sekolah Rakyat (SD) menurut Rencana Pelajaran 1947 adalah sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Mata Pelajaran B. Indonesia B. Daerah Berhitung Ilmu Alam Ilmu Hayat Ilmu Bumi Sejarah Menggambar Menulis Seni Suara Pekerjaan Tangan Pekerjaan kepurtian Gerak Badan Kebersihan dan kesehatan Didikan budi pekerti Pendidikan agama JUMLAH 1 10 6 4 2 1 3 1 1 28 2 10 6 4 2 1 3 1 1 28 Kelas 3 4 8 8 6 4 7 7 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 3 3 1 1 2 2 2 35 38 5 8 4 7 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 40 6 8 4 7 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 41

DAFTAR PUSTAKA Nasution, S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara http://rahminazliah.blogspot.com/2011/10/kurikulum diakses tanggal 05 September 2012 pada pukul 20.16 WIB http://veynisa.blogspot.com/2011/01/kurikulum-pendidikan-di-indonesia-pada tanggal 07 September 2012 pada pukul 22.10 WIB http://heri-fromzerotohero.blogspot.com/ diakses tanggal 08 September 2012 pada pukul 23.08 WIB diakses

You might also like