You are on page 1of 16

BAHAYA PORNOGRAFI BAGI ANAK-ANAK KITA

Undang-undang Pornografi telah disahkan. Implementasinya bagaimana, kita lihat saja. Efektif atau tidaknya UU tersebut tidak hanya bergantung pada para penegak hukum tetapi juga iktikad baik masyarakat. Satu hal yang sudah pasti, pornografi dapat membahayakan perkembangan anak-anak kita. Sebuah Majalah Keluarga telah menerbitkan sebuah artikel tentang bahaya pornografi bagi anak-anak. Tulisan selengkapnya sebagai berikut : Tak perlu ikut pusing dan repot mendefinisikan pornografi, bermain kata-kata untuk mencari celah kebolehannya. Dalam Islam, mengumbar aurat, melukiskan atau menceritakan hubungan intim adalah dilarang.. juga, sesuatu yang dapat membangkitkan gairah seksual sehingga memicu penyaluran bukan pada tempat yang dihalalkan adalah haram. Sebab telah terbukti kerusakannya, tidak saja pada orang dewasa bahkan anak-anak. Terdapat banyak bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi, yang sifatnya secara berangsurangsur dan bisa menyebabkan kecanduan. Seperti orang yang gemar minuman keras, lamalama dia akan menjadi pecandu. Anak-anak juga demikian, semakin sering melihat hal-hal berbau pornografi, kemungkinan terjadi penyimpangan seksual atau kecanduan seks semakin besar. Apalagi saat ini media electronik dan massa, semakin gencar menayangkannya. Kondisi semacam ini akan memperbesar bahaya potensial yang ada pada pornografi. Berikut ini, beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi berdasarkan penelitian dan pengamatan di Negara yang mempelopori adanya seks bebas (free sex) yaitu Amerika. 1. Pornografi dapat membuat anak menjadi korban kekerasan seksual Di negara barat yang mempunyai akses internet lebih leluasa, para pengidap pedhophilia (orang yang senang melakukan hubungan seks terhadap anak-anak kecil) dan pemburu seks memanfaatkannya untuk mencari mangsa (anak-anak). Internet merupakan media yang terbukti nyata sebagai alat berguna bagi mereka. Semakin sering mereka mengakses pornografi lewat internet, semakin tinggi resiko melakukan apa yang diihatnya, termasuk kekerasan seksual, perkosaan, dan pelecehan sekseual terhadap anak. 2. Hubungan pornografi dengan perkosaan dan kekerasan seksual Menurut salah satu penelitian, anak dibawah 14 tahun yang melihat pornografi, lebih banyak terlibat praktek penyimpangan seksual, terutama perkosaan. Sedikitnya lebih dari sepertiga pelaku pelecehan seksual pada anak dan pemerkosa dalam penelitian ini, mengaku melakukannya akibat melihat pornografi. Dari 53% pelaku itu dilaporkan menggunakan pornografi sebagai rangsangan untuk melakukan aksinya. Kebiasaanmeng konsumsi pornografi dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap bentuk pornografi yang lembut, sebaliknya semakin kuat ingin melihat materi-materi yang mengandung penyimpangan dan kekerasan seksual. Dalam sebuah penelitian terhadap para napi yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak, 77% dari mereka yang melakukannya terhadap anak lelaki dan 87% yang melakukan terhadap anak perempuan mengakui terbiasa menggunakan pornografi sebagai pendorongnya. Pornografi juga mempermudah pelecehan seksual terhadap anak dalam berbagai cara. Contohnya, para pedofilia menggunakan foto/gambar porno unuk menunjukkan pada korbannya bahwa suatu aktivitas seksual tertentu tidak mengapa. Mereka akan berkata, Orang ini menikmatinya, demikian juga kamu nanti. 3. Pornografi menyebabkan penyakit seksual, hamil diluar nikah, dan kecanduan seks

Semakin sering anak-anak melihat baik pornografi lembut atau hal-hal yang mengandung penyimpangan seksual mereka akan mempelajari sebuah pesan yang sangat berbahaya dari pembuat pornografi, yaitu seks tak bertanggung jawab adalah boleh dan dibutuhkan. Karena, pornografi mendorong ekspresi seksual tanpa tanggung jawab, hal ini akan membahayakan kesehatan anak. Salah satunya adalah terjadinya peningkatan secara terus menerus penyakit kelamin. Di AS, sekitar 1 dari 4 remaja yang telah melakukan hubungan seksual, menderita penyakit kelamin tiap tahunnya. Hal ini menhasilkan 3 juta kasus penyakit kelamin pada remaja. Rata-rata insfeksi Syphilis di antara para remaja telah meningkat lebih dari 2 kali lipat, sejal pertengahan tahun 1980-an. Jumlah anak yang terkena penyakit kelamin setiap tahunnya, lebih banyak disbanding jumlah seluruh penderita polio selama 11 tahun, saat terjadi wabah pada tahun 19421953. Hasil lain yang terlihat jelas dengan adanya aktivitas seksual pada anak-anak adalah peningkatan jumlah kehamilan di anatara para pelajar. Penelitian telah menunjukkan bahwa lelaki yang melihat seabrek hal-hal yang berbau pornografi sebelum usia 14 tahun (bukan berarti setelah usia ini boleh melihat-red), lebih aktif secara seksual dan sibuk dengan aktivitas seksual yang beraneka ragam daripada yang tidak melihat. Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa di antara 932 pecandu seks, 90% lelaki dan 77% perempuanmenyatakan bahwa pornografi berhubungan nyata dengan kecanduannya itu. 4. Pornografi mendorong anak melakukan tindakan seksual terhadap anak lain Anak-anak sering meniru apa yang dibaca, dilihat atau yang didengar. Banyak penelitian mengemukakan bahwa pornografi dapat mendorong mereka melakukan tindakan seksual terhadap anak yang lebih muda, kecil dan lemah. Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap anak menyatakan bahwa aktifitas seksual pada anak yang belum dewasa selalu memunculkan 2 kemungkinan pemicu : pengalaman dan melihat. Hal ini berarti bahwa anak-anak yang menyimpang secara seksual mungkin telah tercemar atau gampang melihat hal-hal seksual melalui pornografi. Dalam sebuah penelitian dari 600 lelaki dan perempuan usia SMP dan di bawahnya di AS, peneliti Dr. Jennings Bryant menemukan bahwa 91% lelaki dan 82% wanita mengaku telah menonton film porno atau yang berisi kekerasan seksual. Lebih dari 66% lelaki dan 40% wanita dilaporkan inginmencoba beberapa adegan seks yang telah ditontonnya. Dan diantara Siswa Sekolah Menengah (SMP), 31% lelaki dan 18% wanita mengaku benar-benar melakukan beberapa adegan dalam film porno itu, beberapa hari setelah menontonnya. 5. Pornografi mempengaruhi pembentukan sikap, nilai dan perilaku Pesan-pesan yang tidak bertanggungjawab yang sangat kuat dari pornografi, bisa mengajari anak-anak tentang masalah-masalah seksual. Foto, video, majalah, game, dan situs internet yang berbau porno yang menggambarkan perkosaan dan tindakan tak berprikemanusiaan pada wanita dalam adegan seksual, menjadi alat perusak bagi pendidikan seks. Bahayanya bagi anak bercabang-cabang, sebagaian adalah perubahan perilaku. Berulang-ulang penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak melihat bentuk-bentuk gambar pornografi, punya pengaruh dramatis pada pelakunya yaitu bagaimana mereka melihat wanita, kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks pada umumnya. Kesimpulan penelitian-penelitian ini tak terbantahkan dalam kenayataan, yaitu: Ketika responden pria diberi pornografi jenis kasar selama sedikitnya 6 minggu, mereka : * Terbentuk sifat kasar secara seksual yang semakin meningkat terhadap wanita

* Mulai menyepelekan perkosaan sebagai tindak kejahatan atau tak lagi menganggapnya sebagai kejahatan * Terbentuk persepsi yang menyimpang terhadap seks * Muncul hasrat yang besar terhadap jenis pornografi yang lebih menyimpang, aneh, atau kejam(seks yang normal tidak lagi dirasakan memuaskan) * Menghilangkan nilai penting perkawinan dan mengurangi keyakinan bahwa perkawinan merupakan ikatan yang sah * Memandang seks bebas sebagai perilaku normal dan alami 6. Pornografi mengganggu jati diri dan perkembangan anak Selama waktu kritis tertentu pada masa kanak-kanak, otak anak kecil telah terprogram tentang orientasi seksual. Selama periode ini, pikiran tersebut terlihat membangun jaringan mengenai apa yang merangsang atau menarik seseorang. Melihat norma-norma dan perilaku seksual yang sehat selama waktu kritis itu, dapat membentuk orientasi seks yang sehat. Sebaliknya, jika melihat penyimpangan seksual bisa terpatri dalam otaknya dan menjadi bagian tetap dalam orientasi seksualnya. Temuan-temuan Psikolog Dr. Victor Cline menyatakan bahwa ingatan-ingatan dari pengalaman yang terjadi saat perasaan terangsang (termasuk di sini rangsangan seksual) dipatri di otak oleh epinephrine, suatu hormone dalam glandula adrenalin, dan susah dihapus. Hal ini mungkin merupakan sebagian penjelasan tentang pengaruh candu pornografi. Melihat pornografi bisa membuat kondisi seseorang secara potensial mengulangi fantasi seksualnya sewaktu masturbasi. Indentitas seksual terbentuk secara berangsur-angsur pada masa kanak-kanak dan remaja. Sebenarnya, anak-anak umumnya tidak memiliki suatu kekuatan seksual alami sampai menginjak usia 10 dan 12 tahun. Selama perkembangannya, anak-anak khususnya mudah terkena pegaruh yang mempengaruhi proses perkembangan itu. Jalur singkat melalui pornografi membelokkan proses perkembangan kepribadian normal, denganmemberikan informasi yang salah tentang seksualitas, perasaan terhadap diri dan jasmani yang membuat anak binggung, berubah dan rusak. Pronografi sering mengenalkan pada sensasi seksual sebelum waktunya. Padahal secara perkembangan, anak-anak belumlah siap menghadapinya. Pengetahuan tentang sensasi seksual ini dapat membingungkan dan memberi rangsangan berlebihan pada anak. Rangsangan seksual pornografi dan akibat akhir yang diperoleh darinya adalah merusak jiwa. Contohnya, jika rangsangan awal pada seorang anak lelaki adalah foto-foto porno, dia akan terbiasa terangsang melalui foto-foto itu. Hasilnya adalah sulit bagi seseorang mengalami kepuasan seksual, selain dari gambar-gambar porno. Anak-anak merupakan amanah Allah. Untuk itu, seharusnya dijaga dan dididik sebaik-baiknya. Jangan biarkan moral dan akhlaknya teracuni pornografi yang sudah terbukti pengaruh buruknya. Seharusnya umat Islam bisa mengambil pelajaran dari bobroknya moral bangsa barat akibat menurutkan hawa nafsu mereka. Bukannya malahmeniru dan berusaha membudayakan. Jangan relakan anak-anak kita yang sudah berada dalam kesucian Islam ternodai budaya setan.

Bila digunakan dengan baik, teknologi Internet tentu berdampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan hanya mengetikkan kata pada mesin pencari (search engine), ada banyak situs web yang dirujuk tentang informasi tersebut. Adanya e-mail memungkinkan seseorang dapat mengirim sebuah surat untuk orang lain dengan cepat dan mudah. Ruang obrol (chatting room) memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan banyak orang yang saling berjauhan sekaligus. Atau yang sedang marak, hadirnya situs web jejaring sosial seperti Facebookatau Friendster yang memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama yang sudah lama tidak dijumpai. Namun, hal positif dari Internet ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara tidak bertanggung jawab. Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan Internet sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer sehingga lupa akan kewajiban mereka yang lebih penting untuk makan, mandi bahkan enggan untuk belajar. Salah satu penyebab seorang anak begitu menyukai Internet karena mereka mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan. Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata. Di dunia maya dia bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya, seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah berkenalan melalui chating atau email. Dalam game online, mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter yang cantik, kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata mereka.

Bahaya Pornografi Internet


Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di Internet. Dalam seminggu ada lebih dari 4000 situs porno dibuat! Benar-benar angka yang memprihatinkan. Ini tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena dengan mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-gambar porno bahkan melalui telepon genggam. Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai

baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran. Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan dan menjadi eksekutif yang akan memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan dopamin, yaitu hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau fly pada seseorang. Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bahaya Pemangsa Seksual


Internet juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui anak-anak. Ada sebanyak 750.000 pemangsa atau predator seksual setiap hari yang memanfaatkan ruang rumpi(chatting room) untuk berkenalan, kemudian mengajaknya untuk melakukan hubungan seks. Bila tidak berhati-hati, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.

Ciri Kecanduan Internet


Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah akan marah bila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja.

Cara Menghindari Bahaya Internet


Berbagai bahaya di Internet dan masalah kecanduan Internet bukan tidak dapat diatasi. Dengan mengetahui dampak negatif dari Internet, sebagai orang-tua Anda dapat melindungi buah hati Anda dengan melakukan hal-hal berikut:

Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet


Jangan mengganggap diri terlau tua atau terlalu bodoh untuk mempelajari Internet. Istilah lainnya, jangan gaptek (gagap teknologi). Seorang anak dapat saja dengan sengaja membiarkan atau membuat orang tua tidak memahami teknologi sehingga orang-tua berpikir tidak ada dampak negatif dari Internet.

Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat


Kadang orang-tua merasa bangga dengan dapat meletakkan dalam kamar anak mereka sebuah komputer yang terhubung Internet. Hal ini sebenarnya akan membahayakan anak Anda karena mereka dapat leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik tanpa diketahui orang-tua. Sebaliknya, dengan meletakkan di tempat terbuka, misalnya di ruang keluarga, Anda dapat memantau situs apa saja yang dibuka anak.

Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri


Karena Anda tidak dapat mengawasi anak Anda 24 jam, biasakan anak Anda untuk mengambil keputusan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya, memutuskan untuk menggunakan pakaian yang mana atau tanyakan pendapat dan sudut pandang anak. Sehingga saat Anda tidak ada atau saat muncul situs porno mereka dapat mengambil tindakan yang tepat. Tanamkan pula rasa takut akan Tuhan, sehingga walau Anda tidak ada, tetapi dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukannya.

Batasi penggunaan Internet


Jangan biarkan anak anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan berapa lama Internet boleh digunakan dan situs apa saja yang boleh diakses. Jelaskan juga mengapa Anda melakukan hal ini dan bantu anak untuk memahami keputusan ini.

Jaga komunikasi yang baik dengan anak


Luangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi dengan terbuka. Komunikasi yang baik dan keakraban dengan anak akan memudahkan Anda untuk menanamkan nilai-nilai moral. Anda dapat menjelaskan kepada anak Anda apa saja bahaya dari penggunaan Internet agar mereka tidak mudah terkecoh.

Semua orang-tua tentu menyayangi anak mereka dan berusaha memberikan yang terbaik. Tetapi pengaruh dari luar, salah satunya bahaya Internet dapat merusak kecerdasan dan nilai moral anak sehingga Anda perlu melindungi anak Anda dari bahaya penggunaan Internet seperti pornografi dan para pemangsa atau predator seksual.

Bahaya Pornografi Anak


OPINI Taufikul
| 5 Juni 2010 | 18:08

124 4 1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat.

Pornografi anak di internet kian parah. PBB menyebutkan, lebih dari 200 gambar porno anak diproduksi tiap hari dengan keuntungan mencapai 3 hingga 20 miliar dolar setahunnya. Pornografi anak masih jadi masalah yang amat serius. Yang mengenaskan, 69 persen dari keseluruhan gambar yang ditampilkan adalah anak-anak berusia 10 tahun atau di bawahnya. Sebesar 24 persen lagi berumur 6 tahun atau lebih muda. Laporan lembaga Internet Watch Foundation (IWF) yang berbasis di Inggris menyebutkan bahwa proporsi situs yang memposting pornografi anak yang mengerikan, misalnya penyiksaan dan pemerkosaan, melonjak 11 persen di tahun 2008 dibandingkan tahun 2007. IWF berhasil mengenali 1.536 website di seluruh dunia yang nekat mempublikasikan pornografi anak di tahun 2008. Begitu banyaknya, hingga polisi yang menangani di bidang penyelidikan pornografi anak rentan mengalami trauma dan terkena masalah kesehatan mental. Hasil studi University of New Hampshire (UNH) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa secara konstan polisi disuguhi pelecehan seks anak kelas berat. Seperti dikutip detikINET(5/11/2009), studi tersebut mensurvei lebih dari 500 investigator di Amerika Serikat.

Pada 2008 lalu, sejumlah penyedia jasa layanan internet (ISP) terbesar di dunia telah sepakat untuk memblokir akses ke situs pornografi anak. Seperti yang dilakukan Verizon, Sprint, dan Time Warner Cable yang membuat kesepakatan dengan pemerintah negara bagian New York untuk membatasi sejumlah newsgroup seperti mailing list yang mengarah pada

pedofilia. Sebuah investigasi menemukan 88 newsgroup yang berisi 11.390 foto cabul anak-anak.
Di Indonesia sendiri, kasus pornografi anak lewat internet pernah dibongkar. Oktober 2009, polisi menangkap tiga pria pelaku terkait perdagangan dan pengganda DVD, VCD bajakan, dan penyebaran pornografi anak di situs www.jualtocil.com. Tersangka mengaku mendapat materi-materi itu dari situs internet di Los Angeles. Mereka terancam UU Anti-pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Hal ini menunjukkan ancaman yang tidak bisa dimungkiri bahwa anak-anak berada dalam bahaya di dunia teknologis yang semakin maju. Jaringan internet mempermudah kerja dan penyebaran karya para pedofil itu. Anak-anak Rentan Konsumsi Pornografi Pada 2009 laporan yang dikeluarkan oleh Symantec, berdasarkan penggunaan layanan OnlineFamily, menyebut 10 topik yang paling sering ditelusuri anak-anak berusia 8-13 tahun mulai periode Februari hingga Juli: YouTube, Google, Facebook,Seks, MySpace, Porn, Yahoo, Michael Jackson, Fred, eBay. Tentunya, ini kabar buruk bagi para orang tua yang memiliki anak yang mulai akrab dengan internet. Padahal, kemajuan teknologi informasi dan elektronik justru mengharuskan anak-anak berkenalan dengan kemajuan agar tidak gagap teknologi di kemudian hari. Kecakapan mengunakan teknologi informasi telah menjadi parameter pencapaian pendidikan, dimana sekolah-sekolah telah mengajarkan mengenai internet, tema yang sangat menarik minat banyak orang. Internet sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat kita, terutama di perkotaan. Sehingga, kita tidak mungkin lagi menghindarinya hanya untuk menyelamatkan anak-anak dari bahaya pornografi di internet. Padahal ancaman dari para pedofil dan penjahat seks yang memanfaatkan internet sangat nyata dan telah terbukti. Anak-anak generasi sekarang jauh lebih cerdas dibandingkan generasi orangtuanya dalam konsumsi media. Dengan sedikit informasi dan rasa penasaran, mereka belajar mengakses internet dan materi yang ada di dalamnya, dengan segala risiko. Tanpa orangtua bisa

mengawasi, anak-anak mudah sekali terjerumus ke dalam hal-hal baru yang belum mereka tahu nilai faedahnya. Tentu saja bukan hanya pornografi, melainkan juga permainan online yang membuat ketagihan. Beberapa kasus menunjukkan, anak-anak kuat bermain game online berjam-jam, bahkan ada yang tinggal di warnet selama beberapa hari hanya untuk bermain game. Sekolah-sekolah kita perlu memasukkan materi media literacy, kecakapan bermedia, yang memberi bekal mengenai baik-buruknya media modern. Media literacy dapat menjadi kurikulum tersamar, yang dimasukkan dalam materi pelajaran biasa. Sehingga, anak-anak mendapat bekal untuk membentengi diri. Apakah sex education juga perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah? Saya kira, pornografi telah menimbulkan korban (langsung atau tidak) terutama pada perempuan dan anak-anak. Pendidikan seks, dengan kurikulum yang tepat dan mungkin perlu kajian lebih lanjut, adalah langkah yang perlu diambil departemen pendidikan untuk mencegah terjadinya efek lanjutan dari pornografi. Anak perempuan paling rentan menjadi korban, karena itu perlu proteksi yang salah satunya lewat pendidikan seks di sekolah dan terutama di rumah. Keluarga adalah salah satu basis pendidikan paling penting mengingat tingkat interaksi dan kesalingterkaitan individu-individu di dalamnya. Saya kira, pendidikan seks juga penting untuk meminimalisir/mencegah human trafficking, karena banyak kalangan kurang paham dengan kasus-kasus ini, padahal Indonesia menjadi salah satu ladang subur kasus trafficking di level regional maupun internasional.

maaf saodara2, tulisan ini masih memakai data lama. sebab, selain saya menulisnya beberapa bulan lalu, saya juga kurang melakukan riset. * hanya untuk kepentingan menghindari sensor kata Porn

li ini mungkin tulisan gw agak sedikit serius, tentang seminar di kantor yang baru saja gw ikuti. Judulnya seperti yang tertera diatas, Penanggulangan Pornografi terhadap Anak. Beberapa teman yang follow gw di twitter mungkin sampe bertanya-tanya kenapa gw sampe sebegitu bawelnya di twitter. Sepanjang acara gw nge-twit, itu pengalihan perhatian gw. Bukan karna bahasannya ga menarik, justru sangat sangat menarik dan pembelajaran buat gw dan teman-teman yang udah punya anak. Trus kalo bahasannya menarik kenapa gw mengalihkan perhatian gw? Honestly, karna gw takut. Pernah baca tulisan gw tentang kopi? Disitu gw belajar, gw ga suka sesuatu yang pahit, artinya gw ga suka sesuatu yang ga menyenangkan buat diterima otak dan hati gw. Dan mendengar kalo saat ini diluar sana bahkan mungkin disekitar gw banyak sekali anak-anak dibawah umur, SMU, SMP bahkan SD yang otaknya sudah dicekoki dan bahkan udah melakukan seks bebas sangat menganggu pikiran gw. Bukan sok suci, entah kenapa gw langsung merasa sangat takut. Seperti yang ibu narasumbernya bilang, Ibu Elly Risman, Psi, bagaimana kalau ini terjadi sama anak kita? Ponakan kita? Adik kita? Sepupu kita? Dan yah, itu yang bikin gw sangat sangat sangat takut. Gw ga begitu konsentrasi mengikuti seminar itu, tapi ada beberapa point yang gw ambil, jadi maafkan kalo masih ada yang kurang. Gimana anak-anak yang masih polos, imut, lucu itu bisa terkontaminasi dengan hal-hal berbau pornografi? Jawabannya klise, melalui media cetak dan elektronik seperti Komik, Majalah, Koran?, Games, Internet *tentunya*, TV, VCD/DVD dan HP. Mirisnya lagi, NARUTO yang sekarang sedang digemari anak laki-laki ternyata banyak sekali unsur pornografinya. Jujur gw ga tau, karna gw memang ga pernah baca itu komik, games dan apapun yang berbau naruto. Coba kalo ada yang punya anak, adik, ato ponakan yang mengoleksi naruto silahkan dicek, kalo ada adegan atau kata-kata yang menjurus kesana. Games pun demikian adanya, kalo liat the sims, gw juga ga begitu suka games. Yang gw tergila-gila banget dulu Cuma pet society, tapi untuk games saat ini

sudah sedemikian banyak ragam dan macamnya. Dan sebagian besar mengandung unsur kekerasan selain pornografi itu sendiri. Dari pakaian, lekuk tubuh, payudara yang besar sampe menyembul keluar walaupun itu animasi tapi tetap saja yang memainkan tidak Cuma kita orang-orang dewasa, tapi juga anak kecil yang gambar-gambar itu akan terus terekam kalo dia memainkannya terus terus terus dan terus. Selain dari dua hal di atas, pasti juga udah tau kalo TV itu yang paling berbahaya. Apalagi sinetron dan film-film saat ini. You named it, film indonesia genre remaja yang judulnya menjurus semua, dengan pemain yang pake rok minim, contoh saja the virgin, yang ngajarin gimana cara jual diri buat belanja? Tuhanku apa yang ada dipikiran para produser, sutradara dan penulis scriptnya sih? Mereka ga takut anaknya ngikut seperti itu? Kenapa gw sampe miris dan sedih banget, karna di seminar tadi juga diperlihatkan wawancara dengan anak-anak, ditanya udah pernahkah melihat film porno atau something like that? Banyak sekali yang menjawab pernah dan sering. Dan banyak pula yang menjawab melihatnya saat masih SD dan SMP Gw ga munafik, gw juga pernah melihat film seperti itu, dan saat gw semester 1 kuliah itu pertama kalinya gw ngeliat. Mungkin karna gw orang kampung kali yah, yang memang kolot dan diajarkan buat takut. Dan di seminar tadi pula diperlihatkan tulisan-tulisan tangan anak-anak SD dan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang mereka lontarkan. Ga sedihkah kalian kalo ada anak yang bertanya senggama kapan dilakukan? atau bagaimana cara memasukkan penis ke vagina? ga mau nangis rasanya? Itu anak SD yang bertanya seperti itu. Tau apa mereka masalah senggama, tau apa mereka penis dan vagina itu. Itu pelajaran biologi saat gw SMP kalo ga salah. Dan gw ga bisa ngomong apa-apa saat sebagian besar peserta seminar TERTAWA melihat kenyataan itu. Subhanallah. Sekali lagi gw bukan sok suci, tapi please BERPIKIR, kemana hati nurani kalian yang tertawa saat itu terjadi ke salah satu keluarga kalian. Naudzubillahi min dzalik. Ini bukan sesuatu yang harus ditertawakan atau dijadikan bahan becandaan. Ini hal yang serius, ini menyangkut masa depan. Dan sudah dilakukan penelitian *maafkan kelalaian gw yang ga mencatatnya*, kalau otak anak yang sering

melihat pornografi itu sama dengan otak orang yang pernah tabrakan dan itu KERUSAKAN OTAK PERMANEN. Lalu bagaimana cara kita menghindarinya? Kalo dari seminar tadi katanya, terbuka dan komunikasi terhadap anak. Gw akan kopas sedikit nih. 1. Sadari bahwa anak adalah titipan Allah SWT 2. Sadari dan evaluasi kesalahan-kesalahan kita dalam pengasuhan 3. Bicarakan dengan pasangan, mengasuh anak berdua, bersungguhsungguh, punya dan teguh pada prinsip 4. Persiapkan diri untuk minta maaf kepada anak 5. Simak dan buat list tentang:
o o

Pandangan anak terhadap pola pengasuhan kita Harapan-harapan mereka

6. Utarakan kepada mereka tentang harapan-harapan kita sebagai orang tua 7. Buat prioritas bersama tentang hal-hal yang akan diperbaiki 8. Jelaskan tentang akibat pornografi terhadap otak 9. Perbaiki komunikasi dengan anak 10.Tarik kembali ayah kerumah:
o o o o

Ayah harus duduk 30 menit/minggu Hadirkan Allah dalam diri anak Bahas Quran dan Hadits dan bercerita dengan anak Persiapkan anak untuk menjadi remaja.

Komik, cek bacaan mereka, baca dulu sebelum membeli. Secara berkala periksa meja belajar *ini jangan sampe ketahuan*, kenalkan anak pada berbagai jenis bacaan dan diskusikan dengan mereka. Perbanyak mendengarkan perasaan, berdoa. Yang diatas itu gw kopas dari slide seminar tadi, gw masih berusaha memahaminya. Sekarang gw Cuma bisa berdoa semoga keluarga gw dan keluarga para sahabat dijauhkan dan dihindarkan dari bencana diatas. Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dilindungi. Seminar tadi dari Yayasan Kita dan Buah Hati, kalo mau tau lebih banyak bisa menghubungi mereka di email:kitadanbuahhati@yahoo.com atau mau add facebooknya di email yang sama.

Cara Mencegah/menangkal Materi Pornografi/Bokep Pada Anak-Anak Kita


Sun, 27/12/2009 - 12:20am godam64

Materi porno banyak beredari di mana-mana mulai dari vcd film, gambar hot transfer dari hp ponsel bluetooth, konten porno di situs web internet, majalah/tabloid pornoaksi, iklan-ikan panas sex appeal, dan lain sebagainya. Untuk itu sebagai orang tua yang baik kita harus menghindarkan anak dari materi pornografi dan pornoaksi agar tidak memberi dampak yang buruk bagi anak kita. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menangkal dan menghindari materi porno sebelum waktunya : 1. Tidak meletakkan tv dan komputer/laptop di kamar anak. Anak boleh mengakses internet, komputer, film dvd/vcd dan televisi di tempat yang mudah diawasi orangtua dan usahakan layar tidak menghadap dinding agar mudah diawasi sewaktu-waktu. 2. Sebaiknya anak yang belum remaja tidak nonton tv sendiri tanpa bimbingan orang dewasa yang bijak dan dapat diandalkan. Terkadang iklan dan materi tv itu sendiri tidak baik untuk anak kecil. Sesuaikan rating tayangan dengan usia anak dan berikan pengarahan / penjelasan jika ada hal-hal yang kurang baik agar anak mengerti mana yang baik dan yang buruk. 3. Blokir tv, komputer, internet, radio, dan sebagainya saat kita tidak ada. Kalau hanya menonton video ilmu pengetahuan yang telah kita sensor maka tidak apa-apa selama tidak bisa mengakses tv. Kadang anak penasaran dan membuka-buka apa saja yang dilihatnya. Yang parah lagi anak mengambil kesimpulan sendiri tanpa arahan dari orang yang paham. 4. Pasang program filter baik di tv berbayar kabel/parabola dan internet. Pastikan hanya isi konten yang sesuai dengan usia anak saja yang bisa

dilihat atau diakses serta batasi waktunya. Berbahaya sekali anak dibiarkan mengembara tanpa arah tujuan yang jelas. Anak bisa jadi korban kejahatan di internet yang berimbas di dunia nyata. Periksa history komputer apa saja yang telah dikunjungi anak kita serta periksa kamar anak secara diam-diam. 5. Berikan telepon genggam hp yang standar hanya bisa telpon dan sms saja, hitam putih dan tidak bisa menampilkan gambar, tanpa kamera, tanpa video, tanpa internet, tanpa bluetooth, daya tampung terbatas dan lain-lain seperti nokia pisang yang jaman dulu awal hape keluar. Kordinasikan dengan pihak sekolah untuk membuat standar ponsel yang boleh digunakan dan kapan boleh dipakai. Sebaiknya request khusus ke operator tertentu agar nomor yang bisa dihubungi dan menghubungi terbatas yang nantinya digunakan oleh semua siswa dan guru ditambah fitur tertentu yang mempermudah proses belajar mengajar di sekolah. 6. Sebaiknya kenalkan anak dengan berbagai kegiatan yang berguna tidak hanya di dalam rumah agar pertumbuhan fisik bisa berkembang dengan baik dan lupa dengan hal-hal yang tidak perlu. Jangan lupa berdoa dan sering bercengkrama dengan anak untuk berbagi keluh kesah. Bersikaplah terbuka dan anggap anak sebagai teman bukan hanya objek perintah penderita saja. Semoga berhasil terima kasih!

You might also like