You are on page 1of 20

MULTI MEDIA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH

DASAR

SDN 1 BATULICIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, kemuliaan terhadap Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW, yang mana sampai saat ini memberikan kemampuan dan langkah serta kesempatan dalam membuat laporan PKP. Pembuatan laporan PKP ini sebagai ralisasi data akhir yang dapat memberikan informasi dalam bentuk tertulis dari kegiatan penguasaan beberapa disiplin ilmu. Penguasaan disiplin ilmu yang telah disajikan dari beberapa mata kuliah pada program S1 PGSD UT, khususnya disiplin ilmu mengenai penelitian tindakan kelas dan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Hal ini sebagai upaya agar ada perubahan dalam segi peningkatan mutu dunia pendidikan di tanah air, khususnya di SDN 1 Batulicin. Sebagai sempel dalam menginput data dalam pembenahan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) dalam subjek mata kuliah, serta dalam proses tutorial terdapat mata kuliah Komputer dan Media Pembelajaran maka dalam proses KBM ini dimasukkan media Komputer dan Multi media di dalam nya, sehingga dapat

mengimplementasikan mata kuliah tersebut ke dalam kegiatan multi media pembelajaran IPA dalam bentuk sebenarnya dan menjadikan kegiatan KBM di Sekolah Dasar lebih berpariasi. Saya sebagai penulis dan pelaksana dalam pembuatan laporan ini mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sangat membantu dalam kegiatan ini. Mengucapkan rasa terimakasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah sebagai pencipta raga dan pemikiran ini 2. Nabi Besar Muhammad Rasulullah 3. Rektor UT, Dekan FKIP UT, serta Ketua Jurusan S1 PGSD UT 4. Pengelola S1 PGSD UPBJJ UT Banjarmasin 5. Teman sejawat dan Wali Kelas VI 6. Semua pihak yang membantu kegiatan ini

Kritikan dan saran sebagai bahan diskusi baik pada diri penulis sebagai pembuka wawasan dan pengetahaun yang mendasar, juga merupakan sebuah sumbangsih yang tak terhingga sebagai penyempurnaan dari isi laporan ini, sehingga kehilapan dalam kalimat-kalimat yang terkandung dalam laporan ini mampu di telaah dan di perbaiki. Batulicin , 26 Oktober 2009 Penulis, RAFII HAMDI BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dalam memenuhi target pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyajikan sebuah materi kedalam KBM dikelas hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tangkap dan seraf siswa terhadap materi yang di sajikan guru di dalam kelas. Menurut pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yakni; Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep, yakni interaksi, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Dari amanat UU tersebutlah maka media pembelajaran IPA melalui multi media merupakan salah satu alternatif karena menyajikan materi yang lebih interaktif dan menarik terhadapat siswa, karena siswa disuguhkan oleh hal-hal menarik dengan menampilkan gambar nyata yang diambil dari web internet yang berhubungan dengan materi pelajaran yang disajikan. B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Multi Media merupakan tarap baru dalam metode dunia pendidikan moderen di Indonesia, sejak Bangsa Indonesia mengenal Kompurter di akhir tahun 80 an dan dalam kota kecil di sebuah baru kabupaten yang berdiri 7 tahun silam, pendidikan SD

di kota ini baru diperkenalkan dengan model pembelajaran multi media ini sehingga banyak kekurangan, dan hal itu menjadi faktor penyebab nya. Namun dalam hal ini dalam inflementasi dalam proses KBM ada dua paktor penyebab kekurangan, yaitu : 1. Dari Guru a. Karena Multi Media sebagai model alternatif baru dalam dunia pendidikan SD, pada saat KBM guru masih kerepotan dalam menyiapkan shofwer dan hadwer dalam pelaksaannya. b. Selain tidak adanya ruangan khusus, banyak guru yang belum mampu mengusai program komputer sebagai media utama penyajian multi media. c. Tidak adanya pelatihan khusus yang memberikan pengetahuan bagi guru bagai mana mengoprasikan shofwer dan hadwer sebagai peralatan dalam pelaksanaan multi media ini, sehingga kurang berkembangnya model pembelajaran ini di tingkat Sekolah Dasar. 2. Dari Siswa a. Dengan model pembelajaran baru ini perhatian siswa hanya tertuju pada apa yang dilihatnya saja sedangakan penjelasan guru kurang menjadi perhatian. b. Selama proses KBM berlangsung guru hanya guru hanya memenuhi aspek kognitif anak saja, sementara aspek lain seperti afektif dan psikomotorik anak kurang terpenuhi.

c. Anak masih terasa asing terhadap metode yang dikembangkan guru, sehingga siswa tidak mengerti apa yang harus di catatnya dalam buku pelajarannya. 2. Analisis dan Perumusan Masalah Setelah pokok-pokok mendasar dari masalah telah berhasil diidentifikasikan dengan jelas, maka bersama rekan sejawat dan supervisor penulis memasuki langkah berikutnya yaitu menelusuri akar penyebab yang mengakibatkan masalah-masalah di atas timbul. Akhirnya dengan analisa yang cermat dan hati-hati kami berhasil lagi menemukan penyebab dari semua hal tersebut.

Adapun yang menyebabkan timbulnya 2 problem tentang kurang berhasilnya penyelenggaraan pembelajaran IPA kelas VI yang disajikan secara multi media dalam materi Perkembangbiakan Hewan adalah : a. Sistem pembelajaran yang terjadi masih banyak yang berpusat pada guru mengajar yang ditandai oleh banyaknya alokasi waktu yang hanya dimanfaatkan untuk aktivitas guru, akhirnya siswa merasa kurang terlibat dalam proses. b. Variasi dalam model multi media pembelajaran IPA merupakan pariasi baru dalam KBM di tingkat Sekolah Dasar, terbukti perhatian siswa hanya tertuju pada shofwer yaitu program powerpoint yang ditampilkan secara slide show. Dari hasil diatas dapat dirumuskan masalah : Mengapa anak sulit memahami konsep multi media dalam pembelajaran IPA ?

Mengapa anak lamban dalam menerapkan konsep? Apakah siswa belum mampu menerima konsep baru dalam proses Pembelajaran IPA ? C. Tujuan Perbaikan Tujuan utama penulisan laporan ini seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang masalah juga sebagai dokumentasi yang dapat di implementasikan dalam tahap perkembangan kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang. Disamping tujuan utama diatas ada lagi tujuan tambahan yang melangkapi tertulisnya laporan ini yaitu : a. Pengetahuan PTK, PKP, Komputer dan Media Pembelajaran di masa menempuh perkuliahan S1 PGSD yang diterapakan pada kondisinyata sehingga aktualisasi teoritis tiga mata kuliah tersebut memperoleh tingkat keilmuan yang maksimal, hal seperti itulah yang diharapkan oleh rektorat UT sebagai penyelenggara perkuliahan b. Menyelesaikan penugasan mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) semester terakhir yang dibebankan kepada setiap mahasiswa yang mengikuti program S1 PGSD Universitas Terbuka tahun 2009 ini.

D. Manfaat Perbaikan Dari keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan penelitian ini manfaat yang bisa didapat baik bagi guru sebagai peneliti, Institusi dan Pendidikan secara umum adalah : 1. Bagi Guru sebagai peneliti

Membiasakan tanggap dan peka terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan pembelajaran dengan mencari solusinya Melatih naluri keguruan untuk bertindak dan berpikir Menumbuhkembangkan kratifitas dan seni mengajar sebagai bentuk inovasi. 2. Bagi Institusi Memicu semangat rekan sejawat untuk meniru hal positif dan secara bersama-sama meningkatkan mutu pengajar Menumbuhkan kompetisi yang sehat diatara para guru atas dasar kebersamaan sehingga tujuan sekolah dapat dicapai secara maksimal Menciptakan etos kerja yang tinggi bagi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada sekolah Menumbuhkan rasa kesetaraan dan memperkecil gap antara senior dan junior karena masing-masing merasa diperlukan saling membutuhkan. 3. Bagi Pendidikan Menciptakan guru-guru yang handal, profesional dan tanggap terhadap masalah pendidikan Membawa perubahan dengan penemuan konsep-konsep pengajaran yang inovatif, logis dan sistematis. Memperkaya khasanah teori dan konsep pendidikan berdasarkan data penelitian yang akurat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan semua kecerdasan, diantaranya : 1. Mengaktifkan seluruh indera anak didik; 2. Melatih intelegensi/kecerdasarn yang seimbang; dan 3. Melatih silang intelegensi/kecerdasan yang berbeda

Ada 3 cara untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik: 1. Melatih cara mendengarkan yang efektif 2. Melatih mata untuk membaca cepat dan efektif 3. Melatih keterampilan menulis

Cara melatih kecerdasan yang berimbang: 1. Mengidentifikasi kecerdasan anak didik 2. Menyusun rencana pembelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan 3. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi Cara melatih silang intelegensi/kecerdasan yang berbeda: 1. Pilih materi yang khusus

2. Identifikasi semua masalah 3. Klasifikasikan isi/bahan pelajaran Makna pembelajaran menurut Oemar Hamalik ( 1999 ). Merupakan suatu sistem yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran. Material yang meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi dan filem, audio dan video, serta merterial lainya terdiri ruang kelas, perlengkapan, audio visual, juga komputer. Rumus makna pembelajaran tersebut tidak dilakukan dalam ruangan saja melaikan dapat dilaksanakan disembarang tempat.

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian Setelah semua perencanaan telah disusun dengan matang maka realisasi rencana itu segera dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
No 1 2 Mata Pelajaran IPA IPA Siklus I II Alokasi Waktu (2 X 35 Menit) (2 X 35 Menit) Tempat Ruang Kelas VI Ruang Kelas VI

B. Deskripsi Per Siklus Secara prosedural pelaksanaan pebaikan ini melalui tiga tahapan penting, yaitu tahapan penjajakan, persiapan dan pelaksanaan. Namun semua prosedur ini dilaksanakan penulis dengan bantuan oleh teman sejawat, supervisor hingga pihak sekolah tempat pelaksanaan. Pada laporan dibagian ini penulis hanya menampilkan sisi prosedur pelaksanaan di kelas sesuai program yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan bahwa bagian ini merupakan bagian paling penting dimana dari bagian ini sudah dapat dilihat bagaimana persiapan telah dilakukan dan bagimana pula gambaran hasil kegiatan yang akan diraih. Berikut ini akan penulis paparkan tahapan-tahapan prosedural penting pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilapangan. a. Pada perbaikan pembelajaran IPA Kelas 6 Siklus I Kegiatan pembukaan yang berisi penyampaian tujuan dan penggalian problem belajar siswa Kegiatan penyampaian konsep dari teori yang disertai penyampaian contoh yang diarahkan pada perkebangbiakan hewan Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan aktivitas siswa untuk bekerja ilmiah dengan tampil ke depan kelas untuk memecahkan masalah yang diajukan sementara yang lain bekerja ditempat masing-masing kemudian dibahas bersama.

Kegiatan mentranslit bahasa biologi yang terdapat dalam materi dan menghafal yang dilanjutkan dengan penyelesaikan tugas tentang perkembangbiakan hewan. Kegiatan penutup dengan orientasi materi, pemberian tugas rumah dan menutup kegiatan. Prosedur kegiatan diatas ini memang secara khusus ditujuan untuk penguasaan konsep kepetaan dan untuk mematangkan kemampuan siswa dalam menghadapi soal latihan. Kegiatan ini terlihat khusus di menit ke 6 sampai 10 dan menit ke 21 hingga 35. namun acara terpadu dilaksanakan di menit ke 31 hingga menit ke 47. b. Pada perbaikan pembelajaran IPA kelas 6 siklus II Pembahasan tugas rumah dan penjelasan keterkaitan materi sebelumnya dengan kegiatan yang akan berjalan Kegiatan membimbing siswa menggali informasi tentang semua proses prekembangbiakan hewan hewan baik secara vegetatif maupun generatif. Kegiatan tersebut yang memadukan materi Siklus I hingga Siklus II Memberi penilaian langsung disertai komentar dan dialog bersama Memberi tugas rumah, menyimpulkan dan menutup kegiatan pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pers Siklus a. Diskripsi grafik silus I Tingkat perbandingan potensi siswa terhadap penguasaan konsep yang disajikan guru, yang didiskripsikan melalui grafik persiklus dimana dalam siklus 1 pada pengusaan materi kuantitatip siswa sangat rendah, hal ini dikarenakan perhatian siswa hanya tertuju pada objek yang guru bawa, sementara perhatian siswa terhadap materi terletak diantara 55-65%, artinya kemampuan siswa menyerap informasi yang diberikan guru sangat rendah. Namun berbalik pada pengolahan data, tingkat keingin tahuan siswa terhadap proses perkembang biakan hewan disekitarnya tergolong tinggi, sehingga potensi pada kenaikan persentase pada post tes dan LKS sangat memungkinkan, terbukti pada tingkat keberhasilan pada tes ini tergolong sedang. b. Diskiripsi grafik siklus II Perubahan metode pembelajaran yang berbeda dengan konsep media yang sama antara siklus I dan II membuahkan tingkat rangsangsang siswa tidak lagi terfokus pada media pembelajaran yang guru gunakan namun menyeluruh dalam artian, siswa mampu memandang proses KMB dari segala arah yakni tingkat antusiame siswa

terhadap materi yang disampaikan secara lisan oleh guru sangat jaun meningkat dibanding dengan siklus I, hal ini sangat berpengaruh pada proses kontruksi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa terhadap kegiatan belajar mengajar terbukti tingkat persentase pada siklus II ini pada masing-masing land penilaian yang dilakukan guru meningkat dan hasil akhir evaluasi yang berupa LKS pada siklus I daya serap siswa diantara 66-75 %, sementara pada siklus ke II daya serap siswa terhadap materi pada persentasi garafik berada di 86-95% dari jumlah siswa yang hadir. Gambar Grafik 1 tentang Pengusaan Materi dan LKS

86-95 %

Tabel 2. gambaran tentang pencapaian nilai LKS yang didapat siswa sebagai berikut:

Jumlah siswa yang memperoleh nilai No Siklus Bentuk Penilaian 0-30 Tes penguasaan konsep-kosep 1 I 9 Prosentasi Keberhasilan 31% membuat daftar hewan dan 2 I II proses perkembang biakan nya Prosentasi Keberhasilan 3 I Penyelesaian LKS Prosentasi Keberhasilan Melaksanakan tes kemampuan 4 II yang materinya pada Siklus I dan II Prosentasi Keberhasilan 14 48% 31-40 41-55 56-65

Dari hasil grafik dan tabel pencapaian nilai LKS siswa terdapat perubahan yang menuju ketuntasan pada proses belajar mengajar yang guru lakukan, sehingga target yang diharapkan dapat tercapai.

B. Pembahasan dari tiap Siklus Deskripsi langkah perbaikan pembelajaran ini dirancang dan disusun setelah semuanya dikonsultasikan dengan teman sejawat dan supervisor. Hal ini dimaksudkan utamanya agar beberapa sisi yang mungkin diketengahkan dapat tertutupi sehingga hasil yang dicapai dapat menjadi maksimal. Tentang tentang perkembangbiakan vegetatif yang ada pada pembelajaran kelas VI direncanakan disajikan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dalam dua siklus yang masing-masing berdurasi 70 menit. Dengan rincian pilihan tindakan sebagai berikut : a. Siklus I (2x 35 menit) Selama 10 menit guru menjelaskan sasaran yang ingin dicapai Selama 5 menit, guru dan siswa berdialog tentang kesulitan yang dihadapi sebelumnya selama 9 menit guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa perwakilan siswa mengapa mahluk hidup berkembang biak. Sekitar 15 menit setelah semua dianggap jelas, maka siswa diminta mengulangi dan memahami serta mengingat perbedaan perkembangbiakan generatif dan vegetatif

Dalam waktu 20 menit siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam bentuk essay yang disampaikan secara lisan oleh guru, kemudian dikumpulkan Dalam waktu 6 menit siswa dan guru melakukan orientasi ulang terhadap materi yang telah tersaji serta hasil-hasil belajarnya. Kemudian guru meminta agar siswa mampu memahami bagai mana proses perkembangbiakan hewan Dalam waktu 5 menit pembelajaran disimpulkan dan ditutup.

b. Siklus II (2 x 35 menit) Sekitar 10 menit awal guru menagih PR siswa kemudian bertanya jawab seputar pengetahuan yang didapat di siklus I sambil menjelaskan keterkaitan materi lalu dengan kegiatan di Siklus II ini. Sekitar 30 menit siswa diminta menyelesaikan LKS secara mandiri yang isinya mengarah pada pencatatan tentang perkembangbiakan hewan. Saat kegiatan ini siswa diperkenankan mencari literatur apapun dan boleh bekerja sama atau keperpustakaan kemudian disempurnakan bersama. Setelah 20 menit kemudian siswa diberikan soal-soal tes akhir yang didalamnya merangkum materi Perkembangbiakan Hewan Selama 7 menit guru memberikan penilaian langsung dan mengomentari secara umum hasil kerja siswa

Selama 3 menit terakhir pembelajaran disimpulkan dan ditutup yang sebelumnya diberikan tugas tambahan di rumah. Rencana perbaikan ini secara lengkap akan kami sajikan didalam bagian lampiran laporan ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Secara garis besar persiapan, pelaksanaan dan penyajian data yang semuanya menggambarkan jalannya kegiatan perbaikan pembelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batulicin Kec. Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu yang telah dilakukan oleh penulis sudah mendekati derajat yang sempurna. Hal ini terlihat jelas adanya kesesuaian antara persiapan yang cukup lengkap dan matang dalam pelaksanaannya yang sungguh-sungguh dan dengan hasil maksimal yang telah diprediksi sebelumnya. Langkah-langkah yang diambil telah direncanakan dengan seksama. Pelaksanaannya runtut dan teratur. Tingkat-tingkat kesukaran juga telah dilalui dengan baik. Namun aksentuasi pembelajaran IPA ini kelihatannya lebih mementingkan kepada pencapaian kemampuan siswa menguasai konsep Perkembangbiakan Hewan dan pengetahuan terhadap sifat-sifatnya yang mana guru berdaya upaya membuat berbagai metode tindakan dan sasaran penilaian bertahap. Tidak dapat dipungkiri hasilnya pun ternyata baik. Sementara di pihak siswa sendiri perasaan terlibat lebih banyak dalam pembelajaran IPA ini, juga kesempatan yang diberikan begitu luas membuat siswa seakan-akan merasa tertuntun menapaki tangga-

tangga kesulitan belajarnya dan mampu memprediksi hasil yang akan dicapai masingmasing.

II. Beberapa Saran Dan Tindak Lanjut a. Pada pembelajaran IPA Perkembangbiakan Hewan, murid atas bimbingan guru membuat daftar hewan disekitar tempat tinggal siswa b. Program kegiatan perbaikan pembelajaran perlu terus digalakkan sebab persoalanpersoalan di lapangan pembelajaran sangat banyak bahkan cenderung bertambah sangat cepat dengan berbagai warna dan variasi disadari ataupun tidak. Sementara ada guru yang tetap acuh terhadap hal ini atau sengaja menutupi semua ini. Akibatnya mutu lulusan secara mayoritas mengalami penurunan signifikan. Hal ini dapat dilihat akibatnya dalam kehidupan sosial diluar lingkungan sekolah. c. Sebagai seorang guru harus tetap meningkatkan mutu diri dan kualitas kinerjanya agar siswa yang dihasilkan dari proses belajar berkarakter sesuai yang dikehendaki oleh materi yang disajikan.

Sebagai tindak lanjut semua kegiatan ini hasilnya harus selalu dipantau dan selalu dibandingkan dengan pembelajaran biasa yang seharusnya diselenggarakan sehingga efektifitas dan vitalitas PTK dan PKP diketahui dengan jelas dan pasti.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suciati, dkk (2005) Belajar & Pembelajaran 2. Hal 3.3. Jakarta : Univeritas Terbuka 2. Wardani, I.G.A.K. ; Wihardit, Kuswaya : Nasoetion, Noehi (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. 3. Setiawan Dennya,dkk(2003) Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: universitas Terbuka. 4. Sumantri Mulyani, Syaodih Nana (2001) Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka 5. Winataputra Udin S,dkk (2007) Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

You might also like