You are on page 1of 7

Destilasi

Shinta selviana 123020011 Asisten: Nadya Charisma putri

Tujuan percobaan

untuk mengetahui pemurnian atau pemisahan zat-zat dengan metode destilasi.

Prinsip Percobaan

berdasarkan kepada perbedaan titik didih antara larutan pelarut dan zat terlarut.

Metode percobaan

Gambar 1. Proses destilasi

Praktikum kimia dasar 2012

Hasil percobaan

Berdasarkan hasil percobaan Destilasi didapat hasil sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Percobaan Destilasi Pengamatan Hasil Nama sampel Sirup Frozen Warna asal sampel Merah Volume sampel 25 ml Suhu mendidih 870C Suhu saat tetesan pertama 970C Suhu konstan 960C Warna destilat Bening Volume destilat 20 ml (Sumber:Shinta Selviana, Meja 5, Kelompok A, 2012) Pembahasan : Berdasarkan hasil pengamatan pada proses percobaan destilasi maka di dapatkanhasildarisampel 25 ml sirup dengan warna asal merah, suhu mendidih pada 87o C, suhu tetesan pertama pada 97o C, suhu konstan 96o C, setelah di destilasi warna destilat menjadi bening dan volume destilat menjadi 20 ml. Faktor kesalahan terjadi akibat kalibrasi alat distilasi saat itu.Begitu juga, ketidak tepatan pengukuran volume campuran metanol-air (tidaktepat 1:1) dan atau tercampur oleh air yang digunakan saat pencucian alatdestilasi sebelumnya. Selainitu, dapat disebabkan karenaalatdistilasi yang masih belum kedap udara luar (kurang vaseline). Faktor lingkungan yang tidak dalam keadaan standar juga memengaruhi, seperti suhuru angan tidak standar dan tekanan udara yang lebih besar atau lebih kecil dari standar percobaan. Begitu juga kurang telitinya praktikan saatmelakukan praktikum dalam halmem bulatkan angka atau hal-hal lainnya. Mekanisme destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondensor yang berfungsi sebagai pendingin. Proses pendinginan atau pengembunan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akam kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Dalam peralatan destilasi ada yang di namakan kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin

Praktikum kimia dasar 2012

air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair. (Rusli, Rolan 2012). Batu didih adalah benda yang kecil, bentuknya tidak rata, dan berpori, yang biasanya dimasukkan ke dalam cairan yang sedang dipanaskan. Biasanya, batu didih terbuat dari bahan silika, kalsium karbonat, porselen, maupun karbon. Batu didih sederhana bisa dibuat dari pecahan-pecahan kaca, keramik, maupun batu kapur, selama bahan-bahan itu tidak bisa larut dalam cairan yang dipanaskan. (Anonim, 2009). Fungsi penambahan batu didih ada dua yaitu: Untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik lewat didih. Pori-pori dalam batu didih akan membantu penangkapan udara pada larutan dan melepaskannya ke permukaan larutan (ini akan menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung kecil pada batu didih). Tanpa batu didih, maka larutan yang dipanaskan akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan/ledakan (bumping) (Anonim, 2009). Batu didih tidak boleh dimasukkan pada saat larutan akan mencapai titik didihnya. Jika batu didih dimasukkan pada larutan yang sudah hampir mendidih, maka akan terbentuk uap panas dalam jumlah yang besar secara tiba-tiba. Hal ini bisa menyebabkan ledakan ataupun kebakaran. Jadi, batu didih harus dimasukkan ke dalam cairan sebelum cairan itu mulai dipanaskan. Jika batu didih akan dimasukkan di tengah-tengah pemanasan (mungkin karena lupa), maka suhu cairan harus diturunkan terlebih dahulu. Sebaiknya batu didih tidah digunakan secara berulang-ulang karena pori-pori dalam batu didih bisa tersumbat zat-zat pengotor dalam cairan.(Anonim, 2009). Dalam peralatan destilasi ada yang di namakan labu destilasi berfungsi sebagai wadah larutan yanng akan diuapkan dan Termometer berfungsi sebagai pengukur temperatur labu destilasi. Destilasia dalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga \teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahw

Praktikum kimia dasar 2012

apadasuatularutan, masing-masingkomponenakanmenguappadatitikdidihnya. Model ideal destilasididasarkanpadaHukumRaoultdanHukum Dalton (Atmojo, 2012). Dalam percobaan ini destilasi yang digunakan adalah destilasi sederhana. Destilasi terbagi menjadi 5 macam yaitu destilasi sederhana, destilasi bertingkat, destilasi azeotrop, destilasi uap, dan destilasi vakum. Destilasi sederhana yaitu teknik pemisahan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol (Bacher, 2007). Destilasi bertingkat yaitu untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang dekat. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponenkomponen dalam minyak mentah (Bacher, 2007). Destilasi Azeotrop yaitu memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit untuk dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi (Bacher, 2007). Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawasenyawa ini dengan suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masingmasing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan (Bacher, 2007). Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini (Bacher, 2007).

Praktikum kimia dasar 2012

Proses yang terjadi pada destilasi adalah perubahan fasa cair menjadi fasa uap atau gas dengan pendidihan kemudian gas tersebut mengembun. Tahap terpenting dalam destilasi ialah pendidihan dan kondensasi pengembun, tetapi destilasi bukan merupakan dua urutan proses penguapan kondensasi (Sutrisno, 2012). Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif dengan mengukur berat komponen. Destilasi air ditambah pelarut organik sedangkan gravimetri pada dasarnya sama tetapi metodenya memakai oven. Aplikasi dalam bidang pangan proses destilasi ini digunakan dalam pembuatan pektin dengan pengendapan dengan alkohol, digunakan dalam produksi lestin, juga digunakan pada dekafenasi biji kopi.

Kesimpulan : Dari percobaan ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk melakukan pemisahan zat-zat kita dapat menggunakan metode destilasi dengan berdasarkan pada titik didih larutan tersebut.

Praktikum kimia dasar 2012

DAFTAR PUSTAKA

S. Turmala Ella, Dra, M.S.dan Nurminabari, S. Ina, Ir, M.Sie.2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung Anonim. 2012. Batu didih. http://kafekimia.blogspot.com. Accesed : 11 Desember 2012. Atmojo, S.T. 2012. Pengertian Destilasi. http://chemistry35.blogspot.com. Accesed: 10 Desember 2012. Bacher, A.D. 2007. Destilasi. http://id.wikipedia.org. Accesed: 10 Desember 2012. Rusli, Rolan. 2012. Destilasi. http://rolanrusli.com. Accesed: 10 Desember 2012. Brady. E. James.1998; Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.

Praktikum kimia dasar 2012

You might also like